• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat dikemukakan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut penggunaan jerami sorgum fermentasi menggunakan starter sebagai pakan basal ruminansia untuk pembuatan pakan komplit.

DAFTAR PUSTAKA

Andini LS, Kurniawati A dan Sasongko, WT. 2008. Pengaruh fermentasi pada kecernaan jerami sorgum secara in vitro oleh mikroorganisme rumen.

Seminar Laporan Teknis PATIR BATAN. Unpublish.

Ardian. 2004. Pemanfaatan bahan pakan inkonvensional untuk ternak. Balai

Penelitian Ternak : Bogor.

Arora, S.P. 1989. Pencernaan mikroba pada ruminansia. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.

Askar, S dan Abdurachman. 2002. Pengaruh penambahan zink methionina ke dalam simulasi rumen secara in vitro terhadap produksi asam lemak atsiri. Buletin Ternak Pertanian Vol. 7. No. 2

BATAN. 2005. Sorgum (Budidaya tanaman alternatif). http//batan.go.co.id/patir/_pert.html. koleksi abstrak artikel sains. Tanggal kunjungan 30 Oktober 2007. Jakarta

Blummel, M. And rckov, E. R, 1993. Comparison Of in Vitro gas production and nylon bag degradability roughages in prediction of feed intake In Cattle. Animal feed science ang technology 40 : 109 – 229.

Conway, Ej. 1962. Microdiffusion analysis and volumetric error. 5th Edition. Crosby Loockwood and Son: London.

Cullison, AE. 2006. Feeds and feeding : basic physiology of the cow. Reston

Publishing Company, INC. Reston, Virginia.

http://www.delaval.com/DairyKnowledge/EfficientFeeding/BasicPhysiol ogy.htm. Tanggal kunjungan 10 Maret 2008.

Cumming. 2007. http://cumming.com. Tanggal kunjungan : 6 maret 2008.

Dehority, A.B. 1998. Mikrobial interactons the rumen. www.redpavfpolasr. Info. Ve/farduz/ vis-html. Diakses tanggal 12 Mei 2004.

Delaval. 2006. Efficient feeding. http//www.delaval.com/Dairy Knowledge/Efficient Feeding/Basic Physiology.htm. Tanggal kunjungan 10 Maret 2008.

Ella AS, Hardjosoewignyo, T. R. Wiradaryawan dan M. Winugoho. 1997. Perlakuan produksi gas dari hasil proses fermentasi beberapa Jenis Leguminosa Pakan. Dalam : Seminar Nasional Ilmu – Ilmu Nutrisi dan

Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan

Erowati, D. 2003. Drum plastik berpelat sebagai silo untuk kemasan kedap udara produk silase limbah pertanian. Prosiding Seminar Teknologi Untuk

Negeri 2003, Vol I, hal : 371-374.

Fapet_IPB. 2005. Dasar penelitian nutrisi. http//fapet.ipb.ac.id/pin/web/Bab II_3 htm. Tanggal kunjungan 5 Agustus 2007.

Firsoni, Sugoro I, Kurniawati A, Wahidin TS, Suharyono. 2003. Studi in vitro gas production daun galur mutan sogum sebagai pakan ternak ruminansia.

Risalah Pertemuan ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop

dan Radiasi, BATAN : Jakarta.

Firsoni, Sugoro I dan Kurniawat A. 2005. Pengaruh inokulum rumen dan lama pemeraman terhadap produksi gas, kecernaan, dan produksi biomassa mikroba silase daun sorgum. Risalah Pertemuan ilmiah Penelitian dan

Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN : Jakarta

Goering HK, Van Soest PJ. 1970. Forage fiber analysis. USDA Agric. Hand Book hlm 379.

Haryanto B. 1994. Respons produksi karkas domba terhadap strategi pemberian protein by-pass rumen. J. Ilmiah Penelitian Ternak Klepu. 3(2).

Hatmono H, dan Hastoro I. 1997. Urea molase blok: Pakan suplemen ternak ruminansia. Trubus Agriwidya: Ungaran.

Hosamani SV, UR Mehra, RS Dass. 2003. Effect of different source of energy on urea molasses mineral block intake nutrient utilization, rumen fermentation pattern and blood profile in urah buffaloes (Bubalus bubalis). Nuclear Research Institute. Izatnagar. India. Asian-Aust. J. Anim. Sci. Vol. 6(6): 818-822.

Ikhsan, M. 2004. Teknik Fermentasi hijauan makanan ternak. Artikel UNPAD : Bandung.

Kaunang, CL. 2005. Respons ruminan terhadap pemberian hijauan pakan yang dipupuk air belerang. http://www.damandiri.or.id/file/charlesipbbab7.pdf. Tanggal kunjungan 10 maret 2008.

Krishnamoorthy, U. 2001. RCA training workshop on in vitro techniques for feed evaluation. The International Atomic Energy Agency Vienna, Austria and Departement of Livestock Production Management, Veterinary College University of Agricultural Science. Bangalore: India.

Kurniawan, Brevi Prasetyo, MSpt. 2005. Pengaruh tingkat penggunaan bahan pakan pengganti molases dalam suplemen terhadap efisiensi sintesis

protein mikroba melalui pendekatan produksi gas secara in vitro. Skripsi

: Malang.

Kurniawati, A. 2007. Peningkatan kualitas jerami padi. Seminar Ilmiah PATIR- BATAN : Jakrta.

Kurniawati, A. 2007. Teknik produksi gas in vitro untuk evaluasi pakan ternak.

Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. BATAN : Jakarta.

Leng RA. 1990. Factors affecting the utilization of “poor quality” forages by ruminants particularly under tropical condition. Di dalam : Smith RH, editor. Nutrition Research Review. Volume ke-3 Cambridge : Cambridge University Press.

McDonald P, RA Edwards, JFD Greenhalg. 1988. Animal nutrition. 4th Edition. English Language Book Society, Longman: London.H: 141.

Menke, K., Raab, L., Salewski, A., Steingass, H., Fritz, D and Schneider. 1979. The estimation of digestibility and metabolizable energy content of ruminant feedingstuffs from the gas production when they are incubated with rumen liquor in vitro. Journal of Agricultural Science Cambridge 3. 217 – 222.

Munasik MP, Prayitno CH, Widyastuti T, dan Marmono A. 1998. Upaya penggunaan hijauan sogum manis (Sorghum bicolor L. Moench) varietas Rio sebagai pakan ternak ruminansia. Laporan Penelitian, Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Sudirman: Purwokerto.

Muwakhid, Badat dan F. Wadjiji. 1999. Rekayasa peningkatan mutu jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia melalui proses fermentasi trichoderma

viride. Skripsi. Universitas Islam Malang Fakultas Peternakan : Malang.

Ngamsaeng. A, Wanapat. M, and Khampa. S. 2006. Evaluation of local tropical plants by in vitro rumen fermentation and their effects on fermentation end-products. Pakistan Journal of Nutrition 5 (5): 414-418. India

Nurvianty, AR. 2006. Uji pakan komplit untuk ternak ruminansia secara in vitro. Skripsi . Fakultas Biologi Universitas Nasional Jakarta : Jakarta.

Orskov ER, Ryle M. 1990. Energy nutrition in ruminant. London : Elseivier. Parakkasi, A. 1995. Ilmu nutrisi dan makanan ternak ruminan. UI Press : Jakarta. Ranjhan SK. 1993. Animal nutrition and feeding practice. Fourth Revise edition.

Vikas Publishing House, PVT Ltd: India

Reksohadiprodjo, Soedomo. 1988. Pakan ternak gembala. BPFE : Jogjakarta.

Salim, R. Irawan, B., Amirudin, Hendrawan H, dan Nakatani M. 2002. Pengolahan jerami padi secar kering dan basah dalam buku petunjuk teknologi sapi perah di Indonesia. Dirjen Peternakan, Dinas Peternakan Jabar, dan

JICA: Jakarta.

Sasongko WT dan Kurniawati A. 2005. Studi kuantitas dan kualitas produksi hijauan mutan sorgum B100 sebagai alternatif pakan ternak ruminansia.

Risalah Pertemuan ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop

dan Radiasi, BATAN : Jakarta.

Satter LD, Slyter LL. 1974. Effect of ammonia concentration on rumen microbial protein in vitro. B. J. Nutr. 32 : 194.

Schneider, B.H. and W.P, Flatt. 1975. The evaluation of feed trough digestibility

experiments. The University of Georgia Press. Athens.

Sirappa MP. 2003. Prospek pengembangan sorgum di Indonesia sebagai komoditas alternatif untuk pangan, pakan, dan industri. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Jurnal Litbang Pertanian 22(4).

Siregar, SB. 1996. Pengawetan pakan ternak. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Soeranro. 2001. Mutation breeding in sorghum for drought tolerance. Proceeding

of international seminar “Toward harmonization between Development

and Environmental Conservation in Biological Production”. The

University of Tokyo: Japan

Soeranto. 2005. Pemuliaan tanaman sorgum. http//batan.go.co.id/patir/_pert.html. Tanggal kunjungan 4 November 2007.

Srigandono, B dan Soedarsono. 1998. Ilmu peternakan. Gajah Mada University Press: Jogjakarta.

Sugoro, I, Asih Kurniawati, Firsoni dan Soeranto H. 2003. Pembuatan silase daun galur mutan sorgum dengan menggunakan inokulum campuran isolat bakteri rumen kerbau. Risalah Pertemuan ilmiah Penelitian dan

Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN : Jakarta.

Sugoro, I. 2004. Pengaruh tanin dan penambahan PEG terhadap produksi gas secara in vitro. Risalah Pertemuan ilmiah Penelitian dan Pengembangan

Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN : Jakarta.

Suryadi MS, Darlis MSC dan Latief A. 1998. Peningkatan daya cerna jerami padi dengan menggunakan probiotik starbio untuk ternak sapi. Universitas Jambi – Fakultas Peternakan.

Suwadji, Edih. 1999. Pemanfaatan kembali limbah industri pertanian dengan menggunakan teknologi radiasi untuk budidaya jamur. Risalah

Pertemuan ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan

Radiasi, BATAN : Jakarta.

Tangdilintin FK. 1984. Evaluasi daya cerna ternak ruminansia terhadap beberapa

jenis rumput unggul di Sulawesi Selatan. Proyek Penelitian UNHAS:

Sulawesi Selatan.

Tim Mikrobiologi FK UNBRAW. 2005. Bakteriologi Medik. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya: Malang. Hal 371.

Tilley DMA, Terry RA. 1963. A two stage technique for in vitro digestion of forage crops. J. Br. Grass. Soc. 18 : 104 – 111.

Tillman AD, Hartadi H, Reksohadiprojo S, Prawirokusumo S, Lebdosokojo. 1989. ilmu makanan ternak dasar. Fakultas Peternakan UGM: Yogyakarta. Utomo, R. 2004. Teknologi pakan hijauan. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak

Fakutas Peternakan, UGM : Yogyakarta.

Van Soest, P.J. 1976. Silica in Relation to fodder quality and digestibility.

Proceedings of Workshop and Nutritive Evaluation of Forages, National

Dairy Research Intitute, Karnal.

Widati E dan Widalestari Y. 1996. Limbah untuk pakan ternak. Trubus

Agrisarana: Surabaya.

Yitnosumarotono, S. 1993. Percobaan, Perancangan, Analisis dan Interpretasinya. Gramedia. Jakarta.

Yuwanta, Tri. 2000. Kebijakan Pengembangan agribisnis di Indonesia berbasiskan bahan baku lokal; Buangaran Saragih Peternakan: Bulletin of animal

sciense. Edisi Tambahan. ISSN 0126-4400. Fakultas Peternakan UGM.

Yogyakarta.

Dokumen terkait