• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bagi nasabah yang menjadi penerima pembiayaan sebaiknya perlu memahami konsep dan peraturan yang ditentukan oleh Bank Syariah Mandiri agar

2. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan kedepannya dapat menjalankan sistem pengawasan atau pemantauan pembiayaan ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh Bank Indonesia agar tidak terjadi masalah kredit macet yang berpengaruh pada tingkat kesehatan bank tersebut.

3. Dalam pemberian pembiayaan kepada nasabah pihak bank harus lebih waspada terhadap gejala-gejala yang muncul agar bank tidak terlambat untuk mengatasi masalah kredit tersebut sebelum permasalahan kredit bertambah berat.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 juli

1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karena itu, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Adapun Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: Visi PT Bank Syariah Mandiri adalah “Memimpin Pengembangan Peradaban Ekonomi yang Mulia”.

Misi PT Bank Syariah Mandiri adalah:

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

3. Mengembangkan manajemen talenta dalam lingkungan kerja yang sehat. 4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu faktor dalam menunjang jalannya suatu perusahaan, yaitu adanya pengelolaan perusahaan yang baik menuntut adanya manajemen perusahaan yang baik pula. Struktur organisasi juga merupakan penyediaan lingkungan yang tepat sesuai dengan keahlian dan kecakapan karyawan itu masing-masing. Tujuan struktur organisasi adalah untuk mendapatkan suatu sistem kerjasama yang baik dan berguna bagi perusahaan, pengorganisasian sangat diperlukan setiap kegiatan perusahaan.

Struktur organisasi sangat penting bagi suatu perusahaan karena posisi jabatan setiap pegawai akan terlihat jelas, sehingga setiap pegawai mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan setiap tugasnya. Adapun susunan struktur organisasi PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan adalah sebagai berikut:

Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri Medan

Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan, 2014 KEPALA KANTOR CABANG

PEMBANTU

SUYADI

KEPALA WARUNG MIKRO

BUDI SETIAWAN

Pj. OPERATIONAL OFFICER

BABAR YUSUF RITONGA

PENAKSIR GADAI IRHAM AFIF MATONDANG SALES ASSISTANT (SA) KURNIADI CUSTOMER SERVICE NONI ERISKA WARUWU TELLER KERISWAN HUSEN BACK OFFICE JANUARSYAH PELAKSANA MARKETING MIKRO -SARBAINI -MHD SYUKUR FADHILLAH ADMINISTRASI PEMBIAYAAN MIKRO (APM) IKROMAH SIREGAR SECURITY -PUTRA HAMBALI -JULI AGUS SALIM -NURMANSYAH GINTING -CHANDRA MESSANGER ABDUL AZIS R DRIVER -EDI SYAHPUTRA -EKA OFFICE BOY -MHD ANDRI -BUDI

C. Uraian Pekerjaan PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan

Uraian pekerjaan merupakan penjelasan dari jabatan atau peran setiap pegawai pada perusahaan. Pada bagian ini akan diuraikan tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan adalah sebagai berikut:

1. Manager Pemasaran Tugasnya:

a. Mengelola secara optimal sumber daya agar dapat mendukung kelancaran operasional cabang.

b. Membuat rencana kerja (RKSP) tahunan bidang pemasaran agar dapat mendukung kelancaran operasional cabang.

c. Memonitor realisasi target operasional cabang serta upaya-upaya pencapaiannya.

d. Melaksanakan strategi pemasaran dan produksi guna mencapai tingkat/volume sasaran yang telah ditetapkan baik pembiayaan, pendanaan maupun jasa-jasa. e. Melaksanakan proses review atas proses pembangunan pembiayaan dan

penekanan kepada upaya antisipasi risiko pembiayaan.

f. Bersama-sama dengan anggota komite pembiayaan lainnya memutuskan pembiayaan sesuai dengan batas wewenangnya.

g. Review prasyarat/syarat dalam surat penegasan persetujuan pembiayaan (SP3) telah sesuai dengan yang diputuskan komite pembiayaan cabang/kantor pusat. h. Review akad pembiayaan dan surat sanggup telah sesuai dengan yang

i. Meyakini bahwa kelengkapan dokumen sebagai prasyarat/syarat pencairan fasilitas pembiayaan telah dipenuhi nasabah.

j. Meyakini bahwa pengikatan jaminan dan penutupan asuransi telah dilaksanakan pada kesempatan pertama setelah akad pembiayaan ditandatangani dan biayanya telah dibebankan pada nasabah.

k. Memonitor ketertiban penyelenggaraan file dokumen pembiayaan yang telah dilakukan bawahannya.

l. Melakukan pemantauan terhadap kualitas aktivasi produksi dan mengupayakan pencapaian kolektibilitas lancar minimal sama dengan target yang telah ditetapkan direksi.

Tanggung jawabnya:

a. Tercapainya target tahunan yang telah ditetapkan yang meliputi: pendanaan, pembiayaan, jasa-jasa, bagi hasil dan kualitas aktiva produktif.

b. Terlaksananya pemberian pembiayaan yang aman dan efisien.

c. Terlaksananya pelayanan yang baik bagi seluruh nasabah dengan tetap terpenuhinya sistem dan prosedur yang berlaku.

d. Terlaksananya pertumbuhan operasional yang wajar dan sehat.

e. Pelaporan ke kantor pusat dan pihak ekstern yang terkait dengan pembiayaan telah dibuat dengan benar dan dikirimkan tepat waktu.

f. Tersedianya sumber daya di bidang pemasaran yang memadai.

g. Pelurusan temuan audit intern/ekstern yang terkait dengan pembiayaan telah dibuat dengan benar dan dikirimkan tepat waktu.

i. Terlaksananya corporate culture (SIFAT) yang tercermin pada pelaksanaan masing-masing tugas pegawai.

2. Marketing Office

Tugasnya:

a. Membantu manajemen operasi dalam menetapkan rencana kerja tahunan bidang pemasaran baik pembiayaan, pendanaan maupun jasa-jasa bank.

b. Melaksanakan strategi pembiayaan produksi bank guna mencapai volume/sasaran yang telah ditetapkan.

c. Melakukan survey atau pengamatan secara langsung terhadap kondisi/potensi bisnis daerah.

d. Membuat perencanaan solisitasi nasabah maupun investor untuk memperoleh nasabah/investor yang baik.

e. Melaksanakan solisitasi nasabah/investor sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

f. Melayani permohonan pembiayaan nasabah baik baru maupun perpanjangan. g. Memberikan informasi kepada nasabah mengenai persyaratan pembiayaan

yang harus dipenuhi sehubungan dengan permohonan pembiayaan nasabah. h. Memeriksa dan menerima kebenaran dan kelengkapan berkas permohonan

pembiayaan nasabah.

i. Melakukan investigasi melalui wawancara, bank cheking, pemeriksaan setempat, trade dan market cheking.

j. Membuat surat penolakan atas permohonan pembiayaan nasabah yang ditolak. k. Melakukan pengawasan dan membantu nasabah sehubungan dengan fasilitas

l. Melaksanakan penagihan rutin atas kewajiban nasabah yang jatuh tempo. m. Menyelesaikan fasilitas pembiayaan nasabah yang tergolong kolektibilitas

kurang lancar, diragukan dan macet.

n. Melakukan pemantauan terhadap kualitas aktiva produktif dan mengupayakan pencapaian kolektibilitas lancar minimal sama dengan target yang ditetapkan direksi.

Tanggung jawabnya:

a. Berjalannya solisitasi kepada calon nasabah/investor sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

b. Termonitornya calon-calon nasabah yang direkomendasikan untuk diproses pemberian pembiayaannya merupakan calon nasabah yang tergolong baik. c. Tercapainya kualitas aktiva produktivitas yang telah ditetapkan.

d. Pemberian pelayanan kepada nasabah yang prima.

e. Terselenggaranya pengawasan dan pembinaan nasabah sehubungan dengan fasillitas yang diberikan cabang.

3. Customer Service

Tugasnya:

a. Memberikan penjelasan kepada nasabah/calon nasabah atau investor mengenai produk-produk Bank Syariah Mandiri.

b. Melayani pembukaan rekening dan tabungan sesuai dengan permohonan investor.

c. Melayani permintaan cek/bilyet giro.

d. Melayani permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran (stop payment), baik rekening giro maupun tabungan.

e. Melayani penutupan rekening giro atas permintaan investor sendiri, karena ketentuan bank (yang telah disepakati investor), maupun karena peraturan Bank Indonesia.

f. Melayani permohonan penerbitan dan pencairan deposito berjangka dari investor.

g. Melayani investor yang butuh informasi tentang saldo dan mutasi rekeningnya.

h. Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa bank seperti transfer, inkaso, pemindahbukuan antar rekening nasabah, auto save, surat referensi bank dan sebagainya.

i. Menjaga kerahasiaan password/sandi yang menjadi wewenangnya. j. Mengimplementasikan budaya SIFAT.

Tanggung jawabnya:

a. Kebenaran pemberian penjelasan-penjelasan/informasi mengenai jenis-jenis produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabah/investor.

b. Kebenaran input data nasabah pada AS-400.

c. Kelancaran dan ketepatan pelayanan kepada nasabah/investor. d. Kerahasiaan password atau sandi yang menjadi wewenangnya. 4. Teller

Tugasnya:

a. Membuka dan menutup khasanah/brankas.

b. Menghitung uang yang akan disimpan ke dalam brankas.

d. Pada awal/akhir hari mengambil/menyimpan box teller dari dan ke dalam khasanah.

e. Melayani penyetoran tunai maupun non tunai dengan benar dan cepat.

f. Melayani penarikan tunai maupun non tunai dengan benar dan cepat dengan memperhatikan batas wewenang yang dimiliki.

g. Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi hari dan setiap akan mengakhiri pekerjaan pada terminal.

h. Mencetak mutasi kas pada sore hari melalui AS-400 dan mencocokkan dengan tiket-tiketnya.

i. Menjaga ketertiban dan keamanan sistem komputerisasi secara fisik maupun administrasi.

j. Menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan kerja.

k. Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya.

D. Kinerja Terkini

Kinerja perusahaan pada PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Belawan senantiasa berinovasi dengan meluncurkan beragam produk dan jasa unggulan BSM. Kegiatan-kegiatan dalam Bank Syariah Mandiri ini bergerak dalam 3 (tiga) bidang kegiatan utama, yaitu:

1. Produk Pendanaan a. Tabungan BSM

Tabungan BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.

b. Tabungan Berencana BSM

Tabungan Berencana BSM adalah tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

c. Tabungan Simpatik BSM

Tabungan Simpatik BSM adalah tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.

d. Tabungan Mabrur BSM

Tabungan Mabrur BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

e. Tabungan BSM Dollar

Tabungan BSM Dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip penarikan.

f. Tabungan Investa Cendekia (TIC)

Tabungan Investa Cendekia (TIC) adalah tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.

g. Tabungan Kurban

Tabungan Kurban adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang bertujuan membantu nasabah dalam perencanaan dan pelaksanaan ibadah kurban dan aqiqah. Pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban.

h. Deposito BSM

Deposito BSM adalah investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.

i. Deposito BSM Valas

Deposito BSM Valas adalah investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.

j. Giro BSM

Giro BSM adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad

dhamanah.

k. Giro BSM Valas

Giro BSM Valas adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip

wadiah yad dhamanah.

l. Giro BSM Singapore Dollar

Giro BSM Singapore Dollar adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan prinsip

wadiah yad dhamanah.

m. Giro BSM Euro

Giro BSM Euro adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan prinsip wadiah yad

2. Produk Jasa

a. BSM Mobile Banking GPRS (BSM MBG)

BSM Mobile Banking GPRS adalah layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone (handphone) berbasis GPRS.

b. BSM Net Banking

BSM Mobile Banking adalah layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet.

c. BSM Card

BSM Card adalah kartu yang dapat digunakan untuk transaksi perbankan melalui ATM dan mesin debit (EDC/Electronic Data Capture).

d. Sentra Bayar BSM

Sentra Bayar BSM adalah layanan pembayaran beragam tagihan seperti telepon, ponsel maupun listrik.

e. Pembayaran Melalui Menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA)

Pembayaran Melalui Menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA) adalah layanan pembayaran tagihan instansi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.

f. BSM Electronic Payroll (ePay roll)

BSM Electronic Payroll (ePay roll) adalah layanan administrasi pembayaran gaji karyawan suatu institusi.

g. BSM Safe Deposit Box

BSM Safe Deposit Box adalah layanan penyimpanan benda berharga, dokumen dan lain-lain yang ditempatkan diruangan yang dilengkapi sistem pengaman.

3. Produk Pembiayaan a. Edukasi BSM

Edukasi BSM adalah pembiayaan kepada calon pelajar dalam mendapatkan dana pendidikan yang dibutuhkan.

b. Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet (MMOB)

Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet (MMOB) adalah fasilitas pembiayaan dengan alokasi sumber dana yang terkait (spesifik) dari pemilik dana (shahibul maal).

c. BSM Customer Network Financing (Modal Kerja)

BSM Customer Network Financing (Modal Kerja) adalah pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada Nasabah untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang telah menjalin kerjasama dengan BSM.

d. Dana Berputar

Dana Berputar adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja sementara dan bukan untuk Permanent Working Capital. Bersifat self

liquidating seiring dengan menurunnya aktivitas bisnis pada periode terkait.

e. Peralatan Kedokteran

Peralatan Kedokteran adalah pembiayaan untuk pembelian barang modal atau peralatan penunjang kerja dibidang kedokteran.

f. Resi Gudang

Resi Gudang adalah pembiayaan dengan jaminan utama komoditi yang diperdagangkan, dimana komoditi tersebut berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen (independently controlled

g. Umrah

Umrah adalah pembiayaan untuk mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perjalanan umrah.

h. Pensiunan

Pensiunan adalah pembiayaan yang diperuntukkan bagi pensiunan. i. Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (PKPA)

Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (PKPA) adalah fasilitas penyaluran pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. j. Griya BSM

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral.

Di Indonesia dikenal 2 (dua) jenis bank menurut kegiatan operasionalnya yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.

Menurut Heri Sudarsono, pada umumnya yang pengertian bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan barang dagangan utamanya.

Bank Muamalat Indonesia, masih tergolong stagnan. Namun sejak adanya krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 dan 1998, para bankir melihat bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI) tidak terlalu terkena dampak krisis moneter. Para bankir berpikir bahwa BMI, satu-satunya bank syariah di Indonesia, tahan terhadap krisis moneter.

Pada tahun 1999, Berdirilah Bank Syariah Mandiri yang menjadi bank syariah kedua di Indonesia dan merupakan konversi dari bank konvensional yang dibeli oleh Bank Dagang Negara. Pendirian Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi pertaruhan bagi bankir syariah. Bila BSM berhasil, maka bank syariah di Indonesia dapat berkembang. Dan sebaliknya bila BSM gagal, maka besar kemungkinan bank syariah di Indonesia akan gagal. Namun ternyata BSM dengan cepat mengalami perkembangan.

Bank syariah memiliki sistem operasional yang berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem operasionalnya, pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi. Bank syariah tidak mengenal sistem bunga, baik bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah. Dalam menentukan imbalannya, baik imbalan yang diberikan maupun diterima, bank syariah tidak menggunakan sistem bunga, akan tetapi menggunakan konsep imbalan yang sesuai dengan akad yang diperjanjikan.

Tidak berbeda dengan bank konvensional, bank syariah juga menawarkan nasabah dengan beragam produk perbankan. Hanya saja bedanya dengan bank konvensional adalah dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun

harga belinya. Produk-produk yang ditawarkan sudah tentu sangat islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya.

Saat ini sudah banyak bank-bank syariah yang mulai bermunculan di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia saja bank syariah berkembang tetapi juga di negara di dunia. Bank Islam sudah mulai tersebar di berbagai negara-negara Muslim dan non-Muslim, baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan-perusahaan keuangan dunia seperti ANZ, Chase Chemical Bank, dan Citibank telah membuka cabang yang berdasarkan syariah.

Bank dapat menghimpun dana masyarakat secara langsung dari nasabah. Bank adalah suatu lembaga yang dipercaya oleh masyarakat dari berbagai macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Bank berperan menyalurkan dana kepada masyarakat. Bank juga dapat memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan dana.

Dalam perbankan syariah, istilah kredit tidak dikenal, karena bank syariah memiliki skema yang berbeda dengan bank konvensional dalam menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan. Bank syariah menyalurkan dananya kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan. Sifat dari pembiayaan ini bukan merupakan utang piutang, tetapi merupakan investasi yang diberikan bank kepada nasabah dalam melakukan usaha.

Pengelolaan risiko yang tidak efektif dapat menyebabkan melemahnya penerapan serta pengawasan kebijakan dan prosedur pemberian kredit, dan penilaian kemampuan debitur dalam menyelesaikan kredit. Di dalam proses pengawasan sebelum pemberian kredit pada debitur, bank meminta laporan-laporan yang diperlukan secara periodik tentang perkembangan usahanya

khususnya tentang usaha yang dibiayai oleh bank sehingga bank dapat mengawasi usaha nasabahnya.

Pengawasan kredit mutlak dilaksanakan untuk menghindari kredit macet. Kondisi kredit macet akan terlihat dari Non Performing Loan (NPL) atau tingkat pengembalian kredit yang lebih dari 5% yang merupakan batas toleransi kredit yang tidak tertagih setelah dinyatakan macet, standar ini ditetapkan oleh bank Indonesia selaku pemegang otoritas pengaturan perbankan di Indonesia.

Non performing loan (NPL) sangat menentukan dalam penilaian tingkat

kesehatan bank. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan usahanya bank perlu meminimalkan potensi kerugian yang akan muncul karena adanya kredit macet tersebut. Dalam hal ini, pemberian kredit kepada masyarakat perlu adanya pertimbangan dan analisis yang baik dari pimpinan bank untuk menghindari kemungkinan kerugian serta pertimbangan.

Sebelum bank memberikan kredit, bank harus yakin bahwa nasabah tersebut dapat dipercaya. Oleh karena itu, bank terlebih dahulu mengadakan

Dokumen terkait