BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.2. Saran
1. Bagi Badan Direktorat Perlindungan Konsumen agar mengadakan pemantauan , pengawasan dan pembinaan terhadap pemakaian formaldehid dan dilakukan uji terlebih dahulu sebelum dipasarkan agar tidak terjadi kerugian pada konsumen.
2. Pada produsen sebaiknya mencantumkan table komposisi dari bahan pengharum ruangan berbentuk gel tersebut.
3. Bagi masyarakat sebaiknya harus lebih teliti dan jeli dalam memilih produk pengharum yang terregistrasi atau terdaftar pada departemen kesehatan.jika memilih Gel pengharum ruangan agar tidak terlalu keras.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Andria. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung : ITB Press, hal 1-7
ALSPAC. 2004. Air Freshener Can Make Mothers and Babies Ill. University of Bristol
Amiruddin, Dali, Muhammad. 2006. Formalin dalam Makanan. Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas
BEUC. 2005. Emission of chemicals by Air Freshener. Joint of ICRT, London
Daniel, Alan. 2008. Effect of Acute Exposure to a complex Fragrance on Lexical Decision Performance. Department of Design and Environmental Analysis, Cornell University, Ithaca, NY 14853, USA
David, Tinwin. 2009. Chemical Allergies / Chemical Sensitivities. Fakultas of Science and Technology. Thailand : Assumption Unversity Bangkok Press. Denniston, Topping, Caret., 2007. General Organic and Biochemistry. Fifth Edition.
New York:McGraw-Hill International Edition . chapter 13, hal 12 Depkes RI. 2005. Rencana Strategi Lingkungan Sehat, hal 19
Depkes RI. Parameter Pencemaran Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan.
EPA California. 2008. Cleaning Products and Indoor Air Quality.
Fitria, Laila. 2008. Kualitas Udara Dalam Ruang Perpustakaan Universitas X Ditinjau dari Kualitas Fisik, Biologi, dan Kimia. Makara Kesehatan Volume 12 No 2 Desember 2008. Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, hal 77-83
Hodgson, Beal. 2002. Sources of Formaldehyde, Other Aldehydes and Terpenes in a New Manufactured House 2010
Huff. 2003. Evaporation Factors.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
McMurry, Jhon. 2007. Fundamentals of General, Organic, and Biological Chemitry. Fifth Edition, United State of America : Pearson Education International, hal 489
Mukono, H.J. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Airlangga University Press, hal 14-15
Mukono, H.J. 2010. Pengaruh Kualitas Udara dalam Ruangan Ber-AC Terhadap Gangguan Kesehatan. Guru Besar Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Airlngga Surabaya
Nazaroff, W, et al. 2006. Indoor Air Chemistry: Cleaning Agents, Ozone and Toxic Air Contaminants. University of California Berkeley
NCI. 2009. Formaldehyde and Cancer. Diakses tanggal 13 Maret 2010
Nolodewo, Adi, dkk., 2007. Paparan Formaldehid Sebagai Faktor Risiko Kanker Nasofaring “Kajian pada Penderita Karsinoma Nasofaring di RS. Dr. Kariadi Semarang”. Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ SMF Kesehatan THT-KL Rumah Sakit Dr. Kariadi, Semarang, Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran No. 155, 2007, hal 96 – 99
Pipit. 2008. Cara Mudah Menghilangkan Bau dalam Ruangan. Majalah Bulanan Kabari jembatan informasi Indonesia-Amerika. Diakses tanggal 14 maret 2010
SCHER. 2006. Emission of Chemicals by Air Fresheners Test on 74 Consumer
Products Sold in Europe.
Diakses tanggal 14 Februari 2010
Slamet, Soemirat, J. 2007. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, hal 53-54
Slamet, Soemirat, J. 2005. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, hal 194-195
Tresna Sastrawijaya. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, hal 7- 6
Undang-undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kantor Menteri Negara LH. Jakarta
Utami, Tricahyo, Endah. 2005. Hubungan Antara Kualitas Udara pada Ruang Ber AC Sentral dan Sick Building Sindrome di Kantor Telkom Divre IV DIY.
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Viktor. 2008. Bahaya Pengharum Ruangan Buat Anak. Dinas Kesehatan Sumatera Barat
WHO. 1989. Enviromental Health Criteria 89. Joint Sponsorship of the United Nation Env. Program ILO and WHO, Geneva
WHO. 2001. Formaldehyde. Diakses tanggal 13 Maret
2010
WHO. 2006. Development of WHO Guidelines for Indoor Air Quality. Report on a Working Group Meeting Bonn, Germany
Wikipedia. 2009. Air Freshener. Diakses
tanggal 12 Februari 2010
Wijnhoven et al. 2008.Allegrans in Consumer Product. National Institute for Public Health and the Environment, Netherland
Yuliarti, Nurheti. 2007. Awas ! Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Yogyakarta : Andi Yogyakarta, hal 34 – 48
LAMPIRAN
Gambar Lampiran1. Sampel pengharum ruangan yang tidak mengandung formaldehid
Gambar Lampiran 2. Sampel pengharum ruangan yang mengandung formaldehid
Gambar Lampian 3. Penimbangan sampel
Gambar Lampian 5. Sampel yang telah ditetesi asam kromatropat
Gambar Lampiran 7. Larutan sampel dengan penambahan indicator PP
PERHITUNGAN KADAR FORMALDEHID
Merek Sampel A B C D
Berat sampel (I) 3256,4 mg 3246 mg 3121 mg 3129 mg
Berat sampel (II) 3132,9 mg 3132,5 mg 3146,5 mg 3054,6 mg
Berat sampel
(III) 3112,0 mg 3115 mg 3134 mg 3152 mg
Berat Rata -rata 3167,1 mg 3164,5 mg 3133,8 mg 3111,9 mg Titrasi Sampel (I) 2,10 ml 2,30 ml 1,30 ml 2,20 ml Titrasi Sampel (II) 2,15 ml 2,35 ml 1,40 ml 2,25 ml Titrasi Sampel (III) 2,10 ml 2,30 ml 1,35 ml 2,45 ml Titrasi Rata – rata 2,12 ml 2,32 ml 1,35 ml 2,30 ml
Blanko (25 ml NaOH 0,1 N + 5 tetes indicator PP), hasil titrasi blanko 3,3 ml.
Merek Sampel A B C D
Kadar
Surat Keterangan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : Aisyah Pratiwi
NIM : 06100064
Mahasiswa : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Telah melakukan penelitian di Balai Laboratorium Kesehatan Medan bagian Toksikologi, dengan judul “Analisis Kadar Formaldehid Pada Pengharum Ruangan Berbentuk Gel yang Beredar di Pasaran Kota Medan Tahun 2010.”
Demikianlah surat keterangan ini saya perbuat untuk dapat dipergunakan seperlunya
Medan, 01 Juli 2010 Pembimbing Laboratorium
NIP. 140241446 Dra. Norma Sinaga
HASIL PEMERIKSAAN KANDUNGAN FORMALDEHID PADA PENGHARUM RUANGAN BERBENTUK GEL
YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MEDAN
I. Pemeriksaan Kualitatif
a. Pemeriksaan kualitatif pada pengharum ruangan berbentuk gel Aroma Jeruk
No Merek Sampel Reaksi Asam Kromatropat Hasil
1 My Shaldan Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 2 Glade Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 3 Stela Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 4 Carrefour Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 5 Ambipur Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 6 Saudi Choice Terbentuk warna ungu Formaldehid (+) 7 Winfresh Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 8 Dahlia Terbentuk warna ungu Formaldehid (+) 9 Bagus Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 10 Denish Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-)
b. Pemeriksaan kualitatif pada pengharum ruangan berbentuk gel Aroma Apel
No Merek Sampel Reaksi Asam Kromatropat Hasil
1 My Shaldan Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 2 Glade Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 3 Stela Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 4 Carrefour Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 5 Ambipur Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 6 Saudi Choice Terbentuk warna ungu Formaldehid (+) 7 Winfresh Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 8 Dahlia Terbentuk warna ungu Formaldehid (+) 9 Bagus Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-) 10 Denish Tidak terbentuk warna ungu Formaldehid (-)
II. Pemeriksaan Kuantitatif
a. Pemeriksaan Kuantitatif pada pengharum ruangan berbentuk gel aroma jeruk
No. Merek Sampel
Berat Sampel (mg) Volume Titrasi (ml) Kandungan Formaldehid (%) 1. Saudi Choice 3,1671 2,12 1,10% 2. Dahlia 3,1338 1,28 1,84%
b. Pemeriksaan Kuantitatif pada pengharum ruangan berbentuk gel aroma Apel
No. Merek Sampel
Berat Sampel (mg) Volume Titrasi (ml) Kandungan Formaldehid (%) 1. Saudi Choice 3164,5 2,32 0,92% 2. Dahlia 3111,9 2,30 0,95% Medan, 01 Juli 2010 Pembimbing Laboratorium NIP. 140241446 Dra. Norma Sinaga