• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Untuk melakukan penelitian pada keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus lainnya seperti Autis, Mental deficit, Tuna rungu dan lain-lain, karena kondisi ibu atau pengasuh yang memiliki anak berkebutuhan umumnya memiliki persamaan yaitu perasaan stress, bosan, dan lelah karena kurangnya dukungan yang diterima dari anggota keluarga.

2. Untuk peneliti yang berfokus pada peningkatan atau perubahan perilaku pada anak hendaknya juga berupaya untuk melakukan intervensi pada keluarga agar terjadi perubahan perilaku keluarga yang pada akhirnya akan membantu peningkatan perubahan perilaku yang signifikan pada anak.

3. Untuk peneliti selanjutnya untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial sebagai penentu criteria subjek penelitian agar diperoleh hasil yang lebih maksimal.

4. Untuk peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah subjek yang dijadikan subjek dalam penelitian agar dapat dilakukan uji statistik sehingga dapat dilakukan generalisasi.

5.2.2 Saran Bagi Keluarga

1. Rendahnya skor self esteem support dan belonging support pada masing-masing keluarga memberikan bukti bahwa keluarga masih belum terbiasa untuk memberikan pujian dan motivasi baik melalui perkataan maupun perbuatan yang membuat orang lain percaya bahwa mereka diperhatikan oleh anggota keluarga yang lain. Untuk itu diharapkan setiap anggota keluarga

untuk berlatih memberikan pujian, atau perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan pada anggota keluarga yang lain bahwa kita sayang dan memperhatikan setiap anggota keluarga.

2. Rendahnya dukungan sosial yang dirasakan ibu salah satu faktor adalah karena ibu kurang terbuka untuk mengungkapkan atau mengatakan kepada anggota keluarga lain tentang apa yang diharapkan dan diinginkannya. Untuk itu diharapkan tidak hanya ibu namun setiap anggota keluarga untuk berlatih terbuka dalam mengkomunikasikan setiap keinginan dan kebutuhannya dari anggota keluarga yang lain agar anggota keluarga yang lain memahami dan berupaya untuk membantu atau mendukung.

3. Selain pola komunikasi, hal yang menjadi factor kendala untuk memberikan dukungan adalah pengetahuan yang sedikit tentang bantuan yang dapat diberikan anggota keluarga baik pada ibu maupun anak down syndrome. Untuk itu diharapkan keluarga untuk lebih sering mencari informasi dan melatih diri agar lebih dapat terus membantu ibu mengasuh anak down syndrome. Seperti mengikuti seminar, bertanya kepada orang lain atau ke tempat terapi, mencari informasi tambahan baik dari internet maupun dari buku.

Daftar Pustaka

APA, 2000. Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorders. Washington : APA

Azwar, Syaifuddin. 1999. Penyyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, Syaifuddin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Byrne, Elizabeth A, Cliff C Cunningham and Patricia Sloper. `1998. Families And

Their Children With Down Syndrome : One Feature In Common. USA : Routledge

Carlson, Jon, 2005. Family Therapy Technique : Integration and Tailoring. USA : Routledge

Campbell, J., Elder, J., Gallagher, D. Simon, J., & Taylor, A (1999). Crafting the 'tap on the shoulder': A compliment template for solution focused therapy. American Journal of Family Therapy, 27(1), 35 - 47.

Carr, Alan. 2006. Family Therapy; Concept, Process and Practice. British : John Wiley & Sons

Chaplin, JP. 1999. Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan dari Kartini Kartono). Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Chedoke Child and Family centre, McMaster Children’s Hospital. 2004. A Guide For Families Of Children with Down Syndrome. Hamilton : Hamilton Health Sciences.

Cunningham, Cliff C. 1996. Families Of Children With Down Syndrome. Volume 4 Number 3. Visiting Professor Of Applied Psychology School Of Health : Liverpool John Moores University.

Cutrona, CE. 2004. Social Support Comunication in Families. Mahway, NJ : Erlbaum

Cohen, S., Mermelstein, R., Kamarck, T& Hoberman H. 1985. Measuring The Functional Components Of Social Support. In IG Sarason & BR Sarason (eds) Social Support. Theory, Research and Aplication. The Hague, Holland : Martinus Nijhaff.

Corcoran, Jacqueline. 2002. Developmental Adaptation Of Solution Focused Family Therapy. Virginia : Oxford University Press. Article.

Dolan Pat, John Canavan dan John Pinkerton. 2006. Family Support As Reflective Practice. London : Jessica Kingsley Publishing.

Friedman, Ray. 1998. Social-Support : Optimism-and-pesimism; black-executive-attitudes; Social-Networks; black-Employment-Discriminatory-Practices. Journal of Human Relations (HR). 51.(9).1155-77.

Friedman, MM. Bowden O & Jones M, 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik; Alih Bahasa ; Ina Debora RL. Yoakim, Asy; editor Yasmin Asih, Setiawan, Monica Ester.-ed.3. Jakarta : EGC

Fraenkel, Jack dan Norman E Wallen. 2006. How To Design And Evaluate Research In Education. Newyork : MC Graw Hill.

Gordon, Arlene Brett. 2004. Forms Tools Solution Focused Family Therapy.

Download

Goussmett. Sharyn Louise. 2006. Families Of Children With Developmental Disabilities : Family Environment, Social Support and Sibling Well-Being. Thesis. University Of Canterbury.

Hurlock, E.B, 1999. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Joosa, Esther dan Donna Berthelsen. 2006. Parenting A Child With Down Syndrome : A Phenomenographic Study. Australia : Journal. School Early Childhood Queenland University Of Technology.

Nichols, MP. 2010. Family Therapy, Concepts and Methods. Ninth Edition. Boston : Allyn dan Bacon

Macdonald, AJ. 2007. Solution Focused Therapy. Theory Research & Practice. London : Sage Publications.

Psychpage. 2013. Solution Focused Therapy : For Family Basic in Theory. Steps

In Therapy. Does This. Download :

Poerwandari, Ek. 2001. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta : LPSP3 Fakultas Psikologi UI.

Sarafino, EP. 2006. Health Psychology : Biopsychosocial Interaction. Fifth Edition. USA : John Wiley & Sons

Sjarif, Dessy Illsanti & Adriana Ginanjar. 2012. Intervensi Dengan Pendekatan Solution Focused Untuk Meningkatkan Parental Self Efficacy Pada Orangtua Dengan Anak Autistic Spectrum Disorder. Tesis. Fakultas Psikologi Program Magister Profesi Psikologi Klinis Dewasa. Universitas Indonesia.

Wenar, C & Kerig, P. 2000. Development Psychopatology : From Infancy Through Adolescence. Singapore : Mc Graw Hill

MATERI DAN PROSEDUR

Pertemuan I : Pre-Session

1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi

Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan untuk menjalani

terapi sesuai dengan prosedur

- Menyamakan persepsi antara partisipan dan peneliti tentang prosedur pelaksanaan terapi untuk menghindari kesalahpahaman Teknik : Wawancara, observasi

Waktu : 15 menit

Bahan : pena, kertas dan informed consent Prosedur :

a. Memberikan penjelasan tentang gambaran proses pelaksanaan intervensi, adapun penjelasan yang ingin disampaikan:

• Terapi akan di laksanakan berkaitan dengan bagaimana keluarga bisa bersama-sama untuk mencari solusi membantu ibu dalam merawat anak DS agar meningkat kemampuan adaptifnya

• Meminta kesediaan waktu seluruh anggota keluarga untuk berkumpul selama 3 kali pertemuan, dimana waktu yang dibutuhkan pada tiap-tiap pertemuan adalah 60 menit sampai dengan 90 menit

• Pada setiap pertemuan anggota keluarga diharapkan untuk ikut berpartisipasi dalam kelancaran proses terapi dan mau bekerja sama sehingga masing-masing akan berbicara ketika di minta.

b. Menanyakan pendapat masing-masing anggota keluarga apakah mereka sudah paham tentang program yang akan dilaksanakan. Pastikan bahwa tiap anggota keluarga memahami proses terapi yang akan dilaksanakan dengan memberikan kesempatan pada setiap anggota keluarga untuk bertanya mengenai program intervensi

c. Memberikan lembar informed consent dan memberikan penjelasan mengenai isi dari informed consent

2. Sesi 2 : Eksplorasi Masalah

Tujuan : - Setiap anggota keluarga mengungkapkan pandangan mereka terhadap dukungan yang dapat diberikan pada ibu dalam mengasuh dan merawat anak down syndrome

- Setiap anggota keluarga mengetahui masalah Teknik : structured fight

Waktu : 50 menit

Bahan : work sheet (family assessment) Prosedur :

a. Memberikan psikoedukasi mengenai dukungan social, berupa pengertian dan jenis dukungan social yang disertai dengan contoh-contoh yang dibutuhkan oleh seorang ibu dalam mengasuh dan merawat anak down syndrome. Dalam penjelasan kata dukungan diganti menjadi dengan kata bantuan.

b. Melakukan sesi tanya jawab untuk memastikan bahwa anggota keluarga sudah paham dengan apa yang dimaksud dengan dukungan social.

c. Selanjutnya menjelaskan tentang teknik structured fight yaitu :

• Teknik structured fight bertujuan untuk mendapatkan pendapat dari masing-masing anggota keluarga mengenai dukungan yang selama ini diberikan kepada ibu dalam mengasuh dan merawat anak down syndrome yang dimulai dari ibu, bapak dan anak.

• Selama melakukan teknik structured fight dijelaskan kepada seluruh anggota keluarga bahwa terapis akan langsung memberikan kesempatan untuk berbicara secara berurutan dimulai dari ibu, bapak dan anak. Namun diberikan penjelasan kembali bahwa jika salah satu anggota keluarga sedang berbicara diharapkan anggota keluarga yang lain hanya diam mendengarkan dan dilarang untuk memberikan komentar karena akan ada waktu/kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan kritik atau pembelaan terhadap ucapan atau pendapat dari anggota keluarga yang lain.

d. Kemudian dimulai dari ibu memberikan penjelasan mengenai contoh-contoh bantuan apa yang selama ini dilakukan oleh suami dan anaknya dalam membantu dirinya mengasuh dan merawat anak down syndrome selama ± 5 menit.

e. Setelah itu dilanjutkan dengan memberi kesempatan kepada bapak, untuk menyampaikan pendapatnya mengenai contoh-contoh bantuan apa yang selama ini dilakukan oleh dirinya dan anaknya dalam membantu ibu dan mengasuh dan merawat anak down syndrome selama ± 5 menit.

f. Setelah itu dilanjutkan dengan memberi kesempatan kepada anak (saudara anak down syndrome), untuk menyampaikan pendapatnya mengenai contoh-contoh bantuan apa yang selama ini dilakukan oleh dirinya dan bapaknya dalam membantu ibu dan mengasuh dan merawat anak down syndrome selama ± 5 menit.

g. Setelah semua anggota keluarga selesai menyampaikan pendapat kemudian meminta setiap anggota keluarga untuk berpikir sejenak mengenai pendapat yang telah disampaikan anggota keluarga yang lain selama ± 5 menit

h. Kemudian memberikan pandangan atau pembelaan mereka mengenai pendapat dari setiap anggota keluarga dimulai dari anak, ayah dan yang terakhir ibu.

i. Terapis hanya mendengarkan dan memberikan pertanyaan lanjutan tanpa memberikan pendapat atau pandangan terhadap pendapat atau pandangan dari klien

3. Closing

Tujuan : - memberikan kesimpulan dari hasil pre-session dan membuat perjanjian untuk terapi selanjutnya

Teknik : feedback (reframing dan normalisasi) & Pre-session changes Waktu : 25 menit

Bahan : work sheet family assessment Prosedur :

b. Memberikan pertanyaan kepada partisipan tentang kesuksesan keluarga mengatasi masalah yang ada

c. Memberikan pertanyaan miracle question untuk mendapatkan gambaran tujuan yang ingin dicapai ibu.

d. Memberikan pertanyaan scalling question untuk mendapatkan nilai yang dipandang sebagai gambaran kondisi masalah yang dirasakan ibu saat ini e. Memberikan pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengeni family

genogram sesuai dengan point II pada family assessment

f. Memberikan pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai family resources sesuai dengan point III pada family assessment

g. Menutup pertemuan dan menyampaikan jadwal terapi selanjutnya.

Pertemuan II : Session

1. Socializing dan Joining

Tujuan : - Menciptakan lingkungan yang nyaman agar terjadi percakapan yang produktif

Metode : Joining & Feedback Waktu : 10 menit

Bahan : pena dan kertas Prosedur :

a. Menanyakan pertanyaan umum mengenai kondisi keluarga seperti kesehatan, kesibukan keluarga sebelum terapi dilakukan

b. Mengucapkan terima kasih atas kesediaan waktu masing-masing anggota keluarga untuk berkumpul untuk mengikuti proses terapi sebagai lanjutan dari terapi sebelumnya

c. Menanyakan kepada ibu tentang perubahan-perubahan yang terjadi setelah pre session dilakukan

d. Mengingatkan kembali dengan kesimpulan yang telah disepakati dari hasil presession.

e. Menyampaikan mengenai tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan terapi yang akan dilakukan pada hari ini yaitu mencari solusi untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang muncul ketika sesi eksplorasi masalah

2. Describing The Problem

Tujuan : - Mendapatkan gambaran tentang masalah, solusi dan penyelesaian masalah dari keluarga

- Mengetahui apa-apa saja yang telah dilakukan partisipan (Ibu) dengan upaya mengatasi masalah yang ada

Metode : exception, miracle question, scalling question Waktu : 35 menit

Bahan : pena dan work sheet family action plan Prosedur :

a. Memberikan pertanyaan exception untuk melihat solusi-solusi yang pernah dilakukan ibu untuk mengatasi masalah yang telah disetujui sebagai masalah yang ingin dicari solusi dari masalah yang muncul ketika sesi eksplorasi masalah

b. Meminta pendapat partisipan yang lain mengenai pendapat yang diberikan ibu,dan memberikan pertanyaan exception mengenai solusi yang pernah dilakukan bapak dan anak dalam menyelesaikan masalah

c. Meminta persetujuan dari ibu mengenai pendapat dari bapak dan anak d. Memberikan pertanyaan-pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan informasi

sebanyak-banyaknya mengenai solusi-solusi yang pernah dilakukan keluarga dalam mengatasi masalah, kendala yang dapat menghambat keberhasilan solusi dan factor pendukung yang dapat membuat solusi berhasil dilakukan. Serta alasan mengapa solusi yang pernah berhasil tidak dilakukan kembali pada saat ini

e. Memberikan pertanyaan miracle question kembali kepada ibu apakah ada perubahan tujuan yang ingin dicapai atau masih tetap

f. Memberikan pertanyaan lanjutan agar diperoleh pandangan ibu mengenai perilaku, perasaan dan pandangan yang dianggap ibu sebagai tolak ukur bahwa masalah benar-benar telah selesai

g. Memberikan pertanyaan scalling question kembali kepada ibu untuk melihat apakah ada perubahan nilai skala mengenai kondisi masalah yang dirasakan ibu saat ini

• Meminta ibu memberikan nilai skala yang ingin dia peroleh setelah pelaksanaan terapi

• Meminta pendapat anggota keluarga yang lain mengenai nilai skala yang ingin dicapai ibu

• Membuat kesimpulan mengenai hasil dari sesi describing the problem 3. Goaling

Tujuan : - Menetapkan target perilaku yang akan dirubah dari setiap anggota keluarga berkaitan dengan solusi masalah yang ada Metode : goals dan reframing

Waktu : 10 menit

Bahan : pena dan work sheet family action plan Prosedur :

a. Menyebutkan kembali target perilaku yang ingin dicapai ibu sesuai dengan jawaban ibu di pertanyaan miracle question sebelumnya

b. Memastikan kembali ke ibu apakah yang disampaikan oleh terapis sudah sesuai dengan apa yang diinginkan ibu

c. Meminta pendapat anggota keluarga yang lain apakah tujuan yang ingin dicapai ibu tersebut dapat dilakukan oleh anggota keluarga lain dan memiliki kemungkinan besar untuk berhasil mencapai tujuan

d. Kemudian meminta masing-masing anggota keluarga untuk memberikan pendapat mengenai perilaku apa yang akan mereka lakukan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati sebelumnya

e. Menyampaikan kesimpulan mengenai tujuan yang ingin dicapai dan meminta pendapat setiap partisipan mengenai kesimpulan yang disampaikan terapis

4. Breaking

Tujuan : - terapis berkonsultasi dengan tim atau supervisor untuk mendapatkan kesimpulan mengenai homework yang akan dilaksanakan dan mengenai jadwal return session

Metode : breaking Waktu : 5 menit

Bahan : pena dan kertas Prosedur :

• Meminta anggota keluarga untuk beristirahat selama ± 5 menit dan membiarkan terapis beserta tim untuk berdiskusi

• Terapis beserta tim melakukan diskusi mengenai feedback dan homework yang akan disampaikan kepada keluarga

• Meminta keluarga untuk kembali berkumpul dan mengikuti proses terapi selanjutnya

5. Ending

Tujuan : - Memberikan umpan balik (feedback) dan reframing

- Anggota keluarga mengetahui kesimpulan akhir dari proses terapi dan mendapatkan feedback mengenai solusi-solusi yang pernah mereka lakukan agar partisipan tidak merasa bahwa apa yang mereka lakukan sia-sia atau lebih memandang dirinya atau anggota keluarga yang lain secara positif

Metode : feedback dan reframing Waktu : 30 menit

Bahan : pena dan worksheet family action plan Prosedur :

• Terapis memberikan kesimpulan dari keseluruhan proses terapi, mengenai gambaran masalah, tujuan yang ingin dicapai, solusi-solusi yang akan dilakukan partisipan sebagai upaya untuk mengatasi masalah

• Terapis melakukan teknik reframing yang pertama yaitu normalisasi mengenai pandangan atau pendapat yang disampaikan masing-masing partisipan.

• kemudian yang kedua melakukan restrukturisasi agar partisipan merasa bahwa masalah-masalah yang mereka hadapi saat ini merupakan masalah yang dapat diatasi dan memastikan bahwa partisipan menyadari bahwa setiap orang memiliki masalah dan merupakan pengalaman yang dapat membuat seseorang mampu menyeimbangkan kehidupan mereka. Kemudian mengatakan bahwa pada umumnya keluarga yang memiliki anak down syndrome memiliki masalah yang sama dan mereka ada yang berhasil mengatasinya.

• selanjutnya yang ketiga melakukan afirmasi, hal ini dilakukan dengan memberikan penguat-penguat positif terhadap solusi-solusi yang telah dilakukan partisipan dalam menyelesaikan masalah. Hal ini dilakukan agar partisipan tidak menganggap apa yang dilakukannya merupakan sebuah usaha yang tidak sia-sia.

• Hal terakhir yang dilakukan dalam reframing adalah bridging dan homework. hal ini dilakukan agar partisipan mengetahui homework yang dapat mereka lakukan sebagai solusi untuk mengatasi masalah.

• Terapis menyebutkan home work dari setiap anggota keluarga yang telah disepakati pada sesi goaling

• Memastikan bahwa setiap anggota keluarga memahami dan menyetujui tentang homework yang mereka ingin lakukan

• Meminta pendapat dari masing-masing partisipan mengenai pemahaman mereka dan kesimpulan yang dapat mereka ambil dari proses terapi yang dilakukan pada hari ini.

• Mendengarkan pendapat dari masing-masing partisipan dan memberikan feedback jika memang diperlukan

• Jika tidak lagi ada pertanyaan yang ingin disampaikan partispan maka terapis menutup proses terapi dengan mengucapkan terima kasih

• Kemudian terapis menyampaikan bahwa ada pertemuan berikutnya untuk melakukan evaluasi mengenai homework yang telah disebutkan dan disepakati pada sesi sebelumnya.

Pertemuan III : Return Session

1. Feedback homework

Tujuan : - Mendapatkan gambaran pelaksanaan homework

- Mengetahui apakah homework berfungsi dalam mencapai tujuan terapi

Metode : feedback dan scaling question

Waktu : 20 menit

Bahan : pena dan work sheet (family assessment update) Prosedur :

• Meminta bapak dan anak menjelaskan mengenai bagaimana pelaksanaan homework. Apa saja factor yang menghambat atau mendukung pelaksanaan homework

• Meminta pendapat ibu apakah homework yang telah dilaksanakan memiliki fungsi meningkatkan nilai skala yang diinginkan ibu untuk berubah

• Meminta pendapat bapak dan anak mengenai pendapat ibu

• Memberikan feedback tentang pelaksanaan homework. memberikan umpan balik terhadap hal-hal yang membuat masalah menjadi lebih, tetap atau semakin buruk berkaitan dengan usaha perubahan yang telah dilakukan 2. Elicit

Tujuan : - mendapatkan gambaran mengenai perubahan yang telah terjadi setelah pelaksanaan intervensi

Metode : scalling question dan exception Waktu : 20 menit

Bahan : pena dan kertas Prosedur :

• Meminta ibu untuk menjelaskan perubahan-perubahan apa yang telah terjadi dari perilaku bapak dan anak dalam memberikan dukungan pada ibu sebelum dan sesudah pelaksanaan intervensi

• Memberikan pertanyaan-pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang menghambat dan mendukung tercapainya tujuan terapi

• Setelah mendapatkan penjelasan, meminta ibu untuk memberikan nilai skala saat ini setelah pelaksanaan intervensi, apakah ada perubahan nilai skala, jika ada perubahan maka perlu diberikan pertanyaan lanjutan bagaimana hal tersebut bisa terjadi, begitu juga jika tidak terjadi perubahan nilai skala

• Bersama ibu dan anggota keluarga lain apakah perlu meningkatkan kembali nilai skala yang ingin di capai atau bertahan. Dan menentukan langkah-langkah apa yang dapat dilakukan untuk memperoleh tujuan nilai skala yang ingin dicapai

3. Amplify

Tujuan : - Mendapatkan keputusan apakah solusi yang telah diambil dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah lain yang muncul ketika eksplorasi masalah

Metode : amplify Waktu : 20 menit Bahan : pena dan kertas

Prosedur :

• Menjabarkan kembali masalah-masalah yang muncul ketika eksplorasi masalah

• Meminta pendapat dari masing-masing anggota keluarga apakah solusi yang telah dilakukan pada sesi sebelumnya dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dikeluhkan ibu ketika pelaksanaan sesi eksplorasi masalah

• Memberikan feedback dan kesimpulan apakah solusi yang dipilih dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah lain yang berkaitan dengan dukungan yang dapat diberikan pada ibu ketika merawat dan mengasuh anak down syndrome

4. Reinforce

Tujuan : - Memberikan kesan-kesan positif mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan setiap partisipan dalam mengatasi masalah

Metode : reinforce dan feedback Waktu : 20 menit

Bahan : pena dan kertas Prosedur :

• Memberikan pujian dan memberikan penilaian-penilaian positif terhadap usaha-usaha yang telah dilakukan partisipan dalam upaya menyelesaikan masalah

• Meminta pendapat setiap partisipan mengenai pandangan dari terapis 5. Start again

Tujuan : - Mendapatkan keputusan apakah terapi dapat diakhiri atau diperlukan sesi berikutnya

Metode : start again Waktu : 10 menit Bahan : pena dan kertas

Prosedur

• Memastikan bahwa setiap pertanyaan di work sheet family assessment update telah mendapatkan jawaban dari partisipan.

• Meminta pendapat partisipan apakah terapi yang dilaksanakan sudah mencapai tujuan seperti kesepakatan tujuan diawal pelaksanaan terapi

• Meminta pendapat partisipan apakah masih diperlukan pelaksanaan terapi lanjutan atau terapi sudah dapat diakhiri

• Jika sudah dapat diakhiri maka terapis menutup pelaksanaan terapi dan memberitahukan bahwa akan ada kunjungan untuk melakukan follow up dari keseluruhan pelaksanaan terapi

• Membuat kesepakatan tanggal pelaksanaan follow up

• Jika diperlukan sesi selanjutnya maka terapis dan partisipan membuat kesepakatan jadwal untuk terapi selanjutnya.

SKALA

1. Saya percaya bahwa ada yang menolong bila saya menghadapi masalah yang berhubungan dengan anak down syndrome saya

____Ya ____ Kadang-kadang ____ salah

2. Jika saya membutuhkan bantuan dalam mengajarkan anak down syndrome saya sebuah keterampilan maka akan ada seseorang yang mau membantu saya

____Ya ____ Kadang-kadang ____ salah

3. Sebagian besar teman-teman saya lebih bahagia dalam hidup karena mereka tidak memiliki anak down syndrome

____Ya ____ Kadang-kadang ____ salah

4. Ada seseorang selain saya yang akan tetap bangga dengan anak down syndrome saya

____Ya ____ Kadang-kadang ____ salah

Ketika merasa sedih dengan kondisi anak down syndrome saya, saya dapat mengajak seseorang untuk bertukar cerita

____Ya ____ Kadang-kadang ____ salah

5. Tidak ada seorangpun yang dapat membuat saya merasa nyaman untuk menceritakan tentang kesulitan merawat anak down syndrome

Dokumen terkait