• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Penulis sangat menyadari bahwa pengembangan sistem ini masih mempunyai beberapa kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu jika ada yang berkenan melanjutkan penelitian, maka penulis menyarankan untuk melanjutkan penelitian pada bagian-bagian beriktu ini :

1. Perlu adanya notifikasi jika ada beberapa data perusahaan yang sudah terlalu lama tidak diperbaharui.

2. Perlu fitur pengiriman notifikasi otomatis kepada perusahaan eksportir dan importir yang mempunyai spesifikasi yang sama dengan ketentuan pameran yang datanya baru dibuat.

3. Perlu adanya protokol keamanan tersendiri untuk proses penerimaan pengajuan partisipan pameran, sehingga pihak yang tidak mempunyai otoritas tidak akan dapat mengakses atau mengubah data.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pada tahun 2014, Kementerian Perdagangan telah gagal untuk mencapai target ekspor sebesar US$183,4 miliar atau Rp.2.208 triliun. Tetapi hal tersebut tidak lantas menurunkan target ekspor yang dipasang oleh Kementerian Perdagangan. Melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, pada tahun 2015 ini target nilai ekspor ditentukan sebesar US$192,5 atau setara dengan Rp.2.310 triliun[1].

Meskipun pada tahun 2014 lalu Indonesia mengalami penurunan nilai ekspor, tetapi jika dilihat secara angka tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. Total nilai ekspor pada tahun 2014 lalu adalah sekitar USD 176,29 miliar. Angka tersebut lebih rendah 3,43% dibanding tahun sebelumnya, yang berjumlah USD 182,55 Miliar [2].

2

Grafik 1.1. Grafik Nilai Ekspor Tahun 1975 - 2013 dalam USD. (Sumber : www.bps.go.id [2])

Ekspor dari Indonesia sendiri pada umumnya terbagi ke dalam dua kategori komoditi utama, yaitu komoditi migas dan non-migas. Selama perjalanannya, secara dilihat dari nilai ekspor seperti digambarkan pada Grafik 1.1., nilai ekspor Indonesia tidak selamanya berjalan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang utamanya adalah karna faktor ekonomi global yaitu fluktuatifnya dan bahkan cenderung menguatnya nilai tukar dollar. Nilai tukar dollar yang terus mengalami peningkatan ini dikhawatirkan suatu saat akan turun signifikan dan berpengaruh pada nilai transaksi sendiri, apalagi jika transaksi tersebut berlaku jangka panjang dan menggunakan mata uang dollar.

Untuk tetap menjaga dan meningkatkan nilai ekspor, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan Direktorat Jenderal Pengembangan Nilai Ekspor Nasional (DJPEN) membentuk beberapa organisasi non-profit di bawah

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000

3

naungannya. Salah satunya adalah ITPC, yang merupakan kependekan dari Indonesian Trade Promotion Center. ITPC sendiri memiliki tugas pokok sebagai perwakilan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang bertujuan untuk menjembatani hubungan bisnis antara eksportir di Indonesia dengan importir di Negara di mana Kantor ITPC tersebut berada. Selain itu, ITPC juga memberikan dukungan lainnya berupa penyediaan media promosi seperti memfasilitasi pengusaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran bisnis internasional, menyediakan display permanen untuk produk-produk Indonesia di kantor ITPC.

Grafik 1.2. Grafik Nilai Ekspor ke Korea Selatan (Sumber : www.bps.go.id [2]

Saat ini, seperti ditunjukkan pada Grafik 1.2., nilai ekspor ke Korea Selatan mengalami penurunan setelah puncaknya pada tahun 2011. Dengan fakta tersebut maka

0.0 2,000.0 4,000.0 6,000.0 8,000.0 10,000.0 12,000.0 14,000.0 16,000.0 18,000.0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

4

sudah pasti menjadi tugas dari ITPC Busan sebagai salah satu ujung tombak Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan kembali nilai ekspor tersebut.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka selain mengadakan event khusus untuk memperkenalkan secara langsung produk-produk unggulan dari Indonesia dan mengikuti perhelatan internasional lainnya, ITPC Busan juga membutuhkan adanya sebuah website yang dapat menjadi media promosi yang tak terbatas oleh ruang dan waktu. Sehingga dengan adanya website tersebut dapat memudahkan bagi eksportir dan importir memasang dan mencari informasi yang dibutuhkan. Sedangkan pada website ITPC Busan yang ada pada saat ini, masih mempunyai beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut di antaranya adalah kesulitan dalam proses pencarian data eksportir dan importir. Selain itu, data eksportir dan importir yang saat ini dimiliki oleh ITPC Busan pun adalah data yang diterbitkan oleh pihak ketiga non-pemerintahan/swasta. Sehingga bagi ITPC sendiri ada kesulitan untuk melakukan validasi apakah perusahaan-perusahaan tersebut masih beroperasi seperti data yang didapat atau tidak. Selain kekurangan-kekurangan tersebut, beberapa fungsi tambahan yang dinilai akan sangat membantu kinerja ITPC adalah penilaian eksportir yang dapat dilakukan oleh ITPC sendiri ataupun oleh importir. Fungsi ini dinilai dapat dijadikan sebagai acuan bagi importir lain yang ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya adalah pendataan dari keaktifan eksportir untuk berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh ITPC Busan.

Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk bekerja sama dengan ITPC Busan, dan merancang fitur tambahan sehingga menyempurnakan website ITPC busan yang telah

5

ada sekarang. Perancangan fitur tambahan dan pembangunan sistem tersebut penulis uraikan dalam skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Direktori Eksportir dan Importir ITPC Busan, Korea Selatan”. Skripsi ini juga merupakan lanjutan dari Kerja Praktek yang telah penulis lakukan sendiri di ITPC Busan.

1.2.

Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi dan dirumuskan pemecahannya adalah sebagai berikut :

1.2.1.

Identifikasi Masalah

Untuk lebih memperjelas masalah-masalah yang dihadapi, maka berikut ini masalah-masalah yang telah diidentifikasi oleh penulis :

1. Proses pencarian data eksportir dan importir yang masih dilakukan secara manual dalam buku cetak direktori eksportir Indonesia.

2. Pada website ITPC-Busan yang telah ada sekarang, pengunjung tidak dapat langsung mencari data eksportir tetapi harus menjelajahi satu persatu data perusahaan yang ada sesuai dengan HS Code.

3. Kesulitan yang dialami oleh ITPC Busan ketika harus menyeleksi data eksportir manakah yang masih valid.

6

1.2.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah tersebut sebagai berikut :

1.

Bagaimana mengubah proses pencarian data eksportir yang masih dilakukan secara manual dalam buku cetak direktori eksportir Indonesia.

2.

Bagaimana mengembangkan sistem agar pengunjung dapat langsung mencari data eksportir berdasarkan beberapa kriteria seperti HS Code, Nama Perusahaan dan/atau Jenis Produk.

3.

Bagaimana mengembangkan sistem sehingga ITPC Busan ketika harus menyeleksi data eksportir manakah yang masih valid.

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui bagaimana mengubah proses pencarian data eksportir yang masih dilakukan secara manual dalam buku cetak direktori eksportir Indonesia.

2.

Untuk mengembangkan sistem agar pengunjung dapat langsung mencari data eksportir berdasarkan beberapa kriteria seperti HS Code, Nama Perusahaan dan/atau Jenis Produk.

3.

Untuk mengembangkan sistem sehingga ITPC Busan ketika harus menyeleksi data eksportir manakah yang masih valid.

7

1.4.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu :

1.4.1.

Kegunaan Praktis

Penulis sangat berharap, hasil penelitian ini akan bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga bagi ITPC Busan khususnya agar dapat membantu proses promosi produk-produk Indonesia menjadi lebih baik dan efektif, juga bagi para eksportir dan importir pada umumnya sehingga dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

1.4.2.

Kegunaan Akademis

Penulis sangat berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan kemampuan penulis khususnya, dan juga sebagai bahan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan sistem yang dapat menjawab kebutuhan pengguna lebih baik.

1.5.

Batasan Masalah

Masalah yang dihadapi oleh ITPC Busan dalam kinerjanya pada kenyataannya tidaklah sedikit, tetapi pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup masalah pada poin-poin berikut :

 Sistem direktori eksportir dan importir ini tidak melayani pendaftaran perizinan ekspor dan impor.

8

 Sistem ini tidak dipakai untuk melakukan transaksi jual-beli barang langsung antara eksportir dengan importir.

 Sistem ini akan terintegrasi ke dalam sistem yang telah ada, www.itpc-busan.kr, tetapi tidak menggunakan platform yang sama.

1.6.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) Busan.

#103 Korea Express Building 1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan, South Korea 601-010.

Telp : +82) 51 441 1708. Fax : +82) 51 441 1629.

Email : itpc-enu@kemendag.go.id

Penelitian dilakukan dalam waktu kurang lebih 2 bulan 2 minggu, yang dimulai pada minggu ketiga bulan Mei 2015 sampai bulan Juli 2015. Tahapan penelitian tersebut diuraikan pada tabel berikut :

No. Kegiatan

Waktu

Maret April Mei Juni Juli

9 1. Pengumpulan Data Kebutuhan Sistem 2. Requirement Planning 3. Pengembangan Sistem a. User Design b. Construction 4. Testing 5. Implementasi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi

Sebelum memasuki penjelasan lebih lanjut mengenai sistem informasi. Maka berikut akan diuraikan sedikit demi sedikit konsep dasar sistem informasi itu sendiri.

2.1.1. Sistem

Berikut penjelasan sistem menurut beberapa ahli :

- Menurut Indrajit (2001:2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. [4]

- Menurut Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran. [4]

2.1.2. Informasi

Untuk memahami konsep Informasi, maka terlebih dahulu akan disajikan definisi data, sebagai bahan informasi menurut Gordon. B. Davis. Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya. [4]

Sedangkan informasi sendiri menurut Gordon. B. Davis adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai

11

nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. [4]

2.1.3. Definisi Sistem Informasi

Definisi sistem informasi sangat beragam. Salah satunya seperti dikutp dari artikel MIT Press, “... The standard definition (of information system) is that an

information system manages and processes information. ...”[5]. Pengertian tersebut merupakan pengertian paling umum dan dapat diaplikasikan dalam berbagai interpretasi berbeda. Interpretasi berbeda di sini dimaksudkan karena jika merujuk pada kerangka kerja Alter, Gambar 2.1, maka dapat dilihat bahwa sistem informasi yang terintegrasi itu adalah meliputi 6 entitas : konsumen, produk/servis, proses bisnis, partisipan, informasi dan teknologi.

Gambar 2.1. Kerangka Kerja Alter [5]

Sedangkan menurut Jeperson Hutahaean, Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. [4]

12

2.1.4. Model Sistem Informasi

Pada umumnya, sistem informasi memiliki beberpa kategori jika dilihat dari data/informasi/pengetahuan yang diprosesnya oleh level management tertentu sebagai berikut :

Gambar 2.2. Model Piramida 4 Level Sistem Informasi Berdasarkan Kebutuhan Proses dari Level Organisasi yang Berbeda

(Sumber : chris-kimble.com [8])

Pada Gambar 2.2. Model Piramida 5 Level Sistem Informasi Berdasarkan Kebutuhan Proses dari Level Organisasi yang Berbeda tersebut, dapat dilihat bahwa pada umumnya terdapat 5 model sistem informasi, yaitu :

2.1.4.1. Transaction Processing Systems

Transaction Processing Systems atau disingkat TPS ini adalah sistem operasional yang berada pada level terbawah dalam piramida model sistem

13

informasi. Biasanya sistem ini dipakai langsung oleh front liner perusahaan seperti, kasir atau resepsionis. Data yang diolah pada sistem informasi model ini adalah data yang terotomatisasi atau semi otomatis pada aktifitas perusahaan level rendah dan transaksi dasar.

2.1.4.2. Management Information Systems

Sistem Informasi pada level ini, pada umumnya dipakai oleh level menengah manajemen perusahaan/organisasi. Tujuan penggunaannya adalah untuk menjaga organisasi supaya dapat berjalan dengan baik dalam jangka pendek atau menengah, dengan cara mengevaluasi performa organisasi dengan membandingkan output sebelumnya dengan kondisi terkini.

2.1.4.3. Decision Support Systems

Decision Support System atau biasa disingkat dengan DSS dapat dilihat sebagai knowledge based system, digunakan oleh senior manager, yang memfasilitasi penciptaan pengetahuan dan mengintegrasikannya dengan organisasi. Sistem ini pada umumnya digunakan untuk menganalisa struktur informasi yang ada dan memproyeksikan efek dari keputusan yang mereka pilih pada masa depan.

2.1.4.4. Executive Information Systems

Executive Information Systems adalah sistem informasi pada level strategis yang berada pada puncak piramida. Sistem ini merupakan sistem yang membantu para eksekutif dan senior manajer utnuk menganalisa lingkungan dimana organisasi mereka beroperasi dan untuk mengidentifikasi tren jangka panjang, serta untuk merencanakan program yang tepat.

14

2.2. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Pada dasarnya Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sistem informasi yang ketika melakukan proses bisnisnya mempergunakan komputer. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Wahyudi Kumorotomo bahwa Sistem Informasi pada umumnya dapat dilakukan tanpa komputer, tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan akan pengolahan informasi yang lebih cepat, maka peran komputer dalam sistem informasi sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, penggunaan istilah Sistem Informasi Berbasi Komputer (Computer Based Information System) merupakan rujukan pertama ketika membicarakan tentang Sistem Informasi. [6]

Pada dasarnya komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer itu adalah : - Hardware, ini terdiri dari perangkat seperti monitor, keyboard, processor,

speaker, atau printer yang bekerja secara bersama-sama untuk menerima, memproses dan menampilkan data dan informasi.

- Software, ini adalah program yang mengizinkan hardware untuk

memproses data.

- Database, adalah kumpulan dari data-data yang berkaitan atau tabel yang memiliki data yang berelaso.

- Network, adalah jaringan sistem yang menjembatani beberapa computer

untuk berbagi data.

- Procedures, adalah perintah untuk mengkombinasikan

komponen-komponen diatas untuk memproses data dan menghasilkan output seperti yang diinginkan.

15

2.3. Web-Based Information System

Sistem informasi berbasis website (web-based information system, atau Web Information System atau WIS) adalah sistem informasi yang menyediakan fasilitas untuk mengakses data yang kompleks dan servis interkatif melalui web. [9]

Website sendiri secara bahasa pada dictionary.com diartikan sebagai kumpulan halaman yang terkoneksi satu sama lain dalam World Wide Web yang dinyatakan sebagai satu entitas, umumnya dikelola oleh perseorangan atau organisasi dan terfokus pada satu topik atau beberapa topik yang berdekatan dan berkaitan [10]. Website pada dasarnya disusun dengan serangkaian kodifikasi HTML1, dan diakses melalui protocol HTTP. Namun seiring dengan keperluan yang berkembang seperti penggunaan website sebagai WIS maka dibutuhkan fitur tambahan yang bisa didapatkan dengan Bahasa pemrograman lainnya.

2.3.1. HTTP dan HTTPS

HTTP atau Hypertext Transfer Protocol adalah protokol level aplikasi dengan keringan dan kecepatan yang dibutuhkan untuk mendistribusikan dan mengkolaborasikan sistem informasi hypermedia [11].

2.3.2. Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman adalah notasi yang digunakan untuk menulis program, yang mana adalah spesifikasi dari komputasi atau algoritma [12]. Sampai pada saat ini, terdapat banyak bahasa pemrograman yang dapat dieksekusi dan diintegrasikan

16

dengan HTML. Beberapa diantaranya adalah PHP, ASP dan Javascript. Selain itu terdapat juga CSS yang digunakan untuk mengatur antarmuka sebuah website.

2.3.2.1. PHP

PHP (Hypertext Processor) adalah bahasa pemrograman open source yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan yang sangat cocok digunakan untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan kedalam HTML. Saat ini terdapat banyak framework PHP yang berstatus open source dan dapat digunakan tanpa khawatir melanggar hak intelektual. Beberapa framework tersebut seperti :

- CodeIgniter, adalah kerangka pengembangan aplikasi – toolkit – bagi siapa saja yang ingin mengembangkan web dengan basis PHP.

- Zend, adalah kerangka PHP yang dikembangkan berdasarkan kesederhanaan, aplikatif untuk pengembangan berorientasi objek, lisensi yang mudah dan basis kode yang telat teruji secara ketat.

- Yii, adalah kerangka PHP yang berdasarkan pada performa tinggi setiap komponennya yang dapat dipakai untuk pengembangan aplikasi web berskala besar.

2.3.2.2. CSS

CSS atau Cascading Style Sheet adalah rangkaian kodifikasi yang digunakan utnuk menjelaskan bagaimana elemen-elemen HTML ditampilkan. CSS sendiri terpisah dari file HTML.

17

2.3.2.3. Javascript

Javascript adalah Bahasa pemrograman yang memungkinkan sebuah web tampil lebih dinamis dan interaktif. Pada penerapannya, javascript ini memungkinkan untuk dapat mengakses database tanpa harus mengunduh ulang satu halaman utuh HTML.

2.3.3. Database

Database adalah koleksi data yang terorganisir. Dalam pengembangan aplikasi web, keberadaan database ini merupakan hal yang wajib. Hal ini dikarenakan kebutuhan data yang dinamis sehinggan membutuhkan tempat penyimpanan yang besar dan mudah untuk dikelola. Saat ini terdapat banyak DBMS2 yang dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi web, diantaranya MySQL, PostgreSQL, Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase dan IBM DB2.

2.4. E-Government

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengubah pemerintahan dengan menjadikannya lebih mudah diakses, efektif dan lebih dapat dipertanggung jawabkan. E-Government sendiri termasuk : 1. Menyediakan akses yang lebih baik terhadap informasi pemerintahan; 2. Mempromosikan keterlibatan masyarakat dengan mengizinkan

interaksi dengan lembaga-lembaga pemerintahan;

2 DBMS, adalah program yang dapat digunakan untuk menyimpan, memodifikasi dan mengekstrak informasi dari sebuah database.

18

3. Membuat pemerintahan dapat lebih dipertanggungjawabkan dengan membuat operasionalnya lebih transparan sehingga dapat menurunkan peluang tindakan korup; dan

4. Memberikan peluang pengembangan, khususnya menguntungkan daerah pedalaman dan komunitas yang belum terlayani. [7, p. 8]

Pada dasarnya berdasarkan model hubungannya dengan pemerintah, e-government ini dapat digolongkan ke dalam model-model berikut :

1. G2C / Government to Citizen

Sistem dengan orientasi pelayanan G2C ini merupakan sistem informasi yang pada proses bisnisnya menghubungkan pemerintah dengan publik. 2. G2B / Government to Business

Sistem G2B ini dirancang untuk memberikan pelayanan bagi hubungan antara pemerintah dengan para pelaku bisnis.

3. G2G / Government to Government

Sistem ini berorientasi pada pelayanan hubungan antara badan pemerintahan dengan badan pemerintahan yang lainnya.

2.5. Bisnis Internasional

Bisnis Internasional atau International Trading adalah pertukaran barang atau jasa antar negara [13]. Proses ini dapat meningkatkan perekonomian global, terutama pada standar harga, suplai dan permintaan barang yang berpengaruh dan dipengaruhi oleh perkembangan kondisi global.

19

2.5.1. Pelaku Bisnis Internasional

Dalam bisnis internasional ini, sekurang-kurangnya melibatkan dua pihak, yaitu pihak eksportir dan pihak importir. Eksportir dalam bisnis internasional diterjemahkan sebagai penjual barang dengan tujuan pasar negara lain. Sedangkan importir adalah sebaliknya, pengusaha yang membeli barang dari negara lain untuk kemudian diolah atau dijual dinegaranya.

2.5.2. Ekspor dan Impor

Setelah melihat definisi bisnis internasional, tentunya ada beberapa kegiatan untuk mewujudkannya terjadi. Salah satunya yaitu ekspor. Ekspor sendiri dapat diartikan sebagai pengiriman barang keluar negeri. Sedangkan impor adalah proses sebaliknya, mendatangkan barang dari negara lain yang dilkukan oleh imporitr.

2.5.3. Pengaruh Teknologi Informasi pada Bisnis Internasional

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah berpengaruh pada perkembangan bisnis internasional. Hal ini dikarenakan dengan adanya internet, seolah batas jarak yang memisahkan antara pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan bisnis internasional ini sudah hilang. Proses bisnis yang dilakukan pada beberapa tahun yang lalu memerlukan waktu yang cukup lama dan memakan biaya besarpun, dengan adanya teknologi informasi ini dapat diminimalisir.

Sebagai contoh, perkembangan e-commerce sangat memudahkan produsen untuk melakukan promosi produk atau jasanya tanpa khawatir dengan biaya besar seperti iklan konvensional melalui media massa seperti siaran televisi atau surat kabar misalnya. Dengan melakukan promosi melalui internet, juga dapat

20

menjangkau area yang lebih luas, hal ini dikarenakan satu website dapat diakses oleh ratusan juta pengguna internet dari belahan bumi manapun.

2.6. Promosi

M. Fuad menjelaskan bahwa promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang memiliki peran besar untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan [14]. Sedangkan tujuan dari promosi sendiri antara lain :

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial; 2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit;

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan; 4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar;

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing; 6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang

iii

ABSTRACT

Information System of Exporter and Importer Directory is the information system which developed to be matched to the needs of database that can accommodate exporters and importers data. In this research, exporter and importer are refer to Indonesian Exporter and South Korean Importer. Moreover, also in this research the mentioned system before is the system which developed to be utilized by ITPC – Busan. ITPC Busan is the representative organization of Ministry of Trade Republic of Indonesia. ITPC is a non-profit organization under the guidance of the Directorate General of Export Development (DJ PEN) which can be found in Busan, South Korea. The main task of ITPC – Busan is bridging the relationship between Indonesian Exporter and South Korean Importer.

However, in the execution of these duties and as the spearhead of the national export development, ITPC - Busan have some technical problems that needed some development of the media as a means of promotion of Indonesian trading environment. With the Information Systems Directory Importer Exporter and it is hoped will improve the quality of work and ease the process of introduction and promotion of trade between Indonesia.

Keywords : Information System of Directory, Export, Import, ITPC, Busan, Ministry of Trade of Republic of Indonesia

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan subjek penelitian merupakan tempat dimana variabel melekat

Dokumen terkait