• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dilakukan pemberian edukasi kepada pedagang jamu bagaimana pengolahan jamu yang benar, sehingga jamu yang dihasilkan terjamin keamanannya.

DAFTAR PUSTAKA

Aureli, P., Consntini, A., Felicia, L., Gianfraceschi, M., Rainakli, L., 1992, Occurrenceof Pathogenie E. coli in available Italian Soft Cheeses, Arch. Fur Lebebensmittel Hyg. 43:1-2

Badan POM RI, 2005, Petunjuk Operasional Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, 48-50, 73, 78-79, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta

Breed, R. S., Murray, E. D. G., Smith, N. R., 1957, Bergey's Manual Determinative Bacteriology 7th Edition, 371 , The Williams & Wilkins Company, Amerika

Brooks, G. F., Butel, J. S., dan Morse, S,. A., 2007, Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg, Edisi 23, diterjemahkan oleh Hartanto, Huriawati,

dkk., 225, PenerbitBukukedokteran EGC, Jakarta

Holt, J. G., Krieg, N. R., Sneath, P. H. A., Staley, J. T., Williams, S. T., 2000,

Bergey's Manual Determinative Bacteriology 9th Edition, 186, 187 , Lippincott Williams & Wilkins Company, Amerika

Bridson, E., Y., 2006, BridsonManual, 9th Edition, Bridson Limited, 17,188, England

Cappuccinno, 2011, Microbology a Laboratory Manual, 166-199, Pearson Education, USA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1988, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 659/Menkes/SK/X/1991 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1994, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 661/MenKes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. El-Siddig K., Gunasena H.P.M., Prasad B.A., Pushpakumara D.K.N.G., Ramana

K.V.R., Vijayanand P. and Williams J.T. 2006, Tamarind – Tamarindus indica L., Fruits for the Future 1 Volume 1:18

Harmanto, N. dan Subroto, M.A. , 2006, Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping, 13, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kurniawati, N., 2010, Sehat & Cantik Alami Berkat: Khasiat Bumbu Dapur, 48-49, PT Mizan Publika, Bandung.

Poeloengan, M., Komala, I., dan Noor, S. M., 2012, Bahaya Salmonella terhadap Kesehatan, Laporan Penelitian, Balai Penelitian Veteriner, Bogor.

Prasetiyo, Y.T., 2003, Instant : Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak, 27, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Radji, M., 2011, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran, 27, 28, 31, 130, 131, 133, 135, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Rukmana, H.R., 2003, Cabai Jawa, Potensi dan Khasiatnya Bagi Kesehatan, 10, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Soeharsono, 2002, Zoonosis: Penyakit Menular Dari Hewan ke Manusia, Volume 1,

65, 68, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Sudarsono, 1996, Tumbuhan Obat, 56, Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta.

Suharmiati, 2003, Menguak Tabir dan Potensi Jamu Gendong, 51, Agromedia Group, Jakarta.

Suwandi, U., 1999, Peran Media untuk Identifikasi Peran Bakteri Patogen, Cermin Dunia Kedokteran, 124, 22-25.

Winarto, W.P., 2004, Memanfaatkan Bumbu Dapur Untuk Aneka Penyakit, 43, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Winarto, W. P., 2005, SehatdenganRamuanTradisional: KhasiatdanManfaatKunyit, 2,4-10, 29, AgromediaPustaka

Zein, U., Sagala, K. H., Ginting, J., 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri, 8, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Zulaikhah, 2005, Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pencemaran Bakteri pada Jamu Gendong di Kota Semarang, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Lampiran2. Sampel jamu kunyit asam dari berbagai pasar tradisional di Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta dalam botol steril dengan pengujian duplo

Keterangan gambar :

A : sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 1 A1 : sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 1 B : sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 2 B1 : sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 2 C : sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 1 C2 : sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 1 D : sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 2 D2 : sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 2 E : sampel jamu kunyit asam dari pasar Sawo E2 : sampel jamu kunyit asam dari pasar Sawo

Lampiran 3. Hasil uji pengkayaan sampel jamu kunyit asam pada media

Selenite Broth

Keterangan :

K(-) = kontrol negatif/kontrol media

K(+) = kontrol positif (Salmonella typhi ATCC 14028)

A1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 1 B1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 2 C1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 1 D1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 2 E1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Sawo

Hasil positif apabila media menjadi keruh yang menunjukkan adanya pertumbuhan mikrobia

Lampiran 4. Hasil uji identifikasi Salmonella dalam media selektif

Salmonella Shigella Agar

Keterangan gambar :

1. Pada kontrol media, tanpa ada pertumbuhan sama sekali.

2.Pada kontrol positif, sampel A, B, C, D dan E terdapat pertumbuhan koloni mikroba

Hasil menunjukan positif Salmonella apabila koloni yang tumbuh berwarna keabu-abuan,

Lampiran 5. Hasil identifikasi uji fermentasi gula – gula, uji sulfur, indol, motilitas, dan sitrat Salmonella pada jamu kunyit asam

Keterangan gambar: K(-)=kontrol negatif

K(+)= Salmonellatyphi ATCC 14028

A= Hasil identifikasi uji glukosa B= Hasil identifikasi uji laktosa C= Hasil identifikasi uji manitol D= Hasil identifikasi uji maltosa E= Hasil identifikasi uji sakarosa

F= Hasil identifikasi uji sulfur, indol, dan motilitas G= Hasil identifikasi uji sitrat

Lampiran 6. Hasil identifikasi uji katalase pada jamu kunyit asam

Keterangan gambar:

K(+)= Salmonellatyphi ATCC 14028

A = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 1 B = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 2 C = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 1 D = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 2 E = sampel jamu kunyit asam dari pasar Sawo

Hasil positif apabila timbul buih seketika setelah ditetesi H2O2.

Lampiran 7. Tabel identifikasi uji fermentasi gula-gula, uji sulfur, indol, motilitas, sitrat, dan katalase Salmonella dalam jamu kunyit asam

Salmonella (Holt dkk., 2000) Kontrol positif (Salmonella typhi ATCC 14028) Sampel A Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E Uji glukosa + + + + + + + Uji laktosa - - - + + + + Uji manitol + + + + + + + Uji maltosa + + + + + + + Uji sakarosa - - + - - + + Uji sulfur + + - - - - - Uji indol - - - + + - + Uji motilitas + + + + + + + Uji sitrat - - + - - + + Uji Katalase + + - - - - - Keterangan:

sampel A = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 1

sampel A1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 1

sampel B = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 2

sampel B1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Beringharjo 2

sampel C = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 1

sampel C1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 1

sampel D = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 2

sampel D1 = sampel jamu kunyit asam dari pasar Pathuk 2

sampel E = sampel jamu kunyit asam dari pasar Sawo

Lampiran 8. Hasil Uji Angka Salmonella dalam Jamu Kunyit Asam yang di Pasar Tradisional Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta

BIOGRAFI PENULIS

Skripsi yang berjudul ” Angka Salmonella Dalam Jamu Kunyit Asam yang Dijual Pedagang Jamu di Pasar Tradisional Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta” ditulis oleh Christina Putranti Rose Widani. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara, yang lahir di Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 16 April 1990. Pada tahun 1994-1996 penulis menempuh pendidikan di TK Katolik Santa Maria, Rembang. Kemudian pada tahun 1996, penulis melanjutkan studi ke SD Katolik Santa Maria, Rembang hingga tahun 2002. Pada tahun 2002 – 2005 penulis duduk di bangku SLTP Negeri 2 Rembang. Selepas dari pendidikan SMP penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Rembang pada tahun 2005 – 2008. Selanjutnya mulai tahun 2008 penulis duduk di bangku kuliah, yaitu di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pada tahun 2009-2010 penulis menjabat sebagi sekretaris JKMK (Jalinan Kasih Keluarga Katolik) di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dokumen terkait