• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai masukan dan bahan pertimbangan kepada berbagai elemen pendidikan maupun elemen terkait lainnya, yaitu:

1. Kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon :

a. Sehubungan dengan masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerapkan ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal, maka Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon hendaknya agar terus memberikan arahan dan sosialisasi ke tiap-tiap sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon mengenai pemanfaatan kebudayaan lokal dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler serta mendukung keberlangsungan kegiatan ekstrakurikuler kesenian tari topeng Cirebon khususnya di tingkat persekolahan baik di jenjang SD, SMP, maupun SMA.

127

Ani Yuliani, 2013

b. Terkait masih rendahnya cara pandang dan minat masyarakat terhadap kesenian tradisional, maka Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon harus terus melakukan berbagai upaya dalam memperkenalkan kebudayaan Cirebon agar kebudayaan Cirebon tetap hidup dan lestari sehingga masyarakat tidak asing mengenai kebudayaan daerah yang dimiliki, misalnya dengan diadakannya pagelaran kesenian tradisional secara berkelanjutan, diadakan festival-festival atau pesta rakyat yang dapat mengangkat kembali khasanah budaya Cirebon, pembuatan dokumentasi seluruh kebudayaan Cirebon baik dalam bentuk buku, film, fotografi, dan menyelenggarakan seminar-seminar berkaitan dengan kebudayaan Cirebon, keberagamannya serta nilai luhur yang terkandung didalamnya, serta pendirian sanggar-sanggar seni tradisional yang dikelola oleh pemerintah Kab. Cirebon secara terpadu, termasuk disekolah-sekolah berupa kegiatan ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal.

2. Kepada Pihak SDN 3 Arjawinangun :

a. Terkait masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerapkan ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal, maka program ekstrakurikuler kesenian tari topeng Cirebon di SDN 3 Arjawinangun sebagai pendidikan berbasis nilai budaya harus lebih ditingkatkan selain sebagai ciri khas sekolah juga terbukti efektif untuk meningkatkan rasa cinta tanah air peserta didik sebagai bekal mereka guna menjadi warga negara yang baik sehingga keberhasilan yang telah diraih oleh SDN 3 Arjawinangun yang telah menerapkan ektrakurikuler kesenian tari topeng Cirebon ini dapat memicu dan dapat dijadikan contoh oleh sekolah-sekolah lain untuk menerapkan kegiatan esktrakurikuler yang memanfaatkan kearifan lokal budaya terdekatnya.

b. Diperlukan usaha untuk terus memberikan pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya rasa cinta tanah air. Salah satu upayanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah yaitu dengan cara guru memberikan pelajaran yang bersangkutan dengan cinta tanah air supaya siswa megerti tentang betapa pentingnya cinta tanah air.

128

Ani Yuliani, 2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Kesenian Tari Topeng Cirebon Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Siswa Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Pada Ekstrakulikuler Kesenian Tari Topeng c. Sehubungan belum adanya sanggar-sanggar seni tradisional di SDN 3

Arjawinangun, maka diharapkan akan ada pendirian sanggar kesenian di SDN 3 Arjawinangun sebagai tempat siswa dalam berlatih tari topeng Cirebon dan berlatih alat musik gamelan agar siswa lebih bersemangat serta akan lebih banyak lagi siswa yang tertarik untuk ikut serta dalam proses pembelajaran kesenian tari topeng Cirebon yang dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler ini.

d. Diperlukan usaha untuk mencapai tujuan pendidikan seni di sekolah yaitu mendidik siswa untuk kreatif dan mendapatkan pengalaman seni, baik praktik maupun apresiasi yang juga berguna bagi upaya menumbuhkan kepekaan rasa, pikir, dan kecintaan kepada seni. Dengan demikian potensi dan kemampuan siswa-siswa SDN 3 Arjawinangun dalam menari topeng Cirebon harus terus dibina secara optimal serta perlunya kerjasama yang solid dan baik antara pembina, pelatih, orang tua dan siswa dalam mendukung kegiatan eskrakurikuler ini, sehingga siswa dapat berprestasi dan suatu saat nanti dapat membawakan tarian tersebut di kancah dunia internasional. Kepada para siswa juga hendaknya terus membina dan meningkatkan rasa cinta tanah air yang sudah tertanam dalam dirinya serta selalu mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.

e. Harus adanya usaha berencana yang secara terus menerus agar anak-anak didik kita sejak kecil mengenal sumber budayanya, maka dengan demikian ekstrakurikuler kesenian tari topeng Cirebon ini dapat dikembangkan dalam kurikulum sekolah dengan menjadikannya muatan lokal sebagai upaya untuk meningkatkan rasa cinta tanah air. Kepala sekolah SDN 3 Arjawinangun hendaknya memberikan rujukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon untuk merancang sebuah kurikulum yang memiliki muatan budaya lokal dan nasional yang diakui dan dijadikan identitas bangsa serta berisi pengetahuan mengenai nilai-nilai bersama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan menjadikan kesenian tari topeng Cirebon sebagai muatan lokal baik di jenjang SD, SMP maupun SMA di wilayah Kabupaten Cirebon. Hal ini selain bertujuan untuk menjaga dan melestarikan kesenian tari topeng dari

129

Ani Yuliani, 2013

kepunahan juga untuk mendukung keberlangsungan ekstrakurikuler kesenian tari topeng Cirebon di tingkat persekolahan serta mendekatkan budaya daerah kepada siswa supaya mereka tidak asing dengan budaya yang dimiliki oleh daerahnya.

3. Kepada Peneliti selanjutnya :

Sehubungan dengan masih sedikitnya penelitian yang mencapai proses internalisasi karena tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, dan proses internalisasi nilai yang diperoleh dari pendidikan seni itu mesti dilakukan dalam waktu yang relatif lama dan terus menerus serta memerlukan dukungan dari lingkungan keluarga dan masyarakat yang juga ikut berperan penting dalam proses internalisasi tersebut, maka diharapkan akan ada penelitian berikutnya yang meneliti mengenai proses penanaman nilai-nilai budaya hingga dapat mencapai proses internalisasi yang akan berdampak positif pada perubahan perilaku siswa.

4. Kepada Jurusan PKn Universitas Pendidikan Indonesia:

Mengingat hasil penelitian ini adalah sebagai pendukung tercapainya misi Pendidikan Kewarganegaraan yang telah diamanatkan dalam penjelasan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”, maka Jurusan PKn dalam hal

ini harus terus melakukan upaya untuk tercapainya misi tersebut dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak contohnya dengan mengadakan pelatihan, lokakarya kebudayaan atau seminar-seminar yang mengangkat kembali mengenai revitalisasi cinta tanah air dan pemahaman kewilayahan nasional melalui konsepsi wawasan nusantara dalam meningkatkan semangat rasa cinta tanah air dan nasionalisme Indonesia yang akan berperan penting dalam membentuk Good Citizen sebagai tujuan Civic Education.

Ani Yuliani, 2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Kesenian Tari Topeng Cirebon Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Siswa Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Pada Ekstrakulikuler Kesenian Tari Topeng

DAFTAR PUSTAKA

A. SUMBER BUKU

Ahmadi, A. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Baroroh-Baried, S. (1987). Panji: Citra Pahlawan Nusantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Budimansyah, D. dan Karim S. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pasca Sarjana UPI

Budiyono, K. (2007). Nilai-nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta

Bungin, B. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Daniel, M. (2002). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara. Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Ibrahim dan Nana S. (2003). Perencanaan dan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Kansil, C.S.T dan Christine S.T Kansil. (2011). Empat Pilar Berbangsa dan

Bernegara. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan (2010). Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta

Kencana-Sari, D. (2010). Suatu Kajian Upaya Pengembangan Sikap Nasionalisme Siswa Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Skripsi Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: Tidak di terbitkan

Koentjaraningrat. (1999). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

131

Ani Yuliani, 2013

Komalasari. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama

Kosasih-Djahiri, A. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games dalam VCT. Bandung: Jurusan PMPKN IKIP Bandung

Maftuh, B dan Sapriya. (2005). “Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pemetaan Konsep”. Jurnal Civicus: Impelementasi KBK Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Berbagai Konteks, 319-328.

Mahfud, C. (2006). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Masunah, J dan Tati N. (2003). Seni dan Pendidikan Seni Sebuah Bunga Rampai. Bandung: P4ST

Masunah, J dan Uus K. (2003). Topeng Cirebon. Bandung: P4ST

Masunah, Juju. dkk. (2003). Metodologi Pengajaran Topeng Cirebon. Bandung: P4ST

Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, R. (2011). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Murniatmo, G dkk. (1999). Aktualisasi Nilai Budaya Bangsa di Kalangan

Generasi Muda Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta

Narawati, T. (2003). Wajah Tari Sunda dari Masa Ke Masa. Bandung: P4ST UPI Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Nawawi, H. (1985). Organisasi dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung Agung. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurmalina, K dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia

132

Nusarastriya, Y. (2011). “Filsafat dan Eksistensi Ekstrakurikuler dan Pendidikan Kewarganegaraan”. Jurnal Prospektus, 2, 145-158.

Pambudi, A. (2007). Proses Pembelajaran Terompet Pada Ekstrakurikuler Drum Band Di SMPN 4 Bandung. Skripsi Sarjana Sendratasik FPBS UPI Bandung: Tidak di terbitkan

Pelly dan Menanti. (1994). Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Poerwanto, H. (2010). Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif

Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Pratama, A. (2011). Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Musik Melalui Materi Nasyid di SMP Negeri 24 Bandung. Skripsi Sarjana Jurusan Seni Musik FPIPS UPI Bandung: Tidak di terbitkan

Rosala, D. (1999). Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung: Humaniora Utama Press

Rosidi, A. (2011). Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Samani, M. dan Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sedyawati, E. (2007). Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Siagian, M. (2008). “Memahami Kewilayahan Nasional Melalui Konsepsi Wawasan Nusantara dalam Menumbuhkan Nasionalisme Indonesia”. Jurnal Civicus. 1, 679-687

Soedarsono, R.M (1999) Seni Pertunjukkan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdikbud

Soekanto, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

133

Ani Yuliani, 2013

Soelaeman, M. (2010). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Refika Aditama

Soepandi, A dkk. (1994). Ragam Cipta, Mengenal Seni Pertunjukkan Daerah Jawa Barat. Bandung: CV Sampurna.

Suanda, T. (2001). Topeng Cirebon dan Perubahan. Bandung: Depdiknas STSI Sudjana, N dan Ahmad R. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta Suryaatamadja. (1980). Topeng Cirebon dalam Perkembangan Penyebaran serta

Peranannya dalam Masyarakat Jawa Barat khususnya di Daerah Cirebon. Bandung: ASTI

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Sutisna, O. (1989). Administrasi Pendidikan: Dasar teoritis Untuk Praktek

Profesional. Bandung: Angkasa

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan

Tim Penyusun Master. (2003). PPKn Kelas 1 SLTP. Solo: Cempaka Putih. Trijono, L (1996) Globalisasi Modernitas dan Krisis Negara-bangsa: Tantangan

Integrasi Nasional dalam Konteks Global. Analisis CSIS. Tahun XXV, No 2, Maret-April 1996: 136-148.

Wuryan, S. dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

B. SUMBER DARI INTERNET

Alfin, A.(2011). Nilai dan Norma Sosial. [Online]. Tersedia: http://alfinsosiologi.wordpress.com/2011/12/10/nilai-dan-norma-sosial/ [26 Desember 2012].

Cahyantoro, E. (2011). Makalah Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air Kepada Anak- Anak Tk. [Online]. Tersedia:

134

tanah-air-kepada.html. [28 Desember 2012]. Farman, A. (2010). Kebutuhan Afiliasi. [Online]. Tersedia:

http://adipsi.blogspot.com/2010/06/kebutuhan-afiliasi.html. [ 11 Januari 2013].

Halimi. (2010). Sejarah Perkembangan ,Pokok-pokok Tari dan Jenis Topeng Cirebon.[Online].

Tersedia:http://cirebonkukotaku.blogspot.com/2010/03/sejarah- perkembangan-pokok-pokok-tari.html [08 April 2012]

Marleviandra. (2009). Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler. [Online]. Tersedia: http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-kegiatan-ekstra- kurikuler/ [08 Maret 2012]

Rengganis, A. (2011). Melestarikan Budaya Lokal di Tengah Arus Globalisasi: Upaya Menumbuhkan Semangat Nasionalisme. [Online]. Tersedia: http://kem.ami.or.id/2011/10/melestarikan-budaya-lokal/ [15 Januari 2012] Ridwan. (2011). Tari Topeng orang. [Online]. Tersedia:

http://informasicirebon.blogspot.com/2011/08/tari-topeng-orang.html [08 April 2012]

Rochim, Z. (2012). Realisasi Wujud Cinta Tanah Air. [Online]. Tersedia: http://misikcobra.wen.ru/css/pelajaran/pancasila_uud45.html. [30 Desember 2012]

Sofyan. (2009). Tujuan Pendidikan dan Nilai Keagamaan. [Online]. Tersedia: http://eddysetia.wordpress.com/2009/11/17/tujuan-pendidikan-dan-nilai- keagamaan/ [12 Desember 2012]

Sunaryo, A. (2009). Internalisasi Nilai-nilai Tradisi pada Penciptaan Tari Anak Berbasis Budaya Lokal. Dalam jurnal.upi.edu [Online], 5 halaman. Tersedia:http://scholar.google.com/scholar?hl=id&lr=&q=related:-

Mha6GTEdSUJ:scholar.google.com/&um=1&ie=UTF-

8&sa=X&ei=YOr5UJb_CMrsrAe8loCIDA&ved=0CC4QzwIwAA

http://berandakawasan.wordpress.com/2010/03/page/2/. [12 Februari 2012] Waluyanti, W. (2010). Bung Karno Alergi, Ibu Negara Murka. [Online].

Tersedia: http://berandakawasan.wordpress.com/2010/03/page/2/.[16 Maret 2012]

Wuryandani, W. (2010). Integrasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Untuk Menanamkan Nasionalisme Di Sekolah Dasar. [Online].Tersedia: http://www.google.com/search?q=INTEGRASI+NILAI- NILAI+KEARIFAN+LOKAL+DALAM+PEMBELAJARAN+UNTUK+

135 Ani Yuliani, 2013 MENANAMKAN+NASIONALISME+DI+SEKOLAH+DASAR+Oleh%3 A+Wuri+Wuryandani%2C+M.Pd.+Dosen+Jurusan+PPSD+FIP+UNY&ie= utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a.[08 Januari 2013]

Yuni-Prasetya, A. (2011). Kembali kepada Kearifan Budaya Lokal sebagai Wujud Kecintaan Kita kepada Bangsa dan Negara. [Online]. Tersedia:

http://kem.ami.or.id/2011/09/kembali-kepada-kearifan-budaya-lokal/ [13 Januari 2012]

Wikipedia .(2012). Tari Topeng Cirebon. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Topeng_Cirebon [13 April 2010]

C. SUMBER PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan D. SUMBER-SUMBER LAIN

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional

Dokumen terkait