Hartanto, (2000). Sistem Pengendalian Intern dalam hubungannya dengan
manajemen dan audit. Edisi 3, Penerbit : BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Jackson Schuler Werner, (2011), Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Buku 2, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Mardi, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit: Ghalia Indonesia, Bogor.
Mulyadi, (2001). Sistem Akuntansi. Cetakan Ketiga, Edisi Ketiga, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Online, (2014). Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli. http://dilihatya.com/2664/pengertian-efektivitas-menurut-para-ahli-adalah.
Reeve, Warren, E. Duchac, Wahyuni, Soepriyanto, Jusuf, dan Djakman, (2010).
Pengantar Akuntansi – Adaptasi Indonesia. Buku 2, Penerbit : Salemba
Empat, Jakarta.
Romney dan Steinbart, (2014), Sistem Informasi Akuntansi (Accounting
PENGGAJIAN PADA AJB BUMI PUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Mardi (2011:4) adalah :
1. Menurut Wijayanto (2001;4), Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.
2. Menurut Romney (2005;4), Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan, dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.
3. Berdasarkan situs Wikipedia (2011;4), menyebutkan Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk computer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Dengan demikian, Sistem Informasi Akuntansi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan di bentuk data
transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan
keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya.
Menurut Mardi (2011:4), terdapat tiga tujuan Sistem Informasi
Akuntansi, yaitu sebagai berikut :
informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan yang diminta lainnya, demikian pula ketersediaan laporan internal yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.
b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by
internal decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi
guna mendukung setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan.
c. Sistem Informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations). Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemen, sehingga mereka dapat lebih produktif.
B. Pengertian Gaji
Sering kali kita mendengar tentang gaji, honor, dan upah namun
kadangkala kita kurang memahami apa makna sebenarnya dari gaji, honor,
dan upah. Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang
diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai yang tetap.
Honor merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan atau
instansi kepada pegawai yang tidak tetap. Upah merupakan sejumlah hak
yang diberikan oleh suatu perusahaan atau instansi kepada pegawainya
sebagai bentuk pembayaran diluar jam kerja.
Dalam akuntansi, istilah gaji mengacu pada jumlah yang dibayarkan
kepada karyawan atas jasa – jasa yang telah disediakan selama periode
tertentu. Masalah gaji dalam perusahaan biasanya merupakan hal yang cukup
signifikan karena beberapa alasan. Pertama, karyawan sensitif terhadap
kesalahan dan ketidakteraturan dalam hal pembayaran gaji. Mempertahankan
dengan dasar yang akurat. Kedua, pembayaran gaji bergantung pada berbagai
peraturan pemerintah pusat dan lokal. Terakhir, gaji dan pajak penghasilan
terkait memiliki pengaruh signifikan terhadap laba bersih bagi kebanyakan
perusahaan. Meskipun besarnya beban gaji sangat bervariasi, biasanya gaji
dan beban yang terkait dengan gaji jumlahnya mendekati sepertiga
pendapatan perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki sistem penggajian yang sudah di desain
sedemikian rupa, apabila desain sistem penggajian tidak benar, dapat
mempersulit proses pengambilan keputusan dan mengganggu ketenangan
kerja karyawan. Jadi, sistem penggajian harus didesain secara benar.
1. Unsur – Unsur Gaji
Dalam AJB BUMIPUTERA 1912, gaji penting bagi pegawai karena
merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam
bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan
tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.
Adapun unsur – unsur gaji pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor
Cabang Setia Budi Medan yaitu :
a. Gaji Pokok
Gaji Pokok merupakan gaji yang diberikan kepada pegawai yang
diangkat dalam suatu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang menjabat dengan
jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku.
c. Tunjangan Biaya Hidup
Tunjangan yang diberikan kepada pegawai dengan tujuan dapat
meringankan biaya hidup pegawai yang bersangkutan. Tunjangan
biaya hidup dapat berupa :
1. Uang Makan
2. Uang Transportasi
2. Aktivitas Siklus Penggajian
Gambar 3.1 menyajikan diagram konteks sistem penggajian. Diagram
konteks tersebut menunjukkan ada lima sumber utama input pada sistem
penggajian. Departemen manajemen sumber daya manusia memberi
informasi mengenai perekrutan, pemberhentian, dan perubahan tingkat
pembayaran (kenaikan gaji dan promosi jabatan). Para pegawai
mengajukan perubahan terkait potongan yang mereka tentukan secara
bebas (misalnya iuran untuk dana pensiun). Departemen-departemen
memberikan data mengenai jam kerja aktual para pegawai. Para petugas
pemerintahan memberikan tingkat pajak dan intruksi untuk memenuhi
ketentuan peraturan. Begitu pula dengan perusahaan asuransi serta
organisasi lain yang memberikan instruksinya agar menghitung dan
membayarkan berbagai potongan gaji untuk pembayaran pajak.
Gambar 3.1 menunjukkan bahwa sejumlah cek (yang mungkin
menerima cek gaji individu sebagai kompensasi atas jasa mereka. Cek
penggajian dikirim ke bank dengan tujuan untuk mentransfer /
memindahkan dana dari rekening umum perusahaan ke rekening
penggajian perusahaan. Sejumlah cek juga diberikan ke agen-agen
pemerintah, perusahaan asuransi dan organisasi lain untuk memenuhi
kewajiban perusahaan (seperti pajak, premi asuransi).
Gambar 3.1
Sistem Penggajian Perusahaan Asuransi
Sumber : Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System).
( 2014:553 ), oleh Romney dan Steinbart
Langkah pertama dalam siklus penggajian bahwa departemen
Manajemen dan Sumber Daya Manusia (MSDM) bertanggung jawab
untuk memperbaharui database penggajian untuk perubahan yang
diajukan secara internal terkait ketenagakerjaan, sedangkan departemen
penggajian lainnya ketika ia meminta pemberitahuan perubahan dari
berbagai unit pemerintahan dan perusahaan asuransi. Meskipun
penggajian diproses dalam batch mode, departemen MSDM memiliki
akses online untuk memperbaharui database induk penggajian sehingga
seluruh perubahan penggajian dimasukkan secara tepat waktu dan secara
tepat pula ditunjukkan dalam periode pembayaran berikutnya.
Catatan-catatan atas pegawai yang keluar atau dipecat sebaiknya tidak dihapus
segera karena beberapa laporan pajak akhir tahun, termasuk formulir
W-2, memerlukan data mengenai seluruh pegawai yang bekerja pada
organisasi selama tahun tersebut.
Langkah kedua dalam siklus penggajian adalah memvalidasi setiap
data waktu dan kehadiran pegawai. Bagaimana data waktu dan kehadiran
pegawai dikumpulkan secara berbeda bergantung pada status bayaran
pegawai. Bagi para pegawai yang dibayar berdasarkan jam, banyak
perusahaan menggunakan kartu waktu untuk mencatat waktu kedatangan
dan keberangkatan pegawai setiap harinya dan AJB BUMIPUTERA
1912 merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan sistem tersebut
namun bukan menggunakan kartu waktu melainkan dengan pemindai
tangan, untuk memverifikasi identitas pegawai yang masuk dan keluar
kerja. Para pegawai yang mendapat gaji tetap (misalnya manajer dan staf
professional) sering mencatat pekerjaan tenaga kerja mereka dengan
pemindai tangan. Bahkan, para supervisor mereka secara informal
Langkah ketiga dalam siklus penggajian adalah menyiapkan
penggajian. Pertama, transaksi penggajian diedit dan transaksi yang
divalidasi kemudian disortir berdasarkan nomor pegawai. Jika organisasi
memproses penggajian dari beberapa divisi, setiap file transaksi
penggajian juga harus digabungkan. File transaksi penggajian yang di
sortir kemudian digunakan untuk menyiapkan cek gaji pegawai. Untuk
setiap pegawai, catatan file induk penggajian dan catatan transaksi yang
terkait akan dibaca dan gaji kotor akan dihitung. Untuk pegawai yag
bekerja berdasarkan jam, jumlah jam kerja dikalikan dengan tingkat upah
dan segala premi yang berlaku untuk lembur atau bonus tersebut
ditambahkan. Namun pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang
Setia Budi Medan tidak memiliki istilah lembur, melainkan hanya
loyalitas dari pegawai. Sehingga bagi pegawai tetap, gaji kotor adalah
pecahan dari gaji tahunan, dimana pecahan tersebut menunjukkan lama
periode bayaran. Sebagai contoh, pegawai tetap yang dibayar bulanan
akan menerima seperduabelas dari gaji tahunan mereka setiap periode
bayaran. Semua tunjangan yang berlaku juga dimasukkan dalam
perhitungan gaji kotor.
Berikutnya, seluruh potongan penggajian dijumlahkan dan totalnya
digunakan untuk mengurangi gaji kotor, sehingga didapatkan jumlah gaji
bersih. Potongan penggajian dibagi kedalam dua kategori umum.
Potongan pajak gaji dan potongan sukarela. Potongan pajak gaji meliputi
dana pensiun, iuran SPSI, premi asuransi tenaga kerja, dan iuran
pengobatan. Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi
Medan tidak semua pegawai mendapat potongan potongan tersebut,
karena potongan tersebut hanya akan disesuaikan dengan keinginan
pegawai. Namun untuk tabungan dana pensiun semua pegawai AJB
BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi wajib untuk
mengikutinya demi kesejahteraan para karyawan sendiri. Sehingga gaji
setiap pegawai di AJB BUMIPUTERA 1912 berbeda – beda terkecuali
potongan untuk PPh 21, maka setiap pegawai wajib mendapat potongan
pajak tersebut.
Ketika gaji bersih dihitung, dasar year-to-date untuk gaji kotor,
potongan, dan gaji bersih dalam setiap catatan pegawai pada file induk
penggajian diperbaharui. Mengelola catatan pendapatan kumulatif yang
akurat sangat penting untuk dua alasan. Pertama, karena potongan pajak
dan potongan lainnya memiliki pisah batas (cutoff), perusahaan harus
tahu kapan untuk melakukan potongan untuk pegawai individu. Kedua,
informasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa jumlah pajak dan
potongan lain yang sesuai dibayarkan ke petugas pemerintahan,
perusahaan asuransi, dan organisasi lain. Informasi ini juga harus
disertakan dalam berbagai laporan yang diajukan ke petugas-petugas
tersebut.
Berikutnya, daftar penggajian dan potongan dibuat. Daftar penggajian
setiap pegawai, potongan penggajian, dan gaji bersih dalam format
multikolom. Daftar ini juga berlaku sebagai dokumentasi pendukung
untuk mengotorisasi transfer dana ke rekening pengecekan penggajian
organisasi. Daftar potongan (deduction register) memuat
potongan-potongan sukarela lainnya bagi setiap pegawai.
Terakhir, sistem mencetak gaji pegawai (atau faksimili, dalam kasus
setoran langsung). Cek gaji ini biasanya menyertakan sebuah laporan
pendapatan (earning statement) yang memuat jumlah gaji kotor,
potongan, dan gaji bersih untuk periode terkait serta total year-to-date
untuk masing-masing kategori. Ketika setiap transaksi penggajian
diproses, sistem juga mengalokasikan biaya tenaga kerja keakun-akun
buku besar umum yang sesuai, dengan memeriksa kode pada catatan
kartu jam kerja. Sistem tersebut memelihara total yang ada dari alokasi
tersebut hingga saat seluruh catatan penggajian pegawai diproses.
Langkah keempat adalah pengeluaran nyata atas cek gaji pegawai.
Sebagian besar pegawai dibayar secara setoran langsung / transfer
dengan jumlah gaji bersih ke dalam rekening bank pribadi mereka. Tidak
seperti pembayaran tunai, kedua metode tersebut memberikan sebuah
sarana untuk mendokumentasikan jumlah upah yang dibayarkan. Setelah
cek gaji disiapkan, petugas penggajian memeriksa dan menyetujui daftar
penggajian. Sebuah voucher pencairan kemudian disiapkan untuk
ke rekening bank penggajiannya. Voucher pencairan tersebut kemudian
digunakan untuk memperbarui buku besar.
Setelah memeriksa daftar penggajian dan voucher pencairan, kasir
kemudian menyiapkan dan menandatangani sebuah cek yang mentransfer
dana dari rekening bank penggajian perusahaan. Jika organisasi masih
menerbitkan cek kertas, kasir juga memeriksa, menandatangani, dan
mendistribusikan cek pegawai. Kasir tersebut segera mentransfer kembali
segala cek gaji yang tidak dikirim kemudian dikirim ke departemen audit
internal untuk penyelidikan lebih lanjut.
Aktivitas penggajian yang kelima dan merupakan yang terakhir
adalah menghitung dan membayar pajak gaji dan penghasilan pegawai
kepada pemerintah atau entitas lain yang sesuai.
3. Prosedur Perhitungan Gaji
Biaya tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran
kepada para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit
yang diproduksi. Istilah yang digunakan untuk biaya tenaga kerja ini
adalah biaya tenaga kerja langsung, atau untuk pembayaran yang
dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah
“gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yang
didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain
sebagainya. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja
langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead
Setiap pegawai AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi
Medan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) terhadap gaji yang
diterimanya dan perhitungannya sesuai dengan PPh Pasal 21.
Rumus secara sistematis pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor
Cabang Setia Budi Medan yaitu :
Pendapatan Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan Biaya Hidup + Tunjangan Jabatan – Potongan
Ketetapan jam kerja yang berlaku pada AJB BUMIPUTERA 1912
Kantor Cabang Setia Budi Medan antara lain sebagai berikut :
a. Hari Kerja
AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan
memberikan 5 hari kerja bagi pegawai dalam 1 minggu yang dimulai
pada hari Senin sampai Jumat.
1. Senin – Kamis
Masuk : 07.30 – 12.00 WIB
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
Masuk kembali : 13.00 – 16.30 WIB
2. Jum’at
Masuk : 07.00 – 11.30 WIB
Istirahat : 11.30 – 13.30 WIB
3. Jam Istirahat
Pada jam istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan
terhitung satu jam untuk hari Senin sampai dengan Kamis, dan
terhitung dua jam untuk hari Jum’at. Istirahat mingguan jatuh
pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional, pada saat
tersebut semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran
gaji penuh.
4. Cuti
Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi
Medan memiliki tiga bagian cuti yaitu cuti tahunan selama 8 hari,
cuti besar selama 1 bulan dan cuti melahirkan selama 3 bulan.
TABEL 3.1
DAFTAR PERHITUNGAN GAJI
PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN
PENGHASILAN POTONGAN
PENGHASILAN UTAMA POTONGAN UTAMA
Gaji Pokok Rp. xxx Pajak Pendapatan Rp. xxx
Tunjangan Jabatan Rp. xxx Iuran Pensiun Rp. xxx
Sumbangan Biaya Hidup Rp. xxx Iuran Pengobatan Rp. xxx
Tunjangan Kemahalan Rp. xxx Premi Astek Rp. xxx
Uang Makan dan Transport Rp. xxx
PENGHASILAN LAIN POTONGAN LAIN
Fasilitas Rp. xxx Lain – lain Rp. xxx
Subsidi Bunga Rp. xxx
DITERIMAKAN Rp. xxx TERBILANG ( xxx )
Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan salah satu sistem
akuntansi yang penting untuk menetapkan secara tetap dan teliti mengenai
jumlah gaji yang harus diterima oleh setiap pegawai.
Pengeluaran gaji merupakan hal yang penting karena karyawan sangat
sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau terhadap hal
lainnya yang bersifat tidak wajar dan juga penting untuk menjaga suasana
kerja yang baik.
Keterlambatan atau kesalahan yang terjadi dalam sistem informasi
penggajian dapat menyebabkan para pegawai tidak dapat menerima
penghasilannya sedangkan di lain pihak kebutuhan hidupnya harus tetap
terpenuhi.
Sistem penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem informasi
akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk batch (bertahap),
disebut proses secara bertahap karena: daftar gaji karyawan dibayarkan atau
dibuat secara periodik (tiap mingguan, dua mingguan, atau bulanan)
demikian pula pembayaran gaji, sebagian besar pegawai dibayar pada waktu
yang bersamaan.
Jadi, yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi penggajian
formulir yang digunakan untuk menetapkan secara tepat dan akurat berapa
gaji yang harus diterima oleh setiap pegawainya, berapa gaji yang harus
dipotong, misalnya untuk pajak penghasilan pegawai, pinjaman pegawai
pada perusahaan serta sisa gaji yang benar-benar dibayarkan kepada
pegawai.
Bagi karyawan, gaji merupakan hal yang penting dan sensitif sebab
menyangkut kepentingannya secara langsung terhadap perusahaan yang
akan memengaruhi motivasinya didalam bekerja . bagi perusahaan, gaji
merupakan bagian yang penting bagi unsur biaya perusahaan serta
menyangkut jumlah yang materil, karenanya perlu ditekankan agar tujuan
efisiensi atas gaji tersebut dapat tercapai.
D. Pengendalian Internal Atas Penggajian
Menurut Hartanto (2000:2), “Sistem pengendalian internal dapat mempunyai beberapa pengertian, yaitu sistem pengendalian internal dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, istilah tersebut sama dengan pengertian internal check yang merupakan prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi. Dalam arti luas, sistem pengendalian internal dapat dipandang sebagai sistem sosial (social
system) yang mempunyai wawasan/makna khusus yang berada dalam
organisasi perusahaan. Sistem tersebut terdiri dari kebijakan, teknik, prosedur, alat-alat fisik, dokumentasi orang-orang dengan berinteraksi satu sama lain diarahkan untuk: (a) melindungi harta; (b) menjamin terhadap “terjadinya utang yang tidak layak”; (c) menjamin ketelitian dan dapat dipercayainya data akuntansi; (d) dapat diperolehnya operasi secara efisien dan (e) menjamin ditaatinya kebijakan perusahaan.”
Dikutip dari Hartanto (2000:3), AICPA ( American Institute of
Certified Public Accountants ) memberi definisi seperti berikut:
Masalah gaji harus mendapatkan perhatian pimpinan perusahaan,
karena jumlah gaji yang sangat mudah untuk terjadi inefesiensi dan
kecurangan. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus
menyelenggarakan pengendalian internal penggajian yang baik untuk
mencegah terjadinya inefisiensi dan kecurangan.
Pengendalian dibutuhkan untuk memastikan pembayaran penggajian
dilakukan secara tepat waktu dan akurat. Pengendalian pembayaran kas juga
diterapkan dalam hal pembayaran gaji. Oleh karena itu, biasanya digunakan
sistem yang mencakup prosedur untuk otorisasi dan persetujuan
pembayaran gaji dalam jumlah yang tepat. Sangatlah penting untuk
mengesahkan dan menyetujui ssecara tertulis dalam penambahan dan
potongan serta perubahan besar gaji. Sebagai contoh, berbagai kecurangan
dalam penggajian melibatkan pengawas yang menambahkan nama-nama
karyawan fiktif ke data penggajian. Jika gaji karyawan dibayar tunai, si
pengawas akan mengambil gaji tersebut seolah-olah atas nama karyawan
yang sebenarnya fiktif. Jika gaji karyawan dibayarkan melalui transfer bank,
si pengawas bisa memasukkan nomor rekening banknya ( dengan harapan
bahwa perbedaan antara nama karyawan dan nama pemilik rekening bank
tidak dicurigai oleh Bagian Penggajian ). Kecurangan serupa juga terjadi
ketika karyawan yang telah dipecat tidak dilaporkan ke Bagian Penggajian.
Akibatnya, gaji karyawan yang telah dipecat tersebut tetap dibayarkan dan
Untuk mencegah atau mendeteksi kecurangan seperti yang dijelaskan
diatas, catatan kehadiran karyawan harus diawasi. Sebagai contoh, waktu
kedatangan dan kepulangan karyawan yang digunakan untuk menghitung
gaji sering kali dihitung dari mesin absensi atau dari hasil pemindaian kartu
identifikasi karyawan. Salah seorang karyawan Bagian Penggajian dapat
ditempatkan di dekat mesin absensi untuk memastikan karyawan mencatat
kehadiran (absensi) hanya satu kali dan untuk diri sendiri. Jika gaji dibayar
secara tunai, karyawan yang mengambil gaji harus menunjukkan kartu
identitas karyawan untuk mencegah seorang karyawan mengambil uang
karyawan lainnya. jika gaji dibayar melalui transfer bank, rekening bank
harus atas nama karyawan yang bersangkutan.
Pengendalian lainnya meliputi pemeriksaan dan persetujuan untuk
seluruh perubahan besaran gaji. Di samping itu, dalam sistem
komputerisasian, seluruh perubahan program harus melalui persetujuan dan
pengujian dengan benar oleh karyawan yang tidak terkait dengan sistem
penggajian. Penggunaan rekening khusus penggajian, seperti yang dibahas
di awal bab ini, juga dapat memperkuat pengendalian terhadap proses
penggajian.
Menurut Romney (2005:199), Fungsi utama dari Sistem Informasi Akuntansi dalam manajemen SDM / Penggajian adalah menyediakan pengendalian yang memadai agar dapat memastikan terpenuhinya tujuan – tujuan berikut ini :
a. Semua transaksi penggajian diotorisasi dengan benar. b. Semua transaksi penggajian yang dicatat valid.
c. Semua transaksi penggajian yang valid dan diotorisasi dicatat. d. Semua transaksi penggajian dicatat secara akurat.
f. Aset (baik kas maupun data) dijaga dari kehilangan atau pencurian. g. Aktivitas siklus manajemen SDM / penggajian dilakukan secara efisien
dan efektif.
E. Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penggajian
Efektivitas dalam melakukan suatu pekerjaan pastilah menjadi salah
satu tolak ukur dalam keberhasilan pekerja. Kualitas suatu pekerjaan juga
bisa dinilai dari efektif atau tidaknya waktu, proses, kegiatan, dan hasil yang
didapatkan dari pekerjaan tersebut. Keberadaan efektivitas yang sangat
diperlukan dalam proses bekerja inilah yang membuat banyak muncul
pengertian efektivitas menurut para ahli. Secara mendalam bisa dilihat dari
pembentukan kata awalnya. Efektivitas berasal dari kata efektif yang
memiliki makna tercapainya suatu keberhasilan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dari pengertian menurut asal istilah tersebut
bisa diketahui bahwa efektivitas selalu berkaitan antara hasil yang
diharapkan dengan hasil yang telah dicapai.
Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakan
kemampuan suatu organisasi untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber
daya yang ada sebaik mungkin dalam usahanya mencapai tujuan organisasi.
Suatu unit dikatakan efektif apabila kontrribusi keluaran yang dihasilkan
semakin besar terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut. Efektivitas juga
dapat dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut yang berhubungan dengan hasil operasi
F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian
Tujuan pengendalian internal atas penggajian adalah untuk menetapkan
jumlah yang benar atas gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan dan
untuk memperoleh keyakinan (jaminan) bahwa gaji yang dibayarkan adalah
kepada orang yang berhak menerimanya. Selain itu juga untuk mencegah
pembayaran gaji kepada karyawan fiktif atau jumlah gaji yang dibayarkan
terlampau besar, terlampau kecil atau tidak benar.
Telah kita ketahui, bahwa sistem informasi akuntansi atas penggajian
merupakan sistem dan prosedur yang digunakan untuk menetapkan berapa
gaji yang harus diterima karyawan, berapa yang harus dipotong dan berapa
sisa gaji yang benar-benar harus dibayar kepada karyawan.
Untuk mencapai tujuan pengendalian internal atas penggajian, maka
sistem informasi akuntansi atas penggajian mempunyai peranan yang sangat
penting dimana sistem informasi akuntansi penggajian berperan dalam
menyediakan dan mengkoordinir formulir, dokumen dan catatan yang
memadai yang berguna dalam pengendalian internal penggajian.
Dengan kata lain, tujuan pengendalian internal penggajian dapat dicapai
dengan dilaksanakannya komponen pengendalian internal penggajian dan
peranan sistem informasi akuntansi penggajian dalam menyediakan
dokumen, catatan, prosedur dan laporan.
Setelah melihat sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan
dalam sub bab ini penulis akan menguraikan sistem informasi akuntansi
penggajian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian.
Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah diterapkan oleh AJB
BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan telah memadai,
karena unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sistem informasi akuntansi
penggajian yang memadai telah terpenuhi, sehingga dapat menunjang
pengendalian internal atas gaji perusahaan yang tercermin dengan adanya :
a. Tujuan
Secara umum tujuan diadakannya sistem informasi akuntansi
penggajian pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi
Medan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari informasi tentang
gaji yang dihasilkan dan membantu mengefektifkan pengendalian intern
penggajian. Masalah gaji merupakan hal yang penting bagi perusahaan
karena akan mempengaruhi prestasi, tingkat produktifitas kerja serta
dedikasi pegawai kepada perusahaan.
b. Masukan
Dalam aktivitas penggajian, AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang
Setia Budi Medan telah melakukan pencatatan atas pembayaran gaji
dan perhitungan gaji dilaksanakan oleh bagian keuangan yang
berpedoman pada keputusan gaji karyawan.
c. Keluaran
Adanya keluaran berupa mengkaji ulang laporan yang diberikan
d. Penyimpanan Data
Segala data yang berkaitan dengan gaji disimpan dalam bentuk arsip
maupun file komputer.
e. Pengolahan
AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan selalu
menggunakan komputer dalam mengolah datanya. Hal ini dilakukan
untuk menjamin akurasi dan informasi yang dihasilkan.
f. Instruksi dan Prosedur
Instruksi dan prosedur yang terinci mengenai penggajian dapat dilihat
melalui selebaran yang memuat mengenai keputusan direksi AJB
BUMIPUTERA 1912 maupun melalui buku-buku panduan yang
diterbitkan.
g. Pengguna
Para pengguna sistem informasi akuntansi penggajian pada AJB
BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan adalah pejabat
dan pegawai yang ada pada seksi administrasi dan keuangan serta
seluruh pejabat dan pegawai lain yang ada di perusahaan.
h. Pengendalian dan Pengukuran Keamanan
Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan
telah diterapkan penggunaan password khusus untuk membatasi akses
ke data penggajian dan penggunaan daftar hadir dengan mesin pemindai
tangan yang akan djadikan dasar besarnya gaji yang dibayarkan
Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan oleh AJB
BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan yang telah
memadai tersebut didukung pula oleh terpenuhinya tujuan-tujuan Sistem
Informasi Akuntansi.
Hal ini dapat mendukung pengendalian internal atas penggajian di
perusahaan yang tercermin dari tujuan-tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mendukung operasi sehari-hari perusahaan
Sistem Informasi Akuntansi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor
Cabang Setia Budi Medan digunakan untuk mendukung operasi
sehari-hari dalam perusahaan, sehingga memudahkan manajemen perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan
Sistem Informasi Akuntansi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor
Cabang Setia Budi Medan sangat berguna bagi manajemen dalam
perusahaan untuk pengambilan keputusan internal perusahaan.
c. Untuk memenuhi kewajiban berkenaan dengan pengamanan
Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan ,
Sistem Informasi Akuntansi sangat berguna untuk memenuhi kewajiban
berkenaan dengan pengamanan. Penggunaan sistem dengan
menggunakan password khusus sangat membantu untuk menjaga
keamanan informasi dalam perusahaan.
Dengan demikian jelaslah bahwa unsur-unsur dan tujuan Sistem
1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan dapat mendukung kefektifan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab – bab
sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan memberikan
saran – saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada AJB
BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan.
A. Kesimpulan
Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912 adalah salah satu
perusahaan asuransi jiwa yang besar di Indonesia. Kantor cabangnya
terdapat hampir di setiap kota di berbagai pulau. Karyawan yang bekerja di
perusahaan ini jumlahnya juga banyak. Oleh karena itu, sistem penggajian
yang ada juga harus baik dan jelas agar tidak terjadi kecurangan atau pun
penyimpanan.
Berdasarkan data dan hasil riset, penulis mencoba memberikan
kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian internal gaji pada AJB
BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan.
a. Sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada penggajian
yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia
Budi Medan dalam melaksanakan setiap proses transaksi pembayaran
gaji sudah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan prosedur
penggajian yang diterapkan oleh kantor pusat AJB BUMIPUTERA
b. Sistem penggajian yang ada pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor
Cabang Setia Budi Medan sudah dilaksanakan dengan efektif sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan kantor pusat AJB BUMIPUTERA
1912.
B. Saran
Dengan harapan dapat memberi sedikit masukan dan gagasan baru bagi
perusahaan maka penulis akan mengajukan beberapa saran terkait dari hasil
evaluasi yang diperoleh. Saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut :
a. Sistem Informasi Akuntansi gaji pegawai di AJB BUMIPUTERA 1912
Kantor Cabang Setia Budi Medan telah efektif, sebaiknya
dipertahankan dan perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan dapat
dihindari.
b. Pemberian unsur – unsur gaji yang sudah ada harus tetap dipertahankan
dan jika memungkinkan ditingkatkan dengan dipenuhinya unsur –
unsur gaji seperti tunjangan dan sebagainya maka pegawai dapat
termotivasi untuk dapat bekerja lebih baik dan efektif lagi.
c. Instansi harus selalu menjaga suasana keharmonisan hubungan antara
sesama pegawai juga komunikasi dan koordinasi yang baik antara
bagian yang satu dengan bagian lain selalu harus dipertahankan dan
ditingkatkan agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara masing –
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
AJB BUMIPUTERA 1912 berdiri pada tanggal 12 Februari 1912 di
Magelang Jawa Tengah yang pada awalnya memiliki nama Onderlinge
Levensverzekering Maaschappij, dengan pelopornya antara lain adalah M.
Ng. Dwijosewojo, M.K.H. Soebroto dan M. Admijojo.
M. Ng. Dwijosewojo, seorang guru sekolah dari Yogyakarta yang
menjadi sekretaris pertama pengurus besar “Boedi Oetomo”. Sedangkan M.
K. H. Soebroto dan M. Adimidjojo masing-masing menjabat direktur dan
bendahara pada awal berdirinya perusahaan. R. Soepadno dan M.
Darmowidjojo, keduanya sebagai guru sekolah rakyat segera bergabung dan
bersama ketiga pendiri lainnya merupakan pemegang polis pertama.
BUMIPUTERA 1912 memulai usahanya tanpa dukungan modal.
Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut merupakan modal
awal dari perusahaan tersebut. Syaratnya adalah ganti rugi tidak akan
diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum
polisnya berjalan selama tiga tahun penuh.
Latar belakang berdirinya lembaga asuransi ini pada awalnya adalah
kondisi bangsa Indonesia yang terjajah selama lebih dari 3 abad oleh kolonial
Belanda, sehingga menimbulkan munculnya gerakan nasional bangsa
yang merupakan gabungan dari unsur-unsur Jong Java, Jong Sumatera, Jong
Batak Bond, Jong Islamieten Bond dan Jong Selebes.
Gerakan nasional Boedi Oetomo telah melahirkan kesadaran Nasional
untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia, maka lahirlah
ide/gagasan dari seseorang bernama M. Ng. Dwi Joeswojo anggota Persatuan
Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB) untuk mendirikan asuransi jiwa bagi para
guru pribumi. Ide tersebut dilontarkan dihadapan peserta Kongres Boedi
Oetomo pada tahun 1910 yang diterima secara bulat, walaupun belum dapat
mewujudkannya. Sampai akhirnya pada kongres Pertama PGHB tanggal 12
Februari 1912, ide tersebut dapat terealisasi.
Pada mulanya, perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia
Belanda, kemudian perusahaan tersebut memperluas pasar yang lebih umum
dan mengganti namanya menjadi “O. L. Mij BoemiPoetra”, yang sekarang
dikenal sebagai “Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912” atau
disingkat dengan “AJB BUMIPUTERA 1912”.
Dengan pecahnya perang Asia Timur Raya yang melibatkan Indonesia
maka BUMIPUTERA mengalami masa suram. Pada tahun 1942, kehadiran
Jepang di Indonesia akibat perang tersebut membawa iklim perekonomian
yang semakin buruk. Ekonomi perang ala bala tentara Jepang mengakibatkan
inflasi yang mulai mengganas dan merajalela. Keberhasilan yang dicapai
perusahaan asuransi jiwa nasional mulai mengalami kemunduran. Setelah
mengalami masa surut pada masa perang revolusi maka pada tahun 1950
pemeriksaan kembali tentang kekayaan, organisasi dan administrasi baik
dikantor pusat maupun cabang-cabangnya. Dibawah pimpinan R.
Notohamiprodjo sebagai ketua Planning Boar disusunlah kerja riil menuju
modernisasi Bumiputera.
Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tanggal 11 Februari
1992 tentang usaha perasuransian Bab IV pasal 7 bentuk usaha bersama
(mutual) tetap diakui eksistensinya sehingga sampai sekarang AJB
Bumiputera 1912 merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang
berbentuk usaha bersama di Indonesia.
Logo Perusahaan
Gambar 2.1
Logo AJB BUMIPUTERA 1912
Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912
Filosofi Logo AJB BUMIPUTERA 1912
Logo ini membentuk sebuah mahkota atau aksesori kepala tradisional
yang melambangkan kedaulatan, martabat, dan kekuatan yang terdiri dari tiga
seluruh rakyat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat. Logo ini juga
merepresentasikan konsep Mutualitas antara tiga pemangku kepentingan AJB
BUMIPUTERA 1912 yaitu Pemegang Polis, Karyawan dan Negara.
Simbol mahkota terletak di atas huruf "I" yang berarti Indonesia,
merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai
perusahaan asuransi Indonesia yang menguntungkan bagi negara dan
masyarakat Indonesia. Posisi simbol logo di atas huruf "I" juga menyerupai
sebuah pohon yang merupakan simbol pertumbuhan dan pembaharuan.
Logo AJB BUMIPUTERA 1912 yang baru berwarna biru gradien (warna
tradisional AJB BUMIPUTERA 1912). Warna biru mewakili: Kepercayaan,
Ketulusan dan Ketenangan. Logo ini mengandung arti modern, inklusif, dan
mencerminkan karakter tradisional Indonesia. Penggunaan warna tunggal
membuat implementasi logo ini menjadi sangat mudah dan hemat biaya di
segenap lapisan organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 di seluruh Indonesia.
Visi, Misi, Kode Etik dan Prinsip Perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912
Perusahaan ini memiliki Visi, Misi dan Nilai Budaya sebagai berikut:
Visi
Kuat, Menguntungkan, Terkemuka
Misi
Modern Sehat 5 Besar
a. Sinergi, Kerjasama yang positif dalam mencapai Visi Misi Organisasi
b. Empati, Sikap melayani terhadap kepuasan pelanggan melalui pelayanan
terbaik (Customer Focus / Oriented)
c. Moral, Berbekal kejujuran dalam memegang teguh dan taat semua aturan,
norma sosial serta etika organisasi (Integrity)
d. Aktif, Bertindak proaktif dalam meningkatkan kompetensi diri secara
berkesinambungan untuk berkontribusi terhadap kemajuan organisasi dan
pembangunan bangsa (Continuous Learning)
e. Nasionalis, Bangga atas jati diri bangsa dalam wujud cinta dan loyal
terhadap perusahaan sebagai aset bangsa Indonesia (Loyal)
f. Gigih, Bekerja keras dalam bertindak mengoptimalkan penggunaan
sumber daya di semua proses bisnis untuk mencapai hasil dengan kualitas
terbaik (Work Excellent)
g. Apresiatif, Terciptanya kolaborasi melalui pendekatan interpersonal dan
metode komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan
hubungan yang harmonis serta saling menghormati (Human Relationship)
h. Teladan, Mampu dipercaya dan diandalkan di setiap proses kerja
organisasi serta tumbuh kembang di semua aspek dalam pencapaian Visi
Misi AJB Bumiputera 1912 (Trustworthy)
Kode Etik dan Prinsip Perusahaan Idealisme
AJB BUMIPUTERA 1912 bukan berdiri semata-mata untuk mencari
keuntungan, melainkan sebagai alat finansial yang lahir dari komitmen untuk
Mutualisme
Sebagai dasar manajemen Perusahaan, nilai sosial mutualisme
dimanifestasikan melalui kerjasama, kemitraan, dan sinergi antara
pemegang polis dan sesama pemegang polis, antara Perusahaan dan
pemegang polis, antara karyawan dan sesama karyawan dalam perusahaan,
dan antara karyawan dengan manajemen dalam perusahaan.
Profesionalisme
Keunggulan dan kompetensi sumber daya manusia, yang dikembangkan
melalui pendidikan dan pelatihan dari waktu ke waktu, menjadikan
Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang dapat mempertahankan
kelangsungan hidup, pengembangan organisasi dan pertumbuhan bisnis.
B. Struktur Organisasi
Didalam sebuah organisasi baik itu berbentuk organisasi perusahaan
maupun organisasi perkumpulan biasa, pasti mempunyai struktur organisasi.
Salah satu tujuannya adalah menggambarkan batas-batas tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta bagaimana hubungan antara suatu bagian dengan
bagian lainnya dalam organisasi tersebut guna mencapai tujuan bersama.
Untuk menggerakkan organisasi dibutuhkan personil yang memegang
jabatan tertentu dalam organisasi dimana masing-masing personil diberi
tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan
dan kerjasama dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 berbentuk struktur
tugas dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang terdapat di dalam
perusahaan.
Keberadaan AJB BUMIPUTERA 1912 sebagai usaha bersama (mutual
company) telah dikukuhkan pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri
Keuangan RI No. 1250/KMK.03/1988 tanggal 20 Desember 1989.
Gambar 2.2
Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 se- Indonesia
[image:32.595.152.539.249.689.2]Gambar 2.3
Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan
Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912
C. Job Description
a. Kepala Cabang
Kepala Cabang Asper adalah seorang pejabat yang karena tugas dan
tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk
memimpin sebuah organisasi Kantor Cabang Asper. Kepala Cabang
berperan dalam melaksanakan pengembangan organisasi keagenan,
kegiatan operasional produksi, operasional konservasi, operasional
pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan, kehumasan dan
pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan pengendalian
dan evaluasi atas pelaksanaannya.
Hubungan Organisasi
Kepala Cabang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah,
1.1 Kepala Unit Operasional
1.2 Kepala Unit Administrasi dan Keuangan
1.3 Agen Koordinator
b. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Kepala Unit Administrasi dan Keuangan adalah seorang pejabat
yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh
perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina, mengawasi
dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan
kepada Pemegang Polis, Agen Koordinator, dan Agen.
Hubungan Organisasi
Kepala Unit Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab
kepada Kepala Cabang dan membawahi :
2.1 Kasir / Pemegang Kas
2.2 Pegawai Administrasi
2.3 Tenaga Kontrak ( SPIK )
c. Kepala Unit Operasional (KUO)
Kepala Unit Operasional adalah seorang pejabat yang karena tugas
dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk
berperan dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan
operasional penjualan, operasional konservasi dan pelayanan kepada
Pemegang Polis.
Kepala Unit Operasional bertanggung jawab kepada Kepala
Cabang dan mengkoordinir Agen dalam unit kerjanya.
d. Kasir
Kasir adalah seorang pejabat fungsional yang karena tugas dan
tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan
dalam melaksanakan tata tertib administrasi, sirkulasi dan laporan
keuangan.
Hubungan Organisasi
Kasir bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi
Keuangan.
e. Pegawai Administrasi
Pegawai Administrasi adalah seorang karyawan yang karena tugas
dan tanggung jawabnya diberikan amanah untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan administrasi.
Hubungan Organisasi
Pegawai Administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Unit
Administrasi Keuangan.
f. Tenaga SPIK
Tenaga Kontrak (SPIK) adalah seorang pekerja berstatus kontrak
kerja dengan perusahaan dalam batas waktu tertentu ( Sopir, Tenaga
Kemanan dan Tenaga Kebersihan Kantor / Office Boy ) yang karena
membantu melaksanakan pekrjaan-pekerjaan diluar pekerjaan
administrasi.
Hubungan Organisasi
Tenaga SPIK bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi
dan Keuangan.
g. Agen Koordinator
Agen koordinator adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok
melakukan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap Agen
Produksi dan/atau Agen Debit yang berada di bawah koordinasinya.
Hubungan Organisasi
Agen Koordinator bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.
h. Agen Produksi
Agen Produksi adalah agen yang mempunyai kewajiban melakukan
kegiatan penutupan produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen
pasarnya.
Hubungan Organisasi
Agen bertanggung jawab kepada Agen Koordinator.
i. Agen Debit / Petugas Customer Service
Agen Debit / Petugas Customer Service adalah agen / petugas yang
mengelola portofolio polis pada suatu wilayah debit dengan kewajiban
pokok melakukan kegiatan pengutipan premi dan pelayanan terhadap
Pemegang Polis dalam wilayah debit, dibawah pengawasan dan
Hubungan Organisasi
Agen Debit bertanggung jawab kepada Agen Koordinator,
sedangkan Petugas Customer Service bertanggung jawab kepada
Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan (Kantor Cabang Eksekutif).
D. Jaringan Usaha
Jaringan usaha pada perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912 meliputi
usaha atau beberapa kegiatan, diantaranya :
1. Asuransi Jiwa Perorangan
a. Mitra Prima, yaitu produk (USD) untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang paling mendasar dari program Asuransi :
perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika
program berakhir, dan warisan jika mengalami kematian.
b. Ekawaktu Ideal, yaitu produk asuransi (IDR) untuk masa pensiun
serta melindungi kesejahteraan keuangan nasabah.
c. Mitra Beasiswa, yaitu produk asuransi (IDR) untuk memberikan
perlindungan kepada anak dan biaya pendidikan mulai dari taman
kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
d. Mitra Permata, yaitu produk asuransi (IDR) untuk menyediakan
manfaat perlindungan tabungan dengan nilai investasi yang tinggi.
e. Mitra Melati, yaitu produk asuransi (IDR) khusus untuk mereka
yang membutuhkan asuransi dengan program manfaat tetap,
dengan menawarkan perpaduan antara kebutuhan perlindungan
f. Mitra Cerdas, yaitu produk asuransi (IDR) untuk merencanakan
keuangan bagi pendidikan dan keluarga.
g. Mitra Sehat, yaitu produk asuransi (IDR) untuk merencanakan
keuangan bagi kesehatan dan keluarga.
h. Mitra Abadi, yaitu produk asuransi (USD) untuk perlindungan
kesehatan seumur hidup.
i. Mitra Poesaka, yaitu produk asuransi (USD) untuk perlindungan
masa sekarang dan masa depan dengan tabungan yang terkait
dengan investasi dan fleksibilitas tak terbatas.
j. Mitra Guru, yaitu produk asuransi untuk mensejahterakan para
guru.
k. Mitra BP-Link, yaitu produk asuransi berbasis investasi dengan
pengembangan dan investasi yang maksimal, fleksibel dan dikelola
oleh manajer investasi professional.
l. Mitra Warisan Plus, yaitu produk asuransi untuk perlindungan
warisan.
m. Mitra Proteksi Mandiri, yaitu produk asuransi untuk menciptakan
kesejahteraan secara mandiri.
2. Asuransi Jiwa Kumpulan
a. Asuransi Kredit, yaitu produk asuransi untuk melindungi mereka
yang berhutang kepada lembaga keuangan.
b. Asuransi Ekawaktu, yaitu produk asuransi non tabungan yang
berlaku untuk periode tertentu dan melindungi kemungkinan
kerugian-kerugian yang terjadi karena kematian karyawan.
c. Asuransi Kecelakaan, yaitu produk asuransi yang memberikan
perlindungan murni terhadap resiko kecelakaan.
d. Mitra Mediacare, yaitu produk asuransi untuk menutupi biaya
perawatan kesehatan dan operasi.
e. Program Kesejahteraan Karyawan, yaitu produk asuransi untuk
memberikan perlindungan dan keamanan financial bagi karyawan
dan/atau keluarga mereka jika terjadi cacat akibat kecelakaan atau
hal lain, atau berkurangnya penghasilan akibat pensiun.
f. Asuransi idaman, yaitu produk asuransi yang memberikan
perlindungan kematian untuk jangka waktu tertentu hingga
maksimum 30 tahun, serta menyediakan dana dalam bentuk
akumulasi nilai uang yang meningkat secara progresif dari waktu
ke waktu.
3. Asuransi Perorangan Syariah
a. Mitra Mabrur Plus, yaitu produk asuransi (IDR) untuk menunaikan
ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan
tabungan, sesuai dengan prinsip syariah.
b. Mitra Iqra Plus, yaitu produk asuransi (IDR) untuk membiayai
perlindungan dan pendidikan anak dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi, baik dalam keadaan kedua orang tua masih hidup
c. Mitra Amanah, yaitu produk asuransi yang memberikan
perlindungan jiwa dan hasil investasi yang kompetitif, berdasarkan
prinsip syariah.
4. Asuransi Kumpulan Syariah
a. Mitra Ekawarsa, yaitu produk asuransi untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dalam melindungi kesejahteraan karyawan dan
keluarganya, berdasarkan prinsip syariah.
b. Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri, yaitu produk asuransi untuk
perlindungan kecelakaan diri, berdasarkan prinsip syariah.
c. Mitra Ta’awun Pembiayaan, yaitu produk asuransi untuk membantu
kreditur dan melindungi debitur dengan merencanakan pelunasan
pinjaman jika terjadi musibah kematian, berdasarkan prinsip syariah.
5. DPLK AJB BUMIPUTERA 1912, ikut serta dalam pembangunan Negara
dan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan yang selalu memberikan pilihan investasi yang
menguntungkan bagi para pesertanya, DPLK AJB BUMIPUTERA 1912
dibentuk sebagai pengembangan bisnis AJB BUMIPUTERA 1912, yang
disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan SK Nomor
: KEP 93 / KM. 10 / 2007 tanggal 2 Mei 2007.
E. Kinerja Terkini
AJB BUMIPUTERA 1912 telah berkembang untuk mengikuti
beragam, serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh
nilai-nilai tradisional yang melandasi pendirian AJB BUMIPUTERA 1912.
AJB BUMIPUTERA 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di
Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa
nasional terbesar di Indonesia.
AJB BUMIPUTERA 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki
oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang
polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme',
'idealisme' dan 'profesionalisme'.
AJB BUMIPUTERA 1912 menyadari pentingnya hubungan personal
antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses
yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua
kebutuhan asuransi nasabah.
AJB BUMIPUTERA 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari
berbagai latar belakang dan kelompok umur, serta menyediakan berbagai
produk dan layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia,
namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang
polisnya. Sehingga AJB BUMIPUTERA 1912 merupakan aset nasional
pelopor asuransi di Indonesia.
F. Rencana Usaha
Rencana usaha yang dilakukan oleh perusahaan AJB BUMIPUTERA
1912 untuk meningkatkan pendapatan preminya adalah dengan mengadakan
kompetitif serta membuka cabang-cabang prioritas untuk memasarkan
produk – produk Unit Link.
AJB BUMIPUTERA 1912 baru – baru ini menggelar kegiatan edukasi
keuangan melalui pengoperasian 20 unit Mobil Literasi Edukasi Keuangan
(siMOLEK) untuk ketiga kalinya. Dalam acara ini AJB BUMIPUTERA
1912 menargetkan dapat menjaring 1000 pemegang polis baru dengan total
perolehan premi lebih dari Rp 2 milyar. Mobil siMOLEK ini dijadikan
alternative pemasaran asuransi untuk menjangkau masyarakat menengah ke
bawah yang sesuai dengan target pasar AJB BUMIPUTERA 1912. Selain
itu, kegiatan ini juga merupakan sarana edukasi mengenai pentingnya
asuransi untuk perlindungan terhadap resiko yang mungkin dialami di masa
mendatang.
Disamping itu, untuk menjaring pasar baru – baru ini AJB
BUMIPUTERA 1912 resmi me-launching produk asuransi jiwa terbarunya.
Produk tersebut diberi nama Asuransi Jiwa Mitra Asri. Kata Asri disini
tidak lain merupakan kependekan dari Asuransi Rakyat Indonesia. Premi
yang dibayarkan pertahun untuk asuransi ini minimal adalah sebesar Rp
50.000,00 dan maksimal Rp 250.000,00. Asuransi ini dirancang sebagai
produk perlindungan jiwa untuk keluarga. Produk asuransi jiwa ini
menyediakan bantuan santunan jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan
resiko, seperti cacat atau kematian. Selain itu, AJB BUMIPUTERA 1912
juga meluncurkan produk terbarunya lagi yang bernama BP Maxi yang
A. Latar Belakang Masalah
Meningkatnya resiko kematian karena kondisi alam yang sulit
diperkirakan, khususnya yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini,
seperti gempa bumi, tanah longsor, kecelakaan, serta masih banyak lagi,
sangat dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia. Kejadian – kejadian itu
menyadarkan masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap jiwa
mereka. Alasan itulah yang mendorong didirikannya perusahaan asuransi.
Sekarang ini sudah semakin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan
yang menawarkan jasa asuransi dengan beragam produk dan kualitas yang
bersaing, sehingga diperlukan sikap professional untuk mengelola perusahaan
yang ada supaya terus meningkat dan tetap berjaya di antara
perusahaan-perusahaan pesaing lainnya. Hal ini sangat penting agar perusahaan-perusahaan dapat
menjaga kelangsungan operasionalnya. Salah satu faktor yang menunjang
kegiatan operasional sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusia
(pegawai, buruh, manajer dan lain sebagainya) yang ada di dalamnya,
tentunya sumber daya yang memiliki pengetahuan dan keahlian dibidangnya.
Perkembangan dunia bisnis mengharuskan perusahaan untuk memandang
jauh ke depan dan mampu mengidentifikasikan setiap peluang yang muncul
serta merumuskannya dalam perencanaan jangka panjang perusahaan agar
Perusahaan juga diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang seiring
berjalannya waktu. Untuk itu perusahaan membutuhkan berbagai sumber
daya manusia. Agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin maka
perusahaan dituntut untuk mampu mengelola seluruh potensi sumber daya
yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.
Sumber daya yang seperti ini adalah sumber kekayaan perusahaan (aset)
yang berharga dan harus dikelola dengan hati-hati, dikembangkan, dan
dipelihara. Oleh karena itu sudah selayaknya perusahaan memberikan imbal
jasa yang sesuai dan yang dapat memicu semangat para pegawai untuk
bekerja lebih baik lagi dalam perusahaan tersebut. Imbal jasa dapat diberikan
dalam bentuk financial berupa gaji, upah, bonus dan lain sebagainya. Dalam
bentuk non-finansial dapat berupa kenaikan jabatan, beasiswa untuk
melanjutkan studi, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh pemberian imbal jasa finansial berupa pembayaran gaji.
Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan pegawai tetap, manajer yang
dibayarkan secara tetap setiap bulan. Pembayaran gaji merupakan kegiatan
yang mutlak harus dilakukan oleh perusahaan. Hal ini menyangkut para
pegawai yang selalu berupaya untuk memajukan perusahaan, sehingga
perusahaan memerlukan sistem dan prosedur yang baik, efisien, dan efektif
dalam pembayaran gaji tersebut menghambat para pegawai menjadi tidak
Untuk memenuhi hal tersebut diatas pihak manajemen perlu membuat
sistem informasi akuntansi penggajian. Sistem informasi akuntansi
merupakan sarana yang penting dan diperlukan untuk memperoleh informasi
keuangan, termasuk informasi sistem penggajian. Sistem informasi akuntansi
juga diperlukan peranannya untuk menghindari resiko kemungkinan
terjadinya kecurangan-kecurangan dan penyelewengan yang menyebabkan
besarnya kerugian pada perusahaan. Sistem informasi akuntansi terdiri dari
perangkat kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur
untuk mengubah data menjadi informasi. Seiring dengan berkembangnya
teknologi informasi yang semakin pesat di abad 21 ini, tentu membawa
dampak pada bidang ekonomi. Dimana sistem informasi akuntansi yang
sebelumnya dijalankan secara manual dirasakan tidak lagi mampu memberi
manfaat yang memadai dalam bidang operasional.
Sistem penggajian juga merupakan salah satu komponen terbesar dan
terpenting dalam sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu, sistem ini harus
didesain untuk memenuhi kebutuhan pihak manajemen suatu perusahaan dan
peraturan pemerintah. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau salah tidak
hanya merugikan para pegawai, tetapi juga mempersulit pengambilan
keputusan serta dapat mengakibatkan denda dan penahanan.
Dengan bertambahnya kompleksitas kegiatan perusahaan, maka
dirancanglah sistem akuntansi untuk setiap kegiatan, salah satunya adalah
untuk kegiatan penggajian. Sistem informasi akuntansi penggajian dirancang
Sistem penggajian yang efektif juga penting untuk menjaga hubungan baik
antara karyawan dengan perusahaan. Untuk itu balas jasa yang diterima oleh
tenaga kerja merupakan salah satu target dari pengendalian intern, melalui ini
diharapkan karyawan semakin termotivasi untuk bekerja.
Sama halnya dengan AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia
Budi Medan yang juga membutuhkan sistem informasi akuntansi yang baik
dalam hal penggajiannya. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang
baik akan mendorong ditetapkannya kebaikan manajemen yang baik, dapat
meningkatkan efektivitas dan efesiensi operasional perusahaan karena kinerja
pegawai, meminimalisir penyimpangan di dalam penggajian, serta menjamin
terciptanya data informasi akuntansi yang dapat dipercaya.
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dalam penyusunan Tugas
Akhir ini penulis mengambil judul “PERANAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
a. Apakah sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada
penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor
Cabang Setia Budi Medan dalam melaksanakan setiap proses transaksi
prosedur penggajian yang diterapkan oleh kantor pusat AJB
BUMIPUTERA 1912 ?
b. Bagaimana sistem penggajian yang ada pada AJB BUMIPUTERA 1912
Kantor Cabang Setia Budi Medan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut ini :
a. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi dan pengendalian
internal pada penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912
Kantor Cabang Setia Budi Medan dalam melaksanakan setiap proses
transaksi pembayaran gaji sudah dilaksanakan secara efektif sesuai
dengan prosedur penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA
1912.
b. Mengetahui bagaimana sistem penggajian yang ada pada AJB
BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan.
Dengan penelitian ini maka akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Bagi Kalangan Akademis
Sebagai referensi dan informasi bagi mahasiswa yang akan
mengambil penelitian dengan tema sejenis.
b. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
diperoleh dan dipelajari selama ini ke dalam praktik yang
sesungguhnya.
c. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan kepada perusahaan dalam pengambilan
keputusan kebijakan yang ada kaitannya dengan sistem penggajian.
D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR
CABANG SETIA BUDI MEDAN. Jadwal kegiatan disajikan pada
[image:48.595.114.513.469.650.2]Tabel 1.1 berikut.
Tabel I.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
NO Kegiatan I April 2015 II III IV I Mei 2015 II III IV I Juni 2015 II III IV Juli
1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas akhir
2. Rencana Isi
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis membahas latar belakang
masalah yang akan menjadi dasar dalam penulisan,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
dan rencana penulisan yang meliputi jadwal
penelitian, serta rencana isi.
BAB II : ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912
Dalam bab ini yang diuraikan adalah seputar
perusahaan yang menjadi objek penelitian, dimulai
dari sejarah ringkas AJB BUMIPUTERA 1912,
struktur organisasi perusahaan, job description,
jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana
usaha.
Dalam bab ini penulis membahas pokok persoalan
terkait judul tugas akhir, dengan pembahasan
pengertian sistem informasi akuntansi, pengertian
gaji, unsur – unsur gaji, sistem penggajian, prosedur
perhitungan gaji, pengertian sistem informasi
akuntansi penggajian, efektivitas pengendalian
internal atas penggajian dan peranan sistem
informasi akuntansi penggajian dalam menunjang
efektivitas pengendalian internal penggajian.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis membuat pembahasan dalam tugas
akhir ini maka bab ini adalah bab terakhir dari
penulisan yang berisi kesimpulan dari pembahasan
MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA AJB BUMIPUTERA 1912
KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN
Oleh :
RIZKI WIDYA NINGSIH 122102020
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Peranan Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk
melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan hingga penyelesaian tugas akhir, penulis ingin meminta
maaf jika terdapat kesalahan dalam tugas akhir ini. Mengingat ketidaksempurnaan
penulis sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran dan
membutuhkan pengalamana-pengalaman yang lebih dari sekedar pembelajaran.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak
terkait yang telah memberikan apresiasi besar atas terselesaikannya tugas akhir
ini. Diantaranya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang
sangat berguna kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Shyana Noorakhmanti selaku Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
AJB Bumiputera Kantor Cabang Setia Budi Medan yang telah mengijinkan
penulis untuk melakukan pengambilan data untuk tugas akhir ini
6. Seluruh Pegawai AJB Bumiputera Medan khususnya kak Olivia, Pak Budi,
kak Winda, dan Pak Andi yang telah membantu penulis dalam pengambilan
data yang diperlukan untuk tugas akhir ini.
7. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis. Ayahanda
Satimin, dan Ibunda Nurmawati SPdi yang telah memberikan dukungan
moral dan materil, serta yang telah mendidik, membimbing, mengasuh,
mendukung, dan mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan tugas akhir
ini.
8. Kepada Kakak Satnur Rahma Yanti, serta Abang Fahmi Abdi Wijaya. Terima
kasih telah memberikan nasihat dan dukungan kepada penulis.
9. Untuk dua keponakanku yang selalu dirindukan, Mirza Alhusaini dan Salwa
Iswah Adzkia, terimakasih telah menghibur ibu nya selalu, semoga setelah ini
bisa cepat dapat pekerjaan yang baik sehingga bisa membelikan banyak
KATA PENGANTAR………... . i
DAFTAR ISI………... iv
DAFTAR TABEL…...………... vi
DAFTAR GAMBAR……….. vii
BAB I :PENDAHULUAN………... 1
A. Latar Belakang Masalah..………. 1
B. Rumusan Masalah……… 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 5
D. Rencana Penulisan………... 6
1. Jadwal Penelitian……….. 6
2. Rencana Isi……… 7
BAB II :ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912…... 9
A. Sejarah Ringkas Perusahaan…………..……… 9
B. Struktur Organisasi……….………... 14
C. Job Description……….. 16
D. Jaringan Usaha………....………... 20
E. Kinerja Usaha Terkini.………... 23
BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI
MEDAN………. 26
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi……… 26
B. Pengertian Gaji……….. 27
1. Unsur-Unsur Gaji……….. 28
2. Aktivitas Siklus Penggajian.………. 29
3. Prosedur Perhitungan Gaji……… 35
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian………. 38
D. Pengendalian Internal Atas Penggajian……… 39
E. Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penggajian……….. 42
F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian………... 43
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN……….. 48
A. Kesimpulan……….. 48
B. Saran……… 49
Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir.……… 6
Tabel 3.1 Daftar Perhitungan Gaji pada AJB BUMIPUTERA 1912
Gambar 2.1 Logo AJB BUMIPUTERA 1912………... 11
Gambar 2.2 Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 se-Indonesia…... 15
Gambar 2.3 Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang
Setia Budi Medan………... 16