• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Adanya berbagai kendala di lapangan akibat sifat Program BLT yang “dadakan”, menunjukkan bahwa perencanaan dan desain yang baik adalah faktor penting dalam setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Pengembangan mekanisme pelaksanaan yang baik dan melibatkan potensi lokal merupakan salah satu aspek yang perlu tercakup dalam sebuah rencana kegiatan karena dapat menjadi sarana umpan balik bagi perbaikan program selanjutnya.

Jika pemerintah akan melakukan pergantian program ini ke program lain, maka sudah selayaknya kita dukung bersama, dengan catatan adanya perbaikan menyeluruh mulai dari mekanisme bantuan sampai pada organisasi yang

menyalurkan bantuan kepada mereka yang benar-benar berhak menerima dan perlu adanya audit terhadap mekanisme dan organisasi yang menyalurkan bantuan tersebut.

Ada pepatah lama berkata : jika ingin membantu seseorang, berikanlah kailnya jangan ikannya. Karena jika ikan yang diberi akan habis dalam waktu cepat, namun jika kail yang diberi akan dapat menghasilkan ikan untuk jangka yang lebih lama atau lebih banyak, asal kailnya betul-betul dapat digunakan dengan baik dan benar. Berikut ini adalah masukan beberapa alternatif program yang dapat diaplikasikan oleh pemerintah :

1. Program Proyek Sistem Padat Karya;

Program ini bukan bantuan tunai langsung, tapi merupakan program pengadaan pekerjaan bagi mereka yang belum bekerja dan dengan latar belakang pendidikan yang relatif rendah. Pemerintah dapat membuat suatu proyek atau kegiatan atau pekerjaan yang pekerjanya adalah mereka-mereka yang tidak mampu secara ekonomi dan tidak memiliki pekerjaan tetap namun memiliki usia produktif. 2. Program Pendidikan Non-formal;

Program ini adalah memberikan pendidikan kepada masyarakat kurang mampu atau tidak memiliki pekerjaan tetap dalam bentuk keahlian-keahlian atau keterampilan khusus yang disesuaikan dengan kondisi setempat.

Pemerintah dapat mendirikan sekolah/lembaga khusus yang menampung dan mendidik anak-anak putus sekolah atau anak-anak yang tidak sekolah karena alasan ekonomi dari golongan masyarakat ekonomi lemah.

Pemerintah dapat mendirikan unit-unit usaha untuk menampung masyarakat dari golongan ekonomi lemah, dimana pekerjanya berasal dari golongan masyarakat tersebut.

Di waktu yang akan datang, “program dadakan” yang dirancang instan untuk mengurangi dampak dari kebijakan lainnya sepatutnya sudah tidak diimplementasikan lagi. Belajar dari kedaruratan Program BLT, maka pemerintah tidak perlu menunggu dulu persoalan menjadi genting, baru mengeksekusi “kebijakan dadakan”.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1992

Anwar, Affandi. 1992. Memahami Sistem Pasar Keuangan di Pedesaan. Makalah. Unpad. Bandung

--- Et. Al. 1991. Membangun Kekuatan Pasar Sistem Pertanian Berkelanjutan Dalam Rangka Meningkatkan Bangsa. Makalah. IPB. Bogor

Arikunto, Suharsimi. 1991. Penelitian Sosial Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bina Aksara

Badan Pusat Statistik (2005) Pelaksanaan Pendataan Rumahtangga Miskin 2005, Jakarta

Badan Pusat Statistik (2005) Petunjuk Pendistribusian Kartu Kompensasi BBM 2005, Jakarta

Chambers, Robert. 1991. Pembangunan Desa Mulai Dari Belakang. Jakarta : LP3ES Djoyohadikusumo, Sumitro. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori

Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Gramedia Gertz, Clifford. 1983. Involusi Pertanian Proses Ekologi di Indonesia. Jakarta : Brata

Karya Aksara

Hagul, Peter. 1986. Pembangunan Desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Yogyakarta: yayasan Dian Desa

Hanafiah. 1989. Strategi Pembangunan Wilayah Pedesaan Kerangka Pemikiran Bagi Pembangunan Desa terpadu. Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB Bogor

Hasibuan, Nurimansyah. 1999. Pemerataan dan Pembangunan Ekonomi, Teori dan Kebijaksanaan. Palembang : Universitas Sriwijaya

Hayami dan Peter. 1986. Agriculture Development and International Perspective. London: John Hopkins Press

Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia

Korten, David C. 1984. Pembangunan Yang Berwawaan Kemanusiaan. Jakarta : Yayasan Obor

Lim, Jack, Editorial. 1989. World Executive’s Digest. Hongkong

Mardimin, Johannes. 2000. Dimensi Kritis Proses Pembangunan di Indonesia. Yogyakarta : Kanisius

Moleong, Lexy J. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan Kesepuluh. Bandung : Remaja Rosda Karya

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press, Yogyakarta, 1995.

Ndraha, Talizidulu. 1997, Pedoman Penyusunan Tesis. Jakarta : Institut Ilmu Pemerintahan,

___________, 1977, Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Rineka Cipta

Nataatmaja, Hidayat. 1991. Mencari Akar dan Sumber Kemiskinan. Makalah. IPB. Bogor

Nawawi, Hadari. 1991. Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Yogyakarta; Gajah Mada University Press.

Penny, D.H. 1990. Kemiskinan Peranan Sistem Pasar. Ed. (Mubyarto). Jakarta : UI Press

Rahayu, Sri Kusumastuti et al (2001) ‘Pelaksanaan Reorientasi Kebijakan Subsidi

BBM di Kab. Jember, Jatim, Kab. Kapuas, Kalteng, Kab. Barito Kuala, Kalsel.’ Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta

Riggs, F.W. 1967. Bureaucrats and Political Development: A Paradoxical View, La Paromba, Paris

Sajogyo. 1991. Kemiskinan dan Pembangunan di Nusa Tenggara Timur. Bogor: PSP IPB

Sarman, Mukhtar dan Sajogyo. 2000. Masalah Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Puspa Swara

Satari, G dan Kedi Suradisastra. 1994. Upaya Pendidikan dalam Pengentasan Kemiskinan di Desa Tertinggal. Makalah IKIP Bandung.

Schoorl, JW. 1984. Modernisasi. Jakarta : Gramedia

Simanjuntak, Payaman. 1992. Sumberdaya Manusia Kesempatan Kerja dan Pembangunan Ekonomi.Jakarta: Lembaga

Soemardjan, Selo, dkk. 1984. Kemiskinan Struktural. Jakarta : PT. Sanghala Pulsar. Stevenhagen, Rodolfo. 1977. Proverty at El Salvador. Cambridge : Harvard

University Press

Sumarto, Sudarno dan Asep Suryahadi (2001) ‘Subsidi Pemerintah dan Konsumsi Minyak Tanah oleh Rumah Tangga di Indonesia.’ Newsletter SMERU No. 2 Tahun 2001, Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta

Sumarto, Sudarno (2005) ‘Program Dana Tunai untuk Penduduk Miskin: Belajar dari Program Progresa/Oportunidades di Mexico.’ Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta

Supriatna, Tjahya. 2000. Birokrasi, Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan. Bandung : Humanoira Utama Press.

Suyanto, Bagong. 1995. Perangkap Kemiskinan, Problem dan strategi Pengentasannya. Surabaya : Airlangga University Press.

Todaro, Michael P. 1993. Economic Development in the Third World. Terjemahan Burhanuddin Abdullah “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”. Jakarta: Erlangga

Wolf, Eric R. 1989. Petani Sebuah Tinjauan Antropologis. Jakarta : Rajawali Press Valentine, Ch. A. 1970. Culture and Poverty, Critique dan Counter Proposal (1968).

Chicago : The University of Chicago Press

Tullis, la Mond. 1969. Lord and Peasant in Peru. A Paradigma og Political and Sosial Change. Cambridge : Harvard University Press

Dokumen terkait