• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.3 Saran

5.3.1 Dalam melakukan wawancara akan lebih baik jika dilakukan wawancara dengan seluruh guru kelas bawah agar bisa mendapatkan infomasi lebih banyak.

5.3.2 Uji coba produk seharusnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum sekolah libur semester.

5.3.3 Produk sebaiknya dicetak sesuai dengan jumlah siswa agar dalam membaca siswa dapat memahami baik-baik isi buku cerita.

DAFTAR PUSTAKA

Adipta, Hendra dkk. 2016. Pemanfaatan Buku Cerita Bergambar Sebagai Sumber Bacaan Siswa SD. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan

pengembangan, Pendidikan Dasar Pascasarjana-Universitas Negeri Malang Vol. 1, No. 5. Diunduh pada tanggal 15 Mei 2017.

Anita, Kurniya Sari. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak Dan Membaca Pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Chandra, Rustika. 2012. Pengembangan Media Buku Cerita Bergambar Flipbook Untuk Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Islam AS-SALAM Malang. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

D, Sri Esti Wuryani. 2008. Pendidikan Seks Keluarga. Jakarta: PT INDEKS. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Faizah, U. 2009. Keefektifan Cerita Bergambar Untuk Pendidikan Nilai Dan Keterampilan Berbahasa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Cakrawala Pendidikan. Tahun 28, No. 3: 249.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Lestari, Mira Dewi. 2012. Pengembangan Buku Cerita Untuk Menanamkan

Karakter Peduli Sosial, Jujur dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah. Skripsi. Yogyakarta: Univesitas Sanata Dharma.

LN, syamsu Yusuf. 2010. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nana, Syaodih Sukamadinata. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nuriadi. 2008. Pembaca Teknik Jitu Menjadi Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Punaji, Setyosari. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Putra, R Masri Sareb. 2008. Menumbuhkan Minta Baca Sejak Dini. Jakarta: PT INDEKS.

Roqib, Moh. 2008.Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, Program Doktor (S3) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Vol.13, N0. 12. Diunduh pada tanggal 28 April 2017. Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-inovatif. Yogyakarta:

KAUKABA DIPANTARA.

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak:Edisi Kesebelas jilid 1. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soedarso. 2000. Speed Reading; Sistem Membaca cepat dan efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. \

Sudjana, Nana & Rivai‟i , Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2015. Metode penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Tampubolon, Dp. 2015. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: PT Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: PT. Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: PT. Angkasa

Tretsakis, Maria. 2003. Seks & Anak-Anak Bagaimana Menanamkan Pemahaman Seks yang Sehat Kepada Anak-Anak. Bandung: CV. Pionir Jaya. Sumber Internet:

http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelecehan-seksual-pada-anak-meningkat-100/ ditayangkan oleh Dedi Hendrian, 4 Maret 2016

https://m.detik.com/news/berita/3166625/8-bocah-di-palembang-jadi-korban-pelecehan-seksual/

Lampiran 1

HASIL WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN No. Daftar Pertanyaan

wawancara

Hasil Wawancara 1 Apakah bapak pernah

mendengar tentang pendidikan seks?

Iya saya pernah mendengar tentang pendidikan seks.

2 Bagaimana tanggapan

mengenai bahwa pendidikan seks wajib diberikan pada siswa?

Mendengar tentang pendidikan seks rasanya tidak wajar untuk diajarkan untuk anak SD, menimbang umur mereka yang masih dini. Tetapi akhir-akhir ini rame diperpincangkan entah pada surat kabar, televisi dan sebagainya kekerasan pada anak sudah terjadi dimana-mana. Saya merasa pendidikan seks itu penting untuk diajarkan pada mereka.

3 Apakah Bapak pernah memberikannya saat di kelas?

Untuk hal itu saya belum pernah memberikan secara langsung pada anak-anak apalagi lebih khusus. Saya hanya menyinggung kalau bertemu dengan orang yang tidak dikenal harus diberitahukan kepada orang yang lebih dewasa.

4 Apakah Bapak mengalami kesulitan saat memberikan pendidikan seks di kelas?

Kesulitan pasti ada

5 Kesulitan seperti apa pak? Kesulitannya, saya hanya memberikan pendidikan seks sepengetahuan saya tanpa adanya buku panduan yang lebih mengarah ke pendidikan seksnya. Terlebih lagi saya laki-laki,

jadi tidak terlalu tahu bagaimana memberikan pendidikan seks pada anak perempuan takutnya malah terjadi kesalahan. Mungkin kalau saya mendapatkan buku panduan saya tidak akan ragu untuk memberikan pendidikan seks sesuai dengan umur mereka.

6 Seperti apa contoh buku panduan yang Bapak maksudkan?

Ya buku panduan yang membahas tentang pendidikan seks. Yang memberikan pendidikan bagaimana cara anak-anak melindungi tubuhnya, buku yang memperkenalkan bagian-bagian tubuh anak-anak agar mereka tahu fungsinya jadi mereka bisa menjaga diri sendiri.

7 Apakah sekolah memiliki buku bacaan pendidikan seks di perpustakaan?

Buku bacaan banyak, hanya saja yang untuk pendidikan seks perpustakaan belum punya.

8 Bagaimana minat siswa dalam membaca buku?

Minat siswa membaca sangat kurang, saya sering meminta mereka untuk membaca tetapi ada sebagian siswa yang menolak untuk membaca karena mereka masih susah dalam mengenal huruf.

9 Apakah yang Bapak lakukan untuk menumbuhkan minat anak yang tidak suka kurang dalam membaca buku?

Saya mewajibkan dirumah mereka membaca buku cerita, nanti saya akan meminta mereka menceritakan didepan kelas buku apa yang telah mereka baca. Jadikan dirumah mereka ada membaca buku.

Lampiran 7

BIODATA PENULIS

Sinta Tan Lung lahir di Nehas Liah Bing (sebuah desa di Kalimantan timur, Kutai Timur) pada tanggal 28 Maret 1995. Pendidikan pertama diperoleh di SD N 002 Nehas Liah Bing. Kemudian melanjutkan Pendidikan SMP dan SMA, di Yayasan Santo Fransiskus Assisi, Samarinda, Kalimantan Timur.

Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Seks Untuk Pendidikan Membaca Siswa Kelas III SD”

Selama menempuh pendidikan di PGSD selama 4 tahun, Peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dalam berorganisasi, diantaranya yaitu:

1. Panitia dalam Article Competion 2016 yang diadakan oleh BEM FKIP 2. Panitia dalam Stand Up Comedy 2016 yang diadakan oleh BEM FKIP 3. Panitia dalam kuliah umum “Curriculum Cambridge”

Lampiran 8

Lampiran 9

Foto-foto Kegiatan saat Uji Coba Lapangan

Siswa membaca buku cerita

Dokumen terkait