BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Perlu dilakukannya pengujian aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak daun sirih dan gambir terhadap bakteri lain yang berpotensi menyebabkan penyakit pada manusia.
40 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi, Salman. 2009. Uji Penghambatan Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle Linn.) terhadap Staphylococcus epidermidis. Skripsi. Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Amos . 2010. Kandungan Katekin Gambir Sentra produksi Di Indonesia. Jurnal Standarisasi. Pusat Pengkajian Teknologi Agroindustri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, volume 1. BPOM RI, Jakarta: 96-98.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, volume 2. BPOM RI, Jakarta: 55-60.
Bronto Adi A.H., 2011. Pengembangan Agroindustri Gambir Di Kabupaten lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Sekolah PascaSarjana Institut Pertanian Bogor.
Cowan. M. Murphy. 1999. Plants Product as Antimicrobial Agents. J. Microbology Review. 12 (4): 564-582
Cox S. D., Mann C. M, Markham J. L, Bell H. C, Gustafson J. E, Warmington J. R, Wyllie S. G. 2001. The mode of antibacterial action of the essential oil of Melaleuca alternifolia (tea tree oil). J of Appl Microbiology 88 : 170-175.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980. Materia Medika Indonesia, jilid IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Materia Medika Indonesia, jilid V. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dzen S.M., Roektiningsih, Sanarto, Sri W., Sumarno, Samsul I., Noorhamdani A.S., Sri M., Dewi S.. 2003. Bakteriologi Medik. Jakarta: Bayumedia Publishing.
Fadhillah R. 2010. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Tumbuhan Lumut Hati (Marchantia paleaceae) Terhadap Bakteri Patogen Dan Pembusuk Makanan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Fakhreza, M. R. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Dan Mekanisme Penghambatan Ekstrak Etanol Campuran Daun Sirih (Piper Betle L), Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb) Dan Kapur Sirih Terhadap Staphylococcus Epidermidis.Skripsi : Program Studi Farmasi, FKIK. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ganeshan P., Panneerselvam K., Chinnadurai V., Kodukkur V., Pugalendi. 2009.
Effect of Chrysin on Hepatoprotective and Antioxidant Status in d-Galactosamine-Induced Hepatitis in Rats. European Journal of Pharmacology: Vol. 631, Issues 1-3, 10 April 2010, Pages 36-41.
Ganiswara S.G. dkk.. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI.
Hariana, Arief. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya seri 1. Depok: Penebar Swadaya : 86
Hariana, Arief. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya seri 3. Depok: Penebar Swadaya : 114
Harlis, Wahyuni I. 2008. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus viridians. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Jambi.
Henry J.B. 2007. Henry’s Clinical Diagnosis and Managements By Laboratory Methods. Edition 21. USA : Saunders Elsevier : 1048-1056
Hermawan A. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. Artikel Ilmiah. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Idris H. 2007. Pemakaian Fungisida Gambir Terhadap penyakit Bercak Fusarium sp pada Daun Serai Wangi. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Kebun Percobaan BALITTRO Laing Solok.
Isnawati A. 2007. Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Senyawa Katekin dan Kuersetin Pada 3 Mutu Ekstrak Gambir. Laporan Akhir Riset Terapan. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen kesehatan RI
Jawetz E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A. 1996. Medical Microbiology, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20. Alih Bahasa: edi Nugroho dan RF Maulany, Jakarta: EGC: 153-155.
Jawetz E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A. 2004. Medical Microbiology Edition twent third. International Edition. Singapore : The McGraw-Hill Companies : 231-236
Kresmanawaty I. Dan Ahmad Z. 2009. Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri dari Derivat Metil Ekstrak Etanol Daun Gambir. Jurnal Littri vol. 15 No. 4: 145-151.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Madani S. 2010. Perbandingan Aktivitas Dan Mekanisme Penghambatan Ekstrak Etanol Dengan Ekstrak Air Daun Sirih (Piper betle Linn.) Terhadap
Staphylococcus epidermidis, Streptococcus pyogenes, dan Streptococcus mutans. Skripsi . Program Studi Farmasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Maillard J. Y.. 2002. Bacterial Target Sites for Biocide Action. Journal of Applied Microbiology Symposium Supplement, 92, 16S-17S.
Meilisa. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, roxb) Terhadap Beberapa Bakteri. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara.
Mooryati S,. 1998. Alam Sumber Kesehatan. Jakarta : Balai Pustaka: 104
Nalina T., Rahim Z. H. A.. 2006. Effect of Piper Betle L. Leaf Extract on The Virulence Activity of Streptococcus mutans-An in vitro Study. Pakistan Journal of Biological Sciences 9 (8): 1470-1475.
Noor R. R. 2001. Scanning Electron Microscope. Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
Oetjen W., Georg. 1999. Freeze Drying. 3rd Edition. Germany: Wiley-VCH : hal 1-2
Pelczar. M. J. dan R. D. Reid. 1979. Microbiology. Mc Graw Hill Book Co, New York
Poeloengan M., Komala I., Noor Susan M., Andriani, Rainti Soufina R.P.. 2006.
Aktivitas Air Perasaan, Minyak Atsiri dan Ekstrak Etanol Daun Sirih terhadap Bakteri yang Diisolasi dari Sapi Mastitis Subklinis. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Rahman A., Rahmah N. 2010. Uji Fungi static Ekstrak Daun sirih (Piper betle L.) Terhadap Candida albicans. Skripsi. Program Studi Biologi. Fakultas MIPA UNLAM. Banjarbaru Kalimantan Selatan
Ridawati, Alsuhendra, R. Sastanovia,. Ekstraksi Senyawa Berpotensi Antimikroba Dari Gambir (Uncaria gambir Roxb). Dan Pemanfaatannya Dalam Pembuatan Permen Jelly. Studi Karya ilmiah. Universitas Negri Jakarta. Rawamangun.
Pambayun R., Gardjito M. , Sudarmadji S., Rahayu K., 2007. Kandungan fenol dan sifat antibakteri dari berbagai jenis ekstrak produk gambir (Uncaria gambir
Roxb). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Sriwijaya Palembang.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Risnawati Y.S. 2008. Perbandingan Efek Antibakteri ekstrak gambir ( Uncaria gambir Roxb ) terhadap Streptococcus mutans Pada Konsentrasi Dan Waktu Kontak Yang Berbeda. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
Sari R., Isadiartuti D.. 2006. Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle,L). Majalah Farmasi Indonesia :17(4). 163-169
Seok I.H., Y.J. Kim dan Y.R. Pyun. 1999. Acid Tolerance of Lactobacillus Plantarum from Ki8mchi. Lebensm-Wiss. U-Technol. 32: 142-148.
Setiawan F. 2006. Keterkaitan Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Oleh Bahan Bioaktif Spons aaptos aaptos Dan Xestospongia sp, Dengan Kualitas Perairan Dikepulauan Seribu, Jakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan. Universitas Pertanian Bogor.
Soemiati A., Elya B. 2002. Uji Pendahuluan Efek Kombinasi Antijamur Infus Daun (Piper betle L.), Kulit Buah Delima (Punica granatum L.), dan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Jamur Candida Albicans
Sudarsono D,. 1996. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penebar Swadaya
Suliantari. 2009. Aktivitas Antibakteri dan Mekanisme Penghambatan Ekstrak Sirih Hijau (Piper betle Linn) Terhadap Bakteri Patogen Pangan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. IPB, Bogor.
Syahrurachman, Agus dkk. 1993. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Wardana. 2008. Hidrolisis Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) Menggunakan Papain Untuk Menghasilkan Pepton. Program Studi tekonologi Industri Pertanian. Universitas Pertanian Bogor.
Wardhana AH., Kumarasinghe SW., Arawwawala L., Arambewela LS. 2010.
Larvicidal Efficacy Oil of Betel Leaf (Piper betle) on the Larvave of the Old World Screwworm Fly. Chrysomya Bezziana in vitro. Indian J. Dermatol. 2007; 52: 43-7
Warsa Usman Chatib. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.: BakteriologiMedik. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal: 103-104,106, 108,111
Widya A. 2008. Streptococcus mutans Si Plak Dimana-mana. Fakultas Farmasi USD Yogyakarta.
Yanti L., Imanuel., Supriadi, Hairiah A., 2005. Uji Aktivitas Antibakteri Dan Ekstrak Gambir. Jurnal. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.
44 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bahan yang Digunakan dalam Uji Antibakteri
Gambar 6. Tanaman sirih (Piper betle L Gambar 7. Gambir (Uncaria gambir.)
Gambar 8. Ekstrak air campuran daun Gambar 9. Standard Mc Farlands sirih dan gambir
Gambar 10. Suspensi Bakteri ( pengen Gambar 11. Bakteri S.mutans
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 12. Bakteri S.epidermidis dan S.aureus (dalam agar mannitol)
Gambar 13. Bakteri S.pyogenes dan S.viridans
Flavonoid (+) Alkaloid (+) Tanin (+) Triterpenoid (+) Gambar 14. Hasil Uji Penapisan Uji Fitokimia Daun Sirih
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4. Skema Pembuatan Ekstrak Air Campuran Daun Sirih dan Gambir.
Daun sirih
Determinasi tanamanan Bogoriensi LIPI
Dibersihkan, dicuci dengan air mengalir Dirajang /dipotong kecil-kecil Gambir Payakumbuh, Padang Sumatera barat
Filtrate dibekukan dlm freezer
Filtrate difreeze drying selama 5hari
Ditumbuk halus
Dibuat jus (diblender) dengam penambahan air
Disaring
Serbuk kering
Dilarutkan dengan DMSO 10% dibuat berbagai
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5. Skema Pembuatan Stok Bakteri dan Suspensi
Dinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37 0 C
Stok bakteri uji 24 jam Diinokulasikan (dibiakkan
pada medium NA miring
Diambil beberapa ose
Disuspensikan ke dalam 10 ml NaCl steril Stok bakteri uji
Divortex
Diperiksa dg spektrofotometer UV pada panjang gelombang 625 nm
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6. Skema Penentuan Aktivitas Antibakteri ( Metode Difusi Disc)
Agar Mueller Hinton steril yan telah memadat
Diinokulasi 100 μl suspensi bakteri Mc Farland
Diletakkan kertas cakram steril yang telah dijenuhkan dengan 20 μl larutan
uji
Diratakan dengan batang spreader
Diukur zona bening disekitar cakram Diinkubasikan pada suhu 37° C selama 24 jam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7. Skema Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
Tabung uji berisi : (Medium + lar.uji)Ad 150μl
+ suspensi 100μl
Dimasukkan NB yang telah dihitung sesuai dg konsentrasi larutan uji ad
150
Ditambahkan suspense bakteri 100μl
Tabung kontrol berisi : Medium 200 μl + 50 μl pelarut
Inokulasikan larutan Uji & Kontrol ke lempeng agar
Diperoleh MIC Larutan pada masing-masing
tabung berisi 250 μl
Dimasukkan NB tanpa larutan uji 200 μl
Inkubasi shaker suhu 370 C, 18-24 jam
Ditambahkan pelarut (DMSO 10%) 50 μl
Diamati pertumbuhan bakteri pada permukaan agar
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 8. Skema analisis kebocoran asam nukleat, protein dan ion logam
10 ml suspensi bakteri Disentrifus dengan kecepatan 3500 rpm selama 20 menit Filtrat dibuang Ditambahkan buffer fosfat Ditambahkan ekstrak pada konsentrasi 1 MIC dan 2 MIC Diinkubasi shaker pada suhu 370C selama 24 jam Disaring Disentrifus dengan kecepatan 3500 rpm selama 20 menit Diambil cairan supernatan
Diukur absorbansinya pada λ 260 nm dan 280 nm dengan
spektrofotometer UV-Vis
Diukur kadar ion Ca dan K dengan AAS
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 9. Skema Analisis Perubahan Morfologi Sel
Dicuci dengan buffer fosfat
Difiksasi dengan glutaraldehid 2% selama 2 jam
Ditambahkan buffer cocodilate 0,2 M pH 7,2
Ditambah osmium tetraoksida 1% dalam buffer cocodilate dan dibiarkan dalam
refrigerator selama 1 jam
Dikeringkan berturut-turut dengan alkohol 70 %, alkohol 80% dan alkohol 96%
masing-masing selama 10 menit
Ditambahkan butanol dan dibuat suspensi
Satu ose suspensi diletakkan diatas potongan bujur sangkar cover slip yang telah direkatkan pada stub
alumunium dan dibekukan
Dikeringkan dengan freeze drier selam 4 jam
Dilapisi dengan emas melalui proses vakum (6-7 Pa) selama 20 menit
Diamati dengan SEM
Pellet bakeri disiapkan seperti pada analisis protein, asam nukleat, dan ion logam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 10. Perhitungan Konsentrasi
Perhitungan Konsentrasi KHM : Konsentrasi 25 mg/ml – 100 mg/ml
• Larutan induk 100 mg/ml
• Konsentrasi 25 mg/ml diencerkan dari larutan induk 50 mg/ml 25 x 0.15 ml = 50 x V2
V2 = 0.075 ml (+0,075 ml NB)
• Konsentrasi 30 mg/ml diencerkan dari larutan induk 60 mg/ml 30 x 0.15 ml = 60 x V2
V2 = 0.075 ml (+0,075 ml NB)
• Konsentrasi 40 mg/ml diencerkan dari larutan induk 60 mg/ml 40 x 0.15 ml = 60 x V2
V2 = 0.1 ml (+0,05 ml NB)
• Konsentrasi 50 mg/ml diencerkan dari larutan induk 100 mg/ml 50 x 0.15 ml = 100 x V2
V2 = 0.075 ml (+0,075 ml NB)
• Konsentrasi 60 mg/ml diencerkan dari larutan induk 100 mg/ml 60 x 0.15 ml = 100 x V2
V2 = 0.09 ml (+0,06 ml NB)
• Konsentrasi 80 mg/ml diencerkan dari larutan induk 100 mg/ml 80 x 0.15 ml = 100 x V2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Rendemen Ekstrak Air Daun Sirih dan Gambir
Berat ekstrak = 480 gr (diambil 260 gr atau 520 ml)
Berat simplisia = 5.94 gr
Rendemen = 5.94 x 100 % = 2,29 % 260
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 12. Data Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Air Campuran Daun Sirih dan Gambir
Konsentrasi Kontrol
No. Bakteri Uji 50% 100% DMSO 10%
1. Staphylococcus epidermidis 7,5 mm 11 mm -
2. Streptococcus pyogenes 8,5 mm 10 mm -
3. Streptococcus mutans 9 mm 10,5 mm -
4. Streptococcus viridans - 10 mm -
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran. Hasil Perhitungan Kadar Abu dan Susut Pengeringan A. Penetapan nilai susut pengeringan
Berat botol timbang + tutup (berat awal kosong) = 24,3457 g Berat botol timbang + tutup + ekstrak (berat awal) = 25,3500 g
Berat ekstrak = 1,0043 gr
• Berat botol timbang+tutup+ekstrak setelah pengeringan Waktu (menit) Bobot (g)
0 25.3500 g
30 25.0050
60 24.6862
90 24.5643
120 24.5643 (Berat akhir)
Susut pengeringan = berat awal – berat akhir berat awal
= 25.3500 g – 24.5643 24.5643 g
B. Penetapan kadar abu
Berat botol timbang + tutup (berat awal kosong) = 28,1134 g Berat botol timbang + tutup + ekstrak (berat awal) = 29,1344 g
Berat ekstrak = 1,021 g
• Berat botol timbang+tutup+ekstrak setelah pengabuan Waktu (menit) Bobot (g)
0 29,1344
30 28,6733
60 28,4235
90 28,3975 (Berat akhir)
Kadar abu = 1 – (berat awal – berat akhir) berat ekstrak = 1 – (29,1344 – 28,1975) = 6.18 % 1,021 g X 100 % X 100 % = 3.19 % X 100 % X 100 %
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 15. Hasil Uji Diameter Hambat
1) s.epiderm idis 2) s.m ut ans
3) s.aureus 4) s. viridians
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta