• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

Dari rangkaian kesimpulan yang peneliti paparkan sebelumnya, ada beberapa saran yang menurut peneliti akan dapat lebih membangun sumber daya manusia masyarakat Lingkungan I dalam persoalan banjir Sungai Babura serta penanggulangannya.

a. Melihat tidak adanya tindakan progressif dari pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) masyarakat dalam persoalan banjir, masyarakat Lingkungan I yang menyadari hal tersebut jangan terus menunggu pemerintah untuk bertindak. Masyarakat harus membangun hubungan yang sifatnya Buttom-up terhadap pemerintah dengan tujuan menyadarkan dan mendesak pemerintah untuk segera melakukan tindakan. Hal ini dikarenakan pemerintah tidak jarang terkesan abai dalam membangun hubungan Top-down terhadap masyarakatnya. Atau juga pemerintah lupa atau sengaja lupa bahwa persoalan banjir atau bencana merupakan salah satu agenda vital kemanusiaan, yang mestinya mendapat perhatian yang cukup khusus dan tidak boleh dipandang sebelah mata.

b. Masyarakat Lingkungan I harus mulai berpikir bahwa suatu masalah akan lebih mudah diatasi bersama-sama. Apalagi pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri yang berarti interdepedens atau saling bergantung dan membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu masyarakat dinilai sangat perlu mengkonsolidasi diri sehingga akan dapat dengan lebih mudah terintegrasi dalam upaya penanggulangan banjir di lingkungan mereka.

c. Pemerintah harus menggali lebih dalam bagaimana pemahaman dan pandangan masyarakat Lingkungan I selama ini terhadap banjir yang terjadi di lingkungan mereka. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah mengetahui kondisi terkininya dan mendapatkan acuan dalam membuat kebijakan strategis penanggulangan banjir Sungai Babura ataupun banjir dalam kota.

d. Dalam upaya membangun wawasan serta pemahaman kebencanaan yang maksimal di Lingkungan I, serta agar masyarakat lebih terorganisir, pemerintah harus menyelenggarakan semacam pendidikan atau penyuluhan bencana secara berkelanjutan, diikuti dengan dibentuknya kelompok masyarakat bencana di lingkungan tersebut.

e. Pemerintah harus menyusun program jangka panjang penanggulangan banjir yang melibatkan masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan merasa perana aktif mereka dibutuhkan, sehingga nantinya pemerintah dan masyarakat akan terbentuk menjadi satu kesatuan kolektif yang menjadi kekuatan tersendiri dalam penangggulangan bencana, atau banjir pada khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta. Diva Press.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.

Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. Erlangga.

Koentjaraningrat, 2003. Pengantar Antropologi. Jakarta. Rineka Cipta.

Kodoatie, Robert J dan Sugiyanto. 2002. Banjir, Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Maryono, Agus. 2005. Eko-Hidraulik Pembangunan Sungai, Menanggulangi Banjir dan Kerusakan Lingkungan Wilayah Sungai. Yogyakarta. Magister Sistem Teknik Program Pascasarjana UGM.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.

Purnomo, Hadi dan Ronny Sugiantoro. 2010. Manajemen Bencana, Respon dan Tindakan Terhadap Bencana. Yogyakarta. Media Pressindo.

Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 Tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster Management). Jakarta. Dian Rakyat.

Siagian, Matias, 2011. Metode Penelitian Sosial, Pedoman Praktis Penelitian Bidang Ilmu-Ilmu Sosial. Medan. PT. Grasindo Monoratama.

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang Bekelanjutan. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Suripin, 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Sihotang, 1992. Pokok-Pokok Dasar Sosiologi. Jakarta. CV. Pustaka Sari.

Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Pemukiman.

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

FORM WAWANCARA PENELITIAN

PEMAHAMAN MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI BABURA DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

TENTANG MANAJEMEN BENCANA BANJIR

Biodata Informan (informan kunci).

Nama : ……….. Jenis Kelamin : ………. Usia : ….. Tahun. Suku : ………. Agama : ………. Status Pernikahan : ………. Jumlah Anak : ….. orang.

Pendidikan : ………..

Pekerjaan : ………..

Pertanyaan.

1. Sudah berapa lama anda tinggal di lingkungan I ini?

2. Apa status rumah tempat tinggal anda? kontrak, hak pakai, atau milik sendiri? 3. Apakah rumah anda atau rumah yang anda tempati memiliki dokumen/surat?

4. Tempat tinggal anda sangat dekat dengan sungai (dalam kota), apakah menurut anda keadaan tersebut dapat menimbulkan resiko?

5. Jika iya, kemungkinan resiko seperti apa yang anda lihat? dan jika tidak, mengapa anda berpendapat demikian?

6. Apakah anda pernah membuang sampah ke sungai?

7. Jika pernah, seberapa sering dan mengapa anda melakukannya?

8. Menurut anda, berdampakkah kegiatan membuang sampah ke sungai tersebut terhadap lingkungan anda? Apakah berdampak terhadap banjir?

9. Apakah rumah anda pernah dilanda banjir? Berapa kali hal tersebut terjadi? 10.Dari beberapa kajadian banjir tersebut, kerugian apa saja yang anda alami? 11.Ketika banjir terjadi, apakah anda dalam keadaan sadar (tidak tidur) atau tidak? 12.Secara teknis, apa yang anda lakukan ketika banjir melanda rumah anda?

13.Sejauh ini apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi atau setidaknya mengurangi resiko banjir?

14.Apakah anda mengetahui atau melihat tanda-tanda jika banjir akan terjadi? 15.Jika iya, seperti apa tanda-tanda banjir akan terjadi?

16.Menurut anda, faktor apa saja yang menyebabkan banjir di lingkungan I ini?

17.Apakah anda mengetahui lembaga BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) atau lembaga BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)?

18.Jika iya, dari mana anda mengetahui lembaga tersebut? Menurut anda seperti apa lembaga tersebut?

19.Apakah anda mengerti Manajemen Bencana?

20.Jika iya, apa yang anda pahami dari Manajemen Bencana tersebut? 21.Apakah anda memliki buku atau modul tentang banjir atau bencana? 22.Jika iya, Apakah anda pernah membacanya? Seberapa sering?

23.Apakah anda pernah mendapat penyuluhan atau pelatihan tanggap banjir (bencana)?

24.Jika pernah, berapa lama dan hal apa saja yang anda dapatkan dari kegiatan tersebut?

25.Apakah anda pernah membuat atau terlibat diskusi tentang banjir dengan masyarakat lingkungan I ini?

26.Jika pernah, berapa lama atau berapa kali diskusi tersebut berlangsung dan berapa orang yang megikutinya?

27.Apakah anda pernah mengajak atau diajak warga untuk mengevaluasi banjir setelah banjir mereda?

28.Jika pernah, seperti apa evaluasi yang dilakukan?

29.Apakah anda pernah berfikir untuk mencari tahu bagaimana manajemen bencana (dalam hal ini banjir) yang baik?

Dokumen terkait