• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat peneliti berikan antara lain:

1. Keterampilan dasar dalam permainan dasar sepak bola pada dasarnya dapat dimiliki serta dikuasai pemain secara maksimal melalui latihan-latihan yang diprogram dan direncanakan dengan baik serta didukung dengan pertandingan-pertandingan yang terencana. Dalam memberikan latihan keterampilan dasar agar dapat lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain, maka pemberian latihan ini harus diberikan sejak usia dini.

2. Dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya tidak meninggalkan prinsip-prinsip latihan diantaranya penambahan beban, pengulangan, meningkat, disesuaikan dengan cabang olahraganya dan memiliki target. 3. Untuk peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

acuan terutama penelitian yang berkaitan dengan keterampilan dasar sepak bola.

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kompetisi Sepak Bola Indonesia

Kompetisi dan pertandingan sepakbola yang dibentuk dan diadakan oleh PSSI diikuti oleh pemain profesional dan amatir, baik berasal dari dalam maupun luar negeri. Pemain profesional terdiri dari pemain lokal dan pemain asing, sedangkan pemain amatir adalah yang menjadi Warga Negara Indonesia. Kompetisi tersebut diikuti oleh klub-klub yang berada dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia. Untuk kategori dalam pembagian klub menurut Peraturan Organisasi PSSI (2011: bab I pasal 1 ayat 13-15) adalah:

Perkumpulan sepakbola yang terdiri dari Klub Profesional dan Klub Amatir. 1. Klub Profesional

Perkumpulan sepakbola disebut sebagai Klub Profesional, bila seluruh Pemainnya yang mengikuti kompetisi/pertandingan resmi, dinyatakan berstatus Pemain Profesional.

2. Klub Amatir

Perkumpulan sepakbola disebut sebagai Klub Amatir, bila seluruh Pemainnya yang mengikuti kompetisi atau pertandingan resmi berstatus Pemain Amatir.

Kompetisi yang diikuti oleh PSSI di dalam maupun di luar negeri yang diselenggarakan oleh AFF, AFC dan FIFA. Adapun pertandingannya terdiri dari:

1. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus daerah, yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI.

2. Pertandingan di dalam negeri yang diselnggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin dari PSSI.

3. Pertandingan-pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari luar dengan ijin PSSI.

Kompetisi atau pertandingan sepakbola yang diselenggarakan atau diizinkan oleh PSSI atau Pengurus Daerah (Pengda)/Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI, seperti Kompetisi Liga Indonesia, Piala Indonesia serta Kejuaraan Internasional untuk Klub yang diselenggarakan atau diizinkan oleh AFC atau FIFA. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri menurut Peraturan Organisasi PSSI (2011: bab I pasal 1 ayat 19-20) terdiri dari:

1. Kompetisi Profesional Liga Indonesia, mulai tahun 2008 dan seterusnya adalah kompetisi atau pertandingan resmi yang hanya diikuti oleh peserta yang berstatus Klub Profesional, selama Peraturan Organisasi ini tidak dirubah, yaitu :

a. Kompetisi Super Liga b. Kompetisi Divisi Utama.

2. Kompetisi Amatir PSSI, mulai tahun 2008 dan seterusnya adalah kompetisi atau pertandingan resmi yang hanya diikuti oleh peserta yang berstatus Klub Amatir, selama Peraturan Organisasi ini tidak dirubah, yaitu :.

a. Kompetisi Divisi Satu b. Kompetisi Divisi Dua c. Kompetisi Divisi Tiga d. Kompetisi Kelompok Umur e. Kegiatan Sepakbola Wanita f. Kegiatan Sepakbola Pantai.

Kompetisi diperlukan guna membentuk mental para pemain dan kualitas pemain. Kompetisi sebaiknya sudah dilaksanakan semenjak usia dini, untuk perkembangan pembinaan usia dini yang lebih baik. Maka dari itu PSSI sudah mulai marak mengadakan kompetisi amatir berdasarkan kelompok umur, baik yang bersifat regional, nasional, dan internasional, yang biasanya diikuti oleh SSB-SSB yang terkait. Kompetisi tersebut antara lain:

1. Liga Danone dengan kelompok umur dibawah 12 tahun (U-12) 2. Liga Bocah dengan kelompok umur dibawah 13 tahun (U-13) 3. Piala Medco dengan kelompok umur dibawah 15 tahun (U-15)

4. Piala SURATIN (Liga Remaja) dengan kelompok umur dibawah 18 tahun (U-18).

2. Liga Bocah

TOURNAMENT LIGA BOCAH 2012 PIALA PERSIS SOLO Se JAWA Kelahiran 1999 merupakan salah satu kompetisi amatir yang diselenggarakan oleh Pengcab PSSI Surakarta yang bersifat regional. Liga bocah menggunakan sistem peraturan pertandingan yang telah diatur oleh PSSI sebagai satu satunya organisasi sepakbola yang bersifat nasional yang berwenang mengatur, mengurus dan menyelenggarakan semua kegiatan/kompetisi sepakbola di Indonesia.

Dalam pembinaan sepak bola baik pelatihan maupun kompetisi perlu diadakan pengelompokan-pengelompokan supaya dapat tujuan pembinaan usia dini dapat tercapai. Kompetisi yang diatur dalam PSSI terbagi atas kompetisi Liga Remaja, kompetisi Liga Indonesia, kompetisi antar Perkumpulan Perserikatan sampai tingkat nasional, kompetisi PORDA, PORWIL dan PON. Menurut Peraturan Pertandingan (2005:bab II pasal 2 ayat 1) membagi kompetisi Liga Remaja menjadi 3 yaitu:

1) Kelompok Usia 18 tahun 2) Kelompok Usia 15 tahun 3) Kelompok Usia lainnya.

Sedangkan menurut Sneyers (1993: 11-12) mengelompokkan menjadi empat kelompok umur yaitu:

1) Pemula (6-13 tahun) 2) Junior B (14-15 tahun) 3) Junior A (16-17 tahun) 4) Junior A/Senior (16-20 tahun)

3. Teknik Dasar Sepak Bola

Seorang olahragawan khususnya pemain sepak bola untuk dapat mencapai prestasi yang setinggi-tingginya tentu harus memenuhi faktor-faktor yang dibutuhkan.Untuk meningkatkan dan mencapai prestasi yang setinggi-tingginya Sukatamsi (1984: 11) menyatakan empat kelengkapan pokok yang harus dimiliki oleh olahragawan, yaitu:

2) Pembinaan fisik (kesegaran jasmani)

3) Pembinaan taktik (mental, daya ingatan, dan kecerdasan) 4) Kematangan juara

Sedangkan Scheunemann (2008:17) menyatakan faktor-faktor kesuksesan seorang pemain bola ialah :

1) Faktor genetik 2) Faktor kedisiplinan 3) Faktor latihan

4) Faktor keberuntungan

Walaupun demikian dari kelengkapan pokok tersebut di atas, yang fundamental sebagai dasar bermain adalah teknik dasar dan keterampilan bermain yang lebih dahulu dibina di samping pembinaan, kelengkapan pokok lainnya. Koger (2007:13) membagi tiga jenis teknik dalam permaianan sepak bola yang harus diajarkan seorang pelatih, dan disingkat FIG yaitu :

1) Foundation (F) atau teknik dasar.

Latihan-latihan teknik itu yang ditujukan untuk mengembangkan keterampilan dasar yang diperlukan oleh semua pemain, namun menu latihan ini tidak ditujukan untuk menghadapi kondisi pertandingan yang sesungguhnya.

2) Intermediate (I) atau teknik lanjut.

Teknik ini merupakan teknik lanjut atau tingkat menengah yang diperlukan untuk menciptakan relevansi antara keterampilan dasar dengan keterampilan-keterampilan yang sesungguhnya.

3) Game (G) atau teknik bermain.

Keterampilan-keterampilan bersepak bola yang sesungguhnya yang diperlukan oleh setiap pemain sebelum mereka benar-benar bertanding melawan tim lain.

Teknik dasar bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepakbola. Maka teknik dasar bola merupakan dasar dalam permainan sepakbola. Permainan sepak bola akan kelihatan menarik apabila para pemainnya memiliki keterampilan bermain sepakbola. Keterampilan bermain merupakan penerapan teknik di dalam bermain sepak bola. Keterampilanbermainsepak bola dapat dicapai apabila setiap pemain menguasai teknik dasar bermain sepak bola. Menurut Sukatamsi (1984: 34) Teknik dasar bermain sepak bola dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri atas:

b) Melompat dan meloncat

c) Gerak tipu tanpa bolayaitu: gerakan tipu dengan badan d) Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang

2) Teknik dengan bola. a) Menendang bola b) Menerima bola c) Menggiring bola d) Menyundul bola e) Melempar bola

f) Gerak tipu dengan bola g) Merampas atau merebut bola

h) Teknik-teknik khusus penjaga gawang

Dilihat perkenaan bagian kaki ke bola, teknik dasar dibedakan beberapa macam, yaitu teknik dasar dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam (inside of the instep), (Soekatamsi, 2001: 2.41).

4. Teknik Tanpa Bola

a. Lari Cepat Mengubah Arah

Yang dimaksud dengan lari cepat (sprint) dalam olahraga sepak bola sangat berbeda dengan sprint dalam cabang olahraga atletik. Sukatamsi (1984:34-35) menerangkan:

1) Langkahnya pendek-pendek, paha diangkat setinggi-tingginya sehingga jumlah frekuensi langkahnya bertambah banyak.

2) Badan atau togok tidak condong ke depan (...), sikap badan tegap supaya mudah melihat lapangan lebih luas, dan mudah mengubah arah atau melakukan gerakan berhenti mendadak (....).

3) Sudut siku lengan lebih lebar dan ayunan lengan agak terbuka ke belakang, guna untuk menjaga keseimbangan badan.

4) Titik berat badan selalu dekat dengan tanah.

b. Melompat atau Meloncat

Teknik melompat/meloncat digunakan untuk memenangkan posisi ketika bola melambung di udara atau bola tinggi. Teknik yang digunakan ada dua yaitu melompat dengan ancang-ancang, atau melompat tanpa ancang-ancang (sikap berdiri). Sukatamsi (1984:36-37) menerangkan bahwa:

1) Untuk dapat melompat setinggi-tingginya digunakan dengan ancang-ancang lari kemudian bertolak dengan satu kaki atau dua kaki, akan

tetapi lompatan ini jarang dilakukan karena tergantung dari situasi permainan.

2) Apabila kita berdiri dekat pemain lawan, maka kesempatan untuk melompat dengan ancang-ancang lari dan bertolak dengan satu kaki tidak ada sama sekali, maka terpaksa harus bertolak tanpa awalan berarti harus bertolak dengan kedua kaki untuk mencapai lompatan setinggi-tingginya.

c. Gerak Tipu

Gerak tipu tanpa bola merupakan gerak pura-pura dari badan dan oleh lawan dianggap gerak yang sebenarnya sehingga pemain lawan mengikutinya dan pada saat itulah pemain harus segera melakukan gerakan yang sebenarnya (Sukatamsi,1984: 38). Gerak tipu tubuh adalah gerakan yang dirancang untuk membuat lawan menjadi salah arah dan hilang keseimbangan (Luxbacher, 2004: 72). Menurut Sukatamsi (1984: 38), menerangkan bahwa gerak tipu tanpa bola terdiri dari:

1) Gerak tipu dengan kaki

2) Gerak tipu dengan badan bagian atas 3) Gerak tipu dengan bahu

d. Gerakan-gerakan Khusus Penjaga Gawang

Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang pada umumnya merupakan sikap menunggu dari gerakan-gerakan pemain lawan (Sukatamsi,1984: 39). Seorang penjaga gawang harus selalu bergerak untuk menempati posisi yang menguntungkan sesuai arah tembakkan. Karena itu seorang penjaga gawang harus banyak melatih banyak alternatif tendangan. Seorang penjaga gawang merupakan pertahanan terakhir apabila pemain lain telah gagal menghadang pemain lawan. Mielke (2003: 105) menyatakan bahwa seorang penjaga gawang harus memiliki banyak keterampilan dan sering harus bertindak sebagai lini pertahanan terakhir.

5. Teknik dengan Bola

Sebaiknya sebelum mempelajari teknik dengan bola, akan lebih baik jika pemain mengenali bola. mengenal bola berarti pemain memahami bagaimana sifat bola itu sendiri, hal ini juga sangat mempengaruhi seorang pemain untuk bisa

bermain dengan baik. Sukatamsi (1984:39) menyatakan untuk menjinakkan (menguasai) bola, maka perlu kepada anak-anak atau pemain pemula diperkenalkan terlebih dahulu dengan sifat-sifat bola.

Salah satu latihan yang paling banyak digunakan supaya pemain memahami sifat bola ialah juggling (menimang-nimang bola). Jugling adalah menendang bola terus-menerus ke atas dengan kepala atau paha (Kuger, juggling adalah cara yang sangat bagus untuk mengembangkan reaksi yang cepat,kontrol bola, dan meningkatkan konsentrasi yang diperlukan agar bisa berperan dengan baik dalam permainan .

a. Menendang Bola

Menendang bola merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. Maka dari itu teknik menendang merupakan dasar di dalam bermain sepak bola. Kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik menendang dengan baik, dengan cepat, cermat, dan tepat pada sasaran, sasaran teman maupun dalam membuat gol ke mulut gawang lawan (Sukatamsi, 1984:44).

Pendapat tersebut diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kemampuan menendang yang baik sangat bergunabagi suatu tim untuk dapat bermain cepat, bermain tepat, dan bermain cermat. Jenis-jenis dari tendangan berdasarkan fungsi dari tendangan, tinggi rendahnya bola, dan arah putaran bola lebih jauh dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Atas Dasar Kegunaan atau Fungsi dari Tendangan.

a) Untuk memberikan operan bola kepada teman

Mengoper atau dikenal juga dengan passing,dalam permainan sepakbola memiliki konstribusi besar dalam usaha menjalin kerjasama tim yang kompak untuk mencetak gol ke gawang lawan. Teknik yang paling banyak digunakan selama permainan sepak bola berlangung ialah teknik passing, maka dari itu untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain sepakbola harus mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan passing.

Koger (2007:19) menyatakan bahwa mengoper berarti memindahkan bola dari kaki Anda ke kaki pemain lain, dengan cara menendangnya . Passing merupakan teknik dasar menendang bola yang berperan penting dalam permainan

sepak bola. Melalui passing yang cermat dan akurat akan meningkatkan kualitas permainan suatu tim sepak bola.

Sepak bola sejatinya adalah permainan tim. Walaupun pemain yang memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi pada kondisi tertentu, seorang pemain sepak bola harus saling bergantung pada setiap anggota tim untuk menciptakan permainan cantik dan membuat keputusan yang tepat. Agar bisa berhasil di dalam lingkungan tim ini, seorang pemain sepak bola harus mengasah keterampilan passing (Mielke, 2007: 19). Pendapat diatas juga diperkuat pendapat dari Scheunemann (2008:19)

memiliki passing yang akurat adalah harga mati bagi seorang pemain bola. Mengingat passing begitu sering dilakukan dalam sebuah pertandingan, pelatih yang baik akan memulai tugasnya dengan memperbaiki kemampuan passing

Pendapat-pendapat tersebut menunjukkan, sebaik apapun keterampilan seorang pemain sepak bola, keberhasilan atau kemenangan sebuah tim sepak bola ditentukan oleh kerjasama tim yang kompak. Kerjasama tim yang kompak membutuhkan kemampuan passing yang baik dari setiap pemainnya. Untuk itu, dalam melakukan passing harus dilakukan secermat mungkin agar teman seregunya mampu menerima dan mengontrol bola dengan baik. Gifford (2007: 14) menyatakan bahwa

dikuasai. Umpan menghubungkan semua pemain di seluruh bagian lapangan dan

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melakukan umpan dengan passing harus dilakukan secermat mungkin, bola menyusur tanah agar mudah dikontrol teman seregunya. Umpan-umpan yang cermat dan akurat melalui passing dapat dijadikan serangan untuk menciptkan gol ke gawang lawan.

Passing yang cermat dan akurat banyak manfaatnya terhadap kualitas permainan.Hal yang terpenting dalam melakukan passingharus diimbangi kontrol bola yang baik.Kemampuan pemain sepak bola melakukan passingdengan cermat dan kontrol bola yang baik dapat digunakan sebagai serangan untuk mencetak gol ke gawang lawan.

Passing yang baik dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola menciptakan ruang diantara lawan dengan bergerak dan membuka ruang

di sekeliling pemain. Keterampilan dasar mengontrol bola perlu dilatih secara berulang-ulang, sehingga pemain yang melakukan passing mempunyai rasapercaya diri untuk melakukan passingyang tegas dan terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga lawan. Passing yang efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol karena pemain yang menerima passing tersebut berada pada lokasi yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan passing yang dilakukan dengan lemah atau tidak terarah (Mielke, (2007: 20).

Pendapat tersebut menunjukkan, passing yang baik sangat berperan penting untuk membuka ruangan yang diimbangi kontrol bola yang baik.Selain itu, passing yang baik, kuat dan terarah dapat mendukung menciptakan gol ke gawang lawan.Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka harus dilakukan latihan secara teratur dan dilakukan secara berulang-ulang.

Passing dalam permainan sepak bola memiliki konstribusi besar dalam usaha menjalin kerjasama tim yang kompak untuk mencetak gol ke gawang lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain sepak bola harus mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan passing. Dilihat dari bagian-bagian kaki yang menendang, Luxbacher (2004: 11-12) menyatakan bahwa terdapat tiga teknik dasar mengoper bola diatas permukaan lapangan: inside of the foot, outside of the foot, instep .

Berdasarkan bagian-bagian kaki yang digunakan menendang bola, passing dalam permainan sepak bola pada umumnya dilakukan dengan kaki bagian dalam. Meilke (2007: 20) menyatakan bahwa kebanyakan passing dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam karena di kaki bagian itulah terdapat permukaan yang lebih luas bagi pemain untuk menendang bola, sehingga memberikan

b) Untuk menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan/shooting.

Kemampuan menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan atau yang lebih kita kenal dengan shooting merupakan kemampuan yang wajib dimilki pemain bola. Hal ini dikarenakan dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepak bola adalah mencetak gol sebanyak mungkin. Bermain cantik, berhasil melewati beribu-ribu lawan pun tidak akan diberi nilai dalam permainan sepak bola. Hal ini

karena dalam sepak bola tidak ada dewan juri yang menilai untuk permainan cantik, banyaknya melewati lawan dan sebagainya, yang ada hanyalah papan skor. Mielke(2007: 67) menyatakan bahwa, dilihat dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepak bola adalah melakukan shooting .

Luxbacher (2004: 105) keterampilan menembak yang dasar mencakup tembakan instep drive, full volley, half volley, side volley dan

(1) Instep Drive

Tendangan ini digunakan untuk menendang bola yang sedang menggilinding atau tidak bergerak. Untuk teknik menendangnya Scheunemann (2008:46) menjelaskan sebagai berikut:

1. Persiapkan bola dengan sisi kaki luar bagian depan sebesar 45º ke arah samping depan.

2. Langkahkan kaki ke arah bola yang sudah dipersiapkan, lalu tanamkan kaki yang tidak digunakan untuk menendang bola beberapa inci di samping bola

3. Arahkan pinggul ke arah sasaran sambil mengayunkan kaki.

4. Kaki hendaknya ditekuk ke depan sehingga bagian tengah kaki menyentuh bagian tengah bola saat bola ditendang, pastikan pergelangan kaki (ankle

menyentuh bola.

5. Demi mengoptimalkan kerasnya tendangan, pastikan ayunan kaki tidak terhenti di tengah jalan melainkan terus diayun ke depan. Pastikan kaki tetap menekuk ke depan selama proses ini berlangsung.

(2) Full Volley

Tembakan full volley berarti menendang bola sebelum bola jatuh ke tanah, untuk menembak bola langsung dari udara. Cara melakukan tendangan ini

mulai dengan lutut. Usahakan ujung kaki menghadap ke bawah sehingga kamu bisa menciptakan permukaan tendangan yang lebih lurus. Usahakan matamu tetap

Gambar 2. Tembakan Full Volley (Luxbacher, 2004: 107)

(3) Half Volley

Half volley dalam berbagai segi sama dengan full volley. Terkait dengan hal tersebut Luxbacher, (2004:

adalah bola ditendang pada saat bola menyentuh permukaan, bukan langsung di 80) menjelaskan bahwa,

setengah volley setelah bola menyentuh tanah dan ketika bola itu memantul

(4) Side Volley

Tembakan side volley pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan macam-macam tembakan volley di atas, hanya saja tembakan ini dilakukan apabila bola memantul atau jatuh ke samping anda. Tata cara melakukan tendangan ini menurut Mielke (2007: 81), yaitu :

sebidang dengan bola dan kedua kaki agak sedikit terbuka. Sebelum menggerakkan kaki, putar tubuh atasmu ke kanan (dengan asumsi kamu menendang bola menggunakan kaki kanan (sehingga bahu kirimu berada didepan langsung (yaitu arah menghadap nya ujung kaki).selanjutnya putar kembali ke kiri sampai bahu kananmu berada di depan".

Sedangkan menurut Luxbacher (2004: 110) tata cara melakukan tendangan ini yaitu :

-siap melakukan tembakan, putar tubuh anda ke samping sehingga bahu depan anda mengarah ke arah gerakan bola yang diinginkan, angkat kaki yang yang akan menendang ke samping sehingga hampir paralel dengan permukaan. Tarik kaki yang akan menendang dengan menekukkan lutut. Jaga agar kepala tidak bergerak dan fokuskan perhatian pada bola. Sentakkan kaki anda lurus ke depan dan tendang bagian pertengahan ke atas bola dengan instep. Jaga agar kaki tetap kuat dan luruskan sepenuhnya. Gerakan akhir dari kaki anda harus bergerak

Secara teori tendangan ini akan lebih kuat dan lebih cepat dibandingkan tendangan volley lainnya karena adanya unsur gerak berputar. Sehubungan dengan hal ini Mielke (2007: 80) menjelaskan bahwa

pemutaran tubuh sehingga saat bergerak untuk menyentuh bola, kamu bisa memberikan kekuatan dan kecepatan yang lebih besar karena ditambah oleh

memungkinkan pemain menambah daya pengungkit pada kaki. Aksi tendangan ini menambah jarak yang ditempuh kaki sebelum meenyentuh bola sehingga

Gambar 4. Tembakan Side Volley (Luxbacher, 2004 : 109)

(5) Swerving atau menikung

Tembakan yang lurus langsung ke arah gawang terkadang bukan merupakan jalur yang terbaik saat permainan berlangsung. Apalagi ketika jalur tembakan kita sudah tertutup oleh pemain lawan. Salah satu alternatif tendangan efektif adalah tendangan menikung atau swerving. Berkaitan dengan tendangan ini Luxbacher (2004:

menerangkan tentang tata cara melakukan tendangan ini, ia menjelaskan bahwa : pada bola. Awali gerakan anda dari posisi hampir langsung di belakang bola. Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola dengan kepala tidak bergerak dan mata terfokus pada bola. Tarik kaki yang akan menendang ke belakang dan luruskan. Sentakkan kaki anda lurus ke depan dan tendang bola dengan inside atau outside-of-the-step. Jika anda menggunakan kaki kanan dan menendang setengah bagian luar bola dengan bagian samping dalam instep, tembakan akan menikung ke arah dalam. Gunakan gerakan akhir keluar pada kaki yang menendang. Jika anda menendang setengah bagian dalam bola dengan bagian samping luar instep anda, bola akan menikung keluar. Gunakan gerakan akhir ke dalam pada kaki yang menendang. Jaga agar kaki dalam posisi tidak bergerak saat menendang bola. Gunakan gerakan akhir yang penuh untuk menimbulkan tenaga dan tikungan ya

Namun untuk melakukan tendangan ini bukanlah hal yang mudah karena selain teknik yang dapat membantu dalam melakukan tendangan tersebut di atas, inti dari tendangan ini ialah putaran bola yang cukup memadai dan kekuatan yang cukup memadai untuk dapat membuat jalur bola menikung.

2) Atas Dasar Tinggi Rendahnya Lambungan bola.

Dokumen terkait