• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. Kesimpulan dan Saran

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran yang

diharapkan berguna dalam meningkatkan kemampuan memaknai hidup secara

spiritual melalui rekoleksi di Asrama Putri kelas dan XI SMA Stela Duce II

1. Bagi Pihak Asrama agar meningkatkan pengadaan kegiatan rekoleksi di

Asrama minimal sekali sebulan supaya anak terbiasa untuk mengikuti

rangkaian kegiatan dalam rekoleksi untuk menumbuhkan kepekaan rohani

mereka.

2. Pihak Program Studi PAK Sanatha Darma perlu membekali mahasiswa agar

memiliki keahlian dalam mendampingi rekoleksi untuk meningkatkan

kemampuan mereka saat mengadakan kegiatan rekoleksi di sekolah.

3. Berdasarkan hasil penelitian diatas, kegiatan rekoleksi sudah diterima baik

oleh siswa di asrama sehingga mampu meningkatkan kemampuan memaknai

hidup secara spiritual. Namun penulis menyarankan perlu mengadakan

kegiatan rekoleksi secara rutin minimal sekali dalam 3 bulan bagi para siswi

DAFTAR PUSTAKA

Agus Nggermanto, (2015). Melejitkan IQ, EQ, dan SQ Kecerdasan Quantum. Bandung: Nuansa Cendekia.

Ali dan Asrori (2004). P sikologi Remaja: P erkembangan P eserta Didik. Bandung: Bumi Aksara.

Bergant dan Robert, J (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta : Kanisius.

Danah Zohar dan Ian Marshall (2000). SQ : Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual

Dalam Berpikir Integralistik Dan Holistic Untuk Memaknai Kehidupan.

Bandung: Mizan.

Darmawijaya, St (1990). Aneka Tema Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius.

Fowler, James W (1995). Tahap-Tahap P erkembangan Kepercayaan (Agus Cremes, Penerjemah) Yogyakarta: Kanisius. ( Buku asli diterbitkan tahun 1980). Hartana, Alb dan Tim (2008). 11 Langkah Menuju P ribadi Unik, Cerdas, Solider

Dan Beriman. Yogyakarta: Kanisius

Institut Karmel Indonesia dan Keuskupan Malang, (1990). P edoman Retret Dan

Rekoleksi Remaja. Malang: Dioma.

Killa, Pius SVD (1996). Rekoleksi dan Retret Remaja. Yogyakarta: Kanisius

Konsili Vatikan II (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta : Obor ( Dokumen Asli diterbitkan tahun 1996). Lalu, Yosef (2010). Makna hidup dalam Terang iman. Yogyakarta: Kanisius

Lusi, Samuel S (2014).STIP Inteligence Spiritual Emosional Intellectual &

P hysique. Yogyakarta: Kanisius.

Mangunhardjana, AM (1984). Membimbing Rekoleksi. Yogyakarta : Kanisius.

_______ (1993). P enghayatan Agama Yang Otentik Dan Tidak Otentik. Yogyakarta: Kanisius.

NN, (2012). Buku Saku Asrama P utri Stella Duce 2 : Cinta Dan Bela Rasa Yang

Menyatukan. Yogyakarta : Kanisius

Purwanto (2008). Metodologi P enelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Belajar Powell, Jhon (1997). Visi Kristiani, Kebenaran Yang Memerdekakan Kita.

Yogyakarta: Kanisius.

Riduwan (2011). Belajar Mudah P enelitian. Bandung: Alfabeta.

Shelton, Charles M (1988) Moralitas Kaum Muda : Bagaimana Menanamkan

Tanggung Jawab Kristiani. Yogyakarta: Kanisius.

Subiyanto, Paul (2003). Rekoleksi Mendulang Makna. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nuansa.

Sugiyono (2010). Metode P enelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D. Bandung: Alfabeta

Suparno, Paul (2004). Teori Inteligensi Ganda Dan Aplikasinya Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

_______ (2015). P endidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Riyanto, Theo (2015). Membangun Kesehatan Spiritual. Yogyakarta : Kanisius. Riyanto Theo dan Martin Handoko (2008). Membangun Hidup Religius Yang

Sumarno, Ds.M (2012). P raktek P engalaman Lapangan P endidikan Agama Katolik

P aroki. Diktat Mata Kuliah Praktek Pengalaman Lapangan Pendidikan

Agama Katolik Paroki, Ilmu Pendidikan Kekhususan Agama Katolik. Tangdilintin, Philip (1984). P embinaan Generasi Muda: Visi dan Latihan. Jakarta :

Obor.

Trihendradi, C (2013). Langkah Mudah Menguasai SP SS 21. Yogyakarta: Andi Offset.

Van Der Weiden, Wim (1995). Seni Hidup Sastra Kebijaksanaan, P erjanjian Lama.Yogyakarta: Kansisius.

Wisnubrata, Lieke J (2002). Kecerdasan Spiritual Yang Memerdekakan Dan

(2) Lampiran 2 : Materi Rekoleksi

REKOLEKSI

12 NOVEMBER DAN 19 NOVEMBER

BAGI SISWI ASRAMA PUTRI KELAS X DAN XI SMA STELLA DUCE II YOGYAKARTA

1. Tema Umum : Menemukan Makna Hidup Dari Pengalaman Berinteraksi

Dengan Lingkungan & Alam Sekitar Secara Spiritual.

2. Tujuan Rekoleksi : Membantu peserta untuk : a) Bersyukur atas ciptaan Allah yang ada di Bumi ini.

b) Bersyukur kepada Tuhan atas semua yang dimilikinya

c) Memaknai hidup melalui pengalaman sehari-hari dengan menempatkan Tuhan

dalam setiap pengalaman.

3. Metode : Bercerita, Menonton, Menyanyi, Games, Diskusi Kelompok,

Sharing, Refleksi, Meditasi, Informasi, dan Tanya jawab.

4. Sarana dan Prasarana : Keyborad, Gitar, LCD, Speaker, Kabel Roll, Laptop,

Power

Point, Ballpoint, Instrument Penelitian, Kertas Manila, Spidol, Selayar/

(3)

5. Sumber Bahan : Pengalaman peserta dan pendamping, Kitab Suci, Video singkat, Buku : Psikologi remaja perkembangan peserta didik, Mohammad Ali dan Muhammad Asrori, Membangun kesehatan spiritual

dengan kekuatan maaf. Theo Riyanto. SEIP Intelligence. Lusi Samuel, 2014.

6. Materi : Video : keindahan alam, anak yang buta, anak jalanan,

persahabatan dan cinta, kejujuran, relasi dengan

sesama,

penderitaan hidup, Ayub 1:1-20.

7. Peserta : Siswa SMA Kelas X dan XI Asrama Stella Duce II

8. Tempat : Kapel dan Aula Asrama Stella Duce II

9. Hari Tanggal : Sabtu 12 November dan 19 November 2016

10. Waktu : 08 - 10.30 WIB

11. Jadwal Acara Rekoleksi

Tabel 1. Jadwal Acara Rekoleksi

Tgl Waktu Acara Petugas

Sesi I

“Bersyukur Atas Kebaikan

(4)

Diri Sesama, Lingkungan

& Alam Sekitar”

Hari

I

08.00-08.10 Registrasi Peserta

08.10-08.15 Pembuka dan Pengantar rekoleksi Team Pendamping

08.15-08.20 Ice Breaking “tarian animasi” Peserta dan team pendamping

08.20-08.25 Perkenalan pendamping, pengantar dan doa pembuka

Team pendamping

08.25-08.55 Pembagian dan mengisi kuisioner

(Pretest semua soal)

Mengumpulkan hasil pretest

Peserta dan team

pendamping

08.55-09.00 Pengantar untuk materi Team pendamping

09.00-09.10 Dinamika: berinteraksi dengan

alam

Peserta

09.10-09.20 Refleksi Peserta

09.20-09.35 Tanya jawab dan sharing Team pendamping

09.35-09.40 Ice breaking menyanyi “Semua bunga ikut bernyayi”

Team pendamping

09.40-10.05 Menonton video alam yang indah,

kisah anak yang buta, kisah anak

jalanan.

(5)

10.05-10.25 Sesi tanya jawab dan sharing

pengalaman

Peserta

10.25-10.35 Pendalaman Materi Team pendamping

10.35-10.45 Postest ( 17 soal) Peserta

10.45-10.50 Ucapan terimakasih

Pengumuman dan Doa Penutup

Team pendamping

10.50-10.55 Bernyanyi “ Yesus Pokok dan Kita Carangnya”

Sayonara pembagian snack

Semua

Hari

II

Sesi II

Menanggapi permasalahan hidup

dengan iman

08.00-08.10 Pengantar Rekoleksi, doa pembuka Team pendamping

08.10.08.15 Bernyanyi dan menari “ Making Melodi”

Peserta

08.15-08.20 Materi: Permasalahan kejujuran Team pendamping

08.20-08.30 Permainan menggambar wajah

dengan menutup mata

Team pendamping

08.30.-08.40 Refleksi Peserta

08.40.08.55 Tanya jawab dan sharing

pengalaman

Team pendamping

08.55-09.05 Permasalahan relasi dengan

sesama

(6)

08.05-09.10 Menonton video “ Persahabatan dan Cinta”

Team pendamping

09.10-09.25 Sharing pengalaman Peserta

09.25-10.00 “Permasalahan penderitaan hidup

Membaca Kisah Ayub :1:1-20”

Team pendamping

10.00-10.15 Tanya jawab Team pendamping

10.35-10.40 - Bernyanyi Peserta

10.40-10.50 Ucapan terimakasih

Pengumuman dan Doa Penutup

Team pendamping

10.50…. Sayonara pembagian Snack Semua

12. Pemikiran Dasar

Dalam kehidupan sekarang ini, para remaja kurang mampu menemukan

makna dari setiap pengalamannya dalam hidup sehari-hari. Hari-harinya berlalu

begitu saja dan kurang melihat campur tangan Allah didalam hidupnya. Mereka

tidak mengasah kepekaan hati atau rohaninya, untuk dapat melihat dan menemukan

Allah dalam setiap pengalaman baik dalam sesama, maupun dalam lingkungan dan

alam sekitarnya. Kebiasaan untuk melatih diri dengan mengkaitkan pengalamannya

dengan Allah atau mencoba menghadirkan Allah dalam setiap hal dan situasi

dijumpainya akan membantu mereka untuk mampu meningkatkan spiritualnya.

Pengalaman Spiritual yaitu pengalaman yang berkaitan dengan Sang

(7)

Manusia menggunakan mata rohaninya untuk mengungkapkan makna terutama

makna tertinggi. Segala sesuatu di semesta melekat makna yang hanya bisa dilihat

dengan mata rohani (Lusi, 2014: 134). Dengan spiriTualitas manusia

mengkontemplasikan pengetahuan, apa yang dialami, apa yang dialami, apa yang

dipelajari, diamati dan sebagainya sehingga berasosiasi dengan nilai-nilai dan

moralitas.

Diusia remaja sangat rentan untuk sangat mudah dipengaruhi untuk

melakukan hal-hal yang kurang terpuji. Mereka cepat terpancing untuk melakukan

tindakan yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Situasi perkembangan

pisikologi remaja menuntut banyak hal dan karena itu para remaja perlu didampingi

untuk mampu menemukan nilai-nilai yang menggambarkan pribadi yang memiliki

kepekaan rohani. Kepekaan rohani yang mampu bersyukur atas semua yang ada

dalam hidupnya, bersyukur atas alas semesta, bersyukur atas kehidupan yang

dijalani serta bersyukur atas pengalaman-pengalaman hidupnya dimasa lampau.

Mereka diajak untuk berinteraksi langsung dengan alam dan membantu mereka

menemukan manfaat alam dalam hidupnya agar mereka juga mampu bersyukur

kepada Allah (Ali & Asrori 2004: 9).

Remaja yang di tinggal asrama hidup berdampingan dengan orang-orang

yang berbeda suku bahasa dan latar belakang keluarga, seharusnya mampu

menemukan nilai-nilai dalam mengatasi permasalahan hidup. Sikap yang

menunjukkan pribadi yang mampu memaknai hidup secara spiritual akan memegang

teguh sikap jujur dan menjalin relasi yang baik dengan semua orang. Mereka perlu

untuk membangun sikap yang didasari oleh semangat dari nasihat Injili yaitu

(8)

jangan bersaksi dusta tentang sesamamu. Nilai-nilai kejujuran dan relasi yang baik

dengan sesama yang sungguh berdasarkan atas pemaknaan hidup yang

menghadirkan Allah dalam diri sesama merupakan ciri orang yang mampu

memaknai hidupnya secara spiritual.

Rekoleksi bagi remaja merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai

salah satu usaha untuk menjawab permasalahan yang ada pada remaja. Dengan

mengikuti rangkaian kegiatan rekoleksi seperti berdiam diri, menenangkan pikiran,

dan mengadakan refleksi perserta diharapkan mampu menghadirkan Tuhan diri

secara pribadi dan berkomunikasi dengan Tuhan. Melalui proses rekoleski secara

tidak langsung akan membantu peserta untuk meningkatkan kepekaaan rohaninya

dan mampu memaknai hidup secara spiritual. Sehingga mereka dapat menerapkan

rasa syukur atas peristiwa kehilangan atau penderitaan hidupnya.

Salah satu tokoh yang terkenal dengan hidup rohaninya ialah Ayub. Ayub

adalah seorang saleh yang takut akan Allah dan selalu berpegang pada kehendak

Tuhan. Dalam hidupnya ia mengalami banyak penderitaan, kehilangan anggota

keluarga dan harta bendanya. Namun Ayub, tidak pernah menyalahkan Tuhan. Dia

mampu menanggapi penderitannya dengan iman. Ayub menyerahkan segala perkara

hidupnya pada Tuhan. salah satu ungkapannya yang mengesankan dan sebagai

ungkapan iman yang menguatkan yang pantas untuk diteladani ialah “dengan

telanjang aku lahir kepangkuan ibuku, dengan telanjang juga aku kembali

kepangkuannya. Tuhan yang memberi Tuhan yang mengambil”.

Program rekoleksi ini sangat penting untuk dirumuskan secara umum dan

(9)

Dengan adanya tujuan yang jelas maka rekoleksi akan terarah dan mengetahui apa

yang akan dicapai. Program ini juga memudahkan para pendamping untuk memandu

setiap kegiatan selama proses rekoleksi dan supaya proses jalannya lancar, teratur

dan terarah.

A. Rekoleksi Sesi I

“Bersyukur Atas Kebaikan Allah Yang Hadir Dalam Diri Sesama, Lingkungan & Alam Sekitar”

1) Tujuan Pertemuan : Peserta mampu bersyukur atas ciptaan Allah yang ada di Bumi dan bersukur atas pemberian Allah yang

ada dalam dirinya.

2) Materi : Menonton video singkat “Alam nan indah, orang

buta, anak jalanan.

3) Sumber Bahan : Video singkat, pengalaman peserta, Riyanto (2010).

“Membangun Kesehatan Spiritual. Yogyakarta,

Kanisius.Suparno. (2015). Penididkan Karakter di

Sekolah. Yogyakarta: Kanisisus

4) Metode : Informasi, diskusi kelompok, sharing, Tanya jawab

5) Model : Model Campuran

6) Sarana : Power Point, Speaker, Laptop, LCD, Kusioner,

(10) 7) Langkah-langkah sesi I:

A. Pembukaan

1. Pembuka dan Pengantar Rekoleksi

Teman-teman yang terkasih, kita patut bersyukur karena pada pagi hari ini

kita dapat berkumpul bersama di ruangan ini. Teman-teman pasti sudah mengetahui,

alasan mengapa kita berkumpul ditempat ini. Kita yang hadir disini diajak untuk

melihat pengalaman hidup kita dan melihat lingkungan sekitar. Dengan mengamati

lingkungan atau alam sekitar asrama ini, kita mencoba untuk memaknai kehadiran

Allah didalamnya sehingga mampu bersyukur atas kebaikan Allah melalui sesama,

lingkungan dan alam sekitar. Melalui pengalaman hidup sehari-hari lewat alam

sekitar dan perjumpaan kita dengan setiap orang (sesama) membantu kita menyadari

kebaikan Allah dalam hidup ini. Dalam kesempatan ini kita diajak untuk

menggunakan hati dan berusaha berkomunikasi dengan Tuhan agar kita dapat

melihat keindahan alam sekitar kita ini. Maka tema rekoleksi kita hari ini adalah

“Bersyukur Atas Kebaikan Allah Yang Hadir Dalam Diri Sesama, Lingkungan & Alam Sekitar”. Semoga teman-teman sekalian dapat memaknai hidup dari setiap pengalaman hidup sehari-hari.

2. Ice Breaking (Tarian animasi)

3. Perkenalan pendamping 4. Doa Pembukaan

Allah Bapa yang Maha Baik Pujian dan syukur kami haturkan pada-Mu

(11)

berkumpul ditempat ini dalam keadaan sehat. Bapa yang baik berkatilah kami yang

sebentar lagi akan memulai rekoleksi ini agar seluruh rangkaian kegiatan yang sudah

kami rencanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kami sungguh berharap

agar kegiatan rekoleksi ini, sungguh memberikan semangat dan motivasi kami

semua untuk mampu mencintai dan memaknai hidup, melalui materi-materi

rekoleksi yang akan kami dalami bersama. Bantulah kami untuk dapat membuka

hati kami untuk dapat memahami dan menemukan makna dari setiap pengalaman

hidup kami sehari-hari, sehingga kami benar-benar melihat Engkau sebagai pribadi

yang berkarya dalam hidup kami. Doa ini kami haturkan dengan pengantaraan

Kristus Tuhan kami.

B. Kegiatan Inti

1. Peserta Mengisi Kuisioner (pretest)

2. Mendalami materi “Bersyukur atas kebaikan Allah melalui lingkungan & alam sekitar “.

Teman-teman yang terkasih, kita patut bersyukur karena pada pagi hari ini,

karena kita dapat berkumpul bersama di ruangan ini. Teman-teman semuanya

tentunya sudah mengetahui alasan kita berada ditempat ini mengikuti kegiatan

rekoleksi. Rekoleksi berasal dari dua kata “re” artinya kembali dan “koleksi” berarti

mengumpulkan atau sebuah usaha untuk mengumpulkan kembali. Rekoleksi mau

mengumpulkan kembali pengalaman-pengalaman akan kasih Allah.

Pengalaman-pengalaman kasih akan Allah akan kita hadirkan kembali, kita renungkan, maknai

dan mengolahnya olah agar sungguh berguna bagi hidup kita. Dengan kata lain juga

(12)

memperteguh iman akan Kristus (Suparno, 2008: 12). Kita masuk pada suasana

keheningan ditempat ini dan meninggalkan semua tugas-tugas kita di asrama dan

memasuki suasana yang berbeda dari keseharian kita misalnya belajar

Teman-teman banyak hal yang patut kita syukuri dalam hidup ini, Misalnya

: Saat kita bangun tadi pagi, kita bangkit dari tempat tidur dan berjalan melakukan

aktivitas pagi, maka kita pantas bersyukur atas perlindungan Tuhan sepanjang

malam yang telah berlalu dan atas nafas kehidupan. Tuhan itu selalu ada dalam

kehidupan kita. Jika kita memandang bunga yang indah ditaman kita mencoba

mengarahkan hati kepada pencipta bunga tersebut. Maka secara spontan kita akan

merasa beryukur pada Tuhan atas keindahan bunga yang telah diciptkannya dan kita

diperkenankan untuk boleh menikmati keindahannya. Dalam kesempatan ini juga,

teman- teman diajak untuk mengamati lingkungan & alam sekitar asrama dan

menemukan 2 manfaat dari apa yang dilihat/diamati dan menghubungkannya dengan

Sang Pencipta sehingga kita bersyukur atas apa yang diberika Tuhan dalam hidup

kita melalui sesama, lingkungan dan alam sekitar. Kita bebas mau mengamati apa

saja, asal membawa kita pada ungkapan syukur pada Tuhan.

a. Kemudian :Peserta dipersilahkan mengamati lingkungan & alam sekitar

asrama (10 menit) untuk menemukan 2 manfaat dari apa yang dilihat/diamati

dan menghubungkannya dengan Sang Pencipta.

b. Setelah 10 menit, peserta dihimbau untuk masuk kedalam ruangan dan sharing

dalam kelompok besar 3-7 orang peserta yang dipandu dengan pertanyaan

berikut:

1) Sebutkan yang kamu amati atau lihat di sekitar asrama ini

(13)

3) Apakah kamu merasa bersyukur dengan adanya benda yang kamu amati?

4) Ungkapkan rasa rasa syukurmu atau terimakasihmu pada Tuhan dalm bentuk

doa atau puisi

c. sharing dalam kelompok kecil

d. Pleno

e. Ice breaking : menyanyikan lagu “ Semua bunga ikut bernyayi”

Semua bunga ikut bernyanyi,Gembira hatiku

Segala rumput pun riang ria, Tuhan sumber gembiraku

Semua jalan di dunia menuntunmu ke surga

Desiran angin nan mesra mengayunmu ke surga---Reff

Semua pematang swah menanti telapakmu

Derita ria bersama meringankan langkahmu---Reff

Semua roda hidupmu mendambakan imanmu

Di perjamuan abadi Bapa sudah menanti---Reff

3. Menonton video singkat tentang alam yang indah, kisah anak yang buta, kisah anak jalanan.

1) Refleksi

2) Sesi tanya jawab untuk mendalami video dengan panduan :

(14)

b) Apa yang membuatmu terpesona dengan alam tersebut?

c) Apa saja yang kamu syukuri dalam hidupmu jika kamu membandingkan

video tersebut dengan kehidupanmu

4. Peneguhan :

Menjelaskan tentang “Bersyukur Atas Kebaikan Allah melalui Lingkungan &

Alam Sekitar”.

Teman-teman yang terkasih, pengalaman Spiritual yaitu pengalaman yang

berkaitan dengan Sang Pencipta dan menghantar manusia untuk sampai pada yang

Yang Maha Tinggi. Manusia menggunakan mata rohani untuk mengungkapkan

makna terutama makna tertinggi. Segala sesuatu di alam semesta melekat makna

yang hanya bisa dilihat dengan mata rohani (Lusi, 2014: 134). Dengan spiritualitas,

manusia mengkontemplasikan apa yang dialami, apa yang dialami, dipelajari,

diamati dan sebagainya sehingga berasosiasi dengan nilai-nilai dan moralitas.

Dalam setiap detik yang kita lalui atau segala sesuatu yang kita jumpai dalam

kehidupan kita ini perlu kita sadari bahwa semuanya itu adalah anugerah dari

Tuhan. Apapun itu yang kita lihat jika kita mencoba melihatnya dengan kepekaan

hati, akan mampu menghantar kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita

alami/terima dalam hidup ini. Bersyukur adalah menemukan yang baik dalam segala

hal, dan menyadari hal itu pemberian Tuhan. Saat kita pergi ke pantai kita melihat

keindahan laut dan membuat kita merasakan fresh dan mengamgumi Sang Pencipta

karena terpesona oleh keindahan dan gemuruh ombak. Saat kita mencuci tangan

dengan air, saat merasakan udara segar dipagi hari, semua yang kita temui dalam

(15)

Manusia seringkali kita kurang peka atau kurang peduli dengan apapun

yang dilihat dan ditemukan dalam hidup sehari-hari. Hal kecil saja misalkan ketika

sedang menikmati sarapan pagi: mungkin kita tidak pernah memikirkan orang yang

mengusahakan agar sarapan itu terhidang dimeja makan, mungkin kita tidak

mengingat karyawan disini, atau para petani yang bekerja dibawah terik matahari,

yang mengusahakan agar panenannya melimpah. Kita juga tidak teringat dengan

ayah-ibu yang bekerja untuk membayar uang asrama dan makanan kita disini. Jika

orangtua kita sakit dan tidak bisa/mampu lagi membayar uang sekolah kita mungkin

kita tidak tinggal disini lagi. Oleh karena itu jika menghubungkan ini semua dengan

Tuhan maka kita akan mampu bersyukur dan berterimakasih, atas apa? atas

kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Bersyukur karena masih ada petani di bumi ini,

bersyukur karena ada karyawan memasaknya, bersyukur karena Tuhan memberikan

kesehatan kepada orang tua kita.

Kesempatan untuk melihat atau mengamati lingkungan di sekitar asrama

ini. Tujuannya adalah agar kita tidak hanya sekedar melihat dan tau, tetapi mencoba

melihat maknanya dan menumbuhkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Ada

banyak hal yang kita syukuri dari pengalaman melihat lingkungan sekitar kita atau

pengalaman perjumpaan kita dengan orang lain diluar sana. Misalkan saat bertemu

dengan orang yang cacat (lumpuh, bisu, tuli, buta), anak jalanan, pengemis, orang

yang terbaring karena sakit , anak panti asuhan. Kita mungkin akan merasa kasihan

atau terharu, namun lebih itu apa bila melihat diri kita yang mungkin lebih

sempurna dari mereka dari sisi kesehatan fisik, pengetahuan, ekonomi dan dicinta

(16)

Kita sepantasnya bersyukur dengan apa yang kita miliki, kaki yang

sempurna, mata yang sempurna, dan keluarga yang mapan. Teman-teman, besyukur

memang tidak harus saat mengalami hal yang membahagiakan. Dalam hal

pengalaman pahit atau penderitaan sekalipun kita dapat bersyukur. Mampu

bersyukur dalam penderitaan itu memang tidak mudah, kita harus benar-benar

mampu mengarahkan keseluruhan hati dan pikiran kita kepada Tuhan, sehingga

mengasah kepekaan hati kita untuk mampu bersyukur. Dekat dengan Tuhan

bukanlah hal yang datang dengan sendirinya tetapi dengan latihan dan kebiasaan.

Latihan yang dapat kita lakukan adalah dengan doa. Berdoa dengan hati yang

hening akan membantu kita untuk mengasah kepekaan hati sehingga kita mampu

menghubungkan setiap pengalaman hidup kita dengan Tuhan.

5. Pembagian kuisioner (Post test)

Peserta diminta untuk mengisi kuisioner sesuai dengan materi yang didalami

(diiringi musik)

6. Pengumpulan Kuisioner

Setelah peserta selesai mengisi kuisioner, pendamping mengumpulkan

kuisioner.

C) Penutup

1) Ucapan terimakasih

2) Pengumuman dan Doa Penutup

3) Bernyanyi “ Yesus Pokok dan Kita Carangnya”

(17) B. Langkah-langkah sesi II:

“Menanggapi permasalahan hidup dengan iman”

1. Tujuan pertemuan : Peserta mampu menemukan nilai dari permasalahan hidup dengan menempatkan Tuhan dalam setiap

pengalaman hidupnya.

2. Materi : Kitab Suci, Kejujuran, Relasi, Penderitaan

3. Sumber Bahan : Pengalaman pesertadan Pendamping, Kitab Suci.

4. Metode : Informasi, Diskusi kelompok, Sharing, Tanya jawab,

5. Sarana : Power Point, Speaker, Laptop, LCD, Kusioner,

Pena, Keyboard.

A. Pembukaan

1. Pengantar Rekoleksi

Teman-teman yang terkasih, pada pertemuan rekoleksi kita pada minggu

yang lalu. Kita mencoba melihat Allah dalam sesama dan lingkungan sekitar,

sehingga kita mampu bersyukur atas ciptaaan yang ada dibumi dan atas pemberian

Allah untuk semua yang kita miliki. Mampu bersyukur merupakan ciri manusia

yang mampu menanggapi permasalahan hidup dengan terang rohani. Melalui

kepekaan hati (terang rohani) seseorang tidak lagi hanya memikirkan kepentingan

Dokumen terkait