• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dengan harapan dapat memberi sedikit masukan dan gagasan baru bagi perusahaan maka penulis akan mengajukan beberapa saran terkait dari hasil evaluasi yang diperoleh. Saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut : a. Sistem Informasi Akuntansi gaji pegawai di AJB BUMIPUTERA 1912

Kantor Cabang Setia Budi Medan telah efektif, sebaiknya dipertahankan dan perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan dapat dihindari.

b. Pemberian unsur – unsur gaji yang sudah ada harus tetap dipertahankan dan jika memungkinkan ditingkatkan dengan dipenuhinya unsur – unsur gaji seperti tunjangan dan sebagainya maka pegawai dapat termotivasi untuk dapat bekerja lebih baik dan efektif lagi.

c. Instansi harus selalu menjaga suasana keharmonisan hubungan antara sesama pegawai juga komunikasi dan koordinasi yang baik antara bagian yang satu dengan bagian lain selalu harus dipertahankan dan ditingkatkan agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara masing – masing pegawai dan bagian – bagiannya.

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

AJB BUMIPUTERA 1912 berdiri pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah yang pada awalnya memiliki nama Onderlinge Levensverzekering Maaschappij, dengan pelopornya antara lain adalah M. Ng. Dwijosewojo, M.K.H. Soebroto dan M. Admijojo.

M. Ng. Dwijosewojo, seorang guru sekolah dari Yogyakarta yang menjadi sekretaris pertama pengurus besar “Boedi Oetomo”. Sedangkan M. K. H. Soebroto dan M. Adimidjojo masing-masing menjabat direktur dan bendahara pada awal berdirinya perusahaan. R. Soepadno dan M. Darmowidjojo, keduanya sebagai guru sekolah rakyat segera bergabung dan bersama ketiga pendiri lainnya merupakan pemegang polis pertama.

BUMIPUTERA 1912 memulai usahanya tanpa dukungan modal. Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut merupakan modal awal dari perusahaan tersebut. Syaratnya adalah ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun penuh.

Latar belakang berdirinya lembaga asuransi ini pada awalnya adalah kondisi bangsa Indonesia yang terjajah selama lebih dari 3 abad oleh kolonial Belanda, sehingga menimbulkan munculnya gerakan nasional bangsa Indonesia, yang diawali dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908

yang merupakan gabungan dari unsur-unsur Jong Java, Jong Sumatera, Jong Batak Bond, Jong Islamieten Bond dan Jong Selebes.

Gerakan nasional Boedi Oetomo telah melahirkan kesadaran Nasional untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia, maka lahirlah ide/gagasan dari seseorang bernama M. Ng. Dwi Joeswojo anggota Persatuan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB) untuk mendirikan asuransi jiwa bagi para guru pribumi. Ide tersebut dilontarkan dihadapan peserta Kongres Boedi Oetomo pada tahun 1910 yang diterima secara bulat, walaupun belum dapat mewujudkannya. Sampai akhirnya pada kongres Pertama PGHB tanggal 12 Februari 1912, ide tersebut dapat terealisasi.

Pada mulanya, perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian perusahaan tersebut memperluas pasar yang lebih umum dan mengganti namanya menjadi “O. L. Mij BoemiPoetra”, yang sekarang dikenal sebagai “Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912” atau disingkat dengan “AJB BUMIPUTERA 1912”.

Dengan pecahnya perang Asia Timur Raya yang melibatkan Indonesia maka BUMIPUTERA mengalami masa suram. Pada tahun 1942, kehadiran Jepang di Indonesia akibat perang tersebut membawa iklim perekonomian yang semakin buruk. Ekonomi perang ala bala tentara Jepang mengakibatkan inflasi yang mulai mengganas dan merajalela. Keberhasilan yang dicapai perusahaan asuransi jiwa nasional mulai mengalami kemunduran. Setelah mengalami masa surut pada masa perang revolusi maka pada tahun 1950 sebagai langkah pertama dalam merehabilitasi kembali Bumiputera adalah

pemeriksaan kembali tentang kekayaan, organisasi dan administrasi baik dikantor pusat maupun cabang-cabangnya. Dibawah pimpinan R. Notohamiprodjo sebagai ketua Planning Boar disusunlah kerja riil menuju modernisasi Bumiputera.

Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tanggal 11 Februari 1992 tentang usaha perasuransian Bab IV pasal 7 bentuk usaha bersama (mutual) tetap diakui eksistensinya sehingga sampai sekarang AJB Bumiputera 1912 merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang berbentuk usaha bersama di Indonesia.

Logo Perusahaan

Gambar 2.1

Logo AJB BUMIPUTERA 1912

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912

Filosofi Logo AJB BUMIPUTERA 1912

Logo ini membentuk sebuah mahkota atau aksesori kepala tradisional yang melambangkan kedaulatan, martabat, dan kekuatan yang terdiri dari tiga figur manusia (membangkitkan memori dari tiga pendiri AJB

seluruh rakyat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat. Logo ini juga merepresentasikan konsep Mutualitas antara tiga pemangku kepentingan AJB BUMIPUTERA 1912 yaitu Pemegang Polis, Karyawan dan Negara.

Simbol mahkota terletak di atas huruf "I" yang berarti Indonesia, merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi Indonesia yang menguntungkan bagi negara dan masyarakat Indonesia. Posisi simbol logo di atas huruf "I" juga menyerupai sebuah pohon yang merupakan simbol pertumbuhan dan pembaharuan.

Logo AJB BUMIPUTERA 1912 yang baru berwarna biru gradien (warna tradisional AJB BUMIPUTERA 1912). Warna biru mewakili: Kepercayaan, Ketulusan dan Ketenangan. Logo ini mengandung arti modern, inklusif, dan mencerminkan karakter tradisional Indonesia. Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi sangat mudah dan hemat biaya di segenap lapisan organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 di seluruh Indonesia.

Visi, Misi, Kode Etik dan Prinsip Perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912

Perusahaan ini memiliki Visi, Misi dan Nilai Budaya sebagai berikut:

Visi

Kuat, Menguntungkan, Terkemuka

Misi

Modern Sehat 5 Besar

a. Sinergi, Kerjasama yang positif dalam mencapai Visi Misi Organisasi

b. Empati, Sikap melayani terhadap kepuasan pelanggan melalui pelayanan terbaik (Customer Focus / Oriented)

c. Moral, Berbekal kejujuran dalam memegang teguh dan taat semua aturan, norma sosial serta etika organisasi (Integrity)

d. Aktif, Bertindak proaktif dalam meningkatkan kompetensi diri secara berkesinambungan untuk berkontribusi terhadap kemajuan organisasi dan pembangunan bangsa (Continuous Learning)

e. Nasionalis, Bangga atas jati diri bangsa dalam wujud cinta dan loyal terhadap perusahaan sebagai aset bangsa Indonesia (Loyal)

f. Gigih, Bekerja keras dalam bertindak mengoptimalkan penggunaan sumber daya di semua proses bisnis untuk mencapai hasil dengan kualitas terbaik (Work Excellent)

g. Apresiatif, Terciptanya kolaborasi melalui pendekatan interpersonal dan metode komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan hubungan yang harmonis serta saling menghormati (Human Relationship) h. Teladan, Mampu dipercaya dan diandalkan di setiap proses kerja

organisasi serta tumbuh kembang di semua aspek dalam pencapaian Visi Misi AJB Bumiputera 1912 (Trustworthy)

Kode Etik dan Prinsip Perusahaan Idealisme

AJB BUMIPUTERA 1912 bukan berdiri semata-mata untuk mencari keuntungan, melainkan sebagai alat finansial yang lahir dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui bisnis asuransi jiwa.

Mutualisme

Sebagai dasar manajemen Perusahaan, nilai sosial mutualisme dimanifestasikan melalui kerjasama, kemitraan, dan sinergi antara pemegang polis dan sesama pemegang polis, antara Perusahaan dan pemegang polis, antara karyawan dan sesama karyawan dalam perusahaan, dan antara karyawan dengan manajemen dalam perusahaan.

Profesionalisme

Keunggulan dan kompetensi sumber daya manusia, yang dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan dari waktu ke waktu, menjadikan Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup, pengembangan organisasi dan pertumbuhan bisnis.

B. Struktur Organisasi

Didalam sebuah organisasi baik itu berbentuk organisasi perusahaan maupun organisasi perkumpulan biasa, pasti mempunyai struktur organisasi. Salah satu tujuannya adalah menggambarkan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab serta bagaimana hubungan antara suatu bagian dengan bagian lainnya dalam organisasi tersebut guna mencapai tujuan bersama. Untuk menggerakkan organisasi dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi.

Struktur organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 berbentuk struktur organisasi garis yang dapat memberikan gambaran mengenai pembagian

tugas dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang terdapat di dalam perusahaan.

Keberadaan AJB BUMIPUTERA 1912 sebagai usaha bersama (mutual

company) telah dikukuhkan pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri

Keuangan RI No. 1250/KMK.03/1988 tanggal 20 Desember 1989.

Gambar 2.2

Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 se- Indonesia

Gambar 2.3

Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912

C. Job Description

a. Kepala Cabang

Kepala Cabang Asper adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk memimpin sebuah organisasi Kantor Cabang Asper. Kepala Cabang berperan dalam melaksanakan pengembangan organisasi keagenan, kegiatan operasional produksi, operasional konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya.

Hubungan Organisasi

Kepala Cabang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah, mengkoordinir dan membawahi :

1.1 Kepala Unit Operasional

1.2 Kepala Unit Administrasi dan Keuangan 1.3 Agen Koordinator

b. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada Pemegang Polis, Agen Koordinator, dan Agen.

Hubungan Organisasi

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi :

2.1 Kasir / Pemegang Kas 2.2 Pegawai Administrasi 2.3 Tenaga Kontrak ( SPIK ) c. Kepala Unit Operasional (KUO)

Kepala Unit Operasional adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional penjualan, operasional konservasi dan pelayanan kepada Pemegang Polis.

Kepala Unit Operasional bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan mengkoordinir Agen dalam unit kerjanya.

d. Kasir

Kasir adalah seorang pejabat fungsional yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan tata tertib administrasi, sirkulasi dan laporan keuangan.

Hubungan Organisasi

Kasir bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan.

e. Pegawai Administrasi

Pegawai Administrasi adalah seorang karyawan yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan administrasi.

Hubungan Organisasi

Pegawai Administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan.

f. Tenaga SPIK

Tenaga Kontrak (SPIK) adalah seorang pekerja berstatus kontrak kerja dengan perusahaan dalam batas waktu tertentu ( Sopir, Tenaga Kemanan dan Tenaga Kebersihan Kantor / Office Boy ) yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk

membantu melaksanakan pekrjaan-pekerjaan diluar pekerjaan administrasi.

Hubungan Organisasi

Tenaga SPIK bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi dan Keuangan.

g. Agen Koordinator

Agen koordinator adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap Agen Produksi dan/atau Agen Debit yang berada di bawah koordinasinya.

Hubungan Organisasi

Agen Koordinator bertanggung jawab kepada Kepala Cabang. h. Agen Produksi

Agen Produksi adalah agen yang mempunyai kewajiban melakukan kegiatan penutupan produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen pasarnya.

Hubungan Organisasi

Agen bertanggung jawab kepada Agen Koordinator. i. Agen Debit / Petugas Customer Service

Agen Debit / Petugas Customer Service adalah agen / petugas yang mengelola portofolio polis pada suatu wilayah debit dengan kewajiban pokok melakukan kegiatan pengutipan premi dan pelayanan terhadap Pemegang Polis dalam wilayah debit, dibawah pengawasan dan koordinasi Agen coordinator/Kepala Unit Operasional (KUO).

Hubungan Organisasi

Agen Debit bertanggung jawab kepada Agen Koordinator, sedangkan Petugas Customer Service bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan (Kantor Cabang Eksekutif).

D. Jaringan Usaha

Jaringan usaha pada perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912 meliputi usaha atau beberapa kegiatan, diantaranya :

1. Asuransi Jiwa Perorangan

a. Mitra Prima, yaitu produk (USD) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling mendasar dari program Asuransi : perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika program berakhir, dan warisan jika mengalami kematian.

b. Ekawaktu Ideal, yaitu produk asuransi (IDR) untuk masa pensiun serta melindungi kesejahteraan keuangan nasabah.

c. Mitra Beasiswa, yaitu produk asuransi (IDR) untuk memberikan perlindungan kepada anak dan biaya pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

d. Mitra Permata, yaitu produk asuransi (IDR) untuk menyediakan manfaat perlindungan tabungan dengan nilai investasi yang tinggi. e. Mitra Melati, yaitu produk asuransi (IDR) khusus untuk mereka

yang membutuhkan asuransi dengan program manfaat tetap, dengan menawarkan perpaduan antara kebutuhan perlindungan dan tabungan/investasi.

f. Mitra Cerdas, yaitu produk asuransi (IDR) untuk merencanakan keuangan bagi pendidikan dan keluarga.

g. Mitra Sehat, yaitu produk asuransi (IDR) untuk merencanakan keuangan bagi kesehatan dan keluarga.

h. Mitra Abadi, yaitu produk asuransi (USD) untuk perlindungan kesehatan seumur hidup.

i. Mitra Poesaka, yaitu produk asuransi (USD) untuk perlindungan masa sekarang dan masa depan dengan tabungan yang terkait dengan investasi dan fleksibilitas tak terbatas.

j. Mitra Guru, yaitu produk asuransi untuk mensejahterakan para guru.

k. Mitra BP-Link, yaitu produk asuransi berbasis investasi dengan pengembangan dan investasi yang maksimal, fleksibel dan dikelola oleh manajer investasi professional.

l. Mitra Warisan Plus, yaitu produk asuransi untuk perlindungan warisan.

m. Mitra Proteksi Mandiri, yaitu produk asuransi untuk menciptakan kesejahteraan secara mandiri.

2. Asuransi Jiwa Kumpulan

a. Asuransi Kredit, yaitu produk asuransi untuk melindungi mereka yang berhutang kepada lembaga keuangan.

b. Asuransi Ekawaktu, yaitu produk asuransi non tabungan yang memberikan perlindungan murni terhadap resiko kematian, yang

berlaku untuk periode tertentu dan melindungi kemungkinan kerugian-kerugian yang terjadi karena kematian karyawan.

c. Asuransi Kecelakaan, yaitu produk asuransi yang memberikan perlindungan murni terhadap resiko kecelakaan.

d. Mitra Mediacare, yaitu produk asuransi untuk menutupi biaya perawatan kesehatan dan operasi.

e. Program Kesejahteraan Karyawan, yaitu produk asuransi untuk memberikan perlindungan dan keamanan financial bagi karyawan dan/atau keluarga mereka jika terjadi cacat akibat kecelakaan atau hal lain, atau berkurangnya penghasilan akibat pensiun.

f. Asuransi idaman, yaitu produk asuransi yang memberikan perlindungan kematian untuk jangka waktu tertentu hingga maksimum 30 tahun, serta menyediakan dana dalam bentuk akumulasi nilai uang yang meningkat secara progresif dari waktu ke waktu.

3. Asuransi Perorangan Syariah

a. Mitra Mabrur Plus, yaitu produk asuransi (IDR) untuk menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip syariah.

b. Mitra Iqra Plus, yaitu produk asuransi (IDR) untuk membiayai perlindungan dan pendidikan anak dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, baik dalam keadaan kedua orang tua masih hidup atau telah meninggal dunia, berdasarkan prinsip syariah.

c. Mitra Amanah, yaitu produk asuransi yang memberikan perlindungan jiwa dan hasil investasi yang kompetitif, berdasarkan prinsip syariah.

4. Asuransi Kumpulan Syariah

a. Mitra Ekawarsa, yaitu produk asuransi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam melindungi kesejahteraan karyawan dan keluarganya, berdasarkan prinsip syariah.

b. Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri, yaitu produk asuransi untuk perlindungan kecelakaan diri, berdasarkan prinsip syariah.

c. Mitra Ta’awun Pembiayaan, yaitu produk asuransi untuk membantu kreditur dan melindungi debitur dengan merencanakan pelunasan pinjaman jika terjadi musibah kematian, berdasarkan prinsip syariah. 5. DPLK AJB BUMIPUTERA 1912, ikut serta dalam pembangunan Negara

dan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang selalu memberikan pilihan investasi yang menguntungkan bagi para pesertanya, DPLK AJB BUMIPUTERA 1912 dibentuk sebagai pengembangan bisnis AJB BUMIPUTERA 1912, yang disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan SK Nomor : KEP 93 / KM. 10 / 2007 tanggal 2 Mei 2007.

E. Kinerja Terkini

AJB BUMIPUTERA 1912 telah berkembang untuk mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern, produk yang

beragam, serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai tradisional yang melandasi pendirian AJB BUMIPUTERA 1912.

AJB BUMIPUTERA 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia.

AJB BUMIPUTERA 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'.

AJB BUMIPUTERA 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah.

AJB BUMIPUTERA 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan kelompok umur, serta menyediakan berbagai produk dan layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya. Sehingga AJB BUMIPUTERA 1912 merupakan aset nasional pelopor asuransi di Indonesia.

F. Rencana Usaha

Rencana usaha yang dilakukan oleh perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912 untuk meningkatkan pendapatan preminya adalah dengan mengadakan gathering, buka pasar dengan siMOLEK, meluncurkan produk baru yang

kompetitif serta membuka cabang-cabang prioritas untuk memasarkan produk – produk Unit Link.

AJB BUMIPUTERA 1912 baru – baru ini menggelar kegiatan edukasi keuangan melalui pengoperasian 20 unit Mobil Literasi Edukasi Keuangan (siMOLEK) untuk ketiga kalinya. Dalam acara ini AJB BUMIPUTERA 1912 menargetkan dapat menjaring 1000 pemegang polis baru dengan total perolehan premi lebih dari Rp 2 milyar. Mobil siMOLEK ini dijadikan alternative pemasaran asuransi untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah yang sesuai dengan target pasar AJB BUMIPUTERA 1912. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana edukasi mengenai pentingnya asuransi untuk perlindungan terhadap resiko yang mungkin dialami di masa mendatang.

Disamping itu, untuk menjaring pasar baru – baru ini AJB BUMIPUTERA 1912 resmi me-launching produk asuransi jiwa terbarunya. Produk tersebut diberi nama Asuransi Jiwa Mitra Asri. Kata Asri disini tidak lain merupakan kependekan dari Asuransi Rakyat Indonesia. Premi yang dibayarkan pertahun untuk asuransi ini minimal adalah sebesar Rp 50.000,00 dan maksimal Rp 250.000,00. Asuransi ini dirancang sebagai produk perlindungan jiwa untuk keluarga. Produk asuransi jiwa ini menyediakan bantuan santunan jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan resiko, seperti cacat atau kematian. Selain itu, AJB BUMIPUTERA 1912 juga meluncurkan produk terbarunya lagi yang bernama BP Maxi yang mencapai 8% tanpa dikenakan pajak.

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatnya resiko kematian karena kondisi alam yang sulit diperkirakan, khususnya yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, seperti gempa bumi, tanah longsor, kecelakaan, serta masih banyak lagi, sangat dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia. Kejadian – kejadian itu menyadarkan masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap jiwa mereka. Alasan itulah yang mendorong didirikannya perusahaan asuransi.

Sekarang ini sudah semakin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasa asuransi dengan beragam produk dan kualitas yang bersaing, sehingga diperlukan sikap professional untuk mengelola perusahaan yang ada supaya terus meningkat dan tetap berjaya di antara perusahaan-perusahaan pesaing lainnya. Hal ini sangat penting agar perusahaan-perusahaan dapat menjaga kelangsungan operasionalnya. Salah satu faktor yang menunjang kegiatan operasional sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusia (pegawai, buruh, manajer dan lain sebagainya) yang ada di dalamnya, tentunya sumber daya yang memiliki pengetahuan dan keahlian dibidangnya.

Perkembangan dunia bisnis mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan dan mampu mengidentifikasikan setiap peluang yang muncul serta merumuskannya dalam perencanaan jangka panjang perusahaan agar dapat berkompetisi dan memenangkan persaingan.

Perusahaan juga diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Untuk itu perusahaan membutuhkan berbagai sumber daya manusia. Agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin maka perusahaan dituntut untuk mampu mengelola seluruh potensi sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.

Sumber daya yang seperti ini adalah sumber kekayaan perusahaan (aset) yang berharga dan harus dikelola dengan hati-hati, dikembangkan, dan dipelihara. Oleh karena itu sudah selayaknya perusahaan memberikan imbal jasa yang sesuai dan yang dapat memicu semangat para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi dalam perusahaan tersebut. Imbal jasa dapat diberikan dalam bentuk financial berupa gaji, upah, bonus dan lain sebagainya. Dalam bentuk non-finansial dapat berupa kenaikan jabatan, beasiswa untuk melanjutkan studi, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh pemberian imbal jasa finansial berupa pembayaran gaji. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan pegawai tetap, manajer yang dibayarkan secara tetap setiap bulan. Pembayaran gaji merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan oleh perusahaan. Hal ini menyangkut para pegawai yang selalu berupaya untuk memajukan perusahaan, sehingga perusahaan memerlukan sistem dan prosedur yang baik, efisien, dan efektif dalam pembayaran gaji tersebut menghambat para pegawai menjadi tidak disiplin karena meremehkan absensi masuk kerja yang dapat diwakili.

Untuk memenuhi hal tersebut diatas pihak manajemen perlu membuat sistem informasi akuntansi penggajian. Sistem informasi akuntansi merupakan sarana yang penting dan diperlukan untuk memperoleh informasi keuangan, termasuk informasi sistem penggajian. Sistem informasi akuntansi juga diperlukan peranannya untuk menghindari resiko kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan dan penyelewengan yang menyebabkan besarnya kerugian pada perusahaan. Sistem informasi akuntansi terdiri dari perangkat kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat di abad 21 ini, tentu membawa dampak pada bidang ekonomi. Dimana sistem informasi akuntansi yang sebelumnya dijalankan secara manual dirasakan tidak lagi mampu memberi manfaat yang memadai dalam bidang operasional.

Sistem penggajian juga merupakan salah satu komponen terbesar dan terpenting dalam sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu, sistem ini harus didesain untuk memenuhi kebutuhan pihak manajemen suatu perusahaan dan peraturan pemerintah. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau salah tidak hanya merugikan para pegawai, tetapi juga mempersulit pengambilan keputusan serta dapat mengakibatkan denda dan penahanan.

Dengan bertambahnya kompleksitas kegiatan perusahaan, maka dirancanglah sistem akuntansi untuk setiap kegiatan, salah satunya adalah untuk kegiatan penggajian. Sistem informasi akuntansi penggajian dirancang

Dokumen terkait