• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Perlu dilakukan suatu usaha edukasi dan pembinaan kepada pedagang jamu terkait cara pengolahan jamu yang benar, sehingga kualitas dan keamanannya lebih terjamin.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, M. R., Moss, M. O., 2008, Food Microbiology, 376, Royal Society of Chemistry, USA

Aprilyanto V. dan Sembiring L., 2010, Elusidasi Aktivitas Penggunaan Laktosa pada Strain Bakteri Pendetoksifikasi Metilmerkuri, Seminar Nasional Biologi 2010, Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta

Ash, M. 2000, Staphylococcus aureus and Staphylococcal Enterotoxins: Foodborne Microorganisms of Public Health Significance. AISFT Food Microbiology Group. New South Wales

Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2005, Petunjuk Operasional Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, 48-50, 73, 78-79, Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, Jakarta

Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2008, Pengujian Mikrobiologi Pangan, Info POM, 9 (2), 3-6

Becton, M., W., dan Dickinson, S., F., 2009, Difco™ & BBL™ Manual:

Giolitti-Cantoni Broth Base, 2nd Edition,

http://www.bd.com/europe/regulatory/Assets/IFU/Difco_BBL/231181.pd f diakses tanggal 15 Februari 2012

Brooks, G. F., Butel, J. S., dan Morse, S,. A., 2007, Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg, Edisi 23, diterjemahkan oleh Hartanto, Huriawati, et al., 225, 229, Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor: 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional Dan Pendaftaran Obat Tradisional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 3, 4, Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1994, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 661/MenKes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, 12, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, 3, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

El-Siddig K., Gunasena H.P.M., Prasad B.A., Pushpakumara D.K.N.G., Ramana K.V.R., Vijayanand P. and Williams J.T. 2006. Fruits for the Future 1

Tamarind – Tamarindus indica L., Southampton: RPM Print and Design, England, 1: 18

Food and Drug Administration, 2009, Bad Bug Book: Foodborne Pathogenic Microorganisms and Natural Toxins Handbook Staphylococcus aureus, http://www.fda.gov/Food/FoodSafety/FoodborneIllness/FoodborneIllness FoodbornePathogensNaturalToxins/BadBugBook/ucm070015.htm, diakses tanggal 9 Maret 2011

Handayani L. dan Suharmiati, 2006, Sehat dengan Ramuan Tradisional, 33 Agromedia Pustaka, Jakarta

Hastuti, W., P., 2004, Faktor Produksi yang Berhubungan dengan Terjadinya Kontaminasi E.Coli pada Jamu Gendong (Studi Kasus Di Kota Semarang), 4, 6, 81-86, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang Holt, J.G., Krieg.N.R., Sneath, P.H.A., Staley, J.T., dan Williams, S.T., 2000,

Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, 9th, 532, Lippincoth William, USA

Jinarwanto, T., H., 2008, Uji Escherichia coli dalam Jamu Gendong Beras kencur yang beredar di Tiga Pasar di Kotamadya Yogyakarta, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Kodim, 2000, Kontaminasi Mikroorganisme pada Jamu Gendong, Medika, 26 : 416

Lay, B. W., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, 109, 111, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Le Loir, Y., Florence, B., dan Michel, G. 2003. Staphylococcus aureus and Food Poisoning, Journal Genetic Molecular Research, 2(1): 63-76.

Murti, T., K., dan Poerba, A., P., 2010, 101 Ramuan Tradisional untuk Mengatasi

Berbagai Penyakit, 55, PT. Bintang Insan Madani, Yogyakarta

Nugraheni, R., 2010, Pengujian Mikrobiologi Balai Besar Pengawasan Obat dan

Makanan Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 44

Nugroho, N., H., 1998, Manfaat dan Prospek Pengembangan Kunyit, 1-6, Trubus Agriwidya, Yogyakarta

Nurwidaningrum, P., 2012, Angka Escherichia coli dalam Jamu Kunyit asam yang Dijual di Pasar Tradisional Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma (In Press)

Oxoid, 2010a, Oxoid Microbiology Product: Giolitti_Cantoni Broth, http://www.oxoid.com/UK/blue/prod_detail/prod_detail.asp?pr=CM0523 &org=153&c=UK&lang=EN diakses tanggal 17 Februari 2012

Oxoid, 2010b, Oxoid Microbiology Product: Baird-Parker Agar Base,

http://www.oxoid.com/UK/blue/prod_detail/prod_detail.asp?pr=CM0523 &org=153&c=UK&lang=EN diakses tanggal 17 Februari 2012

Prasetiyo, Y.T., 2003, Instant : Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak, 27, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Radji, M., 2011, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan

Kedokteran, 40, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Rahmawati, N., 2008, Staphylococcus aureus pada Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Gizi Kesehatan FK UGM, Yogyakarta Rukmana, H. R., 2005, Asam, Budi Daya dan Pascapanen, 12, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta

Sumedi, N., B., T., 2006, Tingkat Cemaran Coliform dan Staphylococcus aureus

serta Perancangan Model HACCP untuk Pengolahan Es Dawet pada Pedagang Kaki lima Kawasan Malioboro, Tesis, 37-38, Ilmu dan Teknologi Pangan UGM, Yogyakarta

Todar, K. 2008. Staphylococcus aureus and Staphylococcal Disease, Textbook of Bacteriology. http://textbookofbacteriology.net/staph.html, diakses tanggal 24 Mei 2012

Utami, P., 2008, Buku Pintar Tanaman Obat : 431 Jenis Tanaman Penggempur

Penyakit, 14-15, Agromedia Pustaka, Jakarta

Waluyo, 2010, Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi, 132-133, 165, Universitas Muhammadiyah Malang Press, Malang

Widani, C., P., R., 2012, Angka Salmonella dalam Jamu Kunyit asam yang Dijual di Pasar Tradisional Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta,

Skripsi, Universitas Sanata Dharma (In Press)

Winarto, W. P., 2004, Sehat dengan Ramuan Tradisional: Khasiat & Manfaat

Kunyit, 29, AgroMedia Pustaka, Jakarta

Winarto, W. P., 2005, Sehat dengan Ramuan Tradisional: Khasiat dan Manfaat

Kunyit, 2,4-10, 29, Agromedia Pustaka, Jakarta

Wisely, Hartini, S. Y., dan Djunarko, I., 2008, Studi tentang Pemahaman Obat Tradisional Berdasar Kemasan dan Motivasi Pemilihan Jamu Ramuan

Segar atau Jamu Instant pada Masarakat Desa Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta, Prosiding Kongres Ilmiah XVI ISFI, 684-688

Zulaikhah, 2005, Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pencemaran Mikroba pada Jamu Gendong di Kota Semarang, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang

Lampiran 1. Surat ijin penelitian di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta

Lampiran 2. Sampel jamu kunyit asam yang dijual di pasar Tradisional Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta

Keterangan gambar:

A, A1 :Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo I B, B1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo II C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk I D, D1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk II E, E1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Sawo

A1

E

D

C

B

A

B1 C1 D1 E1

Lampiran 3. Hasil uji pengkayaan secara duplo sampel jamu kunyit asam dalam media Giolitti-Cantoni Broth

Keterangan gambar:

Kontrol positif (S. aureus ATCC 25923)

Kontrol negatif media Giolitti-Cantoni Broth (tanpa inokulasi sampel) A, A1 :Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 1

B, B1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 2 C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 1 D, D1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 2 E, E1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Sawo

Hasil positif S. aureus: media berwarna hitam keruh (Oxoid, 2010a)

A B C D E K+ K-

K+ K-

Lampiran 4. Hasil isolasi secara duplo sampel jamu kunyit asam dalam media Baird Parker Agar

Keterangan gambar:

A, A1 :Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 1 B, B1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 2 Kontrol positif (S. aureus ATCC 25923)

Kontrol negatif media Baird Parker Agar (tanpa inokulasi sampel)

Hasil positif S. aureus: koloni berwarna hitam mengkilat dengan zona hitam sekelilingnya (Oxoid, 2010b)

K+ K-

B1

A A1

Keterangan gambar:

C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 1 D, D1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 2 E, E1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Sawo

Hasil positif S. aureus: koloni berwarna hitam mengkilat dengan zona hitam sekelilingnya (Oxoid, 2010b)

D1 D

C C1

Lampiran 5. Hasil uji fermentasi gula-gula, uji sitrat dan uji motilitas

Keterangan gambar:

Glukosa (Glu), Laktosa (Lac), Mannitol (Man), Maltosa (Mal), Sakarosa (Sac), Motiliti (Mot), Sitrat (Cit)

Kontrol positif (S. aureus ATCC 25923)

A, A1 :Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 1 B, B1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 2

Hasil positif apabila terjadi perubahan warna pada media dari merah ke kuning (Holt dkk., 2000). Kontrol Positif

Sampel A

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit

Sampel A1

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit

Sampel B

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit Sampel B1

Keterangan gambar:

Glukosa (Glu), Laktosa (Lac), Mannitol (Man), Maltosa (Mal), Sakarosa (Sac), Motiliti (Mot), Sitrat (Cit)

C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 1 D, D1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 2 E, E1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Sawo

Hasil positif apabila terjadi perubahan warna pada media dari merah ke kuning (Holt dkk., 2000) Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit

Sampel C

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit Sampel C1

Sampel D Sampel D1

Sampel E Sampel E1

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit

Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit Glu Lac Man Mal Sac Mot Cit

Lampiran 6. Hasil uji koagulase K+ A A1 B B1 C C1 D D1 E E1 Keterangan gambar:

Kontrol positif (S. aureus ATCC 25923)

A, A1 :Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 1 B, B1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 2 C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 1 D, D1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 2 E, E1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Sawo Hasil positif : terjadi penggumpalan (Brooks dkk., 2007)

Lampiran 7. Hasil uji katalase K+ A A1 B B1 C C1 D D1 E E1 Keterangan gambar:

Kontrol positif (S. aureus ATCC 25923)

A, A1 :Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 1 B, B1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 2 C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 1 D, D1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 2 E, E1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Sawo

Lampiran 8. Hasil uji mikroskopik dengan pewarnaan Gram

K+

A A1

B B1

Keterangan gambar: Pengamatan dengan perbesaran 1000x Kontrol positif (S. aureus ATCC 25923)

A, A1 :Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 1 B, B1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Beringharjo 2 C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 1

C C1

D D1

E E1

Keterangan gambar: Pengamatan dengan perbesaran 1000x C, C1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 1 D, D1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Pathuk 2 E, E1 : Sampel jamu kunyit asam dari Pasar Sawo

Lampiran 9. Hasil uji angka S. aureus dalam jamu kunyit asam yang dijual di pasar Tradisional Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta

BIOGRAFI PENULIS

Skripsi yang berjudul ”Angka Staphylococcus aureus dalam Jamu Kunyit Asam yang Dijual Di Pasar Tradisional Kecamatan Gondomanan Kotamadya

Yogyakarta” ini ditulis oleh Eureka Gracia Letitia.

Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Lubis Rada Inin dan Eny Bungeyana, yang lahir di Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada tanggal 24 November 1990. Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah TK Negeri Pembina II Palangkaraya (1995-1996), SD Negeri Langkai 12 Palangkaraya (1996-1999), SDN Buntok XI (1999-2001), SD Katolik St. Don Bosco Palangkaraya (2001-2002), SMP Katolik St. Paulus Palangkaraya (2002-2005), SMA Negeri 1 Palangkaraya (2005-2008), kemudian mulai tahun 2008 melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pada tahun 2009, penulis pernah mengikuti Kompetensi Karya Tulis Ilmiah (KKTM) tingkat Kopertis wilayah V DI Yogyakarta dan tahun 2010 sebagai panitia acara Tiga Hari Temu Akrab Farmasi/ Titrasi.

Dokumen terkait