• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran yang perlu dikemukakan untuk menjadi motivasi bagi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues untuk menjadi lebih baik lagi, yaitu sebagai berikut:

1. Hendaknya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues lebih meningkatkan lagi promosi melalui radio baik dari segi content atau pesan yang disampaikan dan materi yang dibawakan pada sesi tanya jawab agar pesan yang disampaikan tepat sasaran.

2. Hendaknya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat mengatur kembali jadwal siaran dan disesuaikan dengan waktu masyarakat mendengarkan siaran radio khususnya bagi para pendengar dari kalangan pelajar.

3. Hendaknya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat mengatur kembali format materi yang disampaikan agar pesan yang di sampaikan mudah dipahami oleh pendengar.

4. Hendaknya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues lebih memfokuskan isi pesan yang disampaikan tentang layanan perpustakaan dibandingkan tentang letak perpustakaan yang sudah pindah ke daerah Bustanussalam.

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Promosi

2.1.1 Pengertian Promosi Perpustakaan

Segala aktifitas promosi adalah bentuk dari komunikasi pemasaran. Kurangnya komunikasi yang efektif tentang perpustakaan seperti koleksi, jasa/ layanan yang disediakan, kegiatan-kegiatan yang diadakan, dapat mengakibatkan salah pengertian, tidak adanya minat banyak pihak terhadap perpustakaan. Pentingnya komunikasi berbagai pihak dimaksudkan untuk menumbuhkan minat terhadap perpustakaan. Kesalahpahaman tentang perpustakaan akan timbul karena ketidak-ahlian dalam penyampaian pesan kepada pengguna.

Perpustakaan sebagai tempat menyimpan koleksi bahan pustaka untuk digunakan sepenuhnya bagi kepentingan pengguna dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan penggunanya. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk mencari dan memperoleh informasi. Oleh sebab itu promosi perpustakaan perlu dilakukan agar seluruh aktivitas yang berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat.

Pemasaran merupakan suatu sistem kegiatan yang merancang bagaimana untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa/ barang, mampu memberikan kepuasan atas keinginan pasar. Pemasaran adalah suatu fungsi perusahaan yang selalu berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan.

Menurut Sigit dalam Saleh (2003, 1) bahwa “Pemasaran adalah semua kegiatan-kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan milik dari barang dan jasa serta untuk menyelenggarakan distribusi fisiknya”.

Sedangkan menurut Goh dan Kheng yang dikutip oleh Irawan (2003, 4), “Pemasaran adalah proses yang bersifat strategis dan sosial dalam menciptakan pelanggan dan menyediakan nilai yang menguntungkan serta lebih baik untuk pelanggan dengan cara berkompetesi.”

Dari uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui pertukaran produk milik barang dan jasa untuk penyelenggaraan distribusi fisiknya.

Pemasaran sendiri merupakan komponen dari bauran pemasaran dimana menurut Basu dan Irawan (2008, 78) “Bauran Pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu: produk, srtuktur harga, kegiatan promosi, dan system distribusi”.

Sedangkan Menurut Kotler (2001 : 450), selain keempat komponen dari bauran pemasaran tersebut di atas, komponen bauran pemasaran ditambah lagi tiga komponen sehingga menjadi tujuh, yaitu:

A revised marketing mix frame work service marketing management may be required. This revised marketing mix for service contains three additional elements : people, physical evidence, process.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa suatu perbaikan bauran pemasaran menjadi suatu permintaan dari bentuk layanan kerja manajemen pemasaran.

Perbaikan bauran pemasaran layanan ini terdiri dari 3 elemen tambahan yaitu orang (tenaga kerja), bukti fisik dan proses.

Maka ketujuh faktor marketing mix tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Product

Merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang dan jasa.

2. Price (Harga)

Merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk mendapatkan produk.

3. Place (Tempat)

Adalah keinginan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promotion (Promosi)

Adalah kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya, adapun yang termasuk dalam alat promosi adalah advertesing, direct marketing, sales promotion, personal selling dan public relation.

5. People (Orang/ tenaga kerja)

Dalam hal ini dibagi menjadi dua aspek. Aspek pertama adalah service personal, yaitu orang-orang yang melakukan produksi dan operasional dalam organisasi jasa. Aspek yang kedua yaitu customer (hubungan diantara pelanggan), persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa tersebut dibentuk dan dipengaruhi oleh pelanggan lainnya.

6. Physical Evidence ( Bukti fisik)

Merupakan suatu hal yang turut mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk dalam physical evidence adalah lingkungan fisik dan fasilitas-fasilitas lainnya yang menunjang untuk menyediakan jasa tersebut yang dapat mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap jasa perusahaan.

7. Process (Proses)

Komponen proses ini merupakan suatu usaha perusahaan dalam menjalankan dan melakukan aktivitasnya alam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa komponen-komponen (elemen) dari marketing mix menunjukkan pandangan penjual/memasarkan tentang bagaimana sebuah perpustakaan memasarkan apa saja layanan yang

tersedia sehingga dapat mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh pengguna (konsumen). Marketing mix adalah serangkaian alat yang saling mendukung di mana variabel-variabel tersebut adalah controlled variables dan merupakan kombinasi dari produk, promosi, harga, dan tempat (distribusi), tenaga kerja, bukti fisik, proses, nilai bagi pelanggan yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran.

Promosi merupakan hal yang penting bagi perpustakaan karena promosi perpustakaan merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan berbagai fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan, dengan mempromosikan perpustakaan maka dapat memberi informasi tentang perpustakaan kepada pengguna. Pengguna menjadi tahu berbagai fasilitas dan layanan apa saja yang tersedia, sedangkan yang belum tahu atau yang sudah tahu tapi belum pernah memanfaatkan jasa layanan akan mengenal dan kemudian tertarik untuk datang memanfaatkan fasilitas yang tersedia di perpustakaan.

Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi/lembaga perpustakaan dan konsumen/pemustaka dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pemustaka untuk memanfaatkan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari Promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai tindakan untuk memanfaatkan perpustakaan (Humaira 2007,42).

Menurut Qalyubi (2003, 23) “Promosi perpustakaan merupakan kegiatan mengomunikasikan manfaat produk perpustakaan dan untuk meyakinkan konsumen/pemustaka agar mau menggunakan jasa layanan informasi melalui perpustakaan .”

Selain itu, promosi perpustakaan merupakan suatu usaha komunikasi perpustakaan kepada pengguna agar menggunakan jasa perpustakaan. Menurut Yusup (2001, 214) 1Pengguna juga perlu dianalisis dengan jelas mengenai struktur dan kondisi sosiodemografinya, jenis dan tingkatan kebutuhan akan informasi, serta tentang karakteristik lainnya yang ada kaitannya dengan kemungkinan menggunakan perpustakaan.”

Sedangkan Menurut Morrison ( 2002, 113) :

Promotion is the communications part of marketing. Promotion provides customer with information and knowledge in an informative and persuasive manner. The information and knowledge can be communicated using one or more of the five promotional techniques-Promotion Mix.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa Promosi adalah bagian dari komunikasi pemasaran. Promosi digunakan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang suatu produk dengan cara membujuk dan informative. Pemberian informasi tentang produk ini dapat dikomunikasikan dengan menggunakan satu atau lebih dari kelima teknik promosi yang ada dalam bauran promosi. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009, 174) bauran promosi adalah marketing communication mix yang lebih dikenal dengan

promotion mix, yaitu:

1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari persentasi non personal dan promosi ide, barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas. Bentuk yang paling dikenal oleh masyarakat adalah melalui media elektronik dan media cetak.

2. Promosi penjualan, yaitu berbagai isentif jangka pendek untuk mendorong percobaan pembelian produk atau jasa. Bentuknya seperti undian, hadiah, sampel, dan lain –lain.

3. Acara dan pengalaman, yaitu kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. Bentuknya seperti festival seni, hiburan acara amal, dan lain-lain.

4. Hubungan myarakat dan publisitas, yitu beragam program yang di ranccang untuk mempromosikan atau melindungi citra perushaan atau produk idividunya. Bentuknya seperti donasi amal, pidato, seminar dan lain-lain.

5. Pemasaran langsung yaitu penggunaan surat, telepon, email atau internet untuk komunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.

6. Pemasaran interaktif, yaitu kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung dengan atau tidak langsung meningkat kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.

7. Pemasaran dari mulut ke mulut, yaitu komunikasi lissaan, tertulis, aan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan dan pengalaman membeli atau menggunakan produk dan jasa. Bentuknya seperti orang ke orang atau chatroom.

8. Penjualan personal, yaitu interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektip untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, atau pengadaan pesan. Bentuknya seperti penjualan, rapat penjualan dan lain-lain.

Dengan demikian promosi merupakan salah satu media komunikasi yang efektif digunakan dan keefektifan tersebut bergantung kepada cara mendisain promosi yang akan dilakukan.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa promosi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk merubah persepsi konsumen melalui media komunikasi sehingga konsumen bereaksi mulai dari tumbuhnya kesadaran atau sekedar mengetahui keberadaan produk atau jasa tersebut, dan memberikan tanggapan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan dengan demikian konsumen mengetahui/mengenal produk tersebut dan pada akhirnya setelah produk atau jasa tersebut dikenal maka konsumen tersebut mau membeli atau memanfaatkannya.

2.1.2 Tujuan Promosi Perpustakaan

Pada dasarnya setiap kegiatan promosi yang dilakukan pasti mempunyai tujuan tersendiri bagi yang melakukannya, begitu pula dengan kegiatan promosi perpustakaan. Promosi perpustakaan dilakukan sudah tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Sehubungan dengan hal tersebut menurut Edsall yang dikutip oleh Mustafa (2012, 123) tujuan promosi perpustakaan adalah:

1. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan perpustakaan.

2. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan. 3. Mengembangkan pengertian kepada masyarakat agar mendukung

kegiatan perpustakaan dan peranannya dalam masyarakat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yusup (2001, 325-326) bahwa “promosi perpustakaan bertujuan memperkenalkan segala informasi dan sumber-sumber yang dimiliki perpustakaan kepada masyarakat luas supaya mereka pada akhirnya berminat memanfaatkannya secara optimal.”

Sehubungan dengan hal di atas Sutarno (2006, 101) menyatakan bahwa ada beberapa sasaran promosi perpustakaan antara lain:

1. Mempromosikan atau memberitahukan supaya masyarakat tahu dan kenal.

2. Mengingatkan agar masyarakat selalu ingat.

3. Menarik perhatian agar masyarakat tertarik kepada perpustakaan. Sedangkan Suryadi (2006, 8) mengemukakan bahwa “tujuan promosi adalah mengkomunikasikan, memberi pengetahuan, meyakinkan juga mengikat pikiran dan perasaan seseorang tentang suatu produk sehingga mereka mengakui produk tesebut dan mau menggunakannya.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa tujuan dilakukannya promosi adalah agar masyarakat mengetahui keberadaan

perpustakaan. Setelah masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan diharapkan masyarakat agar mengingat perpustakaan dan tertarik untuk menggunakan layanan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang di butuhkannya.

2.1.3 Manfaat Promosi Perpustakaan

Setiap kegiatan promosi yang dilakukan pasti mempunyai manfaat tersendiri bagi yang melakukannya, begitu pula dengan kegiatan promosi perpustakaan. Promosi perpustakaan dilakukan sudah tentu mempunyai manfaat bagi perpustakaan. Sehubungan dengan hal tersebut menurut Lamb (2001, 145) bahwa “Manfaat promosi adalah untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon”.

Sedangkan menurut Ningsih (2012, 2) manfaat promosi perpustakaan antara lain sebagai berikut:

1. Dapat menarik perhatian para pengguna perpustakaan. Dengan adanya promosi maka pemustaka akan lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan. Karena dengan promosi, pemustaka akan mengetahui lebih mendalam mengenai sarana yang ada dalam perpustakaan.

2. Dapat menciptakan kesan para pemustaka. Dengan promosi yang menarik mengenai keistimewaan perpustakaan maka diharapkan para pengguna akan terkesan untuk berkunjung ke perpustakaan. Keistimewaan-keistimewaan tersebut meliputi layanan, koleksi, serta fasilitas.

3. Dapat membangkitkan minat membaca dan berkunjung. Keberadaan Perpustakaan kurang mendapat apresiasi bagi masyarakat. Masyarakat lebih memilih internet untuk mendapatkan informasi. Sehingga dengan adanya promosi perpustakaan dapat memberikan Informasi bagi pemustaka tentang sarana dan prasarana yang ada di dalam bagian perpustakaan. Hal tersebut akan mendorong minat membaca serta minat berkunjung pemustaka.

4. Untuk memperoleh tanggapan agar perpustakaan tidak dipandang sebagai tempat meminjam buku atau stembat membaca promosi perpustakaan dapat memberikan tanggapan yang positif bagi pemustaka tentang fungsi perpustakaan. Melalui promosi akan didapat informasi tentang hal yang menarik dari perpustakaan baik itu dari segi Fasilitas,koleksi serta layanannya.

Sedangkan menurut Sigit yang dikutip oleh Prasetya (2011, 37) dalam suatu pemasaran kegiatan promosi memiliki beberapa manfaat yaitu:

1. Membantu memperkenalkan barang baru dan kepada siapa atau dimana barang itu dapat di peroleh

2. Membantu perusahaan dalam melakukan expansi

3. Membantu dan mempermudah penjualan yang akan di lakukan oleh para penyalur

4. Memberi keterangan/penjelasan kepada pembeli atau calon pembeli 5. Membantu mereka yang melakukan penjualan.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa promosi perpustakaan sangat bermanfaat untuk membantu memperkenalkan koleksi baru, mempengaruhi dan mempermudah masyarakat untuk menggunakan layanan perpustakaan.

2.1.4Fungsi Promosi Perpustakaan

Promosi sangat berfungsi bagi perpustakaan karena dengan adanya promosi dapat memperkenalkan seluruh layanan perpustakaan kepada seluruh masyarakat pengguna. Menurut Mustafa (1996, 21) “Tingkat pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana atau media belajar masih sangat rendah. Maka perpustakaan perlu adanya promosi kepada pengguna, agar berfungsi untuk memotivasi pemakai untuk lebih tertarik menggunakan jasa layanan perpustakaan.”

Sedangkan Edsal, (1980, 1) mengemukakan bahwa fungsi dari promosi adalah :

1. Menanamkan pengertian, fungsi dan makna perpustakaan kepada masyarakat.

2. Menambah pemahaman memperluas wawasan tentang perpustakaan (meningkatkan pemahaman)

3. Merubah persepsi (opinion) manakala penempatan peran terhadap perpustakaan tidak kurang tepat .

4. Sebagai upaya memelihara untuk mengurangi kebosanan” Adapun fungsi-fungsi promosi secara umum antara lain: 1. Memberi Informasi

Kegiatan promosi dapat berfungsi sebagai pemberi informasi kepada masyarakat luas atau pencari informasi tersebut kemana, tentang bidang ilmu. Promosi tersebut dapat memberi informasi lebih banyak. 2. Membujuk dan Merayu

Membujuk dan merayu pencari informasi dan mempengaruhinya, berfungsi sebagai alat informasi, juga dapat berfungsi sebagai alat untuk membujuk dan merayu calon pencari informasi ke perpustakaan. Biasanya yang menarik minat calon pencari informasi untuk menggunakan perpustakaan adalah bentuk penyajiannya.

3. Menciptakan Kesan

Dengan sebuah informasi pencari informasi akan mempunyai kesan tertentu terhadap produk yang dikeluarkan. Untuk itu pustakawan dalam mempromosikan perpustakaan berusaha untuk menciptakan suatu kesan bagi calon pencari informasi dan mempengaruhinya untuk mencari informasi ke Perpustakaan.

4. Sebagai Alat Komunikasi

Dalam melaksanakan kegiatan promosi, perpustakaan secara tidak langsung telah berkomunikasi dengan masyarakat luas. Dimana pustakawan memberi informasi tanggapan tentang sumber ilmu yang ditawarkan kepada pengguna perpustakaan atau pencari informasi dan masyarakat memberi tanggapan melalui buku atau sumber informasi yang disajikan di perpustakaan tersebut (Fauzah 2006, 17-18).

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pustakawan perlu melakukan promosi kepada pengguna, agar fungsi promosi seperti memberi informasi, membujuk dan merayu, menciptakan kesan dan sebagai alat komunikasi dapat membuat masyarakat tertarik menggunakan jasa layanan perpustakaan.

2.1.5 Metode Promosi Jasa Perpustakaan

Kunci dari semua rancangan promosi adalah harus mampu menarik perhatian khalayak, meningkatkankan minat dan ketertarikan pada produk/ jasa yang dipromosikan, menciptakan hasrat untuk mengikuti ajakan promosi, mendorong khalayak untuk memutuskan akan menggunakan produk/ jasa, dan akhirnya menggunakan semua produk dan layanan yang dipromosikan dan membuat perbedaan dari kondisi sebelumnya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001, 112) terdapat lima variabel di dalam bauran promosi yaitu:

1. Periklanan (advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

2. Penjualan (personal selling)

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka menyukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

3. Promosi penjualan (salles promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

4. Hubungan masyarakat (public relation)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra prusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan pristiwa yang dapat merugikan

5. Pemasaran langsung (direct marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memproleh tanggapan langsung.

Sedangkan menurut Sutarno (2006, 213) ada berbagai metode atau cara yang digunakan dalam mempromosikan perpustakaan, yaitu:

1. Media cetak seperti penyebaran brosur, pembuatan daftar tambahan koleksi baru

2. Pemajangan koleksi baru di papan pengumuman

3. Melalui media elektronik, seperti televisi, radio, membuat situs (home page, web site), dan membuat pangkalan data yang dapat diakses

4. Membuat iklan layanan sosial 5. Membuat film dokumenter

6. Mengundang pejabat dan tokoh publik, seperti pengarang, artis ke perpustakaan

7. Mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan keikutsertaan masyarakat, misalnya perlombaan dan pameran

8. Mengadakan seminar ilmiah, diskusi, bedah buku

9. Memberikan hadiah buku kepada pemakai perpustakaan tertentu.

Metode promosi dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai media yang ditujukan kepada khalayak ramai. Dengan berhasilnya metode-metode yang digunakan untuk mempromosikan perpustakaan diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mengunjungi, memanfaatkan koleksi dan fasilitas lain yang tersedia di perpustakaan

.

2.1.6 Promosi Perpustakaan melalui Kegiatan

Masih ada masyarakat yang digolongkan belum mengenal perpustakaan sehingga mereka belum dapat memanfaatkan jasa dan layanan perpustakaan. Oleh karena itu, pembinaan promosi perpustakaan harus diingatkan, sebagai bagian integral dari pembinaan perpustakaan secara keseluruhan.

Pengguna Perpustakaan Terdiri Dari Berbagai Individu Yang Berbeda. Bentuk promosi juga harus disesuaikan karena adanya perbedaan latar belakang budaya dan pendidikan. Hal tersebut akan mempengaruhi penerimaan dan reaksi dari promosi yang disampaikan. Dalam melakukan promosi perpustakaan ada beberapa kegiatan promosi yang umum dilakukan seperti:

1. Pameran Perpustakaan

Pameran perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan maksud menarik perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling jitu untuk menjaring orang. Selain menarik lebih

banyak orang juga efektif untuk memperkenalkan layanan yang diberikan oleh perpustakaan.

2. Ceramah dan Seminar

Ceramah adalah suatu kegiatan di mana ada satu atau beberapa orang yang berbicara di depan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik atau tema tertentu. Sedangkan Seminar suatu forum atau kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu dimana ada satu atau lebih orang yang berceramah dan ada sejumlah orang sebagai peserta. 3. Bazar Buku

Suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat yang biasanya dilakukan proses jual-beli. Biasanya bazar dilakukan dengan cara pameran harga produk yang dijual. Bazar dapat dilakukan perpustakaan dengan cara sendiri atau bekerjasama dengan pihak tertentu misalnya penerbit atau toko buku (Mustafa 1996, 125).

Sedangkan Santoso (2009, 2) menyatakan bahwa ada beberapa macam kegiatan promosi perpustakaan yang dapat dilakukan di perpustakaan dengan cara promosi, antara lain :

1. Mempublikasikan brosur, poster dan terbitan lainnya 2. Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik 3. Memutar film dan bahan pandang dengar

a. Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai bahan pandang dengar yang disajikan dan sebagainya.

b. Memberi pengarahan dan penjelasan tentang cara menggunakan perpustakaan, fasilitas, dan alat peraga yang ada

c. Memberi penerangan dan pengumuman tentang koleksi yang terdapat dalam perpustakaan

d. Menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan. 4. Memperdengarkan lagu-lagu yang menarik

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kegiatan promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik agar kepuasan pengguna tercapai, dan melakukan kegiatan seperti pameran buku, ceramah memutar film dan bazar buku, serta membuat poster, pamflet, dan brosur.

2.1.7 Media Promosi Perpustakaan

Media promosi merupakan lahan, cara atau tempat untuk menuangkan ide atau gagasan dalam melaksanakan suatu promosi tersebut, bisa juga sarana/media promosi yang dilakukan dengan menggunakan media sebagai berikut:

1. Brosur

Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau pengguna dengan harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan oleh konsumen atau pengguna.

2. News Letter

News-letter adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita-berita atau artikel-artikel singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal. News letter sering juga disebut “majalah internal” atau home journal. Nama yang terakhir ini barangkali ingin menunjukkan bahwa news letter memang pada umumnya hanya diperuntukkan kepada pembaca internal. Namun dewasa ini banyak pula terbitan yang tergolong news-letter dan diberi judul seperti itu namun tetap disebarkan secara luas kepada umum.

3. Radio

Radio merupakan salah satu media komunikasi sebagai unsur dari

Dokumen terkait