Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam
Oleh
Teti Resmiawati
NIM 1110011000153
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIAYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia macromedia flash dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Al-Hidayah Tajur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang berusaha mengumpulkan data secara naratif dalam bentuk kata-kata dari fenomena yang diselidiki. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Hidayah Tajur Citeureup Bogor dan obyek yang diteliti terbatas pada siswa kelas VIII B dengan jumlah siswa 39 orang. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dengan terintegrasinya metode yang tepat, kemampuan guru, gaya mengajar guru, dan dukungan berbagai aspek maka penggunaan multimedia macromedia flash dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VIII MTs Al-Hidayah Tajur dapat dikatakan efektif, Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran menujukkan siswa semangat dan antusias dalam belajar, siswa aktif dalam belajar, dan siswa fokus dalam belajar. Serta dari hasil wawancara bahwa penggunaan multimedia macromedia flash dapat membantu guru dalam menyampaikan materi belajar dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
ii
The purpose of this research is to know the effectiveness of using
Macromedia Flash Multimedia in Learning Al-Quran Hadits at Eighth grade students of MTs Al-Hidayah Tajur.
The method that is used on this study is descriptive qualitative method. This method tries to collect the data in narrative on words-form from the researched phenomenon. This study takes place in MTs Al-Hidayah Tajur Citeureup Bogor. The object of this study is limited to the eighth grade students of B class which the total is 39 students. the methods of data collecting are observation, interview and documentation.
Based on the result of study, it is known that by integrating the appropriate method, teacher’s ability, teaching-style teacher and the support of other aspects, can show the using of macromedia flash method in teaching Al-Quran hadist at Eighth grade students of MTs Al-Hidayah Tajur is effective. It can be seen from the result of observation toward learning process which shows that students are enthusiasm, active and focus in learning. Moreover from the result of interview, it is known that the using of macromedia flash method can help teacher in conveying teaching material and facilitate studentas in comprehending material which is explained.
iii
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada
Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karunia-Nya skripsi dengan judul
“Efektivitas Penggunaan Multimedia Macromedia Flash Dalam Pembelajaran
Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Tajur” ini akhirnya dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW.
Banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi selama proses
penyusunan skripsi ini, namun berkat doa dan usaha serta dukungan dari berbagai
pihak, akhirnya segala hambatan dan rintangan dapat diatasi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya atas dukungan yang diberikan kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon,M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam,
serta Marhamah Saleh Lc. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
3. Dra. Hj. Sofiah, M.Ag, Dosen Penasehat Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Yudhi Munadi, M.Ag, Dosen Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dalam menyelasaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah
iv
kepada guru Al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII B yang membantu jalannya
proses penelitian.
8. Kedua Orang Tua tercinta “Apa dan Emi” yang tak henti-hentinya
mendo’akan serta memberi dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
9. Kakak Muhammad Ihsan, Adik-adik tersayang Risna Haritsah, Siti Hikmah,
Muhammad Ibnu, Siti Asyifa, Ahmad Naufal dan Siti Naufalia yang selalu
menghibur penulis selama proses penyusunan skripsi.
10. Abi dan Umi Pondok Dar El-Hikam yang telah memberikan nasihatnya
kepada penulis.
11. Seluruh Santri Dar El-Hikam yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
12. Sahabat seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan
namannya satu per satu yang selalu memberikan semangat serta motivasi
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya bagi pembaca.
Jakarta, 06 April 2015
Penulis
v LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK... i
ABSTRACK... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR LAMPIRAN... vii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 4
C. Pembatasan Masalah... 4
D. Perumusan Masalah... 4
E. Tujuan Penelitian...………... 4
F. Manfaat Penelitian……… 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Efektivitas... 6
B. Multimedia Makromedia Flash... 8
1. Pengertian Media... 8
2. Pengertian Multimedia... 9
3. Karakteristik Multimedia... 11
4. Pemanfaatan Multimedia... 12
vi
3. Faktor Pembelajaran Al-Qur’an Hadits... 25
4. Proses Pembelajaran Al-Qur’an Hadits... 27
D. Hasil Penelitian yang Relevan... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 30
B. Metode Penelitian... 31
C. Data dan Sumber Data... 31
D. Obyek Penelitian... 32
E. Teknik Pengumpulan Data... 32
F. Teknik Analisis Data... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 35
B. Deskripsi Data... 41
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 42
1. Pesiapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Menggunakan Multimedia Macromedia Flash... 42
2. Proses Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Menggunakan Multimedia Macromedia Flash... 44
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 56
B. Saran... 56
DAFTAR PUSTAKA... 58
vii Lampiran 2 : Lembar Validasi Media
Lampiran 2 : Verbatim Wawancara
Lampiran 3 : Gambar Tampilan Macromedia Flash
Lampiran 4 : Foto-foto Kegiatan Belajar
Lampiran 5 : Daftar Nama Siswa Kelas VIII B
Lampiran 6 : Surat Bimbingan
Lampiran 7 : Surat Observasi
Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian
1
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan humanisasi, yaitu upaya memanusiakan
manusia atau upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai
dengan martabat kemanusiaannya.1 Dalam Undang-undang RI No.20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”2
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memiliki peranan yang
sangat penting yang dapat menentukan tinggi maupun rendahnya kualitas
pendidikan. Pembelajaran (intruction) adalah suatu usaha untuk membuat
peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar
terjadi kegiatan belajar.3
Dalam sebuah pembelajaran, mengkondisikan lingkungan belajar agar
terciptanya kegiatan belajar merupakan tugas seorang guru. Dengan
demikian, guru merupakan seorang penentu utama keberhasilan siswa dalam
belajar. Akan tetapi keberhasilan pembelajaran juga tidak hanya dapat dilihat
dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya,
karena hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar artinya hasil
belajar siswa bergantung pada proses belajar mengajar.
1
Din Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), cet 6, h. 1 2
Depdiknas. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Jakarta: Depdiknas, 2003), h. 5
3
Pada dasanya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yang
harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar
menukar pesan atau informasi oleh setiap tenaga pengajar dan peserta didik
sehingga terjadi proses belajar.4 Namun pada kenyataannya dalam proses
belajar mengajar umumnya masih menggunakan sistem pembelajaran
konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah yang terkesan
monoton dan kurang memberikan pelayanan yang maksimal kepada siswa
serta kurang memberikan fasilitas dalam belajar.
Minimnya fasilitas dalam belajar yang menyebabkan proses belajar
kurang menarik, selain itu siswa kurang mendapat perhatian dari aspek
menerima pesan pembelajaran karena pada dasarnya siswa memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dalam menerima pesan pembelajaran.
Menurut Bobby Deporter yang dikutip oleh Wina bahwa setiap siswa memiliki gaya yang berbeda dalam belajar. Perbedaan yang dimiliki siswa tersebut sebagai unsur modalitas belajar. Menurutnya ada tiga tipe gaya belajar siswa, yaitu tipe visual, auditorial, dan kinestetik. Tipe visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, artinya siswa akan lebih cepat belajar dengan cara menggunakan indra penglihatannya. Tipe auditorial, adalah tipe belajar dengan cara menggunakan alat pendengarannya; sedangkan tipe kinestetik, adalah tipe belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh.5
Mengingat karakterisitik siswa yang berbeda-beda tersebut maka
pentingnya seorang guru menggunakan media yang variatif, yang dapat
melayani kebutuhan siswa sesuai dengan keragaman tipe belajarnya serta
dapat membangkitkan minat siswa untuk mengikuti proses belajar.
Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya teknologi pembelajaran kini membawa pengaruh dan manfaat
yang besar pada lembaga pendidikan khususnya dalam proses penyampaian
belajar. Teknologi pembelajaran berupaya untuk merancang,
mengembangkan dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat
4
Ishak, dkk, Teknologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet 1, 210 5
Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
memudahan dan memfasilitasi seseorang untuk belajar.6 Dengan adanya
fasilitas teknologi sangatlah tidak bijak jika tidak dipergunakan untuk
menunjang keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, terutama
media yang berbasis komputer, dalam hal ini multimedia.
Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file)
yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video,
interaksi, dan lain-lain yang dikemas menjadi file digital (komputerisasi),
digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik.7
Multimedia dapat mengembangkan kemampuan indera dan menarik perhatian serta minat. Computer Tecnology Reseach (CTR), menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengigat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Multimedia dapat menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar dan dilakukan, sehingga multimedia sangatlah efektif untuk menjadi alat (tools) yang lengkap dalam proses pengajaran dan pembelajaran.8
Banyak sekali perangkat lunak (softwere) computer yang sengaja
diciptakan untuk menghasilkan multimedia dalam melengkapi kegiatan
belajar mengajar seperti macromedia flash. “Macromedia flash adalah perangkat lunak aplikasi animasi yang digunakan untuk web. Dengan
macromedia flash, aplikasi web dapat dilengkapi dengan beberapa macam
animasi, sound, interaktif animasi, dan lain-lain.”9 Macromedia flash juga merupakan sebuah tool yang dapat digunakan dalam menciptakan berbagai
jenis konten lainnya, seperti kartun animasi, games, dan presentasi.
Macromedia flash merupakan sebuah software yang bisa
dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran, dengan menggunakan
6
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hal. 57 7
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 2 8
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta,
2012), h.. 6 9
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta,
macromedia flash diharapkan dapat meninggkatkan kualitas pembelajaran
dan pembelajaran dapat lebih menarik.
Dengan pertimbangan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
melakukan penelitian dengan judul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN
AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH TAJUR”.
B.
Identifikasi Masalah
1. Minimnya media yang digunakan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
2. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits masih menggunakan metode ceramah. 3. Perbedaan individu siswa dikelas belum diperhatikan .
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
untuk mempermudah dalam penelitian ini, penulis memfokuskan masalah
pada efektivitas penggunaan multimedia macromedia flash dalam proses
pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Tajur.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut “Bagaimana Efektivitas Penggunaan Multimedia
Macromdia Flash Dalam Proses Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Tajur ?”
E.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas
penggunaan multimedia macromedia flash dalam proses pembelajaran
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dalam dunia pendidikan sebagai berikut:
1. Bagi penulis, agar dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.
2. Bagi siswa, agar dapat menumbuhkan motivasi belajar al-Qur’an Hadits.
3. Bagi guru, dapat dijadikan salah satu modal dalam memilih variasi yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits .
4. Bagi sekolah, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil
kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
5. Bagi peneliti, dapat dijadikan kajian menarik yang perlu diteliti lebih
6
A.
Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata „efek’ yang berarti akibat atau pengaruh.
“efektif” berarti dapat membawa hasil; atau berhasil guna.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh
atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan
keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan.2
Dalam proses belajar mengajar efektivitas dapat ditinjau dari 2 segi,
yaitu segi efektifitas mengajar guru dan segi efektivitas belajar murid.
Efektivitas mengajar guru terutama menyangkut jenis-jenis kegiatan belajar
mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik, efektivitas
belajar murid terutama menyangkut tujuan-tujuan pembelajaran yang
diinginkan telah tercapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah
ditempuh.3
Ciri-ciri pembelajaran efektif yaitu a) peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan, b) guru menyediakan materi sebagai fokus berfikir dan berinteraksi dalam pembelajaran, c) aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pengkajian, d) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta didik dalam menganalisis informasi, e) orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta f) guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya pembelajaran guru.4
1
Dendy Sugono, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 375 2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1996), h. 250 3
Madya Eko Susilo, Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar Offset, 1990), cet. 1, h. 63 4
Proses pembelajaran yang efektif dapat terwujud melalui kegiatan
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa. Dalam keseluruhan kegiatan proses pembelajaran,
siswa merupakan subyek utama. Oleh karena itu dalam proses ini,
hendaknya siswa menjadi perhatian utama dari para guru. Semua bentuk
aktivitas hendaknya diarahkan untuk membantu perkembangan siswa.
2. Interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam proses pembelajaran,
hendaknya terjalin hubungan yang bersifat edukatif. Guru tidak hanya
sekedar penyampai bahan yang harus dipelajari, tetapi sebagai figur yang
dapat merangsang perkembangan pribadi siswa.
3. Suasana demokratis. Suasana demokratis dalam kelas akan banyak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mewujudkan dan
mengembangkan hak dan kewajibannya. Suasana demokratis dapat
dikembangkan dalam proses pembelajaran melalui hubungan guru
dengan siswa.
4. Variasi metode mengajar. Tidak satupun metode mengajar itu efektif
untuk seluruh materi atau bahan pelajaran. Satu metode mungkin cocok
untuk bahan tertentu, tetapi tidak cocok untuk bahan yang lain. Oleh
sebab itu, guru harus bisa memilih metode yang tepat dan sesuai dengan
bahan yang akan diajarkan. Dengan kata lain, menggunakan metode
mengajar yang bervariasi. Dengan metode mangajar yang bervariasi,
akan menimbulkan rasa senang pada siswa, tidak cepat bosan atau jenuh.
Siswapun akan bersemangat dalam belajar.
5. Guru profesional. Pross pembelajaran yang efektif, hanya mungkin bisa
terwujud apabila dilaksanakan oleh guru profesional dan dijiwai
semangat profesionalisme yang tingggi.
6. Bahan yang sesuai dan bermanfaat. Bahan yang diajarkan guru
bersumber dari kurikulum yang telah ditetapkan secara relatif baku.
Tugas guru adalah mengolah dan mengembangkan bahan pengajaran
7. Lingkungan yang kondusif. Keberhasilan proses pembelajaran, sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan. Upaya menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran dan pengajaran sangat
penting. Lingkungan yang kondusif adalah lingkungan yang dapat
menunjang bagi proses pembelajaran secara efektif.
8. Sarana belajar yang menunjang. Proses pembelajaran akan berlangsung
secara efektif apabila ditunjang oleh sarana yang baik. Sarana belajar
yang secara langsung terkait dengan proses pembelajaran adalah alat
bantu mengajar.5
B.
Multimedia
Macromedia Flash
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara (wasail) atau pengantar pesan.6 Menurut Heinich
dalam Hamzah “media apabila dikaitkan dengan pembelajaran dapat
diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik.”7
Gerlach & Ely dalam Azhar mengatakan bahwa “media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.”8
Menurut Gagne dalam Arief menyatakan bahwa “media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar.”9 Hal yang hampir serupa dinyatakan oleh
Miarso dalam Dina bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat
5
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2008), h. 177-180
6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), cet. 14, h. 3 7
Hamzah B. Uno, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 1, h. 121
8
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), cet. 14, h. 3 9
digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.”10
Oemarhamalik mendefinisikan “media sebagai teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifitaskan komunikasi antara
guru dan murid dalam proses pengajaran dan pendidikan di sekolah.”11
AECT (Association of Education and Communication Technology)
memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Di samping sebagai sistem penyampaian atau pengantar, media sering diganti dengan kata mediator yang menurut Fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.12
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran dari sumber kepada peserta didik yang dapat
merangsang pikiran, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar
sehingga pesan pembelajaran yang disampaikan dapat diterima secara
efektif.
2. Pengertian Multimedia
Media yang digunakan semakin berkembang dengan adanya
teknologi, kini media dapat digabungkan dalam satu kemasan yaitu
multimedia. “Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau
bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari bahasa latin, yaitu medium
yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk mengahantarkan,
menyampaikan, atau membawa sesuatu.”13
Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format
file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound,
10
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), cet. 1, h. 14
11
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005) hal. 125. 12
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), cet. 14, h. 3 13
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta,
animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang dikemas menjadi file digital
(komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan
pesan kepada publik.14
Vaughan mengatakan bahwa “multimedia merupakan kombinasi
antara teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan melalui
komputer atau peralatan elektronik dan digital.”15
Menurut Oblinger “multimedia merupakan penyatuan dua atau
lebih media komunikasi seperti teks, grafik, animasi, audio, video,
dengan ciri-ciri interktivitas komputer untuk menghasilkan suatu
presentasi menarik.”16
Rosch memandang multimedia sebagai suatu kombinasi antara komputer dan video. Mc. Cormik juga menyatakan bahwa multimedia merupakan sebuah kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar, dan teks. Sedangkan Robin dan Linda menyebutkan multimedia sebagai alat yang dapat menciptkan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video.17
Jadi dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah penggabungan
berbagai bentuk media dengan bantuan komputer sehingga dapat
menciptakan sebuah presentasi yang menarik.
Multimedia yang digunakan dalam pembelajaran bisa dikatakan
sebagai multimedia pembelajaran. “Multimedia pembelajaran dapat
diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses
pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
14
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 2
15
Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), cet. 1, h. 102 16
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 2
17
[image:22.595.113.518.189.634.2]perhatian, dan kemauan peserta didik, sehingga secara sengaja proses
belajar itu terjadi, bertujuan dan terkendali.” 18
Menurut Yudhi Munadi, multimedia dalam konteks pembelajaran
adalah multibahasa, yakni ada bahasa penciuman, peraba, dan lain
sebagainya; atau dalam bahasa lain multimedia pembelajaran adalah
media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama
proses pembelajaran berlangsung.19
3. Karakteristik Multimedia
Dalam pembelajaran multimedia memiliki beberapa karakteristik,
diantara karakteristik itu adalah:
a. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual.
b. Bersifat interaktif, yang berarti memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
c. Bersifat mandiri, yang berarti memberi kemudahan dan kelengkapan
isi sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang
lain.20
Secara umum penggunaan multimedia dalam pendidikan
mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain.
Diantara keistimewaan itu adalah:
a. Multimedia dalam pendidikan berbasis komputer.
b. Multimedia mengintegrasikan berbagai media.
c. Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan
kemudahan umpan balik.
d. Multimedia memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam
menentukan materi pelajaran.
18
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 115
19
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2010), h.. 148 20
e. Multimedia memberikan kemudahan mengontrol yang sistematis
dalam pembelajaran.21
4. Pemanfaatan Multimedia untuk Pembelajaran
Beberapa manfaat pembelajaran dengan menggunakan
multimedia, diantaranya:
a. Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada
siswa.
b. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik guru itu
sendiri maupun siswa.
c. Mengejar ketertinggalan pengetahuan tentang iptek dibidang
pendidikan.
d. Pemanfaatan multimedia dapat membangkitkan motivasi belajar para
pembelajar, kerana dengan adanya multimedia membuat presentasi
pembelajaran menjadi lebih menarik.
e. Multimedia dapat digunakan membantu pembelajar membentuk
model mental yang akan memudahkannya memahami suatu konsep
f. Mengikuti perkembangan Iptek dan lain-lain.22
Pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat
memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang perangkat
teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang yang dapat
mengubah cara belajarnya. Selain itu dengan multimedia juga dapat
membantu guru dalam penyampaian pesan pembelajaran sehingga dapat
dilakukan lebih efektif dan menyenangkan yang dapat menarik minat dan
memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Pemanfaatan multimedia dalam proses pembelajaran digunakan
sebagai media presentasi, baik dalam kelas maupun secara
21
Munir, MULTIMEDIA (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan), (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 25 22
Niken, dkk, Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif,
sendiri. Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan
materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal
dengan group belajar yang cukup banyak diatas 50 orang.23 Sedangkan
Menurut Yudhi Munadi multimedia presentasi digunakan untuk
menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis digunakan dalam
pembelajaran klasikal baik dalam kelompok kecil maupun besar. Media
ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projektor
(LCD/Viewer) yang memiliki jangkauan pancar cukup besar.24 Adapun
kelebihan multimedia presentasi, yaitu:
a. Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara
fisik atau diistilahkan dengan imagery.
b. Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media
seperti teks, video, animasi, image, grafik, dan sound menjadi satu
kesatuan penyajian yang terintegrasi.
c. Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik sesuai
dengan modalitas belajarnya, terutama bagi mereka yang memiliki
tipe visual, auditif, kinestetik atau yang lainnya.
d. Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca
dan mendengarkan secara mudah. 25
5. Program Macromedia Flash
Macromedia flash adalah “perangkat lunak aplikasi animasi yang
digunakan untuk web. Dengan macromedia flash, aplikasi web dapat
dilengkapi dengan beberapa macam animasi, sound, interaktif, animasi,
dan lain-lain.” 26 Macromedia flash merupakan program paling fleksibel
23
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 24
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2010), h. 150 25
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2010), h. 150 26
dalam pembuatan animasi, seperti animasi interaktif, games, movie, dan
tampilan animasi lainnya.
Macromedia flash merupakan software yang digunakan oleh para
programmer pembelajaran interaktif, karena makromedia flash ini
tergolong yang paling mudah digunakan. Macromedia flash memiliki
kemampuan untuk menampilkan multimedia dengan sistem penggunaan
pemprograman action script.27 Action script adalah bahasa
pemprograman sederhana yang dibuat untuk memudahkan para flash
developer dalam mengontrol time line, suara, gambar, warna dan
elemen-elemen lainnya.28
Aplikasi macromedia flash dapat menggabungkan beberapa
media seperti teks, gambar, sound, animasi dan lain-lain sehingga dapat
menghasilkan presentasi berbasis multimedia yang dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar.
Secara umum keunggulan macromedia flash dibanding program
lain yang sejenis, antara lain:
a. Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek
yang lain.
b. Dapat membuat perubahan transparansi warna dari satu bentuk ke
bentuk lain.
c. membuat perubahan animasi dengan mengikuti alur yang telah
ditetapkan.
d. Dapat dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke dalam beberapa
tipe, diantaranya adalah .swf, .html, .gif, .jpg, .exe, .mov.29
27
Deni darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 152 28
Jack Febrian, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 54
29
Beberapa keunggulan macromedia flash sebagai media presentasi
dalam proses pembelajaran, diantaranya:30
a. Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil setelah di
publish.
b. Flash mampu mengimpor hingga semua file gambar dan file-file
audio sehingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup.
c. Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.
d. Flash mampu membuat file executable (.exe) sehingga dapat
dijalankan pada portable computer (PC) manapun tanpa harus
menginstall terlebih dahulu program flash.
e. Font presentasi tidak akan pernah berubah meskipun PC yang
digunakan tidak memiliki font tersebut.
f. Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah
pecah meskipun di-zoom beratus kali.
g. Flash mampu dijalankan pada sistem operasi Windows maupun
Macintosh.
h. Hasil akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti
.avi, .gif, .mov, ataupun file dengan format yang lain.
Macromedia flash sebagai alternatif media pembelajaran memiliki
keterbatasan sebagai berikut:
a. Diperlukan "usaha" lebih untuk membuat presentasi flash. Tidak
semudah membuat presentasi pada PowerPoint, membuat presentasi
flash lebih rumit.
b. GUI (graphical user interface) atau tampilan muka dari program
Flash yang tidak standar dapat membingungkan user pemula.
c. Karena banyaknya versi flash, mungkin akan mengalami kesulitan
dalam mempublish flash.31
30
[image:27.595.114.513.151.713.2]Tampilan macromedia flash memiliki beberapa menu diantaranya
[image:28.595.118.524.175.569.2]adalah Menu, Timeline, Panel, Toolbox, Stage, dan Properties.32
Gambar 1
Tampilan Macromedia Flash
a. Menu
Menu pada makromedia flash pro 8 terdiri dari: file, edit, view, insert,
modify, text commands, control, window, dan help.
31
http://brawijaya.ac.id/flash, diunduh pada 24/12/2014 pada 10.00 WIB 32
http://vidyagata.files.wordpress.com/2011/03/mengenal-macromedia-flash.pdf, diunduh
b. Toolbox
[image:29.595.116.511.155.670.2]
Gambar 2.
Tampilan Tool dalam Macromedia Flash
c. Timeline
Timeline atau garis waktu merupakan komponen yang digunakan
untuk mengatur atau mengontrol jalannya animasi. Timeline terdiri
dari beberapa layer. Setiap layer terdiri dari frame-frame yang
digunakan untuk mengatur animasi.
Subselection Tool
Text Tool Rectangel Tool Brush Tool
Gradient Transform Tool
Lasso Tool
SelectionTool
Free Transform Tool
Line Tool
Eraser Tool
Zoom Tool Pen Tool
Oval Tool
Pencil Tool
Ink Bottle Tool
Eyyedropper Tool
Hand Tool
Stroke color Paint Bucket Tool
d. Stage
Stage disebut juga layar atau panggung. Stage digunakan untuk
memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage dapat
membuat gambar, teks, mewarnai, dan lain-lain.
e. Panel
Beberapa panel penting dalam makromedia flash pro 8 diantaranya
panel: properties & filters, & parameters, actions, library, color dan
align & info & transform.
1) Panel Properties, Filters, dan Parameters digunakan untuk
mengatur ukuran background, warna background, kecepatan
animasi, dan lain-lain.
2) Panel Action digunakan untuk menulis script atau bahasa
pemprograman flash (Action Script)
3) Panel Libarary yaitu digunakan untuk menyimpan objek-objek
berupa grafic atau gambar.
4) Panel Color yaitu panel yang digunakan untuk memilih warna
yang digunakan dalam pembuatan objek-objek pada stage.
5) Panel Align, Info, dan Tranform digunakan untuk mengatur posisi
objek, diletakkan disebelah kanan, kiri, dan lain-lain.
C.
Pembelajaran
Al-
Qur’an Hadits
1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Pembelajaran merupakan suatu proses menciptakan kondisi yang
kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru,
peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai
tujuan pembelajaran.33
Kata al-Qur’an berasal dari bahasa Arab, yaitu akar kata dari qara’a yang berarti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira’ah yang berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain
33
dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Qur’an pada mulanya seperti qira’ah, yaitu masdar (infinitif) dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan.34
Definisi al-Qur’an menurut Muhammad Ali Al-Shabuni dalam
bukunya Abdul Majid Khon adalah “kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan) diturunkan
kepada penghulu para nabi dan rasul saw (yaitu Nabi Muhammad saw)
melalui malaikat jibril yang tertulis pada mushaf, yang diriwayatkan
kepada kita secara mutawatir, dinilai ibadah membacanya.”35
Sedangkan Hadits adalah apa yang disandarkan kepada Nabi
Shallallahu Alaihi wa Sallam, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan,
sifat, atau sirah beliau, baik sebelum kenabian atau sesudahnya.36 Hadits
adalah sumber kedua dari sumber-sumber hukum agama, serta
kedudukanya berada setelah al-Qur’an, dan wajib diikuti sebagaimana
wajibnya mengikuti al-Qur’an.37
Hadits menempati urutan kedua setelah al-Qur’an karena ia
menjadi penguat, penjelas, penafsiran, penambahan terhadap
hukum-hukum yang ada dalam al-Qur’an. Karena Rasulullah SAW sebagai
pengatur segala urusan kaum muslimin selain sebagai nabi yang
mendapat perintah untuk menyampaikan syari’at Allah kepada seluruh
manusia, maka baginda juga mendapat mandat untuk menjelaskan syariat
secara umum yang akan mengatur kehidupan umat pada setiap waktu dan
tempat.38
Kedudukan hadits sebagai sumber kedua setelah al-Qur’an,
terdapat dalam Q. S. an-Nisa: 59
34Syaikh Manna’ Al
-Qathan, Pengantar Studi Ilmu –Ilmu Al-Qur’an, (Bogor: Litera Antar Nusa, 2010), cet.3, h. 15
35
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at, (Jakarta: AMZAH, 2008), h. 2 36 Syaikh Manna’ Al
-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), cet.1, h. 22
37 Syaikh Manna’ Al
-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), cet.1, h. 30
38
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(Q.S. an-Nisa: 59)
Al-Qur’an Hadits dalam penelitian ini adalah salah satu materi
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Marasah Tsanawiyah
yang merupakan kelanjutan dan kesinambungan dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada jenjang MI, terutama pada penekanan
kemampuan membaca, pemahaman surat-surat pendek, dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.39
2. Komponen Pembelajaran al-Qur’an Hadits
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapaun
komponen dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits, dantaranya:
a. Guru
Guru merupakan tenaga pendidik yang memberikan sejumlah
ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah.40 Guru juga merupakan
39
Menteri Agama RI, Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab, (Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, 2013) h. 43
40
seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat
memudahkan dalam melaksanakan peranannya dalam membimbing
muridnya.41
b. Peserta Didik
Peserta didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan
pendidikan di sekolah dan gurulah yang berkewajiban untuk
mendidiknya.42 Dapat diakatakan juga bahwa peserta didik yaitu orang
yang mempunyai pilihan untuk memperoleh ilmu sesuai dengan cita-cita
dan harapan masa depan.
c. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Tujuan pembelajaran al-Qur’an Hadits adalah sesuatu yang
hendak dicapai setelah diadakannya proses pembelajaran al-Qur’an
Hadits. Adapun tujuan dari mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah
Tsanawiyah adalah:
1) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Qur’an dan Hadist.
2) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Qur’an dan
Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi
kehidupan.
3) Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih sholat,
dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan
surat/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.43
41
Zakiah Daradjat, dkk, metodologi pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet. 1, h. 266
42
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 4, h. 78
43
Menteri Agama RI, Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
c. Ruang Lingkup Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Ruang lingkup mata pelajaran al-Qur’an Hadits di Madrasah
Tsanawiyah meliputi:
1) Membaca /menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid
2) Menterjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,
interpretasi ayat dan Hadis dalam memperkaya khazanah intelektual
3) Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.44
d. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran atau materi ajar adalah pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan.45 Adapun materi pelajaran
al-Qur’an Hadits di Madarasah Tsanawiyah kelas VIII semester 1 meliputi:
1) Hukum bacaan mad layyin dan mad arid lissukun.
2) Hukum bacaan mad iwadl, mad badal, dan mad tamkin dalam
al-Qur’an.
3) Terjemahan QS Al Quraisy dan Al Insyiroh.
4) Isi kandungan QS Al Quraisy dan Al Insyiroh.
5) Terjemahan QS Al Kautsar dan Al Ma’un.
6) Isi kandu-ngan QS Al Kautsar dan Al Ma’un tentang kepedulian
sosial.
7) Hadits tentang tolong menolong.
8) Hadits tentang mencintai anak yatim.
Dalam penelitian ini peneliti membatasi bidang studi Al-Qur’an
Hadits pada materi tajwid yaitu hukum bacaan mad layyin, mad arid
44
Menteri Agama RI, Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab, (Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, 2013) h. 45
45
lissukun, bacaan mad iwadl, mad badal, dan mad tamkin dalam
al-Qur’an.
e. Kegiatan Pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan
antara guru dan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan
suatu tujuan yang ditetapkan.46 Proses pembelajaran itu sendiri
merupakan aktivitas mengingat, menyimpan, dan memproduksi
informasi, gagasan-gagasan yang memperkaya kemampuan peserta
didik.47
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental maupun fisik melalui interaksi
antar peserta dengan peserta didik lainnya, peserta didik dengan guru,
serta lingkungan dan sumber belajar.
f. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.48 Penggunaan
media mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi serta mengaktifkan
peserta didik dalam memberikan tanggapan terhadap proses belajar.
Dalam penelitian ini media yang digunakan yaitu multimedia
macromedia flash.
g. Metode Pembelajaran
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Artinya Metode pembelajaran merupakan
suatu langkah pembelajaran yang dipilih yang dapat membantu pelajar
mencapai tujuan pembelajaran.
46
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at, (Jakarta: AMZAH, 2008), h. 60 47
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif, (Bandung: Nuansa, 2010), cet. 1, h. 28 48
h. Sumber Belajar
Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan
sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yang dapat
digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku.49 Dengan kata lain, sumber belajar adalah segala
sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
i. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.
Sasaran-sasaran dalam evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang
terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Sasaran evaluasi pembelajaran
meliputi tujuan pengajaran, unsur dinamis pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, serta kurikulum.50 Dalam penelitian ini yang menjadi
sasaran evaluasi pembelajaran yaitu pelaksanaan pembelajaran. Dalam
hal ini pelaksanaan pembelajaran diartikan sebagai interaksi antara
sumber belajar dengan siswa. Sasaran evaluasi pembelajaran secara lebih
rinci diantaranya adalah:
a. Kemampua guru menggunakan bahan dan alat dalam pembelajaran.
b. Kemampuan guru menggunakan teknik pembelajaran.
c. Kesesuaian teknik pembelajaran dengan pesan dan tujuan
pengajaran.
d. Interaksi siswa dengan siswa lain.
e. Interaksi guru dengan siswa.51
3. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran
Al-Qur’an Hadits adalah:52
49
Abdul Majid Khon, Perencanaan Pembelajaran, (Bnadung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), cet. 1, h. 170
50
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), cet 3, h. 225 51
a. Faktor Internal
Faktor ini berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi
dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek
psikologis (bersifat rohaniah).
1) Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran di kelas. Kondisi ubuh yang kurang fit dapat menurunkan
kualitas ranah cipta sehingga materi yang dipelajari kurang atau tidak
berbekas.
Kondisi organ-organ khusus siswa seperti indera pendengar
dan indera penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa
dalam penyerap informasi dan pengetahuan yang di dapat di kelas.
Untuk itu, dibutuhkan pola hidup yang sehat dan teratur agar tercipta
kelancaran dalam proses kegiatan belajar.
2) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa
diantaranya:
a) Intelegensi Siswa
pada umumnya intelegensi diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Intelegnsi (IQ) sangat
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
52
b) Sikap Siswa
sikap adalah gejal internal yang berdimensi afektif berupa
kecendrungan untuk mereaksi atau merespon (resposen
tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,
barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif .
c) Bakat Siswa
bakat siswa (atitude) adalah kemampuan potensial yang dimilki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang.
d) Minat Siswa
minat (interes) adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Hal ini dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.
e) Motivasi
Motivasi adalah keadaan internal organisme, baik manusia
maupun hewan untuk berbuat sesuatu.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial.
1) Lingkungan sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan sosial sekolah dan
lingkungan sosial siswa.
2) Lingkungan non-sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial yaitu gedung
sekolah dan letaknya, rumah temapat tinggal keluarga siswa dan
letaknya, peralatan belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar
siswa. Hal ini turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
c. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara
atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan
seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa
untuk memcahkan masalah atau mencapai tujuan belajar. Faktor ini
juga dapat mempengaruhi taraf keberhasilan proses pembelajaran
siswa.
4. Proses Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan guru
(dalam hal-hal tertentu juga siswa) mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian program pengajaran. Penelitian terhadap penggunaan
multimedia macromedia flash dalam proses pembelajaran Al-Qur’an
Hadits dimulai dari tahap perencanaan, kemudian berikutnya tahap
pelaksanaannya.
a. Perencanaan Pembelajaran
Dalam konteks pembelajaran perencanaan dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran,
penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dan penilaian dalam
suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk
mencapai tujuan yang direncanakan.53
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelakasanaan pembelajaran merupakan suatu penerapan dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Berdasarkan standar proses,
pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
1) Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, yang dilakukan guru adalah
menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran,
53
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari, serta menjelaskan tujuan pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti terbagi atas tiga tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Pada tahap eksplorasi, peserta didik difasilitasi untuk
memperoleh pegetahuan. Pada tahap elaborasi, peserta didik
melakukan berbagai kegiatan pembelajaran agar pengetahuan yang
dimiliki berkembang kearah penguasaan keterampilan dan sikap
dari pengetahuan yang telah dimiliki, sehinggapengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dimilikinya jadi lebih dalam dan luas.
Sedangkan pada tahap konfirmasi, peserta didik memperoleh
umpan balik.
3) Penutup
Dalam kegiatan penutup, peserta didik memperoleh simpulan dari
hasil pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh serta
melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan.54
D.
Hasil Penelitian yang Relevan
1. Hasil Penelitian Septiani Resmalasari dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Multimedia Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar
Sosiologi Siswa Di SMAN 1 Pandeglang”. Dalam hasil penelitiannya
menyatakan bahwa penggunaan multimedia makromedia flash
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar sosiologi siswa.55
2. Hasil penelitian Indah Samrotul Muna dengan judul “Efektivitas
Penggunaan Media Macromedia flash Terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an
Siswa Kelas VII di Madrasah Tsanawiyah At-Tauhid Sidoresmo
Surabaya”. Dalam hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan
54
Permendiknas No. 41 Tahun 2007, Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
55
Septiani Resmalasari, Pengaruh Penggunaan Multimedia Macromedia Flash Terhadap
media macromedia flash efektif atau berpengaruh terhadap hasil belajar
al-Qur’an siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah At-Tauhid Sidoresmo
Surabaya. Dari hasil uji “t” terdapat perbedaan antara hasil belajar
Al-Qur’an siswa kelas VII yang menggunakan media Macromedia Flash
dengan yang tidak menggunakan macromedia flash.56
Dari kedua judul penelitian diatas terdapat perbedaan penelitian
yang dilakukan oleh penulis yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Septiani Resmalasari yaitu bidang
studi sosiologi sedangkan yang diteliti oleh penulis yaitu bidang
studi Al-Qur’an Hadits.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Septiani Resmalasari dan Indah
Samrotul Muna lebih menekankan pada hasil belajar berupa aspek
kognitif yaitu hasil belajar, sedangkan penulis lebih kepada
keefektifan dalam aspek proses belajar.
56
Indah Samrotul Muna, Efektivitas Penggunaan Media Macromedia Flash Terhadap Hasil
Belajar Al-Qur’an Siswa Kelas VII MTs At-Tauhid Sidoresmo Surabaya, (Surabaya: UIN Sunan
30
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Al-HIDAYAH yang berlokasi di
Jalan Sabilillah Des. Tajur Kec. Citeureup Kab. Bogor. Berikut ini tabel
[image:42.595.118.554.220.650.2]pelaksanaan penelitian:
Tabel I
Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
1 Seminar
Proposal Penelitian
√
2 Memasuki
lapangan dan grand tour
observation
√
3 Pembuatan Media Flash
√
4 Penyusunan Kajian Teori
√ √ √
5 Penggalian Data Penelitian
B.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan
dengan penelitian yang dilakukan.1 Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode
deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang berusaha mengumpulkan
data secara naratif dalam bentuk kata-kata dari fenomena yang diselidiki.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang sesuatu yang
berkaitan dengan efektivitas penggunaan multimedia macromedia flash dalam
proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
C.
Data dan Sumber Data
Menurut Lofland dalam Lexy Moleong merumuskan bahwa sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan
selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain.2 Sugiyono
menyebutkan terdapat dua macam sumber data dalam penelitian kualitatif
yaitu sumber data primer dan seumber data sekunder.3
1. Data primer (data utama) yaitu sumber data yang diperoleh dengan
metode observasi dan wawancara. Terkait dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data dalam wawancara yaitu guru bidang studi
Al-Qur’an Hadits dan 3 siswa kelas VIII B.
2. Data sekunder (data tambahan) yaitu sumber data yang diperoleh dari
dokumentasi. Dokumentasi berupa data-data yang diperoleh dari MTs
Al-Hidayah Tajur mengenai profil sekolah, keadaan guru, keadaan siswa,
sarana dan prasarana serta dari foto-foto kegiatan belajar.
1
M. Ikbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 20
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 157
3
D.
Objek Penelitian
Obyek penelitian adalah obyek yang dijadikan penelitian atau yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menajdi
obyek penelitian adalah siswa MTs Al-Hidayah Tajur kelas VIII B yang
berjumlah 39 siswa.
E.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan perencana, pelaksana
pengumpulan data, analisis, dan pelapor hasil penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung.4 Pada penelitian ini dilakukan
observasi secara langsung dengan mengamati dan mencatat terhadap
kegiatan proses belajar menagajar.
2. Wawancara
Metode wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui
kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber
data.5 Wawancara ini ditunjukkan kepada guru bidang studi Al-Qur’an
Hadits dan beberapa siswa kelas VIII MTs Al-Hidayah untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dan
diteliti.
3. Studi Dokumentasi
Sugiyono mengemukakan dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah beralalu. Dokumen yang digunakan dalam penlitian ini berupa
foto-foto kegiatan belajar serta data-data yang ada di MTs Al-Hidayah
4
Nana Syaodih Sukmadonata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 220
5
4. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu dan keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.6 Triangulasi
merupakan cara untuk melihat fenomena dari berbagai sudut, melakukan
pembuktian temuan dari berbagai sumber informasi dan teknik.
F.
Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia makromedia
flash dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VIII MTs Al-hidayah
Tajur, maka teknik analisis deskriptif dilakukan dengan beberapa tahap:
1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data.
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi
langsung dan wawancara.
2. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data
dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, menulis
memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/informasi yang
tidak relevan.
3. Display Data
Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk
teks naratif.
6
4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
yaitu memilih pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah,
penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan peneliti yang
35
A.
Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MTs Al-Hidayah Tajur
MTs. AL HIDAYAH TAJUR terletak di Kabupaten Bogor Kantor
Wilayah Propinsi Jawa Barat, tepatnya berarada di Jalan Sabilillah Kampung
Pasir Angin Desa Tajur Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Berada pada
lingkungan masyarakat yang agamis dengan karekteristik murid yang
heterogen.
Yayasan Pendidikan Al-Hidayah Tajur berdiri pada tahun 1989, jauh
sebelumnya sekitar tahun 1954 telah berdiri Pondok Pesantren Tradisional
(Salafiyah) yang dikelola oleh KH. HASBULLLOH (Almarhum) sebagai
Tokoh Ulama yang mengembangkan ajaran Agama Islam, khususnya di
Kampung Pasir Angin Desa Tajur Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor.
Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1956 atas gagasan
KH.HASBULLOH yang di musyawarahkan bersama tokoh-tokoh masyarakat
pada masa itu didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah sebagai lembaga pendidikan
Formal disamping Pondok Pesantren yang diasuhnya.Tahun 1956 tersebut
ditetapkan sebagai tahun berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah dengan
Kepala Madrasahnya yaitu H.A. RUYANI bin KH. HASBULLOH.
Kemudian sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan yang lebih
tinggi jenjangnya, didirikan pula Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Tajur
pada tahun 1977 yang secara berangsur-angsur terus diupayakan adanya
peningkatan kualitas dan kuantitas hingga sekarang yang berbasis Pesantren
Perpaduan Kurikulum Pesantren dengan Madrasah.1
1
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi sekolah MTs Al-Hidayah Tajur “ Mempersiapkan Generasi Prestasi Berakhlaqul Karimah”
b. Misi MTs AL-Hidayah Tajur:
1) Membangun Sumber daya manusia yang memiliki integritas
keilmuan dan berakhlaqul karimah.
2) Mempersiapkan Peserta didik dengan memacu aspek intelektual
kepribadian dan jasmani, sehingga mampu menjunjung tinggi nilai
– nilai keilmuan dengan akhlaqul karimah.
3) Menjadi lembaga yang propesional dalam mewujudkan pendidikan
islam yang berkualitas menyenangkan, terjangkau dan dipercaya
oleh masyarakat.2
3. Standar Kurikulum
Kurikulum yang digunakan di Mts Al-Hidayah Tajur yaitu
kurikulum 2013 untuk kelas VII. Sedangkan kelas VIII dan kelas IX
menggunakan kurikululum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan).3
Struktur kurikulum pendidikan Dasar dan Menengah, berisi
[image:48.595.116.513.116.685.2]sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik.
Tabel 1
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU
VII VIII IX
2
Kepala Tata Usaha MTs Al-Hidayah Tajur Pada16 Desember 2014.
3
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. AlQur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2.
Pedidikan Pancasila dan Kewarga
negaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46 Sumber Data : Data Dokumentasi MTs Al-Hiayah Tajur Tahun Pelajaran 2014/2015
[image:49.595.120.520.107.585.2]4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Al-Hidayah Tajur
Tabel 2
Keadaan Guru dan Karyawan
No Keterangan Jumlah
PENDIDIK
1. Guru PNS Diperbantukan
Tetap
2. Guru Tetap Yayasan 10
3. Guru Honor 0
4. Guru Tidak Tetap 15
TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Kepala Tata Usaha 1
2. Staf Tata Usaha 5
3. Penjaga 1
4. Pesuruh 1
Sumber Data : Data Dokumentasi MTs Al-Hiayah Tajur Tahun Pelajaran 2014/2015