LAMPIRAN I
I. PEDOMAN WAWANCARA PUSTAKAWAN
Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam
pengumpulan data, dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang
mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Berikut ini adalah pedoman
wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini:
1. Apakah tujuan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
melakukan promosi melalui siaran radio?
2. Apakah tujuan promosi melalui siaran radio sudah tercapai?
3. Apa saja manfaat yang didapatkan Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues dalam melakukan promosi melalui siaran radio?
4. Apakah melalui siaran radio Ibu/ibu dapat menyampaikan materi promosi
tentang perpustakaan dengan jelas?
5. Apakah Ibu/ibu mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui
siaran radio?
6. Apa yang Ibu/ibu lakukan untuk mempertahankan pendengar untuk terus
mendengarkan promosi yang Ibu/ibu siarkan?
7. Kendala apa saja yang Ibu/ibu dapatkan dalam mepromosikan
perpustakaan melalui media radio?
8. Upaya apa yang Ibu/ibu lakukan untuk memecahkan Masalah dalam
Mengatasi Kendala dalam Promosi Perpustakaan?
9. Apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?
10.Apa saja kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?
11.Apa yang Ibu/ibu lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui
siaran radio?
12.Apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah setelah dilakukan
II. PEDOMAN WAWANCARA PENGGUNA PERPUSTAKAAN
Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam
pengumpulan data, dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang
mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Berikut ini adalah pedoman
wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini:
1. Apakah promosi perpustakaan melalui media radio dapat memotivasi
saudara/i, untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?
2. Apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat
membantu saudara/i dalam menggunakan layanan perpustakaan?
3. Menurut saudara/i, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar radio
sesuai dengan keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?
4. Apakah media komunikasi radio sudah memadai informasi yang saudara/i
butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues?
5. Apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan saudara/i
akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?
6. Apakah kualitas media komunikasi radio dalam promosi layanan
perpustakaan dapat memuaskan saudara/i sebagai pengguna layanan
perpustakaan?
7. Menurut saudara/i, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam
LAMPIRAN II
1. HASIL TRANSKRIP WAWANCARA PUSTAKAWAN
1.1 Hasil Transkrip Wawancara Informan I
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 12.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruangan kepala perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I1. P: “Assalamualaikum bu ”
I1: “Walaikumsalam, silahkan masuk, oh iya silahkan duduk nak” P: “Terimakasih bu”.
I1: “Anak ini siapa dan ada perlu apa?”
P: “Nama saya asmalinda, saya mahasiswa dari USU. saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya-tanya sekitar penelitian saya boleh buk?”
I1: “Oh, iya boleh nak. Mau nanya apa?”
P: “Terimakasih paak. Sebelumnya saya mau tanya buk, sudah berapa lama Ibu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?” I1: “Kalo promosi melalui radio kurang lebih udah hampir empat tahun,
karena kita mulai promosi melalui siaran radio pada awal tahun 2012”.
P: “Ohh lumayan lama juga ya buk! Terus sebenarnya apa tujuan Ibu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?”
I1: “Salah satu tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa perpustakaan yang dulunya berada di kampung Sepang dan sekarang udah pindah kesini (Bustanussalam) terus untuk membujuk masyarakat agar mau berkunjung dan menggunakan layanan yang ada di perpustakaan ini, dan untuk meningkatkan minat baca masyarakat gayo lues, karena minat baca masyarakat Gayo Lues sangat rendah”.
P: “Menurut Ibu tujuan tersebut sudah tercapai belum buk?” I1: “Sebagian sudah, namun ada juga yang belum tercapai”.
P: “Kalau begitu tujuan yang manasaja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai?”
berkunjung setiap harinya dibandingkan hari-hari sebelumnya. Yang belum tercapai masih banyak pengguna perpustakaan yang tidak menggunakan layanan perpustakaan dan minat baca masyarakat masih kurang, karena kalo dilihat dari jumlah penduduk masih banyak yang belum menggunakan perpustakaan”.
P: “Apa yang Ibu lakukan supaya semua tujuan tersebut dapat tercapai?” I1: “Terus melakukan promosi setiap harinya”.
P: “Ohh gitu ya buk! Lalu apa saja manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Manfaatnya masyarakat lebih tahu lagi tentang perpustakaan setelah dilakukan promosi melalui radio, dan sebaian pengujung sudah bisa menggunakan layanan perpustakaan dari sebelum dilakukan promosi melalui radio”.
P: “Menurut Ibu penyiar dapat gak menyampaikan isi materi promosi sesuai dengan realita perpustakaan saat ini?”
I1: “Kalau promosi yang bersifat tanya jawab sesui karena sebelum dilakukan promosi tanya jawab kami survei dulu apa yang terjadi di perpustakaan, misal layanan OPAC rusak atau komputer rusak jadi kita kasih tau di waktu siaran tanya jawab. Terus kalau yang bersifat iklan karena sudah direkam kan gak mungkin kami ubah tiap harinya”.
P: “Lantas dalam sesi tanya jawab apakah menurut Ibu, penyiar dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
I1: “Iya dapat, karena gitu tadi nak beliau survei dulu dan buat naskah jadi beliau menyampaikan materi sesui dengan naskah yang sudah beliau buat.”
P: “Ohh begitu ya buk, lalu tentang apasaja isi materi yang disampaikan penyiar dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I1: “Tentang pelayanan dan cara-cara menggunakan layanan tersebut, memberitahukan tentang fasilitas yang ada di perpustakaan dan membujuk masyarakat supaya mau datang ke perpustakaan.”
P: “Menurut Ibu pernah gak penyiar mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Pernah, kami sering sosialisasi katanya lumayan sulit untuk mengajaru masyarakat untuk menggunakan layanan melalui radio.”
P: “Terus menurut Ibu ada gak keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
P: “Lantas kalau begitu buk, apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I1: “Kalo keunggulannya salah satunya pendengarnya banyak, karena dapat didengarkan sampai ke pelosok desa, kedua penyiar dalam melaukan promosi melalui radio dapat berinteraksi langsung sama masyarakat pendengar radio dalam artian mereka bisa tanya apa saja yang mereka belum tahu tentang perpustakaan melalui sms atau telpon”.
P: “Terus kelemahannya ada gak buk?” I1: “Ada juga nak”.
P: “Apa aja buk kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?” I1: “Kelemahannya sering terjadi ganguan terutama pada pemancaranya,
terus siarannya hanya sepintas dan cuma mengandalkan suara, biaya promosi juga lumayan mahal”.
P: “Terus apa yang Ibu lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Untuk siarannya yang bersifat sepintas kita adakan siaran acara tanya jawab selama 1 jam, setiap hari jum’at pukul 10 wib – 11 wib supaya masyarakat bisa menanyakan apasaja tentang perpustakaan pada pustakawan yang bertanggung jawab atas promosi perpustakaan melalui radio, terus kalau karena gangguan pada pemancarnya kami tidak bisa apa-apa, dan kalau biayanya yang mahal kami kurangi jam tayangnya”.
P: “Terus buk, apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah setelah dilakukan promosi melalui siaran radio?”
I1: “Iya nak, jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahunnya”.
P: “Oh gitu ya buk. Terimakasih ya buk atas waktu dan informas yang sudah Ibu berikan”.
1.2 Hasil Transkrip Wawancara Informan II
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 13.00 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang pelayanan dan teknologi. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I2. P: “Assalamualaikum kak?”
I2: “Walaikumsalam, oh iya dik linda, kenapa dik ada yang bisa kakak bantu?
P: “Kakak ada waktu? Boleh saya tanya kakak tentang penelitian skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
I2: “Iya boleh dik, kebetulan juga kakak lagi gak sibuk adik mau tanya tentang apa?”
P: “Saya mau tanya kak, sebenarnya udah berapa lama perpustakaan ini melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Udah hampir empat tahun dik”.
P: “Terus kak, apa sih tujuan perpustakaan melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Kalo tujuannya untuk menarik perhatian masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan yang tersedia di sini, terus untuk menginformasikan bahwa perpustakaan sudah pindah”.
P: “Emangnya sebelum pindah kesini belum ada promosi melalui radio ya kak?
I2: “ Belum dik”.
P: “Menurut kakak tujuan tersebut sudah tercapai belum kak?”
I2: “Sebagian udah dik, tapi dari yang kakak lihat ada juga belum tercapai”.
P: “Kalau begitu apasaja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai kak?”
I2: “Yang sudah dicapai pengunjungnya sudah lumayan banyak dari hari pertama pindah kesini, karena sebelumnya perpustakaan ini di kampung sepang sana dik. Yang belum tercapai masih banyak pengguna perpustakaan yang belum pandai menggunakan layanan perpustakaan.
I2: “Kakak bantu jelasin ulang tentang apa yang di siarkan, supaya mereka lebih paham lagi karena kalau cuma dengar kan agak susah untuk di pahami gak bisa lihat realitanya kayak gimana dik”.
P: “Terus kak, apa saja manfaat yang didapatkan Perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Salah satunya, tingkat kunjungan tambah banyak dan pengujung juga lumayan tambah banyak menggunakan layanan perpustakaan dari sebelum dilakukan promosi melalui radio karena sebelumnya hampir gak ada pun yang menggunakan layanan perpustakaan dik”.
P: “Ooh begitu ya kak? I2: “Iya dik”.
P: “Menurut kakak penyiar dapat gak menyampaikan isi materi promosi sesuai dengan realita perpustakaan saat ini?”
I2: “Kalau promosi pas sesi tanya jawab iya dapat dik, karena Ibu itu sebelum siaran surve dulu lihat keadaan disini”.
P: “Menurut kakak, penyiar dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
I2: “Kalau menurut kakak kurang ya dik, karena masih banyak pengunjung yang belum pandai menggunakan layanan perpustakaan, malah masih ada pengunjung tingkat ruangan baca saja mereka gak tau letaknya dimana.”
P: “Ohh gitu kak, lalu tentang apasaja isi materi yang disampaikan penyiar dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I2: “Tentang pelayanan, fasilitas yang ada di perpustakaan dan membujuk masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan yang tersedia di perpustakaan.”
P: “Menurut kakak pernah gak penyiar mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Katanya sih pernah dik, pas dia jelaskan tapi pendengar gak paham-paham tentang apa yang beliau jelaskan.”
P: “Menurut kakak ada gak keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I2: “Ada dik”.
P: “Apa saja kak keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?” I2: “Kalo keunggulannya salah satunya dapat menjangkau pendengar
P: “ Terus kalo kelemahannya ada gak kak?” I2: “ Ada juga dik”.
P: “Apa saja kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan kak?” I2: “Kelemahannya siarannya sekejap atau hanya selintas, sering terjadi
ganguan terutama pada pemancarnya, terus hanya mengandalkan suara tidak bisa face to face, biaya promosi melalui radio juga mahal walaupun radio ini milik pemerintah kita juga harus bayar biaya promosi dik”.
P: “Apa yang kakak lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio karena sifatnya hanya sepintas kita adakan acara tanya jawab, dan kita juga mengadakan promosi melalui media lain seperti pamplet, bazar buku, dan seminar. Kalo gangguan pada jaringan itu kami gak bisa apa-apa dik karena itu tanggung jawab pihak radio”.
P: “Menurut kakak apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah kak setelah dilakukan promosi melalui siaran radio?”
I2: “Iya dik, kalau jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahunnya dik dan ini kakak lagi buat laporannya, untuk lebih jelas adik bisa lihat disini”.
P: “Oh gitu” ya kak. Terimakasih ya kak atas waktu dan informasi yang sudah kakak berikan”.
1.3 Hasil Transkrip Wawancara Informan III
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 12.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang tata usaha. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I3.
P: “Assalamualaikum buk?” I3: “Walaikumsalam, cari siapa?”
P: “Saya nyarik buk Susanty yang bertanggung jawab tentang promosi perpustakaan melalui radio, orangnya yang mana ya buk?”
I3: “Saya sendiri orangnya”. P: “Ohh gitu ya buk”.
I3: “Anak ini dari mana dan ada perlu apa cari saya?”
P: “Saya mahasiswa dari USU. Nama saya asmalinda, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya-tanya sekitar penelitian saya sama Ibu boleh buk?”
I3: “Boleh silakan mau tanya tentang apa?”
P: “Sebelumnya terimakasih atas waktunya bu! saya mau tanya, sudah berapa lama ibu menyiarkan promosi perpustakaan melalui siaran radio?”
I3: “Dari pertama kali perpustakaan mengadakan promosi melalui radio tepatnya tahun 2012, jadi kurang lebih udah hampir empat tahun”. P: “Terus sebenarnya apakah tujuan perpustakaan melakukan promosi
melalui siaran radio buk?”
I3: “Tujuannya memberitahukan kepada seluruh masyarakat bahwa perpustakaan sudah pindah, meningkatkan minat baca masyarakat dan untuk menarik minat masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan”.
P: “Menurut ibu tujuan tersebut sudah tercapai belum buk?” I3: “Sebagian udah, ada juga yang belum”.
P: “Kalau begitu apa saja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai buk?”
memang tingkat kunjungan bertambah tapi kalau dilihat dari data penduduk belum banyak yang mengguakan perpustakaan.
P: “Apa yang ibu lakukan supaya semua tujuan tersebut dapat tercapai?” I3: “Saya terus berusaha membangkitkan minat baca masyarakat dan
membujuk masyarakat supaya mau memanfaatkan perpustakaan. P: “Menurut Ibu selaku penanggung jawab promosi melalui radio, apa saja
manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio? ”
I3: “Menurut saya manfaatnya sangat banyak, salah satunya tingkat kunjungan tambah banyak, kedua pengujung juga tambah banyak menggunakan layanan perpustakaan, ketiga promosi melalui radio sangat mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak”.
P: “Kenapa Ibu bilang promosi melalui radio mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak?”
I3: “Karena waktu siaran melalui radio cuma sebentar, letak radionya juga tidak terlalu jauh dari perpustakaan, tidak perlu mengumpulkan orang banyak di suatu tempat untuk di adakan promosi mereka cukup dengerin radionya dimanapun mereka berada”.
P: “Ohh gitu ya bu ? Terus menurut ibu apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I3: “Keunggulannya dapat menjangkau pendengar sampai ke pelosok desa, saya bisa berinteraksi dengan pendengar melalui sms atau telpon kalau ada yang mau ditanyakan atau kurang paham tentang apa yang saya siarkan khususnya tentang perpustakaan”.
P: “Menurut ibu ada gak kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I3: “ada, kelemahannya hanya mengandalkan suara tidak bisa face to face. P: “Apa yang Ibu lakukan untuk menutupi kelemahan promosi melalui
siaran radio?”
I3: “Untuk menutupi kelemahan promosi melalui siaran radio karena tidak bisa face to face kita juga mengadakan promosi melalui pamplet, bazar buku, dan seminar”.
P: “Terus apakah dalam mempromosikan perpustakaan ibu dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
P: “Apa isi materi yang disampaikan dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I3: “Isinya tentang alamat perpustakaan, mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan gemar membaca, layanan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan seperti: Koleksi buku terlengkap dengan ruang baca yang nyaman, layanan baca untuk umum, layanan baca untuk remaja, layanan baca untuk anak usia dini, Layanan Perpustakaan Keliling, layanan keanggotaan dan peminjaman buku dan cara-cara menggunakan layanan perpustakaan.” P: “Apakah ibu pernah mengalami kesulitan dalam melakukan promosi
melalui siaran radio?”
I3: “Tentu pernah, karena saya hanya bisa menjelaskan kapada pendengar melalui suara dan tidak bisa menunjukkan gambarnya untuk lebih detailnya. Contohnya pendengar bertanya tentang bagaimana cara menelusur melalui OPAC?, bagaimana cara meminjam buku, disebelahmana ruang peminjaman buku? Terkadang saya kesulitan untuk menjelaskannya karena tidak semua orang bisa memahami penjelasan saya yang hanya terbatas melalui suara.”
P: “Lalu apa yang Ibu lakukan untuk mempertahankan pendengar untuk terus mendengarkan promosi yang Ibu siarkan?”
I3: “Untuk mempertahankan pendengar acara ini kita selingi dengan musik, tidak terlalu fokus sama promosi perpustakaan supaya pendengar tidak bosan sama pembahasan kita tentang perpustakaan.” P: “Dalam mempromosikan perpustakaan melalui radio apakah ibu pernah
mengalami kendala?” I3: “Tentu pernah nak”.
P: “Kendala apa saja yang ibu dapatkan dalam mepromosikan perpustakaan melalui media radio?”
I3: “Pertama, sering kali terputus telpon dari pendengar saat mengadakan sesi tanya jawab, kedua pendengar susah memahami apa yang saya jelaskan karena tidak di sertai dengan gambar, ketiga kalau listrik padam pada saat jam promosi saya juga tidak bisa mempromosikan perpustakaan karena radio juga ikut padam, begitu juga kalau radio rusak saya tidak bisa melakukan promosi.”
P: “Lalu upaya apa yang ibu lakukan untuk memecahkan masalah dalam mengatasi kendala dalam promosi perpustakaan?”
P: “Oh gitu'' ya buk. Terimakasih ya buk atas waktu dan informasi yang sudah Ibu berikan”.
1.4 Hasil Transkrip Wawancara Informan IV
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 14.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang tata usaha. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I4.
P: “Assalamualaikum buk?” I4: “Walaikumsalam, cari siapa?”
P: “Saya nyarik Bapak Andi Fitra Muhsi yang bertanggung jawab tentang promosi perpustakaan melalui radio, orangnya yang maana ya buk?” I4: “Saya sendiri orangnya”.
P: “Ohh gitu ya pak”.
I4: “Anak ini dari mana dan ada perlu apa cari saya?”
P: “Saya mahasiswa dari USU. Nama saya asmalinda, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya-tanya sekitar penelitian saya sama bapak boleh?”
I4: “Boleh silakan mau tanya tentang apa?”
P: “Sebelumnya terimakasih atas waktunya pak! saya mau tanya, sudah berapa lama bapak menyiarkan promosi perpustakaan melalui siaran radio?”
I4: “Dari pertama kali perpustakaan mengadakan promosi melalui radio tepatnya tahun 2012, jadi kurang lebih udah hampir empat tahun”. P: “Terus sebenarnya apakah tujuan perpustakaan melakukan promosi
melalui siaran radio pak?”
I4: “Tujuannya memperkenalkan perpustakaan kepada seluruh masyarakat dan memberitahukan bahwa perpustakaan sudah pindah, meningkatkan minat baca masyarakat dan untuk menarik minat masyarakat supaya mau berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan”.
P: “Menurut bapak tujuan tersebut sudah tercapai belum buk?” I4: “Sebagian udah, ada juga yang belum”.
P: “Kalau begitu apa saja yang sudah tercapai dan yang belum tercapai pakk?”
meningkatkan pengetahuan pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan, dan yang belum tercapai masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang perpustakaan dan bagaimana menggunakannya.
P: “Apa yang bapak lakukan supaya semua tujuan tersebut dapat tercapai?”
I4: “Terus berusaha untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan membujuk masyarakat supaya mau memanfaatkan perpustakaan. P: “Menurut bapak selaku penanggung jawab promosi melalui radio, apa
saja manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio? ”
I4: “Salah satunya tingkat kunjungan tambah banyak, kedua pengujung juga tambah banyak menggunakan layanan perpustakaan, ketiga promosi melalui radio sangat mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak”.
P: “Kenapa bapak bilang promosi melalui radio mudah dilakukan dan tidak menyita waktu banyak?”
I4: “Karena waktu siaran melalui radio cuma sebentar, letak radionya juga tidak terlalu jauh dari perpustakaan, tidak perlu mengumpulkan orang banyak di suatu tempat untuk di adakan promosi mereka cukup dengerin radionya dimanapun mereka berada”.
P: “Ohh gitu ya pak? Terus menurut bapak apa saja keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I4: “Keunggulannya dapat menjangkau pendengar sampai ke pelosok desa, dan secara tidak langsung saya bisa berinteraksi dengan pendengar melalui sms atau telpon kalau ada yang mau ditanyakan atau kurang paham tentang apa yang saya siarkan khususnya tentang perpustakaan”.
P: “Menurut bapak bapak ada gak kelemahan radio sebagai sarana promosi perpustakaan?”
I4: “Kelemahannya hanya mengandalkan suara sehingga menyulitkan ketika harus menjelaskan tanpa disertai gambar, jadi kita harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk menggambarkan proses kerja di perpustakaan, juga sering terputusnya telepon dengan pendengar, gangguan pada pemancar radio juga mengganggu proses promosi
I4: “Perpustakaan tidak hanya mengandalkan radio sebagai media promosi, kita juga menggunakan media lainnya seperti mengadakan promosi melalui pamplet, bazar buku, dan seminar”.
P: “Terus apakah dalam mempromosikan perpustakaan bapak dapat menyampaikan materi promosi tentang perpustakaan dengan jelas melalui siaran radio?”
I4: “Iya dapat, karena sebelum melakukan siaran saya terlebih dahulu menyiapkan naskah yang akan disiarkan, saya juga bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat yang lagi mendengarkan radio walaupun hanya melalui suara.”
P: “Apa isi materi yang disampaikan dalam mempromosikan perpustakaan? ”
I4: “Isinya tentang layanan perpustakaan, seperti pelayanan, fasilitas yang ada di perpustakaan dan cara-cara menggunakan layanan perpustakaan.”
P: 1Apakah bapak pernah mengalami kesulitan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?”
I4: “Tentu pernah, karena saya hanya bisa menjelaskan kapada pendengar melalui suara dan tidak bisa menunjukkan gambarnya untuk lebih detailnya. Contohnya pendengar bertanya tentang bagaimana cara menelusur melalui OPAC?, bagaimana cara meminjam buku, disebelah mana ruang peminjaman buku? Terkadang saya kesulitan untuk menjelaskannya karena tidak semua orang bisa memahami penjelasan saya yang hanya terbatas melalui suara.”
P: “Lalu apa yang bapak lakukan untuk mempertahankan pendengar untuk terus mendengarkan promosi yang bapak siarkan?”
I4: “Untuk mempertahankan pendengar acara ini kita selingi dengan musik, tidak terlalu fokus sama promosi perpustakaan supaya pendengar tidak bosan sama pembahasan kita tentang perpustakaan.” P: “Dalam mempromosikan perpustakaan melalui radio apakah bapak
pernah mengalami kendala?” I4: “Tentu pernah”.
P: “Kendala apa saja yang bapak dapatkan dalam mepromosikan perpustakaan melalui media radio?”
P: “Lalu upaya apa yang bapak lakukan untuk memecahkan masalah dalam mengatasi kendala dalam promosi perpustakaan?”
I4: “Saya hanya bisa terus berusaha menjelaskan apa yang masyarakat tidak tahu tentang perpustakaan, selain itu saya tidak bisa apa-apa nak, karena saya cuma bertugas untuk menyiarkan sedangkan permasalahnya dibagian teknisinya”.
P: “Oh gitu'' ya pak. Terimakasih ya pak atas waktu dan informas yang sudah Ibu berikan”.
2. HASIL TRANSKRIP WAWANCARA PENGGUNA PERPUSTAKAAN
2.1 Hasil Transkrip Wawancara Informan V
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 10.40 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I5. P: “Selamat siang kak?”
I5: “Siang juga dik, ada apa ya dik?”
P: “Saya mahasiswa dari USU, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya sekitaran penelitian saya boleh kak?
I5: “Oh, iya dik boleh. Mau nanya apa dik?” P: “Sebelumnya nama kakak siapa ya?” I5: “Sulastri, panggil aja Sulas dik”.
P: “Iya kak, saya mau nanya kak. Apakah kakak pernah mendengarkan radio?”
I5: “Pernah dik”.
P: “ Kakak tiap hari gak dengerin radio?”
I5: “Gak terus tiap hari dik kalo ada waktu kosong aja, kenapa dik”.
P: “Gini kak, kakak pernah gak dengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I5: “Iya pernah juga dik”.
P: “Oh iya kak, menurut kakak promosi perpustakaan melalui media radio dapat gak memotivasi kakak untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I5: “Iya dapat dik”.
P: “ Kenapa kakak bilang gitu apa alasannya kakak?”
I5: “Soalnya sebelumnya kakak gak berminat menggunakan perpustakaan karena mendengar promosinya di radio jadi kakak suka ke perpustakaan”
P: “Menurut kakak promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat gak membantu kakak dalam menggunakan layanan perpustakaan?”
P: “Ooh gitu kak, terus menurut kakak, sesuai gak kak apa yang di siarkan sama keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?”
I5: “Iya sesuai dik”.
P: “Terus, apakah menurut kakak media komunikasi radio sudah memadai informasi yang kakak butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
I5: “Kalo di bilang memadai sih kayaknya kurang memadai ya dik, soalnya siarannya terlalu cepat, maksudnya hanya sekilas”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan kakak akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I5: “Kalo itu iya dik, karena mereka selalu mempromosikan informasi terkini.”.
P: “Terus menurut kakak apakah kualitas media komunikasi radio dalam promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan kakak sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I5: “Kalo dibilang puas sih kayaknya kurang memuaskan ya dik, soalnya mereka cuma menjelaskan melalui suara kita tidak bisa liat gambarannya kayak gimana untuk lebih detailnya”.
P: “Terus, menurut kakak, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I5: “kalo dibilang efektif sudah lumayan efektiflah dik, karena mereka juga mengadakan sesi tanya jawab, tapi adik tahu sendirilah disini jaringan agak susah kadang-kadang ”.
P: “Oh gitu ya kak. Terimakasih ya kak atas waktu dan informas yang sudah kakak berikan”.
2.2 Hasil Transkrip Wawancara Informan VI
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 14.20 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I6.
P: “Selamat siang bang?”
I6: “Siang juga dik, ada apa ya dik?”
P: “Saya mahasiswa dari USU, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya sekitar penelitian saya boleh bang?
I6: “Oh, iya boleh dik. Mau nanya apa tentang apa rupanya dik?” P: “Sebelumnya nama abang siapa ya?”
I6: “Mustaffa, panggil aja bang Taffa dik”.
P: “Oh iya bang, saya mau nanya bang, apakah abang pernah mendengarkan radio?”
I6: “pernah dik, kenapa dik”.
P: “Terus bang, abang pernah mendengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I6: “Dulu pernah dik, tapi akhir-akhir ini gak ada lagi siaran radio dik jaringannya mati mungkin gara-gara musim hujan ini dik, kenapa rupanya dik”.
P: “Gini bang, menurut abang promosi perpustakaan melalui media radio dapat gak memotivasi abang untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I6: “Menurut abang iya dapat dik, soalnya sebelumnya abang gak tahu kalo perpustakaan ini ada. Abang dengar di radio itulah baru tahu kalo memang ada perpustakaan umum di Gayo Lues ini”.
P: “Menurut abang apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat membantu abang dalam menggunakan layanan perpustakaan?”
I6: “Kalau dibilang membantu sih iya dik, tapi karena di radio cuma dijelaskan melalui suara tidak bisa lihat gambarnya kadang bingung juga sampai sini jadi abang tanya lagi sama pegawai yang di sini dik”. P: “Terus menurut abang, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar
I6: “Iya sesuai dik, karena yang abang lihat di sini sama kayak yang di ceritakan di radio itu sama”.
P: “Lalu, apakah media komunikasi radio sudah memadai informasi yang abang butuhkan dalam menggunakan layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues?”
I6: “Kurang memadai dik, karena abang cuma bisa dengar suaranya tidak bisa lihat gambarannya, terus siarannya juga cuma sebentar”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan abang akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I6: “Iya dik, karena penyiar selalu mempromosikan informasi terbaru.”. P: “Terus menurut abang apakah kualitas media komunikasi radio dalam
promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan abang sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I6: “Kurang memuaskan dik, karena sampai ke sini abang masih bingung kadang harus tanya lagi sama pegawai yang disini”.
P: “Terus, menurut abang, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I6: “Kurang efektiflah dik, kalo bisa tambah lagilah promosi melalui media lain”.
P: “Oh gitu ya. Terimakasih ya bang atas waktu dan informasi yang sudah abang berikan”.
2.3 Hasil Transkrip Wawancara Informan VII
Wawancara ini diambil pada tanggal 05 November 2015, pukul 15.10 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I7. P: “Selamat siang dik?”
I7: “Siang juga kak, ada apa kak?”
P: “Kakak mahasiswa dari USU, kakak lagi mengadakan penelitian tentang skripsi kakak yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” kakak mau tanya sekitaran penelitian kakak boleh dik?
I7: “Boleh kak boleh. Kakak mau nanya apa?” P: “Nama adik siapa ya?”
I7: “Masda Fitri, panggil aja Fitri kak”.
P: “Gini dik, kakak mau nanya. Apakah adik pernah mendengarkan radio?”
I7: “Pernah kak, kenapa kak?”.
P: “Terus dik, adik pernah mendengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I7: “Iya pernah juga kak sore-sore, kenapa rupanya kak”.
P: “Menurut adik apakah promosi perpustakaan melalui media radio dapat memotivasi adik untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I7: “Iya dapat kak, soalnya sebelumnya adik gak berminat menggunakan perpustakaan umum ini cuma menggunakan perpustakaan sekolah aja, karena mendengar promosinya di radio jadi adik suka kesini”.
P: “Terus, apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat membantu adik dalam menggunakan layanan perpustakaan?” I7: “Menurut adik dapat kok kak”.
P: “Menurut adik, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar radio sesuai dengan keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?” I7: “Kayaknya kurang ya kak, buktinya OPAC-nya aja rusak kak”.
I7: “kurang juga kak karena cepat kali siarannya kak, durasinya cuma berapa detik kayaknya kak”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan adik akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I7: “Enggak juga kak, karena buktinya opacnya udah satu minggu rusak gak adanya dikasih tahu lewat radio kak.”.
P: “Terus menurut adik apakah kualitas media komunikasi radio dalam promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan adik sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I7: “Kurang memuaskan kak, soalnya siarannya cepat kali kak.”.
P: “Terus, menurut adik, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I7: “Gak efektiflah kak, karena mereka cuma ngadain sesi tanya jawab hari Jum’at jam 10.00 wib - 11.00 wib dan kami anak sekolah masih di sekolah belajar belum pulang kak mana bisa dengerin radio ”.
P: “Oh gitu ya dik. Terimakasih ya dik atas waktu dan informas yang sudah adik berikan”.
2.4 Hasil Transkrip Wawancara Informan VIII
Wawancara ini diambil pada tanggal 06 November 2015, pukul 11.30 WIB. Bertempat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, tepatnya di ruang baca perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai promosi perpustakaan melalui media radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I8. P: “Selamat siang kak?”
I8: “Siang dik, ada apa dik?”
P: “Saya mahasiswa dari USU, saya lagi mengadakan penelitian tentang skripsi saya yang berjudul “Evaluasi Promosi Melalui Media Radio Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues” saya mau tanya sekitaran penelitian saya boleh kak?
I8: “Oh, iya boleh dik. Mau nanya apa dik?” P: “Nama kakak siapa ya?”
I8: “Yulita, panggil aja Itta”.
P: “Gini kak, saya mau nanya. Apakah kakak pernah mendengarkan radio?”
I8: “Pernah dik, kenapa dik”.
P: “Terus kak, kakak pernah mendengar promosi perpustakaan melalui radio?”
I8: “Iya pernah dik, kenapa dik?”.
P: “Gini kak, menurut kakak apakah promosi perpustakaan melalui media radio dapat memotivasi kakak untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan perputakaan?”
I8: “Iya dapat dik, karena kakak juga tahu tentang perpustakaan umum ini dari radio dik”.
P: “Terus menurut kakak apakah promosi layanan perpustakaan melalui media radio dapat membantu kakak dalam menggunakan layanan perpustakaan?”
I8: “Iya membantu dik”.
P: “Menurut kakak, apakah promosi yang disiarkan oleh penyiar radio sesuai dengan keadaan layanan perpustakaan yang sebenarnya?” I8: “Iya sesuai kok dik”.
I8: “Iya memadai dik, walaupun sifatnya cuma melalui suara terus sekejap tapi sangat membantu pas ada sesi tanya jawab”.
P: “Lalu, apakah promosi melalui media komunikasi radio, kebutuhan kakak akan informasi terbaru tentang layanan perpustakaan dapat terpenuhi?”
I8: “Iya dik, karena mereka selalu mempromosikan informasi terkini.”. P: “terus menurut kakak apakah kualitas media komunikasi radio dalam
promosi layanan perpustakaan dapat memuaskan kakak sebagai pengguna layanan perpustakaan?
I8: “Kalo dibilang puas sih kayaknya kurang memuaskan ya dik, soalnya radio itu sering rusak dik, terus sinyalnya suka lemah dik”.
P: “Terus, menurut kakak, apakah media komunikasi radio sudah efektif dalam mempromosikan layanan perpustakaan?”
I8: “Kalo menurut kakak kurang efektif dik, karena sekarang kayaknya udah jarang orang yang mau dengerin radio walaupun kakak pendengar setianya”.
P: “Oh gitu'' ya kak. Terimakasih ya kak atas waktu dan informas yang sudah kakak berikan”.
LAMPIRAN III DOKUMENTASI
Gambar 2. Proses Wawancara dengan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
[image:26.595.145.464.448.674.2]Gambar 4. Proses Wawancara dengan Pustakawan Penanggung Jawab Radio
LAMPIRAN IV
GAMBARAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN GAYO LUES
1.1 Sejarah Singkat Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Gayo Lues berdiri
sejak tahun 2002 yang berlokasi di Jln. H.M. Zainal Abidin, Bustanussalam
kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.
Awalnya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues terletak di
Jln. Tgk. Makmud kampung Sepang Kecamatan Blangkejeren. Karena letaknya
yang tidak strategis dan gedung tidak memadai sehingga pada tahun 2012
pemerintah setempat membuat gedung baru di Jln. H.M. Zainal Abidin,
Bustanussalam kecamatan Blangkejeren sehingga perpustakaan tersebut mudah
dijangkau oleh para pengguna perpustakaan.
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues terdiri dari
beberapa ruangan yaitu:
1. Ruangan Kepala Perpustakaan
2. Ruangan Tata Usaha
3. Ruangan Deposit dan Pengkajian
4. Ruangan Pelayanan dan Teknologi
5. Ruangan Pengelolaan dan Khasanah, Bimbingan dan Pengembangan
6. Ruangan Pelestarian dan Konservasi
7. Ruangan Baca Anak
9. Ruangan Tolet
10. Ruangan Gudang
1.2 Visi dan Misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues mempunyai visi
dan misi dalam mengembangkan perpustakaannya. Adapun yang menjadi visi
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah “Arsip dan
perpustakaan sebagai pusat belajar dan informasi masyarakat bagi terciptanya
masyarakat yang bermartabat”.
Pusat belajar dan informasi masyarakat artinya bahwa seluruh mayarakat
tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, tingkat pendidikan dan
setatus sosial ekonomi dapat memanfaatkan layanan pepustakaan dan arsip sesuai
dengan fungsinya yakni sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.
Sedangkan yang menjadi misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
Gayo Lues adalah:
1. Mengembangan minat dan budaya baca masyarakat dan pelajar.
2. Mengembangkan kualitas dan kuantitas layanan perpustakaan dan
arsip melalui pemberdayaan SDM yang bermutu, peningkatan sarana
dan prasarana serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
3. Mengembangkan layanan perpustakaan desa sebagai layanan yang
menarik dan bermanfaat.
4. Mengembangkan kerjasama kearsipan dan perpustakaan di dalam
5. Mewujudkan pembinaan, pengelolaan, penyelamatan arsip daerah.
1.3 Struktur Oganisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Struktur oganisasi sangat penting untuk memudahkan proses kegiatan
kerja dalam suatu unit organisasi atau instansi. Untuk dapat memudahkan proses
kerja operasionalnya, Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
membuat struktur organisasi. Bagan struktur organisasi Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat sebagai berikut:
[image:30.595.117.522.336.606.2]Sumber : Laporan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Gayo Lues
Gambar 1 :Struktur OganisasiKantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
KEPALA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN
SUB BAGIAN TATA USAHASA KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI DEPOSIT PENGKAJIAN PELAYANAN
DAN TEKNOLOGI
SEKSI PENGELOLAAN KHASANAH BIMBINGAN
DAN PENGEMBANGAN
1.4 Personalia (Jabatan-Jabatan Pegawai)
Saat ini pegawai Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
yang bertugas berjumlah 28 orang, yang terdiri dari 17 orang PNS dan 11 orang
tenanga kontrak.
Berikut adalah kondisi pegawai menurut tingkat pendidikan ditampilkan
pada table dan grafik:
Tingkat pendidikan Jumlah %
S1 13 orang 47%
Diploma 4 orang 14%
SMA 7 orang 25%
SMP 4 orang 14%
TOTAL 28 orang 100%
Sumber: Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha
Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha S1
47%
Diploma 14% SMA
25% SMP 14%
1.5Layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
1.5.1 Sistem Layanan
Adapun sistem pelayanan yang dilaksanakan pada Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues adalah sistem pelayanan terbuka (open acces)
dimana setiap pengguna perpustakaan bebas menelusuri informasi yang
dibutuhkan langsung ke rak buku tanpa perantara petugas perpustakaan.
1.5.2 Jenis Layanan
1. Layanan Umum
2. Layanan Remaja
3. Layanan Anak
4. Layanan Perpustakaan Keliling
5. Layanan Sirkulasi
6. Layanan Referensi
7. Layanan Pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) Gratis
1.6 Jam Buka Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Senin s/d Kamis : Pagi pukul 08.30 WIB – 13.00 WIB
: Siang pukul 14.00 WIB – 16.30 WIB
Jum’at : Pagi pukul 08.30 WIB – 12.00 WIB
: Siang pukul 14.30 WIB – 16.30 WIB
Sabtu : Pagi pukul 08.30 WIB – 13.00 WIB
DAFTAR PUSTAKA
Aimzen. 2012. Media Massa - Radio Sebagai Salah Satu Alat Media Komunikasi Massa pada kuliah S2 Ilmu Komunikasi. Universitas Andalas,
Ajick. 2009. Analisis koleksi Perpustakaan : Seleksi, Penyiangan dan Evaluasi
<http://pustaka.uns.ac.id/?menu=new&option=detail&nid=218> (04/05/2015)
Arief, Delta. 2012. Promosi Perpustakaan Melalui Siaran Radio ( http://ariefdelt.blogspot.com/2013/07/promosi-perpustakaan-melalui-siaran.html) diaksespada tanggal 12 Mei 2015
---. My Life Is My Achievement…!!!Sukses itu kerja keras, bahagia itu
Perjuangan. Makalah Radio (Radio Siaran).
(http://syifo.blogspot.com/2015/02/promosi- perpustakaan-melalui-siaran.html) diakses pada tanggal 25 Mei 2015
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto. 2012. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Baderi, Athaillah. 2004. Promosi Perpustakaan : Bahan Ajaran Diklat Calon Pustakawan Tingkat Terampil. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI.
Basu, Swastha dan Irawan. 2008, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty
Bland, Michael; Alison Theaker; dan David Wragg. 2004. Hubungan Media yang Efektif. Judul Asli Effective Media Relations. Penerjemah Syahrul. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Dasar-Dasar Evaluaasi pendidikan. Jakarta: PT INDEKS
Effendy, Onong Uchjana. 1990. Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.
Hapsari, R. Dwi. 2008. Peran radio siaran (radio pertanian ciawi).
Humaira, Ciwin. 2007. Kegiatan Perpustakaan Dalam Rangka Promosi Jasa Perpustakaa. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.
Irawan. 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran. Ed 1. Yogyakarta: BPFE.
Ishadi. 1999. Dunia Penyiaran: Prospek dan Tantangannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Joseph, G. Buchman. 1999. Commercial Radio Promotion- Promotion and Marketing for Broadcasting and Cable. Boston: Focal Press.
Keith, Michael. C. 1997. The Radio Station. Fourth Ed. Boston: Focal Press. Kelima. Jakarta: Rineka Cipta.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. 11th ed. America : Prentice Hall.
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1, Jakarta: Erlangga
Lamb, Charles W, Joseph F. Hair, dan Carl McDaniel. 2001. Pemasaran.
Penerjemah David Octarevia. Edisi 1, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Masduki. 2001. Jurnalistik Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar.
Morrison, Alastair M. 2002, Hospitality and Travel Marketing, Edisi Ketiga, USA: Delmar
Munthe, Moeryanto Ginting. 1996. Media komunikasi radio. RADIO ROADCASTING: Pustaka Sinar Harapan
Mustafa, Badollahi. 2012. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.
Ningsih, Eka Setia.2012. Promosi Perpustakaan. Semarang: UNDIP
Phyrman. 2009. Bentuk-Bentuk Media Massa.
<http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2009/01/bentuk-bentuk mediamassa. html>. diakses pada tanggal 25 Mei 2015
Prasetya, freddy. 2011. Analisis Pengaruh Diferensiasi Promosi Dan Positioning
Terhadap Keputusan Pembelian. Semarang: FE UNDIP.
Qalyubi, sihabbudin.2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: LKiS.
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo.
Simamora, P. Tohap. 2003. Peran radio komunitas.
Http://jrkisumut.wordpress.com/2013/02/06/ Peran-radio-komunitas/ diakses 19 mei 2015
Sufi, Rusli. 1999. Radio rimba raya di Aceh : perkembangan media komunikasi di
daerah. MASS-MEDIA;RADIO : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryadi, Didi. 2006. Promosi Efektif: Menggugah minat dan loyalitas Pelanggan. Yogyakara: Tugu
Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Syahrial-Pamuntjak, Rusina. 1986. Pedoman Pelayanan Perpustakaan. Bandung: Remaja Karya
Umar, Husein, 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Widjaja, A. W. 1993. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.
Edisi 1, Cet 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Yuni. 2009. Strategi promosi layanan perpustakaan
(http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layanan-perpustakaan/) diakses pada tanggal 15 Oktober 2015
Yusup, Pawit M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial Komunikasi Untuk
Perpustakaan Dan Informasi. Bandung : UNPAD
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Menurut Sugiono (2009, 15) metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,
suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data
yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
3.2 Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian, maka lokasi penelitian ini dilakukan di
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues, yang beralamat di jln.
H.MZ. Abidin, Bustanussalam kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.
Alasan memilih lokasi ini sebagai lokasi awal, karena lokasi tersebut tempat
informan memanfaatkan perpustakaan dan tempat kerja informan yang akan
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang secara langsung diperoleh oleh penulis
dari hasil wawancara dan observasi, pengamatan peneliti seperti sikap
dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama
melakukan interpretasi data.
2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari buku jurnal, majalah,
laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan:
3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak. Arikunto
(2012, 44). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam dan tersetruktur dengan menggunakan pedoman wawancara.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pustakawan yang
bekerja pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues dan anggota
perpustakaan yang pernah mendengarkan promosi perpustakaan melalui media
radio. Informan merupakan orang yang dapat memberikan keterangan mengenai
secara purposif. Menurut Sugiono (2010, 216) purposive sampling adalah “teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pertimbangan tertentu artinya
informan akan dipilih karena dianggap paling tahu tentang apa yang di harapkan.
No Informan Bagian Jumlah
1 Bapak Abd. Majid, S.Pd Kepala perpustakaan 1 orang
2 Ibu Sartika Dewi, A.Md Kepala Seksi pelayanan 1 orang
3 1. Bapak Andi Fitra Muhsi
2. Ibu PLH. Susanty, SE
Penanggung jawab promosi 2 orang
4 1. Sulastri
2. Mustaffa
3. Masda Fitri
4. Yulita
Pengguna perpustakaan yang
pernah mendengarkan promosi
perpustakaan melalui siaran
radio
4 orang
Penelitian ini dilakukan dengaan menentukan jumlah informan sebanyak
tujuh orang untuk diwawancarai, yang kemudian bisa saja bertambah, pemilihan
informan lebih menekankan pada kualitas pemahaman pada permasalahan yang
diteliti. Pemilihan informan dilakukan dengan melihat karakteristik tertentu sesuai
dengan pengetahuan informan didalam informasi yang dibutuhkan.
3.4.2 Observasi
Selain wawancara, tehnik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi. Menurut Arikunto (2002, 146) mendefinisikan bahwa observasi adalah
“kegiatan yang meliputi pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung ke
lapangan atau ke lokasi tempat penelitian yaitu pada Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.
3.4.3 Studi Dokumentasi
Selain melakukan wawancara dan observasi penulis juga melakukan studi
dokumentasi untuk menunjang kelengkapan data yaitu melalui pengumpulan
berbagai sumber informasi dan data melalui buku, artikel, dan jurnal ilmiah yang
mendukung penelitian ini.
3.5 Analisis Dokumen
Teknik analisis dokumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
triangulasi, untuk memperoleh gambaran lengkap tentang isi dokumen, dan untuk
menggumpulkan data sebagai informasi awal dan sekaligus sebagai acuan
terhadap informasi-informasi yang diproleh dari wawancara.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data diproleh dari wawancara, untuk memudahkan dalam analisis
data maka jawaban dari informan disortir, dihubungkan antara satu dengan yang
lainnya. Analisis data dilakukan untuk menemukan makna dari setiap data yang
terkumpul.
Menurut Sugiyono (2009, 338) “analisis data dalam penelitian kualitatif
terdiri dari beberapa alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi
1. Reduksi data
Reduksi data dapat diartikan sebagai merangkum, memilih hal-hal pokok,
kompleks, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu.
Pada reduksi data penulis melakukan pengelompokan hasil wawancara
sesuai dengan kategori yang telah penulis tentukan pada pedoman
wawancara yang membahas tentang promosi perpustakaan melalui media
radio pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.
2. Penyajian Data
Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks
naratif. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar
jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan penyederhanaan
informasi yang komplek ke dalam satuan bentuk yang disederhanakan dan
selektif. Penulis melakukan penyajian data dengan bentuk teks naratif
yang terdapat pada BAB IV hasil dan pembahasan dari penelitian.
3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Tahap selanjutnya setelah reduksi data dan penyajian data, maka dilakukan
verifikasi dari kegiatan sebelumnya dan dilanjutkan kepenarikan
kesimpulan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses interpretasi
data-data yang telah dikumpulkan dengan metode wawancara dan
dokumentasi sambil terus menerus melakukan pencocokan terhadap
3.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian kegiatan integral dari kegiatan
analisis data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
3.6.2 Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, perumusan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
secara kasar yang timbul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Data kualitatif
dapat diolah dengan berbagai cara yaitu melalui seleksi ketat, melalui ringkasan
atau uraian singkat, dan menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas.
3.6.3 Penyajian Data
Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks
naratif. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar
jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan penyederhanaan informasi
yang komplek ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif.
3.7 Penarikan Kesimpulan
Menarik kesimpulan verifikasi dari berbagai temuan data yang diproleh
selama proses penelitian berlangsung. Data akan diverifikasi setelah reduksi data
dan penyajian data yang kemudian akan dilakukan penarikan kesimpulan.
Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses menginterpretasikan
dokumentasi sambil terus melakukan pencocokan terhdap kesimpulan yang akan
dibuat.
3.8 Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data hasil wawancara dan
dokumentasi yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan (pemeriksaan)
keabsahan data. Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan
triangulasi dan ketekunan pengamatan.
3.8.1 Triangulasi
Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Metode triangulasi merupakan salah satu metode
yang paling umum di pakai dalam uji validitas penelitian kualitatif, triangulasi
dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan dan studi dokumentasi oleh
peneliti dalam mengamati kejadian fakta yang terdapat di lapangan. Adapun
teknik triangulasi yang digunakan dalam penlitian ini adalah:
1. Tringulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, hasil
wawancara dan hasil observasi yang peneliti lakukan pada Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues.
2. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa
berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan
menguji terkumpulnya data tersebut.
3. Triangulasi Metode
Penggunaan berbagai metode untuk penelitian suatu hal, seperti
metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode
observasi pada saat wawancara dilakukan.
3.8.2 Kekuatan Pengamatan
Ketekunan pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini melalui teknik
pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus yang diikuti dengan kegiatan
wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan Promosi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues telah melakukan
kegiatan promosi melalui media radio sejak perpustakaan pindah ke daerah
Bustanussalam tepatnya pada tahun 2012. Dan promosi dilakukan dua kali sehari
setiap hari Senin s/d Minggu pukul 09.00 WIB dan pukul 17.00 WIB dan khusus
pada hari Jumat diadakan siaran acara tanya jawab pada pukul 10.00 – 11.00 WIB
selama 1 jam topik yang dibahas dalam acara tanya jawab ini tentang
perpustakaan dalam rangka memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat
dan mengajak masyarakat untuk menggunakan fasilitas perpustakaan.
Saat ini Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues melakukan
kegiatan promosi melalui:
1. Media radio
2. Kompetisi dan lomba minat baca berita dan mengarang
3. Seminar perpustakaan
4. Pameran/bazar buku
5. Pamplet
4.2 Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini adalah pustakawan dan pengguna perpustakaan. Peneliti melakukan wawancara dengan 8 informan, dimana
dahulu. Setelah melakukan perkenalan terlebih dahulu barulah kemudian diminta
waktunya untuk bersedia diwawancarai. Adapun karakteristik dari para informan
[image:45.595.117.514.241.737.2]tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Informan
Kode Sumber Bagian Lokasi Wawancara
Hari/Tanggal
Wawancara
I1 Informan 1 Kepala
perpustakaan
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5
November dan 6
November 2015
I2 Informan 2 Kepala Seksi
pelayanan
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5
November dan 6
November 2015
I3 Informan 3 Penanggung
jawab
promosi
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5
November dan 6
November 2015
I4 Informan 4 Penanggung
jawab
promosi
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5
November dan 6
November 2015
I5 Informan 5 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5
November dan 6
November 2015
I6 Informan 6 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kamis dan Jum’at, 5
Kabupaten Gayo Lues November 2015
I7 Informan 7 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5
November dan 6
November 2015
I8 Informan 8 Pengguna
Perpustakaan
Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5
November dan 6
November 2015
Wawancara berlangsung secara informal. Wawancara dilakukan
berdasarkan pada pedoman wawancara dan wawancara mendalam (depth
interview). Pelaksanaan wawancara dilakukan secara substantif dimana
wawancara dilakukan tidak harus pada suatu tempat tertentu. Wawancara juga
dilakukan pada jam yang telah ditetapkan pada saat membuat janji untuk
wawancara. Suasana wawancara berlangsung alamiah, apa adanya, dan tidak
diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, begitu juga dengan bahasa yang
digunakan adalah bahasa informal. Isi wawancara berkembang sesuai dengan
jawaban yang diberikan informan.
4.3 Kategori
Setelah melakukan wawancara peneliti menyusun kerangka awal analisis
sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding, memilih data yang relevan
4.3.1 Waktu Pelaksanaan Promosi
Promosi adalah pelayanan untuk memperkenalkan fasilitas yang ada di
perpustakaan agar diketahui oleh masyarakat sekaligus menagajak masyarakat
untuk memanfaatkannya. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan promosi
perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3,
I4. Berikut adalah petikan wawancara mengenai waktu pelaksanaan promosi
melalui radio:
Pertanyaan 1: Sudah berapa lama Bapak/Ibu melakukan promosi
perpustakaan melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas:
“Sudah empat tahun, karena promosi perpustakaan dimulai pada awal tahun 2012”.
Pertanyaan 2: Dalam sehari, berapa kali promosi perpustakaan disiarkan di
radio?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas:
“Promosi perpustakaan disiarkan dua kali sehari, tepatnya pada pukul 10.00 WIB dan pukul 17.00 WIB”.
Informan I1 dan I3 menambahkan pada hari Jumat dilakukan siaran acara
tanya jawab selama 1 jam. Seperti pernyataan informan berikut:
“Pada hari Jumat pukul 10.00 – 11.00 WIB diadakan siaran acara tanya jawab selama 1 jam, agar masyarakat dapat menanyakan apa saja tentang perpustakaan kepada pustakawan yang bertanggung jawab atas promosi perpustakaan melalui radio”.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues telah melakukan kegiatan promosi melalui
dan pada hari Jumat pukul 10.00 – 11.00 WIB diadakan siaran acara tanya jawab
selama 1 jam tentang perpustakaan kepada pustakawan.
4.3.2 Tujuan Promosi
Sebelum melakukan promosi melalui radio terlebih dahulu perlu diketahui
apa tujuan melakukan promosi melalui siaran radio supaya dapat memudahkan
dalam mencapai hasil yang ingin dicapai. Tujuan dilakukannya promosi melalui
radio adalah untuk memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat agar
mengetahui keberadaan perpustakaan.
Setelah masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan diharapkan
masyarakat agar mengingat perpustakaan dan tertarik untuk menggunakan
layanan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkannya.
Untuk mengetahui tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka
peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, I4 I5, I6, I7, dan I8. Berikut adalah petikan
wawancara mengenai tujuan promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 1: Apasaja tujuan Bapak/Ibu melakukan promosi perpustakaan
melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I1, I2, I3, I4 mengenai pertanyaan diatas:
“Tujuan promosi perpustakaan melalui radio adalah memberitahukan perpindahan alamat perpustakaan yang dulu berada di kampung Sepang dan sudah berpindah ke Bustanussalam, mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan gemar membaca, memanfaatkan layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan”.
Dengan melakukan kegiatan promosi perpustakaan melalui media radio
maka pihak perpustakaan dapat mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai
informan I1, I2, I3, I4, Berikut adalah petikan wawancara mengenai tingkat
ketercapaian tujua