• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran-Saran

Setelah dikemukakan kesimpulan di atas, pada bagian berikut ini akan disajikan beberapa saran yang merupakan implikasi dari hasil penelitan yang telah dibahas. Beberapa saran itu adalah :

1. Ki Hadjar Dewantara merupakan seorang pendidik sekaligus budayawan, merupakan tokoh kebanggaan bangsa. Hari kelahirannya diabadikan sebagai hari pendidikan oleh Negara berkat jasa dan, pemikirannya untuk kemajuan pendidikan dan masa depan anak Indonesia. Negeri ini banyak yang kurang mengenal kiprah pemikirannya bagi kebudayaan di Indonesia, oleh karena melalui penelitian sederhana ini diharapkan dapat bisa menjadi pemicu bagi penelitian yang serupa untuk mendalami pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

2. Pemerintah berperan serta dalam memajukan kualitas Sumber Daya Masyarakat Baduy, dengan melakukan pendidikan informal berupa edukasi mengenai penggunaan dan pemanfaat teknologi TI, dan dipadukan dengan pemahaman kearifan lokal masyarakat Baduy Luar. 3. Untuk seluruh lapisan masyarakat, pengunjung Baduy, hendaknya

menjadikan penelitian ini sebagai bahaan rujuakn bagi keberlangsunga n mobilitas sosial budaya, belajar mempertahankan keperibadian budaya sendiri, dan melebur dengan tujuan untuk menyatu dan berkembang dengan budaya asing.

4. Bagi para akademisi diharapkan menjadikan penelitian sederhana ini sebagai wujud nyata yang merepresentasikan buah pemikira n Ki Hadjar Dewantara sebagai tokoh kebanggaan Bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Dani., dkk. “Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI Press, 2006.

______________. Teknologi Informasi dan Komunikasi, Modul, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, 2009.

Dewantara, Ki Hadjar. Karja 1 Ki Hadjar Dewantara. Jogjakarta ; Majlis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1962

________________. Karya Ki Hadjar Dewantara bagian Pertama; Pendidikan,

Yogyakarta: Majelsi Luhur Persatuan Tamansiswa, 2011. cet IV

Effendi, Ridwan., Eli M.Setiadi. Pendidikan Sosial Lingkungan dan Teknologi (PLSBT), Bandung: UPI Perss, 2006.

Ghee, Lim Teck., Alberto G.Gomes. Suku Asli dan Pembanugnan di Asia Tenggara,

Terj. dari, Tribal Peoples and Developement in Southeast Asia,Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993, Cet. I

Havilam, Willaim A., R.G. Soekadijo, ”Antropologi 4th Edition Jilid II” Jakarta: Erlangga.

_______________ , Anthropology 4th Edition. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Hidayah, Zulyani, Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2015

Holmes, D Lowels.Anthropology an Introduction. United States of America: The Ronald Press Company, 1965

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013

______________, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1980

Ki Hadjar Dewantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989

Kottak, Phillp Conard. Anthropology: The Exploration of Human Diversity, New York: McGraw-Hill, 2013

Masdudin, Ivan, Keunikan Suku Baduy di Banten. Banten: Taletna Pustaka Indonesia, 2011.

Paeni, Mukhlis, dkk (eds), Sejarah Kebudayaan Indonesia : Sistem Teknologi, Jakarta: Raja Grasfindo, 2009.

Permana, Cecep Eka. Tata Ruang Masyarakat Baduy. Jakarta: Wedatama Widya, 2016

Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Jakarta:Tanpa Penerbit

Saefudin, Ahmad Fedyani, Antropologi Kontemporer. Jakarta : Kencana, 2006

Setiadi, M. Elly., Usman Kolip. Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial. Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2013.

Sihabuddin, Ahmad.Saatnya Baduy Bicara. Banten: Bumi Aksara, 2013

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali Press, 2012

Spradley, James P. Metode Etnografi Yogyakarta: PT Wacana Yogya, 1997

Sulistyaningsih,Metodologi Penelitian -Kualitatif dan Kuantitafit. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesai (KBBI), Jakarta: Balai Pustaka, 1988

Tumanggor, Rusmin,dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar” Jakarta:Pernada Media Group, 2010

Widianto, Bambang, Perspektif Budaya: Kumpulan Tulisan Koentjaraningrat Memeroial Lectures. Jakarta : Rajawali Press, 2000.

Jurnal, Artikel dan Makalah :

Baiq Setiani, Fungsi dan Peran Wanita Dalam Masyarakat Baduy, lex Jurnalica, Vol.3 No.3 Agustus 2006

Hasanah, Aan, “Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Masyarakat Minoritas Studi Atas Kearifan Lokal Masyarakat Adat Suku Baduy Banten Jurnal Studi Keislaman, 2012, (http://ejournal.iainradenintan.ac.id).

Indrajit, Richardus Eko. Pengantar Konsep Dasar : Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Artikel, 2010.

Permana, Raden Cecep Eka dkk, Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Baduy, Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol.5 No. 1 , Juli 2011

Prihantoro, Feri. Kehidupan Berkelanjutan Masyarakat Baduy, Jurnal Bintar i

Foundation, 2006

Peraturan Daerah No 31 tahun 2001 tentang Perlindungan Atas Hak Ulayat Masyarakat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, 2001. Diambil dari www.setda.lebakkab.go. id

Pandit, Putu Lukman. “Penggunaan Teori dalam Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Jurnal ISPII, Tanpa Tahun.

Pasaribu, Rowland B. F., Masyarakat dan Kebudayaan, Jurnal, Tanpa Tahun, hal. 56

Permana, Raden Cecep Eka, dkk, Kearifan Lokal tentang Mitigasi Bencana pada Masyarakat Baduy, Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Jawa Barat, Jawa Barat, vol. 15, No.I, Juli 2011

Mahrus, R.M., H. Efendi. Teknologi Informasi dan Sosial Budaya : Telaah Kritis terhadap Pergeseran Sosial Budaya di Era Global, Perpustakaan Digital UIN Sunan Kaliajaga, Yogyakarta

Senojai, Gunggung. Perilaku Masyarakat Baduy dalam Mengelola Hutan, Lahan, dan Lingkungan di Banten Selatan, Jurnal Humaniora, Vol. 23, 2011

Setyowati, Etnografi sebagai Metode Pilihan dalam Penelitian Kualitatif di Keperawatan, Jurnal Keperawatan Indonesia, vol 10, No.1, Maret 2006

Suparlan, Henricus. Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya Bagi Pendidikan Indonesia, Jurnal Filsafat Vol.25, Nomor 1, April 2014

Wahid, Mastkur. Sunda Wiwitan Baduy: Agama Penjaga Alam Lindung di Desa Kanekes Banten, Artikel pada IAIN Sultan Hasanudin Banten, Banten

Wardiana, Wawan.“Perkembangan Teknologi di Indonesia”, Makalah,. 9 Juli. Jakarta :Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jurusan Teknik Informatika. 2002.

Wilodati, “Sistem Tatanan Masyarakat dan Kebudayaan Orang Baduy”, Jurnal, Tanpa Tahun

Website : - http://wisnumintargo.web.ugm.ac.id/?p=64 - https://id.wikipedia.org/wiki/Urang_Kanekes - http://www.indotelko.com/kanal?c=in&it=telkom-dunia- masyarakat-Baduy, - http://beta.telkom.co.id/telkom-peduli/berita-csr/sosial/sekda-banten-egm-dcs-barat-resmikan-pelatihan-internet-di-Baduy.html - https://tamansiswajkt.wordpress.com/2013/05/28/teori-trikon/

Jabatan : Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar

Alamat : Kp. Kaduketug, Ds. Kanekes, Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak.

Tanggal : 27 Agustus 2016

Tempat : Rumah Singgah Jaro Kanekes

Pengantar

Penanya : Sudah lama pak menjadi Jaro?

Informan : Baru satu setengah tahunan lah

Penanya : Di Baduy itu sendiri gimana sih sistem penunjukannya?

Informan : Penunjukannya dari puun, dari puun ada lagi dari Jaro 7 (puun, seurat, tangtu, dan lembaga adat) kalau yang disepakati di Jaro 7 itu ditentukan ya kapan dan siapa yang ditunjuk, kalau sudah di tunjuk, ada selametan, selametannya yaitu upacara pelantikan kaya tadi itu upacara adat kalau udah

selametan, atau udah beres ni dari adat itu baru di serahkan di Bupati, karena

kalau SK kan dari Bupati.

Penanya : Jadi kalau di struktur adat disebutnya apa? Dan kalau di struktur pemerintah?

Informan : yah kalau di adat disebut Jaro, kalau di pemerintah disebut Kepala Desa

Penanya : Masa jabatannya berapa lama pak?

Informan : Kalau masanya itu kalau untuk ke adat memang tidak ada batasan, kalau yang mampu 20-30 tahun bisa, cuman kalau SK itu sama 6 tahun, kalau dia masih muda, masih mampu (lanjutkan) nanti bisa perpanjang lagi gitu

Penanya : Perpanjangannya diatur oleh puun ?

Informan : Kalau itu ga usah di gituin (diatur) mungkin untuk SK saja, kan SK dari bupati sama 6 tahun

Dangka itu disebukan ada Kakolotan, Carungen, ada Dangka Cipatih, model

Garehong, Dangka kalau disini istilahnya sama kaya MPR/DPR gitu, soalnya

kalau yang disebutkan Jaro 7 itu sebetulnya ini kan yang disebutkan ada

kawalu, ada sereng tahun, itu Dangka yang melakukan sereng tahu dan

kawalu.

Inti

Penanya : Ini kan Baduy luar, Baduy luar kan sudah termasuk kalau dilihat lebih

modern dan terjadi hubungan yang sangat massif dilakukan dengan masyarakat luar, bagaimana ada pengaruh tidak pak?

Informan : Memang kalau zaman sekrang wahyahna zaman sudah maju, zaman subur, memang banyak pengaruh-pengaruh misalkna pakaian, makanan, kemajuan segala itu kan memang banyak pengaruh gitu yah, cuman kalau yang Baduy luar mah pengaruh beda dengan Baduy dalam. Kalaupun dluar mah maju misal berkembang, tetap disini itu harus bertahan cuman ada saja yang mengikuti atau meniru-niru misalkan pakaian, dan pakaian ibadah ada Baduy luar tapi adat istiadat itu harus tetap bertahan.

Penanya : Apa yang sampai sekarang masih dipertahankan?

Informan : Memang yang harus dipertahankan yah, disebutkan rukunnya, agamanya, agamanya itu disebutkan agama sunda wiwitan Nabi Adam, itu hukumnya itu panjang tidak boleh potong, pendek tidak boleh disambung, gede tidak boleh dicopot, kecil tidak boleh ditambah, itu harus seperti ngadeg seceklekna niras

sapatna itu sebagai hukum aturan Baduy kahiji. Kadua ayana kieu kaya bikin

rumah, itu tidak boleh rubah jadi gini aja, keduanya yang masalah itu bangunan yang permanen itukan tidak boleh, sepertihalnya bikin gedong, tembok dll. Itu kan ditanah perda Hak Ulayat ini kan udah dibentuk Perda Hak Ulayat itu harus dipertahankan, ini saya bikin Kantor Sekretariat itu luar daripada Baduy saya beli tanah diperbatasan itu yang diwajibkan itu harus komputer, laptop itu sebagainya harus komputer, kalau disini (tanah ulayat) itu

menggunakan alat-alat teknologi?

Informan : Kalau masalah untuk luar (masalah HP) sekrang in sudah zaman maju kan yah, memang untuk Baduy luar ada pertimbangan cuman yah paling untuk komunikasi aja, kalau yang misalkan main-main, misalkan teh gambar porno dan lain sebagainya, itu orang baduy dirampas (HP). Kalau yang untuk sehubungan komunikasi itu dipertimbangkan, soalnya sekrang zaman sudah bergabung, soalnya sayapun punya masyarakat di delapan Kecamatan yang diluar itu, kalau disini kan gotong royong, persatuan dan kesatuan itu dilakukan dan dijaga. Misalnya ada yang meninggal di sana, dia lagi di Leuwidamar, itu bisa tahu melalui komunikasi, itu keuntungannya dari situ maknya ada pertimbangan.

Penanya : Kalau dari Baduy Dalam ada arahan/aturan yang tidak

memperkenankan untuk penggunaan ala-alat tersebut?

Informan : Kalau aturan-aturan hukum itu sebulan sekali saya diundang Baduy Dalam, di Balai peretmuan itu pembahasan tentang hukum, aturan penganggalan tahun, penanggalan bulan dan adat istiadat itu dilaksankan. Kalau yang disini, itu Baduy Dalam suka kesini, dari Tangtu, RT RW turun kesini, berkumpul untuk membahas aturan-aturan itu.

Penanya : Tapi untuk penegakkan aturan itu sendiri bagaimana?

Informan : Sama yang aturan mah dibahas seperti yang tidak boleh tadi itu satu, yang kedua yang merusak, melecehkan orang, harus sopan santun, ramah tamah, itu memang pelajaran kalau disini mah. Misalkan yang dilaran-dilarang didalam, di Baduy luarpun sama ngga boleh, aturannya disebarluaskan.

Penanya : Berapa bulan sekali pak? Dan apa aja pembahasannya?

Informan Satu kali dalam sebulan, pembahasannya : Pertama, soal adat istiada, ada yang boleh masuk dan tidak boleh masuk, contohnya UU No. 6 tentnag

arus globalisasi yang semakin terbuka?

Informan : Jadi gini, prinsipnya dimana setiap kampung dimana ada aturan karena dimasing-masing kampung ada kolot, diwajibkan dimusyawarahkan, kalau seharah Baduy itu dari dulu memang sampai sekrang itu tidak ada perubahan, yang ini yang itu, harus bertahan jangan sampai terpengaruh oleh luar.

Penanya : Kenapa harus ada perbedaan antara Baduy Dalam dengan Baduy

Luar?

Informan : Yah sebetulnya begini, jadi kalau yang disebutkan dengan Baduy Dalam dan Luar memang harus ada perbedaan. Tentunya bukan orang luar itu pelarian dari Dalam, itu wiwitan dibagi 3, Negara diabgi 7, agama dibagi 12 itu, itu Baduy Dalam ada, Baduy luar juga ada. Cuman untuk pemageran dari Dalam (Baduy Dalam) itu dibentuknya Jaro 7 itu, itu bukan pelarian dari Dalam. Asal-usulnya memang dibuat seperti itu, diharuskan karena aturan.

Penanya :Apa yang tetap dipertahankan di Baduy Dalam?

Informan : Contoh, ngga boleh naik kendaraaan, tidak boleh ada listirik, tidak boleh misalnya untuk tidak menggunakan pakaian tradisional, moto, rekaman di Baduy Dalam itu tidak boleh, ada lagi yang disebut dengan menjaga alam. Gunungya jangan di lebur, Lebamnya jangan di rusak, sasaka jangan di robah. Keduanya mereka takut untuk merusak alam, disana bikin rumah pun itu ga boleh diratakan karena merusak alam. Orang Baduy cinta damai, tidak ada kekerasan tidak ada perkelahian, tidak ribut Allhamdulillah. Kaya misalnya mabok itu kan disini tidak boleh sama itu dilarang. Tidak ada yang melakukan.

Penanya : Apa sanksi yang diberikan jika ada pelanggaran yang di lakukan oleh

Masyarkat Baduy?

Informan : Tergantung pelanggarannya, kalau itu mah yang disebut kalau yang ilarang di sanksikan itu ada sanksinya. Umpamanya, ada yang melakukan zina, itu ada aturannya kaya dihukum 40 Hari oleh Jaro 7 itu. Baduy Luar atau Dalam sama

Penanya : Kalau dilihat dari perpaduan antar dua Budaya masyarakat luar

dengan Baduy luar, apakah menghasilakan Budaya Baru?

Informan : Tidak, tidak ada. Biarupun deket kan udah msaing-masing, Dia kelakukan dia harus dikerjain, orang sini jelek/bagus harus dikerjain sendiri maisng-masing itu. Misalkan kaya Agama atau kepercayaan itu terpisah, maisng- masing-masing. Kalau disini agama Islam disana sunda wiwitan itu masing-maisng harus dikerjakan. Cuman tujuannya kepercayaan itu kan beda, cuman seperti pegangan aja.

Penanya :Selama ini aturan adat yang dibuat apakah itu tertulis?

Informan : Oh tidak ada, hanya cerita turun temurun. Kalau cerita itu mah bukan cuman dari puun, masyarakat, kolot harus tahu.

Penanya :Kalau puun tugasnya apa?

Informan : Tugasnya mengurus yang tadi saya sebutkan, 25 Negara harus bertanggungjawab oleh Puun, itu batinnya. Soalnya kalau yang tahu sejarahnya, mau dia pejabat, biasanya dia dateng dulu ke puun untuk minta doa dll. Karena titipan zaman Kanjeng Nabi, itu batinnya dititipkan lewat

puun.

Penanya : Kalau untuk struktur dari Pemerintah apakah itu ada sudah sejak

lama?

Informan : Seperti RT dan RW itu baru sebetulnya, soalnya yang disebutkan seperti DPD itu seperti lembaga adat. Itu yang disebutkan sebagai kepengurusan.

Penanya : Apakah terjadi penurunan atau peningkatan jumlah populasi

masyarakat Baduy yang memilih keluar dari adat?

Informan : Itu kalau memang yang jiwa selalu mengalami pengingkatan, kalau kelahiran penambah kemudian KK meningkat.

sebulan sekali diadakan razia atau pengecekkan supaya dapat melihat barang apa saja yang di perbolehkan dan tidak diperbolehkan masuk. Sebelum itu dilakukan dulu musyawarah dengan RT atau RW setempat, kalau ada yang melanggar dikasih peringatan dulu, supaya tidak mengulang kembali.

Penanya : Kelonggaran yang diberikan dari adat bagi masyarakat Baduy luar itu

dalam bentuk apa saja pak?

Informan : Kalau kelonggaran itu sepertinya memaksakan saja karena kondisi.

Penutup

Penanya : Oh mungkin cukup sampai disni aja yaah pak. Saya mengucapkan

terimakash sudah membantu dalam memberikan keterangan untuk membantu proses penelitian ini.

Jabatan : Warga Kp. Kadeketug, Kecamatan Leuwidamar/ Pengerajin Tenun

Alamat : Kp. Kaduketug, Ds. Kanekes, Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak.

Tanggal : 10 Oktober 2016

Tempat : Rumah Kang Samin

Pengantar

Penanya : Dengan bapak siapa?

Informan : Samin

Penanya : Bapak tidak pergi ke ladang?

Informan : ngga

Penanya : Emang anaknya harus sudah diajarkan seperti itu ( menenun) yah pak?

Informan : Iya

Penanya : Umur berapa harus sudah mulai diajarkan (menenun)?

Informan : 8 tahun

Penanya : Tidak sekolah yah pak (anaknya)?

Informan : Tidak

Penanya : Sudah tinggal lama disini pak?

Informan : Sudah, dulu dari Baduy Dalam terus 20 tahunan di luar.

Penanya : Aktivitas bapak sekrang apa ?

Informan : yah paling jualan, nginun dan ngladang

Inti

Penanya : Di Baduy luar kan diberikan kelonggaran dalam melaksanakan adatnya

Penanya : Bagaimana untuk penggunaan alat teknologi sendiri pak?

Informan : yah seperti itu kelonggarannya, yah model itu kan sebetulnya diluar juga ga boleh pake, cuman sekrang banyak yang pake, ngga dimarahin ko, kecuali kalau di Baduy Dalam, agak mendingan gitu kalau dibandingkan di Baduy

jero.

Penanya : Jenis alat-alat yang diperbolehkan di Baduy Lua itu apa saja yah pak?

Informan : cuman itu saja paling kaya HP, radio, kaya Motor itu ngga boleh masuk. Tapi kalau ngendarain boleh, kalau punya ngga boleh. Sebenarnya HP juga ga boleh tapi karena Nagara sudah maju, mau gimana lagi hehe, kadang rat-rata juga udah pada punya

Penanya : Strategi yang digunakan oleh adat bagi masyarakat Baduy Luar

mengikuti aturan adat seperti apa?

Informan : Kadang ada rapatnya gitu yah, seskali itu di Desa (Kantor) atau di Baduy

Jero, kadang sama RT gitu dikumpulin Rtnya di kelurahan.

Penanya : Disini ada pelatihan “Kampung Digital” terlihat dari pakaian yang baju

bapak pakai? Ada tulisan “Kampung Digital”?

Informan : ada, itu dibawah sekolahan. Itu untuk masarakat dari luar, tapi kadang yang di Baduy juga ada. Boleh aja asal ngga ketahuan aja sama orang adat eheh

Penanya : Oh ya, ini pak biasanya hasil dari produksi dipasarkan/atau dijual

kemana aja?

Informan : Iya disini aja, di depan rumah tapi sering juga pake online, internet.

Penanya : Oh bapak sering juga pakai online untuk pasarnya? Lewat mana

biasanya pak?

Informan : iyaa, yah lewat HP aja, yah pake ini aja, lewat rekening gitu bayarnya.

Informan : Kurang tahu tuh

Penanya : Kalau online berarti banyak yang pesan dari laur pak? Bagaiaman

caranya?

Informan : Tinggal difoto aja gambarnya, dkirim ke yang pesan. Model Hpnya yang ada wifinya gitu, yah HP android.

Penanya : Hampir seluruh warga menggunakan hal yang sama yah pak?

Informan : Iyaa

Penanya : Itu menyalahi adat ngga pak?

Informan : Namanya kebutuhan yah, heheh paling juga ini doang di Baduy luar. Tapi belum lama sih yang kaya gini, paling dari 2 tahun yang lalu.

Penanya : Biasanya yang pesan itu dari mana aja pak?

Informan : Pernah ke Kudus, hmm terus lupa, pokoknya daerah luar.

Penanya : Kalau tahu laman yang biasa digunakan untuk berjualan itu dimana

yah pak?

Informan : Hmm kurang tahu sih yah, cuman yang paling kita di foto brangnya terus di masukan ke Facebook gitu.

Penanya : Kalau internet yang biasa dipake? Internet apa?

Informan : Paling paket internet dari kartu aja hehe, kalau yang itu ngga boleh

Penanya : Oh ya kemarin bukannya dari Telkom mengadakan pelatihan Digital

yah pak?

Informan : Iya ngadain, iya itu ngdain pelatihan internet.

Penanya : Tapi untuk kepemilikan TV, listrik itu ngga boleh yah pak?

kokolat, kalau ngga mampu dari Baduy jero nya yang langsung datang ( untuk melaksanakan operasi)

Penanya : Berapa kali diadakan pak?

Informan : Kadang-kadang setahun sekali, kadang-kadang dua tahun sekali, dulu langsung masuk ke kamar-kamar. Sekaran udah ngga cuman dikasih peringatan aja. Dulu itu yang ngga boleh itu dikumpulin, kadang-kadang dibuang, yang bisa dijual yah dijual.

Penanya : Biasanya yang kena target operasi itu apa aja yah pak?

Informan : yah itu paling model HP, wayang golek, apa aja yang ngga boleh. Dulu kan model itu piring-piring itu, sekrang mah ngga. Dipecaih itu piringnya, sanksinya peringatan.

Penutup

Penanya : Itu katanya nanti ada Festival Baduy ?

Informan : iya katanya mah, tapi ngga tau jadi apa ngga , katanya bakal datengin penenun 500 penenun.

Penanya : Wih Bagus itu agendanya pak, untuk lebih mengenalkan Baduy ke

luar?

Informan : Iyah,

Penanya : yaudah pak saya mohon pamit izin yah, terima kasih sudah banyak

membantu saya untuk memberikan keterangan terkait masyarakat Baduy.

Informan : Iya sama-sama, nanti kalau kesini kabarin saya aja.

Penanya : Iyah pak, hatur nuhun.

No Domain Hasil Temuan

1. Trikon

Kontinyuitas - Menurut pengakuan Jaro Saija (Kepala Desa

Kanekes) masyarakat Baduy luar (Panamping) yang berlokasi di Kampung Kadeketug, Desa Kanekes sudah mulai mengenal dan menggunakan alat-alat teknologi informasi seperti Handphone, Laptop dan Telivisi dan Radio. Sebagai sarana memudahkan komunikasi antar warga, dan menggali informasi beragama macam kabar berita, serta memudahkan keperluan administratif.

- Menurut Samin, dahulu penggunaan alat teknologi seperti piring, garpu, sendok, proselen, dan semacamnya, tidak diperkenankan untuk dimiliki dan digunakan oleh masyarakat Badu Luar karena merupakan barang yang termasuk dalam kategori alat teknologi modern.

- Proses perkembangan budaya yang terjadi pada masyarakat Baduy Luar, diakui akibat adanya interaksi yang massif dengan masyarakat luar Baduy yang memliki perbedaan dalam segi budaya kebendaan dan nilai

Konvergensi - Konvergensi terjadi akibat interaksi yang massif

yang dialami oleh masyarakat Baduy luar dengan masyarakat luar Baduy, sehingga mempengaruhi hasrat kebutuhan masyarakat Baduy terhadap penggunaan alat teknologi modern, yang sejatinya bertentangan dengan nilai-nilai pikukuh.

- Pemanfaatan laptop untuk kemudahan proses administrasi kantor kepala Desa merupakan salah satu contoh bahwa Teknologi alat menjamin kemudahan masyarakat Baduy dalam pengelolaaln adminstrasi desa.

Dokumen terkait