• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

1. Perpustakaan, diharapkan kepada pihak Perpustakaan Bung Hatta untuk bisa secepatnya mengautomasikan seluruh koleksi perpustakaan, agar manfaat penerapan automasi dapat dirasakan secara maksimal baik bagi perpustakaan, pustakawan maupun pengguna perpustakaan.

2. Peneliti selanjutnya, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang membahas mengenai automasi perpustakaan terhadap seluruh pelayanan perpustakaan, hal ini dikarenakan belum ada yang melakukan penelitian secara mendalam mengenai automasi perpustakaan terhadap seluruh pelayanan perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta ; Rineka Cipta. . 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Bogdan, Robert dan Taylor, Steven. J. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Terjemahan oleh Arif Ruchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Cooper, Michael D. 1996. Design of Library Automation Systems : File Structures, Data Structures, and Tools. New York : John Willey & Sons, Inc.

DEPDIKNAS RI. 2001. Buku Pedomam Umum Pengolahan Koleksi Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

. 2004. Perguruan Tinggi Buku Pedoman Perpustakaan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

.

Darmono, R. Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Encyclopaedia Britanica. 2004. 11 ed., Vol. II. USA

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Harmawan. 2009. Sistem Otomasi Perpustakaan.

Hasugian, Joner. 2003. Katalog Perpustakaan Dari Manual Sampai Katalog Online (OPAC).

. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan : USU Press.

Lasa. H.S. 1994. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University pers.

Martoatmojo, Karmidi. 2003. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Cet. 13. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Noerhayati, S. 1998. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni

Oxford University. 1982.The Concise Oxford Dictionary and it’s Supplement. Ed.11. Inggris: Oxford University Press.

Purwono. 2008. Otomasi Perpustakaan: Pengenalan Otomasi Perpustakaan. Qalyubi, Syihabuddin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Saleh, Abdul rahman. 1994. Pelayanan Sirkulasi dan Refernsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Saiful, Huda. 2007. Automasi Perpustakaan. Rabu, 15 Desember 2010.

Siregar, A. Ridwan. 1997. Automasi Perpustakaan : Desain Sistem Kerumahtanggan. Medan: UPT Perpustakaan USU.

. 1997. Akses Informasi Elektronik : Suatu Paradigma Baru Pelayanan Perpustakaan.

<http://library.usu.ac.id/modules/download/lib/infoelektronik.html>. 10 Januari 2010.

Sjahrial, Pamuntjak. 2000. Pedoman Penyelenggara Perpustakaan. Jakarta: Djambatan.

. 2004. Pedoman Penyelenggara Perpustakaan. Edisi 3. Jakarta: Djambatan.

Soenarya, Endang. 1997. Petunjuk Pembuatan dan Pemanfaatan Media Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Soetminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. 2002. Statistik Untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. . 2006. Statistik Untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiana, Dadang. 2008. Populasi dan teknik samling.

Sukirno. 2008. Automasi Perpustakaan

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

. 1995. Periodesasi Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Sutarno, N.S. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

LAMPIRAN I

PEDOMAN WAWANCARA

Penelitian ini mencakup wawancara sebagai teknik pengambilan data, guna mendapatkan data yang akurat. Berikut adalah pedoman wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini:

1. Mencakup bagian pelayanan sirkulasi arsip statis yang terdiri dari: a. Keanggotaan b. Peminjaman c. Pengembalian d. Perpanjangan waktu e. Penagihan f. Pemberian sanksi

LAMPIRAN II HASIL WAWANCARA

2.1 Wawancara dengan Informan 1 Hari / Tanggal : Rabu/ 16 Februari 2010 Waktu : 11.30 am

Lokasi : Bagian sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi

Keterangan P : Penulis I1 : Informan 1

P : Selamat Pagi Pak !

I1 : Pagi…? Pagi menuju siang sekarang Nak !

P : Hehehe, iya Pak! Langsung saja ya Pak, saya mohon bantuan Bapak untuk menjawab pertanyaan saya

I1 : Selagi saya bisa, saya akan mencoba menjawab dengan senang hati

P : Begini Pak, sesuai dengan judul skripsi saya “automasi perpustakaan terhadap pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi”, pertama saya ingin menanyakan mengenai bagaimana proses pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan ini?

I1 : Pelayanan sirkulasi disini cukup memusingkan saya. P : Memusingkan bagaimana maksud Bapak?

I1 : Iya membuat saya pusing, dan saya rasa rekan saya lain juga begitu, terutama pada peralihan sistem perpustakaan saat ini.

P : Bukannya dengan tersistem dan memanfaatkan komputer yang dihadapan Bapak ini, semua pekerjaan bisa menjadi lebih mudah?

I1 : Untuk sebagian iya, tapi sebagian lain tidak! Saya harus menyelidiki dulu satu persatu buku yang dipinjam.

P : Menyelidiki buku yang dipinjam bagaimana maksud Bapak? Bukannya dengan memanfaatkan alat scan barcode ini, semua bisa lancar dan menghemat waktu Pak?

I1 : Nah, disitu masalahnya Nak! Di perpustakaan Bung Hatta ini, memang sekarang sistemnya sudah keren! Gengsi pun jadi bagus, kalo ada tamu luar kota datang kesini, karena semua sudah otomatis, semua memanfaatkan komputer! Tapi, saya yang bekerja setiap hari melayani peminjaman dan pengembalian ini jadi sering pusiaaaaaang Nak!

P : Emang masalahnya apa Pak?

I1 : Haa itu pertanyaan yang saya nanti-nanti! Saya sengaja tidak mengungkapkan masalahnya! Hahaha.. saya senang kalo ada yang menanyakan masalahnya kepada saya, kalo ada yang bertanya saya jawab! Tapi kalo gak ditanya tadi, saya tidak akan memberitahukannya!

P : Waduh, jangan gitu lah Pak, saya mohon bantuannya lah Pak. Kalo ada rasanya yang belum saya tanyakan, Bapak kasih bantuan gitu Pak!

I1 : Amal saya sudah banyak Nak, malas saya membantu orang! Hahahah! Indak-indak, tadi Apak bagarah se nyo mah! Apak mates-tes anak se tu mah!

P : Makasi Pak ! kembali ke awal yah Pak, jadi masalahnya tu apa Pak?

I1 : Masalahnya sekarang tu, semua koleksi yang ada di perpustakaan yang anak lihat ini, dari lantai 1 dan Lantai 2 bisa saya katakan hanya baru 50 – 70%, itu menurut perkiraan saya yang sudah memiliki barcode! Itu semua buku baru sudah ada barcode, buku yang lama itu belum semuanya di barcode.

P : Kalo gitu, bagaimanakah proses peminjaman koleksi perpustakaan ini Pak? I1 : Yah itu tadi yang saya bilang, memusingkan! Mungkin bagi rekan saya

yang maish muda-muda itu ini tidak terlalu memusingkan, tapi bagi saya yang kelihatannya sudah tua ini memusingkan! Tapi sebenarnya saya belum tua Nak, raut muka saya saja yang tua!

P : Hahahahaha….Bisa tolong rincikan yang memusingkan itu bagaiman yah Pak?

I1 : Begini Nak, kalo ada pengunjung yang meminjam buku baru, saya akan senang karena sekarang jadi cepat dan mudah dengan adanya komputer ini, semua serba otomatis. Tinggal scan nomor id anggotanya, trus scan bukunya. Siap. Klik ini, klik ini, dan selesai. Tapi, nah yang gak enaknya pas di tapi ini Nak. Jika pengunjug itu meminjam buku lama, maksud saya koleksi perpustakaan yang lama, yang belum ada barcode nya, ha saya harus mencatat judulnya, nama si peminjam, tanggal meminjam, tanggal harus dikembalikan, pokoknya semua kolom-kolom yang ada di kartu kuning yang ada di rak itu lah Nak, coba anak lihat banyak kan kolomnya? Iya kalau si peminjam dalam sekali peminjaman meminjam buku lama semua, kalau satu buku baru satu buku lama kan saya yang repot. Pusing saya Nak ! Walaupun satu orang peminjam hanya boleh meminjam 2 koleksi saja, tapi tetap saja saya pusing.

P : Jadi intinya gimana Pak? Apakah dengan automasi ini, pelayanan sirkulasi tidak terbantu atau malah menyulitkan?

I1 : Oh salah jika saya bilang dengan penerapan automasi malah menyulitkan! Dengan adanya automasi, sangat-sangat membantu pelayanan sirkulasi. Tapi yah namanya saja penerapan serba komputer pada Perpustakaan ini masih tergolong baru, kan realisasinya baru dimulai pada pertengahan tahun 2010 kalo saya tidak salah, jadi masih ada kendala. Kendalanya yah itu tadi, karena belum semua koleksi ada barcode nya. Perpustakaan ini sepertinya terbentur dana, makanya jadi begini. Kalau dana banyak, pegawai yang dipengolahan buku yang telah mengikuti pembelajaran

tentang sistim automasi ini diperbanyak, kan semua pemberian barcode dan pemberian label buku–buku ini bisa dikerjakan dengan cepat.

P : Ooh begitu yah Pak, pada dasarnya dengan adanya automasi ini, bagian pelayanan sirkulasi menjadi sangat terbantu, tapi masih ada kendala yang seperti Bapak sebutkan tadi yah Pak?

I1 : Iya iya..dengan adanya automasi ini, pengguna bisa meminjam buku dengan cepat, tidak perlu lama-lama berdiri menunggu saya atau rekan yang lain nya mencatat semua kolom kolom dalam blanko peminjaman ini kan. Saya pun jadi sangat terbantu, karna tak perlu capek mencatat, tingal scan lalu klik, selesai satu transaksi.

P : Bagaimana dengan proses pengembalian buku nya Pak?

I1 : Ya sama dengan peminjaman, pengembalian dan begitu juga dengan perpanjangan waktu. Kalo yang dikembalikan buku baru yg sudah di barcode, maka saya jadi mudah, sangat terbantu, prosesnya cepat, gak perlu lama-lama. Tapi kalo yang dikembalikan itu adalah buku lama, yah saya terpaksa lagi mencari blangko si peminjam dan mencoretnya atau menstobilo sebagai tanda buku telah dikembalikan! Kalo perpanjangan juga begitu.

P : Selalu saja kendalanya harus berhadapan dengan masalah yang ditimbulkan si buku lama ya Pak? Hehehehhe…

I1 : Iya, makanya saya berharap semua koleksi yang ada di Perpustakaan ini sudah di barcode-kan, supaya saya senang bekerjanya, karena dengan mengandalkan komputer ini semua pekerjaan jadi cepat, gak perlu waktu lama, gak perlu capek mencatat, pokoknya membantu saya lah.

P : Iya Pak, saya harap juga begitu, kan selain memudahkan, seperti yang bapak bilang di awal pembicaraan kita, perpustakaan kalau udah pakai sistem automasi jadi naik gengsinya. Iya kan Pak?

I1 : Iya, betul itu, terus terang kalau ada teman dari perpustakaan lain datang kesini saya jadi merasa bangga saja menunjukan pekerjaan transaksi yang menggunakan komputer ini, hahahaha.

P : Oke lah Pak, semoga semua yang bapak inginkan dapat terealisasikan. Bicara tentang perpanjangan waktu tadi, di Perpustakaan Bung Hatta ini prosesnya gimana yah pak?

I1 : sebelum bercerita tentang prosesnya, di Perpustakaan Bung Hatta ini si peminjam berhak memanfaatkan koleksi yang dipinjam selama 7 hari, lewat dari itu jika buku masih diperlukan maka sipeminjam harus melakukan proses perpanjangan waktu. Dalam perpanjangan waktu, si peminjam diberi 4 kali kesempatan terhadap koleksi yang sama. Setelah itu, koleksi harus segera dikembalikan ke Perpustakaan. Kalau prosesnya yah mengikuti proses peminjaman. Jika buku yang ingin diperpanjang masa waktu pinjamnya adalah buku lama, maka pencatatan perpanjangan dilakukan secara manual. Saya akan mencari data tentang buku yang dipinjam pada blanko kuning, lalu memberikan tanggal tambahan sebagai bukti bahwa si peminjam melakukan proses perpanjangan waktu pinjam. Sebaliknya, jika buku yang ingin diperpanjang masa pinjamnya merupakan buku baru yang sudah ada barcodenya maka proses perpanjangan waktu dilakukan secara otomatis, proses perpanjangan waktu pinjam pun menjadi lebih ringkas, cepat dan tepat.

P : Makasih banyak yah Pak atas bantuannya

I1 : Iya sama sama Nak, lagian saya juga senang menjawab pertanyaannya, kan saya lagi gak sibuk juga, jadi enak ada kawan bicara. Hahahhaha

P : hahaha, galak ka galak se karajo Apak mah,,,, sakali lai Mokasi banyak yo Pak!

2.2 Wawancara dengan Informan II Hari / Tanggal : Rabu/ 16 Februari 2010 Waktu : 12.18 pm

Lokasi : Bagian sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi

Keterangan P : Penulis I2 : Informan 2

P : Siang Pak !

I2 : Siang, tapi jangan pangggil Pak! Panggil abang saja! P : Iya Bang, saya mohon bantuannya yah bang.

I2 : Iya, apa yang harus saya jawab?

P : Begini Bang, saya ingin meneliti tentang automasi perpustakaan khususnya pada bagian sirkulasi ini. Jadi pertama saya ingin mengetahui terlebih dahulu bagaimana proses peminjaman koleksi pada Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi ini Bang?

I2 : Proses peminjamannya karena ada automasi semua jadi serba otomatis, serba mudah, serba ringkas, malah dalam satu transaksi tidak memakan waktu sampai 5 menit. Tapi kalau manual iya lama.

P : Tadi seperti yang Bapak Ef, masih ada buku yang belum di barcode nya Bang?

I2 : Iya masih, kalo saya perkirakan ada 40% lagi buku yang belum di Barcode. Tapi itu buku-buku lama, tingkat pemakaian terhadap buku itu juga gak terlalu tinggi. Gak terlalu banyak yang suka meminjam buku-buku lama itu, tapi yah kadang jika pas datang ramai nya juga, saya juga sedikit repot. P : Hmm, kalau proses pengembalian buku nya gimana Bang?

I2 : Proses pengembaliannya juga malah lebih cepat, karena tinggal scan kartu angggota, scan buku yang dipinjam! Selesai! Gak perlu mematikan magnet buku! Tapi yah, belum semua buku juga yang dimagnet! Malah kadang saya lupa untuk menggosokan punggung bukunya, belum terbiasa saya. Apalagi kan ada buku yang ada magnet nya ada yang gak nya!

P : Kalau perpanjangan waktu peminjaman gimana Bang?

I2 : Pokoknya dengan adanya automasi ini, pekerjaan saya jadi sangat terbantu karena semua serba dimudahkan.

P : Gak ada masalah yang ditimbulkan dengan adanya automasi yah Bang pada bagian sirkulasi ini?

I2 : Sejauh ini belum, tapi yah karena belum semuanya koleksi-koleksi di perpustakaan ini memiliki barcode, jadi agak terasa ribet aja kalo harus satu mencatatnya manual satu lagi gak!

P : Kalau prosedur penagihan koleksi nya gimana Bang?

I2 : Tinggal lihat data dikomputer ini, lalu menghubungi si peminjam melalui nomor handphone-nya! Jika si peminjam masih tidak datang untuk mengembalikan buku, maka perpustakaan akan mengirimkan surat tagihan ke alamat si peminjam yang tertera pada daftar keanggotaan. Jika masih tidak dihiraukan juga si peminjam akan dikenakan sanksi dikeluarkan dari keanggotaan perpustakaan setelah pihak perpustakaan langsung data ke alamat si peminjam untuk menagih buku. Semua proses ini sangat terbantu dengan adanya automasi karena data anggota perpustakaan dapat dengan mudah dicari pada daftar keanggotaan. Intinya Pekerjaan ini jadi lebih mudah dan gak ribet.

P : Selain mudah, apalagi manfaat yang bisa dirasakan dalam proses penagihan dengan diterapkannya automasi pada perpustakaan ini Bang? I2 : Data yang didapat sangat tepat. Jadi saya tidak perlu melakukan cek ulang

P : O begitu yah Bang. Kalau dengan adanya automasi ini, apakah bagian sirkulasi bisa memperkecil kekeliruan dalam penagihan koleksi yang seharusnya dikembalikan pengunjung?

I2 : Oh tentu, karena semua data jelas tersimpan di komputer ini. Kalau dulu saya pernah malahan salah nagih buku ke si peminjam. yang harusnya ditagih tu peminjam bernama A, eh saya malah nagih ke sipeminjam yang meminjam buku dengan judul yang sama tapi masih belum jatuh tempo. Gak lucu ya kan? Yang ada saya jadi malu, yah walaupun masih dalam tahap penagihan lewat handphone, tapi tetap saja saya malu.

P : Jadi intinya, dengan adanya automasi sirkulasi bisa memperkecil kekeliruan dalam penagihan koleksi perpustakaan yah Bang?

I2 : Iya, sangat bisa memperkecil, karena tingkat kesalahannya bisa diminimalkan.

P : Bagaimana dengan proses pembayaran sanksi/denda Bang?

I2 : Ha, saya rasa dalam teorinya pasti dengan automasi proses pembayaran sanksi dan denda akan berjalan lancar, tanpa ada pihak satu pun yang dirugikan, tanpa adanya kekeliruan pustakawan dalam menjumlahkan nominal denda yang harus dibayar, karena semua tertera jelas di komputer. Tapi sampai saat ini, Perpustakaan Bung Hatta tidak begitu mengaplikasikannya.

P : Maksudnya Bang ?

I2 : Iya, di bagian sirkulasi ini kalau masalah denda/sanksi selalu dilimpahkan keputusannya sama Bapak Ef. Disini lebih memikirkan segi kemanusiaannya, jadi nominal sanksi nya relatif. Misalnya si peminjam A sudah telat mengembalikan buku selama 1 bulan, kan perharinya dikenakan Rp.500,- kalau dikalikan 30 hari kan jadi Rp. 15.000,- , ha kalau 3 bulan kan bisa Rp.45.000 tapi itu gak pernah diminta segitu. Paling hanya sebagian saja, mengingat kondisi si peminjam adalah mahasiswa, atau lebih tepatnya untuk pengenaan nominal sanksi kadang

dilihat background nya juga. Pemberian sanksi nya hanya untuk memberikan efek jera bagi sipeminjam yang terlamabat itu aja.

P : Oh gitu yah Bang. Selain sanksi terhadap keterlambatan pengembalian koleksi, pelanggaran apa lagi yang membuat Perpustakaan memberikan sanksi kepada pengguna Bang?

I2 : Biasanya sanksi diberikan kepada penguna yang mengembalikan koleksi dalam keadaan rusak, menghilangkan bahan pustaka, mencuri bahan pustaka.

P : O gitu kalau pelanggaran tata tertib perpustakaan bagaimana Bang?

I2 : Biasanya kalo untuk pelanggaran tata tertib jarang yah yang dikenakan sanksi, paling diberi teguran saja. Pemberian sanksi ini paling sering diberlakuka n bagi si peminjam yang terlambat mengembalikan bahan pustaka.

P : Okelah, saya udah dapat gambaran, makasih yah Bang! Tapi kalau nanti ada kendala, saya mohon bantuan Abang lagi yah

I2 : Sama-sama. Yah sebagai kesimpulannya menurut saya dengan automasi yang diterapkan pada perpustakaan Bung Hatta ini, terutama bagian sirkulasi sangat membantu sekali, semua kegiatan sirkulasi dimudahkan, waktu pertransaksi atau kegiatan lainnya mudah dan sangat cepat, sehingga lebih hemat waktu dan efisien.

P : Iya Bang, sekali lagi saya ucapkan terimakasih.

2.3 Wawancara dengan Informan III Hari / Tanggal : Kamis/ 17 Februari 2010 Waktu : 08.30 am

Keterangan P : Penulis I3 : Informan 3

P : Pagi Kak, saya mau menanyakan beberapa hal tentang automasi yang diterpakan pada Perpustakaan Bung Hatta ini, khusunya bagian sirkulasi I3 : Pagi… saya akan mencoba membantu, selama pertanyaan itu bisa saya

jawab. Tapi sebelumnya wawancara ini untuk keperluan apa yah?

P : Wawancara ini untuk penyelesaian skripsi saya Kak, permasalahan dalam penelitian saya adalah automasi perpustakaan terhadap pelayanan sirkulasi.

I3 : Owh, ok ok! Kemarin pas kita buat janji saya kira kamu dari UNP. Kan disitu ada juga kan, DIII ya? Kamu S1 dimana?

P : Di USU Kak. Kita langsung saja ke pertanyaan pertama ya Kak? I3 : Boleh, silahkan!

P : Pertama, Bagaimana proses peminjaman di Perpustakaan ini?

I3 : Sebelum menjawab, pertama saya ingin mengatakan bahwa perpustakaan ini melakukan automasi sekitar bulan 5 tahun 2010. Jadi ini masih tergolong baru kan? Koleksinya pun masih belum semua dapat kami automasikan, dalam arti sebagian udah ada terdaftar dalam sisitem Qalis yang kami gunakan, sebagian lagi belum. Jadi proses peminjaman di sini pun mengikuti jenis koleksi yang dipinjam. Jika itu buku baru dan sudah memiliki barcode, proses peminjaman akan sangat singkat sekali. Karena otomatis dan memanfaatkan komputer itu. Tapi, jika koleksi yang dipinjam tergolong buku lama dan belum ada barcode nya, per transaksi bisa memakan waktu 5 menit mungkin. Karena saya harus mencatat data buku di blanko peminjaman.

P : Karena belum semuanya di automasikan, berarti kakak bisa lah yah sekarang merasakan langsung efek dari automasi ini. Menurut kakak apakah automasi malah mempersulit proses peminjaman atau malah lebih membantu?

I3 : Oh sangat sangat membantu, semua pekerjaan jadi gampang yah dengan automasi. Tangan pun gak capek untuk menulis ini dan itu. Waktu yang dibutuhkan pun sangat singkat per transaksi, kalau lagi rame pengunjung kan mereka gak perlu antri lama lama.

P : Iya Kak, kalo proses pengembalian bukunya gimana kak?

I3 : Yah seperti yang saya katakan tadi, dengan automasi kegiatan pada bagian sirkulasi sangat dibantu dan dimudahkan. Proses pengembalian pun cepat, terutama saya tudak perlu lagi meraba satu persatu blanko untuk mencoret buku yang dipinjam sebagai tanda dikembalikan! Kan mencari satu persatu daftar yang ada itu memakan waktu yang lama juga kan? Apalagi kalau buku tersebut telah dipinjam selama seminggu, kan cukup susah saya mencarinya. Makanya saya sangat senang dengan adanya automasi ini, mudah-mudahan pada tahun ini semua koleki sudah ada barcode-nya. Karena sangat membantu, begitu juga dengan perpanjangan nya. Semua sangat dibantu dan tidak perlu memakan waktu yang lama. Data yang didapatkan pun tepat, jadi automasi juga bisa memperkecil peluang saya untuk salah dalam menemukan koleksi yang akan diperpanjang waktu pinjamannya.

P : Amin… semoga Perpustakaan Bung Hatta ini bisa dengan secepatnya ya kak memberi barcode pada semua koleksi, agar manfaat diterapkannya automasi ini bisa dirasakan secara maksimal pula

I3 : Iya dek, tapi yah kita semua juga masih berusaha, kendala nya sekarang yah pada kurang nya waktu dan dana!

P : Hahahaa…permasalahan yang memang sangat mendasar Kak! Makasih banyak ya Kak, jawaban kakak atas pertanyaan saya tadi sangat membantu. Makasi ya Kak!

I3 : OK sama-sama. Nanti kalau masih ada yang ragu, tanya aja langsung ke Kakak, Kakak terus di meja Sirkulasi itu. Ok. Hmmm kalo gitu udah dulu yah, kakak mau melanjutkan kerja dulu, gak enak sama teman yang lain, soalnya tadi kakak terlamabat, eh pas datang langsung wawancara bukannya kerja dulu, kakak kan juga udah terlanjur janji ma kamu kemarin kan?

P : Iya kak…Iya silahkan! Makasii yah kak! I3 : iya iya… Kakak pergi dulu yah!

2.4 Wawancara dengan Informan IV Hari / Tanggal : Kamis/ 17 Februari 2010 Waktu : 09:10 am

Lokasi : Bagian pendaftaran anggota Perpustakaan Bung Hatta

Keterangan P : Penulis I4 : Informan 4

P : Pagi Kak, saya mau wawancara tentang proses pendaftaran anggota di perpustakaan ini Kak, apa Kakak ada waktu sekarang?

I4 : Oh silakan, kebetulan kan masih pagi, belum banyak pengunjung!

P : Begini Kak, kan perpustakaan ini sudah merubah sistem nya dari manual ke sistem automasi, kakak bisa merasakan manfaatnya langsung gak?

Dokumen terkait