• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Saran yang dapat ddiberikan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan keperawatan terdorong untuk melakukan kegiatan- kegiatan yang berhubungan langsung ke masyarakat dengan melakukan

69

penyuluhan mengenai pengetahuan kepada keluarga untuk memberikan dukungan pada remaja putri terkait menstruasi pertama (menarche)

2. Bagi Pelayanan Keperawatan

Dalam melakukan pelayanan keperawatan, perawat dapat memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai pemberian dukungan pada remaja putri menghadapi menstruasi pertama (menarche)

3. Bagi Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dharapkan dapat memberikan bahan masukan mengenai dukungan keluarga pada remaja putri menghadapi menstruasi pertama (menarche). Dimana penelitian ini hanya memperoleh data tentang dukungan keluarga, untuk penelitian berikutnya diharapkan untuk meneliti fumgsi keluarga pada remaja putri menghadapi menstruasi pertama (menarche).

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Remaja

1.1Pengertian Remaja

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja (adolescence) adalah mereka yang berusia 10-19 tahun sebagai suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya (pubertas) sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun (WHO, 2013). Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu yaitu merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Santrock (2003) membagi masa remaja menjadi dua fase yaitu yang disebut “masa remaja awal” atau “pre adolence” yang berkisar antara 12-15 tahun dan “masa remaja akhir” atau

“late adolensence” antara usia 15-18 tahun (Kusmiran, 2011). Menurut

Gunarsa (2001), defenisi remaja dapat ditinjau dari 3 sudut pandang, yaitu: 1. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-12 tahun sampai 20-21 tahun

2. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan penampilan fisik dan fungsi fisiolis terutama yang terkait dengan kelenjar seksual

8

3. Secara psikologis, remaja merupakan masa dimana individu mengalami perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, diantara masa kanak-kanak menuju masa dewasa.

Remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak ke masa dewasa atau usia belasan tahun, atau seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur mudah terangsang perasaan. Batasan usianya adalah 10-19 tahun dan belum menikah (Sarwono, 2007). Masa remaja merupakan masa dimana individu mengalami transisi perkembangan dari masa kanak- kanak menuju dewasa, kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik, usia dimana individu mulai berhubungan dengan masyarakat, dan telah mengalami perkembangan tanda-tanda seksual, pola psikologis, dan menjadi lebih mandiri. Masa remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia (Kusmiran, 2011).Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut :

a. Masa remaja awal/dini (Early adolescence) : umur 11-13 tahun b. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence) : umur 14-16 tahun c. Masa remaja lanjut (Late adolescence) : umur 17-20 tahun

1.2Ciri-ciri Pertumbuhan Somatik Remaja

Pertumbuhan somatik pada masa remaja mempunyai ciri-ciri tersendiri yaitu

9

2. Perubahan somatik sangat bervariasi dalam umur saat mulai dan berakhirnya, kecepatan dan sifatnya, tergantung pada masing- masing individu

3. Walaupun terdapat variasi dalam umur saat timbulnya perubahan-perubahan selama pubertas, tetapi setiap remaja mengikuti sikuen yang sama dalam pertumbuhan somatiknya 4. Timbulnya ciri-ciri seks sekunder merupakan manifestasi

somatik dari aktifitas gonad

5. Terdapat kecenderungan sekular yang disebabkan oleh adanya perbaikan gizi dan lingkungan. Tetapi pada 30 tahun terakhir kecenderungan ini telah mencapai plateau

Terdapat ciri yang pasti dari pertumbuhan somatik pada remaja, yaitu peningkatan masa tulang, otot, massa lemak, kenaikkan berat badan, perubahan biokimia, yang terjadi pada kedua jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan walaupun polanya berbeda. Salain itu terdapat kekhususan (sex specific), seperti pertumbuhan payudara pada remaja perempuan dan rambut muka (kumis, jenggot) pada remaja laki- laki.

1.3Pertumbuhan pada remaja perempuan

a. Pertumbuhan tinggi badan, tulang dan gigi

Sebelum mulai pacu tumbuh, remaja perempuan tumbuh dengan kecepatan 5,5 cm/tahun (4-7,5 cm). Sekitar 2 tahun mulainya pacu tumbuh, remaja perempuan mencapai puncak kecepatan tinggi badan

10

(peak height velocity/PHV) dengan kecepatan sekitar 8 cm/tahun (6- 10,5 cm). Kecepatan maksimal dicapai 6-12 bulan sebelum menarche dan ini dipertahankan hanya untuk beberapa bulan. Kemudian kecepatan pertumbuhan linier mengalami deselerasi untuk 2 tahun berikutnya atau lebih, keadaan ini sesuai dengan TKS 4.

Gambaran yang paling dini dan terpenting dari pertumbuhan tulang pada remaja perempuan adalah pertumbuhan pada lebar panggul selama pubertas. Pertumbuhan pelvis dan panggul (diukur pada diameter bi- iliacal) secara kuantitatif hampir sama dengan remaja laki-laki. Tetapi, karena pertumbuhan remaja perempuan lebih kecil pada berbagai dimensi tubuhnya, maka lebar panggul tampak tidak proposional (tampak lebih besar) daripada laki-laki.

b. Pertumbuhan berat badan

Memasuki masa pubertas, remaja perempuan telah mencapai kira- kira 60% berat dewasa. Dalam masa 3-6 bulan sebelum pacu tumbuh tinggi badannya, kenaikkan berat badan remaja perempuan hanya sekitar 2 kg/ tahun (masa prasekolah), kemudian terjadi akselerasi dan akhirnya mencapai puncak kecepatan berat badan (peak weight velocity/ PWV) sekitar 8 kg/ tahun. Sekitar 95% remaja normal kecepatan kenaikan berat badannya berkisar antara 5,5-10,5 kg/ tahun. Pacu tumbuh otot (muscle spurt) tertinggal 3-6 bulan dari pacu tumbuh berat badan.

11

c. Pertumbuhan organ reproduksi

Pada remaja perempuan tanda pubertas pertama pada umumnya adalah pertumbuhan payudara stadium 2 atau disebut dengan breast bud yaitu terdiri dari penonjolan putting disertai pembesaran daerah areola seikat 8-12 tahun. Haid pertama (menacrche) terjadi pada stadium lanjut pubertas dan sangat bervariasi pada umur berapa masing-masing individu mengalaminya, rata-rata pada umur 10,5-15,5 tahun.

d. Perubahan Psikososial Selama Pubertas

Karakteristik periode remaja awal(Early adolescence)ditandai oleh terjadinya perubahan-perubahan psikologis seperti :

a. Krisis identitas, b. berpakaian. c. Jiwa yang labil,

d. Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri, e. Pentingnya teman dekat/sahabat,

f. Berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua, g. kadang-kadang berlaku kasar,

h. Menunjukkan kesalahan orangtua,

i. Mencari orang lain yang disayangi selain orangtua, j. Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan, dan

k. Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group)terhadap hobi dan cara berpakaian.

12

Pada fase remaja awal mereka hanya tertarik pada keadaan sekarang, bukan masa depan, sedangkan secara seksual mulai timbul rasa malu, ketertarikan terhadap lawan jenis tetapi masih bermain berkelompok dan mulai bereksperimen dengan tubuh seperti masturbasi. Selanjutnya pada periode remaja awal, anak juga mulai melakukan eksperimen dengan rokok, alkohol, atau narkoba. Peran peer groupsangat dominan, mereka berusaha membentuk kelompok, bertingkah laku sama, berpenampilan sama, mempunyai bahasa dan kode atau isyarat yang sama.

Periode selanjutnya adalah (middle adolescence) yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan sebagai berikut,

a. Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya, b. Sangat memperhatikan penampilan,

c. Berusaha untuk mendapat teman baru,

d. Tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua, e. Sering sedih/moody

f. Mulai menulis buku harian,

g. Sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif, dan

h. Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua. Pada periode middle adolescentmulai tertarik akan intelektualitas dan karir. Secara seksual sangat memperhatikan penampilan, mulai mempunyai dan sering berganti-ganti pacar. Sangat

13

perhatian terhadap lawan jenis. Sudah mulai mempunyai konsep role modeldan mulai konsisten terhadap cita-cita.

Periode (late adolescence) ditandai oleh tercapainya maturitas fisik secara sempurna. Perubahan psikososial yang ditemui antara Lain : a. Identitas diri menjadi lebih kuat,

b. Mampu memikirkan ide,

c. Mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata, d. Lebih menghargai orang lain,

e. Lebih konsisten terhadap minatnya, f. Bangga dengan hasil yang dicapai, g. Selera humor lebih berkembang, dan h. Emosi lebih stabil

Pada fase remaja akhir lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang diinginkan nantinya. Mulai serius dalam berhubungan dengan lawan jenis, dan mulai dapat menerima tradisi dan kebiasaan lingkungan

2. Menarche

2.1Pengertian Menarche

Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi.

14

Menarche merupakan suatu tanda awal adanya perubahan lainseperti pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis, dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul.

Menstruasi pertama (menarche) merupakan menstrusi awal yang biasa terjadi pada rentang usia sepuluh tahun sampai enam belas tahun, atau pada masa awal remaja dan sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa terpenting yang terjadi pada masa remaja (Llewellyn-jones, 2005).

Menarche salah satu tanda bahwa remaja tersebut telah mengalami perubahan didalam dirinya dan juga disertai dengan berbagai masalah dan perubahan - perubahan baik fisik, biologi, psikologik maupun sosial, harus dihadapi oleh remaja karena ini merupakan masa yang sangat penting karena merupakan masa peralihan kemasa dewasa (Moersintawati, 2008).

2.2Pengertian Menstruasi

Menstrusi adalah perdarahan peridik dan siklik dari uterus disertai dengan pengelupasan (deskuamasi) endoometrium (Proverawati & Misaroh, 2009).

Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupkan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari.

15

2.3Usia terjadi Menstruasi

Usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi. Terdapat kecendrungan bahwa saat anak mendapat menstruasi yang pertama kali pada usia lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun saat ia mendapat menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya. Bila usia 16 tahun baru mendapat menstruasi pun dapat terjadi disebut amenore skunder. Umumnya, remaja yang mengalami menarche pada umur 12-16 tahun (Proverawati & Misaroh, 2009).

2.4Fisiologi Menstruasi

a. Stadium Menstruasi

Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat itu, endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan. Hormon-hormon ovarium berada pada kadar paling rendah.

b. Stadium Proliferasi

Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah mentruasi berakhir, dimulailah fase poliferasi di mana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis yang mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium

16

tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).

c. Stadium Sekresi

Stadium sekresi berlangsung 11 hari. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progresteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim). d. Stadium Premenstruasi

Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih, bisa sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi dengan hilangnya cairan dan sekret sehingga akan terjadi kolaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini terjadi vasikontriksi, kemudian pembuluh darah itu berelaksasi dan akhirnya pecah (Kusmiran, 2011).

2.5Faktor-faktor Terjadinya Menstruasi

a. Faktor Hormon

Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang dikeluarkan oleh hipofisis, estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh hipofisis, serta progesterone yang dihasilkan oleh ovarium.

17

b. Faktor Enzim

Enzim hidrolik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesis protein, yang mengganggu metabolism sehingga mengakibatkan regresi dan endometrium dan perdarahan.

c. Faktor Vaskular

Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan system vaskularisasi daalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena, dan hubungan di antara keduanya. Dengan regresi endometrium, timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematoma, baik dari arteri maupun vena.

d. Faktor Prostaglandin

Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebutkan kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid (Kusmiran, 2011).

2.6Perubahan-perubahan Psikologis pada Menstruasi

Adapun perubahan-perubahan psikologis yang umum terjadi pada saat wanita menstruasi yaitu :

18

a. Anoreksia Nervosa

Anoreksia berarti hilangnya nafsu makan (rasa lapar) yang bersifat patologis. Jadi anoreksia nervosa adalah hilangnya nafsu makan (rasa lapar) yang disebabkan oleh faktor penyimpangan emosional. Keadaan ini menjadi serius bila tidak ditangani, karena bisa menyebabkan kematian akibat kelaparan.

b. Bulimia

Bulimia merupakan salah satu kelainn emosional yang ditandai pola makan yang berlebihan dan berbahaya. Keadaan ini sering terjadi pada remaja atau orang dewasa. Gejala-gejala bulimia yaitu kekhawatiran yang luar biasa terhadap berat badan, sehingga siklus makannya tidak terkontrol dan apabila selesai makan dia selalu memuntahkan sehingga dia akan makan lagi dalam sikluas yang tak terkontrol juga.

c. Cemas

Cemas merupakan hal yang normal dan wajar ketika menghadapi suatu tekanan masalah. Namun rasa cemas menjadi tak wajar apabila cemas terhadap hal-hal yng sebenarnya bukan objek perhatian khusus, ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah dan selalu menganggap masalahnya tidak realistis.

19

d. Depresi

Depresi merupaakan salah satu bagian ganggan emosi yang sering terjadi pada wanita. Depresi ditandai dengan adanya perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan fokus perhatian, tidak mampu dalam konsentrasi, ingin bunuh diri, sulit tidur, cemas, nafsu makan kurang, berat badan menurun, merasa lelah dan kesepian, tidak berharga, rasa bersalah, tak mau bicara dengan orang lain, dan menutup diri.

e. Stres

Stres merupakan keadaan yang membuat tubuh untuk memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi mempertahan diri. Stres adalah keadaan tertekan, namun stres ringan dapat berfungsi mendorong orang berfikir dan berusaha lebih cepat sehingga bisa menjawab tantangan sehari-hari. Namun apabila stresnya dalam kategori beran dapat menimbulkan gangguan kesehatan fisik dan mental.

f. Disleksia (Kesulitan Membaca)

Seseorang yang menderita disleksia merupakan orang yang mengalami kesulitan belajar membaca. Kelainan ini diakibatkan ketidakmampuan menghubungkan antara lisan dan tulisan.

g. Ketidakmatangan Emosi

Ketidakmatangan emosi ini sering kali dipengaruhi oleh faktor hormonal dan situasional misalnya saat datang haid,

20

dimana wanita cenderung menjadi pemarah, mudah tersinggung, atau cepat merasa lelah.

h. Ambivalen dan Insomnia

Kondisi ambivalen sering terjadi pada wanita, dimana dia selalu kesulitan untuk mengambil sikap atau setiap perubahan yang terjadi pada dirinya. Adapun pada insomnia ialah kesulitan memejamkan mata, kesulitan tidur dan selalu terjaga malam hari dan sering dialami wanita hamil dan menopouse.

2.7Larangan Bagi Wanita yang Sedang Haid

Kondisi seorang wanita sedang mendapat haid telah disepakati para ulama sebagai kondisi hadas besar yang mewajibkan mandi setelah sucinya dari haid dan kepadanya berlaku beberapa hukum laranganuntuk melakukan beberapa perbuatan yang didasari oleh dalil- dalil syar'i. Di antara hal-hal yang terlarang dilakukan oleh seorang yang sedang haid adalah:

a. Shalat.

Dasar Hukum :

Diharamkan bagi wanita yang sedang haid mengerjakan salat, baik fardhu maupun sunnah, dan jika ternyata mengerjakan salat, maka salatnya tidak sah. Tidak wajib baginya mengqada salatnya kecuali jika ia mendapatkan

21

sebagian dari waktunya yang cukup untuk mengerjakan satu rakaat sempurna, baik pada awal atau akhir waktunya.

Contoh pada awal waktu, seorang wanita haid setelah matahari terbenam tetapi ia sempat mendapatkan waktu sebanyak satu rakaat dari waktunya. Maka wajib baginya mengqada salat magribtersebut setelah suci, karena ia telah mendapatkan sebagian dari waktunya yang cukup untuk satu rakaat sebelum datangnya haid.

Adapun contoh pada akhir waktu: seorang wanita suci dari haid sebelum matahari terbit dan masih sempat mendapatkan satu rakaat dari waktunya. Maka wajib baginya mengqada salat subuh tersebut setelah bersuci, karena ia masih sempat mendapatkan sebagian dari waktunya yang cukup untuk satu rakaat. Namun jika wanita yang haid mendapatkan sabagian dariwaktu salat yang tidak cukup untuk satu rakaat sempurna; seperti kedatangan haid.

Pada contoh pertama sesaat setelah matahari terbenam, atau suci dari haid. Pada contoh kedua sesaat sebelum matahari terbit, maka shalat tersebut tidak wajib baginya.Pengertiannya, siapa yang mendapatkan kurang dari saturakaat berarti tidak mendapatkan salat tersebut. Jika seorang wanita haid mendapatkan satu rakaat dari waktu asar, maka wajib baginya mengerjakan shalat zuhur bersama asar, atau mendapatkan satu

22

rakaat dari waktu Isya’ apakah wajib baginya mengerjakan

shalat Magrib bersama Isya’. Terdapat perbedaan pendapat di antarapara ulama dalam masalah ini dan yang benar, bahwa tidak wajib baginya kecuali shalat yang didapatkan sebagian waktunya saja yaitu shalat Asar dan shalat Isya’.

b. Puasa

Dasar Hukum :

Diharamkan bagi wanitayang sedang haid berpuasa, baik puasa wajib maupun sunnah, dan tidak sah puasa yang dilakukannya. Akan tetapi ia berkewajiban mengqada puasa yang wajib. Jikaseorang wanita kedatangan haid ketika berpuasa maka batallah puasanya, sekalipun hal ituterjadi sesaat menjelang Magrib, dan wajib baginya mengqada puasahari itu, jika puasa tersebutpuasa wajib. Namun jika ia merasakan tanda-tanda akan datangnya haidsebelumnya, tetapi darah baru keluar setelah Magrib, makamenurut pendapat yang sahih bahwa puasanya itu sempurna dan tidak batal, alasannya, darah yang masih dalam rahim belum ada hukumnya. Demikian pula masalah haid, tidak berlaku hukum-hukumnya kecuali dengan melihatadanya darah keluar, bukan dengan tanda-tanda akan keluarnya.

c. Tawaf

Diharamkan bagi wanita yang sedang haid melakukan tawaf di Ka’bah, baik yang wajib maupun sunnah, dan tidak sah

23

tawafnya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Aisyah:

Adapun kewajiban lainnya seperti sa’i antara Safa dan Marwah, wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah dan amalan haji dan umrah, selain itu tidak diharamkan. Atas dasar ini, jika seorang wanita melakukan tawaf dalam keadaan suci, kemudian keluar darah haid langsung setelah tawaf

atau di tengah tengah melakukan sa’i, maka tidakapa-apa

hukumnya.

d. Membaca al-Qur’an

Bagi para wanita yang mentruasi dilarang menbaca al-Quran karena itu dianggap merusak pengagungan terhadap Allah SWT. Adapun berdzikir al-qur’an dan yang lainnya seperti nasehat- nasehat bukan tujuan membaca al-Qur’an seperti naik kendaraan. Hal ini diperbolehkan dengan catatan tidak dengan tujuan membaca al-Qur’an. Ada pendapat lainyang menyatakan bahwa perempuan yang sedang menstruasi tidak membaca al-Qur’an secara terucap kalau untuk kepentingan tertentu seperti untuk belajar. Apabila pembacaan dilakukan di dalam hati maka boleh saja.

e. Berdiam dalam masjid

Dalam hal ini, terjadi pula perbedaan-pendapat yang tajam di antara para ulama’ sebagaimana pada masalah-masalah yang

24

disebutkan sebelumnya. Sangat tidak mungkin pada bahasan ini untuk menyebutkan dalil masing-masing mazhab. Bagi orang- orang yang melihat secara jeli dalil-dalil dalam masalah ini, dia akan mendapatkan sebuah dalil yang sahih dan gamblang bahwa tidak ada alasan sahih bagi orang yang mengatakan boleh berdiam didalam masjid bagi wanita yang haid.

f. Jima’ ( senggama)

Diharamkan bagi suami melakukan jima’ dengan istrinya yang sedang haid, dan diharamkan bagi istri memberi kesempatan kepadasuaminya melakukan hal tersebut. Dalilnya firman Allah subhanahu wa ta'ala:

Yang dimaksud dengan “المحيض" dalam ayat di atas adalah waktu haid atau tempat keluarnya darah haid, yaitu: farji (vagina), dan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Umat Islam juga telah sepakat bahwa jima’ di dalam farji

istri pada masa haid adalah hal yang dilarang. Oleh sebab itu, tidak halal bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian melakukan perbuatan ini, yang telah dilarang oleh al-Qur’an, Sunnah, dan ijma’ (kesepakatan) umat Islam. Maka barang siapa yang melanggar larangan ini, berarti ia telah memusuhi Allah dan Rasul-Nya serta mengikuti jalan selain orang-orang yang beriman. an-Nawawi dalam kitabnya Al Majmu’ Syarh al -Muhadzadzab,

25

mengatakan: “Imam Syafi'i berpendapat bahwa orang yang melakukan hal itu telah berbuat dosa besar. dan menurutpara sahabat kami dan yang lainnya, orang yang melakukan senggama dengan istri yang sedang haid hukumnya kafir. Untuk menyalurkan sahwatnya, suami diperbolehkan melakukan selain jima’ (senggama), seperti berciuman, berpelukan dan bersebadan pada selain daerah farji (vagina). Namun sebaiknya, jangan bersebadan pada daerah antara pusar dan lutut kecuali jika sang istri mengenakan kain penutup.

g. Talak

Diharamkan bagi seorang suami mentalak istrinya yang sedang haid, berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta'ala: Maksudnya, Istri-istri itu ditalak dalam keadaan dapat menghadapi iddah yang jelas. Berarti mereka tidak ditalak kecuali dalam keadaan hamil atau suci sebelum digauli. Sebab jika seorang istri ditalak dalam keadaan haid, ia tidak dapat menghadapi iddahnya karena haid yang sedang dialami pada saat jatuhnya talak itu tidak dihitung termasuk iddah. Sedangkan jika ditalak dalam keadaan suci setelah digauli, berarti iddah yang dihadapinya tidak jelas karena tidak dapat diketahui apakah ia hamil karena digauli tersebut apakah tidak hamil, jika ia hamil, maka iddahnya dengan kehamilan, dan jika tidak hamil makaiddahnya dengan haid. Karena belum dapat dipastikan jenis iddahnya, maka diharamkan

26

bagi suami mentalak istrinya sehingga jelas permasalahan tersebut. Jadi mentalak istri yang sedang haid haram hukumnya.

Dengan demikian, berdosalah seorang suami andaikata mentala istrinya yang sedang haid. Ia harus bertaubat kepada Allah

Dokumen terkait