• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen EFEKTIFITAS PURSED LIPS BREATHING (Halaman 136-152)

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berkaitan dengan kesimpulan hasil penelitian di atas, ada beberapa hal yang dapat disarankan untuk pengembangan dari hasil penelitian ini terhadap peningkatan fungsi ventilasi paru pasien PPOK.

1. Bagi pelayanan keperawatan

Pursed-lips breathing dan tiup balon dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan yang dapat meningkatkan arus puncak ekspirasi pasien PPOK. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan perawat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilanya tentang rehabilitasi pulmonal lainya yang salah satunya adalah pursed-lips breathing serta mampu melakukan pengukuran arus puncak ekspirasi pada paseien PPOK.

2. Bagi pendidikan keperawatan

Penelitian ini dijadikan sebagai pendorong dan sumber bagi perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan, bagi pendidikan dapat memasukan materi rehabilitasi pulmonal dan prosedur pengukuran Arus puncak ekspirasi dalam mata kuliah yang berhubungan dengan kebuthan oksigenisasi. Bagi mahasiswa keperawatan dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien yang mempunyai masalah dengan gangguan sistem pernafasan dan mampu memberikan asuhan keperawatan secara mandiri salah satunya dengan memberikan intervensi pursed-lips breathing dan tiup balon pada pasien PPOK serta mempunyai kemampuan dalam mengukur arus puncak ekspirasi pada pasien PPOK.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lainya ,jumlah responden yang lebih banyak, dan melihat jenis bronkhodilator 116

yang digunakan oleh pasien apakah sangat berpengaruh dalam meningkatkan arus puncak ekspirasi, serta intervensi yang diberikan kepada pasien dalam jangka waktu lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Alsagaff, Hood, & Mukty, (2005). Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University Press.

Arikunto. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Edisi revisi 5. Jakarta : Rineka Cipta.

Black, Joice & Hawk. (2005). Medical Surgical Nursig; clinical management for

positive outcomes.(7th Ed),St.Louis: Elsevier.Inc

Bruner & Sudarth. (2002) . keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC

Budiman (2011). Penelitian Kesehatan, Bandung : Refika Aditama

Depkes RI. (2010). Pedoman Pengendalian Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakt Tidak Menular. Jakarta

Guyton (2001), Human Physiology and deseases Mechanism, (3th Ed) (terjemahan oleh Petrus andrianto,2011). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Global Startegy for The Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic obstructive Pulmonary Disease. (Updated 2013). Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Diseases (GOLD). http://www.acofp.org/education/LV 10/handouts/ Tues 4 2 13/11 am.pdf. diperoleh tanggal 2 april 2013.

Hoeman, Shirley, P. (1996). Rehabilitation Nursing: proces and Application. (2nd Ed.), St. Louis: Mosby

Hudak & Gallo. (2005). Critical Care Nursing: A Holistic approach. Philadelhia: J.B. Lippincott Company

Ignatavicius D.,& Workman. (2006). Medical Surgical Nursing: Critical

Thingking for Collaborative Care. 5th. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc

Lemeshow S (1997), Hosmer, DW: Klar, J: Lwanga, SK, Adequacy of sample size in health sudies, WHO, Jhon Wiley & Sons Ltd.England

Lewis, Sharon, M.,heitkemper, Margaret, M., & direksen, shannon. (2000). Medical Surgical Nursing; assessment and management of clinical

problem. (5th Ed). St. Louis: CV: Mosby

Machfoedz Ircham. (2010). Statistika induktif Bidang kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Mc. Morrow, & Malarkey, Louise, M. (2000). Nurses’s Manual of Laboratory

tests and Diagnostic procedures. (2ndEd). Philadelphia: W.B. Saunders

company

Pagana, kathleen, D., & pagana, Timothy, J. (1999). Diagnostic Testing and

Nursing implications: A Case Study Approach. (5th Ed.) St. Louis : Mosby

Perry, A.G., & Potter, P.A. (2004). Clinical Nursing skills Techniques. (4th Ed.), St. Louis: Mosby

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2010). PPOK : Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta : Bali Penerbit FKUI

Pollit, D.F., & beck, C.T. (2006). Essentials of Nursing Research : Methods, Appraisal, and utilization. (6th Ed.). philadelphia: Lippincott Wiliams & walkins.

Price, S., & wilson, L.,M. (2002). Phathophysiology. Clinical Concepts of Disease Process. St. Louis: Mosby year Book. Inc.

Rasmin, Menaldi.,& wihastuti. Et al. (2004). Diagnostik dan Terapi: prosedur tindakan bidang paru dan pernapasan. Jakarta: Bagian Pulmonologi FKUI.

Smeltzer, s.C., & Bare, B.G. (2005), Brunner & sudarth’s: Textbook of Medical Surgical Nursing. Philadelphia: Lippincot

Amalia Tuti. (2009). Pengaruh terapi aktivitas Bermain : Meniup Balon Terhadap Perubahan Fungsi Paru Anak Pra Sekolah dengan Asthma Tahun 2009. 19 Mei 2013.

Dewi Natalia, Saryono, Dina Indrati. (2006). Pengaruh Pursed Lips-Breathing dan tiup balon dalam Peningkatan arus puncak Ekspirasi (APE) Pasien Asma Bronchiale di RSUD Banyumas. Jurnal ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 3, No. 1.

Enright, Chatham, & Ionescu. (2004). Inspiratory muscle training adn pursed lips breathing improves lung function and exercise capacity in adults with COPD. http://www.chestnet.org. Dipeoleh tanggal 2 April 2013

Gosselink, R. (2003). Controlled breathing and dyspnea in patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Journal of Rehabilitation Research and development

Sharma, Vijai: Dechman,Gail< Wilson, Christine , et al. (2005). Diaphragmatic Breathing Training : further investigation Needed/Author response. Journal American Physical Therapy association. Washington.

http://search.proquest.com/docview. Diperoleh 27 april 2013 jam 02.50

Spahija, Jadranka:de marchie, Michael, et.al. (2005). Effects of Imposed Pursed-Lips Breathing on respiratory Mechanics at rest and durng exercise in COPD. American College of Chest Physicians. Chicago.

http://search.proquest.com/docview. Diperoleh 29 April 2013 jam 03.54

Spengler, et.al. (2005). Respiratory Training. http://www.pponline.o.uk/enyc. Diperoleh tanggal 2 April 2013

Yunus, Faisal. ( 1997). Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruksi. Cermin Dunia Kedokteran. 114. 20-32

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

PENJELASAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Efektifitas Pursed-Lips Breathing dan Tiup Balon terhadap Peningkatan Arus Puncak Ekspirasi pada Pasien PPOK di Ruang Perawatan Penyakit Dalam RSUD Koja

Peneliti : Ari Susiani

NPM : 2011980003

Saya, mahasiswa Program Pasca Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, bermaksud mengadakan peneliti untuk mengetahui pengembangan paru pada pasien yang menderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Bapak / ibu/ saudara yang berpartisipasi dalam penelitian ini, akan diberikan latihan pernapasan yang dilaksanakan selama 20 menit setiap harinya selama 3 hari. Sebelunya dan setelah latihan pernapasan dan tiup balon dilakukan akan diukur pengembangan paru bapak/ ibu/ saudara dengan menggunakan alat peak flow meter.

Kami menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi siapapun. Apabila selama berpartisipasi dalam penelitian ini bapak/ ibu/ saudara merasakan ketidaknyamanan maka bapak/ ibu/ saudara mempunyai hak untuk berhenti atau mendapatkan intervensi dari tenaga ahli. Kami berjanji akan menjunjung tinggi

hak responden dengan cara menjaga kerahasiaan dari data yang diperoleh, baik dalam proses pengumpulan, pengolahan, maupun penyajian. Peneliti juga menghargai keinginan responden untuk tidak berpartisipasi atau mengundurkan diri dari penelitian ini.

Adapun hasil dari penelitian ini akan dimanfaatkan sebagai masukan bagi perawat dalam merawat pasien PPOK.

Melalui penjelasan ini, kami sangat mengharapkan partisipasi bapak/ibu/saudara. Kami ucapkan terima kasih atas ketersediaan bapak/ibu/saudara berpartisipasi dalam penelitian ini.

Jakarta , Juli 2013 Peneliti

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

--- LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Efektifitas Pursed-Lips Breathing dan Tiup Balon terhadap Peningkatan Arus Puncak Ekspirasi pada Pasien PPOK di Ruang Perawatan Penyakit Dalam RSUD Koja

Peneliti : Ari Susiani

NPM : 2011980003

No HP : 085716936693

Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Saya mengetahui bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan paru sebelum dan seduah dilakukan latihan pernapasan (pursed-lips breathing) dan tiup balon. Saya mengerti bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup pasien PPOK serta meningkatkan kualitas pelayanan perawatan pada pasien PPOK, khususnya di RSUD Koja.

Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi sangat kecil. Saya juga berhak untuk menghentikan keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa adanya hukuman atau kehilangan hak perawatan.

Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan, dan kerahasiaan ini dijamin. Semua berkas yang mencantumkan identitas subjek

penelitian hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang mengetahui kerahasiaan data ini. Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Jakarta , ...2013

Responden Peneliti

(...) (Ari Susiani )

Prosedur Pemeriksaan Arus puncak Ekspirasi (APE)

Alat : Peak Flow Meter dan tissue

Persipan sebelum melakukan pemeriksaan sebagai berikut : 1. Perawat menset plastik pointer (marker) pada angka terendah 2. Jika mugkin pasien duduk tegak lurus jangan membungkuk 3. Pegang alat dengan posisi tegal lurus.

Tahap melakukan pemeriksaan APE sebagai berikut

No Cara Pengukuran Gambar

1 Pasang mouthpiece ke ujung flow meter

2 Pasien berdiri tegak / duduk tegak dan memegang peak flow meter, pegang mendatar tanpa menyetuh / menggangu pergerakan marker (skala pengukuran). Yakinkan

marker berada pada skala

terendah

3 Minta pasien untuk menarik napas dalam sebanyak banyaknya, kemudian masukan mouthpiece ke mulut dengan bibir menutup mengelilingi mouthpiece, dan buang napas segera dan sekuat mungkin. 4 Saat membuang napas, marker

bergerak dan menunjukan angka pada skala dan catat hasilnya. Ulangi 3 kali langkah 2 s/d 4 dan catat nilai yang tertinggi. Bandiingkan dengan nilai terbaik atau prediksi

5 Bersihkan mulut dan alat dengan tissue

Sumber : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2006) dan (Perry & Potter, 2004)

Latihan Pernapasan (Pursed-lips breathing)

Untuk melatih pernapasan saudara, ikuti gerakan-gerakan dibawah ini;

No Cara Pengukuran Gambar

1 Tarik nafas dengan lambat dan dalam melalui hidung dalam dua hitungan, biarkan perut menonjol sebesar mungkin. Pertahankan multu tertutup denga hitungan satu, dua.

2 Hembuskan nafas secara perlahan melalui bibir yang dirapatkan (seperti orang bersiul) sambil mengecangkan (mengkontrasikan) otot-otot perut, dalam hitungan satu, dua, tiga , dan empat

PEDOMAN PROSEDUR AKTIVITAS MENIUP BALON A. Persiapan Alat

Alat yang perlu disiapkan dalam prosedur penelitian adalah : 1. Instrumen peneltian

2. Peak Flow Meter

3. Tiup balon

4. Rekam medik responden

B. Persiapan pasien

1. Memilih calon responden sesuai dengan kriteria inklusi

2. Peneliti memperkenalkan diri dengan menjelaskan tujua penelitian, manfaat penelitian dan kegiatan penelitian.

3. Membuat kontrak waktu dengan pasien untuk melakukan intervensi

4. Peneliti mengisi instrumen penelitian : tanggal, nama, ruang rawat, kode responden /inisial, tanggal lahir/usia, jenis kelamin responden.

C. Pelaksanaan

1. Mendekatkan alat yang akan digunakan

2. Mengukur APE sebelum intervensi dengan menggunakan Peak Flow Meter dan mengukur tinggi badan pasien.

3. Mengatur posisi pasien setengah duduk/duduk di tempat tidur atau kursi 4. Peneliti mendemonstrasikan cara meniup balon

5. Pasien PPOK diminta untuk mengulang kembali tiup balon seperti yang telah dilakukan peneliti.

6. Anjurkan pasien untuk meniup balon dengan kuat selama 10-60 detik dengan diselingi napas biasa dengan irama yang teratur

7. Motivasi pasien dan pantau kekuatan meniup selama melakukan aktivitas tiup balon, catat kekuatan meniup pada lembar observasi.

8. Lakukan pengukuran Arus Puncak Ekspirasi dengan menggunakan Peak Flow Meter setelah intervensi dilakukan dan catat hasil pemeriksaan pada lembar observasi.

9. Berikan pujian pada pasien atas keterlibatanya dalam penelitian. 10.Merapihkan posisi pasien dan alat-alat

LEMBAR OBSERVASI HASIL PENELITIAN No Resp Jenis Kelamin Usia Berat badan NILAI APE

Hari 1 Hari 2 Hari 3

Pursed-Lips Breathing Pursed-Lips Breathing& tiup Balon Pursed-Lips Breathing Pursed-Lips Breathing& tiup Balon Pursed-Lips Breathing Pursed-Lips Breathing& tiup Balon

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Lampiran 5

Dalam dokumen EFEKTIFITAS PURSED LIPS BREATHING (Halaman 136-152)

Dokumen terkait