BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin mengemukakan beberapa saran, diantaranya:
1. Pihak sekolah hendaknya mampu memberikan dukungan dalam penyediaan sarana dan prasarana dengan maksimal sebagai penunjang proses belajar menggunakan media berbasis komputer.
2. Bagi guru yang sudah terbiasa menggunakan media tentunya tidak menomorsatukan media tetapi juga harus dilengkapi dengan metode yang tepat.
3. Sebaiknya ada pelatihan khusus bagi para guru untuk mengetahui penggunaan operasional macromedia flash sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pmbelajaran.
4. Pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash akan lebih menarik apabila penyajiannya dibuat secara interaktif, maka untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dilengkapi dengan pembuatan CD interaktif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurohim, Acep Lim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2003)
Andi Pramono, Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash, Yogyakarta: Andi, 2004
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pres, 2011.
Dananjaya, Utomo, Media Pembelajaran Aktif, Bandung: Nuansa, 2010.
Daradjat, Zakiah, dkk, metodologi pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996
Darmawan, Deni, Teknologi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, 2011
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996
, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Jakarta: Depdiknas, 2003
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011
Hamzah B. Uno, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
http://brawijaya.ac.id/flash, diunduh pada 24/12/2014 pada 10.00 WIB
http://vidyagata.files.wordpress.com/2011/03/mengenal-macromedia-flash.pdf, diunduh pada 23/08/2014 pada 16.00 WIB
Indriana, Dina, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: DIVA Press, 2011
Ishak, dkk, Teknologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Jack Febrian, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Khon, Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
, Praktikum Qira’at, Jakarta: AMZAH, 2008.
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, Jakarta: Menteri Agama RI.
Madya Eko Susilo, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang: Effhar Offset, 1990.
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Menurut Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.
Muna, Indah Samrotul, Efektivitas Penggunaan Media Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an Siswa Kelas VII MTs At-Tauhid
Sidoresmo Surabaya, Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2009
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), Bandung: Alfabeta, 2012.
Niken, dkk, Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif, konstruktif, dan Prospektif, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Permendiknas No. 41 Tahun 2007, Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Prihatin, Eka, Manajemen Pesera Didik, Bandung: Alfabeta, 2011
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta, 2013. Resmalasari, Septiani, Pengaruh Penggunaan Multimedia Macromedia Flash
Terhadap Hasil Belajar Sosiolagi Siswa, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2013
Sadiman, Arief S., Media Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996.
Sofyan, Ahmad, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Sugono, Dendy, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Sutopo, Ariesto Hadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam interaksi Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005
, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Syaikh Manna’ Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Hadits, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006
, Pengantar Studi Ilmu –Ilmu Al-Qur’an, Bogor: Litera, 2006. Antar Nusa, 2010.
Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan, Macromedia Flash MX 2004, Yogyakarta: Andi Offset, 2005
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2008
Wahyudin, Din, dkk, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana, 2008
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 4 X 40 Menit
Standar Kompetensi : 1. Membaca al-Qur’an surat pendek pilihan
Kompetensi Dasar :
1.1 Menerapkan hukum bacaan mad layin dan mad arid lissukun dalam Qs. Kautsar dan
Al-Ma’un.
1.2 Menerapkan hukum bacaan mad iwad, mad badal, dan mad tamkin dalam al-Quran.
Indikator :
1. Menjelaskan hukum bacaan mad layyin dan mad arid lissukun dalam Qs.Al Kautsar dan Al Maun.
2. Mengidentifikasi hukum bacaan mad layyin dan mad arid lissukun dalam Qs. Al Kautsar dan Al Maun.
3. Menerapkan bacaan mad layyin dan mad arid lissukun dalam Qs.Al Kautsar dan Al Maun.
4. Menjelaskan hukum bacaan mad iwad, mad badal dan mad tamkin dalam
al-Qur’an.
5. Mengidentifikasi hukum bacaan mad iwad, mad badal dan mad tamkin dalam al-Qur’an.
6. Menerapkan hukum bacaan mad iwad, mad badal dan mad tamkin dalam Al
metode ceramah, tanya jawab, dan kerja kelompok diharapkan siswa dapat menjelaskan, mengidentifikasi, dan menerapkan hukum bacaan mad layyin dan mad arid lissukun dalam Qs.Al Kautsar dan Al Maun, serta dapat menjelaskan, mengidentifikasi, dan menerapkan hukum bacaan mad iwad, mad badal dan mad
tamkin dalam Al Qur’an.
Materi Pembelajaran (Materi Pokok)
Hukum-Hukum Mad
Uraian Materi
Terlampir
Media Pembelajaran
Multimedia Macromedia Flash
Metode Pembelajaran Ceramah Tanya Jawab Kerja Kelompok Langkah-langkah Pembelajaran A. Pendahuluan
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Mengucapkan salam
dan berdo’a
Menjawab salam dan
berdo’a
Religious
2. Melakukan icebreaking Mengikuti instruksi guru
B. Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Melakukan tanya jawab untuk membangkitkan pengetahuan siswa Merespon dengan menjawab pertanyaan Curiosty: Menciptakan rasa keingintahuan siswa 2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpendapat mengenai materi yang akan diajarkan Menanggapi dengan keseriusan Respect: menumbuhkan nilai menghargai dan dihargai B.2. Elaborasi
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Menyampaikan materi dengan Multimedia macromedia flash Memperhatikan dengan seksama materi yang disampaikan Respect: menghargai dan menghormati 2. Melakukan metode kerja kelompok Mengikuti instruksi guru Menumbuhkan kreatifitas siswa b.3. Konfirmasi
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Bertanggung jawab 2. Menanyakan tentang
hal-hal yang belum dipahami
Bertanya Berani dan
peduli 3. Bersama-sama
menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Menerima dan merespon Disiplin dan bertanggung jawab
C. Penutup
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Memberikan tugas pekerjaan rumah Mengerjakan pekerjaan rumah dengan sungguh-sungguh Responsible: Bertanggung jawab 2. Menyampaikan tema pembelajaran pada pertemuan berikutnya Memperhatikan dengan seksama Disiplin, Menghargai 3. Memimpin membaca
do’a penutup dan membaca salam
Membaca do’a
penutup bersama-sama dan menjawab salam
Religious: Membiasakan membaca do’a setelah selesai melakukan pekerjaan dan menjawab salam
Multimedia Macromedia Flash
Penilaian:
1. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
2. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang telah diberikan 3. setiap kelompok menjelaskan kembali hasil yang dikerjakan
FORM PENILAIAN TUGAS
No Aspek Penilaian Bobot
1 Kecepatan 20 2 Ketelitian 20 3 Keaktifan 20 4 Kerjasama 20 5 Penguasaan Matei 20 Skor 100 Bogor,... Peneliti Teti Resmiawati
Kata mad berasal dari bahasa arab yang berarti memanjangkan atau membentangkan. Mad menurut istilah yaitu memanjangkan suara dengan salah satu huruf-huruf mad. Huruf-huruf mad ada tiga, yaitu yaitu :
a. ا ( alif ) b. ( wawu ) c. ي ( ya )
Huruf alif sebagai tanda panjang bagi huruf yang berharakat fathah ( َ ), huruf wau sukun ( َ ) sebagai tanda panjang bagi huruf yang berharakat dhamah ( َ ), huruf ya sukun ( ئ ) sebagai tanda panjang bagi huruf yang berharakat kasrah ( َ ). Panjang bacaan ketiga macam bentuk mad tersebut ialah dua harakat atau satu alif.
2. Macam-macam Mad
Secara garis besar mad dibagi menjadi dua, yaitu mad asli dan
mad far’i. Mad asli atau mad thobi’i artinya mad yang terjadi karena
adanya huruf alif ( ا ) yang didahului huruf yang berharakat fathah, wawu sukun ( ) yang didahului huruf berharakat dhammah, dan ya’
sukun ( ي ) yang didahului huruf berharakat kasrah.
Mad far’i ialah mad cabang. Menurut istilah, mad far’i ialah mad
yang merupakan hukum tambahan dari mad asli yang disebabkan oleh hamzah dan sukun. Pada kali ini akan membagas sebagian mad far’i
diantaranya: a. Mad Layyin
Mad layyin disebut juga mad lin. Menurut bahasa, lin berarti lunak. Menurut istilah mad lin ialah mad yang terjadi apabila ada wau ( )
Contoh :
ل
ف ا ي
ف يَصلاا ٍش ي ر ق
ٍف خ م
b. Mad Aridh Lissukun
Mad arid lissukun adalah bacaan panjang karena terdapat pertemuan antara huruf mad dengan huruf lain yang dimatikan (sukun) setelah diwaqafkan. Mad arid lissukun juga berarti setiap mad tabi’i bertemu
dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan di baca waqaf (berhenti).
Cara membaca mad’ arid lissukun terdapat tiga pendapat, yaitu: Qasr artinya, ada yang membaca dengan panjang satu alif (dua harakat), Tawasut artinya, ada yang membaca dengan panjang dua alif (empat harakat) , dan Tuul artinya, ada yang membaca dengan panjang bacaannya tiga alif (enam harakat).
Contoh:
ه س م ت ا ص ع
ع لا ع ي
يِدل ب ِذ ك ي
c. Mad IwadhMad menurut bahasa berarti panjang, sedangkan iwad berari ganti. Menurut istilah mad iwad berarti mad yang terjadi apabila ada fathah tanwin ( َ ) yang berada di akhir ayat atau ketika berwaqaf. Bacaan mad di sini menggantikan fathah tanwin. Cara membaca mad iwad adalah dengan dua harakat atau satu alif.
Contoh :
جا ف ا ه ي د ي ف
dibacaجا ف ا ه ي د ي ف
باَ ت ك هَ ا
sama dengan mad tabi’i, yaitu dua harakat ata satu alif. Badal berarti
ganti, dinamakan mad badal karena huruf mad itu sebenarnya menggantikan huruf hamzah yang berharakat sukun. Huruf hamzah tersebut digantikan dengan huruf (fathah berdiri), wau atau ya
Contoh:
م ما
menjadiم ماء
ا ما
menjadiا ماء
e. Mad TamkinMenurut bahasa, tamkin berarti penetapan, pemantapan, atau penguatan. Mad tamkin ialah mad yang terjadi karena ya yang didahului huruf ya bertasydid dan berharakat kasrah. Cara membacanya ialah dengan menetapkan atau memantapkan bunyi tasydid pada huruf ya yang pertama . kemudian, bacaan dipanjangkan ketika menghadapi ya sukun. Apabila dibaca wasal,
panjang bacaannya sama dengan mad tabi’i, yaitu dua harakat atau
satu alif. Apabila berada diakhir ayat atau diwaqafkan, panjang bacaannya boleh dibaca dua, empat, atau enam harakat.
Contoh :
Tempat : Ruang Guru
Baris Pelaku Uraian Wawancara Tema
1 5 10 15 20 Peneliti Subyek Peneliti Subyek
Apa saja yang bapak persiapkan dalam melaksankan proses belajar menggunakan
flash ini pak?
Tentunya sarananya karena yang sudah terpasang hanya layarnya saja, sedangkan projektornya masih terbatas, kalau misalkan kita memerlukan proyektor memasang sendiri
Begitu pak, untuk
pengkondisian kelasnya bagaimana pak?
Biasanya sebelum memulai belajar saya mengatur tempat duduk siswa dengan bentuk later U, supaya lebih kondusif, karena hal yang biasa ditemui terkadang siswa sengaja memilih tempat
Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Kelas
30 35 40 45 50 55 Peneliti Subyek Peneliti Subyek semua
Bagaimana respon siswa dalam belajar pak ketika bapak menggunakan media flash?
Siswa semangat dalam belajar, karena memang sebelumnya belum pernah menggunakan media flash, jadi media ini bsa
meningkatkan motivasi belajar mereka
Apakah Bapak merasa terbantu dalam
menyampaikan materi menggunakan flash? Tentunya merasa terbantu
karena jumlah siswa
sekitar 40’an, kalau
misalkan jenisnya presentasi bisa
menjangkau seluruh siswa baik siswa yang duduk depan, maupun belakang. Meterinya juga sudah dikemas dalam media, hanya memberikan
Suasana Belajar
65
70
75
Peneliti
Subyek
Bagaimana sikap siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan?
Untuk tugas sengaja saya bagi mereka kedalam 5 kelompok,
pengelompokan disesuaikan dengan jumlah tajwid yang diajarkan dalam media tersebut, supaya antar kelompok bertanggung jawab atas kelompoknya sendiri tidak kesana kemari, dari situ bisa terlihat kekompakan, tanggung jawab serta keaktifan antar kelompok masing-masing.
Metode Pembelajaran
2. Amelia Anisa 3. Siti Latifah
Waktu : Tanggal 16 Desember 2014, pukul 10.00-11.10 Tempat : Ruang Guru
Baris Pelaku Uraian Wawancara
1 5 10 15 Peneliti Subyek 1 Subyek 2 Subyek 3 Peneliti
Apakah anda menyukai pembelajaran al-Qur’an
Hadits dengan menggunakan makromedia flash?
Mengapa?
Suka, karena menurut saya dengan menggunakan makromedia flash eeeeum lebih seru, terus lebih mudah memahaminya
iya menyukai, karena
belajarnya mudah dimengerti terus seru lagi
iya menyukai, karena flash memudahkan dalam belajar mudah dimengerti dan mudah dipahami Ketika guru menjelaskan
materi yang terdapat dalam
30 35 40 45 50 Subyek 2 Peneliti Subyek 3 Peneliti Subyek 1 Subyek 2 Subyek 3 Peneliti Subyek 1 Subyek 2 Subyek 3
Eeeeng ngobrol sama
merhatiin (sambil tersenyum) Ngobrol apa?
Ngobrolin pelajarannya Memperhatikannya dan mencatat hal-hal yang penting
Apakah proses kegitan belajar dengan menggunakan makromedia flash dapat mengaktifkan anda dalam kegiatan belajar
Mmm menjawab pertanyaan Iya, Menjawab pertanyaan Iya tanya jawab
Apakah anda ikut bekerjasama dengan kelompok anda terhadap tugas yang diberikan oleh guru? ikut, cari contooh.. contoh
bacaan
ik, ikut tapi gaa, ga sambil
pegang qur’an hehehee Nyari contoh mad badal
Suasana Belajar
Sarana dan Prasarana Proyektor (Viewer/ LCD)
Viewer sudah tersedia dikelas, untuk proyektor tersedia namun terbatas (GA, W1, 05-12-2014, 6-10) Pengelolaan Kelas Metode Pembelajaran Pengaturan tempat duduk Pengelompokan
Guru mengatur tempat duduk siswa dengan tujuan agar lebih kondusif dan siswa dapat dipantau (GA, W1, 05-12-2014, 18-29)
Pembagian kelompok disesuaikan dengan rencana belajar, dan pembagian kelompok disesuaikan dengan jumlah tajwid yang terdapat dalam media flash dengan tujuan agar terlihat kerjasama, kekompakkan, dan keaktifan masing-masing kelompok. (GA, W1, 05-12-2014, 65-77) Suasana Belajar Menyenangkan
Memudahkan
Siswa belajar dengan flash dengan menyenangkan (S1, S2, W2, 16-12-2014, 9 & 13)
Dengan menggunakan flash siswa dapat belajar dengan mudah (S1,S2,S3, W2, 16-12-2014, 9, 12, 15-17)
Menarik Perhatian
Pengalihan Indra
Keaktifan
2014, 46-53)
Siswa semangat dalam belajar karena sebelumnya belum penah menggunakan media flash (GA,W1, 04-12-2014, 34-40)
siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan materi yang terdapat dalam flash (S2, S3, W2, 16-12-2014, 30 & 33)
Siswa mendengarkan serta mengamati penjelasan guru (S1, W2, 16-12-2014, 27-28)
Siswa mencatat materi yang dijelaskan dengan flash (S3, W2, 16-12-2014, 34)
Siswa menjawab pertanyaan guru (S1, S2, S3, W2, 16-12-2014, 41-43)
Mengerjakan tugas dengan mencari mad-mad yang dipelajari dalam flash yang terdapat dalam al-Qur’an (S1, S2, S3, W2, 16-12-2014, 48-52)
S2 = Amelia Anisa S3 = Siti Latifah
W1/W2 = Wawancara orang 1/2, tanggal dilakukan wawancara, baris ke-sampai ke.
2. 1 Rahma 2. 2 Amalia Anisa 2. 3 Siti Latifah
Jumlah akumulasi Tema : 10
Jumlah wawancara yang dilakukan : 1
No Tema yang Muncul Frekuensi
Guru Siswa
1 Sarana dan prasarana 1 -
2 Pengelolaan Kelas 1 -
3 Metode Pembelajaran 1 -
4 Suasana Belajar 2 5