• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masyarakat setempat

Dalam dokumen Analisis Faktor Risiko Kejadian Gizi Bur (Halaman 44-50)

KESIMPULAN DAN SARAN

2. Masyarakat setempat

a. Diharapkan para orang tua memberikan perhatian khusus dalam mencukupi kebutuhan gizi harian balita meskipun dengan keadaan ekonomi yang tidak mencukupi.

b. Sebaiknya tidak hanya mengharapkan bantuan dari Dinas Kesehatan, melainkan berusaha secara mandiri dalam menjaga keadaan status gizi balita.

c. Tidak memberikan makanan kepada balita hanya dari PMT-P yang diberikan oleh Dinkes, namun harus tetap memberikan makanan harian keluarga yang bergizi seimbang, sehingga angka kecukupan gizi harian balita dapat terpenuhi.

d. Datang ke Puskesmas atau Posyandu pada saat pembagian PMT-P, sehingga balita mendapat makanan tambahan dengan kecukupan gizi harian yang baik

e. Anggota keluarga dari balita gizi buruk sebaiknya tidak ikut mengkonsumsi PMT-P yang diberikan oleh Dinkes, karena akan mengurangi kecukupan gizi harian balita gizi buruk tersebut

44 DAFTAR PUSTAKA

Abu A. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Achmad Djaeni, 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat.

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.

Anwar K, Juffrie M, Julia M. 2005. Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Gizi Klinik Indonesiahttp://ijcn.or.id/v2/content/view/33/40/. Diakses pada 16 November 2015.

Basuki, S., 2006. Metode Penelitian, Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Dalimunthe, R.F. 1995. Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Bekas Pemilik Lahan di Kawasan Industri Medan. Medan: Tesis. Pascasarjana-USU.

Departemen Kesehatan RI. 1999. Profil Kesehatan. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan RI. 2004. Analisis Situasi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara. 2006. Profil Dinas Kesehatan, Sumatera Utara.

Efendi dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Terori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Green, L.W. 1980. Health Education Planning: a diagnostic approach. (1stedition). California: Mayfield Publishing Company.

45 Hafid, Raehanul Bahren, Muhammad Syaiffudin Hakim, dkk. 2009. Edisi VIII, Tahun I -

Majalah Kesehatan Muslim: Lebih Dekat Tentang Khitan. Yogyakarta: Pustaka Muslim.

Hartoyo, A, dan F, Zakaria. 2000. “Pengaruh Konsumsi Jahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadap Kadar Malonaldehida dan Vitamin E Plasma pada Mahasiswa

Pesantren Ulil Albaab Kedung Badak, Bogor”. Dalam: Jurnal Teknologi dan Industri Pangan

Hendri, Jhon. 2009. Riset Pemasaran. Surabaya: Universitas Gunadarma

Hidayat AAA. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, Yusliana. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Kebumen Tahun 2010. Purwokerto: Akademi Kebidanan YLPP

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-kasiatig2a-5285-3-bab2.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015.

http://jateng.tribunnews.com/2014/01/09/dinkes-semarang-berupaya-tekan-angka-gizi-buruk. Dikases pada tanggal 5 Oktober 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17280/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37295/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015.

Isaura, V. 2011.Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto XITarusan Kabupaten Pesisir Selatan.Padang : Universitas Andalas. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2015.

46 Ismarawanti, D. N. 2010. Kader Posyandu : Peranan Dan Tantangan Pemberdaya annya Dalam Usaha Peningkatan Gizi Anak Di Indonesia. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Volume 13 Nomor 04 Tahun 2010, 169-173. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2015.

Israr, Yayan ,Cristopher, Riri Julianti, dkk. 2009. Gizi Buruk (Severe Malnutrition). http://www.files-of-drsmed.tk/. Diakses pada tanggal 5 oktober 2015

Istiono, Wahyudi. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Puskesmas Samigaluh 1 Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Yogyakarta: UGM. Kementrian Kesehatan. 2009. Menuju Masyarakat Sehat yang Mandiri dan

Berkeadilan.Kinerja Dua Tahun

2009-2011 .http://www.depkes.go.id/resources/download/laporan/kinerja/kinerja-kemenkes-2009-2011.pdf. Diakses pada 5 Oktober 2015.

Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Kosim, Sholeh M. 2008. Buku Ajar Neonatologi Edisi I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Kristiadi, E., 2007. LIPI, 2004.Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta.

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktek Ibu tentang Pemberian Makanan Bayi dengan Kejadian Kurang Energi Protein pada Balita. Tesis. Program Ilmu Gizi. Universitas Diponegoro.

Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Kusumawati, Erna dan Setiyowati Rahardjo. 2012. Pengaruh Pelayanan Kesehatan terhadap Gizi Buruk Anak Usia 6 _ 24 Bulan. Purwokerto : Universitas Jendral Sudirman Purwokerto.

Lutfiana, Nurlaela. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Buruk pada Lingkungan Tahan Pangan dan Gizi. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan.

47 Mardalis, 2008. Metode Penelitan Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Margono, S., 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Nency Y, Arifin M.T. 2005. Gizi Buruk Ancaman Generasi yang Hilang.Diakses tanggal 10 Oktober 2015.

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi kesehatan teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka

Novitasari, Dewi. 2012. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk pada Balita yang Dirawat di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Semarang: Fakultas Kedokteran.

Nurcahyo. 2008. Ilmu Kesehatan Jilid 2. Jakarta: Depdiknas

Permenkes.2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.No. 1995/Menkes/SK/XII/2010. Jakarta: Menkes.

Setiadi.(2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Ed.2. Jogjakarta : Graha Ilmu

Singgih D.Gunarso &Ny Y Singgih D.Gunarso. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia

Soekirman.2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Indonesia. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV. AFABETA.

Sumiati I. 2007. Evaluasi Penatalaksanaan Asuhan Gizi pada Balita Kurang Energi Protein di RSUD Ulin Banjarmasin. Malang: Universitas Brawijaya.

48 Supariasa, I Dewa Nyoman.2001.Penilaian Status Gizi.EGC : Jakarta

Suryabrata , Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Widi, R.K. 2010.Asa s Metodologi Penelitian; Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian (Ed.1). Yogyakarta: Graha Ilmu. Zuraida R, Nuris. 2013.Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Perilaku Ibu

49 LAMPIRAN

Dalam dokumen Analisis Faktor Risiko Kejadian Gizi Bur (Halaman 44-50)

Dokumen terkait