• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diatas maka ada beberapa hal yang

disarankan peneliti sebagai berikut:

1. Promosi pesaing berpengaruh secara positif walaupun tidak signifikan

terhadap keputusan untuk berhenti menggunakan BlackBerry, karena bauran

promosi yang digunakan pesaing akan dapat menarik perhatian pengguna

BlackBerry sehingga para pengguna BlackBerry mungkin akan berpikir untuk

karena itu, perusahaan BlackBerry harus memperhatikan, menganalisis, dan

mengawasi strategi promosi yang diterapkan pesaing agar mampu

mengantisipasi tingkat keberalihan konsumen pada smartphone pesaing.

Perusahaan BlackBerry perlu meluncurkan strategi untuk mempertahankan

konsumen, baik dari segi promosi seperti iklan yang mampu mengingatkan

konsumen tentang keberadaan produk, promosi harga, ataupun perbaikan

kualitas.

2. Pelepasan BBM pada platform lain berpengaruh secara negatif, artinya

ketersediaan BBM pada platform lain berpengaruh secara terbalik terhadap

keputusan konsumen untuk berhenti menggunakan BlackBerry. Namun, yang

harus diingat adalah ini merupakan hasil uji secara parsial. Hal ini hanya

terjadi apabila kita memandang bahwa BBM merupakan satu-satunya faktor

yang diperhatikan oleh pengguna BlackBerry. Bagaimanapun juga,

kehilangan diferensiasi akan mengakibatkan kehilangan keunggulan

kompetitif, apalagi sekarang persaingan dalam industri smartphone semakin

ketat. Oleh karena itu, perusahaan BlackBerry harus terus berinovasi dan

perlu mengembangkan diferensiasi lainnya sebagai nilai tambah bagi

pengguna BlackBerry. Perusahaan juga harus terus mengevaluasi produk dan

strategi perusahaannya, apa yang menyebabkan penurunan penjualan dan

keputusan konsumen untuk berhenti menggunakan BlackBerry, misal kualitas

BlackBerry yang mungkin lebih buruk daripada smartphone lain.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan

mengembangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna

BlackBerry berhenti menggunakan smartphone BlackBerry. Seperti yang

diperlihatkan dalam analisis data, variabel promosi pesaing dan ketersediaan

BBM pada platform lain hanya sedikit mempengaruhi keputusan untuk

berhenti menggunakan BlackBerry, artinya peneliti selanjutnya diharapkan

dapat menambah variabel independen yang dapat mengukur keputusan untuk

berhenti menggunakan BlackBerry secara lebih mendalam, seperti harga,

citra merek BlackBerry, persepsi konsumen terhadap BlackBerry, terutama

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu elemen penting dalam strategi

pemasaran produk dan jasa. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 62), bauran

pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali

yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di

pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan

perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Bauran pemasaran

terdiri dari empat elemen yaitu:

1. Produk (Product)

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan

kepada pasar sasaran. Kotler dan Keller (2009: 4) menyatakan bahwa produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara,

orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.

2. Harga (Price)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk. Keputusan penetapan harga dipengaruhi oleh sejumlah

3. Tempat (Place)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi

pelanggan sasaran. Dalam hal ini, perusahaan akan membentuk suatu saluran

pemasaran, yaitu sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat

dalam proses pembuatan barang dan jasa yang disediakan untuk digunakan.

4. Promosi (Promotion)

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk

pelanggan untuk membelinya. Setelah mengembangkan produk, menetapkan

harga untuk produk, dan menyediakan produk bagi pelanggan, maka

perusahaan juga harus mengomunikasikan proposisi nilai mereka kepada

pelanggan.

2.1.2 Fitur Produk 2.1.2.1Tingkat Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar

menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan

suatu keinginan atau kebutuhan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 268),

perencana produk harus berpikir tentang produk dan jasa dalam tiga tingkat.

Masing-masing tingkat akan menambah lebih banyak nilai pelanggan.

1. Manfaat inti (core benefit)

Yaitu layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan. Mula-mula,

pemasar harus mendefinisikan manfaat, penyelesaian masalah yang dicari

Contoh: Pelanggan BlackBerry membeli lebih dari sekedar telepon genggam

nirkabel, peralatan jelajah e-mail dan Web. Mereka membeli kebebasan dan

hubungan lansung dengan orang atau sumber daya lain.

2. Produk aktual (actual poduct)

Pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk aktual. Mereka harus

mengembangkan fitur produk, desain, tingkat kualitas, nama merek, dan

kemasan.

Contoh: Smartphone BlackBerry adalah produk aktual. Nama, komponen,

gaya, fitur, kemasan, dan atribut lain, semuanya telah digabungkan dengan

cermat untuk menghantarkan manfaat inti.

3. Produk tambahan (augmented product)

Pemasar harus membangun produk tambahan di sekitar manfaat inti dan

produk aktual dengan menawarkan pelayanan dan manfaat konsumen

tambahan.

Contoh: BlackBerry harus menawarkan lebih dari sekedar alat komunikasi.

BlackBerry harus memberikan solusi lengkap tentang masalah konektivitas

mobilitas tinggi. Maka, perusahaan mungkin memberikan jaminan, instruksi

penggunaan, pelayanan perbaikan yang cepat, call center, dan sebagainya.

2.1.2.2Atribut produk

Pengembangan suatu produk melibatkan pendefinisian manfaat yang akan

ditawarkan produk tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh

1. Kualitas produk

Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas

memiliki dampak langsung pada kinerja produk. Oleh karena itu, kualitas

berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Kualitas produk

memiliki dua dimensi yaitu:

a. Tingkat kualitas

Dalam mengembangkan produk, pemasar mula-mula harus memilih

tingkat kualitas yang mendukung positioning produk. Di sini, kualitas

produk berarti kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk untuk

menjalankan fungsinya. Perusahaan sering memilih tingkat kualitas yang

sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk

pesaing.

b. Konsistensi kualitas

Di sini, kualitas produk berarti pemastian kualitas, yaitu bebas dari

kerusakan dan konsisten dalam menghantarkan tingkat kinerja yang

diharapkan.

2. Fitur produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar, model

tanpa tambahan apa pun, merupakan tingkat awal. Perusahaan dapat

menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih

banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk

perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama untuk

efektif untuk bersaing. Perusahaan dapat mengidentifiikasi dan memilih fitur

baru yang tepat dengan mensurvei pembeli secara periodik dan kemudian

menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk

untuk setiap fitur potensial. Fitur yang dinilai tinggi oleh pelanggan dalam

hubungan dengan biaya harus ditambahkan. Untuk menghindari “kelelahan fitur”, perusahaan juga harus cermat dalam memprioritaskan fitur-fitur yang tercakup dan menemukan cara yang jelas untuk memberikan informasi

tentang bagaimana konsumen dapat menggunakan dana memanfaatkan fitur

tersebut.

3. Gaya dan desain produk

Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan desain

produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya.

Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik dan

membosankan. Gaya sensasional dapat menarik perhatian dan menghasilkan

estetika yang indah, namun gaya tersebut tidak benar-benar membuat kinerja

produk menjadi lebih baik. Desain lebih dari sekadar kulit luar, desain adalah

jantung produk. Desain yang baik tidak hanya mempunyai andil dalam

penampilan produk tetapi juga dalam manfaatnya.

2.1.2.3BlackBerry Messenger (BBM)

BlackBerry Messenger, disingkat BBM, adalah aplikasi pengirim pesan

instan yang disediakan untuk para pengguna perangkat BlackBerry. Aplikasi ini

mengadopsi kemampuan fitur atau aktivitas yang populer di kalangan pengguna

keunggulan dari penggunaan perangkat BlackBerry selain layanan Push Mail.

Layanan Messenger ini dibuat khusus bagi pemilik BlackBerry dan dirancang

khusus untuk berkomunikasi di antara pengguna. Cara menggunakan BlackBerry

Messenger adalah dengan penghubung nomor PIN yang juga eksklusif dimiliki

masing-masing perangkat BlackBerry.

Melalui BBM, pengguna dapat memiliki percakapan grup di BBM,

dimana ada lebih dari dua orang yang dapat berpartisipasi di dalamnya. pengguna

juga dapat mengirim gambar dan audio dalam BBM, sesuatu yang awalnya hanya

dapat dilakukan dalam Multimedia Messaging Service (MMS) tetapi tidak dalam

Short Message Service (SMS) . Tidak seperti SMS, pengguna tidak dikenakan

biaya untuk mengirim BBM. Tidak seperti pesan teks, dimana pengguna mungkin

harus membayar untuk setiap pesan yang Anda kirim, BlackBerry Messenger

(BBM) menggunakan paket layanan nirkabel, sehingga pengguna bisa mengirim

pesan sebanyak yang diinginkan. Pengguna bisa menggunakan BBM untuk

mengobrol dan membagikan file secara langsung dengan orang lain yang

memiliki smartphone BlackBerry (http://docs.blackberry.com).

Dari survei yang dilakukan RIM di Indonesia, ada beberapa alasan kenapa

BBM disukai yaitu:

1. Fitur BBM Groups dalam BBM. Orang-orang suka berkomunitas.

Membicarakan segala hal dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok.

2. "Change Display Picture". Fitur ini kerap dimanfaatkan oleh pengguna

3. Orang Indonesia suka BBM karena bisa berkirim pesan sesuka hatinya

dengan karakter panjang tanpa batas. Mereka tidak perlu khawatir terkena

biaya ekstra. Karena semua sudah jadi satu paket dalam akses data. Melalui

BBM, mereka juga dapat konfirmasi realtime.

2.1.3 Promosi

Menurut Kotler dan Keller (2009: 172), promosi atau komunikasi

pemasaran adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan konsumen, secara langsung maupun tidak

langsung, tentang merek yang dijual. Subagyo (2010: 129) mengemukakan bahwa

promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau

mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi

tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang

keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk

bertindakdalam membeli suatu produk.

Menurut Sutojo (2009: 265) promosi adalah kegiatan yang dilakukan

untuk memberitahu pembeli tentang keberadaan produk di pasar atau

kebijaksanaan permasaran tertentu yang baru ditetapkan perusahaan misalnya

2.1.3.1Tujuan Pemberian Promosi

Subagyo (2010: 133) menyatakan tujuan dari promosi adalah sebagai

berikut:

1. Menginformasikan

Sebagai tujuan utama dari promosi yang akan dilakukan adalah

menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang

berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk

dapat diketahui secara jelas. Kegiatan untuk menginformasikan atas berbagai

hal yang berkaitan dengan perusahaan dengan konsumen dapat berupa:

a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk

c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

d. Menjelaskan cara kerja produk

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan

f. Meluruskan kesan yang salah

g. Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli.

h. Membangun citra perusahaan.

2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran

Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan oleh

perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen

sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembelian terhadap

produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Tujuan utama dari kegiatan

a. Membentuk pilihan merek

b. Mengalihkan pilihan ke merek lain

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman

3. Mengingatkan kembali konsumen sasaran

Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan

perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini

dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang

dihasilkan yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya

dimanapun mereka berada. Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan

dapat terdiri atas :

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat

b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang akan menjual produk

perusahaan

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye iklan

d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

2.1.3.2Bauran Promosi

Bauran promosi atau disebut juga bauran komunikasi pemasaran

perusahaan merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan

membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 2008: 117). Bauran

promosi terdiri dari lima sarana promosi utama yaitu:

1. Periklanan (advertising)

Iklan adalah semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide,

barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Mohr, dkk (2010: 376) menyatakan

periklanan sebagai suatu bentuk komunikasi terbayar dan nonformal yang

menggunakan saluran media massa seperti radio, televisi, billboard, dan

sebagainya atau pun jurnal perdagangan. Iklan bisa menjadi cara yang efektif

dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan

membangun preferensi merek atau mendidik orang.

2. Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong

pembelian atau penjualan produk atau jasa. Menurut Blattberg dan Neslin

(dalam Lehmann dan Winer, 2005: 372), promosi penjualan merupakan

sekumpulan perangkat yang ditujukan untuk menghasil respon dari konsumen

yang aktif dalam jangka pendek. Promosi penjualan dapat berupa kupon,

hadiah, percobaan gratis, potongan harga, dan sebagainya.

3. Hubungan masyarakat (public relations)

Hubungan masyarakat dimaksudkan untuk membangun hubungan baik

dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan,

membangun citra perusahaan yang baik, dan menanggapi rumor, berita, dan

pengaruh kuat terhadap kesadaran publik dengan biaya yang lebih rendah

daripada periklanan.

4. Penjualan personal (personal selling)

Penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk

tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.

Penjualan personal meliputi komunikasi dua arah dan pribadi antara tenaga

penjual dan pelanggan individu, secara tatap mka, melalui telepon, konferensi

video, atau dengan cara lainnya. Kini perusahaan menghabiskan banyak biaya

untuk melatih wiraniaga dan mengubah mereka dari pengambil pesanan pasif

menjadi pengambil pesanan aktif.

5. Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung merupakan hubungan langsung dengan konsumen

individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera

dan membangun hubungan pelanggan yang abadi. Pemasar berkomunikasi

secara langsung dengan pelanggan, sering dengan satu-satu, berbasis

interaktif. Pemasaran langsung dapat membuat penawaran dan strategi

pemasar langsung kurang dapat dilihat oleh pesaing.

Menurut Mohr, dkk (2010: 375), dalam pasar untuk produk teknologi

tinggi, selain menggunakan sarana komunikasi pemasaran yang tradisional,

pemasar semakin meningkatkan strategi promosi mereka dengan menggunakan

media yang baru (new media). Media yang baru tersebut meliputi berbagai sarana

1. Iklan tampilan online (online display ads)

Iklan tampilan termasuk grafis serta teks, ditempatkan berdampingan dengan

isi editorial dalam sebuah halaman Web, dan ketika diklik, akan membawa

pengguna ke website pengiklan. Iklan tampilan dapat bersifat statis atau

melibatkan media seperti animasi, audio, atau video. Penelitian menunjukkan

bahwa iklan tampilan meningkatkan kesadaran akan iklan, kesadaran merek,

dan minat beli konsumen.

2. Iklan pencari (search ads)

Iklan pencari disajikan berdasarkan kata kunci yang dimasukkan pengguna

internet ke dalam sebuah mesin pencari. Setelah pengguna memasukkan kata

kunci untuk informasi yang dicari, kata kunci tersebut akan dicocokkan

dengan isi/konten halaman dalam database dan suatu daftar halaman-halaman

akan dihasilkan.

3. Teknologi Web 2.0

Web 2.0 merujuk pada kumpulan perangkat lunak berbasis internet yang

biasa disebut juga media sosial (social media). Media sosial meliputi situs

jaringan sosial (social networking sites), blog, podcast, situs video (video

sites). Semua teknologi Web 2.0 memiliki potensial untuk memasukkan iklan

tampilan atau iklan pencari yang sukses untuk menarik pemirsa yang banyak.

4. Pemasaran mobile (mobile marketing)

Pemasaran mobile menggunakan telepon seluler sebagai sarana promosi.

pesan, langsung kepada telepon seluler individu sasaran. Pemasar juga dapat

mengirimkan kupon kepada konsumen melalui telepon seluler.

2.1.3.3Promosi Pesaing

Lehmann dan Winer (2005: 104) menyatakan bahwa pesaing, baik kecil

maupun besar, secara konstan menyediakan informasi kepada pasar sasaran, yang

oleh para ekonom dianggap sebagai suatu sinyal atau isyarat. Periklanan

memberikan perangsang dan pendorong bagi konsumen untuk berpindah merek,

dan menyatakan bahwa konsumen dengan tingkat persepsi periklanan yang

berbeda mempunyai berbagai macam kemungkinan untuk berpindah merek. Jadi,

iklan pesaing yang lebih efektif akan mungkin semakin mendorong konsumen

untuk membeli produk pesaing.

Konsumen dapat terus memperhatikan harga, periklanan, serta elemen

bauran pemasaran lainnya dari para pesaing. Terdapat beberapa pertanyaan yang

harus diperhatikan mengenai strategi promosi pesaing yaitu:

1. Dalam hal manajemen penjualan, jenis pendekatan penjualan seperti apa yang

digunakan oleh pesaing?

2. Apakah tenaga penjualan pesaing bersikap agresif untuk memperoleh

pelanggan baru?

3. Media periklanan apa yang digunakan?

4. Jenis promosi penjualan seperti apa yang digunakan dan seberapa sering

2.1.4 Strategi Pertumbuhan Perusahaan

Seperti produk, pasar juga berevolusi melalui empat tahap, yaitu

kemunculan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan (Kotler dan Keller, 2009:

314). Hal ini mengindikasikan bahwa pasar yang memiliki pertumbuhan tinggi

akan menuju tahap kedewasaan dari waktu ke waktu, dan pasar yang berada pada

tahap kedewasaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi akan menurun juga.

Oleh karena itu, perusahaan harus memutuskan strategi apa yang harus diterapkan

untuk memandu perkembangan perusahaan.

Walker, Jr. dan Mullins, (2011: 41) menyatakan bahwa pada dasarnya,

perusahaan dapat menuju pada dua arah utama dalam mencari pertumbuhan di

masa depan, yaitu melaksanakan ekspansi atas bisnis dan aktivitas perusahaan

sekarang atau melakukan diversifikasi kepada bisnis baru, apakah melalui

perkembangan bisnis internal atau melakukan akuisisi. Empat alternatif strategi

pertumbuhan perusahaan antara lain:

1. Penetrasi pasar

Merupakan strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan

produk-produk terkini pada segmen pasar saat ini tanpa mengubah produk.

Strategi yang dapat dilakukan perusahaan antara lain:

a. Meningkatkan pangsa pasar

b. Meningkatkan penggunaan produk

c. Meningkatkan frekuensi konsumsi

d. Meningkatkan jumlah produk yang digunakan

2. Pengembangan pasar

Merupakan strategi pertumbuhan perusahaan dengan menggali dan

mengembangkan segmen pasar baru untuk produk terkini pemasar dapat

mencari pengguna baru dalam dua kelompok, yaitu:

a. Kelompok yang belum pernah menggunakan produk (strategi segmen

pasar baru)

b. Kelompok yang tinggal di tempat lain (strategi ekspansi geografis)

3. Pengembangan produk

Merupakan strategi pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk

modifikasi atau produk baru pada segmen pasar terkini. Strategi ini

menekankan pada perkenalan untuk perluasan lini produk,

perbaikan/penyempurnaan produk, serta produk baru atau penawaran

pelayanan baru kepada segmen pasar terkini.

4. Diversifikasi

Merupakan strategi pertumbuhan perusahaan melalui pendirian atau akuisisi

bisnis di luar produk dan pasar perusahaan yang terbaru. Strategi ini lebih

berisiko daripada strategi ekspansi yang lain karena harus mempelajari

operasi baru dan melayani konsumen yang masih asing.

Penetrasi Pasar Pengembangan Produk

Pengembangan Pasar Diversifikasi

Sumber: Kotler dan Armstrong (2008)

Gambar 2.1

Pasar baru

Pasar yang sudah ada

Produk yang

2.1.5 Keputusan Konsumen untuk Berhenti Menggunakan

Keputusan konsumen untuk berhenti menggunakan suatu produk dapat

disebut juga sebagai perilaku perpindahan (switching behavior) (Ndubisi dan

Tam, 2007: 4). Istilah berhenti dan perpindahan dapat dipertukarkan satu sama

lain. Keputusan untuk berhenti didefinisikan sebagai perilaku di mana konsumen

mengabaikan suatu produk demi produk lainnya. Konsumen memutuskan untuk

tidak membeli lagi produk tersebut. Menurut Colgate dan Hedge (dalam Ndubisi

dan Tam, 2007: 4), keputusan untuk berhenti merupakan keputusan konsumen

untuk berhenti membeli suatu jasa atau berhenti berlangganan dengan perusahaan

tertentu, di mana hal ini merupakan pemutusan hubungan secara bertahap karena

masalah yang dihadapi sepanjang waktu .

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 230), setelah membeli,

menggunakan, dan melakukan evaluasi, konsumen yang merasa puas akan

memiliki komitmen terhadap produk dan membeli berkali-kali, atau konsumen

juga dapat merasa kecewa sehingga beralih pada merek lain atau tidak mau lagi

menggunakan produk tersebut. Apabila produk tidak dapat memenuhi harapan

konsumen, evaluasi negatif akan terjadi. Evaluasi negatif dapat menghasilkan

keputusan untuk tidak lagi membeli merek tersebut. Ketidakpuasan konsumen

merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek karena

pelanggan yang tidak puas akan mencari informasi pilihan produk lain dan mereka

mungkin akan berhenti membeli produk atau mempengaruhi orang lain untuk

Alasan dasar bagi suatu perusahaan untuk mempedulikan kepuasan

pelanggan adalah bahwa kepuasan mengarah pada retensi pelanggan. Namun,

Lehmann dan Winer (2005: 163) menyatakan bahwa konsumen yang merasa puas

juga mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang karena faktor-faktor lain

seperti persediaan/pasokan produk yang kurang, perilaku mencari variasi,

ketersediaan beragam pilihan, dan penawaran promosi dari pesaing yang menarik.

Menurut Oliver (dalam Kotler dan Keller, 2009: 138), loyalitas merupakan

komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung

kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan

usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Loyalitas merek

mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk

(Situmorang, 2012: 198).

Kotler dan Keller (2009: 245) menyatakan bahwa loyalitas konsumen

berdasarkan status loyalitas merek dapat dibagi menjadi empat yaitu:

1. Loyalitas berat: konsumen yang hanya membeli satu merek sepanjang waktu.

Pola pembeliannya adalah X, X, X, X, yaitu setia pada merek X tanpa syarat.

2. Loyalitas yang terbagi: konsumen yang loyal kepada dua atau tiga merek.

Dokumen terkait