• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bagi Praktek Kebidanan

Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa inisiasi menyusu dini tidak berpengaruh terhadap pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir. tetapi dalam penelitian ini didapati adanya perubahan suhu yang signifikan pada bayi baru lahir berkisar 0,2-0,4ºC .Jadi inisiasi menyusu dini dapat digunakan juga sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, Oleh karena itu, diharapkan kepada bidan dan tenaga kesehatan lainnya untuk menginformasikan dan menerapkan bahwa inisiasi menyusu dini adalah salah satu intervensi untuk bayi baru lahir

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memperbesar jumlah sampel, serta mengembangkan penelitian tentang inisiasi menyusu dini, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Agustina, rizki.(2009). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan kejadian Hipotermi di Puskesmas Pandanaran Semarang. Dikutip dari http:/perpusnwu.dikti.net. dibuka tgl 16 September 2009.

Azwar, Azrul. (2007). Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: JNPK-KR.

Ambarwati, enyretna. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. Kosim, Soleha. (2003). Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan dan

perawat di rumah sakit. Jakarta: JHPIEGO.

Kristiyansari, Weni. (2009). ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika. Machfoedz, Ircham. (2008). Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian. Yogjakarta:

Fitramaya.

Maryunani, enik. (2009). Asuhan Kebidanan pada Ibu dan Masa Nifas (Post Partum). Jakarta: Trans Info Media.

Maryunani, Anik. (2008). Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta: Trans Info Media. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Roesli, Utami. (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus Asi Esklusif. Jakarta: Pustaka Bunda Saifudin, Abdul bari. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal: Jakarta: JNPKKR-POGI.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Sofyan, (2006), lima puluh tahun Ikatan Bidan Indonesia. Jakarta: JNPK-KR.

http:// Parentguide. Inisiasi menyusu dini sebuah solusi, diperoleh tanggal 15 september 2009).

http://Publichealthdiscussion. Inisiasi menyusu dini. Diperoleh tanggal 15 september 2009).

http:// Inannooryati. Inisiasi menyuysu dini. Diperoleh tanggal 12 september 2009.

http://Foxitsoftware. Bayi baru lahir normal.com. diperoleh tanggal 15 september 2009).

http:// Ibu Negara serukan inisiasi menyusu dini. Diperoleh tanggal 13 september 2009). http:// Dinkes. Inisiasi menyusu dini. Diperoleh tanggal 14 september 2009.

http:// eavhany. BabII tinjauan teori inisiasi menyusu dini diperoleh tanggal 16

september 2009).

september 2009.

Lampiran 1

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Penceghan Hipotermi pada Bayi Baru

Lahir di Klinik Bersalin Mariani dan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010 Oleh:

Tanti Afriani

Saya adalah mahasiswi Program D IV Bidan Pendidik Fakulatas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program Studi DIV Bidan Pendidik Fakulatas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir .

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan ibu untuk menjadi responden penelitian ini. Informasi yang saya dapatkan ini hanya akan digunakan untuk pengembangan Ilmu kebidanan dan tidak akan di pergunakan untuk maksud-maksud lain.

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, silahkan ibu menandatangani formulir persetujuan ini.

Tanda tangan : Tanggal : No responden:

Lampiran 2

Kuesioner Data Demografi

Nomor Responden : Usia ibu : Gravida : Pendidikan : Pekerjaan : Suku :

Lampiran 3

Lembar Observasi Suhu Bayi Baru Lahir yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (Kelompok Intervensi)

Sampel Penelitian

Tingkat Suhu Tubuh bayi baru lahir

Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13 Responden 14 Respponden 15 Respponden 16

Responden 17 Responden 18 Responden 19 Responden 20

Lampiran 4

Lembar Observasi Suhu Bayi Baru Lahir yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (Kelompok Kontrol)

Sampel Penelitian

Tingkat Suhu Tubuh bayi baru lahir

Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13 Responden 14 Reponden 15 Responden 16

Responden 17 Responden 18 Responden 19 Responden 20

Lampiran 5

PROTAP PENELITIAN TENTANG PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI

KLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN 2009/2010

1. Peneliti memberikan surat izin penelitian kepada bidan di klinik Mariani medan, dan di klinik ramini medan.

2. Setelah mendapatkan izin penelitian dari pemilik klinik, peneliti melakuka n observasi kepada pasien di klinik tersebut.

3. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan prosedur, manfaat penelitian dan memperoleh persetujuan dari responden.

4. Responden yang bersedia diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).

5. Peneliti memberikan pengarahan tentang pelaksanaan prosedur inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir pada responden.

6. Peneliti memberikan intervensi tentang inisiasi menyusu dini pada responden dan dilakukan selama satu jam segera setelah bayi lahir.

7. Begitu bayi lahir, bayi diletakkan diatas perut ibu yang sudah dialasi kain kering 8. melakukan pengukuran suhu pada tubuh bayi sebelum dilakukan inisiasi

menyusu dini.

9. Kemudian tali pusat dipotong lalu diikat

10. Verniks (zatblemak putih) yang melekat ditubuh bayi tidak dibersihkan karena zati ini membuat nyaman kulit bayi untuk melakukan inisiasi menyusu dini.

11. Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan didada atau diperut ibu, dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi kemudian diselimuti secara bersana- sama. Jika perlu bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.

12. Dalam 30 menit pertama: stadium stirahat/diam dalam keadaan siaga (rest/quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istemewa ini merupakan penyesuaian peralihan dalam keadaan dalam kandungan ke keadaan diluar kandungan. Bonding (hubungan kasih saying), ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal in meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui dan mendidik bayinya. Kepercayaan diri ayah pun menjadi bagian keberhasilan menyusui dan mendidik anak bersama-sama ibu, langkah awal keluraga sakinah. 13. Antara 30-40 menit: mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum,

mencium, dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi unyuk menemukan payudara dan putting susu ibu.

14. Mengeluarkan air liur

saat menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liurnya.

15. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Aerola (kalang payudara) sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia memjilat-jilat kulit ibu, kemudian menghentak-hentakan kepala kedada ibu, keudian bayi menoleh ke kanan dan

kiri, serta menyentuh dan meremas daerah putting susu dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil. Kemudian bayi menemukan payudara ibu, kemudian bayi me njilat dan mengulum putting, membuka mulut lebar dan melekat dengan baik. Kemudian biarkan bayi melakukan inisiasi menyusu dini 30 menit sampai 1 jam.

16. Setelah satu jam peneliti melakukan pengukuran suhu kembali, untuk melihat apakah ada peningkatan suhu tubuh bayi setelah dilakukan inisiasi menyusu dini, kemudian bayi dipisahkan dari ibunya untuk diukur, ditimbang dan dicap, dan melakukan pemebrian suntikan vitamin K dan tetesan mata bayi, setelah ibu selesai dibersikan ibu dan bayi dirawat gabung selama 24 jam.

17. Peneliti melakukan observasi selama satu jam pada responden dimulai pada saat sebelum dilakukan inisiasi menyusu dini dan setelah dilakukan inisiasi menyusu dini.

15. Setelah selesai dilakukan observasi peneliti menganalisa data yang sudah terkumpul dan disajikan dalam bentuk table.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 suhu sebelum IMD kel intervensi

36.370 30 .5292 .0966

suhu setelah IMD kel intervensi

36.773 30 .3787 .0691

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 suhu sebelum IMD kel intervensi & suhu setelah IMD kel intervensi

30 .658 .000

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

Pair 1 suhu sebelum IMD kel intervensi - suhu setelah IMD kel intervensi -.4033 .3996 .0729 -.5525 -.2541 -5.529 29 .000

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 suhu sebelum IMD kelompok kontrol

36.570 30 .3554 .0649

suhu setelah IMD kelompok kontrol

36.497 30 .2965 .0541

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 suhu sebelum IMD kelompok kontrol & suhu setelah IMD kelompok kontrol

30 .811 .000

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviat ion Std. Error Mea 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

Pair 1 suhu sebelum IMD kelompok kontrol - suhu setelah IMD kelompok kontrol

Group Statistics

inisiasi menyusu dini N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

suhu setelah DILAKUKAN 30 36.773 .3787 .0691

TIDAK DILAKUKAN 30 36.497 .2965 .0541

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

suhu setela h Equal variances assumed 2.782 .101 3.151 58 .003 .2767 .0878 .1009 .4524 Equal variances not assumed 3.151 54.845 .003 .2767 .0878 .1007 .4527

Group Statistics

inisiasi menyusu dini N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

suhu sebelum DILAKUKAN 30 36.370 .5292 .0966

TIDAK DILAKUKAN 30 36.570 .3554 .0649

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

suhu sebelu m Equal variances assumed 2.511 .119 -1.718 58 .091 -.2000 .1164 -.4330 .0330 Equal variances not assumed -1.718 50.735 .092 -.2000 .1164 -.4337 .0337

Gambar 1: bayi dalam keadaan istirahat

Gambar 2: radar dari tangan bayi membimbingnya untuk menemukan payudara ibu

Gambar 3: saat menyadari ada air susu disekitarnay, bayi mengeluarkan air liur

Dokumen terkait