• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

1. Sebaiknya konsumen lebih meningkatkan pengetahuan, tentang bagaimana ciri sayuran yang tidak baik, yaitu tampak mengkilat, licin, dan lebih sulit membusuk. dan tentang keefektifan pencucian sayuran dengan air mengalir yang dapat menghilangkan residu pestisida.. Dan menigkatkan tindakan untuk mencuci sayuran dengan cairan antiseptik dan sebelum dimasak sayuran terlebih dahulu direndam pada air hangat.. 2. Kepada petani, dalam menggunakan pestisida pada tanaman sebaiknya

sesuai dengan aturan pakai yang ada dan menggunakan pestisida yang aman.

3. Kepada konsumen, sebaiknya dalam membeli sayuran lebih baik memilih sayuran yang terdapat adanya kerusakan seperti gigitan ulat dari pada memilih sayuran yang lebih mulus.

4. Kepada pihak pemerintah, Dinkes, dan BPOM agar selalu melakukan pemeriksaan terhadap hasil panen petani sebelum dipasarkan, dan juga memberikan penyuluhan kepada petani tentang penggunaan pestisida yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Alegantina, S.; Raini, M.; dan Lastari, P., 2005. Penelitian Kandungan Organofosfat Dalam Tomat dan Selada yang Beredar di Beberapa Pasar di DKI Jakarta. Media Litbang Kesehatan. Vol XV (1): 44-49.

Alen, Y.; Zulhidayanti; dan Netty, S., 2015. Pemeriksaan Residu Pestisida Profenofos Pada Selada (Lactuca sativa L.) Dengan Metode Kromatografi Gas. Jurnal Sains Farmasi & Klinis. Vol 1 (2): 140-149.

Ameriana, M.; Basuki, R.S.; Suryaningsih, E.; dan Adiyoga, W., 2000.

Kepedulian Konsumen Terhadap Sayuran Bebas Residu Pestisida (Kasus pada Sayuran Tomat dan Kubis). Jurnal Holtikultura: 366-377

Atmawidjaja, Tjahjono, Rudyanto, 2004.Pengaruh Perlakuan Terhadap

Kadar Residu Pestisida Metidation Pada

Tomat.http://actafa.itb.ac.id. Diakses 30 Juni 2015.

Badan Ketahanan Pangan, 2004. Produk Pangan Yang Aman. http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/79-mengenal- sumbar/berita-terkini/860-produk-pangan-yang-aman.html. Jakarta. Diakses pada tanggal 09 Juni 2015.

Darmansjah, I.G.S., 1987. Kolinergik, dalam Farmakologi dan Terapi, ed 3, Farmakologi UI. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1989, Penanganan dan Penatalaksanaan Pestisida, Ditjen PPM & PLP Depkes RI, Jakarta.

Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian., 2011. Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Dirjen PPM&PLP.Pemeriksaan Cholinesterase Darah Dengan Tintometer Kit.Depkes RI. Jakarta. 2001

Djojosumarto, P., 2000.Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

, 2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Ekha, I., 1988. Dilema Pestisida Tragedi Revolusi Hijau. Kanisius. Yogyakarta.

Hariyani, A.L., 2005.Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Sayuran Bebas Residu Pestisida (Studi Kasus di PT. Hero Supermarket Surakarta).Skripsi, FP: SUPERSEMA: Surakarta.

Kasjono, H.S.; Yasril, 2009. Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta

Mukono, 2011. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Cetakan III. Airlangga University Press. Surabaya.

Munarso, S.J.; Miskiyah, dan Broto, W., 2009. Studi KandunganR Pestisida Pada Kubis Tomat, dan Wortel di Malang dan Cianjur.Buletin Teknologi Pasca PanenVol 2: 27-32

Narwanti, I.; Sugiharto, E.; dan Anwar, C. 2012 Residu Pestisida Piretroid pada Bawang Merah di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Vol 2:2: 199-128.

Notoadmodjo, S., 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineke Cipta. Jakarta

, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga PT Rineke Cipta. Jakarta.

, 2010. PromosiKesehatanTeoridanAplikasi.PT Rineke Cipta. Jakarta.

Novizan, 2002.Petunjuk Pemakaian Pestisida. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta

Oka, I.D., 1995.Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia.Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 285/MenKes/Per/III/1992 Tentang Persyaratan Pengelolaan Pestisida.

Peraturan Menteri Pertanian RI No. 27/Permentan/PP.340/5/2009Tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan Dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan.

Prakosa, C.; Pudji, H.; dan Umar, S. (2004). Monitoring Residu Klorpirifos Dalam Pembuatan Saus Tomat. Disertasi Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan UGM: Yogyakarta.

Sakung, J., 2004.Kadar Residu Pestisida Golongan Organofosfat pada Beberapa Jenis Sayuran. Jurnal Ilmiah Satina.

Sastroutomo, S.S., 1992. Pestisida: Dasar-dasar dan Dampak Penggunaannya. Gramedia Pustaka Utama. Bandung.

Sembiring, S., Pengaruh Pencucian Terhadap Residu Pestisida Profenofos Pada Cabai Merah. 2011. Skripsi, Fakultas Farmasi: USU: Medan.

Sembodo, R.J., 2010. Gulma Dan Pengelolaanya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Soemirat, J., 2007. Kesehatan Lingkungan. Cetakan VII. Gadja Mada University Press. Yogyakarta.

Sudarno, S., 1997.Pestida. Kanisius. Yogyakarta.

Sudewa, K.A.; D.N. Suprapto; dan M.S. Mahendra., 2008. Residu Pestisida Pada Sayuran Kubis (Brassica oleracea L) dan Kacang Panjang (Vigna sinensis L) Yang Dipasarkan di Pasar Badung Denpasar. Ecotrophic 4 (2) : 125-130

Syarief, D.S., 2007. Pemeriksaan Cholinesterase Darah dengan Tinto Meter Kit. Dinkes Propinsi Jawa Barat. Bandung.

Wahyuni, S., 2010.Perilaku Petani Bawang Merah dalam Penggunaan dan Penanganan Pestisida Serta Dampaknya Terhadap Lingkungan. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Williams, Uzo, dan Peregrine, 1993.Produksi Sayuran di Daerah Tropika.Gadjah Mada Press.Yogyakarta.

Wiralaga, A.Y.A., 2004. Residu Pestisida pada Tanaman Sayuran Dataran Tinggi. Jurnal Pengelolaan Lingkungan dan SDA: 31-35 WHO., 1996. Biological Monitoring of Chemical Exposure in the

Workplace.World Health Organization. Geneva.

Wudianto, R., 2010. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Cetakan XVIII. Penerbit Swadaya. Jakarta

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS KADAR RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA SAYURAN SERTA TINGKAT PERILAKU KONSUMEN

TERHADAP SAYURAN YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL PRINGGAN KECAMATAN

MEDAN BARU TAHUN 2015.

Bersama kuesioner ini, saya mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sedang menyusun sebuah skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat, maka sangat dibutuhkan pendapat berupa jawaban kuesioner dari Bapak/Ibu untuk melengkapi penelitian ini. Jawaban dari Bapak/Ibu selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan hasil penelitian dengan judul “Analisis Kadar Residu Pestisida Organofosfat Pada Sayuran Serta Tingkat Perilaku Konsumen Terhadap Sayuran Yang Beredar Di Pasar Tradisional Pringgan Kecamatan Medan Baru Tahun 2015”. Besar harapan saya, kiranya Bapak/Ibu bersedia mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya. Atas bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih dan selamat mengisi kuesioner ini.

Petunjuk

1. Isilah identitas diri Anda dengan lengkap 2. Bacalah pertanyaan ini dengan seksama

3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dan kondisi pekerjaan Anda

4. Jawaban Anda adalah benar dan terjamin kerahasiaannya sehingga kejujuran Anda dalam menjawab kuesioner ini sangat saya hargai

Nama Konsumen :

Umur :

II. DATA PERILAKU KONSUMEN SAYURAN TERHADAP RESIDU PESTISIDA PADA SAYURAN.

A. DATA PENGETAHUAN

Petunjuk : Berilah tanda silang untuk jawaban yang menurut anda paling benar.

1. Racun yang digunakan untuk membunuh serangga maupun rumput liar pada tanaman sayuran disebut dengan?

a. Pupuk b. Pestisida c. Tidak tahu

2. Apakah berbahaya jika mengkonsumsi sayuran yang terdapat sisa racun serangga pada sayuran?

a. Ya, berbahaya bagi kesehatan. b. Tidak sama sekali.

c. Tidak tahu.

3. Menurut anda, sayuran yang baik itu bagaimana? a. Tidak tahu

b. Sempurna secara fisik (warna cerah, segar, dan daun tidak berlobang)

c. Terdapat sedikit kerusakan pada sayuran

4. Menurut anda, sayuran yang tidak baik itu bagaimana?

a. Sempurna secara fisik (warna cerah, segar, dan daun tidak berlobang)

b. Tidak tahu

c. Terdapat sedikit kerusakan pada sayuran

5. Menurut anda, hal apakah yang dapat menyebabkan sayuran menjadi tidak aman untuk dikonsumsi?

a. Penggunaan racun serangga yang berlebihan oleh petani b. Bentuk sayuran yang secara fisik tidak baik

c. Tidak tahu

6. Bagaimana ciri-ciri sayuran yang menggunakan racun serangga dan rumput?

a. Tampak kotor

b. Warna cerah dan mengkilat, tidak berlobang-lobang, dan susah membusuk.

c. Tidak tahu

7. Bagaimana cara untuk menghilangkan sisa-sisa racun serangga yang menempel pada sayuran?

a. Mencuci dengan air mengalir, memasak hingga matang. b. Tidak tahu

c. Mencuci dengan air di dalam wadah

8. Salah satu cara menghilangkan sisa racun serangga adalah dengan mencuci pada air mengalir, menurut anda efektifkah cara ini?

a. Kurang efektif b. Sangat efektif

c. Tidak tahu

9. Menurut anda, manakah yang lebih baik sayuran yang cepat membusuk atau lama membusuk?

a. Sayuran yang lama membusuk b. Tidak tahu

c. Sayuran yang lebih cepat membusuk

10. Penyakit yang dapat terjadi jika seseorang selalu mengkonsumsi sayuran yang mengandung sisa-sisa racun serangga

a. Kanker dan penyakit otot b. Patah tulang

c. Tidak tahu

B. DATA SIKAP

Petunjuk : Berilah tanda checklist () pada jawaban pertanyan sesuai dengan keadaan atau kondisi Anda yang sebenarnya.

SIKAP RESPONDEN Sangat

Setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

1. Sayuran yang mengandung sisa- sisa racun serangga dan rumput tidak berbahaya jika dikonsumsi 2. Semua sayuran yang dijual

pedagang mengandung racun serangga dan rumput.

3. Sisa racun hama (pestisida) tidak akan hilang sekalipun dilakukan dengan cara-cara tertentu.

4. Jika terdapat lobang-lobang pada sayuran, menjadi ciri bahwa sayuran terdapat sisa racun pestisida.

5. Kesegaran sayuran menjadi faktor utama dalam membeli sayuran

6. Harga tidak menjadi masalah, asal kualitas sayuran baik.

7. Sayuran yang cepat membusuk adalah sayuran yang baik dikonsumsi

8. Semua sayuran yang dijual di pasar tradisional, adalah sayuran segar (baru panen).

9. Lebih tertarik untuk membeli sayuran dengan warna yang mengkilat.

10. Akan tetap membeli sayuran, sekalipun telah diketahui jika sayuran tersebut tidak aman untuk dikonsumsi karena terdapat sisa racun serangga.

A. DATA TINDAKAN

TINDAKAN RESPONDEN Selalu Sering Kadang- kadang

Tidak pernah

1. Mencuci sayuran terlebih dahulu saat hendak memasak dengan menggunakan cairan antiseptik tertentu

2. Mencuci sayuran dengan air mengalir.

3. Saat hendak memasak, membuang bagian sayuran paling luar

4. Memasak sayuran hingga matang, dengan kondisi wadah tidak tertutup 5. Sebelum memasak, sayuran terlebih

LAMPIRAN 2

BAKU MUTU RESIDU PESTISIDA BERDASARKAN

SNI 7313:2008

Jenis Sayuran

Dimetoat Kloripirifos Triazofos Profenofos

Kacang panjang - 0,0751 mg/kg - - Kubis - 1 mg/kg - 0,0367 mg/kg Tomat - 0,0540 mg/kg 0,1839 mg/kg 2 mg/kg Wortel 5 mg/kg 5 mg/kg 5 mg/kg 5 mg/kg

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Gambar 1 Sampel sayuran dipotong-potong

Gambar 3 Penambahan laurtan aseton kedalam sampel

Dokumen terkait