• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Adapun saran – saran yang dapat penulis kemukakan agar sekiranya dapat menjadi manfaat, yaitu:

1. Pemberdayaan masyarakat yang harus lebih terorganisir dengan baik, sehingga baik pemerintah maupun masyarakat dapat bertukar pendapat ketika menggali potensi dari destinasi wisata situ gintung

2. Masyarakat harus lebih aktif dan kreatif dalam melihat peluang yang ada, pemanfaatan bisa berupa pembangunan gapura yang menarik untuk swafoto pengunjung, pemusatan lahan parkir agar pengunjung yang masuk bisa terorganisir dengan rapih, dan mengajak kelurahan atau pemerintah kota untuk merespon antusiasme masyarakat dalam perkembangan ekonomi yang didapat dari pemanfaatan destinasi wisata situ gintung.

3. Pembuatan tim khusus pengembangan destinasi wisata situ gintung apabila kelurahan maupun pemerintah kota belum dapat berfokus pada pengembangan wisata tersebut.

Buku Profil Kelurahan Cirendeu.

Data dan Statistik Bidang Sosial Kota Tangerang Selatan Tahun 2018

Ekawarna & Fachruddiansyah, (2010) Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta:

Gaung Persada.

Fatoni, Nur.S. Pengantar Ilmu Ekonomi. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014).

Fauzia, I. Y., & Riyadi, A. K., Prinsip dasar ekonomi islam perspektif maqashid al-syari’ah. (Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2014)

Hutomo, Mardi.Y. (2000) Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi:

Tinjauan teoritik dan Implementasi.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

https://www.google.co.id/amp/s/kbbi.web.id/hipotesis.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hipotesis

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Survei

https://www.tangerangselatankota.go.id/main/statistik/bidang_statistik/1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Situ_Gintung

Ikit,H. & Ariyanto, M. Saleh, Jual Beli Dalam Perspektif Islam. (Yogyakarta, Penerbit Gava Media, 2018)

Ilham, D., Strategi pemasaran produk simpanan pelajar baitul maal wa tamwil al;jibaal cirendeu tangerang selatan. (Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta FAI, 2019).

Kemendikbud. (2018). Kamus besar Bahasa indonesia. (https://kbbi.web.id/daya).

Kurniawan, P. & Budi, M.K.S (2015) Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Aisyah, L. F., (2011) Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim, Jakarta.

Mahasiswa Ekonomi Islam Semester Dua Universitas yudharta Pasuruan. (2012) Pengantar Ekonomi Islam. Pasuruan: Kurnia Advertising.

Mardani, Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi Syariah. (Jakarta, PT Rajagrafindo persada, 2011)

Menteri Hukum dan HAM, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009, (Jakarta, 2009)

Ningsih, Pedagang Warung, Wawancara pribadi, Cirendeu, 21 Agustus 2019

Papan Monografi Kelurahan yang terpasang di dinding kantor kelurahan (Cirendeu, 20 Agustus 2019)

Pusat pengkajian dan pengembangan ekonomi islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia. (2008) Ekonomi Islam. Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.

Raharja, P. & Manurung, M., (2014). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &

Makroekonomi). Jakarta: Lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas Indonesia.

Rusdin, (2016) Dampak Pengembangan Wisata Bahari Pantai Toronipa Terhadap Perekonomian Masyarakat di Kelurahan Toronipa Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, Kendari.

Sari, A. P. (2011) Pengembangan obyek wisata goa tabuhan dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Surakarta.

Satori, D. dan Komariah, Aan. Metodologi penelitian kualitatif. (Bandung, ALFABETA, cv.,2011).

Triyanto, Wawancara Pribadi, Cirendeu, 21 agustus 2019 Fadlianta, W. Wawancara pribadi, Cirendeu, 20 Agustus 2019

Zaenudin, H.M. (2014) Asal usul kota di Indonesia tempo doeloe. Jakarta, PT.

Zaytuna Ufuk Abadi.

Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, 15412

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Maret 1997

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

No. Telp : 089523315316

E-mail : dirga.syaputra@gmail.com

Pendidikan

 2003 – 2009 : SD N Kampung Utan I

 2009 – 2012 : SMP N 3 Tangerang Selatan

 2012 – 2015 : SMA N 10 Tangerang Selatan

 2015 – 2020 : Universitas Muhammadiyah Jakarta Pengalaman Organisasi

 2013 – 2014 : Ketua Ekskul Pencak Silat SMA N 10

 2015 – Sekarang : Anggota Ls. Tera’senja

 2015 – Sekarang : Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa FAI

 2016 – 2017 : Kabid. Humas Ls. Tera’Senja

 2017 – 2018 : Kabid. Organisasi Ls. Tera’senja

 2018 – 2019 : Ketua Umum DPM FAI UMJ

Tempat dan waktu : Kantor kelurahan cirendeu pada 20 Agustus 2019

1. Pada kawasan situ gintung khususnya sekitar danau situ gintung terdapat berapa rw/rt yang paling dekat dengan kawasan tersebut ?

“di kelurahan cirendeu sendiri terdapat 11 RW yang berbatasan dengan kelurahan pisangan dan kelurahan lebak bulus, kalau untuk sekitar wilayah danau situ gintung itu ada sekitar 6 RW yang berbatasan langsung dengan danau atau destinasi wisata situ gintung yaitu, RW 4, 5, 9, 7, 8, dan 11.”

2. Untuk warga yang tinggal di RW tersebut khususnya yang tinggal disekitar danau situ gintung, apa mata pencaharian mayoritas warga disana ?

“sebagian besar warga disekitar memiliki pekerjaan yang macam-macam tapi yang paling banyak atau mayoritas adalah pekerjaan buruh, ada juga yang berjualan atau wirausaha dagang.”

3. Apakah masyarakat sekitar memanfaatkan danau atau destinasi wisata situ gintung sebagai sumber mata pencaharian ?

“kalau dibilang sebagai sumber mata pencaharian bisa dikatakan mungkin iya, karena memang banyak masyarakat yang berjualan disekitar kawasan tersebut, apalagi banyak juga masyarakat yang berjualan disana secara musiman, maksudnya adalah mereka berjualan pada hari minggu yang memang banyak pengunjung pada hari tersebut. Nah, kalau untuk nelayan atau peternak ikan itu tidak ada, memang ada warga yang memancing atau menjala ikan tetapi itu bukan sebagai sumber pencaharian utama mereka”

4. Untuk warga yang membuka usaha seperti rumah makan atau cafe, lalu warung,dll. bagaimana dengan perizinannya pada kelurahan ? apakah ada surat izinnya atau bagaimana ?

diterbitkan oleh pemerinyah daerah. Karena pemerintah pusat membuka peluang bagi masyarakat untuk melakukan usaha kreatif.”

5. Sebelum situ gintung mengalami perbaikan/pembugaran pasca bencana jebolnya tanggul situ gintung, apakah usaha dagang baik berupa warung, atau cafe yang dilakukan masyarakat tersebut sudah ada dari dulu atau justru baru ada semenjak pembugaran dilakukan pada situ gintung ?

“kalau dikatakan semakin bertambah lagi lagi itu musiman khususnya pada hari sabtu dan minggu itu memang pedagang kaki lima atau warung warung yang berada dirumah warga banyak yang buka pada hari hari itu saja, tapi kalau dikatakan dari dulu itu memang tidak sebanyak sekarang, karena ini memang sudah menjadi daerah wisata seperti untuk joging, memancing, dan lainnya, jadi banyak warga yang memanfaatkan dengan membuka warung dagang, ataupun cafe.”

6. Bagaimanakah dengan pihak kelurahan dalam mengambil andil pemanfaatan situ gintung untuk warga/masyarakat sekita ?

“Memang kita sering melakukan perawatan atau penjagaan kawasan situ gintung dibantu dengan masyarakat dalam hal ini seperti kerja bakti, beres-beres untuk kebersihan situ gintung. Kalau dalam hal pemberdayaan masyarakat seperti penyediaan lahan usaha kami sudah berkoordinasi dan akan bekerja sama dengan pemkot untuk membuka foodcourt, dan penataan lahan usaha kedepannya”

7. Bagaimana dengan tingkat pengangguran di kelurahan Cirendeu khususnya dikawasan sekitar situ gintung jika dilihat dari sebelum dan pasca pembugaran situ gintung, apakah mengalami kenaikan atau justru berkurang tingkat penganggurannya ?

“kalau pengangguran cenderung berkurang, karena banyak masyarakat yang sudah memiliki usaha usaha dagang, cafe, bahkan kepemudaan

dalam pengawasan agar tidak salah jalan untuk anak anak mudanya, yang penting dari kelurahan masih mengkontrol mereka dan juga sebagai pendapatan mereka ketimbang salah jalan. Apalagi pada tahun 2020 destinasinya akan lebih terbentuk dari kementrian PUPR pusat akan ikut mengembangkan kawasan wisata situ gintung.”

8. Bagaimana upaya pemkot dan kelurahan dalam pengembangan destinasi wisata situ gintung ?

“Upaya dari pemkot dengan kita adalah penataan kembali, dan perawatan pada situ gintung rutin setiap tahunnya, dan dari pemkot juga sering melakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar untuk menambah wawasan warga seperti sosialisasi tentang pemanfaatan sampah, bank sampah setiap RW, dan banyak lagi.”

9. Banyaknya warga yang berjualan atau dagang di kawasan tersebut, apakah dari pihak kelurahan melakukan pengawasan atau kontroling pada produk yang dijual warga sekitar ? seperti miras dan lainnya ?

“kalau tindakan khusus memang tidak ada, tetapi kami melakukan kontroling dan berkoordinasi dengan keamanan baik pihak kepolisian ataupun keamanan ditiap desa setiap malam minggu untuk melakukan pengawasan, dan memang pedagang atau warung warung itu tidak diperbolehkan menjual hal hal seperti itu.”

”Sudah lumayan lama, dari sebelum situ gintung bagus saya sudah disini, saya lupa tahunnya”

2. Sejak kapan bapak/ibu mulai berjualan di sini ?

“saya kalau jualan sudah lebih dari 5 tahun, tapi kalau di kawasan ini baru baru ini semenjak dibagusin, yah kurang lebih 5 tahun terakhir”

3. Usaha produk/jasa apa yang bapak/ibu tawarkan ?

“saya jualan keliling, kopi, es, minuman, jualannya make sepeda keliling kawasan sini aja”

4. Sebelum memulai usaha, pekerjaan apa yang bapak/ibu kerjakan ?

“dulu sebelum usaha begini saya kerja buruh, sekarang kerjanya dagang”

5. Berapa penghasilan perbulan dari hasil jualan bapak/ibu ?

“penghasilan harian aja saya gak nentu, kadang seratus ribu kadang dua ratus ribu, sekitar segitu lah tapi kalo hari rame kaya sabtu sama minggu itu lumayan penghasilannya”

6. Dibandingkan dulu saat berjualan ditempat lain/sebelum berjualan disisni dengan sekarang setelah berjualan disini bagaimana penghasilannya ? apakah cenderung lebih banyak dulu atau sekarang ?

“kalau dibandingkan dulu yaa sekarang lebih mending”

Tempat dan waktu : Kawasan situ gintung pada 21 Agustus 2019 1. Sudah berapa lama bapak/ibu tinggal dikawasan situ gintung ?

”saya asli sini, dari kecil saya sudah tinggal di sekitar kawasan ini, tapi saya diatas bukan dibawah deket tanggul”

2. Sejak kapan bapak/ibu mulai berjualan di sini ?

“saya jualan udah lama, dulu sebelum jebol saya jualan deket tambak ikan, kan dulu ada tambak ikan di danau ini, tapi pasca jebol saya geser dikit jualannya tetep dipinggir danau”

3. Usaha produk/jasa apa yang bapak/ibu tawarkan ?

“ya jualan gini aja dari dulu, kopi, rokok, mie instan, roti, jajanan warung intinya yang saya jual”

4. Sebelum memulai usaha, pekerjaan apa yang bapak/ibu kerjakan ?

“udah dari dulu emang jualan ibu saya, saya nerusin jualan”

5. Berapa penghasilan perbulan dari hasil jualan bapak/ibu ?

“kalau penghasilan saya harian itu kisaran 200 ribu sampe 250rb, tapi kalau hari libur sabtu dan minggu bisa sampai 300 ribu”

6. Dibandingkan dulu saat berjualan ditempat lain/sebelum berjualan disisni dengan sekarang setelah berjualan disini bagaimana penghasilannya ? apakah cenderung lebih banyak dulu atau sekarang ?

“dulu sebelum jebol itu rata rata pembelinya yang kerja di tambak ikan, jadi penghasilannya dari mereka aja, sekarang setelah jebol dan diperbaiki mendingan, karena pembelinya dari pengunjung yang dateng atau yang sekedar nongkrong”

EKONOMI ISLAM

SKRIPSI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2019

NAMA : DIRGA HERDIAN SYAPUTRA NPM : 2015570063

Narasumber : Win Fadlianta, S.Kom selaku Lurah Cirendeu Tempat dan waktu : Kantor kelurahan cirendeu pada 20 Agustus 2019

1. Pada kawasan situ gintung khususnya sekitar danau situ gintung terdapat berapa rw/rt yang paling dekat dengan kawasan tersebut?

2. Untuk warga yang tinggal di RW tersebut khususnya yang tinggal disekitar danau situ gintung, apa mata pencaharian mayoritas warga disana?

3. Apakah masyarakat sekitar memanfaatkan danau atau destinasi wisata situ gintung sebagai sumber mata pencaharian?

4. Untuk warga yang membuka usaha seperti rumah makan atau cafe, lalu warung,dll. bagaimana dengan perizinannya pada kelurahan? Apakah ada surat izinnya atau bagaimana?

5. Sebelum situ gintung mengalami perbaikan/pembugaran pasca bencana jebolnya tanggul situ gintung, apakah usaha dagang baik berupa warung, atau

situ gintung untuk warga/masyarakat sekita?

7. Bagaimana dengan tingkat pengangguran di kelurahan Cirendeu khususnya dikawasan sekitar situ gintung jika dilihat dari sebelum dan pasca pembugaran situ gintung, apakah mengalami kenaikan atau justru berkurang tingkat penganggurannya?

8. Bagaimana upaya pemkot dan kelurahan dalam pengembangan destinasi wisata situ gintung?

9. Banyaknya warga yang berjualan atau dagang di kawasan tersebut, apakah dari pihak kelurahan melakukan pengawasan atau kontroling pada produk yang dijual warga sekitar? Seperti miras dan lainnya?

Narasumber : Triyanto selaku pedagang keliling dan warga sekitar Tempat dan waktu : Kawasan situ gintung pada 21 Agustus 2019

1. Sudah berapa lama bapak/ibu tinggal dikawasan situ gintung?

2. Sejak kapan bapak/ibu mulai berjualan di sini?

3. Usaha produk/jasa apa yang bapak/ibu tawarkan?

4. Sebelum memulai usaha, pekerjaan apa yang bapak/ibu kerjakan?

5. Berapa penghasilan perbulan dari hasil jualan bapak/ibu?

Narasumber : Ningsih selaku pemilik sekaligus penjaga warung Tempat dan waktu : Kawasan situ gintung pada 21 Agustus 2019 1. Sudah berapa lama bapak/ibu tinggal dikawasan situ gintung?

2. Sejak kapan bapak/ibu mulai berjualan di sini?

3. Usaha produk/jasa apa yang bapak/ibu tawarkan?

4. Sebelum memulai usaha, pekerjaan apa yang bapak/ibu kerjakan?

5. Berapa penghasilan perbulan dari hasil jualan bapak/ibu?

6. Dibandingkan dulu saat berjualan ditempat lain/sebelum berjualan disisni dengan sekarang setelah berjualan disini bagaimana penghasilannya? Apakah cenderung lebih banyak dulu atau sekarang?

Dokumen terkait