KESIMPULAN DAN SARAN
2. Masyarakat setempat
a. Diharapkan para orang tua memberikan perhatian khusus dalam mencukupi kebutuhan gizi harian balita meskipun dengan keadaan ekonomi yang tidak mencukupi.
b. Sebaiknya tidak hanya mengharapkan bantuan dari Dinas Kesehatan, melainkan berusaha secara mandiri dalam menjaga keadaan status gizi balita.
c. Tidak memberikan makanan kepada balita hanya dari PMT-P yang diberikan oleh Dinkes, namun harus tetap memberikan makanan harian keluarga yang bergizi seimbang, sehingga angka kecukupan gizi harian balita dapat terpenuhi.
d. Datang ke Puskesmas atau Posyandu pada saat pembagian PMT-P, sehingga balita mendapat makanan tambahan dengan kecukupan gizi harian yang baik
e. Anggota keluarga dari balita gizi buruk sebaiknya tidak ikut mengkonsumsi PMT-P yang diberikan oleh Dinkes, karena akan mengurangi kecukupan gizi harian balita gizi buruk tersebut
44 DAFTAR PUSTAKA
Abu A. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Achmad Djaeni, 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat.
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.
Anwar K, Juffrie M, Julia M. 2005. Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Gizi Klinik Indonesiahttp://ijcn.or.id/v2/content/view/33/40/. Diakses pada 16 November 2015.
Basuki, S., 2006. Metode Penelitian, Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Dalimunthe, R.F. 1995. Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Bekas Pemilik Lahan di Kawasan Industri Medan. Medan: Tesis. Pascasarjana-USU.
Departemen Kesehatan RI. 1999. Profil Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 2004. Analisis Situasi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara. 2006. Profil Dinas Kesehatan, Sumatera Utara.
Efendi dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Terori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Green, L.W. 1980. Health Education Planning: a diagnostic approach. (1stedition). California: Mayfield Publishing Company.
45 Hafid, Raehanul Bahren, Muhammad Syaiffudin Hakim, dkk. 2009. Edisi VIII, Tahun I -
Majalah Kesehatan Muslim: Lebih Dekat Tentang Khitan. Yogyakarta: Pustaka Muslim.
Hartoyo, A, dan F, Zakaria. 2000. “Pengaruh Konsumsi Jahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadap Kadar Malonaldehida dan Vitamin E Plasma pada Mahasiswa
Pesantren Ulil Albaab Kedung Badak, Bogor”. Dalam: Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Hendri, Jhon. 2009. Riset Pemasaran. Surabaya: Universitas Gunadarma
Hidayat AAA. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Yusliana. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Kebumen Tahun 2010. Purwokerto: Akademi Kebidanan YLPP
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-kasiatig2a-5285-3-bab2.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015.
http://jateng.tribunnews.com/2014/01/09/dinkes-semarang-berupaya-tekan-angka-gizi-buruk. Dikases pada tanggal 5 Oktober 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17280/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37295/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf. Diakses pada 4 Oktober 2015.
Isaura, V. 2011.Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto XITarusan Kabupaten Pesisir Selatan.Padang : Universitas Andalas. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2015.
46 Ismarawanti, D. N. 2010. Kader Posyandu : Peranan Dan Tantangan Pemberdaya annya Dalam Usaha Peningkatan Gizi Anak Di Indonesia. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Volume 13 Nomor 04 Tahun 2010, 169-173. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2015.
Israr, Yayan ,Cristopher, Riri Julianti, dkk. 2009. Gizi Buruk (Severe Malnutrition). http://www.files-of-drsmed.tk/. Diakses pada tanggal 5 oktober 2015
Istiono, Wahyudi. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Puskesmas Samigaluh 1 Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Yogyakarta: UGM. Kementrian Kesehatan. 2009. Menuju Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan.Kinerja Dua Tahun
2009-2011 .http://www.depkes.go.id/resources/download/laporan/kinerja/kinerja-kemenkes-2009-2011.pdf. Diakses pada 5 Oktober 2015.
Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Kosim, Sholeh M. 2008. Buku Ajar Neonatologi Edisi I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Kristiadi, E., 2007. LIPI, 2004.Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta.
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktek Ibu tentang Pemberian Makanan Bayi dengan Kejadian Kurang Energi Protein pada Balita. Tesis. Program Ilmu Gizi. Universitas Diponegoro.
Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kusumawati, Erna dan Setiyowati Rahardjo. 2012. Pengaruh Pelayanan Kesehatan terhadap Gizi Buruk Anak Usia 6 _ 24 Bulan. Purwokerto : Universitas Jendral Sudirman Purwokerto.
Lutfiana, Nurlaela. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Buruk pada Lingkungan Tahan Pangan dan Gizi. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan.
47 Mardalis, 2008. Metode Penelitan Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Margono, S., 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Nency Y, Arifin M.T. 2005. Gizi Buruk Ancaman Generasi yang Hilang.Diakses tanggal 10 Oktober 2015.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi kesehatan teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka
Novitasari, Dewi. 2012. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk pada Balita yang Dirawat di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Semarang: Fakultas Kedokteran.
Nurcahyo. 2008. Ilmu Kesehatan Jilid 2. Jakarta: Depdiknas
Permenkes.2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.No. 1995/Menkes/SK/XII/2010. Jakarta: Menkes.
Setiadi.(2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Ed.2. Jogjakarta : Graha Ilmu
Singgih D.Gunarso &Ny Y Singgih D.Gunarso. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia
Soekirman.2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Indonesia. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV. AFABETA.
Sumiati I. 2007. Evaluasi Penatalaksanaan Asuhan Gizi pada Balita Kurang Energi Protein di RSUD Ulin Banjarmasin. Malang: Universitas Brawijaya.
48 Supariasa, I Dewa Nyoman.2001.Penilaian Status Gizi.EGC : Jakarta
Suryabrata , Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Widi, R.K. 2010.Asa s Metodologi Penelitian; Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian (Ed.1). Yogyakarta: Graha Ilmu. Zuraida R, Nuris. 2013.Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Perilaku Ibu
49 LAMPIRAN