• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

1. Mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang unmet need, sehingga petugas KB perlu meningkatkan pelayanan konseling, pemberian informasi dan edukasi melalui penyuluhan sebagai upaya mengembangkan sikap dan dukungan dari suami terhadap keluarga berencana (KB) dengan sasaran pada kelompok-kelompok yang bekerja dan kelompok pasangan usia subur (PUS) dengan pendapatan tinggi (≥ UMK).

72

2. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai keikutsertaan dalam mengunakan KB dengan cara berperan aktif mengikuti penyuluhan atau konseling baik di posyandu, puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya.

3. Diharapkan instansi pelayanan kesehatan, dalam hal ini Puskesmas Percut Sei Tuan dan BKKBN perlu meningkatkan pelayanan komunikasi dan informasi (KIE) tentang keluarga berencana (KB) mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi dan pemanfatannya serta efek samping dari pengunaan alat kontrasepsi kepada masyarakat khususnya pasangan usia subur (PUS) berupa selebaran-selebaran seperti leaflet, spanduk, dan sebagainya, agar mereka tidak hanya sekedar menggunakan alat/cara kontrasepsi saja tetapi dapat mengetahui pentingnya program KB dan mereka juga dapat mengetahui alat/cara kontrasepsi yang baik, aman dan nyaman digunakan.

4. Perlunya meningkatkan akses pelayanan KB dengan penyediaan tempat pelayanan KB yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat khususnya masyarakat Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan.

DAFTAR PUSTAKA

Bappenas, 2010. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010‐2014. Jakarta.

Bappenas. 2009. Pedoman Evaluasi dan Indikator Kinerja Pembangunan. Jakarta: Bappenas.

BKKBN. 2007. Analisis dan Evaluasi Dampak Program KB terhadap Fertilitas dan Aspek Kependudukan di Indonesia, Jakarta.

Carrasco R. 1999. Unwanted Pregnancy. Quito Centro de Estudiosde Pablacton Paternidad Responsible, 1991 Jul.(4) P. Temas Poblacionales No.5. De Graff DS and Silva Vd. 1997. A New Perspective on the defenition and

Measurment of Unmet Need for Contraception. International Family

Planning Perspectives. dalam

http://www.guttmacher.org/pubs/journals/2214096.html diakses 12 Mei 2013

Eggleston E. 1999. Determinan of Unitended Pregnancy Among Woman in Equador International Fammily Planning Perspective. Social Policy Journal of New Zealand, Mar: 25(1): 27-33.

Emon, S. 2008. Perlukah Kontap Pria Digalakkan Kembali?. dalam www.posmetropadang.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.

Hamid Sirodjudin. 2002. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Unmet Need Keluarga Berencana: Analisa Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003. Tesis Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Hartanto, Hanafi, 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Penerbit Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Haryanti R.1993. Manifest and Llatent Unmet Need for family Pplanning in Indonesia. East West center, East West Population Institute Honolulu. Isa Muhammad. 2009. Determinan Unmet Need KB di Indonesia, Analisa Data

Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia 2007. Tesis Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.

74

Jatipura S. 2000. Beberapa Faktor yang Berhubungan terhadap Unmet Need KB di Kota Madya Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Thesis Fakultas Kesehatan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.

Keraf A.S. & Dua M. 2001. Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filoofis. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta.

Klizjing E. 2000. Are There Unmet Need Family Planning Need in Europe? Family Planning Perspective, 2000 Mar-April: 32 (2): 74-81, 88.

La’lang Archipas Sumbung. 2000. Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Unmet Need akan KB di Sulawesi Tengah (Analisa Data Sekunder SDKI tahun 1997). Tesis Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Makripuddin Lalu. 2011. Perempuan unmet Need di Kabupaten Lombok Timur (Studi Pengaruh Variabel Demografi, Sosial, Ekonomi, Sikap dan Akses Pelayanan terhadap Unmet Need Index Perdesaan dan Perkotaan). Ringkasan Disertasi, Promosi Doktor pada Program Studi KependudukanSekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Penerbit: Buku Kedokteran. Jakarta. Mawajdeh S. 2006. Demographic Profil and Predictors of Unmet need for family

planning among Jordanian Woman. Journal family Planning

Reprodactive Health Care. Dalam

http://jfprhc.bmj.com/content/33/1/53.abstract diakses 12 Mei 2013

Mbizvo M.T, et.al. 1995. Unplanned Pregnancies in Harare: What are the Social and Sexual Determinants ?. Social Science & Medicine Sep;45(6):937 42.

Moreland Scott, Smith Ellen, and Sharma Suneeta. 2010. World Population Prospects and Unmet Need for Family Planning. Futures Group One Thomas Circle, NW. Washington, DC 20005 United States of America Mutiara, E, 1998. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan

Kontrasepsi di Wilayah Indonesia Timur (Analisis Data SDKI 1994). Tesis Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku kesehatan. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta

Nurwati R. Nuning. 1998. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Peserta KB: Studi Kasus di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Tesis Fakultas Pascasarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Palmore, J.A. & Perez, A.E. 1997. Reevaluating the Unmet Need for Family Planning in the Philippines. Asia-Pacific Population Research Reports (East-West Center Program on Population), No. 10 (April), 16 p.

Prihastuti Dewi dan Djutahara Trihasa. 2004. Kecenderungan Preferensi Fertelitas, Unmet Need, dan Kehamilan tidak Diharapkan di Indonesia: Analisis Lanjut SDKI 2002-2003. Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

Sasongko Adi. 2000. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.

Setya Arum, Dyahnovita. Sujiyatini, 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia. Yogyakarta

Singh S. 2010. Adding it up: The cost and benefis of investing in family planning and maternal and newborn health.The Guttmacher Institute. Dalam http://www.unfpa.org/webdav/site/global/shared/documents/publications/2 009/adding_it_up_report.pdf diakses 12 Mei 2013

Siswusudarmo. 2001. Teknologi Kontrasepsi. Gajah Mada University Press; Yogyakarta.

Soekanto, S., 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, Laporan Pendahuluan, Badan Pusat

Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

USAID. 2009. Issue brief: Unmet Need for Family Planning. Washington, DC: USAID.

Usman Lisdiyanti, Masni, dan Arsin Arsunan. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Unmet Need Kb Pasangan Usia Subur Terhadap Kehamilan Yang Tidak Diinginkan. Konsentrasi Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar

76

Weistein KI. 1998. Fertility Preferences. Demographic and Health Survey. Research Institute of Obstetric and Pediactric. Dalam http://www.popline.org/node/280764 diakses 12 Mei 2013

Westoff CF, Pebley, R A.1995. Alternatif measure of Unmet Need for family planning in developing countries. International Family Planning

Perspectives. dalam

http://www.measuredhs.com/pubs/pdf/CR14/CR14.pdf diakses 12 Mei 2013

Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga Cetakan Keempat, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirokardjo. Jakarta.

KUESIONER

HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, SIKAP DAN DUKUANGN SUAMI DENGAN UNMET NEED KB DI DESA AMPLAS KECAMATAN

PERCUT SEI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Nomor Responden:

A1 Nama Responden (Inisial) A2 Umur Responden

A3 Apa pendidikan terakhir ibu? 1. Tidak sekolah/Tidak tamat 2. SD dan sederajat

3. SMP dan sederajat 4. SMU/SMK dan sederajat 5. Perguruan Tinggi A4 Apa pekerjaan ibu?

1. Ibu rumah tangga 2. Swasta

3. Petani 4. Nelayan

5. Buruh Lain-lain, sebutkan A5 Berapa pendapatan ibu per bulan ?

Rp. ……….. /bulan

A6 Berapakah jumlah anak hidup yang dimiliki? a. > 2 orang

b. 1. ≤ 2 orang

B Pengetahuan Ibu tentang KB B1 Apa yang dimaksud dengan KB?

( ) untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan ( ) pengaturan kelahiran

( ) menentukan jumlah anak dalam keluarga ( ) mengatur jarak kelahiran

B2 Apa tujuan dari KB?

( ) Mencegah terjadinya ledakan penduduk ( ) Mengatur kehamilan

( ) Tercapainya NKKBS

B3 Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi?

( ) mencegah kehamilan baik yang bersifat sementara/menetap ( ) menunda kehamilan/menjarangkan kelahiran

( ) mengakhiri masa kehamilan/melahirkan B4 Apa tujuan dari kontrasepsi?

78

( ) Menjarangkan kehamilan ( ) Mengakhiri kesuburan

B5 Sebutkan jenis-jenis kontrasepsi yang diketahui ! ( ) Pil

( ) Suntik ( ) Implant ( ) Spiral ( ) Kondom

C Sikap Ibu terhadap KB

C1 Setiap pasangan usia subur lebih baik memiliki keluarga kecil dengan cara mengikuti program KB.

a. Setuju b. Tidak Setuju

C2 Manfaat KB adalah untuk meningkatkan kesehatan Ibu. a. Setuju

b. Tidak Setuju

C3 Ikut KB lebih baik dari pada tidak ikut KB sama sekali. a. Setuju

b. Tidak Setuju

C4 Pemakaian kontrasepsi merupakan salah satu cara untuk menunda kehamilan dan menjarangkan kelahiran.

a. Setuju b. Tidak Setuju D Dukungan Suami

D1 Apakah suami mendukung untuk menggunakan KB? a. Mendukung (Lanjut D3)

b. Tidak mendukung (Lanjut D2)

D2 Apa alasan suami tidak mendukung untuk menggunakan KB? 1. Mahal

2. Efek samping

3. Mengurangi keharmonisan keluarga 4. Tidak mengerti tentang KB

5. Agama

D3 Dalam hal apa biasanya suami mendukung untukmenggunakan KB? ( ) memberikan biaya untuk membeli alat KB

( ) mengantarkan ketempat pelayanan KB

( ) mengingatkan/menyarankan untuk menggunakan KB E Unmet Need

E1 Apakah ibu ingin menunda kehamilan atau tidak menginginkan tambahan anak ?

a. Ya (Lanjut E2) b. Tidak

E2 Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi untuk ber KB? a. Ya (Lanjut E3)

b. Tidak (Lanjut E5)

E3 Jenis KB apa yang digunakan saat ini? 1. Pil

2. Suntik 3. IUD 4. Implant 5. Spiral

E4 Apa alasan menggunakan cara/alat KB saat ini? 1. Murah

2. Aman 3. Efektif

4. Tidak ada efek samping 5. Mudah dilepas

6. Selera suami

E5 Apa alasan mengikuti program KB? ( ) Ingin anak ditunda

( ) Tidak ingin anak lagi ( ) Mengikuti program pemerintah E6 Apa alasan tidak menggunakan KB?

1. Mahal 2. Efek samping

3. Mengurangi keharmonisan keluarga 4. Tidak mengerti tentang KB

5. Susah mendapatkan Alat Kontarsepsi

Dokumen terkait