BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN
C. Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat peneliti paparkan guna
mengoptimalkan dan mengembangkan ketercapaian hasil pendidikan
karakter:
1. Bagi Guru BK
Implementasi pendidikan karakter peduli sosial melalui layanan
115
yang dinilai efektif diterapkan. Efektivitas implementasi pendidikan
karakter model ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh guru BK
SMP Taman Dewasa Jetis guna membantu meningkatkan karakter siswa.
Melalui implementasi program ini, guru BK juga dapat melakukan
kolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk mengimplementasikan
pendidikan karakter.
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan terus mengembangkan semangat dan sikap
proaktif dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, sehingga siswa
semakin mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai karakter.
Selain itu siswa diharapkan agar semakin menghayati dan
menginternalisasikan nilai-nilai karakter pada diri, khsusunya karakter
peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian tindakan
bimbingan dan konseling melalui implementasi model pendidikan karakter
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
learning. Selain itu, peneliti lain diharapkanterus menciptakan inovasi
terkait layanan bimbingan dan metode yang akan dilakukan agar mencapai
116
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. (2005). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barus, Gendon. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No.2\
Baharuddin.,Wahyuni,E.N. (2010).Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Dayaksini, Tri & Hudaniah. (2012). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dharma, Kesuma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics ini Psychology and Education. New York: McGraw-Hill Book Co.Inc.
Faturrohaman, Pupuh., AA Suryana., Fenny Fitriani. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Hartinah. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Replika Aditama.
Hidayat, Dede., Badrujaman, Aip. (2012). Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks.
Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.
___________. (1980). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
Ilahi, Takdir. (2014). Gagalnya Pendidikan Karakter. Sleman : Ar-Ruzz Media.
Kemendikbud. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Kemendikbud.
117
Kolb. (1984). Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development. New Jersley: Prentice Hall.
Lickona, Thomas. (2012).Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Mario, Sebastianus Armedy. (2016). Efektivitas Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Peduli Sosial. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
Nurgiyantoro, Gunawan&Marzuki. (2000). Statistika Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prayitno & Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Grasindo.
Romlah, Tatiek. (2001). Panduan Pengajar buku Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Samani, Muchlas&Hariyanto. (2013). Konsep dan Model: Pendidikan Karakter.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sinaga, J.D. (2013). Widya Dharma Jurnal Kependidikan. Efektivitas Program Bimbingan Pribadi-Sosial Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Karakter Humanis Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, Vol. 25, No.1, Oktober 2013.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suparno, Paul. (2015). Pendidikan Karakter di Sekolah. Sleman: Kanisius.
Supratiknya, A. (2011). Merancang Program dan Modul Psikoedukasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Winkel, WS.,Hastuti, Sri. (2013). Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
118
Qommarria, Rostanti. (2015). KPAI: Kasus Bullying di Sekolah Meningkat Selama 2015. [Tersedia: http://nasional.republika.co.id] diakses tanggal 3 Desember 2016.
119
No Keterangan
1. Topik Menjadi Pribadi Proaktif “Ingin Tahu”
2. Tugas Perkembangan Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
3. Bidang Bimbingan Pribadi-Sosial
4. Jenis Layanan Layanan Informasi
5. Fungsi Bimbingan Pemahaman dan pengembangan
6. Sasaran Siswa SMP Kelas VII
7. Standar Kompetensi Siswa dapat menerapkan sikap proaktif dalam kehidupan sehari-hari.
8. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami dan mengembangkan sikap proaktif dalam kehidupan sehari-hari.
9. Indikator a. Menjelaskan pengertian sikap proaktif. b. Menemukan ciri-ciri pribadi proaktif. c. Menemukan manfaat dari sikap proaktif. d. Menemukan nilai-nilai karakter yang
tercermin dalam bagian-bagian layanan bimbingan (muatan film, dinamika kelompok, cerita bergambar, kisah tokoh idola).
10. Materi a. Pengertian sikap proaktif. b. Ciri-ciri pribadi proaktif. c. Manfaat dari sikap proaktif.
11. Metode Pembahasan/diskusi tentang hand out, dinamika kelompok, refleksi kisah inspiratif, kisah bergambar
12. Waktu 2x40 menit A. Rancangan Pelayanan
MENJADI PRIBADI PROAKTIF
“INGIN TAHU”
120 13. Tempat Ruang kelas
14. Media Laptop, LCD, Speaker, alat tulis, handout, cerita inspiratif, cerita bergambar, kartu remi, tali raffia
15. Mitra Kolaboratif Penjaskes, Bahasa Indonesia
16. Prosedur Terlampir dalam skenario pelayanan bimbingan
17. Penilaian/Evaluasi Self Assessment dan refleksi hasil belajar
18. Rencana Tindak Lanjut Memberikan layanan konseling individual kepada siswa yang memiliki hambatan dalam memahami materi dan dalam menumbuhkan sikap tanggung jawab. Mendaftar 20 hal yang haris dikerjaka sehari-hari,siswa diberi tuhas untuk membuat sebuat karangan tentang tugas tugas yang menjadi tanggug jawabnya
19. Sumber Pustaka a. Covey, S.R. (1994). Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif Terjemahan). Binarupa Aksara. Jakarta.
b. Rosadi, Doddy. 2015. Kisah Remaja 17 Tahun yang Ingin Membuat Dunia Lebih
Baik. Dalam:
http://www.suara.com/bisnis/2015/02/06/120
000/kisah-remaja-17-tahun-yang-ingin-membuat-dunia-lebih-baik. Diunduh 5 April 2015, Jam 07.09
NO KEGIATAN GURU SISWA WAKTU
1. Pembukaan Membuka
pertemuan dengan memberi salam yang hangat dan bersamangat kepada siswa.
Menyambut salam dari guru dengan bersiap dan semangat untuk menerima materi bimbingan dari guru. 5 menit
2. Ice breaking Meminta siswa untuk menyanyikan
lagu “Kanan-Kiri”
Menyanyikan lagu
“Kanan-Kiri”. 5 menit
121
di lanjutkan kembali dengan bernyanyi sambil bergerak secara berantai oleh siswa.
Ice breaking: Ke kanan..ke kanan Ke kiri.... Ke kiri Ke kanan ke kiri Berputar setengah Tumit jempol Berputar setengah Tumit jempol Ganti pasangan
3. Dinamika Kelas Mempersiapkan dan menjelaskan permainan bagi siswa “Rebut Kartu”. Memperhatikan dan bermain “Rebut Kartu”. 15 menit
5. Sharing Meminta masing-masing siswa untuk mensharingkan mengenai pelajaran yang dapat dipetik dari permainan
“Rebut Kartu”
Mensharingkan mengenai pelajaran yang dapat dipetik dari permainan “Rebut Kartu”. 10 menit 5. PenyampaianMateri Menyampaikan materi mengenai Proaktif Mendengarkan penjelasan dari guru. 10 menit
8. Cerita inspiratif Membagikan kisah bergambar dan mempersilahkan siswa untuk membaca cerita inspiratif dan mengamati kisah bergambar kemudian memahami maknanya. Membaca dan mengamati secara mendalam isi dan makna dari kisah bergambar. 15 menit 9. Penutup a. Memutar video inspiratif “Ayah dan Anak(burung gereja)” b. Memberikan a. Menonton video dengan penuh perhatian b. Mendengarkan penjelasan dari guru. 20 menit
122 peneguhan mengenai materi. c. Meminta siswa untuk mengisi lembar refleksi dan kuesioner. d. Mengambil kesimpulan atas seluruh kegiatan dalam pertemuan tersebut. e. Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan refleksi. c. Mengisi lembar refleksi dan kuesioner. d. Mendengarkan dan meresapinya. e. Menjawab pertanyaan refleksi. Saksikan yuk!
“Ayah dan Anak(burung gereja)”
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=3drjrT_YPKQ
Ayo Bermain! 1. Judul kegiatan
“Rebut Kartu”
2. Tujuan
a. Siswa dapat mengetahui, memahami, dan mengembangkan sikap proaktif dalam diri.
b. Siswa dapat berpikir sebelum bertindak.
c. Siswa dapat belajar untuk mencapai sebuah target dalam setiap kegiatan yang ia lakukan.
3. Bahan :
a. Kartu Remi b. Tali Rafia 4. Tempat
123
Ruang Kelas/Aula
5. Skenario pelaksanaan dinamika kelompok a. Setiap siswa diberikan satu tali raffia.
b. Tali raffia diikatkan masing-masing kaki siswa.
c. Guru menginstruksikan kepada siswa bahwa tidak ada peraturan dalam mengambil kartu yang telah diletakkan di tengah kelas.
d. Dalam hitungan 1-3 siswa diminta untuk langsung mengambil kartu AS yang telah disediakan ditengah kelas tadi.
e. Siswa yang mendapatkan kartu AS akan mendapatkan reward atau hadiah.
D. Handout Materi
Menjadi Siswa yang Proaktif
Proaktif adalah kesadaran untuk mengambil keputusan dan kesediaan menanggung resiko untuk pilihan yang diambil. Orang yang memiliki sikap proaktif mampu mengambil tindakan yang tepat dalam melakukan sesuatu, menampakkan inisiatif dan mempertahankannya sampai perubahan lebih baik yang terjadi pada dirinya.
Ciri-ciri orang yang memili sikap proaktif adalah sebagai berikut: 1. Punya keingintahuan tinggi.
2. Bertanggung jawab. 3. Fokus
4. Memiliki prinsip 5. Memiliki inisiatif
Seseorang yang memiliki sikap proaktif tentu sangat bermanfaat pada kualitas hidupnya. Karena orang yang memiliki sikap yang proaktif akan mendapatkan pengalaman yang lebih, dapat menyelesaikan tugas dengan baik, dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara tepat.Proaktif di sini adalah bertindak aktif namun tetap mengacu pada nilai-nilai (tanggung jawab, kerja keras, mandiri, dll) yang diyakininya. Tapi perlu disadari bahwa segala tindakan yang dilakukan memiliki konsekuensi yang harus dihadapi dimasa mendatang.Karena kita tahu bahwa setiap tindakan itu memiliki konsekuensi.
124
Kisah Remaja 17 Tahun yang Ingin Membuat Dunia Lebih Baik Dinobatkan majalah Time sebagai 30 Under 30 Youth Changing the World.
Suara.com - Ann Makosinski (17 tahun) mulai mendapat perhatian dari media setelah menjadi pemenang dalam Google Science Fair 2013 di kategori usia 15-16 tahun. Dia juga dinobatkan majalah Time sebagai 30 Under 30 Youth Changing the World. Namanya semakin dikenal dunia ketika perempuan keturunan Filipina Kanada itu tampil di acara TV The Tonight Show with Jimmy Fallon, NBC News, Yahoo News dan masih banyak lagi.
Makosinski telah menjadi inspirasi bagi remaja di dunia dengan memperlihatka bahwa seseorang bisa menciptakan masa depan dengan inspirasi, keingintahuan dan juga hasrat untuk mencapai tujuan. Cara Makosinski meraih popularitas adalah dengan menciptakan senter yang hidup dengan menggunakan panas tubuh.Dia menciptakan senter itu terinspirasi dari sahabatnya di Mindanao yang nilai pelajarannya anjlok karena tidak bisa belajar di rumah. Dirumah
sahabat Makonsinki itu tidak ada listrik.“Ketika sesuatu terjadi kepada orang yang
anda kenal, biasanya akan memberikan pengaruh lebih besar kepada diri anda. Itu E. Percikan Inspirasi
125
akan membuka mata anda bahwa hal seperti itu juga bisa menimpa orang lain,”
katanya.
Makosinski sudah mulai mengikuti proyek sains sejak kelas 6. Dia pun mulai mengambil aksi dan belajar teknik-teknis dasar di sebuah toko mesin. Di sana, dia bermain dengan alat-alat elektronik kecil. Makosinski juga kerap meminta bantuan dari orang yang ahli. Setelah tiga bulan bekerja di laboratorium, dia pun mendapatkan ide untuk menciptakan senter. SEnter itu menggunakan ubin Peltier yang bisa menghasilkan sejumlah kecil aliran listrik ketika dipanaskan di salah satu sisi tangan atau kening.Makosinski membawa senter buatannya itu ke
sejumlah pabrik mempatenkan hasil ciptaannya itu.“Kesalahan persepsi terbesar
tentang pelajar yang ikut dalam proyek sains adalah mereka dianggap sebagai anak yang super jenius. Faktanya, saya bukan anak yang jenius seperti yang dibayangkan banyak orang. Perbedaannya adalah, kami selalu bertanya tentang
bagaimana sesuatu bekerja,” katanya.
Makosinski juga sudah menciptakan lampu kepala (headlamp) yang bisa menyimpang tenaga pada siang hari dan dimatikan ketika diperlukan. Sejumlah
produk yang diciptakan Makosinski telah membawanya ke kantor Google.“Saya
ingat ketika pertama kali datang di kampus Google dan bersepeda untuk mengeksplorasi area itu. Sangat mengagumkan. Saya juga ingat bertemu dengan anak kecil yang usianya tidak jauh berbeda dengan saya dan mereka sangat
terinspirasi dengan apa yang saya ciptakan,” ujarnya.Apa rahasia sukses Makosinski?“Tidak ada yang tidak mungkin. Kadang Anda tidak bisa mencapai sesuatu seperti yang Anda harapkan, namun dengan kerja keras dan berbuat baik kepada orang lain, Anda bisa mendapatkan segalanya. Jadi, berbuat baiklah kepada orang lain. Datangilah orang yang berdiri di pojok sendirian di sebuah acara, Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Saya tahu karena saya
pernah menjadi orang seperti itu, berdiri sendirian di sebuah acara pertemuan,”
katanya.Makosinski mendapatka inspirasi dari banyak orang. Mulai dari Charlie Chaplin, Tesla, Tyler Oakley, Ravi Shankar, Mel Brooks, PK Page dan Houdini.
“Saya mencontoh orang yang menciptakan sesuatu dan membagi bakat mereka serta pengetahuan kepada orang lain,” ujarnya.Apa yang akan dijalani Makosinski
126
apabila tidak terjun dalam dunia sains? “Saya akan menjalani karir di produksi
media. Film favorot saya adalah Pelle the Conquerer dan Cit Lights. Saya masih
punya hasrat besar untuk film,” jelasnya.Makosinski mempunyai pesan kepada
sesama remaja lain di seluruh dunia yang punya keinginan untuk mengubah dunia
menjadi lebih baik seperti dirinya.“Apa yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu
seharusnya tidak berdasarkan keinginan orang lain. Seperti yang dikatakan orangtua atau temanmu. Kamu harus melakukan yang kamu mau. Kamu hanya punya satu kali kehidupan, satu kali kesempatan, jadi jangan sia-siakan dengan melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan. Jangan biarkan sesuatu menunggu,
lakukan sekarang,” katanya. (LifestyleInquier)
Sumber: Rosadi, Doddy. 2015. Kisah Remaja 17 Tahun yang Ingin Membuat
Dunia Lebih Baik. Dalam:
http://www.suara.com/bisnis/2015/02/06/120000/kisah-remaja-17-tahun-yang-ingin-membuat-dunia-lebih-baik. Diunduh 5 April 2015.
128 1. Panduan Pertanyaan Kegiatan
a. Permaianan “Rebut Kartu”
1) Bagaimana perasaanmu setelah melakukan permainan ini?Jelaskan!
2) Dalam mengambil kartu yang ditentukan, apakah kamu langsung bertindak atau memikirkan strategi terlebih dahulu?
3) Pelajaran apa yang dapat kamu petik dari permaian ini?
b. Video “Ayah dan Anak(burung gereja)””
1) Jelaskan apa makna video tersebut!
2) Dalam video tersebut, mengapa anak langsung marah kepada ayahnya ketika ayahnya bertanya kepada anaknya?
3) Pelajaran apa yang dapat kamu petik setelah menonton video?
c. Percikan Inspiratif
1) Apa usaha Makosinski sebelum membuat senter yang hidup dengan menggunakan panas tubuh?
2) Bentuk sikap proaktif apa yang muncul dalam cerita tersebut? 3) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?
4) Seandainya kamu menjadi Makonsinski sikap proaktif apa yang akan kamu lakukan untuk mencapai tujuan?
2. Refleksi
PERNYATAAN HASIL BELAJAR
1. Setelah saya mengikuti bimbingan dengan materi “Menjadi Pribadi
Proaktif” saya menjadi tahu bahwa:
…………... ...…... G. Evaluasi
129
2. Belajar dari hikmah yang dapat saya petik dari pengalaman saya mengikuti seluruh dinamika layanan bimbingan ini, saya berniat:
………...
…………...
H. Pesan Moral
“Manusia proaktif berani maju
untuk menghadapi resiko & ketidakpastian. Mereka bertanggung jawab penuh atas diri
130
PEDULI TERHADAP SESAMA
NO KETERANGAN
1. Topik Peduli Terhadap Sesama
2. Tugas Perkembangan Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab terhadap sesama
3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi-Sosial 4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal/Kelompok 5. Fungsi Bimbingan Pemahaman dan Pengembangan
6. Sasaran Siswa Kelas VII SMP
7. Standar Kompetensi Siswa peduli dan empati terhadap sesama
8. Kompetensi Dasar Siswa memiliki, menyadari pentingnya sikap peduli, dan mewujudnyatakan sikap peduli dan rasa empati terhadap sesama di mana dirinya tinggal
9. Indikator a. Siswa dapat mendefinisikan pengertian peduli terhadap sesama
b. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri orang yang peduli terhadap sesama
c. Siswa dapat menyebutkan alasan pentingnya sikap peduli
d. Siswa memraktikkan sikap peduli dan empati terhadap sesama melalui dinamika kelompok dan selanjutnya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
10. Materi a. Pengertian peduli terhadap sesama
b. Ciri-ciri Orang yang memiliki sikap peduli terhadap sesama
A. RANCANGAN PELAYANAN
BIMBINGAN
LAMPIRAN 2131
c. Pentingnya sikap peduli
d. Penggalian nilai-nilai karakter melalui video, kisah inspiratif, dan kisah bergambar
11. Metode Cerita/pemberian informasi, tanya jawab, menonton video,permainan dinamika kelompok, dan penugasan/reflektif
12. Waktu 2 X 40 menit
13 Tempat Ruang kelas/aula (tempat-tempat yang kondusif untuk layanan)
14 Media Modul, lembar kerja, kertas, alat tulis, LCD, laptop 15 Mitra Kolaboratif Guru Mapel PKn dan Agama
16 Prosedur Skenario kegiatan pelayanan terlampir
17 Penilaian/Evaluasi a. Pernyataan hasil belajar siswa (hasil refleksi)
b. Inventori tilik diri (self assessment) siswa 18 Rencana Tindak
Lanjut
Kebijakan dari guru BK
19. Sumber Pustaka Percikan inspirasi:
http://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/berawal-dari-satu-kepedulian/ http://www.slideshare.net/arsy28/peduli-terhadap-sesama http://www.slideshare.net/wurdiyantiyulia/pendidik an-karakter-peduli-terhadap-sesama
132
NO KEGIATAN GURU SISWA WAKTU
1. Pembukaan: a. Pengantar
dan doa
Guru
Pembimbingbersama mitra (Guru mapel terkait) memberi salam, menjelaskan topik bimbingan yang akan dilaksanakan kepada siswa, mengungkapkan tujuan layanan dan membuka layanan dengan doa.
Memberi salam kepada guru pembimbing dan guru mitra (guru mapel terkait), siswa mendengarkan penjelasan
pembimbing tentang tujuan layanan dan dilanjutkan dengan doa. 5 menit b. Ice Breaking Menyanyikan bersama lagu “Sedang Apa Sekarang?” diganti lirik”
Sedang apa... sedang apa (Teman
jatuh...teman jatuh) Sedang apa sekarang (teman jatuh
sekarang)
Sekarang sedang apa (sekarang berbuat apa) Menyanyikan bersama-sama lagu “Sedang Apa Sekarang?” diganti lirik” 5 menit B. SKENARIO LAYANAN BIMBINGAN
133 Sedang apa sekarang? (berbuat apa sekarang?) dilanjutkan kembali dengan bernyanyi secara berkelompok oleh siswa. 2. Inti: a. Dinamika kelompok Pembimbing mengajak siswa untuk bermain permainan kepedulian yang berjudul “Bersama Membangun Kepedulian” pembimbing membacakan aturan permainan. (lihat uraian dinamika kelompok) Siswa mengikuti permainan dengan antusias, 10 menit b. Refleksi dan Sharing Siswa diberikan pertanyaan refleksi yang kemudian dijawab dan disharingkan Siswa menjawab pertanyaan refleksi dan mensharingkan. 10 menit c. Pemberian Materi Pembimbing memberikan materi topik bimbingan mengenai “Peduli terhadap Sesama” Siswa memperhatikan penjelasan materi dari pembimbing dan mitra kolaboratif
134 tentang “Peduli terhadap Sesama” dengan menyimak slide yang dipersiapkan. d. Menonton video Pembimbing memutarkan video singkat mengenai contoh “Peduli terhadap Sesama” Siswa memperhatikan video tentang “Peduli terhadap Sesama” kemudian siswa memaknai video yang telah diputar.
10menit
e. Percikan Inspirasi
Pembimbing
meminta siswa untuk berkelompok 5-6 orang dalam masing-masing kelompok dan memberikan sebuah kisah inspirasi untuk di baca oleh peserta didik
Peserta didik
membagi diri dalam kelompok kemudian membaca kisah inspirasi yang diberikan oleh guru pembimbing, dan peserta didik menegaskan nilai karakter mengenai percikan inspirasi tersebut. 10 menit 3. Penutup: a. Pernyataan diri Guru pembimbing memberi lembar pernyataan diri dan sebuah niat diri.
Siswa mengisi lembar pernyataan diri dan membuat niat diri
10 menit
135 Ayo Bermain!
“Bersama Membangun Kepedulian”
1. Tujuan permainan: Supaya siswa peduli dengan apa yang dimilikinya dan apa yang orang lain perlukan serta lebih peka dengan apa yang ada disekitarnya.
2. Bahan: Kertas berisi kalimat yang terpotong menjadi dua bagian. 3. Prosedur:
a. Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi bimbingan yang akan diberikan, misal: Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat. an pesan
moral
mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil bimbingan hari ini dan memberikan pesan moral
dan menegaskan hasil dari pertemuan bimbingan hari ini.
c. Doa penutup
Layanan bimbingan ditutup dengan doa
Siswa mengikuti dengan hikmat
5 menit
136
b. Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di
kertas, satu kertas berisi kalimat “Bersama Membangun” dan satu kertas berisi kata “Kepedulian”.
c. Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
d. Bagikan kertas-kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah siswa (apabila peserta sisa, satu orang berpasangan dengan pembimbing)
e. Minta siswa untuk membuka gulungan kertas masing-masing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap. f. Minta siswa untuk mencari pasangannya masing-masing agar
kalimat itu menjadi lengkap.
g. Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut dan memberi contoh berdasarkan pengalaman sehari-hari. 4. Minta siswa berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan
memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada siswa yang lain.
5. Durasi: 10 menit
6. Nilai karakter: Karakter peduli dan empati dengan orang lain.
Menonton Video
Video mengenai contoh perilaku peduli terhadap sesama.
(Life Vest Inside - Kindness Boomerang-"One Day") https://www.youtube.com/watch?v=nwAYpLVyeFU
Sinopsis Video
Berawal dari satu orang yang peduli terhadap orang yang memerlukan bantuan, ternyata kebaikan yang dilakukannya ada yang melihat.
Kebaikan/kepedulian yang dilakukannya itu diikuti oleh orang yang melihatnya dan akhirnya berujung baik yaitu orang lain yang melihat tergerak hatinya untuk
137
melakukan kebaikan/kepedulian lain yang berguna bagi orang lain. Begitu seterusnya kebaikan itu menyebar/menyalur.
Ayo mendengarkan!
PEDULI TERHADAP SESAMA
Peduli terhadap sesama adalah sikap bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh sesamanya/orang lain di mana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Peduli terhadap sesama dalam kehidupan bermasyarakat lebih kental diartikan sebagai perilaku baik seseorang terhadap orang lain di sekitarnya. Peduli terhadap sesama dimulai dari kemauan
“MEMBERI” bukan “MENERIMA”. Peduli bisa pada siapa saja terutama pada orang yang sedang kesusahan/tertimpa musibah. Peduli terhadap sesama berarti memberikan perhatian kepada orang lain yang ada di sekitar. Orang yang memiliki sikap peduli akan melakukan hal-hal sebagai berikut: