BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut terhadap jenis senyawa golongan flavonoida dan saponin yang terkandung dalam daun dan bunga tumbuhan tembelekan serta jenis senyawa golongan saponin dan tanin yang terkandung dalam batang, bunga, dan akar tumbuhan tembelekan.
2. Analisis kualitatif kandungan kimia tumbuhan tembelekan (Lantana camara L.) menggunakan metode lain misalnya HPLC.
63
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, 10-14, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 1987, Analisis Obat Tradisional, Jilid I, 47, 57-67, 101, 102, 111, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 2008, Tannic acid, http://en.wikipedia.org/wiki/Tannic_acid, diakses tanggal 28 Februari 2008
Asterina, R., 1994, Pemeriksaan Flavonoid dan Verbakosid Daun Tembelekan, Skripsi, ITB, Bandung
Autheroff, H., Kovar, K.A., 1981, Identifikasi Obat, terbitan ke 4, diterjemahkan oleh Sugiarso, N.C., Penerbit ITB, Bandung
Dalimartha, S., 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid I, 154-157, Trubus Agriwidya, Ungaran
Harborne, J.B., 1987, Phytochemical Methods, Edisi 2, diterjemahkan oleh Padmawinata, K., dan Soediro, 102-105, ITB, Bandung
Harborne, J.B., 1988, Introduction to Ecological Biochemistry, 3th ed, 164-236, Academic Press, England
Heinrich, M., 2004, Fundamentals of Pharmacognosy and Phytotherapy, Churchill Livingstone, New York
Hembing, W., 2000, Ensiklopedi Milenium Tumbuhan Berkhasiat Indonesia, 159-163, Prestasi Insan Indonesia, Jakarta
Jork, H.W.F., Fischer, W., Wimmer, H., 1990, Thin-Layer Chromatography: Reagent and Detection Methods, vol-1a, p.410-415, Trans: Frank & Jennifer A. Hampson, VCH Publishers, New York
Mabry, T.J., Markham, K.R., Thomas, M.B., 1970, The Systematic Identification of Flavonoids, 13, Springer Verlag, Berlin
Mursyidi, A., 1990, Analisis Metabolit Sekunder, Cetakan I, 63,67-70,71,175-176, UGM Press, Yogyakarta
Nugroho, D.P., 2005, Skirining Fitokimia Daun Anting-Anting (Acalypha indica L.), Skripsi, Fakultas Farmasi USD, Yogyakarta
Nugroho, R.D.A., 2003, Uji Kemurnian Simplisia dan Identifikasi Kandungan Kimia dalam Infusa dan Ekstrak Kloroform Daun Kemuning (Murraya Paniculata L.) Jack, Skripsi, Fakultas Farmasi USD, Yogyakarta
Rana, V.S., Prasad, D., Blazquez, M.A., 2005, Chemical Composition of the Leaf Oil of Lantana camara,
http://www.findarticles.com/p/articles/mi_qa409/is_200503/ai_n13505544
,diakses tanggal 20 Agustus 2006
Robinson, T., 1991, The Organic Constituents of Higher Plants, diterjemahkan oleh Padmawinata, K., Edisi VI, 281-293, ITB, Bandung
Robinson, T., 1995, The Organic Constituents of Higher Plants, diterjemahkan oleh Padmawinata, K., Edisi VII, 71-78, 191-213, ITB, Bandung
Soedibyo, B.R.A.M., 1998, Alam Sumber Kesehatan: Manfaat dan Kegunaan, cetakan I, 31-33, Balai Pustaka, Jakarta
Stahl, E., 1985, Drug Analysis by Chromatography and Microscopy, diterjemahkan oleh Padmawinata, K., dan Soediro, I., 6-7, 16-17, Penerbit ITB, Bandung
Sudjadi, 1998, Metode Pemisahan, 76-78, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Sukarsono, R., Suprapto, A., Purwanti, W., Nurwidodo, E., Nurhayati, U., 2003, Tumbuhan untuk Pengobatan, 30, UMM Press, Malang
Van Steenis, C.G.G.J., 1975, Flora, untuk sekolah di Indonesia, diterjemahkan oleh Meososurjowinoto, 45-46, 55-56, 355-356, 359-360, Pradnya Paramita, Jakarta
Wagner, H., Bladt, S., Zgainski, C.M., 1984, Plant Drug Analysis: A Thin Layer Chromatography Atlas, Springer-Verlag, Tokyo
Widowati, L., Dzulkarnain, B., Wahjoedi, B., Subanu, N.P., Paramita, D.I., Sundari, D., 1994, Penelitian Tanaman Obat di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, edisi VI,
http://www.warintek.riset.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/pt/buku0
6.pdf, diakses tanggal 28 Mei 2008
Widowati, L., Dzulkarnain, B., Wahjoedi, B., Sundari, D., Adjirni, Winarno, M.W., et al., 1995, Penelitian Tanaman Obat di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia, edisi VII,
http://www.warintek.riset.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/pt/buku0
Lampiran 2. Foto tumbuhan tembelekan
Lampiran 3. Foto daun tumbuhan tembelekan
Lampiran 5. Foto bunga tumbuhan tembelekan
Lampiran 6. Foto buah tumbuhan tembelekan
Lampiran 8. Foto serbuk daun tumbuhan tembelekan
Lampiran 9. Foto serbuk batang tumbuhan tembelekan
Lampiran 11. Foto serbuk buah tumbuhan tembelekan
Lampiran 13. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi antrakinon
A B
Keterangan:
Fase diam : silika gel GF 254
Fase gerak : etil asetat : metanol : air (100:13,5:10) v/v Deteksi : A. sinar tampak setelah disemprot KOH etanolik
B. UV 365 nm setelah disemprot KOH etanolik
1. Sampel daun A : larutan sari kloroform-asam asetat organ daun tumbuhan tembelekan 2. Sampel batang A : larutan sari kloroform-asam asetat organ batang tumbuhan
tembelekan
3. Sampel bunga A : larutan sari kloroform-asam asetat organ bunga tumbuhan tembelekan
4. Sampel buah A : larutan sari kloroform-asam asetat organ buah tumbuhan tembelekan
5. Sampel akar A : larutan sari kloroform-asam asetat organ akar tumbuhan tembelekan
6. Sampel daun B : larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ daun tumbuhan tembelekan
7. Sampel batang B : larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ batang tumbuhan tembelekan
8. Sampel bunga B : larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ bunga tumbuhan tembelekan
9. Sampel buah B : larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ buah tumbuhan tembelekan
10. Sampel akar B : larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ ajar tumbuhan tembelekan
11. Sampel daun C : larutan sari metanol-air organ daun tumbuhan tembelekan 12. Sampel batang C : larutan sari metanol-air organ batang tumbuhan tembelekan 13. Sampel bunga C : larutan sari metanol-air organ bunga tumbuhan tembelekan 14. Sampel buah C : larutan sari metanol-air organ buah tumbuhan tembelekan 15. Sampel akar C : larutan sari metanol-air organ akar tumbuhan tembelekan 16. Pembanding : ekstrak metanol Rhei Radix
Lampiran 14. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi kardenolida
A B Keterangan:
Fase diam : silika gel GF 254
Fase gerak : etil asetat : metanol : air (100:13,5:10) v/v Deteksi : A. UV 254 nm
B.UV 365 nm
1. Sampel daun C : larutan sari metanol-air organ daun tumbuhan tembelekan 2. Sampel batang C : larutan sari metanol-air organ batang tumbuhan tembelekan 3. Sampel bunga C : larutan sari metanol-air organ bunga tumbuhan tembelekan 4. Sampel buah C : larutan sari metanol-air organ buah tumbuhan tembelekan 5. Sampel akar C : larutan sari metanol-air organ akar tumbuhan tembelekan 6. Pembanding : ekstrak metanol digoksin
Lampiran 15. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi saponin
A B
Keterangan:
Fase diam : silika gel GF 254
Fase gerak : kloroform : metanol (95:5 v/v)
Deteksi : A. pereaksi vanilin asam sulfat UV 254 nm B.pereaksi Liebermann-burchard UV 254 nm
1. Sampel daun B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ daun tumbuhan tembelekan
2. Sampel batang B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ batang tumbuhan tembelekan
3. Sampel bunga B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ bunga tumbuhan tembelekan
4. Sampel buah B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ buah tumbuhan tembelekan
5. Sampel akar B : larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ ajar tumbuhan tembelekan
6. Sampel daun C : larutan sari metanol-air organ daun tumbuhan tembelekan 7. Sampel batang C : larutan sari metanol-air organ batang tumbuhan tembelekan 8. Sampel bunga C : larutan sari metanol-air organ bunga tumbuhan tembelekan 9. Sampel buah C : larutan sari metanol-air organ buah tumbuhan tembelekan 10.Sampel akar C : larutan sari metanol-air organ akar tumbuhan tembelekan 11.Pembanding : ekstrak Liquiritae Radix
Lampiran 16. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi tanin
A B Keterangan:
Fase diam : silika gel GF 254
Fase gerak : etil asetat : asam format : asam asetat : air (100:11:11:27) v/v. Deteksi : A. pereaksi FeCl3 UV 254 nm
B. pereaksi FeCl3 UV 365 nm
1. Sampel daun B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ daun tumbuhan tembelekan
2. Sampel batang B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ batang tumbuhan tembelekan
3. Sampel bunga B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ bunga tumbuhan tembelekan
4. Sampel buah B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ buah tumbuhan tembelekan
5. Sampel akar B :larutan sari metanol-kloroform-asam asetat organ ajar tumbuhan tembelekan
Lampiran 17. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi flavonoida A B C D E F Keterangan:
Fase diam : selulosa
Fase gerak : n-butanol:asam asetat:air (4:1:5 v/v) lapisan atas Deteksi : A. Pereaksi AlCl3 visibel
B. Pereaksi AlCl3 dengan UV 254 nm C. Pereaksi AlCl3 dengan UV 365 nm
D. Uap amonia visibel
E. Uap amonia dengan UV 254 nm F. Uap amonia dengan UV 365 nm
1. Sampel daun A : larutan sari kloroform-asam asetat organ daun tumbuhan tembelekan 2. Sampel batang A :larutan sari kloroform-asam asetat organ batang tumbuhan
tembelekan
3. Sampel bunga A :larutan sari kloroform-asam asetat organ bunga tumbuhan tembelekan
4. Sampel buah A :larutan sari kloroform-asam asetat organ buah tumbuhan tembelekan
5. Sampel akar A :larutan sari kloroform-asam asetat organ akar tumbuhan tembelekan
6. Sampel daun C : larutan sari metanol-air organ daun tumbuhan tembelekan 7. Sampel batang C : larutan sari metanol-air organ batang tumbuhan tembelekan 8. Sampel bunga C : larutan sari metanol-air organ bunga tumbuhan tembelekan 9. Sampel buah C : larutan sari metanol-air organ buah tumbuhan tembelekan 10. Sampel akar C : larutan sari metanol-air organ akar tumbuhan tembelekan 11. Standar : rutin
76
BIOGRAFI PENULIS
Novita Cahyadi dilahirkan di Purwokerto pada tanggal 20 November 1985 sebagai putri pertama dari pasangan Cahyadi dan Evi Yuliani. Penulis menempuh pendidikan di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari Ajibarang pada tahun 1989-1991, dan pada tahun 1997 menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Ajibarang. Pada tahun 1997-2000, penulis menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ajibarang, dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Purwokerto pada tahun 2000-2003. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.