• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III Kesimpulan dan Saran

3.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama pada kasus post op appendicsitis, yaitu dengan cara pengobatan dan pendkes.

2. Bagi pendidikan

Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas dan professional, guna terciptanya perawat-perawat yang profesional, terampil, cekatan dan handal dalam memberikan asuhan keperawatan.

3. Bagi Klien dan Keluarga

Diharapkan kepada Klien untuk lebih menjaga pola makan yang sehat dan keluarga menerapkan pendkes yang telah diajarkan dirumah sakit oleh perawat.

Daftar Pustaka

Asmadi, (2008). Tekhnik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Eylin, (2009), Keperawatan Dasar Googlebook. Jakarta : Salemba

Hidayat, A, (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Haryono,R, (2012).Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan, Jakarta : Gosyeng Publishing.

Muttaqin, A, (2011). Buku ajarAsuhan Keperawatan dengan gangguan Sistem Persarafan.Jakarta :Salemba.

Mubarak, Wahid Iqbal, (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Cetakan pertama, Jakarta: EGC.

Nanda, (2007). Diagnosis Keperawatan. Edisi 9,Jakarta : EGC.

Nanda, (2012). Diagnosis Keperawatan. Edisi 9, Jakarta : EGC

Perry, Potter, (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Prasetyo, Sigit, (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Edisi 1, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lampiran Asuhan Keperawatan BIODATA I. IDENTITIAS PA Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkaw Agama Pendidik Pekerjaan Alamat Tanggal Masuk R No. Register Ruangan / kam Golongan dara Tanggal pengka Tanggal opera Diagnosa Medi

II. KELUHAN UTA Klien mengata yaitu di abdomen se posisi, muka klien tam

III. RIWAYAT KES A.Provocativ/palliat 1. Apa penyebabnya Klien mengatakan nye

atan Kasus

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

ASIEN

: Tn M in : Laki - laki

: 19 tahun winan : belum menikah

: islam

: Tamat SLTA : Wiraswasta

: Tanjung balai, Asahan suk RS : Kamis, 26 mei 2014

: 04.02.01201400036CI.001 amar : R. VII/VIII Melati III arah : O

gkajian : Selasa, 3 juni 2014 rasi : Senin, 2 juni 2014 edis : Post Op Appendicsitis

AMA

ngatakan setelah dioperasi terasa nyeri dibagian se seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan ketika n tampak meringis, muka pucat, dan lemas. Skala

ESEHATAN SEKARANG ative

ya

yeri yang dialami disebabkan oleh post apendi N

U

n sekitar luka insisi ka klien merubah

la nyeri klien 7.

2. Hal – hal yang memperbaiki

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang dengan minum obat, disertai dengan istirahat dan tarik nafas dalam.

B. Quantity/quality 1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sangat sakit, dengan skala nyeri 7. 2. Bagaimana dilihat

Klien tampak meringis, wajah pucat, berkeringat.

C.Region

1. Dimana lokasinya

Klien mengatakan nyeri terasa pada daerah abdomen sebelah kanan bawah. 2. Apakah menyebar

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan tidak menyebar.

D.Severity

Klien mengatakan nyeri yang dirasa sangat mengg E.Time

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan pada daerah abdomen sebelah kanan bawah, muncul pada saat merubah posisi, klien mengatakan skala nyeri 7.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah alami

Klien mengatakan tidak ada penyekit kronik yang pernah dialami B.Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Klien mengatakan tidak pernah melakukan pengobatan/tindakan sebelumnya karena tidak pernah mengalami penyakit kronik

C. Pernah dirawat/dioperasi

D. Lama dirawat

Klien tidak memiliki riwayat rawat inap sebelumnya, dan saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan telah empat hari dirawat dirumah sakit Dr. Pirngadi Medan.

E.Alergi

Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi. F.Imunisasi

Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan imunisasinya tidak lengkap.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

Klien mengatakan alm. Ibunya pernah menderita diabetes, dan ayahnyanya tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.

B. Saudara kandung

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga atau saudara kandungnya yang menderita penyakit diabetes, atau penyakit yang sama seperti yang dialami klien saat ini.

C. Penyakit keturunan yang ada

Klien mengatakan alm. Ibunyanya pernah menderita diabetes, tetapi tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti yang dialami alm. Ibunyanya.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. E. Anggota keluarga yang meninggal

Klien mengatakan ibunya sudah meninggal sejak empat tahun yang lalu. F. Penyebab meninggal

Disebabkan karena penyakit diabetes yang dideritanya.

VI.RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

B.Konsep diri

- Gambaran diri

Klien mengatakan ia yakin penyakit yang dialaminya akan sembuh secara total.

- Ideal diri

Klien mengatakan ia ingin cepat sembuh

- Harga diri

Klien mengatakan ia menerima keadaanya yang sekarang.

- Peran diri

Klien bekerja sebagai nelayan untuk membantu keuangan keluarganya.

-Identitas

klien adalah anak kedua dari empat bersaudara, klien bekerja sebagai nelayan.

C.Keadaan emosi

Saat dilakukan pengkajian, keadaan emosi klien stabil. D.Hubungan sosial

1. Orang yang berarti

Orang yang berarti bagi klien adalah orang tua (ayah), dan ketiga saudara kandungnya.

2. Hubungan dengan keluarga

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan keluarganya. 3. Hubungan dengan orang lain:

Klien memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. klien tidak ada masalah dengan tetangganya dan klien yang berada dalam ruangan tempat ia dirawat

4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:

Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain disekitar rumah, tetapi di ruangan tempat ia dirawat klien tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena masih dalam kondisi lemah.

E.Spiritual

2. Kegiatan ibadah : Sholat, tetapi selama dirawat di rumah sakit klien tidak pernah beribadah (sholat).

VII.PEMERIKSAAN FISIK A.Keadaan umum

Saat dilakukan pengkajian keadaan umum klien lemah dan sangat terlihat klien terganggu dengan rasa aman dan nyaman ; nyeri diabdomen bagian kanan bawah. B.Tanda-tanda vital - Suhu tubuh : 38 C - Tekanan darah : 120/90 - Nadi : 80 x/i - Pernafasan : 28 x/i - Skala nyeri : 7 - TB : 165 cm - BB : 60 kg

C.Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut

Bentuk : Bulat

Ubun-ubun : Keras dan tertutup

Kulit kepala : Tidak dijumpai kelainan pada kulit kepala

Rambut

Penyebaran dan keadaan

Rambut : Merata di seluruh kepala, rambut lebat dan terlihat kotor.

Bau : Berbau keringat

Warna rambut : Rambut klien berwarna hitam Wajah

Warna kulit : Wajah terlihat pucatStruktur wajah : Lengkap dan simetris

Mata

Kelengkapan dan kesimetrisan : Struktur mata lengkap, dan simetris antara kiri dan kanan

Palpebra : Ptosis (-), edema (-), tidak dijumpai tanda radang

Konjungtiva dan sclera :Konjungtiva tidak anemis, edema (-), sclera terliha kemerahan

Pupil :Ukuran pupil 3mm, reflek cahaya (+), isokor antara kanan dan kiri

Kornea dan iris :Edema (+), tidak dijumpai pengapuran katarak

Visus :Klien dapat membaca pada jarak 5

meter, klien dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter

Tekanan bola mata :Tidak dilakukan pemeriksaan pada tekanan bola mata.

Hidung

Tulang hidung dan posisi septum nasi :Simetris di medialis

Lubang hidung :Tidak ada secret dan tidak di jumpai tanda randang

Cuping hidung :Tidak dijumpai pernafasan cuping hidung

Telinga

Bentuk telinga :Simetris kiri dan kanan

Ukuran telinga :Normal

Lubang telinga :Tidak dijumpai tanda radang

Ketajaman pendengaran :Baik, klien tidak mengalami penurunan ketajaman pendengaran

Mulut dan faring

Keadaan bibir :Terdapat luka jahitan pada bibir atas, mukosa bibir kering,

Keadaan gusi dan gigi :Tidak terdapat edema maupun tanda radang pada gusi, klien mengatakan gigi bagian bawah goyang semua.

Keadaan lidah :Makroglosia (-), glosoptosis (-), klien mengeluhkan tidak bisa menjulurkan lidah karena terasa sakit pada saat membuka mulut

Orofaring :Tidak ada tanda radang

Leher

Posisi trachea :Terdapat pada medial leher

Thyroid :Tidak dijumpai pembesaran kelenjar

thyroid

Suara : Normal dan jelas

Kelenjar limfe :Tidak ada kelainan pada kelenjar limfe Vena jugularis :Tidak ada distensi pada vena jugulari Denyut nadi karotis :Teraba jelas, iramanya teratursaan

Pemeriksaan integument

Kebersihan :Saat dilakukan pengkajian kulit klien terlihat agak sedikit kotor karena selama dirawat di rumah sakit klien tidak pernah mandi atau melakukan perawatan diri

Kehangatan :Normal

Warna :Kecoklatan

Turgor :Normal, kembali < 2 detik

Kelembaban :Kulit terasa kering

Kelainan pada kulit :Tidak dijumpai kelainan pada kulit klien

Pemeriksaan payudara dan ketiak

Ukuran dan b\entuk :Simetris

Warna payudara dan areola :Areola berwarna hitam

Kondisi payudara dan putting :Normal, tidak dijumpai kelainan

Produksi asi :Tidak ada

Aksila dan Clavicula :Tidak ada kelainan Pemeriksaan thoraks/dada

Pernafasan :22 x/menit, regular (teratur)

Tanda kesulitan bernafas :Tidak dijumpai tanda kesulitan bernafas

Pemeriksaan paru

Palpasi getaran suara :Fremitus taktil simetris kiri dan kanan

Perkusi :Pada saat dilakukan pengkajian

terdengar resonan

Auskultasi :Suara nafas vesikuler, suara ucapan jelas dan tidak terdapat suara tambahan

Pemeriksaan jantung

Inspeksi :Tidak dijumpai ictus cordis

Perkusi :Batas jantung intercostal 5,

kardiomegali (-)

Auskultasi :Suara jantung I dan II terdengar jelas dengan frekwensi 88 x/menit dan regular (teratur)

Pemeriksaan abdomen

Inspeksi :Simetris, ada luka insisi di abdomen

bagian kanan bawah

Auskultasi :Peristaltik usus 6 x/menit, tidak ada suara tambahan

Palpasi :Tidak dilakukan palpasi karena klien

masih merasakan sangat nyeri

Perkusi :Tidak dilakukan perkusi karena

klien sangat nyeri

Pemeriksaan pemeriksaan kelamin dan daerah sekitar

Genitalia :Tidak dilakukan pemeriksaan

Anus dan perineum :Tidak dilakukan pemeriksaan Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas

Pemeriksaan neurilogi (nervus cranialis)

N I : Fungsi indera penciuman baik

N II : Fungsi indera penglihatan baik

N III, IV, VI : Baik

N V : Baik

N VII : Persepsi pengecapan baik

N VIII : Keseimbangan klien baik

N IX, X : Klien mampu menelan dengan baik

N XI : Baik

N XII : Lidah simetris, indera pengecapan baik

Fungsi motorik

Klien mampu berjalan dengan bantuan keluarga Fungsi sensorik

Klien mampu mengidentifikasi sentuhan kapas, tajam-tumpul, panas-dingin.

VIII.POLA KEBIASAAN SEHARI HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 2 kali sehari

- Nafsu/selera makan : 3 sendok dan sangat sedikit sekali

- Nyeri ulu hati : Sangat nyeri

- Alergi : Tidak ada alergi

- Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah Waktu pemberian makan

Pagi, siang, malam dan kadang diselingi dengan cemilan

Jumlah dan jenis makan

Setiap kali makan klien menghabiskan 1 porsi makanan ; klien makan makanan yang disediakan dari rumah sakit dan kadang membeli makanan dari luar untuk makanan selingan

Waktu pemberian cairan/minum

Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) :

Tidak ada masalah dalam makan dan minum, tidak ada kesulitan ,menelan dan mengunyah

II. Perawatan diri/personal hygiene

- Kebersihan tubuh : Bersih

- Kebersihan gigi dan mulut : Bersih

- Kebersihan kuku kaki dan tangan: Bersih

III. Pola kegiatan/Aktivitas

- Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total.

Klien tidak mandi dikarenakan post operasi,prinsipnya harus kering. Klien makan dibantu oleh keluarga dengan memakan bubur secara perlahan dikarena abdomen klien masih merasakan nyeri, eliminasi klien kurang baik karena post operasi jadi ada percampuran darah, kemudian ganti pakaian dibantu oleh keluarga.

- Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit

Klien tidak melakukan ibadah sewaktu dirawat dirumah sakit. Pola eliminasi

1. BAB

- Pola BAB : 1 kali sehari

- Karakter feses : Lembek

- Riwayat perdarahan : Tidak ada

- BAB terakhir : 3 juni 2014, pagi hari

- Diare : Tidak ada

- Penggunaan laksatif : Tidak ada 2. BAK

- Pola BAK : 3 kali sehari

- Karakter urine : Kuning kemerahan

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada

- Penggunaan diuretik : Tidak ada

ANALISA DATA

NO DATA Penyebab Masalah

Keperawatan 1. DS:

Klien mengatakan nyeri pada jahitan operasinya,seperti ditusuk tusuk dan skala nyeri 7.

P : kilen mengatakan nyeri bertambah jika bergerak (alih baring) dan berkurang bila tidur, dan istirahat

Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk R : nyeri di area luka

operasinya tidak menyebar kebagian lain

S : skala nyeri 7

T : nyeri muncul saat bergerak DO:

Pasien tampak menahan nyeri Terdapat luka jahitan di abdomen Klien tampak melindungi daerah jahitan

Pasien tampak pucat dan tidak rileks TD : 120/90 mmHg Nadi : 85 x/menit RR : 22 x/menit T : 38⁰C Post Appendictomy Luka insisi Kerusakan jaringan kulit Kerusakan Saraf Neuromuskuler Nyeri Gangguan aman dan nyaman ; Nyeri

Masalah Keperawatan

1.Gangguan aman dan nyaman ; Nyeri Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1.Nyeri diabdomen seperti ditusuk-tusuk yang berhubungan dengan post opp apendicsitis ditandai dengan tampak pasien menahan nyeri, terdapat luka jahitan diabdomen, klien tampak melindungi daerah jahitan, muka klien tampak pucat dan tidak rileks, TD: 120/90, Nadi: 85 x/menit, RR: 22 x/menit, T: 38o C (NANDA, 2012).

PERENCANAAN KEPERAWATAN No.

Dx Perencanaan Keperawatan

1 Tujuan dan kriteria hasil :

- Nyeri berkurang atau terkontrol

- Skala nyeri 3

- Wajah tidak tampak meringis dan tidak terlihat menahan nyeri

- Rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan Tanda-tanda vital dalam batas normal

Intervensi Rasional

Mandiri

1. Lakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.

2. Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

1. Mempengaruhi pilihan / pengawasan keefektifan intervensi.

2. Tingkat ansietas dapat mempengaruhi persepsi / reaksi terhadap nyeri

3. Kaji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup

4. Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)

5. Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (ruangan, suhu, cahaya, dan suara)

Kolaborasi

Penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.

3. Mengetahui sejauh mana pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup pasien.

4. Memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan kontrol dan meningkatkan harga diri dan kemampuan koping

5. Memberikan ketenangan kepada pasien sehingga nyeri tidak bertambah

Analgetik dapat mengurangi pengikatan mediator kimiawi nyeri pada reseptor nyeri sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari / Tanggal

Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) selasa /

03 Juni 2014

- Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.

- Mengobservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

- Kaji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup S: Klien mengatakan merasakan nyeri pada bagian abdomennya, seperti di tusuk-tusuk, nyeri bertambah jika bergerak O: Klien tampak meringis menahan nyeri, klien tampak tidak rileks, tampak sulit untuk bergerak, skala nyeri 7 Tanda-tanda vital : TD :110/70 mmHg Nadi : 76 x/menit RR : 22 x/menit T : 36⁰C A: Masalah nyeri belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan Rabu / 04 Juni 2014

- Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik : relaksasi progresif, latihan napas dalam

S: Klien mengatakan nyeri masih terasa di bagian luka

- Memberikan analgetik jahitan O: Klien sudah

mampu miring kanan dan kiri secara perlahan- lahan, klien masih memegang bagian abdomen, skala nyeri 6 Tanda-tanda vital : TD :120/70 mmHg Nadi : 72 x/menit RR : 24 x/menit T : 36⁰C A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan Kamis / 05 Juni 2014

- Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik seperti relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik

- Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan seperti ruangan, suhu, cahaya, dan suara

- Memberikan analgetik

S: Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang, muncul secara tiba-tiba jika melakukan gerakan yang berlebihan O: Klien tampak

rileks, skala nyeri 4-5, klien tampak sudah bisa duduk di tempat tidur Tanda-tanda vital : TD :120/70 mmHg Nadi : 72 x/menit

RR : 22 x/menit T : 36,2⁰C A: Masalah sebagian teratasi P: Intervensi dilanjutkan

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. DX Hati/Tanggal Pukul (wib) Tindakankeperawatan Evaluasi (SOAP) 1. Selasa, 03 Juni 2014 15.00 15.55 16.20 1.Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.

2. Mengobservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan

(misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif

3. Kaji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup S: Klien mengatakan merasakan nyeri pada bagian abdomennya, seperti di tusuk-tusuk, nyeri bertambah jika bergerak O: Klien tampak meringis menahan nyeri, klien tampak tidak rileks, tampak sulit untuk bergerak, skala nyeri 7 Tanda-tanda vital : TD :110/70 mmHg Nadi : 76 x/menit RR : 22 x/menit T : 36⁰C A: Masalah nyeri belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan

2014

11.40

teknik nonanalgetik : relaksasi progresif, latihan napas dalam

2.Memberikan analgetik

nyeri masih terasa di bagian luka jahitan

O: Klien sudah mampu miring kanan dan kiri secara perlahan- lahan, klien masih memegang bagian abdomen, skala nyeri 6 Tanda-tanda vital : TD :120/70 mmHg Nadi : 72 x/menit RR : 24 x/menit T : 36⁰C A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan . Kamis,05 juni 2014 09.45 10.30 1. Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik seperti relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik

2. Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan seperti ruangan, suhu, cahaya,

S: Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang, muncul secara tiba-tiba jika melakukan gerakan yang berlebihan O: Klien tampak

rileks, skala nyeri 4-5, klien tampak sudah bisa duduk di tempat tidur

12.20 dan suara 3. Memberikan analgetik Tanda-tanda vital : TD :120/70 mmHg Nadi : 72 x/menit RR : 22 x/menit T : 36,2⁰C A: Masalah sebagian teratasi P:Intervensi dilanjutkan

Dokumen terkait