• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk siswa SMK Negeri 3 Surakarta

Siswa yang memiliki tingkat kematangan karir yang sedang supaya lebih mampu menyadari serta menerima bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki untuk kemudian dikembangkan dan diaplikasikan pada bidang yang sesuai. Siswa perlu lebih aktif dalam mencari informasi persyaratan karir yang diharapkan, sehingga siswa akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk memasuki bidang pekerjaan tersebut. Siswa juga perlu memikirkan dan merencanakan karir sejak dini, sehingga mereka akan lebih mampu membuat keputusan karir yang bijaksana.

2. Untuk pihak SMK Negeri 3 Surakarta

Sekolah dapat mengadakan pelatihan untuk meningkatkan harga diri dan motivasi berprestasi pada siswa, karena harga diri dan motivasi berprestasi yang tinggi akan dapat meningkatkan kematangan karir pada siswa. Guru, khususnya guru BK, perlu memberikan informasi karir sebanyak-banyaknya

serta memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memilih karir.

3. Untuk orangtua

Orangtua perlu menghormati dan menghargai pilihan karir anaknya serta tidak memaksakan pilihan karir kepada anaknya. Orangtua dapat memberikan fasilitas kepada anak remajanya dalam rangka mencapai kematangan karir, misalnya dengan cara memberikan kursus atau pelatihan kerja yang sesuai dengan bakat dan minat anak.

4. Untuk peneliti selanjutnya

Untuk peneliti lain yang tertarik dengan kematangan karir pada remaja, maka dapat memperluas ruang lingkup penelitian, mengadakan penelitian di lokasi yang berbeda, serta menggunakan variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

103

DAFTAR PUSTAKA

Amadi, C.C., Joshua, M.T., & Asagwara, C.G. 2007. Assessment of the Vocational Maturity of Adolescent Students in Owwerri Education Zone of Imo State, Nigeria. J. Hum. Ecol., 21, 4, 257-263.

As’ad, M. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.

Atwater, E. 1983. Psychology of Adjustment: Personal Growth in a Changing World. Englewood Cliffs: Prentice-Hall Inc.

Ayad. 2007. Urgensi Perencanaan Studi dan Masa Depan. Internet.

www.petamasadepanku.net. Diakses 12 Maret 2011.

Azwar, S. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. 2011. Keadaan Ketenagakerjaan Februari 2011. Internet. www.bps.go.id. Diakses 22 April 2011.

Baron, R.A. & Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Jilid 1 (penerjemah Ratna Djuwita, dkk.). Jakarta: Erlangga.

Branden, N. 1994. The Six Pillars of Self-Esteem. New York: Bantam Books. _________. 1992. The Power of Self-Esteem. New York: Bantam Books.

Brown, S.D. & Lent, R.W. 2005. Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to Work. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Coertse, S. & Schepers, J.M. 2004. Some Personality and Cognitive Correlates of Career Maturity. Journal of Industrial Psychology, 30 (2), 56-73.

Coopersmith, S. 1967. The Antecedents of Self-Esteem. San Francisco: W.H. Freeman and Company.

Crites, J.O. 1969. Vocational Psychology: The Study of Vocational Behavior and Development. New York: McGraw-Hill Book Company.

Crocker, J. & Park, L.E. 2004. The Costly Pursuit of Self-Esteem. Psychological Bulletin. Vol. 130, No. 3, 392-414.

Davidoff, L.L. 1991. Psikologi: Suatu Pengantar Jilid 2 (penerjemah Mari Juniati). Jakarta: Erlangga.

Dhillon, U. & Kaur, R. 2005. Career Maturity of School Children. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology. Vol. 31, No. 1-2, 71-76.

Endi. 2009. Peranan Sekolah dalam Karier. Internet. www.go-kerja.com. Diakses 6 Maret 2011.

Frey, D. & Carlock, C.J. 1984. Enhancing Self-Esteem. Indiana: Accelerated Development, Inc.

Fuhrmann, B.S. 1985. Adolescence, Adolescents. Toronto: Little, Brown, and Company.

Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: P.T. Refika Aditama.

Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gonzalez, M.A. 2008. Career Maturity: a Priority for Secondary Education.

Electronic Journal of Research in Educational Psychology. No. 16, Vol. 6 (3), 749-772.

Gunarsa, S.D. dan Gunarsa, Y.S.D. 1995. Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: P.T. BPK Gunung Mulia.

Hadi, S. 2001. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi. Handoko, T.H. 1986. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Havighurst, R.J. 1984. Perkembangan Manusia dan Pendidikan (penerjemah Firmansyah). Jakarta: Jemmars.

Hayadin. 2005. Pengambilan Keputusan untuk Profesi pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah (Survei pada SMA, MA, dan SMK di DKI Jakarta).

Internet. www.petamasadepanku.net. Diakses 10 Maret 2011.

Helmreich, R.L., Sawin, L.L., & Carsrud, A.L. 1986. The Honeymoon Effect in Job Performance: Temporal Increases in the Predictive Power of Achievement Motivation. Journal of Applied Psychology. Vol. 71, No. 2, 185-188.

Holland, J.L. 1966. The Psychology of Vocational Choice. Toronto: Blaisdell Publishing Company.

Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (penerjemah Istiwidayati dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.

Indrawijaya, A.I. 2000. Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Jersild, A.T., Brook, J.S., & Brook, D.W. 1978. The Psychology of Adolescence.

Kerka, S. 1998. Career Development and Gender, Race, and Class. ERIC Digest

No. 199.

Komandyahrini, E dan Hawadi, R.A. 2008. Hubungan Self-Efficacy dan Kematangan dalam Memilih Karir Siswa Program Percepatan Belajar (Penelitian pada SMAN 81 Jakarta dan SMA Labschool Jakarta). Gifted Review: Jurnal Keberbakatan dan Kreativitas. Vol. 02, No. 01, 1-12.

Levinson, E.M., Ohler, D.L., Caswell, S., & Kiewra, K. 1998. Six Approaches to the Assessment of Career Maturity. Journal of Counseling and Development. 76, 4, 475-482.

Manrihu, M.T. 1988. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

McClelland, D.C. 1987. Memacu Masyarakat Berprestasi: Mempercepat Laju Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Motif Berprestasi

(penerjemah: Siswo Suyanto dan Wihelmus W). Jakarta: Intermedia.

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R. 2004. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Patton, W., Bartrum, D.A., & Creed, P.A. 2004. Gender Differences for Optimism, Self-Esteem, Expectations, and Goals in Predicting Career Planning and Exploration in Adolescents. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 4 (3), 193-209.

Patton, W.A. & Lokan, J. 2001. Perspectives on Donald Super’s Construct of Career Maturity. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 1 (1/2), 31-48.

Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Rao, M.S. 2003. Achievement Motivation and Achievement in Mathematics. New Delhi: Discovery Publishing House.

Ratnawati, M. dan Sinambela, F.C. 1996. Hubungan antara Persepsi Anak terhadap Suasana Keluarga, Citra Diri, dan Motif Berprestasi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas V SD Ta’miriyah Surabaya. Anima: Indonesian Psychological Journal. Vol. XI, No. 42, 202-227.

Rice, F.P. & Dolgin, K.G. 2002. The Adolescent: Development, Relationships, and Culture. Boston: Allyn and Bacon.

Santrock, J.W. 2007. Child Development: Perkembangan Anak (penerjemah Mila Rachmawati dan Anna Kuswanti). Jakarta: Erlangga.

___________. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja (penerjemah Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih). Jakarta: Erlangga.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.

Sarwono, S.W. dan Meinarno, E.A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Savickas, M.L. 2001. A Developmental Perspective on Vocational Behaviour: Career Patterns, Salience, and Themes. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 1, 49-57.

Setiawan, J.L. 2005. Building Self-Esteem in the Early Years. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi. Nomor 20, Tahun X, 134-140.

Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Soeramto. 1997. Standardisasi SRH Tes Motif Prestasi. Jurnal Psikologi No. 1, 62-70.

Sukardi, D.K. 1987. Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sukmadinata, N.S. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

Super, D.E. 1980. A Life-Span, Life-Space Approach to Career Development.

Journal of Vocational Behavior, 16, 282-298.

Syahrul dan Jamaluddin. 2007. Kematangan Vokasional Mahasiswa Program D-3 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Jurnal PTM. Volume 7, No. 1, 36-44.

Tambunan, R. 2001. Harga Diri Remaja. Internet. www.e-psikologi.com. Diakses 21 Maret 2011.

Thornburg, H.D. 1982. Development in Adolescence. California : Brooks/Cole Publishing Company.

Ubaydillah. 2007. Berapakah Harga Diri Anda? Internet. www.e-psikologi.com. Diakses 21 Maret 2011.

Wahyono, T. 2002. Program Keterampilan Hidup (Life Skills Program) untuk Meningkatkan Kematangan Vokasional Siswa. Anima: Indonesian Psychological Journal. Vol. 17, No. 4, 385-393.

Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.

Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: P.T. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yulia, M. 1999. Dukungan Orangtua terhadap Keputusan Karir Remaja dan Status Keputusan Karir Remaja. Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 1, No. 1, 20-39.

108

LAMPIRAN A

SKALA UJI-COBA (TRY-OUT)

1.

Skala Kematangan Karir pada Remaja

2.

Skala Harga Diri

Kepada :

Yth. Siswa-siswi Kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta

Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya, Yulianti Kusuma Dewi, mahasiswi tingkat akhir Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, memohon bantuan Saudara untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi skala dalam kegiatan penelitian (skripsi).

Perlu Saudara ketahui, bahwa skala ini bukanlah suatu tes, sehingga tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban adalah benar apabila sesuai dengan keadaan diri Saudara yang sesungguhnya. Jawaban yang Saudara berikan akan dirahasiakan dan sama sekali tidak akan mempengaruhi apa pun, sehingga Saudara tidak perlu merasa khawatir atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban dan jangan ada pernyataan yang terlewatkan. Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan teliti.

2. Setiap pernyataan disertai dengan empat pilihan jawaban sebagai berikut :

SS : Jika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan diri Saudara

S : Jika pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan diri Saudara

TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan diri Saudara

STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan diri Saudara

3. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara sebenarnya dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Saudara pilih. Contoh:

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya senang menolong orang lain. X

Apabila Saudara ingin mengubah jawaban, maka cara penggantiannya adalah dengan memberikan tanda (=), kemudian pilihlah jawaban yang menurut Saudara lebih sesuai dengan keadaan Saudara. Contoh :

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya senang menolong orang lain. X X

4. Jawaban yang Saudara pilih adalah benar apabila sesuai dengan kondisi Saudara yang sebenarnya.

5. Jawaban yang Saudara berikan akan dirahasiakan dan sama sekali tidak akan mempengaruhi apa pun.

6. Setelah semua pernyataan selesai dijawab, maka telitilah kembali jawaban Saudara dan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.

7. Sebelum menjawab, isilah terlebih dahulu identitas Saudara pada tempat yang telah disediakan.

SKALA 1

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban SS S TS STS

1 Saya telah menyusun segala hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita saya. 2 Dengan adanya informasi dunia kerja, saya lebih

mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan. 3 Saya senang bertanya kepada orang lain tentang

berbagai informasi pekerjaan yang tersedia saat ini.

4 Saya akan memilih pekerjaan dengan gaji yang besar, meskipun keahlian saya kurang sesuai untuk pekerjaan tersebut.

5 Keadaan perekonomian negara yang tidak stabil membuat saya ragu dapat memasuki pekerjaan yang saya inginkan.

6 Saya akan memikirkan persiapan bekerja setelah lulus sekolah.

7 Saya akan menyerahkan pilihan pekerjaan kepada orangtua.

8 Saya merasa tidak perlu memikirkan pekerjaan untuk masa depan, karena hal tersebut tidak dapat diketahui secara pasti.

9 Informasi dunia kerja tidak terlalu penting untuk masa depan saya.

10 Saya memahami keterampilan dan keahlian yang saya miliki.

11 Membicarakan kondisi dunia kerja dengan orang lain hanya membuang-buang waktu saya.

Identitas Diri

Nama (boleh inisial) : Jenis kelamin :

12 Dengan mengikuti kursus di luar jam sekolah, maka saya akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk bekerja.

13 Saya mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus sekolah nanti.

14 Gaji yang besar bukanlah pertimbangan utama saya dalam memilih pekerjaan.

15 Saat ini belum waktunya bagi saya untuk mencari informasi pekerjaan.

16 Saya memahami keterampilan yang harus saya kuasai untuk menunjang pekerjaan saya di masa depan.

17 Saya mampu menentukan pilihan pekerjaan tanpa bantuan orang lain.

18 Saya tetap memikirkan pekerjaan untuk masa depan, meskipun minat saya akan berubah. 19 Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang

sesuai dengan keahlian yang saya miliki. 20 Saya senang berdiskusi dengan orang lain

mengenai langkah yang harus saya tempuh untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

21 Saya tidak yakin dengan keterampilan dan keahlian saya untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan.

22 Saya akan mengikuti kursus keterampilan yang dapat menunjang pekerjaan saya di masa depan. 23 Saya pasrah dengan pekerjaan saya di masa depan,

karena segalanya bergantung pada takdir. 24 Saya senang mencari informasi lowongan

pekerjaan dari berbagai media massa.

25 Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya tekuni di sekolah tidak banyak membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. 26 Mencoba adalah hal terpenting dalam bekerja,

sehingga tidak perlu banyak berpikir tentang keahlian yang dimiliki.

27 Saat ini masih terlalu dini bagi saya untuk

memikirkan pekerjaan yang akan ditekuni di masa depan.

28 Menurut saya, persyaratan yang diajukan oleh tempat kerja hanya sebagai formalitas saja. 29 Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan

menjadi bekal dalam memasuki dunia kerja. 30 Saya malu bertanya kepada orang lain mengenai

informasi dunia kerja.

31 Saya khawatir akan mengalami kegagalan jika saya sendiri yang menentukan pilihan pekerjaan. 32 Banyaknya jumlah pengangguran membuat saya

malas kuliah atau pun mengikuti kursus keterampilan.

33 Saya siap menghadapi segala risiko yang berkaitan dengan pekerjaan yang saya pilih.

34 Saya memahami segala persyaratan di bidang pekerjaan yang ingin saya tekuni.

35 Dengan menyusun segala hal yang harus dilakukan di masa depan, maka saya selangkah lebih maju dalam menuju keberhasilan.

36 Saya merasa cukup mendengarkan informasi pekerjaan dari orang lain, sehingga tidak perlu mencarinya sendiri.

37 Saya merasa yakin dengan pekerjaan yang saya pilih untuk masa depan.

38 Saya senang mengisi waktu liburan dengan bekerja part-time (paruh waktu).

39 Saya menyenangi pembicaraan mengenai dunia kerja.

40 Saya memahami tugas-tugas yang harus dilakukan pada pekerjaan yang saya inginkan.

41 Pekerjaan yang saya inginkan tidak sesuai dengan keahlian yang saya miliki.

42 Masa sekolah adalah masa yang menyenangkan untuk bermain daripada memikirkan pekerjaan untuk masa depan.

43 Saya senang membaca informasi pekerjaan yang ditempel di papan pengumuman sekolah.

44 Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya tekuni di sekolah menjadi pertimbangan utama dalam memilih pekerjaan.

45 Saya merasa tidak perlu meningkatkan

keterampilan, karena dengan penampilan yang menarik maka saya dapat bekerja sesuai dengan keinginan.

46 Saya belum menentukan pekerjaan yang akan ditekuni, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.

47 Keterampilan yang saya miliki tidak menjamin keberhasilan pada pekerjaan yang saya tekuni di masa depan.

48 Membicarakan pekerjaan dengan orang lain membuat saya semakin bingung menentukan pekerjaan untuk masa depan.

49 Menurut saya, informasi pekerjaan hanya diperlukan oleh siswa yang sudah lulus. 50 Saya akan merasa puas ketika mendapatkan

pekerjaan, meskipun kurang sesuai dengan keahlian saya.

51 Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan menentukan keberhasilan pada pekerjaan yang saya tekuni di masa depan.

52 Saya lebih senang bermain daripada mencari informasi pekerjaan.

53 Saya ingin menekuni pekerjaan tertentu, sehingga saya memasuki program keahlian (jurusan

pendidikan) ini.

54 Pekerjaan yang dipilihkan orang lain lebih

menjanjikan keberhasilan daripada pekerjaan yang saya pilih sendiri.

55 Saya yakin dapat meraih pekerjaan yang saya inginkan tanpa bergantung pada orang lain. 56 Untuk meningkatkan keterampilan, saya akan

mengikuti kursus sesuai dengan minat saya. 57 Meskipun banyak saingan, saya akan tetap

memasuki bidang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian.

58 Saya senang mencari informasi mengenai hal-hal yang dapat menunjang pekerjaan yang saya inginkan.

59 Saya akan memilih jenis kursus di luar jam sekolah sesuai dengan pilihan teman-teman. 60 Saya tidak mengalami banyak kesulitan dalam

menentukan pekerjaan untuk masa depan. 61 Pekerjaan yang saya minati di luar batas

kemampuan saya.

62 Mengikuti kursus keterampilan di luar jam sekolah hanya akan mengganggu waktu belajar saya. 63 Saya bingung memilih pekerjaan, karena jenis

SKALA 2

No. Pernyataan

Pilihan Jawaban SS S TS STS

1 Saya merasakan diri saya sebagai orang yang berarti.

2 Saya adalah orang yang pantang menyerah. 3 Ketika saya menghadapi masalah, saya merasa

bahwa keluarga kurang mempedulikannya. 4 Apabila memungkinkan, banyak hal dalam diri

saya yang ingin saya ubah.

5 Saya merasa disayangi oleh banyak orang. 6 Saya merasa tidak perlu menghormati orang lain

yang sudah banyak menyakiti perasaan saya. 7 Saya merasakan bahwa tidak banyak yang dapat

dibanggakan dari diri saya.

8 Ketika berbicara di depan kelas, saya tetap merasa percaya diri.

9 Saya merasa dapat mengerjakan tugas sebaik yang dilakukan teman-teman.

10 Apabila tidak diminta, saya merasa tidak perlu bicara yang sebenarnya.

11 Saya merasa puas dengan diri saya. 12 Saya senang melamun.

13 Saya merasakan diri saya populer di antara teman- teman.

14 Saya merasa dapat mengambil keputusan tanpa mengalami banyak kesulitan.

15 Saya merasa bahwa teman-teman tidak peduli dengan keadaan saya.

16 Saya percaya bahwa apabila kita menghargai orang lain maka orang lain akan menghargai kita. 17 Saya merasa gugup ketika berbicara di depan

kelas.

18 Saya tidak yakin bahwa segala sesuatu yang saya lakukan akan berhasil.

19 Saya merasakan diri saya berguna bagi orang lain. 20 Saya mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan

21 Saya merasa sulit akrab dengan orang yang baru dikenal.

22 Saya adalah orang yang terbiasa untuk berbicara apa adanya.

23 Saya merasa sulit menemukan kelebihan yang mungkin saya miliki.

24 Saya ingin dilahirkan kembali sebagai orang yang berbeda dengan diri saya saat ini.

25 Orangtua memberikan pujian ketika saya mampu meraih prestasi yang baik.

26 Saya merasa sulit berbuat baik kepada orang lain, karena tidak semua orang yang saya kenal berbuat baik kepada saya.

27 Tidak menyenangkan menjadi orang seperti saya. 28 Apabila memiliki sesuatu yang ingin dikatakan,

saya biasanya langsung mengatakannya. 29 Saya bangga dengan kemampuan yang saya

miliki.

30 Saya senang memberikan laporan palsu mengenai hasil tes di sekolah.

31 Saya tidak ingin menjadi orang lain.

32 Saya mudah khawatir apabila peristiwa yang terjadi tidak sesuai dengan perkiraan saya.

33 Orangtua tidak senang memaksakan kehendaknya kepada saya.

34 Saya merasa tidak perlu mengkhawatirkan apa pun dalam hidup saya.

35 Saya merasa bahwa orang lain lebih disenangi daripada saya.

36 Saya senang berteman dengan siapa saja, walaupun dengan orang yang baru dikenal. 37 Saya biasanya tidak mengetahui apa yang harus

dikatakan kepada orang lain.

38 Tugas yang diberikan oleh guru, saya rasakan sulit untuk dikerjakan.

39 Saya sebaik penilaian orang lain.

40 Saya merasa mudah bersemangat kembali setelah mengalami kegagalan.

41 Saya merasa teman-teman tidak dapat memahami perasaan saya.

42 Menurut saya, berbohong adalah perbuatan yang tidak perlu dilakukan.

43 Saya rasa segala sesuatu dalam hidup saya sangat sulit.

44 Saya senang membayangkan diri saya sebagai orang lain.

45 Ketika saya melakukan kesalahan, orangtua menasihati dengan memberikan penjelasan mengenai kesalahan yang saya lakukan.

46 Menurut saya, mencela orang lain perlu dilakukan apabila orang tersebut telah banyak menyakiti saya.

47 Saya merasa bahwa penampilan saya membosankan.

48 Teman-teman biasanya mengikuti ide atau gagasan saya.

49 Kemampuan yang saya miliki sehebat kemampuan yang dimiliki orang lain.

50 Saya senang berkata tidak jujur apabila ditanya mengenai cita-cita supaya saingan saya berkurang. 51 Saya ikhlas menerima keadaan diri saya seperti

apa adanya.

52 Semangat saya menurun ketika berada di sekolah. 53 Saya merasa bahwa orangtua memahami keadaan

saya.

54 Saya tidak mudah terganggu dalam menghadapi hal-hal yang sepele.

55 Saya terbiasa berlaku sopan kepada siapa saja. 56 Saya merasa sulit berbicara di depan banyak

orang.

57 Saya merasakan bahwa diri saya tidak dapat diandalkan oleh orang lain.

58 Saya merasakan bahwa keluarga berharap terlalu banyak dari diri saya.

59 Ketika dihadapkan pada masalah yang sulit, saya merasa mudah bimbang.

SKALA 3

No Pernyataan

Pilihan Jawaban SS S TS STS

1 Menurut saya, teguran dari orang lain merupakan masukan yang positif untuk meningkatkan prestasi.

2 Saya akan berusaha untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik daripada orang lain.

3 Saya lebih senang mengisi waktu luang dengan mempelajari permainan yang dapat

mengembangkan keterampilan daripada pergi bersenang-senang.

4 Saya lebih senang menghindari kesulitan daripada berusaha menyelesaikannya.

5 Saya lebih senang menonton film daripada belajar. 6 Saya siap menerima segala risiko atas semua tugas

yang saya kerjakan.

7 Prestasi yang saya raih membuat saya terpacu untuk lebih giat berusaha.

8 Saya lebih tertarik untuk mengerjakan tugas yang berisiko ringan.

9 Saya akan meminta teman untuk memberikan komentar terhadap hal yang sudah saya kerjakan. 10 Saya menyenangi pekerjaan yang membutuhkan

usaha yang teratur.

11 Keberhasilan yang terjadi dalam kehidupan seseorang lebih disebabkan oleh faktor

keberuntungan, sehingga saya tidak perlu bersusah payah untuk melampaui prestasi orang lain.

12 Teguran dari orang lain hanya akan menghambat prestasi saya.

13 Saya tidak harus mempersiapkan diri sebaik- baiknya apabila akan melaksanakan tugas. 14 Saya ingin menjadi siswa teladan, meskipun

dibutuhkan usaha yang lebih keras. 15 Saya sulit mengeluarkan ide-ide baru.

16 Saya senang mengerjakan tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh teman-teman.

17 Saya tetap belajar, meskipun saya merasa lelah. 18 Saya akan menyerahkan tugas yang sulit kepada

teman yang lebih mampu menyelesaikannya. 19 Saya tidak terlalu peduli apabila prestasi saya tidak

lebih baik daripada sebelumnya.

20 Sebelum bertindak, saya mempertimbangkan benar dan salahnya tindakan tersebut.

21 Saya tidak membutuhkan saran dan pendapat dari orang lain mengenai prestasi dan usaha saya. 22 Saya tidak senang mengerjakan suatu pekerjaan

yang membutuhkan usaha yang teratur.

23 Saya berusaha untuk memperoleh nilai tertinggi di

Dokumen terkait