• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait metode yang digunakan untuk autentikasi krim sarang burung walet.

2. Perlu dilakukan optimasi proses ekstraksi protein dari sediaan krim. 3. Perlu adanya marker protein dari sarang burung walet untuk proses

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, F. 2011. Good Animal Husbandry Practice for Edible-Nest Swiftlets Aerodermus Species Ranching and Its Premise. Ministry of Agriculture Malaysia, Putrajaya, Malaysia.

Abidin, F.Z., Hui, C.K., Luan, N.S., ramli, E.S.M., Hum, L.T., and ghafar, N.A. 2011. Effects of Edible Birds Nest (EBN) on Cultured Rabbit Coneal Keratocytes.BMC Complementary and Alternative Medicine. 11: 94.

Anam, K. 2009. SDS-PAGE dengan Silver Staining dan Zimogram. Bioteknologi SekolahPascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ansel, Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Ed.IV. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

Arsih, Metharezqi S. 2014. Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga) dengan Menggunakan SDS-PAGE dan KCKT. Digital Library Perpusatakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Aswir, A.R. dan Wan Nazaimoon WM,. 2011. Effect of Edible Bird’s Nest on Cell Proliferation and Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-a) Release In Vitro. International Food Research Journal 18(3): 1123-1127.

Auterhoff, Harry. 2002. Identifikasi Obat, terbitan ke-5, diterjemahkan oleh N.C. Sugiarso. Penerbit ITB: Bandung.

Badan POM RI. 2007. Kenalilah Kosmetika Anda, Sebelum Menggunakannya. In:

Info POM, Vol.VII1 No.4. Edisi Juli 2007. Jakarta. Available from:http://BPOM.org/index5.php?option=com_content&do=1&id=23[ Accessed : 11 April 2010].

Budianto, A. K. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Cetakan ke-IV. UMM Press: Malang.

Buletin Konservasi Biodiversitas Raja Edisi 4 Oktober 2012. Universitas Negeri Papua.

Chan, S.W. 2010. Review of Scientific Research on Edible Bird’s Nest. Department of Applied Biology and Chemical Technology The Hong Kong Polytechnic University. Hong Kong, Hal: 1-5.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Chau, Q., S.B. Cantor, E. Caramel, M. Hicks, D. Kurtin, T. Grover dan L.S. Elting. 2003. Cost Effectiveness of The Bird‟s Nest Filter for Preventing Pulmonary Embolism among Patients with Malignant Brain Tumors andDeep Venous Thrombosis of The Lower Extremities. Support Care Cancer, 11: 795-799.

Cohen, S. 1993. Nobel lecture 1986.Epidermal Growth Factor. In: Physiology or Medicine 1981-1990: Nobel Lectures, Including Presentation Speeches and Laureates’ Biographies. T. Frangsmyr and J. Lindsten (eds).World Scientific Pub Co Inc (May 1993) : 333-345.

Colombo, J.P., Garcia-Rodenas, C., Guesry, P.R., and Rey, J. 2003.Potential Effects of Supplementation with Amino Acids, Choline or Sialic Acid on Cognitive Development in Young Infants. Acta Pediatr. Suppl, 46: 92.

Damian, Sumardjo. 2008. Pengantar kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. ECG:Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia ed IV.

Dhawan, S. dan Kuhad, R.C. 2002. Effect of Amino Acids and Vitamins onLaccase

Production by The Bird’s Nest Fungus Cyathus bulleri. Bioresource

Technology. 84:35-38.

Dzatir R.S. 2013. Formulasi Krim Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus fuciphagus) dengan Basis Tipe A/M Sebagai Pencerah Kulit Wajah.

Naskah Publikasi, Portal Jurnal Ilmiah Universitas Tanjungpura. Dwikarya M. 2003.Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta : PT Kawan Pustaka. Elfita, Lina. 2014. Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Burung Walet

(Collocalia fuchiphaga) Asal Painan.Valensi Vol. 4 No. 1, (61-69).

Ellya, Eva sibagariang. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi Cetakan Pertama. Jakarta: TIM.

Hames, B.D. 1998. Gel Electrophoresis of Proteins. Oxford Universoty Press. New York.

Hartanti, Lanny dan Setiawan, H. K. 2009. Inhibitory Potential Of Some Synthetic Cinnamic Acid Derivatives Towards Tyrosinase Enzyme.Indo.

Irma. 2014. Pemberian Krim Ekstrak Sarang Walet 10% Meningkatkan Eppitalisasi pada Penyembuhan Luka Kulit Mencit (Mus Musculus).

James, A.J., 2009. Skin Lightening and Depigmenting Agents, Available from:http://emedicine.com/Dermatology/cosmetics. [Accesed 12 April 2010].

Kathan, R.I.I., and weeks, D.I. 1969. Structure Studies of Collocalia mucoid I, Carbohydrate and Amino Acid Composition. Arch. Biochem. Biphys., 134: 572-576.

Kurniati, Vita., Wanandi, S.I. (2001). Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta : Widya Medika.

Kong, Y.C., Keung, W.M., Yip, T.T., Ko, K.M., Tsao, S.W., Ng, M.H. 1987.Evidence that epidermal growth factor is present in swiflet’s (Collocalia) nest. Comparative Biochemistry and Phisiology 87 : 221-226.

Lau, A.S.M. dan Melville, D.S. 1994. International Trade in Swiflet Nests with Special Reference to Hong Kong. TRAFFIC International. Cambridge.

Liu, Xiaoqing, dkk. 2012. Proteomic Profile of Edible Bird’s Nest Proteins.

Journal of Agricultural and Food Chemistry. 60, 12477-12481.

Ma, Fucui., Daicheng Liu. 2012. Sketch of the edible bird’s nest and its importantbioactivities. Elsevier: China

Marcone, M.F. 2005.Characterization of the Edible Bird’s the “Caviar of the East”.Food Res Int., 38: 1125 – 1134.

Marni S., et al. 2014. Preliminary Study on free Sialic Acid Content of Edible Bird Nest from Hohor and Kelantan. Malaysia Journal of Veterinary Research Vol. 5 No. 1: 9-14.

Matsukawa N, Matsumoto M, Bukawa W, Chiji H, Nakayama K, Hara H, Tsukahara T. 2011. Improvement of Bone Strength and Dermal Thickness Due to Dietary Edible Bird’s Nest Extract in Ovariectomized Rats. Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry. 75 (3): 590-2.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nelson, D.L. dan Michael M.Cox. 2004. Lehninger Principles of Biochemistry.

4thEdition. NewYork: W.H.Freeman & Company.

Norhayati, M.K., O. Azman and W.M. Wan Nazaimoon. 2010. Preliminary Study of The Nutritional Content of Malaysian Edible Bird‟s Nest. Malaysian Journal of Nutrition 16(3): 389-396.

Nuroini, Fitri. 2013. Efek Antiinflamasi Ekstrak Air Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1812) Pada Mencit (Mus musculus L. 1758) yang Diinduksi Karagenan. Tesis, Perpustakaan Pusat UGM : Yogyakarta.

Peye, Marc., Barel, Andre., Maibach, Howard. 2001. Handbook of Cosmeutical Science and Technology, 151-152.

Purnamasari, D.A. 2008. Hasrat Tubuh, Kosmetik, Kecantikan : Perempuan Sebagai Kosmos dan Konsumen Citraan. Artikel, diakses 10 Desember 2012.

Purnamawati, S.S. 2009. Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009. Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan, Halaman 16.

Rantam, F. A. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press. Surabaya. Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical

Excipients, Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, London.

Saputra, Fahrur R. 2014. Aplikasi Metode SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Gel Electrophoresis) untuk Mengidentifikasi Sumber Gelatin pada Kapsul Keras. Digital Library UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setiawan, Nugraha. 2005. Teknik Sampling. Universitas Padjadjaran, Inspektorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional.

Sibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Trans Info Media Pres : Jakarta.

Soehartono, T. dan Mardiastuti, A. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di Indonesia. Japan International Cooperation Agency (JICA). Jakarta. Stryer, L. 1995. Biokimia. Jakarta: Penerbit EGC. Terjemahan dari Biochemistry.

Suci Asih, Metharezqi. 2014. Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphago) dengan Menggunakan SDS-PAGE dan KCKT. Laporan Penelitian Akhir FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sunarya, et al. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT Setia Purna Inves.

Sumardjo, Damian. 2008. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa

kedokteran dan program strata 1 fakultas bioeksakta. ECG:Jakarta.

Thornfeldt C and Bourne K. 2010.The New Ideal in Skin Health : Separating Fact From Fiction. Allured Business Media, USA, 1.

Tim Penulis PS. 2011. Panduan Lengkap Walet. Jakarta : Swadaya.

TIM redaksi Trubus. 2009. TRUBUS. Majalah Pertanian. Jakarta : PT. Trubus Media Swadaya.

Tranggono, R.I. dan Fatma L. 2007.Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik,

Gramedia Pustaka Utama Jakarta, Hal : 8

Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Wilson K. 1994. Protein and enzyme techniques In Practical Biochemistry, (ed. Wilson K and Walker JM), Cambridge University Press. p.161-226.

Wijaya, S.K.S., dan L. Rohman. 2005. Fraksinasi dan Karakterisasi protein Utama Biji Kedelai. Jember: Fakultas MIPA Universitas Jember.

Yanhendri dan Yenny, S.W. 2012. Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam Dermatologi.CDK-194, vol.39 no. 6 : 423-430.

Yepyhardi. 2009. Elektroforesis; Pintu Gerbang Penelitian Biologi Molekular. Jakarta: UI-Press.

Yuwono,T. 2008. Biologi Molekuler. Erlangga. Jakarta.

Zainab, H., J. Sarojini, I. Nur Hulwani, H. Kamarudin, B.-B. Lee and Othman Hashim. 2013. Commercial Potential of Refined Nutrient-Rich Waste of Edible Bird Nest (EBN). 24th International Invention Innovation Technology Exhibition 2013.(ITEX ‟13), KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 1. Alur Penelitian

Ekstraksi Sarang Burung

Walet

Pengambilan Sampel Krim sarang walet secara

Pembuaatan Krim Standar 10 gram

Pembuatan dasar krim

Ekstrak sarang walet dengan konsentrasi 10%

Pencampuran dasar krim dan ekstrak sarang walet

Pengambilan ekstrak protein dalam krim

Analisis profil protein dengan metode SDS-PAGE

Penentuan berat molekul protein

Analisiis kualitatif protein dengan reaksi biuret dan reaksi molisch

Amati perubahan warna Determinasi Sarang

Burung Walet

Lampiran 2. Pengambilan Sampel Krim

Pengambilan sampel krim secara online

dengan teknik rendom sederhana

Pengelompokan sampel krim menjadi 3 kelompok

Kelompok 1 Krim harga rendah

Kelompok 1 Krim harga sedang

Kelompok 1 Krim harga tinggi

Masing-masing kelompok terdiri 2 buah krim

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 3. Alur Ekstraksi Sarang Burung Walet

Sarang burung walet dibersihkan dari bulu-bulu burung walet menggunakan pinset dibawah air

mengalir

Dikeringkan pada suhu ruangan

Dihaluskan menggunakan blender dan di timbang

Serbuk kemudian dilarutkan dalam aquabidest dengan

perbandingan 1:30

Disonikasi selama 30 menit

Disaring menggunakan kain kasa 4 lapis

Supernatan dikeringkan dengan metode freeze dry

Ekstrak kering

Ditimbang dan dicatat beratnya

Lampiran 4. Alur Ekstraksi Protein dalam Krim

Ambil 8 gram sampel krim

Tambahkan 1 ml HCl pekat dan 9 ml air dan diaduk

Ekstraksi partisi menggunakan kloroform 3x15 ml dalam corong

pisah

Ambil fase airnya

Tambahkan aseton 30 ml

Vortek 10-15 detik

Sentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 15 menit

Ambil endapannya

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 5. Analisis Profil Protein dengan SDS-PAGE

Gel poliakrilamid dicetak diantara dua buah lempengan

kaca.

Larutan separating gel yang telah dibuat, dimasukan ke

dalam cetakan gel dengan menggunakan mikro pipet

sampai batas tertentu.

Tambahkan 700 ul 2-propanol agar permukaan gel rata.

Setelah gel mengering, 2-propanol dibuang dan sisa dalam cetakan diserap dengan

kertas saring.

Kemudian larutan stacking gel

yang telah dibuat, dimasukan ke dalam cetakan.

Permukaan gel dipasang sisir berlubang lalu didiamkan

sampai mengeras.

Setelah gel mengeras, cetakan gel dipindahkan ke perangkat

elektroforesis.

Preparasi sampel dilakukan dengan memasukan sampel

yang telah disiapkan sebelumnya kedalam tabung

effendorf.

Masing-masing di tambahkan

sampel buffer dengan perbandingan 1:1. Lalu dipanaskan pada suhu 85oC

selama 4 menit.

Elektroforesis dilakukan dengan cara sampel dimasukan

ke dalam sumur yang telah dicetak pada gel poliakrilamid

sebanyak 10 ul.

Elektroforesis dihubungkan ke

power supply dengan tegangan 200 v selama 65 menit.

Penentuan berat molekul protein berdasarkan migrasinya.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 7. Perhitungan Rendeman Ekstrak Air Sarang Burung Walet

Sebanyak 50 gram sarang burung walet yang telah dipreparasi diekstraksi menggunakan 1,5 liter aquabidest, didapatkan ekstrak kering sebanyak 1,196 gram dengan persentase rendemen sebagai berikut:

Berat Sampel Awal : 50 gram Berat Ekstrak : 1,196 gram

% Rendemen =

=

Lampiran 8. Bahan Pereaksi untuk SDS-PAGE

Pembuatan Larutan Stok 30% akrilamid/0,8% bisakrilamid

Sebanyak 30 gram akrilamid ditambahkan dengan 0,8 gram N’,N’ -metilen bisakrilamid, kemudian dilarutkan dengan aquabidest sampai volume 100 mL. Setelah itu, larutan disaring dengan kertas saring dan disimpan pada suhu 4⁰C dalam wadah gelap.

Pembuatan Buffer 4x Tris-HCl/SDS, pH 6,8 (Stacking Buffer)

Sebanyak 6 gram Tris base dilarutkan dalam 60 mL aquabidest. pH diatur menjadi 6,8 dengan menambahkan HCl 6 N secukupnya. Larutan disimpan pada suhu 4⁰C.

Pembuatan Buffer 4x Tris-HCl/SDS, pH 8,8 (Resolving/Separating Buffer)

Sebanyak 18,15 gram Tris dilarutkan dalam 80 mL aquabidest. Atur pH 8,8 dengan menambahkan HCl 6 N secukupnya. Larutan disimpan pada suhu 4⁰C.

Pembuatan Buffer Sampel

Larutan dibuat dengan mencampurkan 1,028 mL larutan SDS 10%, 3 ,6 mL gliserol, 3,5 mL buffer Tris HCl pH 6,8, dan 0,0012 gram bromofenol blue. Terakhir ditambahkan 0,5 mL 2-merkaptoetanol.(Stock) Ambil 2,3 ml larutan buffer sampel (Stock) tambahkan aquabides sampai 10 ml

Pembuatan 10x Buffer Elektroforesis (Running Buffer)

Sebanyak 30,3 gram Tris, 144 gram glisin, 10 gram SDS dilarutkan dalam 1000 mL aquabidest. Larutan disimpan pada suhu 40⁰C.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pembuatan Separating Gel 12%

Larutan separating gel dibuat dengan cara 2 mL larutan stok akrilamid 30% ditambahkan dengan 1,25 mL separating gel buffer (1,5 M Tris HCl pH 8,8), 1,7 mL aquabidest, 50 u l SDS 10%, 50 ul Ammonium Per Sulfate (APS) 10%, 3 ul TEMED.

Pembuatan Stacking Gel 4%

Larutan stacking gel dibuat dengan cara 1,4 mL aquabidest, ditambah 0,33 ml larutan stok akrilamid 30% ditambahkan dengan 0,25 mL

stacking gel buffer (1,5 M Tris HCl pH 6,8), 20 ul SDS 10%, 20 ul

Lampiran 9. Data Terkait Analisis Profil Protein dengan SDS-PAGE 1. Gambar Katalog PageRuler Unstained Protein Ladderdari Thermo

Scientific.

2. Perhitungan Berat Molekul Protein

No. Bm Log bm (y) Jarak (mm) Rf (x)

1 200 2,301 3,5 0,060 2 150 2,176 4,5 0,078 3 120 2,079 7,5 0,129 4 100 2 10 0,172 5 85 1,929 12 0,207 6 70 1,845 15 0,259 7 60 1,778 17,5 0,302 8 50 1,699 22 0,379 9 40 1,602 24,5 0,422 10 30 1,477 29,5 0,509 11 25 1,398 36 0,620 12 20 1,301 41,5 0,716 13 15 1,176 47,5 0,819 Loading dye (mm) 58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. E. air SBW (mm) KP (mm) Krim harga rendah (mm) Krim harga sedang (mm) Krim harga tinggi (mm) Bm (kDa) A1 A2 B1 B2 C1 C2 1 5,5 5,5 - - - - 5,5 - 130,7296 2 8 8 - - - - 8 - 114,1799 3 - - - 13 - 87,1005 4 22 22 - - - 53,5053 5 26 26 - - - 43,0864 6 28 28 - - - 38,6646 7 46,5 46,5 - - - 14,2006 1. Rf = 0,0948 Y = -1,3931x + 2,2515 = (-1,3931*0,0948) + 2,2515 = 2,1163 antilog 2,1163 = 130,7296 2. Rf = 0,1379 Y = -1,3931x + 2,2515 y = -1,3931x + 2,2515 R² = 0,9721 0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 L og B obot m ol ekul Nilai Rf

= (-1,3931*0,1379) + 2,2515 = 2,0575 antilog 2,0575= 114,1799 3. Rf = 0,2241 Y = -1,3931x + 2,2515 = (-1,3931*0,2241) + 2,2515 = 1,9400 antilog 1,9400= 87,1005 4. Rf = 0,3793 Y = -1,3931x + 2,2515 = (-1,3931*0,3793) + 2,2515 = 1,7283 antilog 1,7283= 53,5053 5. Rf = 0,4482 Y = -1,3931x + 2,2515 = (-1,3931*0,4482) + 2,2515 = 1,6343 antilog 1,6343= 43,0864 6. Rf = 0,4827 Y = -1,3931x + 2,2515 = (-1,3931*0,4827) + 2,2515 = 1,5873 antilog 1,5873= 38,6646 7. Rf = 0,8017 Y = -1,3931x + 2,2515 = (-1,3931*0,8017) + 2,2515 = 1,1523 antilog 1,1523= 14,2006

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 10. Alat dan Bahan Penelitian

Stand up stirrer Sonikator

Freeze dry

Wadah Elektroforesis

Corong Pisah

Adapter elektroforesis

Tube

Cetakan Gel

Sampel Krim

Running buffer, aquabidest, sample buffer

Dokumen terkait