• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

1. Dinas Kesehatan

a. Perlu untuk membuat mekanisme sistem alur rujukan KIA yang baku dan tegas di pelayanan dasar baik milik pemerintah maupun swasta ke fasilitas rujukan.

b. Agar melakukan evaluasi terhadap kelengkapan dan berfungsinya sarana dan fasilitas di Puskesmas PONED secara rutin, sehingga pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian sarana yang sudah tidak layak dapat tertangani.

c. Perlu untuk secara rutin mengadakan pelatihan PONED kepada tenaga kesehatan baik yang bertugas di puskesmas maupun tenaga kesehatan di lapangan, agar pelaksanaan PONED dan rujukan ke puskesmas dapat berjalan lebih baik.

2. Puskesmas

a. Puskesmas PONED sebaiknya memiliki kualitas tenaga kesehatan yang sama serta perlu untuk mengadakan pelatihan kepada tenaga kesehatan lain yang belum terlatih PONED.

b. Dalam mendukung penyelenggaraan PONED, puskesmas Hamparan Perak perlu untuk melengkapi peralatan medis, non medis, serta memperbaiki fasilitas di Puskesmas. Oleh karena itu, puskesmas perlu mengajukan permohonan secara kontinyu ke Dinas Kesehatan Deli serdang dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan tersebut.

c. Sosialisasi mengenai pelaksanaan rujukan KIA di Puskesmas PONED ke masyarakat dan bidan desa harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.

d. Untuk memperbaiki proses rujukan, penguatan program desa siaga harus dilakukan oleh puskesmas dan kepala desa, sebagai upaya membangun kepedulian masyarakat dalam proses rujukan kegawatdaruratan yang terjadi pada ibu dan anak, mulai dari mayarakat sampai tingkat rujukan berjenjang.

117

Selatan Propinsi Kalimantan Selatan. KMPK IKM Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Apriantika, I. 2014. Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin di Puskesmas PONED Kabupaten Deli Serdang, Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan

Azwar, Azrul., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara. Jakarta

Christina, Penatun. 2011. Pelayanan Emergensi Maternal dan Neonatal pada Puskesmas Mampu Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Kabupaten Bantul. Tesis Pascasarjana Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Departemen Kesehatan RI. 2004. Pedoman Pengembangan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Jakarta

____________. 2007. Pedoman Sistem Rujukan Maternal Neonatal di Tingkat Kabupaten/Kota. Departemen Kesehatan. Jakarta

____________. 2008. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstertri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan. Jakarta

____________. 2008a. Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar Buku Panduan Peserta edisi revisi . Departemen Kesehatan. Jakarta

____________. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan. Jakarta

Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Dinkes Kabupaten Deli Serdang. Lubuk Pakam Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Propinsi

Sumatera Utara Tahun 2013. Dinkes Propinsi Sumatera Utara. Medan Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan

Proposal dan Laporan Penelitian. UMM Press. Malang

Handayani, Sri. 2011. Analisis Pelaksanaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas PONED Kabupaten Kendal. Tesis Pascasarjana Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Herdiansyah, H. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Salemba Humanika. Jakarta

Ignasius, Mubasysyir, Lutfan, 2012. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Sistem Rujukan Kesehatan Daerah Kepulauan di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM. Yogyakarta

Kementerian Kesehatan RI, 2012. Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan: Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

____________. 2013. Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas Mampu PONED. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta

____________. 2014. Konsep Rujukan Berjenjang.Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Jakarta

____________. 2014a. Laporan Riset Kesehatan Daerah Tahun 2013. Balitbang Kementerian Kesehatan RI. Jakarta

Lestari, Yuli., 2011. Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Rujukan Berjenjang Kasus Kegawatdarutan Maternal Dan Neonatal Pada Program Jampersal Di Puskesmas Kencong Tahun 2012. Skripsi FKM Universitas Jember. Jember

Mantra, Ida Bagoes., 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Maramis, W.F. 2007. Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Airlangga University Press. Surabaya

Meilani, Niken, dkk., 2009.Kebidanan Komunitas. Fitramaya. Yogyakarta

Miles, B dan Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Metode-Metode Baru. UI Press. Jakarta

Moleong. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung Mubarak WI. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Konsep dan Aplikasi dalam

Kebidanan.Salemba Medika. Jakarta

Muninjaya, A.A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Muray et, al. 2001. Maternity Referral System In Developing Countries. Social science and medicine, 2005;62:2205-2215.

Nasrullah, dkk. 2011. Analisis Pelaksanaan Desa Siaga di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Tahun 2011. Puskesmas Panarukan Situbondo.

Notoadmodjo, Soekidjo, 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar), Rineka Cipta. Jakarta

____________. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni). Rineka Cipta. Jakarta

Pattianakotta, Lusiana. 2012. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rujukan Kasus Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal oleh Bidan Desa ke Puskesmas Mampu PONED di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2012. Skripsi FKM UI. Depok

Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan. EGC. Jakarta

Pramono dan Sadewo. 2012. Analisis Keberadaan Bidan Desa dan Dukun Bayi di Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 15 No. 3 Juli 2012: 305–313

Prastyani, 2010. Rujukan Kasus Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Oleh Bidan Desa ke Puskesmas Mampu PONED di Kabupaten Bogor Tahun 2010. Tesis FKM UI. Depok

Rukmini, 2006. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Mampu PONED Jatinegoro Kabupatem Tuban. FKM UNAIR. Surabaya

Saifudin, AB, dkk, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahadjo. Jakarta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung

Sukmawati, F., Purnami, C., Nugroho, D .2012. Sistem Informasi Geografis Jejaring Rujukan Ibu Dirujuk Dan Karakteristiknya Di Kota Semarang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan MasyarakatFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.Vol.1. No.2. hh.163-176

Syafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa Kebidanan, TransInfomedia Jakarta

Syarifudin dan Hamidah, 2009. Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta

Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Sagung Seto. Jakarta

Tobing, Judy .2014. Analisis Manajemen Rujukan Pasien Komplikasi Persalinan di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Tesis FKM USU. Medan

Wijaya, K .2012. Evaluasi Persiapan Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Kabupaten Brebes Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Vol.1 No.2.hh.72-81

Wulan, Sri. 2005. Analisis Kualitatif Kinerja Puskesmas mampu PONED Widasari dan Sindang Kabupaten Indramayu. Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Depok

Yunus LM. 2007. Evaluasi Proses Rujukan Obstetri terkait Kematian Perinatal di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Zaenab, S., Arniatin., Djasri, H., Trisnantoro, L. 2012. Penyusunan Manual

Rujukan KIA Di Tingkat Kabupaten/Kota (Lokal Spesifik). Policy Brief PKMK Fakultas Kedokteran UGM. Yogyakarta.

KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

A.Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas I. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Masa Kerja : 5. Tanggal wawancara : II. Data Khusus

1. Bagaimana Mekanisme Rujukan KIA di Puskesmas ini? Apakah sudah memiliki SOP dan berdasarkan sistem regionalisasi yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan?

2. Bagaimana prosedur pelayanan ibu dan anak yang dirujuk dengan komplikasi?

3. Bagaimanakah Jumlah dan pendidikan petugas PONED? Apakah sudah memadai?

4. Bagaimanakah kemampuan petugas PONED dalam menangani rujukan kegawat daruratan obstetri neonatal? Apakah sudah sesuai protap?

5. Apakah tim PONED yang meliputi (Dokter, Bidan dan Perawat) siaga dalam menangani kegawatdaruratan obstetri dan neonatal? Apakah di puskesmas ini ada dokter yang berjaga 24 jam?

6. Bagaimana Ketersediaan alat-alat kesehatan dan ambulans yang mendukung pelayanan rujukan KIA di Puskesmas ?

7. Bagaimana Ketersediaan Obat-Obatan yang mendukung pelayanan rujukan KIA di Puskesmas ?

8. Klasifikasi jenis kasus apa saja yang dapat ditangani Puskesmas PONED? 9. Klasifikasi jenis kasus kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal apa saja

yang perlu dilakukan tindakan rujukan ?

10.Apakah ada tindakan awal yang dilakukan petugas sebelum merujuk pasien ke rumah sakit?

11.Bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan di Puskesmas dalam penanganan kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dan menentukan apakah perlu dirujuk atau tidak?

12.Ke Rumah Sakit mana saja biasanya dilakukan rujukan KIA tersebut? 13.Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan dengan pihak keluarga dan

rumah sakit sebelum melakukan rujukan?

14.Bagaimana mekanisme pembiayaan untuk penanganan kasus komplikasi yang dirujuk?

15.Bagaimana cara Bapak/Ibu mensosialisasikan program KIA dan pelaksanaan PONED di puskesmas dan di masyarakat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan?

16.Apakah perawat atau bidan-bidan sering mengikuti pelatihan-pelatihan KIA dan pelatihan PONED?

17.Apakah ada pembinaan yang diberikan dari Dinas Kesehatan kepada Puskesmas Bapak/Ibu berkaitan dengan program KIA dan PONED?

18.Apakah ada hubungan kerjasama dengan dokter Sp.OG, dokter Sp. Anak, dengan bidan desa dan dengan puskesmas non PONED?

19.Bagaimana dengan keberadaan desa siaga apakah sudah efektif dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak terutama kasus obstetric dan neonatal?

20.Upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk penguatan sistem rujukan ke puskesmas PONED?

21.Bagaimana dengan evaluasi pelaksanaan rujukan KIA? Kapan dilaksanakan dan apa saja yang dievaluasi?

22.Apakah terdapat tim Audit Maternal Perinatal di Puskesmas PONED ini? Siapa saja yang tergabung di dalamnya? Dan apa yang dilakukan?

23.Apakah ada sosialisasi dari Dinas Kesehatan mengenai program EMAS? 24.Bagaimana bentuk pelaksanaan program EMAS di Puskesmas?

25.Dampak apa yang diberikan program EMAS terkait pelaksanaan rujukan KIA dan peningkatan mutu di Puskesmas PONED?

B. Daftar Pertanyaan untuk Bidan Koordinator Pelayanan KIA I. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Masa Kerja : 5. Tanggal wawancara : II. Data Khusus

1. Apakah masyarakat atau bidan desa ataupun puskesmas non-PONED sering melakukan rujukan KIA ke Puskesmas PONED ini?

2. Bagaimana pembinaan bidan desa dalam hal mekanisme rujukan KIA ke Puskesmas? Bagaimankah system rujukan kasus kegawat daruratan obstetri neonatal dari Bidan di desa ke Puskesmas mampu PONED?

3. Bagaimana Mekanisme Rujukan KIA di Puskesmas ini? Apakah sudah memiliki SOP ?

4. Bagaimana prosedur pelayanan ibu dan anak yang dirujuk dengan komplikasi?

5. Bagaimanakah Jumlah dan pendidikan petugas PONED? Apakah sudah memadai?

6. Bagaimanakah kemampuan petugas PONED dalam menangani rujukan kegawat daruratan obstetri neonatal? Apakah sudah sesuai prosedur tetap? 7. Bagaimana Ketersediaan alat-alat kesehatan, obat-obatan dan ambulans

yang mendukung pelayanan rujukan KIA di Puskesmas ?

8. Klasifikasi jenis kasus apa saja yang dapat ditangani Puskesmas? dan Klasifikasi jenis kasus kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal apa saja yang perlu dilakukan tindakan rujukan ?

9. Apakah ada tindakan awal yang dilakukan petugas sebelum merujuk pasien ke rumah sakit? Ke Rumah Sakit mana saja biasanya dilakukan rujukan KIA tersebut?

10.Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan dengan pihak keluarga dan rumah sakit sebelum melakukan rujukan?

11.Bagaimana mekanisme pembiayaan untuk penanganan kasus komplikasi yang dirujuk?

12.Bagaimana dengan keberadaan desa siaga apakah sudah efektif dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak terutama kasus rujukan KIA?

13.Bagaimana ibu mensosialisasikan pelaksanaan program KIA dan pelaksanaan PONED kepada bidan-bidan di desa dan kepada masyarakat di wilayah puskesmas?

14.Apakah ada hubungan kerjasama dengan dokter Sp.OG, dokter Sp. Anak, dengan bidan desa dan dengan puskesmas non PONED?

15.Apakah terdapat tim Audit Maternal Perinatal di Puskesmas PONED ini? Siapa saja yang tergabung di dalamnya? Dan apa yang dilakukan?

16.Bagaimana dengan evaluasi pelaksanaan rujukan KIA? Kapan dilaksanakan dan apa saja yang di evaluasi?

17.Apakah ada sosialisasi dari Dinas Kesehatan mengenai program EMAS? 18.Bagaimana bentuk pelaksanaan program EMAS di Puskesmas?

19.Dampak apa yang diberikan program EMAS terkait pelaksanaan rujukan KIA dan peningkatan mutu di Puskesmas PONED?

C. Daftar Pertanyaan untuk Tenaga Kesehatan PONED I. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Masa Kerja : 5. Tanggal wawancara : II. Data Khusus

1. Bagaimana Mekanisme Rujukan KIA di Puskesmas ini? Apakah sudah memiliki SOP ?

2. Apakah masyarakat atau bidan desa ataupun puskesmas non-PONED sering melakukan rujukan KIA ke Puskesmas PONED ini?

3. Bagaimana prosedur pelayanan ibu dan anak yang dirujuk dengan komplikasi?

4. Bagaimanakah Jumlah dan pendidikan petugas PONED? Apakah sudah memadai? Dan apakah petugas PONED siaga 24 jam di Puskesmas?

5. Bagaimana pelatihan PONED yang pernah ibu ikuti? Apakah dapat diterapkan dengan baik di puskesmas?

6. Bagaimanakah kemampuan petugas PONED dalam menangani rujukan kegawat daruratan obstetri neonatal? Apakah sudah sesuai prosedur tetap? 7. Bagaimana Ketersediaan alat-alat kesehatan, obat-obatan dan ambulans

yang mendukung pelayanan rujukan KIA di Puskesmas ?

8. Klasifikasi jenis kasus apa saja yang dapat ditangani Puskesmas? dan Klasifikasi jenis kasus kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal apa saja yang perlu dilakukan tindakan rujukan ?

9. Apakah ada tindakan awal yang dilakukan petugas sebelum merujuk pasien ke rumah sakit? Ke Rumah Sakit mana saja biasanya dilakukan rujukan KIA tersebut?

10.Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan dengan pihak keluarga dan rumah sakit sebelum melakukan rujukan?

11.Apakah ada hubungan kerjasama dengan dokter Sp.OG, dokter Sp. Anak, dengan bidan desa dan dengan puskesmas non PONED?

12.Apakah ada sosialisasi dari Dinas Kesehatan mengenai program EMAS? 13.Bagaimana bentuk pelaksanaan program EMAS di Puskesmas?

14.Dampak apa yang diberikan program EMAS terkait pelaksanaan rujukan KIA dan peningkatan mutu di Puskesmas PONED?

D. Daftar Pertanyaan untuk Bidan Desa I. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Masa Kerja : 5. Tanggal wawancara : II. Data Khusus

1. Apakah ibu memiliki mekanisme dalam hal rujukan kasus kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal? Bagaimana prosedur rujukannya?

2. Bagaimanakah Pengetahuan dimiliki oleh Bidan dalam mendeteksi kegawat daruratan obstetric neonatal yang membutuhkan rujukan ke PONED/ PONEK?

3. Pelatihan apa saja yang sudah ibu didapatkan yang berkaitan dengan kegawat daruratan obstetric dan neonatal?

4. Apakah ibu lebih sering merujuk ke Puskesmas PONED atau rumah sakit? Dan apa alasannya?

5. Klasifikasi jenis kasus apa saja yang dapat ditangani oleh bidan , dan kasus apa saja yang sering dirujuk?

6. Bagaimana kerjasama bidan dengan dukun bayi dalam hal penanganan kasus obstetric dan neonatal? Apakah sudah diberi pelatihan?

7. Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan dengan pihak keluarga dalam penanganan ibu dan anak dengan komplikasi yang akan dirujuk? 8. Bagaimana dengan keberadaan desa siaga apakah sudah efektif dalam

meningkatkan kesehatan ibu dan anak khususnya dalam hal rujukan KIA? 9. Untuk penguatan sistem rujukan dari desa ke puskesmas mampu PONED

LEMBAR CHEKLIST (LC-1)

PERALATAN DAN FASILITAS DI PUSKESMAS MAMPU PONED

1. Fasilitas Puskesmas mampu PONED

No Jenis Fasilitas Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah 1 Ambulance √ √ 2 Ruang tindakan √ √ 3 Ruang perawatan √ √ 4 Ruang tunggu √ √

5 Persediaan air mengalir √ √

6 Kamar mandi dan wc √ √

7 Alat komunikasi √ √

2. Peralatan Puskesmas mampu PONED a. Pemeriksa Kehamilan No Alat-Alat Standar Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah 1 Tempat Tidur 1 √ √ 2 Partus bed 1 √ √ 3 Tensimeter 1 √ √ 4 Stetoskop I 1 √ √ 5 Stetoskop Monoaura 1 √ √ 6 Timbangan dewasa 1 √ √

7 Pengukur tinggi badan 1 √ √

8 Sprei atau alat plastic 1 √ √

9 Lampu atau spotlight 1 √ √

10 Meja alat 1 √ √

11 Lemari obat 1 √ √

12 Meteran dan LILA 1 √ √

13 Sarung tangan 1 √ √

14 Tempat kapas cebok 1 √ √

b. Persalinan Normal No Alat-Alat Standar Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah 1 Sterilisator 1 √ √ 2 Partus bed 1 √ √

3 Bak instrument dan

tutup 1 √ √

4 Apron plastic dan

celemek 1 √ √

5 Mangkok metal kecil 2 √ √

6 Kateter metal atau

nelaton 1 √ √

7 Needleholder /

pemegang jarum 1 √ √

8 Gunting episiotomi 1 √ √

9 Klem tali pusat dan

gunting 1 √ √

10 Pita tali pusat 1 √ √

11 Jarum otot dan jarum

kulit 1 √ √

12 Pinset anatomis 1 √ √

13 Pinset chirurgis 1 √ √

14 Sarung tangan 2 ps √ √

15 Doek steril 2 ps √ √

16 Benang catgut cromic

no. 0 1 m √ √

17 Benang catgut cromic

no.2.0 1 m √ √

18 Bengkok 500 cc 2 √ √

19 Pispot sodok 500 cc 2 √ √

20 Bak plastic tempat

c. Kuret No Alat-Alat Standar Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah 1 Bak instrument+ tutup

40x50 (stanless steel) 1 √ √

2 Apron/ plastic/

celemek 1

3 Mangkok metal kecil 1 √ √

4 Bed ginekologi 1 √ √

5 Speculum

(sims/kristelle) 1 set ×

6 Sonde uterus (sims) 1 × √

7 Bougie (hegar/ Hank) 1 set × √

8 Sendok kuret tajam (sims/Blumm)

Sendok kuret tumpul

1 set

× √

9 Tang abortus (winter) 1 × √

10 Tenac ulum (Barret/braum) 1 × √ 11 Tampon bag 1 √ √ 12 Kateter metal 1 √ √ 13 Sarung tangan 1ps √ √

14 Oksigen kecil dan

regulator 1 √ √ 15 Vulsellum forcep 1m √ √ 16 Tiang infuse 1 √ √ d. Pemberian Cairan No Alat-Alat Standar Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah 1 Abbocath vena kateter

no.14 1

√ √

2 Abbocath vena kateter

no.16 1

√ √

3 Tiang infuse 1 √ √

4 Kateter foley no.22 1 √ √

5 Urine bag 1 √ √

6 Infuse set 1 √ √

e. Tindakan Resusitasi Bayi No Alat-Alat Standar Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah 1 Stetoskop bayi 1 √ √ 2 Thermometer bayi 1 √ √ 3 Timbangan bayi 1 √ √

4 Penghisap Lender dan

pipa plastic 3

√ √

5 Baju kangguru 2 × √

6 Infuse set pediatric 2 √ √

7 Wing needle no.27 × √

8 Sonde lambung (disposable) √ √ 9 Ambu bag 1 √ √ 10 Inkubator √ √ 11 Lampu pemanas 1 × √ f. Plasenta Manual No Alat-Alat Standar Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah 1 Abbocath no. 14 1 √ √ 2 Abbocath no. 16 1 √ √

3 Sarung tangan panjang 1 ps √ √

g. Vakum Ekstraksi No Alat-Alat Standar Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah

1 Bak instrument + tutup 1 √ √

2 Apron/plastic/celemek 1 √ √

3 Mangkok metal kecil 1 √ √

4 Doppler 1 √ √

5 Speculum cocor bebek 1 √ √

6 Speculum L (Doyen) 1 × √

7 Spekulum sims besar × √

8 Klem tali pusat 2 √ √

9 Tampon bag 4 √ √

10 Vakum ekstraktor 1 × √

11 Bengkok 500 cc 1 √ √

13 Kocher 2 √ √

14 Klem chiruegis tidak

bergigi 2

√ √

15 Meja bayi 1 √ √

16 Kateter metal 1m √ √

17 Kateter foley 1 √ √

18 Needle holder atau

pemegang jarum 1 √ √ 19 Gunting episotomi 1 √ √ 20 Jarum kulit 1 √ √ 21 Jarum otot 1 √ √ 22 Pinset anatomis 1 √ √ 23 Pinset chirugis 1 √ √ 24 Sarung tangan 1 √ √

25 Benang catgut plain no.0 1 √ √

26 Benang catgut chromic no. 2.0

1 √ √

27 Lampu pemanas/ lampu biru

1 × √

28 Speculum vaginal 1 √ √

29 Stetoskop monoanual 1 √ √

30 Klem Chirugis bergigi (kocher )

1 √ √

Dokumen terkait