• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDAS

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut.

1. Saran untuk Kepala SLB-B

a. Seyogyanya kepala sekolah menetapkan dan mensosialisasikan kebijakan serta pengaturan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling secara eksplisit dalam program pendidikan di sekolah.

b. Menyediakan buku-buku panduan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang akan sangat bermanfaat bagi para guru dalam memberikan bimbingan bagi para siswanya.

2. Saran untuk Guru Wali Kelas/ Guru Kelas

a. Mengkaji lebih jauh konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling, baik yang menyangkut kedudukan dan fungsi bimbingan dalam keseluruhan program pendidikan, jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling, maupun pengembangan keterampilan sosial siswa tuna rungu dengan melaksanakan brain storming yang dipandu oleh nara sumber yang berkompeten

b. Membuat program layanan bimbingan dan konseling khususnya dalam bidang sosial, baik yang menyangkut layanan pengumpulan data siswa, penyajian informasi dan penempatan, layanan konseling, serta penilaian dan penelitian.

c. Meningkatkan kompetensinya di bidang layanan bimbingan dan konseling dengan membaca literatur, berhubung pelatihan B&K yang dikhususkan untuk guru SLB sangat terbatas.

3. Saran untuk Pengambil Kebijakan Terkait

a. Perlunya dilakukan penempatan tenaga ahli/ konselor di SLB, khususnya di SLB-B. Hal ini sesuai harapan kepala sekolah maupun guru wali kelas, yang mengalami kendala dalam melaksanakan layanan bimbingan terhadap siswanya, dikarenakan keterbatasan pemahamananya terhadap pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling (B&K). Disamping menyelenggarakan layanan B&K terhadap siswa tuna rungu, konselor dapat menjadi konsultan bagi guru-guru di SLB untuk menberikan layanan pendidikan yang lebih efektif bagi siswanya. Pentingnya ada tenaga konselor di SLB adalah untuk kefektifan layanan yang diberikan dengan berbagai teori konseling yang dapat diterapkan pada siswa tuna rungu.

b. Pentingnya diselenggarakan pelatihan tentang layanan bimbingan dan konseling terhadap para guru secara lebih intensif, mengingat terbatasnya pemahaman para guru SLB khususnya SLB-B Kota Bandung terhadap layanan bimbingan dan konseling. Selama ini pelatihan yang sering mereka terima berkaitan dengan bidang akademik dan bidang kekhususan, seperti Bina Komunikasi persepsi bunyi dan Irama.

4. Saran untuk Peneliti Selanjutnya

a. Model konseling keterampilan hidup yang dihasilkan dalam penelitian ini, ditujukan untuk meningkatkan keterampilan sosial yang merupakan aspek dari keterampilan hidup. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian untuk menghasilkan model konseling tersebut guna meningkatkan aspek keterampilan hidup lainnya, seperti responsiveness, realism, serta rewarding activity skills.

b. Penelitian dan pengembangan model konseling keterampilan hidup ini hanya dilaksanakan terhadap salah satu jenis siswa berkebutuhan khusus, yaitu siswa tuna rungu. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dan

pengembangan keterampilan hidup untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa – siswa berkebutuhan lainnya, seperti siswa tuna netra, siswa tuna grahita, siswa tuna daksa, dan siswa dengan gangguan perilaku dan emosi.

c. Penelitian ini lebih mengarah pada siswa yang memiliki keterampilan sosial dalam kategori yang belum baik atau belum terampil. Oleh karena itu peneliti menyarankan para peneliti selanjutnya untuk meneliti orang-orang penyandang tuna rungu yang memiliki keterampilan sosial yang diindikasikan terampil, terutama untuk mengungkap layanan intervensi yang diperolehnya sehingga menjadi orang yang terampil dalam keterampilan sosialnya. Hal ini sangat penting dilakukan, karena akan menjadi masukan yang berharga bagi para orang tua yang memiliki anak tunarungu maupun bagi guru yang mengajar siswa tuna rungu dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, sehingga menjadi siswa yang mandiri dan berdaya guna dalam kehidupannya di masyarakat.

d. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan mengungkap pencapaian keterampilan sosial siswa tuna rungu melalui evaluasi eksternal, misalnya oleh guru atau orang tua disamping evaluasi internal oleh siswa yang bersangkutan.

e. Dalam penelitian ini, uji efektivitas model dilakukan melalui disain praeksperimen. Oleh karena itu, kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian serupa dengan disain eksperimen yang lebih powerfull seperti kuasi eksperimen atau ekperimen yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Admin (2008). Antara Hard Skill dan Soft Skill. [Oneline]. Tersedia: http://www.infocomcareer.com. [ Mei 2012]

Afgani,M.W. (2012). Tiga Teori yang Melandasi Pendidikan [Oneline]. Tersedia: http//Muhammad-win-afgani.blogspot.com/2012/01/tiga-teori-yang

melandasi-pendidikan.html [8 Februari 2012] Ahmadi A. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

______. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Borgh. & Gall,M.D. (1979). Educational Research. New York : Longman Inc. Boothroyd, Arthur. (1982). Hearing Impairments in Young Children. Prentice

Hall,Inc.Englewood Cliffs,N.J.07632.

Bunawan, Lani. (1983). Psikologi Anak Tunarungu. Jakarta : Yayasan Santi Rama.

Cartledge, G.& Milburn, J.F. (1992). Teaching Social Skills to children : Innovative Approach. New York : Perganon Press.

Darling, Nancy. (1999). Parenting Style and Its Correlates. ERIC Digest : ERIC Clearinghouse on Elementary and Early Childhood Education Champaign IL. (Online). Tersedia: http://www.ericdigests.org/1999-4/parenting. htmentals [14 Januari 2010]

Depdiknas (2005). Indikator Keberhasilan Program Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Depdiknas. _______ . (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

dalam jalur Pendidikan Formal. Jakarta : Depdiknas.

Gall, M. et al (2003). Educational Research, an Introduction. New York : Pearson Education, Inc.

Hallahan, D. & Kauffman, J. (1991). Exceptional Children Introduction to Special Education (Fifth ed.). New Jersey : Prentice Hall International Inc.

Hartup, Willard W. (1992). Having Friends,Making Friends, and Keeping Friends: Relationships as Educational Contexts: The ERIC Clearinghouse on Elementary and Early Childhood Education [Oneline]. Tersedia : http://ceep.crc.uiuc.edu/pubs/ivpaguide/appendix/hartup-friends.pdf. [14 Januari 2010]

Hardman, M.L. et al. (1990). Human Exceptionality (3rd edition). Massachusetts: A Division of Simon& Schuster Inc.

Hernawati, T. (2000). Layanan Dasar Bimbingan dalam Mengembangkan Perilaku Sosial Siswa Tunarungu. Tesis pada PPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Hurlock, E.B. (1997). Perkembangan Anak. Jilid 1 jakarta : Erlangga.

Jimenez, C. et al. (t.t.). Social Skills for Middle School Students. [Online]. Tersedia: http://www.cccoe.net/social/skillslist.htm [28 Maret 2008] Kartadinata,S. (2011). Menguak Tabir Bimbingan dan Konseling sebagai Upaya

Pedagogis, Kiat mendidik sebagai Landasan Profesional Tindakan Konselor. Bandung : UPI Press.

Kirk,S. & Gallagher, J. (1989). Educting Exceptional Children ( Six ted.). Boston: Houghton Mifflin Company.

Ladd & Asher. (1985). Social Skill L’ATraining anf Children’s Peer Relations dalam L’Abate, L. & Milan,M.A. (Eds). (1985). Handbook of Social Skills Training and Research. New York : John Wiley and Sons Inc.

Martono, N. (2010). Statistik Sosial, Teori dan Aplikasi program SPSS. Jogjakarta: Gaya Media.

Monks F.J. et al. (1996) Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Moores, D.F.(1981). Educating The Deaf Psychology, Principle, and Practices (2nd Edition). Boston: Houghton Mifflin Company.

Musselman, C., et al. (1996) “The Social Adjustment of Deaf Adolescents in Segregated, Partially Integrated, and Mainstreamed Settings”, Journal of Deaf Studies and Deaf Education, 1,(1),52-63.

Nelson-Jones R. (1990). Practical Counselling and Helping Skills, helping Clients to Help Themselves (2nd Edition). London: British Library Cataloguing in Publication Data.

_______. (1995). Practical Counselling and Helping Skills, How to Use the Lifekills Helping Model (3rd Edition). London: British Library Cataloguing in Publication Data.

_______. (1997). Practical Counselling and Helping Skills, Texts and Exercises for the Lifeskills Counselling Model (4th Edition). London : British Library Cataloguing in Publication Data.

Nurihsan, A. Juntika. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Phillips, E. Lakin. Social Skills: History and Prospect. dalam L’Abate, L. & Milan,M.A. (Eds). (1985). Handbook of Social Skills Training and Research. New York : John Wiley and Sons Inc.

Qassem, Ali. (t.t.). Pembinaan Keterampilan Diri, [Online], Tersedia : www.aliqassem.com [23 Mei 2009]

Rusmana, N. (2009. Permainan (Game & Play). Permainan untuk para Pendidik,Pembimbing, Pelatih dan Widyaiswara. Bandung : Rizki.

_______ (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok di sekolah (Metode, Teknik, dan Aplikasi). Bandung : Rizki.

Sasongko, Rambat, N.(2001). Model Pembelajaran Aksi Sosial untuk Pengembangan Nilai-Nilai dan Keterampilan Sosial. Disertasi Doktor pada Pendidikan Umum UPI.

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada media.

Suarez, M. (2000). Promoting Social Competence in Deaf Students: The Effect of an Intervention Program. Dalam Journal. of Deaf Studies and Deaf Education [Online],Vol 5 (4), 11 halaman. Tersedia : http://jdsde.oxfordjournals.org/content/5/4/323 [Mei 2012]

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung

Sukartini. (2003). Pendekatan Konseling Keterampilan Hidup: Inovasi dalam Bidang Bimbingan dan Penyuluhan. Jurnal Mimbar Pendidikan. No.4/XXII/2003.

____________ . Model Konseling Keterampilan Hidup untuk Mengembangkan Dimensi Kendali Pribadi yang Tegar. (Disertasi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sunardi. (2010). Kurikulum Pendidikan Luar Biasa di Indonesia dari Masa ke Masa. [Oneline], Tersedia: www.puskurbuk.net/.../Sejarah_Kurikulum_PLB.[8 Pebruari 2012]

Syaodih,N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Refika Aditama. Uden,V. (1977).A.World of Language for Deaf Children;Basic Principles A

Maternal Reflective Method, Swetz & Zeitlinger, Amsterdam& Lisse. Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A. Juntika. (2006). Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_____. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.

Dokumen terkait