• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan bidan mengetahui pemenuhan kebutuhan ibu nifas terhadap konseling keluarga berencana dalam upaya melakukan pemberian konseling keluarga berencana sehingga bidan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kontrasepsi dengan baik.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan adanya peningkatan dan pengembangan pendidikan kebidanan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan KB.

3. Bagi Penelitian Kebidanan

Selain itu diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam penelitian kebidanan selanjutnya dan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelayanan kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

Andalan Alat Kontrasepsi. (2008). Tentang KB, Jakarta: DKT Indonesia.

Budiarto, E. Biostatistika Untuk kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC. Kepala Dinas kesehatan Propinsi Sumatera Utara. (2007). Kebijakan Program kesehatan

Ibu dan Anak dalam Rangka Akselerasi Penurunan AKI, AKB, AKBAL.

Manuaba. (1998). Penyakit Kandungan dan keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC.

Menteri kesehatan Republik Indonesia. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.900/Menkes/SK/VII/2002 Tentang Registrasi dan Praktik Bidan, Jakarta.

Murad, J. (1998). Panduan Tehnik Konseling Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: BKKBN. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika

Prayitno, H., et al. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta.

Saifuddin, B.A. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Siswosudarmo, et al. (2001). Teknologi Kontrasepsi. Jakarta.

Sofyan, et al. (2005). Bidan Menyongsong Masa Depan 50 Tahun IBI, Jakarta. Speroff, L. (2003). Pedoman Klinis Kontrasepsi, Jakarta: EGC.

Suprijadi. (2003). Asuhan Kebidanan Post Partum Tenaga Kesehatan, Jakarta : PUSDIKNAKES-WHO-JHPIEGO.

Sutanto. (2001). Analisis Data, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Wijono, W. (2003). Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan

Bidan Indonesia.

BKKBN Kota Medan. (2007), Banyaknya Akseptor Baru Keluarga Berencana Menurut Kecamatan. http://www.pemko-medan.com.pdf.

Erlina. (2008). http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi.

Erlina. (2008). http://www.kuliahbidan.wordpress.com) Juli. (2007). http://www.kesrepro.info).

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN IBU NIFAS TERHADAP KONSELING KELUARGA BERENCANA (KB)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2008

I. Identitas Responden

No responden :

Umur : tahun

Lama bekerja : tahun

Pendikan terakhir :

Petunjuk Pengisian:

B. Bacalah pernyataan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.

C. Untuk mendapatkan data yang akurat, saya mohon pada ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan kemampuan ibu yang sebenarnya, oleh karenanya jangan ragu-ragu dalam menjawab, jawablah dengan jujur, karena jawaban ibu sangat membantu.

II. Pengetahuan

No Pernyataan Benar Salah

1. Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif bagi ibu nifas.

2. MAL efektif bila menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan per laktasi; ibu belum mendapat haid, dan dalam 6 bulan pascapersalinan.

No Pernyataan Benar Salah

3. Ibu nifas dengan menyusui lebih cocok memakai kontrasepsi pil progestin dari pada pil kombinasi.

4. Pada ibu menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan dapat menggunakan alat kontrasepsi suntik kombinasi yang sebulan sekali. 5. Efek penjarangan kelahiran akan maksimal jika ibu hampir penuh

menyusui.

6. Ibu pascapersalinan dianjurkan menghentikan pemberian ASI bila memulai suatu metode kontrasepsi.

7. Kontrasepsi implan dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi. 8. Pada ibu nifas yang menyusui tidak boleh menggunakan metode

kontrasepsi implan karena tidak aman dipakai.

9. Ibu nifas dapat menggunakan AKDR Cu dengan aman dan efektif.

10. Metode kontrasepsi tubektomi dapat dipakai dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu pascapersalinan.

III. Sikap

Petunjuk Pengisian:

Isilah salah satu kolom yang dianggap benar dengan tanda check list ()

No. Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Punya Pendapat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

1. Bidan menentukan alat kontrasepsi yang digunakan pada ibu masa nifas.

2. Bidan tidak boleh memberikan informasi tentang KB pada ibu nifas secara berlebihan.

No. Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Punya Pendapat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 3. Bidan perlu memberitahukan waktu

kunjungan ulang kepada ibu nifas setelah pemberian alat kontrasepsi.

4. Bidan perlu menjelaskan manfaat dan

efek samping alat kontrasepsi pada ibu nifas.

5. Bidan harus mendapat pelatihan bila memberikan konseling KB pada ibu nifas. 6. Bidan meyakinkan klien bahwa ia tidak

akan mendiskusikan rahasia klien dengan orang lain.

7. Sikap bidan dalam melakukan konseling yang baik terutama bagi calon klien KB yang baru adalah menyediakan metode secara terbatas.

8. Bidan yang terlatih yang harus memasang pelepasan IUD

9. Kontrol ulang pada ibu masa nifas yang melakukan pemasangan IUD dapat dilakukan oleh bidan yang berbeda.

10. Bidan harus menghargai keputusan yang dipilih oleh klien.

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM PEMENUHAN

KEBUTUHAN IBU NIFAS TERHADAP KONSELING KELUARGA BERENCANA (KB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA

KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2009

Saya adalah mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan bidan dalam pemenuhan kebutuhan ibu nifas terhadap konseling Keluarga Berencana (KB) di wilayah kerja Puskesmas Helvetia kecamatan Medan Helvetia tahun 2009.

Saya mengharapkan kesediaan saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana tidak akan member dampak yang membahayakan. Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Semua informasi yang saudara berikan yang akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini.

Jika saudara bersedia menjadi responden penelitian ini, maka silahkan saudara menandatangani formulir ini.

Tanda tangan : Tanggal :

Dokumen terkait