BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Pada kesempatan ini, penulis ingin memberikan sedikit saran demi keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada mata pelajaran kimia:
1. Guru harus memperhatikan dan membimbing siswa dalam pelaksanaan metode inkuiri-discovery learning agar hambatan-hambatan yang sering muncul dalam proses pembelajaran dapat terpantau.
2. Gunakan metode belajar yang lebih inovatif agar siswa tertarik dan termotivasi suntuk belajar, sehingga hasil belajar yang diperoleh baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abarua, Hermelina. 2004. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Biologi Pada Siswa SMU Negeri III Ambon. Jurnal Kependidikan
Vol. 1 No. 2 November
Ali Buto, Zulfikar. 2010. Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner
DalamNuansa Pendidikan Modern. Millah Edisi Khusus Desember 2010
STAIN Malikussaleh Lhokseumawe Email: [email protected]
Akhmadan, Widyastuti. Metode Pembelajaran Ekspositori, latihan Praktik (Drill
and practice), Penemuan dan Inkuiri. Universitas Sriwijaya
Amrina, Zulfa. Studi Tentang Hasil Belajar MTK Siswa Yang Menggunakan Metode Penemuan dan Metode Ekspositori Dalam Kaitannya Dengan
Taraf Intelegensi Siswa. Jurnal Edukasi
Amor Kusuma, Dianne. Meningkatkan Komunikasi Matematika Dengan
Menggunakan Metode Inkuiri. Jurusan Matematika FMIPA UNPAD
Aninomus. Karaktersistik Peserta Didik, Strategi dan Metode Pembelajaran. http: //www.t125.co.cc/2010/10/karakteristik-peserta –didik-strategi-html.
Arifin, Mulyati. 1995. Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga University Press
Astati, Sutriari MM. 2011. Apa Perbedannya: Model, Metode, Strategi,
Pendekatan Dan Teknik Pembelajaran. LMPD D.I Yogyakarta ―The
services for better education‖.
Aunurrahman, M. Pd. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Bahri Djamarah, Syaiful. 2006. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dasuki. 2006. Perbandingan Penggunaan Metode Ceramah dan Diskusi Dalam
Mamahami Pelajaran Aqidah Akhlak. UIN Syarif Hidayatullah
Direktorat Tenaga Kependidikan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Nasional. 2008. Strategi Pembelajarn Dan Pemilihannya
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta
Feronika, Tonih. 2008. Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: UIN Jakarta
Gredler, Margaret E. Bell-. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Ibrahim, Muslimin. Pembelajaran Inkuiri.
http://herfis.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-inkuiri.html
Indraswati, Niken. 2011. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menentukan
Pokok Pikiran Bacaan melalui Metode Inkuiri. Jurnal Pendidikan
Kamsinah. 2008. Metode Dalam Proses Pembelajaran:Studi tentang ragam dan
implementasiny. Lentera pendidikan, vol. 11 no. 1 Juni 2008:101-104
Linawati, Rista. 2009. Metode Ceramah dan Drill (latihan) Sebagai Pemilihan
Pembelajaran Kosakata Bahasa China Di SMP Warga Surakarta.
Universitas Sebelas Maret
Made, I Wirtha dan Ni Ketut Rapi. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran Dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaankonsep Fisika Dan Sikap Ilmiah
Siswa Sma Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan 1(2), 15-29, Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Undiksha Marimuthu, ThangavelO a/l, dkk. 2003. Masalah Pelaksanaan Strategi Inkuiri
Penemuan di Kalangan Guru Pelatih semasa Praktikum Satu Kajian Kes Muradi, Ahmad. 2006. Pelaksanaan Metode Drill (Latihan Siap) Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab, Vol. 5 no. 1, januari-Juni
Mudalara, I Putu. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri BebasTerhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Gianyar Ditinjau Dari
Sikap Ilmiah. Universitas Pendidikan Ganesha
Nadlir dkk. 2009 . Psikologi Belajar. Pendidikan guru madrasah Ibtidaiyah Novianti, Asri dkk. Makalah penilaian dan evaluasi pendidikan IPA: Tujuan
Pembelajaran IPA Dalam Bentuk Kompetensi, Fakultas matematika Dan
IPA, Universitas Yogyakarta
Roestiyah, N.K. 2008Strategi belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Sidharta, Arief. Model Pembelajaran Asam Basa Bebasis Inkuiri Laboratorium
Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. Jurnal Pendidikan
Silalahi, Rensus. 2011. Kontribusi Model Pembelajaran Kontekstual Tipe Inkuiri Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Edisi Khusus No. 2,
Agustus 2011
Sochibin, dkk. Juli, 2009Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Untuk Peningkatan Pemahaman Dan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa SD. Jurnal Pendidikan Fisika
Rosita, dkk. Peningkatan Aktivitas Belajar Melalui Metode Latihan Pelajaran
Matematika Kelas II SDN 42 Kubu Raya. PGSD, FKIP Universitas
Tanjungpura, PontianakEmail : [email protected]
Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan Teori Praktik, Jilid 2. Jakarta: Indeks
Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, Burhanudin Milama. 2006. Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. UIN Syarif Hidayatullah
Suharto, Bohar. 1996. Pendekatan dan Teknik Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.
Sukarma, Ketut. 2005. Aplikasi Teori Bruner Tentang Discovery Learning
(Pembelajaran Kubus). Jurnal Kependidikan, Vol. 4 No. 1
Suyanto, dkk, 2006. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta
Tabrani, A. 1992. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya
LAMPIRAN 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama sekolah : MAN Rengasdengklok
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI
Standar Kompetensi : 2.mengukur perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
2.2 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hokum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standard dan energi ikatan
Indikator Kompetensi Dasar 2.1 : - Menjelaskan hukum kekekalan energi
- Menjelaskan perbedaan sistem dan lingkungan
- Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm)
- Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi
Indikator Kompetensi Dasar 2.2 :
- Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar
- Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess
- Menghitung harga ∆H dengan menggunakan energy ikatan
Tujuan pembelajaran : Kompetensi Dasar 2.1 :
- Siswa dapat menjelaskan hukum kekekalan energi
- Siswa dapat membedakan sistem dan lingkungan
- Siswa dapat membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan
- Siswa dapat menjelaskan macam-macam perubahan entalpi
Kompetensi Dasar 2.2 :
- Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi melalui percobaan
- Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi
pembentukan standar (∆Hf)
- Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess
- Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan energi ikatan
A. Materi ajar : Termokimia
B. Metode pembelajaran : Ceramah, metode latihan (Drill) dan metode eksperimen
C. Media pembelajaran :
- Papan tulis
- Spidol
- Alat dan bahan eksperimen
D. Langkah kegiatan pembeajaran
Kegiatan 1: Awal Alokasi waktu Kegiatan Guru Siswa 10 menit
- Guru memberikan apersepsi mengenai termokimia dengan menyebutkan beberapa aplikasi dari termokimia:
1. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak
2. Bensin yang dibakar dalam
mesin mobil akan
menghasilkan kekuatan yang
menyebabkan mobil
- Siswa menyimak apersepsi dari guru
bergerak.
- Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
Inti 50
menit
- Guru memulai kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah. (materi terlampir)
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mencatat pelajaran yang sudah dijelaskan
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
- Guru mengintruksikan salah satu siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
- Siswa memperhatikan
penjelasan guru
- Siswa mengajukan pertanyaan berupa materi:
1. Hukum kekekalan energi 2. Sistem dan lingkungan
3. Reaksi eksoterm dan endoterm 4. Entalpi dan perhitungannya
Penutup 10
menit
- Guru mengakhiri pertemuan dengan memberikan latihan (Drill)
Kegiatan 2: Awal Alokasi waktu Kegiatan Guru Siswa 10 menit
- Guru mereview pelajaran pada pertemuan sebelumnya
- Siswa menyimak apersepsi dari guru
Inti 50
menit
- Guru memulai kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah. (materi terlampir)
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mencatat pelajaran yang sudah dijelaskan
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
- Guru mengintruksikan salah satu siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
- Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Siswa mengajukan pertanyaan berupa materi mengenai :
1.Perhitungan harga ∆H reaksi melalui percobaan
2.Perhitungan harga ∆H reaksi
dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar (∆Hf)
Penutup 10
menit
- Guru mengakhiri pertemuan dengan memberikan lembar kerja siswa sebagai persiapan kegiatan praktikum (eksperimen).
Kegiatan 3: Awal Alokasi waktu Kegiatan Guru Siswa 10 menit
- Guru mereview pelajaran pada pertemuan sebelumnya
- Siswa menyimak apersepsi dari guru
Inti 50
menit
- Guru memulai kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah. (materi terlampir)
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mencatat pelajaran yang sudah dijelaskan
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
- Guru mengintruksikan salah satu siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
- Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Siswa mengajukan pertanyaan berupa materi mengenai :
1. Perhitungan harga ∆H reaksi
dengan menggunakan hukum Hess
2. Perhitungan harga ∆H reaksi
dengan menggunakan energi ikatan
Penutup 10
menit
- Guru mengakhiri pertemuan dengan menugaskan siswa untuk bersiap melaksanakan kegiatan praktikum
E. Sumber belajar :
- Buku paket kimia kelas XI
- perlengkapan praktikum/eksperimen
F. Penilaian :
1. Kognitif (tes, laporan praktikum)
2. Afektif (keaktifan, diskusi, performance) : lembar observasi
3. Psikomotor (keterampilan menyiapkan perlengkapan praktikum dan melakukan percobaan) : lembar observasi
LAMPIRAN 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : MAN Rengasdengklok
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI
Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
2.2 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan percobaan, hukum
Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan
Indikator Kompetensi Dasar 2.1 :
Menjelaskan hukum kekekalan energi
Menjelaskan perbedaan sistem dan lingkungan
Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm)
Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi
Indikator Kompetensi Dasar 2.2 :
Menghitung harga ΔH reaksi melalui percobaan
Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan data entalpi
pembentukkan standar (ΔHfo)
Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan hukum Hess Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan energi ikatan
Tujuan Pembelajaran : Kompetensi Dasar 2.1
Siswa dapat menjelaskan hukum kekekalan energi Siswa dapat membedakan sistem dan lingkungan
Siswa dapat membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan Siswa dapat menjelaskan macam-macam perubahan entalpi.
Kompetensi Dasar 2.2
Siswa dapat menghitung harga ΔH reaksi melalui percobaan
Siswa dapat menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukkan standar (ΔHf)
Siswa dapat menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan hukum Hess
Siswadapat menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan energi ikatan
A. Materi ajar : Termokimia
B. Metode pembelajaran : Inkuiri-Discovery Learning
C. Media pembelajaran :
- Papan tulis - Spidol
- Perlengkapan eksperimen
D. Langkah kegiatan pembelajaran Pertemuan 1 Alokasi waktu Kegiatan Guru Siswa Awal 10 menit
- Guru memberikan apersepsi mengenai termokimia dengan menyebutkan beberapa aplikasi dari termokimia: 1. Bila kita mempunyai kompor gas
berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak.
2. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan.
- Siswa menanggapi apersepsi dari guru mengenai aplikasi termokimia yang dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari
- Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
Inti 60 menit
- Guru memulai kegiatan belajar
Pelaksanaan metode inkuiri-discovery learning :
1. Simulation. Guru memberikan pengenalan awal dilanjutkan dengan memberikan permasalahan kepada mengenai:
- Hukum kekekalan energi. Misalnya: pada pembakaran kayu atau minyak tanah, suhu atau panas di sekitranya akan meningkat, namun lama-kelamaan keadaan akan kembali normal seperti semula sebelum pembakaran kayu atau minyak tanah. Hal tersebut merupakan salah satu perubahan bentuk energi.
(materi diberikan melalui power point)
- Contoh reaksi eksoterm dan endoterm yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari.
Misalnya: memperlihatkan secangkir kopi panas. Lalu memberikan permasalahan kepada siswa mengenai penyebab menurunnya suhu kopi yang lama-kelamaan akan menurun.
(materi diberikan melalui kegiatan demonstrasi)
- Perbedaan antara sistem dan lingkungan.
Dari contoh di atas dapat di ditentukan perbedaan antara sistem dan lingkungan, perubahan entalpi dan perhitungkan ∆H reaksi yang terjadi.
(materi diberikan melalui power point)
- Siswa memulai kegiatan belajar
- Siswa menanggapi permasalahan dengan seksama mengenai:
1. Hukum Kekekalan energi 2. Contoh reaksi eksoterm
dan endoterm yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari
3. Perbedaan antara sistem dan lingkungan.
4. Contoh perubahan entalpi dan perhitungannya
Penutup 10 menit
- Guru memberikan kesempatan untuk siswa mengajukan pertanyaan.
- Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menyimpulkan materi
-Siswa mengajukan pertanyaan mengenai:
1. Hukum Kekekalan energi 2. Contoh reaksi eksoterm dan
endoterm yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari
3. Perbedaan antara sistem dan lingkungan.
4. Contoh perubahan entalpi dan perhitungannya
- Siswa memberikan kesimpulan dari materi Hk. Kekekalan energi, perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm,
- Guru menyempurnakan kesimpulan. Pada langkah problem statement guru menugaskan untuk:
1. membuat pertanyaan mengenai materi yang disampaikan pada kegiatan simulation sebagai bahan untuk penentuan permasalahan yang akan diidentifikasi dan diuji cobakan pada pertemuan berikutnya.
2. mempersiapkan alat dan bahan praktikum sesuai dengan LKS yang diberikan untuk percobaan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
perubahan dan perhitungan ∆H. 1. Hk. Kekekalan energi:
―Energi tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain‖
2. Reaksi eksoterm dan endoterm: reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi dan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi.
3. Perubahan entalpi suatu sistem dapat diukur jika sistem mengalami perubahan. H = Hakhir – Hawal
-Siswa membuat pertanyaan secara berkelompok mengenai materi pada kegiatan simulation
-Siswa menyiapkan alat dan bahan praktikum mengenai: 1. Pengukuran suhu pada
larutan HCl dan NaOH. 2. Penentuan reaksi eksoterm
dan endoterm dari pencampuran garam dan air. Pertemuan 2: Alokasi waktu Kegiatan Guru Siswa Awal 10 menit
- Guru mereview pelajaran pada pertemuan sebelumnya
- Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai Hk. Kekekalan energy,perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm, perubahan dan perhitungan ∆H.
Inti 60 menit
- Guru memulai kegiatan belajar dengan mengintruksikan kepada siswa untuk mengumpukan pertanyaan yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya. - Guru mengarahkan siswa memilih
pertanyaan untuk ditentukan sebagai
-Masing-masing kelompok mengumpulkan pertanyaan mengeani materi yang diberikan pada kegiatan simulation yang telah disusun sebelumnya -Siswa menentukan pertanyaan
hipotesis dan dibuktikan melalui percobaan pada langkah selanjutnya.
- Guru melanjutkan tahapan
inkuiri-discovery learning 3. Data Collection.
Pada langkah ini, guru mengintruksikan kepada siswa untuk mencari data sebanyak mungkin melalui studi pustaka dan melakukan percobaan untuk menjawab hipotesis mereka yang telah didapatkan.
mengenai:
1. Penyebab terjadinya penurunan panas pada secangkir kopi
2. Penyebab terjadinya proses perpindahan kalor
-Siswa mengumpulkan data untuk mendukung jawaban hipotesis melalui:
1. Pengumpulan sumber data (studi pustaka)
2. Melakukan percobaan. Adapun percobaan yang dilakukan adalah untuk masing-masing kelompok. - Melakukan pengukuran
terhadap perubahan suhu yang terjadi pada reaksi antara garam dan air. Siswa mengukuran suhu ketika garam dan air dicampurakan lalu dikocok. Kemudian siswa menentukan reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm ataukah endoterm.
- Melakukan percobaan untuk menentukan ∆H reaski dengan kalorimeter.
Siswa memasukkan NaOH 1 M ke dalam geals kimia dan memasukkan HCl 1 M ke dalam gelas lainnya. Kemudian siswa mengukur suhu kedua larutan tersebut. Hasil dari pengukuran suhu ini ditetapkan sebagai suhu awal. Selanjutnya kedua larutan tersebut dicampurkan dan siswa mengukur suhu larutan tersebut. Suhu pada pengukuran ini disebut suhu akhir. Untuk mengetahui perubahan suhu dilakukan perhitungan selisih antara suhu awal dengan suhu akhir.
Penutup 10 menit
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.
- Guru mengintruksikan pada masing-masing kelompok untuk mencatat hasil percobaan
- Pada langkah data processing/pengolahan
-Siswa mengajukan pertanyaan mengenai permasalahan yang muncul ketika mereka melakukan percobaan.
-Para siswa mencatat hasil percobaan masing-masing -Masing-masing kelompok
data guru menugaskan pada masing-masing kelompok untuk mengolah data dan mendiskusikan hasil percobaan di luar jam pelajaran dan hasilnya akan didiskusikan pada pertemuan selanjutnya.
mempersiapkan semua data untuk diproses selanjutnya
Kegaiatan 3
Alokasi waktu
Kegiatan
Guru Siswa
Awal 10 menit Guru mempersiapkan siswa-siswanya untuk pelaksanaan praktikum.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Inti 60 menit
5.Verivication/pembuktian. Berdasarkan data hasil studi pustaka, hasil percobaan pada tahap data collection, dan data yang telah diproses, maka masing-masing kelompok ditugaskan untuk mengecek hipotesis, apakah terjawab atau tidak dan terbukti atau tidak
6.Generalitation. Menarik kesimpulan diakukan oleh perwakilan masing-masing kelompok.
-Siswa mengecek hasil pengumpulan data dan di cocokan dengan hipotesis, terjawab atau tidak, dan terbukti atau tidak. Jika terjawab dan terbukti maka hipotesis berarti benar.
-Masing-masing perwakilan kelompok mengutarakan hasil percobaannya mengeani penyebab penurunan suhu secangkir kopi dan perpindahan kalor, serta menyimpulkannya.
Penutup 10 menit
- Guru memberikan kesempatan untuk siswa mengajukan pertanyaan.
- Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai permasalahan yang muncul pada hasil percobaan masing-masing kelompok
- Guru mengintruskikan masing-masing perwakilan kelompok untuk menyimpulkan hasil percobaannya. - Guru menyempurnakan kesimpulan dari
kesimpulan masing-masing kelompok pada kegiatan inti.
- Guru menugaskan untuk membuat laporan kegaiatan praktikum/percobaan.
-Siswa mengajukan pertanyaan mengenai hasil percobaan masing-masing, apakah sudah terbukti dan benar
-Siswa memperhatikan penjelasan guru
-Siswa menyimpulkan masing-masing hasil percobaan yang didapatnya
-Siswa mempersiapkan rancangan atau format penulisan laporan praktikum.
E. Sumber belajar :
- Buku paket kimia kelas XI - perlengkapan praktikum
- www.aidianet.co.cc
F. Penilaian :
2. Afektif (keaktifan, diskusi, performance) : lembar observasi
3. Psikomotor (keterampilan menyiapkan perlengkapan praktikum dan melakukan percobaan) : lembar observasi
BAHAN AJAR TERMOKIMIA
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi, yaitu pengukuran kalor yang menyertai reaksi kimia. Karena dalam sebagian besar reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi yang berwujud perubahan kalor, baik kalor yang dilepaskan maupun diserap. Kalor merupakan salah satu bentuk dari energi. James Prescott Joule (1818-1889) merumuskan Asas Kekekalan Energi:
“Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain”.
Jadi, energi yang menyertai suatu reaksi kimia, ataupun proses fisika, hanya merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi. Untuk mempelajari perubahan kalor dari suatu proses perlu dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan:
energi yang dimiliki oleh suatu zat
bagaimana energi tersebut berubah
bagaimana mengukur perubahan energi tersebut
bagaimana hubungan energi dengan struktur zat.
A. Entalpi Dan Perubahan Entalpi 1. Sistem dan lingkungan
Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang
kita pelajari perubahan energinya. Sedangkan yang disebut lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Sistem Terbuka, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan zat (materi) antara lingkungan dan sistem.
b. Sistem Tertutup, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
c. Sistem Terisolasi (tersekat), suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan
Tabel 2.1
Sifat-sifat sistem dan perbedaannya
2. Energi dan entalpi
Dalam setiap reaksi kimia selalu terjadi perubahan energi. Satuan-satuan energi:
Entalpi sama dengan besarnya energi dalam yang disimpan dalam suatu sistem. Entalpi (H) merupakan energi dalam bentuk kalor yang tersimpan di dalam suatu sistem.
3. Perubahan entalpi
Perubahan entalpi suatu sistem dapat diukur jika sistem mengalami perubahan. Perubahan entalpi ( H): Jika suatu reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka perubahan entalpinya sama dengan kalor yang harus dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya agar suhu sistem kembali ke keadaan semula.
Besarnya perubahan entalpi adalah selisih besarnya entalpi sistem setelah mengalami perubahan dengan besarnya entalpi sistem sebelum perubahan pada tekanan tetap.
H = Hakhir– Hawal
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh : jumlah zat, keadaan fisis zat, suhu (T), tekanan (P).
4. Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Gambar 1.
Proses eksoterm dan endoterm
- Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi. Entalpi sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat semula).
Hakhir < Hawal
Hakhir – Hawal < 0
H berharga negative
- Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi.
Entalpi sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat semula).
Hakhir > Hawal
Hakhir – Hawal > 0
H berharga positif
5. Perubahan Entalpi Standar (H0)
a. ΔH Pembentukan Standar (ΔHf0)
Adalah ΔH untuk membentuk 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
C(s) + O2(g)—→ CO2(g) ΔH = – 94,1 kkal
ΔH pembentukan standar CO2(g) = – 94,1 kkal/mol.
Jika suatu senyawa tersusun/terbentuk bukan dari unsur-unsur
penyusunnya, maka ΔH-nya tidak sama dengan ΔH pembentukan
standar.
b. ΔH Penguraian Standar (ΔHd0)
Adalah ΔH untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
CO2(g)—→ C(s) + O2(g) ΔH = + 94,1 kkal
= ΔH penguraian standar CO2(g) CO2(g)—→ CO(g) + ½O2(g) ΔH = + 26,4 kkal
≠ ΔH penguraian standar CO2(g)
c. ΔH Pembakaran Standar (ΔHc0)
Adalah ΔH dalam pembakaran sempurna 1 mol suatu senyawa pada keadaan standar.
CH4(g) + 2O2(g)—→ CO2(g) + 2H2O(l) ΔH = – 212,4 kkal
= ΔH pembakaran CH4(g) CH4(g) + 3/2O2(g)—→ CO(g) + 2H2O(l) ΔH = – 135,1 kkal
≠ ΔH pembakaran CH4(g)
B. Penentuan Perubahan Entalpi 1. Kalorimeter
- Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap
atau dibebaskan sistem. Data H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan secara kalorimetri.
- Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Sehingga wadah dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksiberlangsung.
- Kalorimeter Bom merupakan suatu kalorimeter yang dirancang khusus sehingga benar-benar terisolasi. Pada umumnya sering digunakan untuk menentukan perubahan entalpi dari reaksi-reaksi pembakaran yang melibatkan gas.
- Jumlah kalor yang dilepas atau diserap sebanding dengan massa, kalor jenis zat, dan perubahan suhu. Hubungannya adalah sebagai berikut: q = m. c . ∆T
dengan, q = perubahan kalor (J)