• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan disini sebagai bahan pertimbangan guna penyempurnaan dikemudian hari adalah:

1. Kredit usaha kecil adalah diperuntukkan bagi pengusaha kecil atau pengusaha lemah yang umumnya jarak berhubungan pada pihak bank karena tidak mampu memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh pihak bank. Untuk itu perlu disederhanakan persyaratan-persyaratan serta diupayakan untuk mempercepata waktu realisasi pencairan kredit sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pengembangan usaha kecil yang merupakan bagian terbesar dari dunia usaha yang ada di Indonesia.

2. Pemerintah hendaknya membuat suatu pengaturan yang seragam mengenai klausula perjanjian kredit agar dapat unifikasi dalam praktek perbankan sehingga hak dan kewajiban pada pihak dapat diatur secara seimbang.

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

WAWANCARA

1. T : Apa yang dimaksud dengan Kredit Usaha Kecil (KUK) ?

J : Kredit Usaha Kecil adalah kredit yang bersifat umum, individual, selektif, dan berbunga wajar yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha mikro yang layak (eligible).

2. T : Mengapa kredit-kredit tersebut dikatakan Kredit Usaha kecil dan apa syarat-syarat dalam Kredit Usaha Kecil ?

J : Dikatakan Kredit Usaha Kecil karena kredit ini diperuntukkan bagi Masyarakat Mikro yang membutuhkan dana untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya.

Syarat-syarat dalam Kredit Usaha Kecil (KUK) menyangkut kebijakkan, sifat, dan prinsip-prinsip dalam pemberian Kredit Usaha Kecil yaitu :

g. Umum; maksudnya diberikan kepada siapa saja dalam arti tidak dibatasi sector ekonomi tertentu, kelompok masyarakat tertentu, sepanjang calon debitur yang bersangkutan telah memenuhi segala ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan.

h. Selektif; maksudnya dilaksanakan secara selektif kepada debitur yang usahanya dinilai layak dan putusan kredit harus sesuai dengan pertimbangan Bank Teknis.

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

Usaha yang layak maksudnya usaha tersebut benar-benar memepunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan dan kegiatannya tidak bertentangan dengan perundang – undangan, moral, Agama, Adat-istiadat, masyarakat setempat serta tidak merusak lingkungan hidup.

i. Individual; maksudnya doilaksankan secara selektif kepada pemberian Kredit dilakukan dengan melalui pendekatan secara individual dan kasusu perkasus, bukan berbentuk panet (massal). j. Bisnis, maksudnya keputusan akhir atas suatu permohonan

Kredit Usaha Kecil ditentukan oleh BRI Unit sesuai dengan pertimbangan Bank tehnis (Sound Banking Consideration) berdasarkan perhitingan dan pertimbangan bisnis yang sehat untuk menjamin operasional dan pertumbuhan BRI unit secara berkelanjutan.

3. T : Aspek hukum apa yang mengatur Kredit Usaha Kecil Di Bank Rakyat Indonesia (BRI) ?

J : Aspek hukum yang mengatur Kredit Usaha Kecil adalah Pasal 8 UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo Pasal 8 No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan bahwa Kredit yang diberikan oleh Bank mengadung resiko, sehingga dapat melaksanakannya harus memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian dan asas-asas pemberian kredit yang sehat.

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

4. T : Apa yang melatar belakangi pemberian Kredit Usaha Kecil ini pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) ?

J : Dengan diterapkannya kebijakkan umum Perkreditan (KUP) PT Bank RI (Persero), yang merupakan pelaksanaan dari surat Keputusan Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995, tentang kewajiban penyusunan dan pelaksanaan kebijaksanaan perkreditan Bank bagi Bank umum. Disimpulkan bisnis mikro dalam PPK-BM (Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro) ini adalah slah satu segmen bisnis yang ada di BRI yang merupakan suatu sistem perbankan yang dilaksanakan oleh BRI Unit dalam menjalankan fungsinya sebagai financial Intermediary untuk pembiayaan usaha mikro.

5. T : Dalam pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK), ada tahapan-tahapan tertentu yang disebut dengan prosedur pemberian kredit. Bagaimana prosedut pemberian Kredit Usaha Kecil pada Bank Rakyat Indonesia (BRI)?

J : Prosedur pemberian Kredit Usaha Kecil yaitu :

Membuka rekening di Bank Rakyat Indonesia (BRI), selanjutnya membuat permohonana kredit yang dilakukan oleh Debitur secara tertulis. Atas permohonan calon debitur Customer Service (Deskman) melakukan pencatatan dalam Register SKPP untuk kemudian diteruskan kepada Penjabat Kredit Lini (PKL) untuk

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

diproses disertai dengan kelengkapan data sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Setelah itu dilakukan analisis dan evaluasi Kupedes oleh Pejabat Pemerkarsa berdasarkan dokumen hasil pemeriksaan. Lalu Customer Service (Deskman) wajib melakukan Verifikasi kelengkapan Dokumen dengan cara mencocokkan antara hasil entry data dengan yang ada diberkas. Setelah Deskman melakukan verifikasi, berkas diteruskan kepada Pejabat Pemutus untuk diputuskan sesuai kewenangan. Setelah itu Pemutus memberikan putusan (“setuju” atau “tolak”) berkas dikembalikan kepada Customer Sevice (Deskman) dan Customer

Sevice melakukan Verifikasi Putusan.

6. T : Apakah Kredit Usaha Kecil dapat diberikan tanpa adanya jaminan ? J : Tidak, harus ada jaminan. Untuk usaha jaminannya surat tanah,

surat rumah, atau barang usahanya misalnya angkot. Dan untuk pegawai jaminannya SK pertama dan SK terakhir.

7. T : Jaminan seperti apa yang biasa debitur berikan dikaitkan dengan jaminan fidusia ?

J : Stock/barang-barang bergerak, alat-alat rumah makan, mesin-mesin, kendaraan bermotor.

8. Apakah yang menjadi dasar hukum pemberian kredit dengan jaminan fidusia pada Bank Rakyat Indonesia ?

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

J : Dasar hukumnya terdapat dalam KUH Perdata Pasal 1150, dalam hal ini Pasal 1150 KUHPerdata biasa digunakan untuk diberlakukan secara keseluruhan dalam perjanjian Kredit dio Bank Rakyat Indonesia (BRI).

9. T : Benda-benda apa saja yang dapat dibebani dengan jaminan fidusia pada PT. Bank Rakyat Indonesia ?

J : Kendaraan bermotor roda 2 atau lebih (mobil,truk,dll) dan tapi dibuat surat kuasa yang tidak perlu ke notaris dengan menggunakan BPKP. Tapi jaminan fidusia untuk SPBU pakai sertifikat hak milik terhadap kekayaan.

10.T : Apakah pengikatan jaminan fidusia dalam Kredit Usaha Kecil itu diharuskan akta Notaris oleh Bank Kredit Usaha Kecil ?

J : Bisa iya bisa juga tidak, asalkan adanya kesepakatan yang sesuai dengan Pasal 1320 KUHPerdata.

11.T : Berapakah batas minimal dan maximal pemberian Kredit Usaha Kecil pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) ?

J : Dalam pemberian Kredit Usaha Kecil batas minimal kredit adalah 250 ribu dan maksimal 100 Juta Rupiah pada Bank Rakyat Indonesia (BRI).

12.T : Dalam bentuk apa Bank Rakyat Indonesia menyelesaikan masalah-masalah Kredit Usaha Kecil di Bank Rakyat Indoneisa (BRI) ?

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

J : Menyelesaikan masalah-masalah Kredit Usaha Kecil di BRI diutamakan dalam bentuk kekeluargaan karena jalur hukum lebih rumit, tetapi apabila Kredit kreditur sebesar diatas 100 Juta Rupiah penyelesaian melalui hukum. Hal ini dilakukanapbila Kreditur tidak menunjukkkan etikad baik dalam menyelesaikan masalahnya.

13. T : Apa upaya-upaya Bank Rakyat Indonesia dalam menyelesaikan kelalaian debitur mengenai hak dan kewajibannya dalam Kredit Usaha Kecil?

J : dengan cara kekeluargaan atau secara jalan damai, hal ini dapat dilakukan apabila debitur menunjukkkan itikad baik untuk menyelesaikan kreditnya agar dalam jangka waktu tertentu.

14.T : Perlindungan hukum terhadap Bank Rakyat Indonesia dalam Kredit Usaha Kecil ?

J : Perlindungan hukum dalam Kredit Usaha Kecil di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Dengan diterapkannya kebijakkan umum Perkreditan (KUP) PT Bank RI (Persero), yang merupakan pelaksanaan dari surat Keputusan Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995, tentang kewajiban penyusunan dan pelaksanaan kebijaksanaan perkreditan Bank bagi Bank umum. Disimpulkan bisnis mikro dalam PPK-BM (Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro) ini adalah slah satu segmen bisnis yang ada di BRI yang merupakan suatu sistem perbankan yang dilaksanakan oleh BRI Unit dalam menjalankan

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

fungsinya sebagai financial Intermediary untuk pembiayaan usaha mikro.

15.T : Berakhirnya perjanjian Kredit Usaha Kecil ?

J : Suatu perjanjian pada umumnya dapat hapus atau berakhir disebabkan karena apa yang telah diperjanjian dalam (isi perjanjian). Berakhirnya perjanjian Kredit Usaha Kecil dikarenakan Habis kontrak.

16.T : Apa sajakah yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia dalam menyelesaikan kredit macet secara operasional ?

J : Menyelesaian kredit macet secara operasional bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1) Penyelesaian secara damai.

Penyeleaian bermasalah secara damai, dapat dilakukan terhadap debitur yang beritikad baik untuk menyelesaikan kreditnya. Penyelesaian bermasalah secara damai, berupa tindakan-tindakan yang dijalankan agar daalm jangka waktu tertentu masalah tersebut dapat diselesaikan seluruhnya atau sebagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain melalui :

a) Pemberian asilitas keringanan bunga. b) Penjualan agunan dibawah tangan. 2) Penyelesaian melalui saluran hukum.

Apabila upaya restrukturisasi/penyelesaian secara damai sudah diupayakan secara maksimal dan belum memberikan hasil atau

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

debitur tidak menunjukkan itikad baik (on will) dalam menyelesaikan Kupedesnya, maka penyelesaiannya dapat ditempuh melalui saluran hukum.

Penyelesaian melalui saluran hukum harus didasarkan pada keyakinan bahwa posisi BRI dari segi yuridis kuat dan beban biaya beracara (litigasi) yang ringan.

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, dan Samsul Wahidin, beberapa Catatan tentang Hukum Jaminan Atas Tanah, Alumni, bandung, 1995.

Badrulzaman, Mariam Darus, KUHPerdata Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasannya, Alumni, Bandung, 1994.

Fuady, Munir, Hukum Perkreditan Komtemporer, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

Hadiwidjadja dan wirasasmita, Rivai, Analis Kredit, Pionir Jaya, Bandung,1990.

Hoey Tiong Oey, Fidusia sebagai Jaminan unsur-unsur perikatan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1994.

Ibrahim, Johannes, Bank sebagai Lembaga Intermediasi dalam Hukum Positif, Penerbit CV. Utomo, Bandung, 2004.

Kamello, Tan, Hukum Jaminan Fidusia, Alumni, Bandung, 2004.

Rachman, Hasanuddin, Aspek-Aspek Hukum Pemberian Kredit perbankan di Indonesia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1991.

Sinungan, Muchdarsyah, Manajemen Dana Bank, Edisi kedua, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. 2000.

Sobroto, Thomas, Tanya Jawab hukum Jaminan Hipotek Fidusia Penanggunangan Dll, Dahara Prize, Semarang, 1995.

Soedewi, Sri Masjchoen. Hukum Jaminan di Indonesia, Pokok-Pokok Hukum Jaminan Dan Jaminan Perorangan, Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, 1990.

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil (KUK) Bank Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati Medan), 2008.

USU Repository © 2009

Sumardi Mangunkusumo, Fiducia Bangun-Bangunan di Atas Tanah Hak Sewa, Penerbit Allinpri Prima, Jakarta, 1998.

Supramono, Gatot, Perbankan Dan Masalah Kredit Suatu Tinjauan Yuridis, Jakarta : Djambatan, 1995.

Suyatno, Thomas, Dasar-Dasar Perkreditan, Edisi Keempat, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1991.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, Penerbit Ekojaya, Jakarta, 1996.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Undang-Undang Jaminan Fidusia.

Tjiptoadinugroho, R.., Perbankan Masalah Perkreditan, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.

Widiyono, Try, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

Widjaja, Gunawan, & Yani, Ahmad, Jaminan Fidusia, Penerbit Raja Grafindo Persada, Bandung, 2000.

Dokumen terkait