• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 4 Kesimpulan dan Saran

4.2 Saran

Diharapkan isolat bakteri yang telah diuji secara in vitro dapat diaplikasikan secara in vivo pada tanaman sehingga diperoleh hasil yang langsung terhadap tanaman markisa ungu serta diharapkan adanya penelitian lanjutan yang menggunakan isolat tersebut ke tanaman lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Allah, S & Salih, O. 2008. First Report for Alternaria sp. Infection of Eucalyptus Globulus in Al-Taif Province at Kingdom of Saudi Arabia. Saudi Journal of Biological Sciences. 15(2) : 231-236.

Abstrak Hasil Penelitian Pertanian Indonesia. Kementrian Pertanian. 2010. 27(1). Baty, A. M., Eastburn, C. C., Diwuzhenjun & Teckhkarjanaruk, S. 2000.

Differentiation of Chitinase-Active and Non-Chitinase-Active Subpopulations of a Marine Bacterium during Chitin Degradation. Applied and Environmental Microbiology. 66(8) : 254.

Boer, W.D., Gunnewiek, P. K., Lafeber, P & Ben, J. D. J. 1997. Anti Jamur Sifat Gundukan Tanah Chitinolitik Bakteri. Biologi dan Biokimia Tanah. 30(2).

Brzezinska, M.S., Lalke, E & Donderski, W. 2007. Chitinolytic activity of bacteria and fungi isolated from shrimp exoskeletons. Journal of Oceanography and Hydrobiology. 36 (3) : 1-11.

Chernin, L. S., Fuente, L. D & S. Vladimir, S. 1997. Molecular Cloning, Structural Analysis, and Expression in Escherichia coli of a Chitinase Gene from Enterobacter agglomerans. Applied and Environmental Microbiology. 63(2).

834-839.

Dewi, I.M. 2009. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Kitinase Termofilik Kasar dari Sumber Air Panas Tinggi Raja, Simalungun, Sumatera Utara. Indonesian Journal of Chemistry. 9(1) : 37-47.

Folders, J., Jon, A., Roelofs, M. S & Leendert, C. 2001. Characterization of Pseudomonas aeruginosa Chitinase, a Gradually Secreted Protein. Journal of Bacteriology. 183(24) : 7044-7045.

Gandjar, I., Sjamsuridjal, W & Oetari, A. 2006. Mikologi : Dasar dan Terapan. Edisi Pertama. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Hlm 10-17.

Gandjar, I., Samson, R.A., Tweel-Vermeulen, K., Oetari, A & Santoso, I. 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : UI Press. Hlm 14-66.

Hutagalung, L. 2000. Hama dan Penyakit Markisa Serta Musuh Alaminya di Sulawesi Selatan. Jurnal Agrotropika 7(1) : 16-24.

Irawati, N. 2008. Potensi Bakteri Kitinolitik Lokal Dalam Pengendalian Fungi Patogen Tumbuhan. Skripsi. USU. Medan.

Iskandar, M & Wilesawati. 2005. Uji Efektifitas Jamur (Gliocladium virens dan Trichoderma koningii) pada Berbagai Tingkat Dosis Terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang (Fusarium oxysporum f.sp passiflorae) pada Tanaman Markisah (Passiflora edulis f. edulis) di Lapangan. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Penelitian. 3 (1) : 11-14.

Kamil, Z., Rizk, M., Saleh, M & Moustafa, S.1997. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Chitinolytic Rhizosfer Tanah Sebagai Biokontrol. Global Journal of Molecular Sciences. 2(2) : 57-66.

Khikmah, N. 2009. Kajian Isolat Kitinolitik Sebagai Agens Pengendali Hayati Rhizoctonia solani. Thesis. UGM. Yogyakarta.

Kobayashi, D. Y., Reedy, R. M., Bick, J & Oudemans, P. V. 2002. Characterization of a Chitinase Gene from Stenotrophomonas maltophilia Strain 34S1 and Its Involvement in Biological Control. Applied and Environmental Microbiology. 68(3) : 1047-1054.

Lonhienne, T., Mavromatis, K & Vorgias, C. E. 2001. Cloning, Sequences, and Characterization of Two Chitinase Genes from the Antarctic Arthrobacter sp. Strain TAD20: Isolation and Partial Characterization of the Enzymes. Journal of Bacteriology. 183(5) : 1733-1735.

Muharni. 2010. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Kitinase dari Sumber Air Panas Danau Ranau Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains Edisi Khusus Juni. 10 : 6-9.

Muthahanas, I & Listiana, E. 2008. Skrining Streptomyces sp. Isolat Lombok Sebagai Pengendali Hayati Beberapa Jamur Patogen Tanaman. Jurnal CropAgro. 1(2) : 130-136.

Nasran, S., Ariyani, F & Indriati, N. 2003. Produksi Kitinase dan Kitin Deasetilase Dari Vibrio Harveyi. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 9(5) : 33-38. Noviendri, D., Chasanah, E & Fawzya, Y.N. 2006. Karakterisasi Enzim Kitinase yang

Diproduksi Oleh Isolat Bakteri JB4 dari Terasi. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 1(2) : 56-59.

Nugroho, T.T., Ali, M., Ginting, C., Wahyuningsih & Dahliaty, A. 2003. Isolasi dan Karakterisasi sebagian Kitinase Trichoderma viride TNJ6I. Jurnal Natur Indonesia. 5(2) : 101-106.

Patonah, S. 2008 Penggunaan Bakteri Kitinolitik Untuk Menghambat Penyakit Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Skripsi. USU. Medan.

Priyatno, T. P., Chaerani, Y., Suryadi & Sudjadi, M. 2006 . Teknik Produksi dan Formulasi Bakteri Kitinolitik untuk Pengendalian Penyakit Karat Kedelai.

Bogor. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman. Hlm 229-235.

Pudjihartati, E., Siswanto., Ilyas, S & Sudarsono. 2006. Aktivitas Enzim Kitinase pada Kacang Tanah yang Sehat dan yang Terinfeksi Sclerotium rolfsii. Jurnal Hayati. 13(2) : 73-78.

Pujiyanto, S. Kusdiayantini, E & Hadi, M., 2007. Isolasi dan Seleksi Bakteri Kitinolitik Isolat Lokal yang Berpotensi untuk Mengendalikan Larva Nyamuk Aedesaegypti L. Biodiversitas. 9(1) : 5-8.

Purwani, E.Y., Toharisman, A., Chasanah, E & Laksmi J.F. 2002. Studi Pendahuluan Enzim Kitinase Extraseluler yang Dihasilkan Oleh Isolat Bakteri Asal Manado. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 13(2) : 67-73.

Puspawati, N. M & Simpen, I. N. 2010. Optimasi Deasetilasi Kitin dari Kulit Udang dan Cangkang Kepiting Limbah Restoran Seafood Menjadi Kitosan Melalui Variasi konsentrasi NaOH. Jurnal Kimia. 4(1) : 79-90.

Rahayu, S. 2004. Karakteristik Biokimiawi Enzim Termostabil Penghidrolisis Kitin. Makalah Falsafah Sains. Bogor : IPB. Hlm 6-9.

Rukmana, R. 2003. Usaha Tani Markisa. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Hlm 41-43. Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Cetakan

Keempat. Yogyakarta. UGM Press. Hlm 502-503.

. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Soesanto, L. 2008. Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hlm 340.

Sunarjono, H. 1997. Prospek Berkebun Buah. Cetakan Pertama. Jakarta. PT. Penebar Swadaya. Hlm 100-101.

Suryanto, D., Patonah, S & Munir, E. 2010. Control of Fusarium Wilt of Chili With Chitinolytic Bacteria. Hayati Journal of Biosciences. 17(1) : 5-8.

The American Society for Biochemistry and molecular Biology. 1995. Purification and Characterization of Chitin Deacetylase from Colletotrichum lindemuthianum. 270(44) : 26286-26291.

Tsujibo, H., Orikoshi, H., Shiotani, K & Hayashi, M. 1998. Characterization of Chitinase C from a Marine Bacterium, Alteromonas sp. Strain O-7, and Its Corresponding Gene and Domain Structure. Applied and Environmental Microbiology. 64(2) : 472-478.

Wang, S.L & Chang, W. T. 1996. Purification and Characterization of Two Bifunctional Chitinases/Lysozymes Extracellular Produced by Pseudomonas aeruginosa K-187 in a Shrimp and Crab Shell Powder Medium. Applied and Environmental Microbiology. 63(2) : 380-381.

Wijaya, S. 2002. Isolasi Kitinase dari Scleroderma columnare dan Trichoderma harzianum. Jurnal Ilmu Dasar. 3(1) : 30-35.

Yuliar. 2008. Skrining Bioantagonistik Bakteri untuk Agen Biokontrol Rhizoctonia solani dan Kemampuannya dalam Menghasilkan Surfaktin. Biodiversitas. 9(2)

Lampiran 1. Pembuatan Kitin Agar (Suryanto et al, 2010) Komposisi medium K2HPO4 0,7 g KH2PO4 0,3 g MgSO4.7H2O 0,5 g FeSO4.7H2O 0,01 g ZnSO4 0,001g MnCl2 0,001g Koloidal kitin 0,2% Agar 2% (b/v) Cara Pembuatan

1. Dicampur semua bahan, kemudian ditambahkan akuades sampai volumenya menjadi 1 liter.

2. Diatur pH sampai mencapai 6,8 dengan menambahkan NaOH

3. Disterilkan media dengan menggunakana autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.

Lampiran 2. Gambar Kultur Awal Fungi Hasil Isolasi dari Tanaman Markisa Ungu A B C D E F

Keterangan: A & B : isolasi dari bagian daun

C & D : isolasi dari bagian pangkal batang E & F : isolasi dari bagian batang

Lampiran 3. Gambar Kultur Bakteri Kitinolitik Lokal pada Media Kitin Agar A B C D E Keterangan : A. BK15 C. BK16 B. BK13 D. BK14 E. BK17

Dokumen terkait