Bab III Kesimpulan dan Saran
B. Saran
1. Bagi Perawat
Perawat mampu memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien khususnya pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi TB Paru, lebih mmperhatikan cara pemenuhan kebutuhan spritualitas pasien pada saat sakit. Serta mampu melakukan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar Operasional Prosedur (SOP). 2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan dengan seoptimal mungkin, mampu menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien, khususnya pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi TB Paru.
3. Bagi Pasien dan Keluarga
a. Bagi Pasien diharapkan dapat melakukan pengobatan secara rutin.
b. Bagi Keluarga pasien mampu memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit dan tidak tertular dari penyakit yang diderita anggota keluarga yang sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Ahern, N.R. & Wilkinson, J. M. (2013).Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
diagnosis NANDA,intervensi NIC, criteria hasil NOC edisi9. Jakarta:
EGC.
Andarmoyo,S. (2012). Kebutuhan Dasar manusia (Oksigenasi): Konsep, Proses
dan praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Asmadi. (2008). Konsepdan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A.A.A. (2006).Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Potter & Perry.(2005). Fundamental Keperawatan.Edisi 4 volume 1.Jakarta : EGC.
. Fundamental Keperawatan.Edisi 4 volume 2.Jakarta : EGC. Price, S. A. dan Mary, P. S. (2006).Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Jakarta: EGC.
Somatri, I. (2009). Asuhan Keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.Jakarta: Salemba Medika.
Tarwoto & Wartonah.(2006). Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medica.
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari /
tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan
Evaluasi (SOAP) Selasa/ 03 Juni 2014 1. Pkl.10.00 WIB 6. Melakukan hubunganterapeutik dengan pasien. 7. Memberikan O2 = 2L/menit 8. Memberikan posisi nyaman
yaitu posisi semi fowler 9. Memonitor vital sign,
penggunaan otot bantu pernafasan, batuk, sputum yang dikeluarkan dan ada tidaknya hambatan jalan nafas yang berlebih.
10.Mengajarkan teknik batuk efektif.
Pkl.10.00 WIB S : Pasien masih mengeluh
sesak dan tidak enak badan, pasien juga mengatakan belum bisa secara efektif
mengeluarkan dahaknya (sputum) ketika batuk. O :RR : 26x/menit TD : 170/100mmHg HR: 100x/menit T: 37ᵒC Batuk (+), demam(+), sekret (+),
penggunaan otot bantu pernafasan :
sternocleidomastoideus(+). A: Masalah belumteratasi P : Intervensi dilanjutkan
2. Pkl. 12.10 WIB
8. Memberikan diet makan siang kepada pasien.
9. Mengkaji makanan yang di sukai dan tidak disukai. 10.Memonitoring apakah ada
Pkl. 12.10 WIB S : pasien mengatakan tidak
nafsu makan karena batuk dan lidahnya pahit.
O : BB: 50 kg TB : 160 cm
mual muntah pada saat ingin makan.
11.Mengkaji apakah ada diare, alergi makanan
12.Memonitoring berat badan pasien.
13.Menganjurkan makan sedikit tapi sering
14.Mengajarkan keluarga untuk melakuakn oral hygine.
Diet makanan tidak habis Mual (+),
muntah (-)
A : Masalah belum teratasi P :Intervensi dilanjutkan.
3. Pkl. 14.00 WIB 5. Mengkaji adanya dispnea,
kelelahan dan kelemahan. 6. Memberikan pasien posisi
yang nyaman untuk beristirahat (kepala lebih tinggi sedikit dari kaki). 7. Menciptakan suasana yang
tenang dan menganjurkan agar pencahayaan tidak terlalu terang agar dapat beristirahat dengan tenang 8. Menjelaskan kepada pasien
dan keluarga pentingnnya istirahat selama proses pengobatan.
Pkl. 14.00 WIB S : pasien mengatakan masih
sesak kalau terlalu banyak melakukan kegiatan seperti berjalan atau duduk terlalu lama.
O: Pasien masih terlihat kelelahan dan lemah. RR : 26x/menit HR : 100x/menit A : masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan.
Rabu/ 04 Juni 2014
1. Pkl. 15.30 WIB 8. Melakukan hubungan
terapeutik dengan pasien. 9. Memberikan O2 =2L/menit
Pkl. 15.30 WIB S : pasien mengatakan masih
sesak tapi sudah agak berkurang dan masih batuk
10. Mengkaji ulang fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan otot aksesori. 11. Mencatat kemampuan
untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.
12. Memberikan posisi yang nyaman semifowler.
13. Memberikan terapi kolaborasi nebulizer : obat fentolin.
14. Memberikan tindakan kolaborasi obat IV:
- ceftriaxone 1gr
8. Mengajarkan teknik batuk efektif . berdahak. O :RR : 26 x/menit HR : 100x/menit TD : 160/90 mmHg T : 36,8ᵒc Batuk (+), demam (-), penggunaan otot bantu pernafasan :
sternocleidomastoideus(+), sesak nafas (+)
A : masalah belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan.
2. Pkl. 18.00 WIB 7. Memberikan diet makan
malam kepada pasien. 8. Mengkaji apakah ada mual
muntah pada saat ingin makan, apakah ada diare.
9. Memonitoring berat badan pasien.
10. Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
11. Menanyakan keluarga apakah telah melakukan oral
Pkl. 18.00 WIB S : pasien mengatakan selera
makannya masih belum pulih, tetapi rasa mualnya sudah mulai berkurang dan batuknya masih ada. O : BB : 50kg
TB : 160 kg
Penurunan berat badan (-), mual (+), muntah (-), diet tidak habis
hygine hari ini.
12. Memberikan tindakan kolaborsi obat IV:
- ranitin 1 amp
P : Intervensi di lanjutkan
3. Pkl. 20.00 WIB 5. Mengkaji adanya dispnea,
kelelahan dan kelemahan. 6. Memberikan lingkungan yang
tenang dan nyaman dengan cara meminimalkan suara-suara yang mengganggu ketenangan.
7. Menganjurkan untuk mengurangi aktivitas jika sesak meningkat.
8. Menganjurkan pasien untuk istirahat.
Pkl. 20.00 WIB S: pasien mengatak sesaknya
sudah mulai berkurang walaupun terkadang mucul saat bergerak dan batuk. O :Pasien terlihat lebih tenang
RR : 26 x/menit HR : 100x/menit Oksigen (+), otot bantu pernafasan (+).
A : Masalah belum teratasi P :Intervensi dilanjutkan.
Kamis/ 05 Juni 2014
1. Pkl. 15.00 WIB 10. Melakukan hubungan
terapeutik dengan pasien. 11. Memberikan O2 = 2L/menit 12. mengkaji ulang fungsi
pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan otot
aksesori.
13. mencatat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya
Pkl. 15.00 WIB S : pasien mengatakan
sesaknya sudah mulai berkurang dan sudah bisa mengeluarkan dahak dengan baik. O : HR : 24x/menit RR: 94x/menit TD : 160/90 mmHg T : 36,5 ᵒc Sesak (+), demam (-), oksigen (+), otot bantu pernafasan:
hemoptisis.
14. Menganjurkan untuk mempertahankan intake cairan minimal 2500ml/hari. 15. Melatih batuk efektif yang
telah di ajarkan.
16. Memberikan posisi yang nyaman(semi fowler). 17. Memberikan terapi
kolaborasi nebulizer obat fentolin.
18. Memberikan tindakan kolaborsi obat iv: - ceftriaxone 1gr
sternocleidomastoideus (-) A: Masalah teratasi sebagian P :Intervensi di lanjutkan.
2. Pkl. 18.00WIB 7. Memberikan diet makan
malam kepada pasien. 8. Mengkaji apakah ada mual
muntah pada saat ingin makan, apakah ada diare. 9. Memonitoring berat badan
pasien.
10. Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
11. Menanyakan keluarga apakah telah melakuakan oral hygine hari ini. 12. Memberikan tindakan
kolaborsi obat iv: ranitin 1 amp
Pkl. 18.00WIB S : pasien mengatakan nafsu
makannya sudah agak membaik, mual sudah tidak ada dan muntah tidak ada, tetapi selera makan belum kembali seperti semula karena pasien tidak
menyukai makanan rumah sakit.
O : BB : 50kg TB : 160
Tidak ada penurunan berat badan,
muntah (-), mual (-), diet tidak habis.
A : Masalah teratasi sebagian P: Intervensi di lanjutkan
3. Pkl. 20.10
5. Mengkaji adanya dispnea, kelelahan dan kelemahan. 6. Menganjurkan klien untuk
mengatur penggunaan energi untuk mengatasi tau mencegah kelelahan.
7. Menganjurkan keluarga untuk membantu dan menemani pasien pada saat ingin ke toilet 8. Menganjurkan pasien untuk
istirahat selama proses pengobatan.
Pkl. 20.10 S : pasien mengatakan
sesaknya sudah berkurang pada saat berjalan ke kamar mandi dan sudah dapat mengeluarkan dahak dengan batuk efektif yang diajarkan
O : klien tampak tenang RR : 24 x/menit, HR : 94 x/menit
Otot bantu pernafasan (-) A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Jumat/ 06 juni 2014
1. Pkl. 09.30 WIB 7. Melakukan hubungan
teraupetik dengan pasien. 8. mengkaji ulang fungsi
pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan otot aksesori. 9. mencatat kemampuan untuk
mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.
10. Menganjurkan untuk
Pkl. 09.30 WIB S: Pasien mengatakan
sesaknya sudah berkurang tapi masih ada kadang terasa dan sekarang tidak menggunakan oksigen lagi, dan mengatakan pasien masih batuk berdahak. O :RR : 22x/menit
HR : 80x/menit TD : 150/90mmHg T : 36,5ᵒc
mempertahankan intake cairan minimal 2500ml/hari.
11. Melatih batuk efektif yang telah di ajarkan.
12. Memberikan posisi yang nyaman(semi fowler)
otot bantu pernafasan: sternocleidomastoideus (-) A : masalah teratasi sebagian P : Intervensi di lanjutkan
oleh perawat ruangan
2. Pkl. 10.30 WIB 6. Mengkaji apakah ada mual
muntah pada saat ingin makan tadi padi, apakah ada diare hari ini.
7. Memonitoring berat badan pasien.
8. Menanyakan keluarga
apakah telah melakuakan oral hygine hari ini.
9. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien untuk makan.
10.Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemenuhan nutrisi yang baik.
Pkl. 10.30 WIB S : pasien mengatakan nafsu
makannya tetap tidak bertambah karena tidak suka makanan rumah sakit, pasien mengatakan tidak ada rasa ingin muntah lagi. O : BB : 50kg
TB: 160cm
Penurunan berat badan (-),mual (-), muntah (-) A : Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan
olehperawat ruangan.
3. Pkl. 12.00 WIB 5. Mengkaji adanya dispnea,
kelelahan dan kelemahan. 6. Menganjurkan klien untuk
mengatur penggunaan energy untuk mengatasi tau
mencegah kelelahan.
Pkl. 12.00 WIB S : Klien mengatakan
sesaknya sudah berkurang ketika beraktivitas
O : Klien tampak tenang, RR : 22x/menit HR : 80x/menit
7. Menganjurkan keluarga untuk membantu dan menemani pasien pada saat ingin ke toilet
8. Menganjurkan pasien untuk istirahat selama proses pengobatan.
Tidak ada tanda-tanda kelelahan
A: Masalah teratasi sebagian P :Intervensi di lanjutkan