• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran yang ditunjukkan untuk pihak terkait antara lain:

1. Penelitian ini perlu dicobakan pada variasi jam yang berbeda, sehingga dapat dilihat apakah ada perbedaan prestasi pada jam yang berbeda. Sebagai praktisi pendidikan, memperbaiki proses pembelajaran harus selalu dilakukan agar proses pembelajaran menjadi semakin membaik dari waktu ke waktu dengan pemilihan model yang sesuai.

2. Pentingnya manajemen waktu pada saat penelitian berlangsung. Pemanfaatan waktu yang efektif dan efisien akan sangat membantu penelitian tepat sesuai waktu yang direncanakan. Waktu yang tepat akan memastikan setiap sesi dalam penelitian berjalan dengan maksimal, sehingga hasil penelitian akan menjadi lebih sempurna. 3. Untuk sekolah, khususnya bagi para guru untuk belajar menerapkan

model pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar sehingga dapat lebih mengenali masalah yang terjadi baik pada proses belajar mengajar maupun pada peserta didiknya. Para guru perlu beralih dari pembelajaran yang dinamakan model ceramah dengan model pembelajaran kooperatif.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan membuat soal evaluasi (pre-test dan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Algifari. 2003. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Indeks.

Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slavin, R. E. 2008. Cooperatif Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa

Media.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana

Pustaka.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suwandi, Sarwiji. 2010. PTK dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma

Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Tedjo. 2010. “Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)”. [On-line]. Tersedia: tedjo21.files. wordpress.com/2009/09/68-ekonomi-sma.pdf [1 November 2011].

Wikipedia. 2010. “Ekonomi”. [On-line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/ Ekonomi [1 November 2011].

Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tujuan observasi :

Yogyakarta, 25 Oktober 2011

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tujuan observasi :

Yogyakarta, 25 Oktober 2011

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS DI KELAS

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tujuan observasi :

Yogyakarta, 25 Oktober 2011

Guru Observer

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I 1. 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. PRA PEMBELAJARAN

Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara

Melaksanakan pembelajaran yang memungkin- kan tumbuhnya kebiasan positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

Menghasilkan pesan yang menarik

Menggunakan media yang secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2. 3. IV. A. 1. 2. B. 1. 2. pembelajaran

Merespon positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswi

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian proses dan proses hasil belajar Melakukan penilaian awal

Memantau kemajuan belajar

Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP

Refleksi dan rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan meli- batkan siswa

Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 Skor Total 153 Yogyakarta, 25 Oktober 2011 Guru Observer

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN KELAS Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

No. Deskriptor Ya Tidak

1. Kelas terdiri dari banyak siswa yang mempunyai tingkat kemampuan berfikir berbeda-beda

2. Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa 3. Siswa membuat kegaduhan di dalam kelas pada saat

proses belajar mengajar

4. Kelas terlihat rapi, bersih dan pengaturan meja kursi siswa dan guru tidak teratur

5. Referensi buku-buku yang dibutuhkan siswa mudah ditemukan di dalam kelas

6. Beberapa siswa hanya mengandalkan tugasnya kepada teman satu kelompoknya

7. Para siswa antusias dalam mengikuti pembelajarannya di kelompoknya masing-masing

8. Siswa berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe TGT

9. Banyak siswa yang aktif bertanya ketika mendapati kesulitan

10. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi

11. Tujuan pembelajaran di kelas tidak dapat dipahami dengan jelas

12. Sebagian siswa menganggap metode yang diterapkan itu sulit

13. Kelas dapat terorganisir

14. Selama permainan berlangsung siswa tidak saling bekerja sama baik di dalam anggota kelompoknya maupun di luar kelompoknya

15. Pada saat turnamen berlangsung siswa di dalam kelompok bekerja sama dengan baik

Yogyakarta, 25 Oktober 2011 Guru

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

No. Deskriptor Ya Tidak

1. Seluruh siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru

2. Saling bertukar pikiran dan pendapat

3. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pembelajaran yang disampaikan

4. Membagi tugas kelompok dengan adil

5. Menjawab pertanyaan dengan maksud memberikan jawaban

6. Menghargai saran dan ide/pendapat teman lainnya

7. Siswa mampu bekerja sama di dalam kelompok dengan baik

Yogyakarta, 25 Oktober 2011 Guru

Lampiran 7

INSTRUMEN REFLEKSI

KESAN GURU MITRA TERHADAP PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

No Uraian Komentar

1. Kesan guru terhadap komponen pembelajaran dengan menggunakan model TGT

2. Kesan guru terhadap aktifitas siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model TGT

3. Kesan guru terhadap partisipasi dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model TGT

4. Kesan guru terhadap pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model TGT

5. Hambatan yang dihadapi apabila nantinya guru hendak melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model TGT

6. Hal-hal yang mendukung apabila nantinya guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

7. Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model TGT

8. Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model TGT

Yogyakarta, 25 Oktober 2011 Guru

Lampiran 8

INSTRUMEN REFLEKSI

REFLEKSI SISWA TERHADAP PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

Nama :

Hari, tanggal :

Kelas :

No Uraian Komentar

1. Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran dengan menggunakan model TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas, dll)?

2. Apakah anda berminat mengkuti pembelajaran dengan menggunakan model TGT

3. Apa saja yang anda lakukan selama pembelajaran dengan menggunakan model TGT

4. Apakah anda lebih paham tentang materi devisa pada pembelajaran dengan menggunakan model TGT

5. Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model TGT

6. Manfaat apa yang anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model TGT

Yogyakarta, 25 Oktober 2011 Guru

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 1 DUKUN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : lX / 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : 4. Memahami Lembaga Keuangan dan Perdagangan Kompetensi Dasar : 4.1. Mendiskripsikan Uang dan Lembaga Keuangan Indikator : 4.1.1 Mendeskripsikan pengertian devisa

4.1.2. Mendeskripsikan macam devisa 4.1.3. Mendeskripsikan wujud devisa 4.1.4. Mendeskripsikan fungsi devisa

4.1.5. Mendeskripsikan sumber- sumber devisa 4.1.6. Mendeskripsikan tujuan penggunaan devisa 4.1.7. Mendeskripsikan mata uang asing

I. Tujuan Pembelajaran

a Siswa mampu Mendeskripsikan pengertian devisa b. Siswa mampu Mendeskripsikan macam devisa c. Siswa mampu Mendeskripsikan wujud devisa d. Siswa mampu Mendeskripsikan fungsi devisa

e. Siswa mampu Mendeskripsikan sumber-sumber devisa f. Siswa mampu Mendeskripsikan tujuan penggunaan devisa g. Siswa mampu Mendeskripsikan mata uang asing

II. Uraian Materi 1. Pengertian Devisa 2. Macam Devisa 3. Wujud Devisa 4. Fungsi Devisa

5. Sumber- sumber Devisa 6. Tujuan Penggunaan Devisa 7. Mata Uang Asing

III. Materi Pembelajaran 1. Devisa

Kegiatan perdagangan internasional menghasilkan konsekuensi terjadinya transaksi internasional. Dalam transaksi internasional digunakan alat pembayaran internasional berupa devisa (foreign exchange), yaitu valuta (mata uang) yang bisa diterima oleh dunia internasional. Devisa adalah alat pembayaran internasional yang dapat diuangkan dengan mata uang asing. Istilah devisa juga mengacu pada pemilikan mata uang negara lain dan juga kegiatan memperdagangkan mata uang negara yang satu untuk ditukar dengan mata uang negara lain.

2. Macam Devisa a. Devisa Umum b. Devisa Kredit 3. Wujud Devisa a. Uang Asing b. Wesel Asing

c. Emas

d. Piutang (Tagih) Luar Negeri 4. Fungsi Devisa

Devisa merupakan alat pembayaran internasional dan berfungsi sebagai uang internasional. Dalam kegiatan perdagangan internasional devisa berfungsi sebagai berikut.

a. Sebagai alat tukar internasional.

Sebagai alat tukar internasional devisa memegang peranan penting dalam setiap perekonomian. Tanpa ada suatu benda yang berfungsi sebagai alat tukar tidak mungkin tercapai tingkat perekonomian seperti sekarang ini, begitu pula tanpa ada devisa sebagai alat penukar dalam perdagangan internasional, konsumen akan mendapat kesulitan memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan terutama barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Dengan adanya devisa, perdagangan internasional dapat dilakukan dengan mudah.

b. Alat pengukur nilai perekonomian suatu negara.

Jumlah devisa dimiliki oleh suatu negara, menandakan kondisi perekonomian negara tersebut. Negara yang maju perekonomiannya, jumlah devisanya sangat banyak. Kegiatan ekonomi dalam negeri dapat terus berkembang, pertumbuhan ekonomi meningkat, lapangan kerja semakin luas, distribusi pendapatan semakin merata, kesempatan berusaha semakin merata dan pada gilirannya kesejahteraan nasional akan tercapai.

c. Alat penimbun kekayaan.

Keuntungan yang diperoleh dari perdagangan internasional merupakan kekayaan bagi suatu negara. Kekayaan merupakan modal bagi suatu negara untuk meningkatkan usaha atau membuka usaha baru (investasi). Menambah jumlah devisa berarti menimbun kekayaan dalam bentuk devisa. Karena itu devisa berfungsi sebagai alat penimbun kekayaan. Dengan devisa yang melimpah suatu negara dapat memberikan jaminan kepada negara lain sehingga pengaruh dan dukungan dari negara lain semakin meningkat.

5. Sumber Devisa

Sumber-sumber devisa khususnya Negara Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Ekspor Barang dan Jasa

Ekspor adalah pengangkutan barang dari suatu negara ke negara lain untuk dijual. Semenjak dulu, Indonesia merupakan negara pengekspor berbagai jenis barang. Semakin banyak barang yang di ekspor semakin banyak devisa yang diperoleh.

2) Hibah

Hibah adalah pemberian dana dari berbagai negara untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan di Indonesia. Lembaga yang sering memberikan hibah antara lain Bank Pembangunan Asia dan Bank Pembangunan Islam, sedangkan negara asing antara lain Jepang, Australia, dan Jerman. Hibah tidak perlu dikembalikan karena sifatnya langsung ditujukan untuk proyek pembangunan.

3) Tenaga Kerja Indonesia di luar Negeri

Banyaknya penduduk merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan. Dengan demikian, Indonesia dapat mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri. Tenaga kerja tersebut dibayar dalam mata uang asing (devisa). Sebagian besar pendapatan tersebut dikirim ke dalam negeri. Berarti hal ini menambah devisa negara.

4) Industri Pariwisata

Pariwisata adalah salah satu sumber devisa. Berbagai kesenian tradisional, upacara adat, dan budaya merupakan objek yang banyak diminati turis asing. Oleh karena itu, sektor pariwisata perlu ditingkatkan dan dikelola dengan baik agar dapat menjadi sumber devisa yang sangat potensial.

5) Grants

6) Pinjaman Luar Negeri 7) Turisme (Pariwisata) 6. Tujuan Devisa

Devisa yang diperoleh dari sumber-sumber yang disebutkan di atas digunakan untuk berbagai tujuan. Penggunaan devisa adalah untuk hal berikut.

ƒ Membiayai Impor Barang dan Jasa

Selain mengekspor barang dan jasa, Indonesia juga mengimpor berbagai jenis barang dan jasa. Untuk membiayai impor digunakan devisa karena devisa merupakan alat pembayaran internasional.

ƒ Menyeimbangkan Neraca Pembayaran

Jika impor tidak seimbang dengan ekspor, neraca pembayaran mengalami defisit. Untuk mengatasi hal ini, maka dibutuhkan devisa.

ƒ Untuk Melaksanakan Pembangunan

Pembangunan dibiayai oleh devisa yang kita peroleh dari berbagai sumber.

Jika tidak ada devisa, kemungkinan pembangunan sangat sedikit dilaksanakan.

ƒ Membuka perwakilan luar negeri

ƒ Mengirim misi kesenian dan kontingen olah raga ke luar negeri

ƒ Membiayai perjalanan dinas para pejabat ke luar negeri 7. Mata Uang Asing/ Valuta Asing

a. Perdagangan Internasional mengakibatkan kebutuhan akan mata uang asing, karena melibatkan orang-orang yang berbeda negaranya.

b. Lembaga yang memperdagangkan berbagai jenis valuta asing disebut bursa valuta asing (Money Changer).

c. Kurs Valuta Asing: Harga mata uang asing tertentu yang dinyatakan dalam mata uang dalam negeri.

IV. Pendekatan dan Model Pembelajaran:

Model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (presentasi, diskusi, games, turnamen, dan penghargaan kelompok).

V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No Kegiatan (Pertemuan 2x45 jam) Alokasi Waktu Metode 1 a) Pendahuluan • Salam pembuka • Berdoa bersama • Presensi siswa

• Motivasi kesiapan siswa • Guru menjelaskan Standar

Kompetensi dan Kompetensi dasar yang

harus dicapai dan tujuan yang diharapkan dari proses pembelajaran

• Guru menerangkan secara

singkat model pembelajaran (TGT) yang akan digunakan 10 Menit ƒ Ceramah ƒ Tanya jawab                     2 b) Kegiatan Inti

• Guru membagikan soal pre- test dan

mengumpulkannya kembali setelah pre-test selesai dilakukan

15 Menit

Latihan Soal Nomor Kelompok Soal latihan, kertas buffalo,1box

• Guru membacakan daftar nama anggota kelompok dan siswa diminta untuk berkumpul di tempat yang telah disiapkan

• Guru membacakan prosedur dan peraturan game

• Guru bersama siswa melaksanakan game • Pada akhir game, guru

membahas soal bersama siswa

• Guru membacakan prosedur dan peraturan turnamen (cerdas cermat) • Guru bersama siswa

melaksanakan turnamen dan mengevaluasi jalannya turnamen 3 Menit 2 Menit 15 Menit 8 Menit 2 Menit 15 Menit amplop jawaban),peluit, stop watch. Kertas HVS, spidol, peluit, stop watch Tempat taruhan, Uang-uangan,

Papan untuk menjawab

3 c) Penutup

• Guru memberikan post-test dan membagikan lembar refleksi 15 Menit Soal Latihan Penghargaan Kelompok Hadiah

• Guru mengumumkan kelompok yang mendapat nilai tertinggi (game dan

turnamen) dan memberikan penghargaan

kepada kelompok tersebut.

5 Menit

VI. Sumber dan Media Pembelajaran Sumber dan acuan:

Pegangan Guru :

1. Buku ekonomi untuk SMP kelas lX, Penerbit ESIS, KTSP Standar Isi 2006.

2. Drs. Alam S.,MM. 2007. Ekonomi untuk SMP kelas lX. Penerbit Erlangga: Jakarta.

3. Buku Ekonomi SMP Kelas lX, Penerbit Yudhistira, 2007. 4. Buku-buku lain yang relevan

Pegangan Siswa :

1. Buku ekonomi untuk SMP kelas lX, Penerbit ESIS, KTSP Standar Isi 2006.

2. Buku Ekonomi SMP Kelas IX, Penerbit Yudhistira, 2007.

Media pembelajaran: 1. Viewer (Power point) 2. White board

VII. Evaluasi

• Soal : Terlampir

• Pedoman Penilaian Untuk Games :

- Menjawab benar skor 100 - Menjawab salah skor Minus 50

Untuk Tournamen :

- Menjawab benar, skor sesuai dengan jumlah uang yang di investasikan

- Menjawab salah skor akan berkurang setengah dari total yang di investasikan

Untuk Pre-Test dan Post-Test : - Menjawab benar, skor 1

- Menjawab salah, skor dikurangi 1

• Kunci Jawaban : Terlampir

Yogyakarta, 06 November 2011

Mengetahui,

Guru

Lampiran 10

SOAL

(PRE DAN POST)

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang

paling tepat!

1. Jenis devisa yang dapat diterima oleh dunia internasional dalam pembayaran

internasional adalah …

a. Valuta asing

b. Emas

c. Traveler cheque

d. Cheque

2. Dengan adanya devisa, perdagangan internasional dapat dilakukan dengan

mudah.

Pernyataan tersebut merupakan fungsi devisa sebagai…

a. Alat pembayaran luar negeri

b. Alat ukur perekonomian Negara

c. Alat pembiayaan hubungan luar negeri

d. Sumber pendapatan Negara

3. Devisa yang diperoleh suatu Negara umumnya digunakan untuk,……

a. Membayar ekspor barang

b. Membayar impor barang dan jasa

c. Meningkatkan ekspor jasa

4. Jumlah devisa yang dimiliki oleh suatu Negara meningkat, menandakan

perekonomian Negara tersebut meningkat. Pernyataan tersebut merupakan

fungsi devisa sebagai…

a. Alat pembayaran luar negeri

b. Alat ukur perekonomian Negara

c. Alat penimbun kekayaan

d. Alat pembayaran utang luar negeri

5. Cek yang dikirimkan melalui telegram atau radiogram atau pesawat telepon

disebut…

a. Special Drawing Rights

b. Bill of exchange

c. Transfer telegraphic

d. Cable order

6. Valuta asing yang dapat diterima oleh dunia internasional disebut…

a. Devisa

b. Bill of exchange

c. Special Drawing Rights

d. Traveler Cheque

7. Sumber devisa dapat diperoleh dari kegiatan berikut, kecuali ...

a. Ekspor minyak tanah

b. Pengiriman tenaga kerja keluar negeri

c. Kepariwisataan

8. Devisa yang diperoleh dari berbagai sumber digunakan untuk berbagai tujuan,

salah satunya adalah ...

a. Alat untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negeri

terhadap pendapatan nasional

b. Membayar barang-barang impor dari luar negeri

c. Alat bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan moneter

d. Untuk menerangkan kegiatan ekonomi internasional suatu negara

9. Salah satu kegiatan berikut yang merupakan fungsi devisa sebagai alat

pembiayaan hubungan luar negeri adalah …

a. Biaya korps diplomatic

b. Turisme

c. Ekspor barang dan jasa

d. Bantuan luar negeri

10. Devisa yang diperoleh dari hasil ekspor, penjualan jasa dan bunga modal

adalah...

a. Devisa umum

b. Devisa kredit

c. Devisa khusus

d. Devisa debit

11. Pelaku transaksi devisa secara individual oleh penduduk dan bukan penduduk

suatu negara adalah....

a. Pemerintah

b. Bank devisa

d. Perorangan (WNI dan bukan WNI)

12. Fungsi, sumber dan tujuan penggunaan devisa antara lain adalah :

1. Mengetahui kondisi moneter pada saat itu

2. Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional

3. Pembiayaan untuk mendorong pembangunan ekonomi

4. Alat untuk menstabilkan nilai mata uang rupiah

5. Alat pembayaran utang luar negeri

Yang termasuk dalam fungsi devisa adalah....

a. 1 dan 2

b. 3 dan 5

c. 2 dan 5

d. 3 dan 4

13. Cadangan devisa di Indonesia di kelola oleh....

a. Bank Mandiri

b. Bank Indonesia

c. Bank Devisa

d. Bank BNI 46

14. Salah satu wujud devisa adalah....

a. Rekening di Bank

b. Wesel asing

c. Cek

d. Rupiah

15. Kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang berguna sebagai

alat pembayaran internasional adalah....

a. Special Drawing Rights

b. Wesel

c. Devisa

d. Valuta Asing

II. Berilah tanda chek list (V) pada huruf B jika benar dan S jika salah!

NO PERTANYAAN B S

1. Devisa adalah alat pembayaran internasional yang dapat

diuangkan dengan mata uang asing.

2. Negara yang mempunyai banyak devisa berarti mempunyai

kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang besar di dalam

negeri.

3. Ekspor barang terjadi apabila suatu negara mengekspor barang

ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa

dari negara pengimpor berupa devisa.

4. Devisa yang diperoleh dari kegiatan perdagangan antar negara

dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan disebut devisa

kredit.

5. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari bantuan luar

negeri dan ada kewajiban untuk mengembalikan.

6. Ekspor barang, penerimaan jasa, pinjaman luar negeri, bantuan

luar negeri merupakan sumber devisa.

7. Pungutan bea masuk tidak termasuk sumber devisa.

8. Jumlah TKI yang bekerja diluar negeri cukup banyak, sehingga

dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup

besar.

9. Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah

devisa negara.

10. Menyeimbangkan neraca pembayaran adalah salah satu tujuan

KUNCI JAWABAN

(PRE DAN POST)

I.

1. A

2. A

3. B

4. B

5. D

6. A

7. D

8. B

9. A

10.A

11. D

12. C

13. B

14. B

15. D

II.

1. B

2. B

3. B

4. S

5. S

6. B

7. S

8. B

9. B

10. B

Lampiran 1a

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tri Hartati

Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 25 Oktober 2011 jam ke-5 Lamanya observasi : 45 menit (1 jam Pertemuan) Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu Murti Indriyah

Tingkat kelas (semester) : IX A (semester ganjil)

Pada kegiatan awal pembelajaran, guru memasuki ruangan kelas, guru mengucapkan salam, dan kemudian guru memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru menjelaskan maksud kedatangan peneliti masuk ke dalam kelas IX A. Setelah itu guru melakukan presensi terhadap siswa satu persatu dan selanjutnya guru membuka pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa mengenai materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah siswa menjawabnya kemudian guru mengulasnya kembali dengan melibatkan siswa di dalam penyampaian materi yang diajarkan pada pertemuan itu yang bertujuan untuk mengukur kesiapan siswa dan mengukur seberapa paham siswa memahami materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

Selanjutnya guru memasuki materi baru dengan cara menjelaskan materi (yang biasa disebut dengan metode ceramah) dan guru juga mengajarkan materi dengan cara diskusi. Beberapa ataupun sebagian siswa mampu mengikuti proses

pembelajaran dengan serius dan antusias. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru sudah dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas rumah berupa tugas tidak terstruktur dan siswa diminta untuk membaca materi untuk pertemuan berikutnya. Kemudian guru beserta siswa manarik kesimpulan dan guru menutup proses pembelajaran

Dokumen terkait