• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti diuraikan di atas, di bawah ini diajukan beberapa saran sebagai berikut :

5.3.1 Sikap profesional guru masih rendah mengisyaratkan perlunya diupayakan usaha-usaha guna meningkatkan sikap profesional guru di Sekolah Menengah Kejuruan.

5.3.2 Peningkatan sikap profesional guru dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas kepemimpinan dari kepala sekolah, sehingga seorang kepala sekolah harus memiliki kapasitas yang memadai sehingga mampu mempengaruhi dan menggerakkan para guru guna meningkatkan sikap profesionalnya.

5.3.3 Peningkatan sikap profesional guru dapat pula dilakukan melalui peningkatan kedisiplinan para guru melalui ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan, norma atau etika yang berlaku, membudayakan sikap malu berbuat yang menyimpang dan menumbuhkan cinta terhadap keteraturan dan ketertiban.

5.3.4 Peningkatan sikap profesional guru dapat pula dilakukan melalui peningkatan pengelolaan yang merupakan aktivitas dalam manajemen, karena kegiatan dalam pengelolaan itu menunjukkan pada kemampuan seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan kepeduliannya.

Dengan terujinya hubungan signifikan antara variable bebas dan variable terikat, maka sikap profesional guru dapat ditingkatkan dengan jalan meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, kedisiplinan guru dan kondisi prasarana sarana.

Peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dapat dilakukan melalui tiga hal yaitu dengan meningkatkan conceptual skills, human skill dan technical skill dari kepala sekolah.

(1). Peningkatan technical skill yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan spesifik tentang proses, prosedur atau teknik-teknik atau merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal khusus dan penggunaan fasilitas, peralatan serta teknik pengetahuan yang spesifik.

(2). Peningkatan human skill, yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan pemimpin untuk bekerja sama secara efektif sebagai anggota kelompok dan untuk menciptakan usaha kerjasama dilingkungan kelompok yang dipimpinnya.

(3). Peningkatan conceptual skills, yaitu melalui usaha peningkatan kemampuan seorang pemimpin dalam melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan, dimana seorang pemimpin harus mengetahui bagaimana fungsi organisasi dan mampu mengkordinasikan seluruh aktivitas organisasi.

Peningkatan kedisiplinan guru dapat dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut :

(1). Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat. Buat urutan prioritas hal-hal yang ingin kita lakukan.

(2). Buat jadwal kegiatan secara tertulis.

(3). Lakukan kegiatan sesuai jadwal yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku. Jika perlu, kita dapat mengubah jadwal tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi.

(4). Berusahalah untuk senantiasa disiplin dengan jadwal program kegiatan yang sudah kita susun sendiri. Sekali kita tidak disiplin atau menunda kegiatan tersebut, akan sulit bagi kita untuk kembali melakukannya.

Pengendalian/pengelolaan prasarana sarana agar kontinuitas praktek tetap terjaga dapat dilakukan melalui :

(1). Mengatur tata letak alat dan fasilitas produksi sesuai tata urutannya.

(2). Mengatur tata ruang bengkel sedemikian rupa agar proses praktek dapat berjalan secara efektif dan efisien.

(3). Pemeliharaan harus bersifat preventif dan dilakukan secara berkala, teliti dan cermat.

(4). Senantiasa menyediakan suku cadang untuk mengantisipasi kalau ada kerusakan.

(5). Menyediakan alat pengamanan.

Sedangkan untuk meningkatkan sikap profesional seorang guru dituntut untuk :

(1). Mempunyai komitmen dalam proses belajar mengajar.

(2). Menguasai dengan baik mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarkan.

(3). Bertanggungjawab dalam memantau hasil belajar siswa. (4). Berpikir sistematis terhadap apa yang akan dilakukannya.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih N, (2002). Kualitas dan Profesionalisme Guru. Pikiran Rakyat 15 Oktober 2002. http://www.Pikiran Rakyat.com/102002/15 Opini

Agusampurno (2008). 4 resep membuat atmosfir yang kondusif demi tercapainya kedisiplinan di sekolah [Online]. Tersedia:

http://gurukreatif.wordpress.com/2008/03/23/4-resep-membuat-atmosfir- yang-kondusif-demi-tercapainya-kedisiplinan-di-sekolah/ [23 Maret 2008] Akdon dan Sahlan, Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk

Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Akadum. (1999). Potret Guru Memasuki Milenium Ketiga. Suara Pembaharuan. (Online)(http://www.SuaraPembaharuan.com/News/1999/01/220199/ OpEd. Akadum dalam Isjoni Iskak [17 Februari 2008]. Penyebab Rendah Profesionalisme

Guru. Riau Pos [Online]. Halaman 1. Tersedia : http://www.riaupos.com/v2/content/view/2788/109/

Ani M Hasan (2003). Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad Pengetahuan. [Online]. Tersedia http://re-searchengines.com/amhasan.html [13 Juli 2003] Aqib, Zainal. (2002). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya:

Cendekia.

Arifin dalam Ani M Hasan (2003). Pengembangan Profesionalisme guru di abad pengetahuan [Online]. Tersedia :http//re-searchengines.com/amhsan.html [13 Juli 2003]

Arikunto, S dalam Muhlisin (mei 2008) Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong

Masa Depan [Online] , halaman 57.Tersedia:

http//muhlis.files.wordpress.com/2008/05/ profesionalisme-kinerja-guru- masa-depan.doc [Mei 2008]

Supriyadi, Dedi (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru.. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Hasan,A (2003). Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad Pengetahuan. (Online).Tersedia.http://re-searchengines.com/amhasan.html(13 Juli 2003) Hasan, Iqbal. (2002). Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Imron, 1995. Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Iskandar, Z (2003). Sarana dan Prasarana Tunjang Kualitas Pendidikan. (Online) hal.1.Tersedia :http://www.sinarharapan.co.id/berita/0708/23/kesra02.html (22 agustus 2005).

Iskak.I (2008). Penyebab Rendah Profesionalisme Guru. Riau Pos (Online). Hal. 1 Tersedia : http://www.riaupos.com/v2/content/view/2788/109/

John Maxwell dalam Aribowo P (2008-09-01) Disiplin.Sinar Harapan [online],halaman2.Tersedia.: http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/ mandiri/2002/081/man01.utml[9 Januari 2008].

Kepmendikbud No. 053/U/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM). Lulus Priyoananto (2005).Kepala sekolah yang profesional [on line]. Tersedia

http://www.sman3blitar.net/content/view/194/198/ [03 Oktober 2007 ] Maxwell, John (2000). Developing the Leader Within You, New York : Amazon Muh. Soleh (2007).Peran Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan Guru.Tersedia

:http://drssuharto.wordpress.com/2008/03/04/peran kepala sekolah-dalam- pemberdayaan-guru/ (15 nov 2007)

Muhlisin (2008). Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. Tersedia :http//muhlis.files.wordpress.com/2008/05/profesionalisme-kinerja-guru- menyongsong-masa-depan.doc(Mei 2008).

Mulyasa, (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

M. Sholeh (2007). Peran Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan Guru.[Online],Tersedian://http://drssuharto.wordpress.com/2008/03/04/peran -kepala-sekolah-dalam-pemberdayaan-guru/[4 Maret 2008]

Suyanto (2007). Kepemimpinan kepala sekolah.Tersedia : http://groups.yahoo.com/ group/pakguruonline/message/ 2561/2007/2/8 kepemimpinan kepala sekolah [8 feb. 2007]

Northhouse (2001). Kepemimpinan Kepala Sekolah (Online). Tersedia. http://smkinformatika.wordpress.com/2008/05/12/kepemimpinan-kepala- sekolah (12 Mei 2008)

Pantiwati, (2001). Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Program Sertifikasi Guru Bidang Studi (untuk Guru MI dan MTs). Makalah Dipresentasikan. Malang: PSSJ PPS Universitas Malang.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun (2005). Standar Nasional Pendidikan.

Prijosaksono,A. (2008). Disiplin. Sinar Harapan. (Online) (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/081/man01.utml. ( 9 Januari 2008.

Raka, Joni. Prospek Pendidikan Profesional Guru di Bawah Naungan UU No. 14

Tahun 2005” Makalah dipaparkan dalam Rembuk Nasional “Revitalisasi

Pendidikan Profesional Guru di Universitas Negeri Malang, 17 November 2007.

Rauch & Behling, 1984, 46 dalam materi pelatihan ketrampilan manajerial SPMK. Tersedia: http:// kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/5a-

KEPEMIMPINAN(revDes'02)

Salamuddin (2007) . Rumus Meningkatkan Mutu Pendidikan.Tersedia : http://gurukemas.wordpress.com/2007/04/18/rumus-meningkatkan-mutu- pendidikan/.(15 nov 2007)

Sampurno, A (2008). 4 resep Membuat Atmosfir yang Kondusif demi Tercapainya

Kedisiplinan di Sekolah. (Online). Tersedia :

http://gurukreatif.wordpress.com/2008/03/23/4-resep-membuat-atmosfir- yang-kondusif-demi-tercapainya-kedisiplinan-di-sekolah/ (23 Maret 2008). Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7 dalam materi pelatihan ketrampilan

manajerial SPMK. Tersedia: http:// kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/5a- KEPEMIMPINAN(revDes'02)

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2005). Metoda Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Soetardjo. (1996). Pengelolaan Bengkel. Surabaya: SIC-LPM IKIP Surabaya.

Sulistyorini, 2001. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan.

Sumargi. (1996). Profesi Guru antara Harapan dan Kenyataan. Suara Guru No. 3-4/1996.

Surya, H.M. (1998). Peningkatan Profesionalisme Guru Menghadapi Pendidikan Abad ke-21n (I); Organisasi & Profesi. Suara Guru No. 7/1998.

Suyanto (2007). Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Online). Tersedia. http://groups. Yahoo.com/groups/pakguruonline/message/2561 (12 Mei 2008).

Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24 dalam materi pelatihan ketrampilan manajerial SPMK. Tersedia :http:// kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/5a- KEPEMIMPINAN(revDes'02)

Trisno Martono (2007). Kepala Sekolah Jalankan Tipe Kepemimpinan Paternalistik. Tersedia : http://www2.kompas.com/kompascetak /0707/24/ jateng/ 56945. htm [24 jul 2007]

Urip (2007).Disiplin Sekolah Mendongkrak Mutu Sekolah. (Online0. Tersedia : http://urip.wordpress.com/2007/04/10disiplin-sekolah-mendongkrak-mutu- sekolah/(10 April 2007).

Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h. 349.

Walgito dalam sugeng (2005) Hubungan Kepemimpinan Kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru matematika

SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang(Online), halaman 39.

Tersedia.http://www.damandiri.or.id/detail.php?id=281(20 April 2005)

Waluya,zendri (2006).Kontribusi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

terhadap sikap disiplin siswa di sekolah.Tersedia

:http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0606106-103409/[06 juni 2007] Waspada online (26 juli 2007).Sarana Prasarana Kurang Memadai, Pemerintah

Harus Adil. Waspada [Online]

halaman1.Tersedia:http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_com_ content&do_pdf+1&id=926

Yukl, Gary A. (1998). Leadership in organizations 3e. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Prenhallindo.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Balai Pustaka.

Depdiknas, (2005). Pembinaan Profesionalisme Tenaga pengajar (Pengembangan Profesionalisme Guru). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Depdiknas.

Dokumen terkait