• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan:

1) Perlu dilakukan proses inkubasi secara anaerob saat proses isolasi bakteri untuk mendapatkan jumlah isolat yang lebih optimal

2) Perlu dilakukan karakterisasi lebih lanjut menggunakan KIT atau instrumen PCR untuk mengetahui spesies BAL

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR PUSTAKA

Ali, Asmahan Azhari. 2011. Isolation and Identification of Lactic Acid Bacteria Isolated from Traditional Dringking Yogurt in Khartoum State, Sudan.

Current Research in Bacteriology 4(1): 16-22

Baktiningnagari, Anna Indri. 1999. Pengaruh Konsentrasi Gula dan Lama Fermentasi terhadap Sifat Fisikokimia Anggur Leri. Skripsi. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala: Surabaya

Chethana et al. 2011. Bioethanol Production from Rice Water Waste: a Low Cost Motor Fuel. Article Pharmacologyonline 3: 125-134

D, Charalampopoulos, Pandiella SS dan Webb C. 2003. Evaluation of the Effect of malt, Wheat and Barley Extracts on the Viability of potentially Probiotic Lactic Acid Bacteria Under Acidic Conditions. International journal of Food Microbiology 82: 133-141

Dwiari, Sri Rini et al. 2008. Teknologi Pangan Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional

Elfarisna, Rita Tri Puspitasari, Yati Suryati dan Nosa T. Pradana. 2014. Isolasi Mikroba yang dapat Menghilangkan Bau pada Pupuk Organik Air Limbah Cucian Beras. Jurnal Matematika, Sains dan Teknologi 15(2): 91-96 Emmawati, Aswita, Betty Sri Laksmi Suryaatmadja Jenie, Lilis Nuraida dan Dahrul

Syah. 2015. Karakterisasi Isolat Bakteri Asam Laktat dari Mandai yang Berpotensi sebagai Probiotik. Jurnal Agritech Fakultas Teknologi Pertanian-UGM 35(2): 146-155

Eni R et al. 2015. Pembuatan Bioetanol dari Air Limbah Cucian Beras Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik dan Fermentasi. Jurnal Teknik Kimia 21(1): 14-21

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor: Bogor.

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fardiaz, S., 2009. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka utama, Jakarta Fatimah, Siti Nur. 2008. Efektivitas Air Kelapa dan Leri terhadap Pertumbuhan

Tanaman Hias Bromelia (Neoregelia carolinae) pada Media yang Berbeda.

Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah: Surakarta

Guessas, Bettache dan Kihal Mebrouk. 2004. Characterization of Lactic Acid Bacteria Isolated from Algerian Arid Zone Raw Goats' Milk. African Journal of Biotechnology 3(6): 339-342

Halim, Christine Natalia dan Elok Zubaidah. 2013. Studi Kemampuan Probiotik Isolat Bakteri Asam Laktat Penghasil Eksopolisakarida Tinggi Asal Sawi Asin (Brassica juncea). Jurnal Pangan dan Agroindustri 1(1): 129-137 Hardi, Esti handayani et al. 2011. Karakteristik dan patogenitas Streptococcus

Agalactiae Tipe haemolitik- dan Non-hemolitik pada Ikan Nila. Jurnal Veteriner 12(2): 152-164

Hawaz, Estifanos. 2014. Isolation and Identification of Probiotic Lactic Acid Bacteria Curd and In Vitro Evaluation of Its Growth Inhibition Activities Againts Pathogenic Bacteria. African Journal of Microbiology Research

8(13): 1419-1425

Hidayat, N et al. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: C.V Andi Offset Hidayatullah, Rahmad. 2012. Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras sebagai

Substrat Pembuatan Nata de Leri dengan Penambahan Kadar Gula Pasir dan Starter Berbeda. Skripsi. Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta

http://foodreview.co.id/preview.php?view2&id=56213#.VwRZ0MmyTqB diakses

pada tanggal 31-3-2016 pukul 14.02 WIB

http://itpc.or.jp/wp-content/uploads/2015/05/Market-Brief- diakses pada tanggal 16-4-2016 pukul 12.27 WIB

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ibrahim, Arsyik et al. 2015. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL)

dari Buah Mangga (Mangifera indica L.). Jurnal Ilmiah Manuntung 1(2): 159-163

Idaman, Northa et al. 2012. Sikap Konsumen terhadap Beras Organik. Jurnal Manajemen & Agribisnis 9(2): 117-126

Ikeda, David M et al. 2013. Natural Farming: Lactic Acid Bacteria. College of Tropical Agriculture and Human Resources (CTAHR), University of

Hawai’i: Manoa, Honalulu, Hawai’i

Istiqomah. 2012. Efektivitas Pemberian Air Cucian Beras Coklat terhadap Produktivitas Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.) pada Lahan

Rawa Lebak. Jurnal Ziraa’ah 33(1): 99-108

Kalsum, Ummu, Siti Fatimah dan Catur Wasonowati. 2011. Efektivitas Pemberian Air Leri terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Agrovigor 4(2): 86-92

Khalid, K. et al. 2011. Antimikrobial Interaction of Lactococcus lactis subsp. lastis

Against Some Pathogenic Bacteria. International Journal of Bioscience

1(3): 39-44

Kongo, J Marcelino et al. 2013. Lactic Acid Bacteria – R & D for Food, Health and Livestock Purposes. InTech: Croatia

Laily, Ikrimah Nur, Rohula Utami dan Esti Widowati. 2013. Isolasi dan karakteristik Bakteri Asam Laktat Penghasil Riboflavin dari Produk Fermentasi Sawi Asin. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 2(4): 179-184 Lawalata et al. 2010. Bakteri Asam Laktat pada Bakasang dan Aktivitas

Penghambatannya terhadap Bakteri Patogen dan Pembusuk. Prosiding Seminar Nasional Biologi UGM: 1163-1166

Malik, Amarila et al. 2010. Isolasi dan Skrining Molekuler Bakteri Asam Laktat Pembawa Gen Glukansukrase dari Makanan dan Minuman Mengandung Gula. Makaran Journal of Science 14(1): 63-68

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Melliawati, Ruth et al. 2015. Seleksi Bakteri Asam Laktat sebagai Penghasil Enzim

Protease. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia

1(2): 184-188

Misgiyarta dan Sri Widowati. 2003. Seleksi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Indigenus. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman: 374-387

Muzaifa, Murna. 2014. Identifikasi bakteri asam laktat indigenous dari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi l.). Jurnal Sagu 13(1): 8-13

N, Suhartatik, Cahyanto, M. N, Rahardjo S, Miyashita M dan Rahayu E. S. 2014. Isolation and Identification of Lactic Acid Bacteria Producing β Glucosidase from Indonesian Fermented Foods. International Food Research Journal 21(3): 973-978

Nasution, Fatimah Sari. 2012. Identifikasi dan Karakteristik Bakteri Asam laktat pada Kotoran Ayam Broiler sebagai Agensi Probiotik. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Nur, Fatmawati, Hafsan dan Andi Wahdiniar. 2015. Isolasi Bakteri Asam laktat Berpotensi Probiotik pada Dangke, Makanan Tradisional dari Susu Kerbau di Curio Kabupaten Enrekang. Jurnal Ilmiah Biologi BIOGENESIS 3(1): 60-65

Pradikaningrum, Henny. 2015. Uji Viabilitas Mikroenkapsulasi Lactobacillus casei

Menggunakan Matrik Kitosan. Skripsi. Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta.

Pramono, Yoyok B et al. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Pada Fermentasi Petis Daging Tradisional. Journal of Indonesian Tropical Animal Agriculture 33(4): 319-323

Purwohadisantoso, Kristian, Elok Zubaidah dan Ella Saparianti. 2009. Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Sayur Kubis yang Memiliki Kemampuan Penghambatan Bakteri patogen (Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, dan Salmonella thypimurium). Jurnal Teknologi Pertanian 10(1): 19-27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Putri, Widya Dwi Rukmi, Haryadi, Djagal Wisesa Marseno dan M. Nur Cahyanto.

2012. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Amilolitik Selama Fermentasi Growol, Makanan Tradisional Indonesia. Jurnal Teknologi Pertanian 13(1): 52-60

Reque, E et al. 2000. Isolation, Identification and Physiological study of L. fermentum Lpb for Use as Probiotic in Chicken. Braz. J. Microbiol 31: 303-307

Romadhon, Subagiyo dan Sebastian Margino. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat dari Usus Udang Penghasil Bakteriosin Sebagai Agen Antibakteria pada Produk-Produk Hasil Perikanan. Jurnal Saintek Perikanan 8(1): 59-64

Rustan, Idha Reskia. 2013. Studi Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Fermentasi Cabai Rawit (Capsicum fructencens L). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin: Makassar

Saarela. M, L. Lähteenmäki, R. Crittenden, S. Salminen dan T. Mattila-Sandholm. 2002. Gut Bacteria and Health Foods-the European Perspective.

International Journal of Food Microbiology 78: 99-117

Sujaya, Nengah et al. 2008. Isolasi dan karakterisasi Bakteri Asam Laktat dari Susu Kuda Sumbawa. Jurnal Veteriner 9(2): 52-59

Surono, Ingrid S. 2004. Probiotik, Susu Fermentasi dan Kesehatan. PT. Tri Cipta Karya: Jakarta

Thakkar, Pooja, H. A. Modi dan J. B Prajapati. 2015. Isolation, Characterization and Safety Assassement of Lactic Acid Bacterial Isolates from Fermented Food Products. International Journal of Current Microbiology and Applied Science 4(4): 713-725

Watanabe, Masanori et al. 2013. Fermentative L-(+)-lactic Acid Production From Non-sterilized Rice Washing Drainage Containing Rice Bran by a Newly Isolated Lactic Acid Bacteria Without Any Additions of Nutrients. Journal of Bioscience and Bioengineering. 115(4): 449–452

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Widyastuti, Yantyati dan Sofarianawati Eva. 1999. Karakter Bakteri Asam laktat

Enterococcus sp. yang diisolasi dari Saluran Pencernaan Ternak. Jurnal mikrobiologi Indonesia 4(2): 50-53

Winarmi. 2014. Efektifitas Minuman Probiotik Yogurt dalam Menurunkan Jumlah Streptococcus Mutans pada Plak Gigi Anak Usia 12-14 Tahun. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi UNHAS: Makassar

www.petaniberas.tk/2015/08/cara-membedakan-beras-organik-dannon.html?m=1

diakses pada tanggal 21-4-2016 pukul 01.55 WIB

Yulvizar, Cut. 2015. Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Indegenous Dari Jruek Drien, Provinsi Aceh. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 1. Alur Penelitian

Sampel air cucian beras

Fermentasi selama 3 hari

Pengenceran bertingkat 10-1 - 10-7

Isolasi dan isolat bakteri

Karakterisasi kandidat BAL

Karakterisasi Morfologi Makroskopik Pewarnaan endospora Pewarnaan Gram Mikroskopik Karakterisasi Fisiologi dan Biokimia Uji katalase Uji motilitas Uji tipe fermentasi

Uji toleransi NaCl Uji suhu

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 2. Gambar koloni bakteri pada pengenceran 10-5 (triplo)

Lampiran 3. Gambar koloni bakteri pada pengenceran 10-6 (triplo)

Lampiran 4. Gambar koloni bakteri pada pengenceran 10-7 (triplo)

10

-5

10

-6

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 5. Gambar hasil seleksi isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras

Isolat B

Isolat C

Isolat D

Isolat E

Isolat F

Isolat G

Isolat H

Isolat A

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 6. Gambar hasil pewarnaan Gram isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat B (Gram positif, kokus)

Isolat B

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat C (Gram negatif, kokus)

Isolat C

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat D (Gram positif, kokus)

Isolat D

Isolat E

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat E (Gram positif, kokus)

Isolat F

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat F (Gram positif, kokus)

Isolat G

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat G (Gram positif, basil)

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat H (Gram positif, kokus)

Isolat H

Isolat A

Keterangan: Hasil pewarnaan Gram isolat A (Gram negatif, kokus)

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 7. Gambar hasil pewarnaan endospora isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras

A

Isolat B

Keterangan: Hasil pewarnaan endospora isolat B (non spora)

Isolat D

Keterangan: Hasil pewarnaan endospora isolat D (non spora)

Isolat E

Keterangan: Hasil pewarnaan endospora isolat E (non spora)

Isolat F

Keterangan: Hasil pewarnaan endospora isolat F (non spora)

Isolat G

Keterangan: Hasil pewarnaan endospora isolat G (non spora)

Isolat H

Keterangan: Hasil pewarnaan endospora isolat H (non spora)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 8. Gambar hasil uji tipe fermentasi isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras

Keterangan:

(+): Hasil uji tipe fermentasi Lactobacillus casei (Homofermentatif) sebagai pembanding (-): Media MRS Broth

Keterangan: Hasil uji tipe fermentasi isolat E

(Heterofermentatif, terbentuk gelembung) Keterangan: Hasil uji

tipe fermentasi isolat B (Homofermentatif) (Gram positif, kokus)

Keterangan: Hasil uji tipe fermentasi isolat D

(Homofermentatif) (Gram positif, kokus)

Keterangan: Hasil uji tipe fermentasi isolat F

(Homofermentatif) (Gram positif, kokus)

Keterangan: Hasil uji tipe fermentasi isolat G

(Homofermentatif)

Keterangan: Hasil uji tipe fermentasi isolat H

(Homofermentatif) B (+) (-) (+) D (-) H (+) (-) G (+) (-) F (+) (-) E (+) (-)

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 9. Gambar hasil uji motilitas isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras

Keterangan:

(+): Hasil uji motilitas Lactobacillus casei sebagai pembanding (non motil) (-): Media SIM semi padat

Keterangan: Hasil uji motilitas isolat B

(non motil)

Keterangan: Hasil uji motilitas isolat D (non

motil)

Keterangan: Hasil uji motilitas isolat E

(non motil)

Keterangan: Hasil uji motilitas isolat F

(non motil)

Keterangan: Hasil uji motilitas isolat G

(non motil)

Keterangan: Hasil uji motilitas isolat H (non motil) B (+) (-) (+) D (-) H (+) (-) G (+) (-) F (+) (-) E (+) (-)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran10. Gambar hasil uji suhu 15˚C isolat bakteri dari fermentasi air cucian

beras

Keterangan:

(+): Hasil uji suhu 15˚CLactobacillus casei sebagai pembanding (Tidak tumbuh, media bening) (-): Media MRS Broth

B

(+) (-)

Keterangan: Hasil uji

suhu 15˚C isolat B (Tidak tumbuh)

D

(+) (-)

Keterangan: Hasil uji

suhu 15˚C isolat D (Tidak tumbuh)

E

(+) (-)

Keterangan: Hasil uji

suhu 15˚C isolat E (Tidak tumbuh)

F

(+) (-)

Keterangan: Hasil uji

suhu 15˚C isolat F (Tidak tumbuh)

G

(+) (-)

Keterangan: Hasil uji

suhu 15˚C isolat G (Tidak tumbuh)

H

(+) (-)

Keterangan: Hasil uji

suhu 15˚C isolat H (Tidak tumbuh) B (+) (-) (+) D (-) H (+) (-) G (+) (-) F (+ ) (-) E (+) (-)

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 11. Gambar Hasil uji suhu γ7˚C isolat bakteri dari fermentasi air cucian

beras

Keterangan:

(+): Hasil uji suhu 37˚CLactobacillus casei sebagai pembanding (Tumbuh, media berubah menjadi keruh)

(-): Media MRS Broth Keterangan: Hasil uji

suhu 37˚C isolat B (Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 37˚C isolat D

(Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 37˚C isolat E

(Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 37˚C isolat F

(Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 37˚C isolat G

(Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 37˚C isolat H (Tumbuh) B (+) (-) (+) D (-) H (+) (-) G (+) (-) F (+) (-) E (+) (-)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Gambar Hasil uji suhu 45˚C isolat bakteri dari fermentasi air cucian

beras

Keterangan:

(+): Hasil uji suhu 45˚CLactobacillus casei sebagai pembanding (Tumbuh, media berubah menjadi keruh)

(-): Media MRS Broth

Keterangan: Hasil uji

suhu 45˚C isolat B

(Tidak tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 45˚Cisolat D

(Tidak tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 45˚C isolat E

(Tidak tumbuh)

Keterangan: Hasil uji suhu 45˚C isolat F (Tumbuh, sedikit keruh)

Keterangan: Hasil uji suhu 45˚C isolat G (Tumbuh, sedikit keruh)

Keterangan: Hasil uji suhu 45˚C isolat H (Tumbuh, sedikit keruh)

B (+) (-) (+) D (-) H (+) (-) G (+) (-) F (+) (-) E (+) (-)

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 13. Gambar Hasil uji toleransi NaCl 4% isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras

Keterangan:

(+): Hasil uji toleransi NaCl 4%Lactobacillus casei sebagai pembanding (Tumbuh, media berubah menjadi keruh)

(-): Media MRS Broth

Keterangan: Hasil uji

toleransi NaCl 4% isolat B (Tumbuh)

(Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 4% isolat D (Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 4% isolat E (Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 4% isolat F (Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 4% isolat G (Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 4% isolat H (Tumbuh) B (+) (-) (+) D (-) H (+) (-) G (+) (-) F (+) (-) E (+) (-)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 14. Gambar hasil uji toleransi NaCl 6,5% isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras

Keterangan:

(+): Hasil uji toleransi NaCl 6,5 % Lactobacillus casei sebagai pembanding (Tumbuh, media berubah menjadi keruh)

(-): Media MRS Broth Keterangan: Hasil uji

toleransi NaCl 6,5% isolat B (Tumbuh)

(Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 6,5%

isolat D (Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 6,5% isolat E (Tidak tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 6,5%

isolat F (Tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 6,5% isolat G (Tidak tumbuh)

Keterangan: Hasil uji toleransi NaCl 6,5% isolat H (Tumbuh) B (+) (-) (+) D (-) H (+) (-) G (+) (-) F (+) (-) E (+) (-)

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 15. Sertifikat analisis media MRS Agar

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dokumen terkait