• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh penulis pada saat penelitian, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Simplex Basadur mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, sehingga dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran matematika yang dapat diterapkan oleh guru.

2. Peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan model pembelajaran

Simplex Basadur disarankan memilih sampel siswa yang memiliki kemampuan awal cukup baik serta kombinasi heterogen pembagian kelompok

siswa yang berkemampuan baik, sedang dan kurang agar proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.

3. Penelitian berikutnya diharapkan dapat meneliti kemampuan berpikir kreatif matematis siswa khususnya pada aspek-aspek yang belum diteliti dalam penelitian ini dan mempertimbangkan aspek-aspek disposisi matematik seperti minat, sikap, persepsi dan IQ siswa.

4. Pada penelitian berikutnya disarankan dengan penggunaan masalah terbuka

(open ended). Hal ini diharapkan agar kemampuan siswa pada aspek orisinil dapat lebih dikembangkan.

5. Alokasi waktu sebaiknya diperhatikan, agar tidak menjadi kendala pada proses penelitian.

65

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Gusti dkk. “Penerapan Model Pembelajara Creative Problem Solving

Berseting Outdoor Activities Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Kecerdasan Emosional Siswa SMP Dalam Pembelajaran

Sains”. Jurnal Penelitian Pasca Sarjana Undiksha. 4, 2014.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi.II, Cet.I . Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Badan Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun 2007 Tentang Stadar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. BSNP, 2007.

Departeman Pendidikan Nasional. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah. Balitbang Depdiknas :2003.

Ferdiyansyah, Fery dkk. “Penerapan Model Pembelajaran Osborn Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP”. Jurnal Online Pendidikan Matematika Kontemporer, 1. 2013.

Hamzah, Ali, Evaluasi pembelajaran Matematika. Edisi 1. Cet 1. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Huda, Miftaul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2013.

Kajal Ray, Deepa. Impact Of Group Member Creative Style On Creative Problem Solving Process. Oklahoma State University. 2007.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://kbbi.web.id/pikir.

Mitchell E, Kowalik, Thomas. Creative Problem Solving. Cet ke-3. Genigraphics Inc: 1999.

Moma, La “Menumbuhkan Kemapuan Berpikir Keatif Matematis Melalui Pembelajaran Generative Siswa SMP”, Prosiding Seminar Nasional Penddikan Matematika FMIPA UNY. 10 November. Yogyakarta 2012.

Munandar, S.C Utami. Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah Cet ke 3. Jakarta: Gramedia 1999.

Munandar,Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Cet 3. Jakarta : Rineka Cipta. 2012.

Peterson, Claudette. Creative Problem Solving Style And Learning Strategis Of Managenemnt Student: Implication For Teaching, Learning And Work. .Thesis of Oklahoma State University. 2006.

Pujiadi, Asikin. “Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan CD Interaktif Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas X”. Jurnal of Education Research. 37, 2008.

Rahman, Risqi. “Hubungan Antara Self Concept Terhadap Matematika Dengan

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa”. Jurnal Infinity. 1. 2012. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Stadar Pross Pendidikan. Cet

6. Jakarta: Prenda Media Group. 2009.

Shadiq, Fadjar. KemahiranMatematika. DEPDIKNAS : 2009.

Siregar, Sofiyan. Statistika Deskriptip Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS. Edisi II. Cet 2. Jakarta: Rajawali Press. 2011. Souse, Fernando. Discussion Papers: Spatial and Organizational Dynamics.

University Of Algarve. 2008.

Souse, Fernando. Learning From Failure: A Case Study On Creative Problem Solving. Procedia Social And Behavioral Science. 2013.

(www.sciencedirect.com).

Stacey, Kaye.The Pisa View of Mathematical Literacy in Indonesia, Indo MS Journal of Mathematic Education. 2, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif R&D. Bandung : Alfabeta, 2011.

Suharman, Erman dkk. Common Text Book: Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer Bandung : JICA UPI .2001.

Sunaryo, Wowo. Taksinomo Berpikir. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2011.

Supardi. “Peran Berpikir Kreatif Dalam Proses Pembelajaran Matematika”. Jurnal Formatif, Vol.2, No. 3, 2012.

Suriyani, Erma . “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Komunikasi

Matematis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Math Talk Learning Cimmunity”, Tesis Pada Sekolah Pasca Sarjana Upi Bandung, 2013. Tidak di publikasikan

Survey Internasional TIMMS. Akses 21 juli 2014 diunduh dari http://litbang.kemendikbud.go.id/index.php/survey-international-timms

67

Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.

Susiana, Eny. “IDEAL Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika”, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif: 1, 2010.

Tresnawati, Dedeh. “Peran Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kreatif Serta Disposisi Matematis

Siswa SMA”. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. 2, 2013.

Wijaya, Aryadi. Pendidikan Matematika Realistik. Cet I. Yogyakarta: Graha Ilmu.2012.

Yuli Eko, Tatag, Novitasari, W. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe What’s Another Way”. Jurnal Pendidikan Matematika “Transformasi”, 1. 2007.

Yuli Eko, Tatag. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.

(Surabaya: Unesa University press.2008).

Zaharah. “Meningkatkan Kemampuan Penjumlaan Bilangan 1-20 Melalui Model

Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Video Compact Disk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)

SEKOLAH : MTS Al Asiyah

MATA PELAJARAN : Matematika

KELAS/ SEMESTER : VII (Tujuh)/ Genap

TAHUN AJARAN : 2014/ 2015

ALOKASI WAKTU : 14 x 40 menit / 7 x pertemuan

MATERI : Segiempat

A. Standar Kompetensi

1. Menggunakan konsep segi empat serta ukurannya dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar :

1.1 Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis yang terkait dengan sifat-sifat bangun datar segi empat.

1.2 Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis yang terkait dengan luas dan kelling dari persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

C. Indikator :

1.1.1 Menyajikan sifat-sifat persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang ditinjau dari berbagai cara. 1.1.2 Mengemukakan gagasan tentang pengertian persegi, persegi panjang,

trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang berdasarkan sifat-sifatnya.

1.2.1 Mengemukakan banyak gagasan tentang luas dan keliling dari persegi dan persegi panjang.

1.2.2 Mengemukakan banyak gagasan tentang keliling dan luas jajar genjang.

1.2.3 Mengemukakan banyak gagasan tentang luas dan keliling trapesium. 1.2.4 Mengemukakan gagasan tentang luas dan keliling belah ketupat

69

1.2.5 Mengemukakan gagasan tentang luas dan keliling layang-layang dengan beberapa cara.

1.2.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang dengan cara unik.

D. Tujuan Pembelajaran :

 Siswa dapat menyajikan sifat-sifat persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang berdasarkan.

 Siswa dapat mengemukakan gagasan tentang pengertian persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang berdasarkan sifat-sifatnya.

 Siswa dapat mengemukakan gagasan tentang keliling serta luas persegi dan persegi panjang.

 Siswa dapat mengemukakan banyak gagasan tentang keliling dan luas jajar genjang.

 Siswa dapat mengemukakan banyak gagasan tentang luas dan keliling trapesium.

 Siswa dapat membuat beberapa cara mencari luas dan keliling belah ketupat.

 Siswa dapat membuat beberapa cara mencari luas dan keliling layang-layang.

 Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang dengan cara unik

E. Materi/ Bahan Ajar (terlampir)

 Pengertian persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang serta sifat-sifatnya.

 Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang.

F. Model dan Metode Pembelajaran :

Model Pembelajaran : SimplexBasadur Setting : Diskusi kelompok

G. Skenario Pembelajaran

Pertemuan pertama

Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) Fase/ Tahapan

 Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a

 Guru memeriksa kehadiran siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

 Guru mengingatkan siswa mengenai bangun datar yang pernah mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari.

 Siswa diberikan informasi tentang pembelajaran Simplex

Basadur yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti (60 menit) Fase/ Tahapan

 Guru membagikan LKS 1 kepada siswa.

 Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.

 Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.

 Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat

memahami permasalahan dan mengidentifikasi

permasalahan yang tedapat dalam LKS 1.

 Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui tentang permasalahan bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang.

Problem Formulation

 Siswa aktif membuat dan menemukan ide untuk menentukan pengertian dan sifat-sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang di LKS 1.

Solution Formulation

71

 Siswa menggunakan konsep pengertian dan sifat-sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang untuk menyelesaikan permasalahan LKS 1.

 Guru membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.

 Siswa Mengevaluasi dan Memutuskan hasil penyelesaian masalah yang dirasa cocok dalam menyelesaikan masalah.

 Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

 Kelompok lain menanggapi presentasi yang di lakukan temannya.

 Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang sudah tepat.

 Siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama pengertian serta sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang.

 Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 1 untuk menguji pemahaman konsep tentang pengertian dan sifat-sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang.

 Salah satu perwakilan siswa menuliskan hasil latihan di papan tulis.

 Guru mengoreksi, memberikan tambahan dan penguatan terhadap pemahaman siswa.

Solution Implementation

Kegiatan Akhir (10 menit)

 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru memberikan siswa PR.

 Guru mengingatkan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari selanjutnya..

Pertemuan ke-dua

Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) Fase/ Tahapan

 Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

 Guru membahas PR yang diberikan.

 Guru mengingatkan siswa mengenai sifat bangun datar yang telah di pelajari sebelumnya.

 Siswa diberikan informasi tentang pembelajaran Simplex

Basadur yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti (60 menit)

 Guru membagikan LKS 2 kepada siswa.

 Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.

 Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.

 Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat

memahami permasalahan dan mengidentifikasi

permasalahan yang tedapat dalam LKS 2.

 Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui dari bangun datar trapesium, belah ketupat dan layang-layang.

Problem Formulation

 Siswa aktif membuat dan menemukan ide untuk menentukan sifat belah ketupat dan layang-layang. di LKS 2.

 Guru memberikan membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.

 Memilih dan mengevaluasi cara yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan LKS 2.

 Memutuskan hasil penyelesaian masalah yang dirasa cocok dalam penyelesaian masalah.

Solution Formulation

73

 Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

 Siswa menginformasikan hasil penyelesaian ke kelompok lain.

 Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang sudah tepat.

 siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama sifat-sifat belah ketupat dan layang-layang.

Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 2 untuk menguji pemahamannya.

Salah satu dari perwakilan siswa menuliskan hasil penyelesaian di papan tulis.

Solution Implementation

Kegiatan Akhir (10 menit) Fase/ Tahapan

 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung

 Guru memberikan siswa PR.

 Guru mengingatkan peserta didik untuk membaca materi selanjutnya yaitu keliling dan luas persegi.

Pertemuan ke-tiga

Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) Fase/ Tahapan

 Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa..

 Guru membahas PR.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

 Guru mengingatkan siswa mengenai sifat-sifat persegi dan persegi panjang.

 Siswa diberikan motivasi oleh guru dengan diberitahukan manfaat dari mempelajari bangun datar persegi dalam kehidupan.

Kegiatan Inti (60 menit) Fase/ Tahapan

 Guru membagikan LKS 1 kepada siswa.

 Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.

 Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.

 Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat memahami permasalahan dan mengidentifikasi permasalahan yang tedapat dalam LKS 3.

 Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui tentang permasalahan luas persegi dan persegi panjang dari LKS 3.

Problem Formulation

 Siswa aktif membuat dan mengkonstruk ide untuk menemukan keliling dan luas persegi dan

menghububgkannya dengan persegi panjang

menggunakan sifat-sifatnya.

 Siswa menggunakan konsep keliling dan luas persegi dan persegi panjang untuk menyelesaikan permasalahan.

 Guru membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.

 Siswa memilih dan mengevaluasi cara yang digunakan dalam pemecahan masalah.

Solution Formulation

 Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

 Kelompok lain menanggapi presentasi yang di lakukan temannya.

 Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang

Solution Implementation

75

kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang sudah tepat.

 siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama rumus keliling serta luas dari persegi dan persegi panjang.

Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 3 untuk menguji pemahaman konsep luas serta keliling persegi dan persegi panjang.

Salah satu dari perwakilan siswa menuliskan hasil penyelesaian di papan tulis.

Guru mengoreksi, memberikan tambahan dan penguatan terhadap pemahaman siswa.

Kegiatan Akhir (10 menit) Fase/ Tahapan

 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru memberikan siswa PR.

 Guru mengingatkan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu mengenai luas dan keliling jajar genjang

Pertemuan ke-empat

Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) Fase/ Tahapan

 Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

 Guru membahas PR.

 Guru memberi motivasi dengan memina siswa menyebutkan benda-benda yang terbuat dari jajar genjang.

 Guru mengingatkan pengertian jajar genjang dan sifat-sifatnya.

Kegiatan Inti (60 menit)

 Guru membagikan LKS 4 kepada siswa.

 Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.

 Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.

 Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat memahami permasalahan dan mengidentifikasi permasalahan yang tedapat dalam LKS 4.

 Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui dari permasalahan jajar genjang.

Problem Formulation

 Siswa aktif membuat dan mengkonstruk ide untuk menemukan keliling dan luas jajar genjang serta hubungannya dengan persegi panjang.

 Guru meminta siswa menghubungkan bentuk jajar genjang dengan persegi untuk mendapatkan konsep luas.

 Guru memberikan membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.

 Siswa menggunakan konsep keliling dan luas jajar genjang untuk menyelesaikan permasalahan.

 Siswa mengevaluasi cara yang digunakan dalam pemecahan masalah LKS 4.

Solution Formulation

 Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

 Siswa menginformasikan hasil penyelesaian diskusi ke kelompok lain.

 Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang

Solution Implementation

77

sudah tepat.

 siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama rumus keliling dan luas jajar genjang.

Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 4 untuk menguji pemahaman konsep luas dan keliling jajar genjang.

Salah satu dari perwakilan siswa menuliskan hasil penyelesaian di papan tulis.

Kegiatan Akhir (10 menit) Fase/ Tahapan

 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru memberikan PR.

 Guru mengingatkan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu mengenai Trapesium.

Pertemuan ke-lima

Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) Fase/ Tahapan

 Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

 Guru membahas PR.

 Guru memberi motivasi dengan memina siswa

menyebutkan benda-benda yang terbuat dari trapesium.

 Guru mengingatkan siswa pengertian trapesium dan sifat-sifatnya.

Kegiatan Inti (60 menit)

 Guru membagikan LKS 5 kepada siswa.

 Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.

Problem Formulation

 Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.

 Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat memahami permasalahan dan mengidentifikasi permasalahan yang tedapat dalam LKS 5.

 Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui dari permasalahan jajar genjang.

 Siswa aktif membuat dan mengkonstruk ide untuk menemukan keliling dan luas trapesium..

 Guru meminta siswa menghubungkan bentuk trapesium dengan persegi untuk mendapatkan konsep luas dan keliling trapesium.

 Guru memberikan membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.

 Siswa menggunakan konsep keliling dan luas trapesium untuk menyelesaikan permasalahan.

 Siswa mengevaluasi cara yang digunakan dalam pemecahan masalah LKS 5.

Solution Formulation

 Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

 Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang sudah tepat.

 siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama rumus keliling dan luas trapesum.

Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 5 untuk menguji pemahaman tentang konsep luas dan keliling trapesium.

Salah satu dari perwakilan siswa menuliskan hasil

Solution Implementation

79

penyelesaian di papan tulis.

Siswa lain memberikan pendapat jika hasil pekerjaan temannya ada yang salah.

Kegiatan Akhir (10 menit)

 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru memberikan PR.

 Guru mengingatkan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu mengenai belah ketupat.

Perteman ke-enam

Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) Fase/ Tahapan

 Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

 Guru membahas PR.

 Guru memberi motivasi dengan memina siswa menyebutkan benda-benda yang terbuat dari belah ketupat.

 Guru mengingatkan siswa pengertian belah ketupat dan sifat-sifatnya.

Kegiatan Inti (60 menit)

 Guru membagikan LKS 6 kepada siswa.

 Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.

 Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.

 Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat

memahami permasalahan dan mengidentifikasi

permasalahan yang tedapat dalam LKS 6.

Problem Formulation

 Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui dari permasalahan belah ketupat.

 Siswa aktif membuat dan mengkonstruk ide untuk menemukan keliling dan luas belah ketupat..

 Guru meminta siswa menghubungkan bentuk belah ketupat dengan persegi dan segitiga untuk mendapatkan konsep luas dan keliling.

 Guru memberikan membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.

 Siswa menggunakan konsep keliling dan luas belah ketupat untuk menyelesaikan permasalahan.

 Siswa mengevaluasi cara yang digunakan dalam pemecahan masalah LKS 6.

Solution Formulation

 Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

 Siswa menginformasikan hasil penyelesaian diskusi ke kelompok lain.

 Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang sudah tepat.

 siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama rumus keliling dan luas belah ketupat.

Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 6 untuk menguji pemahaman tentang konsep luas dan keliling belah ketupat.

Salah satu dari perwakilan siswa menuliskan hasil penyelesaian di papan tulis.

Siswa lain memberikan pendapat jika hasil pekerjaan temannya ada yang salah.

Solution Implementation

81

Kegiatan Akhir (10 menit) Fase/ Tahapan

 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru memberikan PR.

 Guru mengingatkan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu mengenai layang-layang

Pertemuan ke-tujuh

Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) Fase/ Tahapan

 Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

 Guru membahas PR.

 Guru memberi motivasi dengan memina siswa menyebutkan benda-benda yang terbuat dari layang-layang.

 Guru mengingatkan siswa pengertian layang-layang dan sifat-sifatnya.

Kegiatan Inti (60 menit)

 Guru membagikan LKS 7 kepada siswa.

 Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.

 Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.

 Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat

memahami permasalahan dan mengidentifikasi

permasalahan yang tedapat dalam LKS 7.

 Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui dari permasalahan layang-layang.

Problem Formulation

menemukan keliling dan luas layang-layang.

 Guru meminta siswa menghubungkan bentuk layang-layang dengan persegi dan segitiga untuk mendapatkan konsep luas dan keliling.

 Guru memberikan membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.

 Siswa menggunakan konsep keliling dan luas belah ketupat untuk menyelesaikan permasalahan.

 Siswa mengevaluasi cara yang digunakan dalam pemecahan masalah LKS 7.

Solution Formulation

 Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

 Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang sudah tepat.

 siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama rumus keliling dan luas layang-layang.

Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 7 untuk menguji pemahaman tentang konsep luas dan keliling layang-layang.

Salah satu dari perwakilan siswa menuliskan hasil

Dokumen terkait