BAB II. KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka
5. Teknik dengan Bola
Sebaiknya sebelum mempelajari teknik dengan bola, akan lebih baik jika pemain mengenali bola. mengenal bola berarti pemain memahami bagaimana sifat bola itu sendiri, hal ini juga sangat mempengaruhi seorang pemain untuk bisa bermain dengan baik. Sukatamsi (1984:39) menyatakan untuk menjinakkan (menguasai) bola, maka perlu kepada anak-anak atau pemain pemula diperkenalkan terlebih dahulu dengan sifat-sifat bola.
Salah satu latihan yang paling banyak digunakan supaya pemain memahami sifat bola ialah juggling (menimang-nimang bola). Jugling adalah menendang bola terus-menerus ke atas dengan kepala atau paha (Kuger, juggling adalah cara yang sangat bagus untuk mengembangkan reaksi yang cepat,kontrol bola, dan meningkatkan konsentrasi yang diperlukan agar bisa berperan dengan baik dalam permainan
a. Menendang Bola
Menendang bola merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. Maka dari itu teknik menendang merupakan dasar di dalam bermain sepak bola. Kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik menendang dengan baik, dengan cepat, cermat, dan tepat pada sasaran, sasaran teman maupun dalam membuat gol ke mulut gawang lawan (Sukatamsi, 1984:44).
Pendapat tersebut diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kemampuan menendang yang baik sangat bergunabagi suatu tim untuk dapat bermain cepat, bermain tepat, dan bermain cermat. Jenis-jenis dari tendangan berdasarkan fungsi dari tendangan, tinggi rendahnya bola, dan arah putaran bola lebih jauh dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Atas Dasar Kegunaan atau Fungsi dari Tendangan.
a) Untuk memberikan operan bola kepada teman
Mengoper atau dikenal juga dengan passing,dalam permainan sepakbola memiliki konstribusi besar dalam usaha menjalin kerjasama tim yang kompak untuk mencetak gol ke gawang lawan. Teknik yang paling banyak digunakan selama permainan sepak bola berlangung ialah teknik passing, maka dari itu untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain sepakbola harus mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan passing.
Koger (2007:19) menyatakan mengoper berarti memindahkan bola dari kaki Anda ke kaki pemain lain, dengan cara menendangnya Passing merupakan teknik dasar menendang bola yang berperan penting dalam permainan sepak bola. Melalui passing yang cermat dan akurat akan meningkatkan kualitas permainan suatu tim sepak bola.
Sepak bola sejatinya adalah permainan tim. Walaupun pemain yang memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi pada kondisi tertentu, seorang pemain sepak bola harus saling bergantung pada setiap anggota tim untuk menciptakan permainan cantik dan membuat keputusan yang tepat. Agar bisa berhasil di dalam lingkungan tim ini, seorang pemain sepak bola harus mengasah keterampilan passing (Mielke, 2007: 19).
Pendapat diatas juga diperkuat pendapat dari Scheunemann (2008:19) emiliki passing yang akurat adalah harga mati bagi seorang pemain bola. Mengingat passing begitu sering dilakukan dalam sebuah pertandingan, pelatih yang baik akan memulai tugasnya dengan memperbaiki kemampuan passing
Pendapat-pendapat tersebut menunjukkan, sebaik apapun keterampilan seorang pemain sepak bola, keberhasilan atau kemenangan sebuah tim sepak bola ditentukan oleh kerjasama tim yang kompak. Kerjasama tim yang kompak membutuhkan kemampuan passing yang baik dari setiap pemainnya. Untuk itu, dalam melakukan passing harus dilakukan secermat mungkin agar teman seregunya mampu menerima dan mengontrol bola dengan baik. Gifford (2007: 14) menyatakan bahwa
dikuasai. Umpan menghubungkan semua pemain di seluruh bagian lapangan dan memungkinkan tim membangun se
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melakukan umpan dengan passing harus dilakukan secermat mungkin, bola menyusur tanah agar mudah dikontrol teman seregunya. Umpan-umpan yang cermat dan akurat melalui passing dapat dijadikan serangan untuk menciptkan gol ke gawang lawan.
Passing yang cermat dan akurat banyak manfaatnya terhadap kualitas permainan.Hal yang terpenting dalam melakukan passingharus diimbangi kontrol bola yang baik.Kemampuan pemain sepak bola melakukan passingdengan cermat dan kontrol bola yang baik dapat digunakan sebagai serangan untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Passing yang baik dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola menciptakan ruang diantara lawan dengan bergerak dan membuka ruang di sekeliling pemain. Keterampilan dasar mengontrol bola perlu dilatih secara berulang-ulang, sehingga pemain yang melakukan passing
mempunyai rasapercaya diri untuk melakukan passingyang tegas dan terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga lawan. Passing yang efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol karena pemain yang menerima passing tersebut berada pada lokasi yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan passing yang dilakukan dengan lemah atau tidak terarah (Mielke, (2007: 20).
Pendapat tersebut menunjukkan, passing yang baik sangat berperan penting untuk membuka ruangan yang diimbangi kontrol bola yang baik.Selain itu, passing yang baik, kuat dan terarah dapat mendukung menciptakan gol ke gawang lawan.Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka harus dilakukan latihan secara teratur dan dilakukan secara berulang-ulang.
Passing dalam permainan sepak bola memiliki konstribusi besar dalam usaha menjalin kerjasama tim yang kompak untuk mencetak gol ke gawang lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain sepak bola harus mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan passing. Dilihat dari bagian-bagian kaki yang menendang, Luxbacher (2004:
11-per bola diatas permukaan lapangan: inside of the foot, outside of the foot, instep
Berdasarkan bagian-bagian kaki yang digunakan menendang bola, passing dalam permainan sepak bola pada umumnya dilakukan dengan kaki bagian dalam. Meilke (2007: 20) menyatakan bahwa kebanyakan passing dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam karena di kaki bagian itulah terdapat permukaan yang lebih luas bagi pemain untuk menendang bola, sehingga
b) Untuk menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan/shooting.
Kemampuan menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan atau yang lebih kita kenal dengan shooting merupakan kemampuan yang wajib dimilki pemain bola. Hal ini dikarenakan dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepak bola adalah mencetak gol sebanyak mungkin. Bermain cantik, berhasil melewati beribu-ribu lawan pun tidak akan diberi nilai dalam permainan sepak bola. Hal ini karena dalam sepak bola tidak ada dewan juri yang menilai untuk permainan
cantik, banyaknya melewati lawan dan sebagainya, yang ada hanyalah papan skor. Mielke
tujuan sepak bola adalah melakukan shooting Luxbacher (2004: 105) meny
yang dasar mencakup tembakan instep drive, full volley, half volley, side volley dan
(1) Instep Drive
Tendangan ini digunakan untuk menendang bola yang sedang menggilinding atau tidak bergerak. Untuk teknik menendangnya Scheunemann (2008:46) menjelaskan sebagai berikut:
1. Persiapkan bola dengan sisi kaki luar bagian depan sebesar 45º ke arah samping depan.
2. Langkahkan kaki ke arah bola yang sudah dipersiapkan, lalu tanamkan kaki yang tidak digunakan untuk menendang bola beberapa inci di samping bola
3. Arahkan pinggul ke arah sasaran sambil mengayunkan kaki.
4. Kaki hendaknya ditekuk ke depan sehingga bagian tengah kaki menyentuh bagian tengah bola saat bola ditendang, pastikan pergelangan kaki (ankle kaki tidak lemas saat menyentuh bola.
5. Demi mengoptimalkan kerasnya tendangan, pastikan ayunan kaki tidak terhenti di tengah jalan melainkan terus diayun ke depan. Pastikan kaki tetap menekuk ke depan selama proses ini berlangsung.
Gambar 1. Tembakan Instep Drive (Luxbacher, 2004 :106)
(2) Full Volley
Tembakan full volley berarti menendang bola sebelum bola jatuh ke tanah, untuk menembak bola langsung dari udara. Cara melakukan tendangan ini
angkat kakimu di mulai dengan lutut. Usahakan ujung kaki menghadap ke bawah sehingga kamu bisa menciptakan permukaan tendangan yang lebih lurus. Usahakan matamu tetap
Gambar 2. Tembakan Full Volley (Luxbacher, 2004: 107)
(3) Half Volley
Half volley dalam berbagai segi sama dengan full volley. Terkait dengan
adalah bola ditendang pada saat bola menyentuh permukaan, bukan langsung di
setengah volley setelah bola menyentuh tanah dan ketika bola itu memantul
kira-Gambar 3. Tendangan Half Volley (Luxbacher, 2004: 108)
(4) Side Volley
Tembakan side volley pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan macam-macam tembakan volley di atas, hanya saja tembakan ini dilakukan apabila bola memantul atau jatuh ke samping anda. Tata cara melakukan tendangan ini menurut Mielke (2007: 81), yaitu :
lailah dengan tubuh sebidang dengan bola dan kedua kaki agak sedikit terbuka. Sebelum menggerakkan kaki, putar tubuh atasmu ke kanan (dengan asumsi kamu menendang bola menggunakan kaki kanan (sehingga bahu kirimu berada didepan langsung (yaitu arah menghadap nya ujung kaki).selanjutnya putar kembali ke kiri sampai bahu kananmu berada di depan".
Sedangkan menurut Luxbacher (2004: 110) tata cara melakukan tendangan ini yaitu :
-siap melakukan tembakan, putar tubuh anda ke samping sehingga bahu depan anda mengarah ke arah gerakan bola yang diinginkan, angkat kaki yang yang akan menendang ke samping sehingga hampir paralel dengan permukaan. Tarik kaki yang akan menendang dengan menekukkan lutut. Jaga agar kepala tidak bergerak dan fokuskan perhatian pada bola. Sentakkan kaki anda lurus ke depan dan tendang bagian pertengahan ke atas bola dengan instep. Jaga agar kaki tetap kuat dan luruskan sepenuhnya. Gerakan akhir dari kaki anda harus bergerak
Secara teori tendangan ini akan lebih kuat dan lebih cepat dibandingkan tendangan volley lainnya karena adanya unsur gerak berputar. Sehubungan dengan hal ini Mielke (2007: 80) menjelaskan bahwa
pemutaran tubuh sehingga saat bergerak untuk menyentuh bola, kamu bisa memberikan kekuatan dan kecepatan yang lebih besar karena ditambah oleh
memungkinkan pemain menambah daya pengungkit pada kaki. Aksi tendangan ini menambah jarak yang ditempuh kaki sebelum meenyentuh bola sehingga
(5) Swerving atau menikung
Tembakan yang lurus langsung ke arah gawang terkadang bukan merupakan jalur yang terbaik saat permainan berlangsung. Apalagi ketika jalur tembakan kita sudah tertutup oleh pemain lawan. Salah satu alternatif tendangan efektif adalah tendangan menikung atau swerving. Berkaitan dengan tendangan ini
menerangkan tentang tata cara melakukan tendangan ini, ia menjelaskan bahwa : pada bola. Awali gerakan anda dari posisi hampir langsung di belakang bola. Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola dengan kepala tidak bergerak dan mata terfokus pada bola. Tarik kaki yang akan menendang ke belakang dan luruskan. Sentakkan kaki anda lurus ke depan dan tendang bola dengan inside atau outside-of-the-step. Jika anda menggunakan kaki kanan dan menendang setengah bagian luar bola dengan bagian samping dalam instep, tembakan akan menikung ke arah dalam. Gunakan gerakan akhir keluar pada kaki yang menendang. Jika anda menendang setengah bagian dalam bola dengan bagian samping luar instep anda, bola akan menikung keluar. Gunakan gerakan akhir ke dalam pada kaki yang menendang. Jaga agar kaki dalam posisi tidak bergerak saat menendang bola. Gunakan gerakan akhir yang penuh
Gambar 5. Tendangan Swerving (Luxbacher, 2004 : 111)
Namun untuk melakukan tendangan ini bukanlah hal yang mudah karena selain teknik yang dapat membantu dalam melakukan tendangan tersebut di atas, inti dari tendangan ini ialah putaran bola yang cukup memadai dan kekuatan yang cukup memadai untuk dapat membuat jalur bola menikung.
Macam tendangan banyak sekali macamnya tergantung dari mana sudut pandang kita melihatnya. Selain dari sudut pandang yang telah disebutkan diatas, macam-macam tendangan jika dilihat dari tinggi rendahnya lambungan bola terdiri atas :
a) Tendangan bola rendah
Tendangan bola rendah ialah bola menggulir datar di atas permukaan tanah sampai setinggi lutut (Sukatamsi, 1984: 48). Umumnya yang termasuk pada tendangan ini ialah passing bawah,dan shooting mendatar.
b) Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang
Sukatamsi (1984: 48) menjelaskan yang dimaksud tendangan bola melambung lurus atau sedang ialah bola melambung paling rendah setinggi lutut dan paling tinggi setinggi kepala.
c) Tendangan bola melambung tinggi
Dalam suatu kondisi tertentu, terkadang pemain harus melewatkan bola melewati kepala pemain lawan. Itulah yang dimaksud dengan tendangan bola melambung tinggi. Hal ini dijelaskan oleh Soekatamsi (1984: 48) yang menyatakan tendangan bola melambung tinggi ialah bola melambung paling rendah setinggi kepala.
Para pemain menggunakan tendangan Chip untuk situasi khusus ini. Tendangan chip ialah bola ditendang dan melambung ke udara melewati kepala pemain lawan (Koger, 2007: 138).Lebih jauh ia juga menjelaskantendangan chip biasanya dimaksudkan sebagai operan atau tembakan langsung ke gawang. Sehubungan dengan pendapat diatas, Mielke (2007: 79) menyatakan bahwa chip kebanyakan digunakan untuk tendangan bola mati seperti tendangan tidak langsung. Pemain juga bisa menggunakan tendangan chip saat
Luxbacher (2004: 21) membedakan tendangan chip ini menjadi dua yaitu short chip dan long chip. Lebih jauh Luxbacher juga menjelaskan tata cara melakukan tendangan chip ini yaitu:
Dekati bola dari belakang pada sudut yang tipis. Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola dan tarik kaki yang akan menendang ke belakang dengan kaki yang diluruskan. Jaga kaki tetap lurus dan kuat saat anda menggerakkannya ke bawah bola. Gunakan gerakan menyentak yang pendek dengan gerakan akhir yang minim.
Gambar 6.tendangan shortchip (Luxbacher, 2004 : 111) (2) Long chip
Mekanisme menendang pada longchip hampir sama dengan short chip. Melakukan pendekatan dari belakang bola pada sudut yang tipis, meletakkan kaki yang menahan keseimbangan disamping belakang bola. Perhatikan bahwa posisi dari kaki yang menahan keseimbangan sedikit berbeda posisi yang anda gunakan pada operan short chip. Letakkan kaki anda di belakang bola agar gerakan akhirnya lebih sempurna dan memungkinkan anda untuk menggerakkan bola dalam jarak yang lebih jauh.
Gambar 7.tendangan longchip (Luxbacher, 2004 : 111)
Macam-macam tendangan sebenarnya telah dijelaskan diatas, namun jika dilihat dari lintasan arah lajunya bola dan perputaran bola, Sukatamsi (1984: 48) membaginya menjadi dua yaitu:
a) Tendangan lurus (langsung), bola setelah ditendang tidak berputar, sehingga bola melambung lurus dan jalannya kencang.
b) Tendangan melengkung (slice), bola setelah ditendang berputar ke arah yang berlawanan dengan arah tendangan dan arah bola, bila bola telah sampai puncak akan turun vertikal
b. Menerima Bola
Menerima bola diartikan sebagai cara menangkap bola, menghentikan bola atau menguasai bola (Sukatamsi, 1984: 124). Kemampuan menerima bola dikenal juga dengan istilah mengontrol bola. Sulit terjadi passing, shooting, yang baik apabila pemain tidak mempunyai kemampuan kontrol bola yang baik. Teknik ini dapat dilakukan menggunakan hampir semua bagian tubuh. Scheunman (2008: 55) membagi beberapa bagian tubuh yang utama yang dapat digunakan untuk mengontrol bola, yaitu (1) dada, (2) kaki, (3) paha, dan (4) kepala.
Pada dasarnya dalam menerima atatu menghentikan bola, usahakan kecepatan dan kekuatan bola dikurangi sehingga bola mampu dikuasai. Sukatamsi (1984: 124) menjelaskan prinsip menerima bola yaitu:
1) Lari menjemput arah datngnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola.
2) Kaki tumpu menerima seluruh berat badan, lutut di tekuk sedikit. 3) Bagian badan atau bagian kaki yang dipergunakan untuk menerima
bola, pada waktu kontak dengan bola digerakkan mengikuti arah lintasan bola hingga bola berhenti dekat badan, selanjutnya bola dikuasai.
4) Sebelum menerima bola harus segera dipikirkan bola akan diapakan setelah dikuasai, dioperkan kepada teman, digiring atau ditembakkan ke arah mulut gawang lawan.
1) Kontrol Dada
Teknik ini sebenarnya lebih sulit daripada apa yang terkesan dilakukan para ahlinya. Hal ini dikarenakan anda harus benar-benar memperhitungkan saat yang tepat untuk memastikan bahwa bola itu mengenai badan dengan mantap di tempat yang tepat, terutama ketika anda dalam tekanan. Tata cara pelaksanaan
teknik ini sebenarnya tidak begitu rumit, namun memerlukan koordinasi mata dan gerak tubuh yang baik. Sehubungan dengan tata cara teknik ini, Mielke (2007:33) menjelaskan
pertahankan tubuhmu tetap sejajar dengan bola dan serap kekuatan bola, sehingga bola dapat jatuh ke tanah tepat di depan kakimu. Ketika menggunakan dada, waspadai tanganmu agar tetap berada jauh dari bola sehingga tidak menyentuhnya.bayangkan tubuhmu sebagai boneka yang sendi-sendinya terbuat dari pegas. Ketika bola mengenai dada, seluruh tubuh bergoyang ke belakang tetapi tidak sampai jatuh. Kekuatan bola
tangkapan dengan dada: menyerbu bola tinggi dan cara yang lebih statis, jika anda tidak bergera
Gambar 8. Kontrol dada (Luxbacher, 2004: 26)
2) Kontrol Kaki
Kontrol menggunakan kaki mememungkinkan pemain bermain lebih cepat, karena posisi ini membuat pemain dapat memainkan bola dengan cepat dengan mengoperkan atau melakukan dribbling segera setelah menerima bola. Menurut Sukatamsi (1984: 124), Teknik melakukan kontrol bola dapat menggunakan beberapa bagian kaki yaitu:
1) kaki bagian dalam 2) kura-kura kaki penuh 3) kura-kura bagian luar 4) sol sepatu
Namun dari beberapa bagian tersebut, di kebanyakan situasi menggunakan kaki bagian dalam lebih disarankan untuk mengontrol bola. Mielke
dalam dapat digunakan ketika arah datangnya bola tinggi maupun rendah. Tata cara dalam melakukan kotrol bola menggunakan kaki bagian dalam dengan arah datangnya bola tinggi, Mielke (2007: 30) menjelaskan,
Pemain perlu bergerak ke arah melayangnya bola, membidangkan tubuh, dan menerima bola dengan tetap mempertahankannya berada di daerah terlindung di antara kedua kaki. Koordinasi mata kaki sangat penting. Perhatikan bola saat mendekat dan tempatkan kakimu segaris dengan jalur bola. Tubuhmu harus seimbang di atas kaki yang tidak menerima bola saat kamu sedang menunggu bola tersebut. Ketika telah sampai, sentuhlah bola menggunakan kaki bagian dalam dengan melemaskan kaki dan menyerap kekuatan bola tersebut. Dengan menarik kakimu ke belakang saat bersentuhan dengan bola maka kakimu akan berfungsi sebagai bantalan, dan kamu menyerap kekuatan yang datang dari tendangan sebelumnya yang diteruskan ke bola. Dengan menyerap kekuatan bola, kamu dapat menghentikan momenttum bola tepat di depanmu, sehingga menempatkanmu pada posisi yang sempurna untuk melakukan permainan cepat.
Gambar 9. Kontrol kaki dalam (Widdows & Buckle, 1982 : 9)
3) Kontrol Paha
Selain kontrol dada dan kontrol kaki yang telah dijelaskan diatas, kontrol juga dapat dilakukan menggunakan paha. Widdows & Buckle (1982 : 9) menyatakan
lebih sedikit untuk jatuh ke kakimu, dan karenanya dapat dimainkan kedua kalinya, dibandingkan dengan dada. Dan dibanding dengan dada,
paha itu dapat jauh lebih siap mengalihkan arah: bukan suatu putaran, secara tepatnya, tetapi
semata-tertentu, ke kiri atau ke kanan. Digabung dengan kecepatan
Widdows & Buckle pun menambahkan tentang cara melakukan teknik ini yaitu
1) Bersiap menerima bola, menyeimbangkan diri di atas kaki yang bertumpu waktu anda mengangkat paha
2) Biarkan bola itu menghantam anda, tetapi pastikan bahwa hantamannya tepat, kali ini tak ada dada bidang untuk menerimanya,
3) Bola jatuh dan anda telah bebas, setelah ini anda dapat terus
Gambar 10. Kontrol paha (Widdows & Buckle, 1982 : 16)
4) Kontrol Kepala
Kepala sering sekali digunakan untuk mengoper, menembak ke gawang, atau menghalau bola. Namun kepal juga mampu digunakan untuk melakukan kontrol bola. Teknik ini bisa sangat menyakitkan jika teknik yang digunakan salah. Sukatamsi (1984: 155) menjelaskan tata cara dalam melakukan teknik ini,yaitu
1) Berdiri dengan kedua kaki kangkang ke muka-belakang, kedua lutut sedikit ditekuk, pandangan mata pada bola.
2) Badan condong ke depan dengan dahi ke arah datangnya bola.
3) Setelah bola menyentuh dahi badan segera ditarik ke belakang hingga badan condong ke belakang.
4) Bola jatuh ke tanah di depan badan, bola segera di kontrol dan dikuasai.
Gambar 11. Kontrol kepala (Luxbacher, 2004: 9)
c. Menggiring Bola
Menggiring bola, kontrol sambil lari, mobilitas bola, atau juga dikenal dengan sebutan dribbling mungkin merupakan bagian yang paling disenangi Dribbling dalam permainan sepak bola didefinisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki saat
Penggiringan bola dalam sepak bola berfungsi untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang yang terbuka. Dribbling dapat dilakukan dengan beberapa bagian kaki Sukatamsi (1984: 159) membaginya menjadi tiga macam cara yaitu menggunakan kura-kura kaki bagian dalam,kura-kura kaki bagian penuh,dandalam,kura-kura-dalam,kura-kura kaki bagian luar.
1) Dribbling menggunakan Kura-kura Kaki bagian Dalam
Dribbling menggunakan kura-kura bagian dalam memungkinkan seorang pemain untuk menggunakan sebagin besar permukaan sehingga kontrol terhadap bola semakin besar. Tata cara melakukan dribbling menggunakan kura-kura kaki bagian dalam menurut Mielke (2007: 2) ialah:
Sentuhlah bola dengan sisi kaki bagian dalam dan posisikan kakimu secara tegak lurus terhadap bola. Tendanglah dengan pelan untuk mempertahankan kontrol bola dan pusatkan kekuatan tendangan pada bagian tengah bola sehingga memudahkanmu mengontrol arahnya. Ketika melakukan dribbling dengan kaki bagian dalam, usahakan bola tetap berdekatan dengan kakimu. (....) ketika melakukan dribbling usahakan kepalamu tetap tegak dan mata terpusat ke lapangan di depanmu dan jangan terpaku pada kaki.
2) Dribbling menggunakan Kura-kura kaki bagian Penuh
Dalam beberapa situasi Anda tidak perlu melakukan dribble bola dengan kontrol yang rapat. Semuanya tergantung bagaimana kondisi yang dihadapi,
terkadang mengiring bola dengan kecepatan penuh merupakan cara yang lebih