• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

B. Saran

mendatangi tempat ini

5. Store Atmosphere

Store atmosphere (suasana toko) adalah suasana terencana yang sesuai

dengan pasar sasarannya yang dapat menarik konsumen untuk membeli

(Kotler 2005). Indikator dari variabel ini yaitu :

a. Exterior : 1) Papan nama 2) Tampilan pajangan 3) Parkir b. Interior : 1) Pencahayaan ruangan 2) Musik 3) Aroma

6. Minat Beli Ulang

Minat beli ulang adalah kegiatan pembelian yang dilakukan oleh

konsumen lebih dari satu kali. Indikator dari variabel ini yaitu :

a. Minat referensial

b. Minat preferensial

c. Minat eksploratif

F. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan populasi berupa konsumen

yang datang ke Cafe 247. Definisi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian

kecil atau beberapa bagian dari sebuah populasi yang besar (Zikmund and

Babin 2013:142). Untuk sampelnya diambil dari konsumen yang sudah datang

minimal 3 kali ke Cafe 247 ini.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Pada teknik pengambilan sampel ini penulis menggunakan metode

purporsive sampling (pengambilan sampel bertujuan). Dalam metode ini lebih

jelasnya menggunakan judgment sampling (pengambilan sampel keputusan).

Pengambilan sampel metode ini terjadi ketika seorang peneliti memilih

anggota-anggota sampel untuk menyesuaikan diri dengan kriteria yang

ditentukan oleh peneliti, kriterianya yaitu konsumen Cafe 247 yang sudah

datang minimal 3 kali. Dalam penelitian ini populasinya berukuran besar dan

jumlahnya tidak diketahui maka jumlah sampel ditentukan dengan

= ƻ = , ,

= , Keterangan :

n : Jumlah Sampel

ƻ : tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%

Moe : margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat

ditolerenasi, ditentukan sebesar 10%.

H. Sumber Data

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk

menjawab masalah risetnya secara khusus. Data primer diperoleh secara

langsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan “tangan pertama” yang

memproleh data tersebut. Sedangkan data sekunder merupakan data yang telah

dikumpulkan oleh pihak-pihak lain bukan oleh periset sendiri untuk tujuan

yang lain (Istijanto 2009:38).

I. Teknik Pengumpulan Data

Disini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuisioner,

yang merupakan daftar pernyataan yang akan digunakan oleh penulis untuk

memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi

J. Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis secara deskriptif variabel

penelitian.

a. Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel digunakan untuk mengetahui apakah minat beli

ulang konsumen Cafe 247 sangat baik atau sangat buruk terhadap

produk, harga, promosi, tempat dan store atmosphere di Cafe 247,

maka penulis menggunakan rentang skala pada variabel produk,

harga, promosi, tempat dan store atmosphere. Bobot tertinggi adalah 5

dan bobot terendah adalah 1, jumlah kelas 5 sehingga interval dapat

dihitung sebagai berikut :

Interval = − � � �

� �

Interval= = ,

Dengan rentang skala 0,8 maka skor pada minat beli ulang konsumen

terhadap produk, harga, promosi, tempat dan store atmosphere di Cafe

247 dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel. 3.1. Skala Data

Skala Data Kelas Kategori

1 1,00 – 1,79 Sangat Rendah

2 1,80 – 2,59 Rendah

3 2,60 – 3,39 Cukup

4 3,40 – 4,19 Tinggi

K. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik korelasi product

moment. Uji ini menunjukkan ketepatan pengukuran yang dilakukan pada

waktu berbeda.

Rumus Product Moment (Sanusi 2011:77)

= − ∑ ∑

√ ∑ − ∑ ∑ − ∑

Keterangan :

r : Koefisien Korelasi

X : Skor Butir

Y : Skor Total Butir

N : Jumlah Responden

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Nilai r-hitung dibandingkan dengan nilai r-tabel dengan derajat

kebebasan (n-2). Nilai r-tabel diperoleh dari tabel r product moment.

b. Jika nilai r-hitung r-tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka

signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan valid.

c. Jika nilai r-hitung < r-tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan tidak

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap butir pernyataan yang sudah valid

(Sanusi 2011:81). Reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi

instrumen penelitian saat dilakukan pengujian secara berulang. Dalam

menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus ini digunakan untuk mencari nilai Cronbach’s Alpha yang skornya

antara 1 dan 0. Instrumen penelitian akan dianggap reliabel jika memiliki

koefisien r 0,6.

Rumus Cronbach’s Alpha (Wiyono 2011:116)

= { − }{ −∑�} Keterangan :

r : Reliabilitas Instrumen

k : Banyak butir pernyataan atau banyak soal ∑� : Total dari varian masing-masing pernyataan � : Varian dari total skor

L. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Supardi (2013:129) pengujian normalitas dilakukan untuk

mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi nilai residual.

Metode yang dipakai penulis untuk mengetahui apakah nilai residual

yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak

adalah One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut :

1) Angka signifikansi (Sig) > alpha = 0,05 maka nilai residual berdistribusi normal.

2) Angka signifikansi (Sig) alpha = 0,05 maka nilai residual tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Sarjono dan Julianita (2011:70) uji multikolinearitas

bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel

bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas)

atau tidak. Menurut Wijaya (dalam Sarjono dan Julianita, 2011:17)

terdapat beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas,

yaitu :

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel

bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel

terikat.

2) Menganalisis korelasi diantara variabel bebas. Jika diantara

variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (lebih besar

daripada 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinearitas.

3) Multikoliniearitas dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance

inflating factor). Jika VIF<10 tingkat kolinearitas dapat

4) Nilai Eigenvalue dari satu atau lebih variabel bebas yang

mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas.

Dalam penelitian ini pedoman yang digunakan untuk

mengetahui jika tidak terjadi masalah multikolinearitas yaitu

bila nilai VIF (Variance Inglation Factor) kurang dari 10 dan

mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1. Uji Multikolinearitas

perlu dilakukan apabila variabel independennya lebih dari satu

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Wijaya (dalam Sarjono dan Julianita, 2011:66) uji

heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians residual tidak

sama untuk semua pengamatan atau observasi. Jika varians dari

residual suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut

heteroskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik apabila

terjadi homoskedastisitas dalam modelnya, atau dengan kata lain

tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji yang sering digunakan dalam

heteroskedatisitas ini adalah uji scatterplot, oleh karena itu dalam

penelitian ini penulis menggunakan uji scatterplot untuk

mengetahui terjadi tidaknya heteroskedastisitas. Berikut ini adalah

1) Pada gambar (a) dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik

scatterplot menyebar secara merata tanpa membentuk pola

tertentu yang artinya tidak ada masalah heteroskedastisitas.

2) Pada gambar (b-d) dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot

membentuk pola tertentu, artinya data tersebut mengalami

masalah heteroskedastisitas.

3) Pada gambar (e-f) dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot

membentuk pola dan beberapa diantaranya mengumpul pada titik

tertentu. Bentuk tersebut mengindikasikan model yang digunakan

tidaklah linier dan terdapat masalah heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi linear berganda merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X1,X2,X3,X4,X5)

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4+b5X5

Keterangan :

Y : Minat beli ulang

X1 : Produk X2 : Harga X3 : Tempat X4 : Promosi X5 : Store Atmosphere 3. Uji F (Simultan)

Untuk mengetahui apakah bauran pemasaran (produk, harga,

promosi dan tempat/distribusi) dan store atmosphere berpengaruh pada

minat beli ulang konsumen secara signifikan makan digunakan uji F.

Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis:

H0: b1= b2 = = = =0, maka tidak terdapat pengaruh secara

simultan dari harga, produk, tempat, promosi dan store atmosphere

terhadap minat beli ulang konsumen.

Ha: tidak semua b = 0, maka terdapat pengaruh secara simultan dari harga, produk, tempat, promosi dan store atmosphere terhadap minat

beli ulang konsumen.

b. Menentukan level of significance (α) : 5%

F tabel dapat dicari pada tabel statistika pada signifikansi 0,05 df1 =

c. Menentukan Fhitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus Fhitungℎ� = � / − � / − Dimana: R2 : koefisien determinasi n : banyaknya sampel

k : jumlah variabel independen

d. Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung > Ftabel

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung≤ Ftabel

e. Menarik kesimpulan

Jika H0 diterima dan Ha ditolak berarti harga, produk, tempat, promosi

dan store atmosphere secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

minat beli ulang konsumen.

Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti harga, produk, tempat, promosi

dan store atmosphere secara bersama-sama berpengaruh terhadap

minat beli ulang konsumen.

4. Uji t (Parsial)

Untuk mengetahui apakah produk, harga, tempat, promosi dan store

atmosphere berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen secara

a. Menentukan H0 dan Ha

H0 : bi = 0, artinya produk, harga, tempat, promosi dan store

atmosphere (X1, X2, X3, X4 dan X5) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap minat beli ulang konsumen (Y).

Ha : bi ≠ 0, produk, harga, tempat, promosi dan store atmosphere (X1,

X2, X3, X4, dan X5) secara parsial berpengaruh terhadap minat beli

ulang konsumen (Y).

b. Menentukan level of significance (α) : 5%

Dalam penelitian ini tingkat signifikansi menggunakan α = 5% dengan

df= n-k-1 (k adalah jumlah variabel independen).

c. Menentukan thitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus thitung

=

Dimana:

ti = t hitung koefisien variabel i

bi = koefisien regresi variabel i

sbi = standard error dari variabel

d. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0

H0 ditolak, jika -t tabel > t hitung > t tabel

e. Menarik kesimpulan

Jika H0 diterima dan Ha ditolak maka produk, harga, tempat, promosi

dan store atmosphere secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat

beli ulang konsumen.

Jika H0 ditolak dan Ha diterima produk, harga, tempat, promosi dan

store atmosphere berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (� ) merupakan ukuran keterwakilan variabel terikat oleh variabel bebas atau sejauh mana variabel bebas dapat

menjelaskan variabel terikat (Suharjo 2008:79). Koefisien determinasi dari

hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variasi dalam variabel

dependen (minat beli ulang konsumen) dijelaskan oleh variasi dalam

variabel independen (produk, harga, promosi, tempat dan store

atmosphere). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

� = + � + � + � + �

Keterangan:

Y = Minat Beli Ulang Konsumen X1= Produk

X2= Harga X3= Promosi X4= Tempat

59

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

Cafe 247 ini pada awalnya bernama kedai 247 yang buka selama 24 jam

setiap hari. Namun karena kontrak dari kedai 247 habis dan tidak

diperpanjang maka diambil alih oleh pengelola Cafe 247 yang sekarang.

Pengelola Cafe 247 ini bernama Bapak Arendra Kaloka Iswara yang berusia

31 tahun, Bapak Arendra ini sekaligus owner dari Cafe 247 ini. Bapak

Arendra bekerja sama dengan pemilik tanah yang saat ini dibangun Cafe 247,

sistem yang digunakan adalah bagi hasil antara pengelola Cafe 247 dengan

pemilik tanah. Pemilik tanah dimana berdirinya Cafe 247 ini merupakan

investor pasif yang tidak ikut campur dengan urusan bisnis Cafe 247 dan

hanya menerima hasil bersihnya. Pemilik tanah yang sekaligus investor dari

Cafe 247 ini bernama Bapak Titis.

Cafe 247 ini berdiri pada tanggal 3 Juni 2014 dan sekarang baru berusia 3

tahun. Pemberian nama Cafe 247 ini tidak hanya sekedar nama tetapi

memiliki arti. Arti dari nama Cafe 247 ini adalah Cafe yang buka 24 jam

selama 7 hari, namun dengan berjalannya waktu Cafe 247 ini hanya buka

dari jam 8 pagi sampai jam 5 pagi. Jam buka Cafe 247 ini diubah karena

manager dan owner Cafe 247 ini melihat tidak efektif dan efisien jika buka

selama 24 jam. Manager dan owner melihat antara jam 6 sampai jam 7 pagi

tidak ada pengunjung yang datang. Dari tahun 2014 awal berdirinya, Cafe

247 ini sudah banyak berganti desain toko yang menyesuaikan dengan tren

B. Karyawan

Cafe 247 ini memiliki 16 orang karyawan yang terdiri dari 4 kasir yang

bertugas melayani pembayaran dan sekaligus merupakan tim leader dari

karyawan lainnya. Untuk kasir ini orang yang dipilih merupakan orang

kepercayaan dari Cafe 247, karena sekaligus mengatur keuangan yang ada di

Cafe 247 ini. Sementara produksi ada 7 karyawan, bagian produksi inilah

yang bertugas membuat makanan dan minuman yang disajikan kepada

konsumen. Terakhir untuk server ada 5 orang karyawan yang bertugas

melayani konsumen mulai dari pemilihan menu dan mengantar menu kepada

konsumen. Untuk jam kerja dari masing-masing unit berbeda satu dengan

yang lain. Bagian kasir bekerja selama 7 jam sehari dan sistemnya 3 banding

1, maksudnya disini setiap harinya ada 3 orang karyawan bagian kasir yang

bekerja dan 1 orang karyawan libur begitu terus selanjutnya. Untuk bagian

produksi ini bekerja selama 6 jam sehari. Pada hari Senin, Selasa dan Kamis

ada 4 orang karyawan yang bekerja, ini dikarenakan pada hari-hari ini tidak

begitu ramai. Untuk hari Rabu, Jumat dan Minggu ada 5 orang karyawan yang

bekerja, ini karena pada hari Rabu, Jumat dan Minggu ramai pengunjung yang

datang sekaligus menyaksikan pertunjukan akustik di Cafe 247. Sementara

untuk hari Sabtu ada 6 orang karyawan yang bekerja, ini karena pada hari

Sabtu pengunjungnya lebih banyak karna bertepatan dengan weekend.

Sementara untuk bagian server bekerja selama 6 jam sehari dan untuk jumlah

karyawan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, karena tidak setiap hari

C. Strategi Pemasaran

Cafe 247 ini menggunakan strategi pemasaran dari mulut ke mulut,

dimana karyawan yang bekerja di Cafe 247 ini yang merupakan informan

terbaiknya. Cafe 247 ini khusus untuk servernya memperkerjakan mahasiswa

yang berkuliah di Jogja dan dari sinilah owner dan manager melihat peluang

yang besar untuk menjadikan karyawan server ini strategi menyebarkan

informasi mengenai Cafe 247. Selain itu Cafe 247 juga menggunakan media

sosial yaitu Instagram dengan nama 24_sevens. Di Instgram ini dicantumkan

foto-foto produk yang dijual dan produk-produk yang baru. Sehingga ketika

konsumen melihat akan tahu apa saja produk yang ada dan sedang diminati

saat ini. Strategi pemasaran untuk promosi lainnya ada juga yang namanya

menu paket yang dibuat untuk menarik minat beli konsumen. Menu paketan

ini biasanya dibuat pada saat bulan puasa, kita dapat menemukan paket 247.

Paket 247 ini maksudnya ada paket untuk berdua, ada paket untuk berempat

dan terakhir ada paket untuk bertujuh. Strategi ini sangat membantu konsumen

mengingat nama dari Cafe 247, karena nama paketannyapun mengikuti nama

Cafenya sendiri yaitu paket 247. Dalam menu paketan ini sudah lengkap ada

makanan dan juga sudah ada minumannya, sehingga harga akan menjadi lebih

D. Produk

Cafe 247 menjual berbagai jenis makanan berat dan juga ringan. Untuk

makanan berat ini seperti nasi goreng, nasi magelangan dan berbagai jenis

mie yang disajikan dengan toping yang menarik. Jenis mie yang

direkomendasikan di Cafe 247 ini yaitu mie ramyun. Mie ramyun ini

merupakan mie Korea yang disajikan dengan toping kornet diatasnya dan

juga irisan telur yang dibentuk mengelilingi mie. Mie ramyun ini menjadi

rekomendasi karena rasa mie ramyun di Cafe 247 ini tidak kalah dengan rasa

mie ramyun ala Restoran Korea dan harganya pun sangat terjangkau untuk

dibeli oleh konsumen. Selain makanan berat, adapun makanan ringan dengan

harga terjangkau yaitu kentang, roti bakar dan pisang goreng. Adapun jenis

minuman yang sangat cocok disajikan bersamaan dengan makanan berat dan

makanan ringan tersebut seperti oreo milk tea, milk shake dengan varian rasa

(coklat, vanila dan strowberry) dan jenis minuman dingin dan panas lainnya.

berikut akan diberikan gambaran produk-produk yang disajikan di cafe 247

63

1. Menu Makanan

Nasi Mie Roti dan Pisang Snack Tambahan-tambahan Toping

Nasi Putih (Rp 3.000,-) Mie Goreng/Rebus (Rp 5.000,-) Roti Coklat/Keju (Rp 9.000,-) Kentang (Rp 7.000,-) Telur/Sosis/Bakso/Kornet (Rp 3.000,-) Nasi Telur (Rp 6.000,-) Mie Omlet (Rp 8.000,-)

Pisang Coklat Keju (Rp 10.000,-)

Nugget (Rp 7.000,-)

Super Pedas (Rp 3.000,-) Nasi Orak Arik

(Rp 9.000,-) Mie Jupe (Rp 10.000,-) Roti Komplit (Rp 11.000,-) Tempura (Rp 7.000,-) Keju (Rp 3.000,-) Nasi Meong (Rp 9.000,-)

Mie Curry Spesial (Rp 12.000,-) Pisang Komplit (Rp 13.000,-) Kentang Keju (Rp 10.000,-) Susu (Rp 2.000,-) Nasi Goreng (Rp 10.000,-) Mie Komplit (Rp 11.000) Roti Ngumpet (Rp 13.000,-) Kentang Sosis (Rp 10.000,-) Ice Cream (Rp 3.000,-) Nasi Gila (Rp 12.000,-) Mie dog-dog (Rp 12.000,-) Pisang Ngumpet (Rp 15.000) Campur-campur (Rp 12.000,-) Nasi Curry (Rp 13.000,-) Magelangan (Rp 12.000,-) Nasi Goreng Curry Spesial

(Rp 13.000,-)

Mie Bumi Hangus (Rp 12.000,-)

Nasi Mie Roti dan Pisang Snack Tambahan-tambahan Toping Nasi Goreng Komplit

(Rp 15.000,-)

Mie Jonior (Rp 12.000,-)

- - -

Nasi Lada Hitam (Rp 16.000,-)

Pasta Bolognese (Rp 15.000,-) Mie Lada Hitam (Rp 16.000,-) Magelangan Jonior Gila (Rp 17.000,-) Mie Pizza (Rp 18.000,-) Mie Liliput (Rp 20.000,-) Mie Ramyun (Rp 25.000,-)

2. Minuman

Softdrink Coffee Tea Milk Squash Blend Chocolate

Cola (Rp 5.000,-) Tubruk Coffee (Rp 4.000,-) Blackcurrant Tea (Rp 5.000,-) Susu Putih (Rp 6.000,-) Jozzshua (Rp 5.000,-) Milk Shake (Rp 10.000,-) Hot Chomelt (Rp 10.000,-) Strowberry (Rp 5.000,-) Black Coffee (Rp 5.000,-) Apple Tea (Rp 5.000,-) Susu Coklat (Rp 6.000,-) Xtra Jozz (Rp 3.000,-) Phuples Coklat (Rp 10.000,-) Ice Chomelt (Rp 10.000,-) Lime (Rp 5.000,-) Ice Coffee (Rp 6.000,-) Leci Tea/Lemon Tea (Rp 5.000,-) Milo (Rp 5.000,-) Happy Soda (Rp 10.000,-) Smoothies Manggo (Rp 11.000,-) Jeruk Peras (Rp 3.000,-) Mochacino (Rp 7.000,-) Tea Tarik (Rp 7.000) Susu Mangga (Rp 5.000,-) Blue Star (Rp 10.000,-) Caramel Moccacianto (Rp 11.000,-) Air Terperangkat/Aqua (Rp 3.000,-) Cappucino (Rp 7.000,-)

Green Tea tarik (Rp 8.000,-)

Red & White (Rp 10.000,-) Cappucino Blend (Rp 11.000,-) Juni/Jeruk Nipis (Rp 4.000,-)

Coffee & Milk (Rp 7.000,-)

Choco Milk Tea (Rp 10.000,-) Fullco (Rp 10.000,-) Rootbeer (Rp 10.000,-) Brownies Coffee (Rp 7.000,-)

Yakult Milk Tea (Rp 11.000,-)

Flavour Squash

mangga/lychee/orange (Rp 10.000,-)

Hot Choco Coffee (Rp 12.000,-)

Oreo Milk Tea (Rp 11.000,-)

Sparkling (Rp 10.000,-) Gambar. 4.2. Menu Minuman di Cafe

66

E. Struktur Organisasi Cafe 247

Pemilik / Sekutu

Pemilik / Sekutu

Gambar. 4.3. Struktur Organisasi Cafe 247

Dalam bagan dapat kita lihat di bagian atas ada pemilik / sekutu pasit dan pemilik

/ sekutu aktif. Pemilik / sekutu pasif yang sekaligus pemilik tanah, walaupun tidak

ikut campur dengan urusan Cafe 247 tetapi investor ini tetap menerima

keuntungan dari Cafe 247. Untuk pemilik / sekutu aktif sendiri yang juga owner

sekaligus pengelola Cafe 247 ini langsung terjun langsung ke lapangan yaitu Cafe

247 untuk melihat perkembangannya. Owner dan manager sering kali bekerja

sama dalam urusan marketing Cafe 247, manager akan memberikan masukkan

kepada owner dan akan dipertimbangkan masukan tersebut. Selain dari manager,

 Pemilik / Sekutu Pasif

 Pemilik / Sekutu Aktif

Manager

masukan juga dapat disampaikan oleh kasir, server dan produksi, karena tidak

menutup kemungkinan yang lebih mengetahui pengunjung adalah kasir, server

dan produksi. Di Cafe 247 ini juga ada yang namanya reward yang akan diberikan

langsung kepada karyawan yang memiliki prestasi di bidangnya masing-masing.

Sistem penilaiannya dilihat oleh owner, manager dan juga teman kerjanya sendiri.

Reward ini biasanya berupa barang seperti sepatu, jam tangan, tas dan lainnya.

Sistem reward ini tidak tentu waktunya kapan. Reward ini diberikan untuk

membangkitkan semangat kerja dari karyawan dan juga sebagai timbal balik

untuk karyawan yang berprestasi. Karyawan merasa senang dengan adanya

reward ini, karyawan dapat berlomba-lomba menjadi yang terbaik, memberikan

yang terbaik dan memperbaiki kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya.

Owner dan manager juga melihat dampak positif yang timbul dengan adanya reward ini, selain karyawan akan bekerja dengan baik dan disiplin, produksi dari

68

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui rata-rata skor jawaban

responden untuk variabel produk, harga, promosi, tempat dan store

atmosphere yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen. Metode

pengujian rata-rata skor dilakukan dengan menggunakan bantuan MS.Excel.

Hasil dari rata-rata yang didapat akan dimasukkan dalam kelompok interval

dimana skor 1,00-1,79 termasuk sangat rendah (SR), 1,80-2,59 termasuk

rendah (R), 2,60-3,39 termasuk cukup (C), 3,40-4,19 termasuk tinggi (T) dan

4,20-5,00 termasuk sangan tinggi (ST). Berikut adalah hasil analisis deskriptif

yang di peroleh penulis :

Tabel. 5.1. Hasil Analisis Deskriptif

Variabel-variabel Penelitian Skor Variabel Penelitian Butir Pernyataan

Skor Rata-Rata Kategori

Produk 3,97 P1 3,84 Tinggi P2 3,96 Tinggi P3 3,98 Tinggi P4 4,09 Tinggi Harga 4,04 H1 4,15 Tinggi H2 4,14 Tinggi H3 3,83 Tinggi

Promosi 3,89 Pr1 4,02 Tinggi Pr2 3,75 Tinggi Tempat 3,99 T1 4,00 Tinggi T2 3,98 Tinggi Store Atmosphere 3,72 EX1 3,67 Tinggi EX2 3,76 Tinggi EX3 3,65 Tinggi IN1 3,88 Tinggi IN2 3,78 Tinggi IN3 3,66 Tinggi IN4 3,67 Tinggi Minat Beli Ulang 3,77 MBU1 3,96 Tinggi MBU2 3,61 Tinggi MBU3 3,75 Tinggi

Sumber : Data Primer, Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel. 5.4 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden pada

setiap variabel independen (produk, harga, promosi, tempat dan store

atmosphere) termasuk dalam kategori tinggi dengan skor yang paling rendah

adalah variabel store atmosphere yaitu 3,72 dan yang tertinggi adalah

variabel harga yaitu 4,04. Sementara untuk skor pernyataan yang paling

rendah adalah pernyataan selalu mengikuti perkembangan terkini tentang

adalah pernyataan harga yang ada di cafe 247 terjangkau dengan skor

rata-rata 4,15.

B.Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pengujian Validitas dan Reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui Validitas

dan Reliabilitas dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 30 responden,

dan hasilnya adalah :

1. Pengujian Validitas

Pengujian Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for

Windows 17.0, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel. 5.2. Hasil Uji Validitas

Variabel ℎ� Keterangan Produk Pernyataan-1 0,898 0,374 Valid Pernyataan -2 0,887 0,374 Valid Pernyataan -3 0,799 0,374 Valid Pernyataan -4 0,731 0,374 Valid Harga Pernyataan -1 0,746 0,374 Valid Pernyataan -2 0,873 0,374 Valid Pernyataan -3 0,811 0,374 Valid Promosi Pernyataan -1 0,944 0,374 Valid Pernyataan -2 0,908 0,374 Valid

Tempat Pernyataan -1 0,953 0,374 Valid Pernyataan -2 0,942 0,374 Valid Store Atmosphere Pernyataan 1 0,683 0,374 Valid Pernyataan -2 0,645 0,374 Valid Pernyataan -3 0,798 0,374 Valid Pernyataan-4 0,821 0,374 Valid Pernyataan-5 0,579 0,374 Valid Pernyataan-6 0,547 0,374 Valid Pernyataan-7 0,771 0,374 Valid

Minat Beli Ulang

Pernyataan-1 0,636 0,374 Valid

Pernyataan-2 0,842 0,374 Valid

Pernyataan-3 0,890 0,374 Valid

Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017

Hasil uji validitas masing-masing variabel produk, harga, promosi, tempat,

store atmosphere dan minat beli ulang konsumen Cafe 247 menunjukkan

bahwa butir pernyataan memiliki r hitung ˃ r tabel ,374). Maka dapat dikatakan seluruh butir pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan dapat digunakan untuk analisis.

2. Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for

Windows 17.0, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel. 5.3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Produk 0,842 Reliabel Harga 0,716 Reliabel Promosi 0,824 Reliabel Tempat 0,884 Reliabel

Store Atmosphere 0,819 Reliabel

Minat Beli Ulang 0,709 Reliabel

Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017

Dokumen terkait