BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.3 Saran
1. Sebaiknya prototype buku minimal divalidasi oleh dua orang validator: (1) Validator dari pakar lingkungan hidup dan (2) Validator dari seorang guru sekolah dasar.
2. Pelaksanaan uji coba sebaiknya meliputi empat sample dari SD yang terdapat di setiap pulau di Mentawai.
3. Sebaiknya uji coba prototype buku cerita juga dilakukan kepada guru dari SD yang terdapat di setiap pulau di Mentawai.
4. Pengadaan buku cerita anak yang mengandung peran cinta terumbu karang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Mentawai secara umum perlu ditindaklanjuti.
5. Peneliti perlu bekerja sama dengan pihak pihak sekolah dan pemerintah daerah Mentawai.
6. Prototype buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” hendaknya berisi kisah
tentang penderitaan biorta laut pada umumnya apabila terumbu karang mengalami karusakan, sekaligus menggunakan huruf yang cukup besar sehingga memudahkan anak untuk membacanya dan mengimajinasikannya.
104
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H. S. 2012. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan; Pendekatan Ecosophy bagi Penyelamatan Bumi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Astuti, R. D. 2012.Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar Negeri Lempuyangwangi Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri sunan Kalijaga.
Darmanto. 2009. BAB IX: Pandangan Tentang Hutan, Tempat Keramat dan Perubahan Sosial di Pulau Siberut, Sumatera Barat. Dalam: Situs Keramat Alami: Peran Budaya Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati (Ed: Hermono dkk). Jakarta: Obor-LIPI. Hlm. 130-164.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Perannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Djiwandono, S. E. W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Sumarah, Esti, Ign. 2016. Ke Mentawai Aku Kan Kembali: Sebuah Refleksi atas Pendampingan Mahasiswa. Dalam: Refleksi Pengembangan Buku Cinta
Lingkungan “Ke Mentawai Aku Kan Kembali” (Ed: Madya Utama). Yogyakarta: USD
Farida, A. dkk. 2012. Sekolah yang Menyenangkan: Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa. Bandung: NUANSA.
Gunarsa, S dan Yulia, S. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Guntur. 2011. Ekologi Karang pada Terumbu Buatan. Bogor: Ghalia Indonesia. Isjoni. 2012. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Iyam. 2006. Pemeliharaan Terumbu Karang. Bandung: TITIAN ILMU Kartono, St. 2009. Sekolah Bukan Pasar. Jakarta: Kompas.
Kurniawan, D. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung: Alfabeta.
Kurniawan, K. K. 2013. Kampanye Edukasi Eksplorasi Terumbu Karang untuk Anak Sekolah Dasar Di Bali Melalui Desain Komunikasi Visual. Dalam Jurnal Ilmiah Strata I. Bali: Institut Seni Indonesia.
Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.
Nugraheni, S. O. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Memahami Cerita Legenda dengan Buku Pop-Up untuk Siswa SMP Kelas VIII di Kabupaten Pati. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Nuryanti, L. 2008. Psikologi Anak. Jakarta: PT INDEKS.
Prijono, O & Pranarka, A. 1966. Pemberdayaan (Empowerment): Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: CSIS
Riyani, E. 2015. Pengembangan Media Buku Bergambar Tema “Tanah Airku” untuk
Menstimulus Aspek Bahasa Anak Taman Kanak-Kanak Kelompok B. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sadiman, A. S, dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Grafindo Persada.
Sari, A. K. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak dan Membaca Pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sari, Wahyu W. 2014. Persepsi Guru dan Siswa SD di Yogyakarta terhadap Program Conservation Scout. Dalam Jurnal BIOEDUKATIKA Vol.2 No. 2. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Sastrapratedja. 2013. Pendidikan sebagai Humanisasi. Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila.
Smaldino, S. E. 2011. Instructional Technologi & Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Kompas Sudiono, G. 2008. Analisis Pengelolaan Terumbu Karang Pada Kawasan Konservasi
Laut Daerah (KKLD) Pulau Randayan Dan Sekitarnya Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparno, P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius Suparno, P. 2013. Guruku Panutanku. Yogyakarta: Percetakan Kanisius.
Supriyono, Dwi. 2010. Terumbu Karang. Jakarta: CV. Pamularsih.
Widoyoko, S. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Wulandari, S. 2009. Ekosistem Perairan. Semarang: PT .Sindur Press. Sumber dari Internet:
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasankonservasi/details/1/102
http://mentawaikab.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/8 di akses 10 November 2015)
http://pencerahnusantara.org/kabupaten-kepulauan-mentawai/ di akses 10 November 2015)
106
Kisi-Kisi Instrumen Pra-Penelitian untuk Anak dan Guru
No Aspek
Nomor Item 1. Manfaat terumbu karang bagi masyarakat Mentawai 1-4 2. Bahaya jika merusak terumbu karang 5-10 3. Upaya-upaya yang dilakukan mengkonservasi terumbu karang 11-12 4. Sarana-sarana yang diperlukan untuk menyadarkan atau
memberdayakan (empowering) masyarakat tentang mengkonservasi terumbu karang
13-15
Saran atau komentar:
Lembar Pertanyaan Pra Penelitian untuk Anak
Lembar pertanyaan Pra Penelitian untuk Guru
Lembar Validitas Kuesioner kepada Anak
Lembar Validitas Kuesioner kepada Guru Lampiran 5. Validasi Kuesioner untuk Guru
Lembar Kuesioner Validasi Buku oleh Ahli Kelautan dan Perikanan Validasi Pertama Ahli Kelautan dan Perikanan
No. Komponen yang dinilai
Skor
Saran 1 2 4 5
1
Cover
m. Judul buku menarik n. Judul buku sesuai dengan
tujuan pengenalan konservasi terumbu karang
o. Ilustrasi cover mendukung judul
p. Ilustrasi buku menggambarkan konservasi terumbu karang
v v
V
V
a. Sebaiknya penamaan bisa membuat anak-anak makin mengingat nama atau jenis biota. Saya merasa nama Aat tidak dapat memberikan “pahatan” organisme laut kepada anak-anak.
c. ilustrasi cover tidak menggambarkan penderitaan. Nampaknya semua senang, biota yang ada sangat beragam.
d. ilustrasi terumbu karang masih terlalu jauh dari bentuk-bentuknya yang indah, saya khawatir anak-anak tidak dapat memahami betapa indahnya terumbu karang. Kalau ilustrasi gurita sudah sesuai dengan kondisi aslinya dalam konteks karikatur.
2 Format penulisan buku
g. Sesuai kaidah penulisan buku h. Gambar pada buku
mendukung alur cerita
V v
a. masih terdapat beberapa kesalahan tata bahasa.
3. Bahasa
m.Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
v a. apakah bahasa yang dirancang memang sesuai dengan bahasa Indonesia gaya Mentawai atau mau seutuhnya menggunakan kaidah EYD? Harus sudah ditentukan oleh penulis n. Susunan kalimat dapat
dipahami oleh anak seusia 9-12 tahun.
v
o. Pilihan kata sesuai karakteristik anak
v
4.
Isi Buku
v. Materi membantu pembaca untuk menyadari pentingnya memelihara terumbu karang
v a. kurang terasa peran terumbu karang bagi Aat dan biota lainnya
w. Isi cerita mengandung unsur refleksi bagi anak untuk membangun niat memelihara terumbu karang
v
x. Materi yang disampaikan memberikan tambahan wawasan bagi anak mengenai terumbu karang
v
y. Materi yang disampaikan menggugah atau membangun kesadaran anak untuk
melakukan aksi untuk memelihara terumbu karang
z. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan konteks nyata kehidupan anak-anak di Pagai.
v Tidak ada pertanyaan refleksi dari awal sampai akhir cerita
Saran validator:
5. Ilustrasi cover tidak menggambarkan penderitaan, nampaknya semua senang
6. Ilustrasi terumbu karang masih jauh dari bentuk-bentuknya yang indah, saya khawatir anak tidak akan tertarik.
7. Masih ada kesalahan dalam tata bahasa 8. Tidak terdapat pertanyaan refleksi.
Total Skor 2 + 12 + 24 = 48
Validasi kedua setelah revisi
Tabel 4.12 Validasi Ahli dari Produk yang sudah direvisi.
No. Komponen yang dinilai Skor Saran
1 2 4 5
1
Cover
q. Judul buku menarik r. Judul buku sesuai dengan
tujuan pengenalan konservasi terumbu karang
s. Ilustrasi cover mendukung judul
t. Ilustrasi buku menggambarkan konservasi terumbu karang
V v
v v 2 Format penulisan buku
i. Sesuai kaidah penulisan buku j. Gambar pada buku
mendukung alur cerita
v v
3.
Bahasa
p. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
q. Susunan kalimat dapat dipahami oleh anak seusia 9-12 tahun.
v
r. Pilihan kata sesuai karakteristik anak
v
4.
Isi Buku
aa. Materi membantu pembaca untuk menyadari pentingnya memelihara terumbu karang
v
bb.Isi cerita mengandung unsur refleksi bagi anak untuk membangun niat memelihara terumbu karang
v
cc.Materi yang disampaikan memberikan tambahan wawasan bagi anak mengenai terumbu karang
V Tidak ada penjelasan mengenai terumbu karang
dd. Materi yang disampaikan menggugah atau membangun kesadaran anak untuk
melakukan aksi untuk memelihara terumbu karang
v
ee. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan konteks nyata kehidupan anak-anak di Sikabaluan.
v Refleksi cerita sudah ada di dalam buku.
Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Kualitas Prototipe Buku Cerita
“Derita Aat Si Gurita Kecil” untuk Anak Usia 9-12 Tahun Lampiran 7. Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Prototype
Tabel Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni-Juli Studi Pustaka (Bab I-III)
Draf I Prototipe Buku Validasi
Revisi Prototipe dan Cetak Prototipe
Uji Terbatas ke Mentawai Training Guru dan Siswa di Mentawai
Kegiatan Bulan
Agustus September Oktober November Desember Januari Olah Data
Susun Bab IV Revisi Akhir Modul Revisi Bab I-IV
Revisi Bab I-V Latihan Ujian Skripsi Ujian Skripsi
Foto Kegiatan Uji Coba di Dalam Kelas Lampiran 10. Foto Kegiatan di Dalam Kelas
Foto Kegiatan di Luar Kelas Lampiran 11. Foto Kegiatan di Luar Kelas
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Merpin Saogo lahir di Beleraksok, 23 Juli 1988. Pendidikan dasar diperoleh di SDK St.Vincentius Sikakap Mentawai, tamat tahun 2005. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Yossudarso II Muara Siberut Mentawai, tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Muara Siberut, tamat tahun 2011.
Pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi berjudul “Pengembangan Prototype Buku
Cerita Anak Tentang Terumbu Karang Dalam Konteks “Empowering” Masyarakat
Mentawai Untuk Anak 9-12 Tahun”. Selain itu, selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma, penulis menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD 2013/2014.