BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
Bagi pembaca, penulis memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu untuk:
1. Menggunakan benda atau bisa membuat rangkaian eksperimental yang tidak terdapat penghalang seperti yang ada pada roda sepeda sehingga tidak menggangu dan mempermudah pelacakan penanda pada roda sepeda.
2. Menggunakan software tracker sebagai media pembelajaran untuk menganalisis video terkait materi mekanika untuk tingkat SMA dan universitas.
38 Daftar Pustaka
Eadkhong T, dkk, 2012, Rotational dynamics with Tracker, Eur. J. Phys., vol 33, 615-622.
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi. Jilid ke-1. Edisi ke-7.
Diterjemahkan oleh Irzam. Jakarta: Erlangga.
Mulhayatiah D, dkk, 201,. Moment of inertia: development of rotational dynamics KIT of physics students, IOP Conf. Ser:Mater. Sci. Eng., Vol 434.
Santosa, Ign. Edi. dkk, 2017, Metode Pengukuran Fisika, Yogyakarta: Sanata Dharma University Press
Suparno Paulus. dkk, 2017, Eksperimen Fisika Edisi 2, Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid ke-1. Diterjemahkan oleh Lea Prasetio dan Rahmad W. Adi. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN
Menghitung ketidakpastian pengukuran jari-jari roda sepeda Tabel 1. Nilai jari-jari roda sepeda
No. Jari-jari roda sepeda, r (meter)
Maka, nilai jari-jari roda sepeda adalah(348,8 π₯0,1 )π₯10β3πππ‘ππ
LAMPIRAN 2
Berdasarkan pelacakan pergerakan penanda yang mana memproyeksi penanda terhadap sumbu x dan sumbu y, maka diperoleh grafik sebagai berikut untuk tiap rekaman pergerakan roda sepeda:
1. Pelacakan dan analisis percepatan sudut roda sepeda yang berkarat a. Rekaman 1
Grafik 1.1.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.1.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.1.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,8587πππ/π 2
πΌ = 2(β0,8587) = β1,7174πππ/π 2
Grafik 1.1.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β1,697πππ/π 2 b. Rekaman 2
Grafik 1.2.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.2.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.2.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,8161πππ/π 2
πΌ = 2(β0,8161) = β1,6322πππ/π 2
Grafik 1.2.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β1,569πππ/π 2
c. Rekaman 3
Grafik 1.3.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.3.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.3.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,8193πππ/π 2
πΌ = 2(β0,8193) = β1,6386πππ/π 2
Grafik 1.3.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β1,610πππ/π 2
d. Rekaman 4
Grafik 1.4.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.4.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.4.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,8309πππ/π 2
πΌ = 2(β0,8309) = β1,6618πππ/π 2
Grafik 1.4.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β1,868πππ/π 2
e. Rekaman 5
Grafik 1.5.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.5.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda yang berkarat
Grafik 1.5.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = π β 0,8032ππ/π 2
πΌ = 2(β0,8032) = β1,6064πππ/π 2
Grafik 1.5.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda yang berkarat
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β1,587πππ/π 2
Perhitungan nilai rerata dan ralat percepatan sudut roda sepeda yang berkarat:
Tabel 2. Percepatan sudut roda sepeda yang berkarat untuk tiap rekaman pergerakan
Rekaman Percepatan sudut roda sepeda berdasarkan fungsi
5 -1,587 -1,606 πΌΜ = βπΌπ
π πΌΜ =β16,387
10 = β1,6387 πππ/π 2
βπΌ = ββ(πΌΜ β πΌπ)2
π
π=1
βπΌ = β0,000226668
βπΌ = 0,015 πππ/π 2
Maka, nilai percepatan sudut roda sepeda yang berkarat adalah πΌΜ = (β163,9 Β± 1,5)π₯10β2 πππ/π 2
2. Pelacakan dan analisis percepatan sudut roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
a. Rekaman 1
Grafik 2.1.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.1.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.1.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,3701πππ/π 2
πΌ = 2(β0,3701) = β0,7402πππ/π 2
Grafik 2.1.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β0,7211πππ/π 2 b. Rekaman 2
Grafik 2.2.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.2.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.2.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,3775πππ/π 2
πΌ = 2(β0,3775) = β0,755πππ/π 2
Grafik 2.2.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β0,7608πππ/π 2
c. Rekaman 3
Grafik 2.3.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.3.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.3.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,3703πππ/π 2
πΌ = 2(β0,3703) = β0,7406 πππ/π 2
Grafik 2.3.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β0,7584 πππ/π 2
d. Rekaman 4
Grafik 2.4.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.4.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.4.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ =2π΄
π΄ = β0,3581πππ/π 2
πΌ = 2(β0,3581) = β0,7162 πππ/π 2
Grafik 2.4.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.51, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β0,7258 πππ/π 2
e. Rekaman 5
Grafik 2.5.1. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu x terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.5.2. Hubungan antara proyeksi penanda pada sumbu y terhadap waktu pergerakan roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Grafik 2.5.3. Hubungan antara sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan2.55, maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name parabola. Nilai parameter A merupakan nilai Β½πΌ sehingga πΌ
=2π΄
π΄ = β0,3690πππ/π 2
πΌ = 2(β0,3690) = β0,738 πππ/π 2
Grafik 2.5.4. Hubungan antara kecepatan sudut terhadap waktu pergerakan perputaran roda sepeda berkarat yang diberi pelumas
Berdasarkan persamaan 2.51 , maka pada tracker grafik di fit-kan dengan fit name line. Nilai parameter A merupakan nilai πΌ
π΄ = β0,7442 πππ/π 2
Perhitungan nilai rerata dan ralat percepatan sudut roda sepeda yang berkarat:
Tabel 2.2. Percepatan sudut roda sepeda berkarat yang diberi pelumas untuk tiap rekaman pergerakan
Rekaman Percepatan sudut roda sepeda berdasarkan fungsi
βπΌ = 0,0049 πππ/π 2
Maka, nilai percepatan sudut roda sepeda berkarat yang diberi pelumas adalah πΌΜ = (β74,0 Β± 0,5)π₯10β2πππ/π 2
Gambar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Mideline
Tripot dan kamera Susunan alat penelitian tampak depan
Susunan alat penelitian tampak samping